Khotbah Minggu, 04 Februari 2024 Allah yang meraja dibumi, bertindak dan berkarya dalam peristiwa- Ingatlah pula
ak dan berkarya dalam peristiwa- Ingatlah pula bahwa ALLAH yang kita percayai berkuasa menyembuhkan.
Mazmur 96:1-13
Tema mingguan : Allah Meraja di Bumi
Persekutuan yang dikasihi Tuhan,
Sebagai umat percaya kepada Tritunggal : Bapa, Anak dan Roh Kudus,
kita telah menikmati kehidupan sampai di hari keempat bulan februari
2024 ini dengan penuh syukur.
Bulan ini akan kita jalani dengan peristiwa-peristiwa penting:
 Minggu depan (11 Februari 2024), sebagai warga GPM, kita
memasuki minggu-minggu sengsara dan minggu tanggal 11
merupakan minggu sengsara I.
 PILPRES dan PILEG tanggal 14 Februari 2024 bertepatan dengan
hari VALDAY
 Hari ini , 4 Februari merupakan hari kanker sedunia
Bulan ini juga kita masuki dengan pengharapan bahwa apapun peristiwa
baik gerejawi, politik dan realitas kesehatan manusia , semuanya kita
gumuli dan hidupi dengan tetap meyakini kemahakuasaaan Allah.
Menjembatani moment2 penting ini, maka GPM melakukan pembinaan
secara umum dengan menentukan tema mingguan tentang ALLAH YANG
MERAJA DI BUMI. Maksud utama dari ungkapan ALLAH YANG MERAJA
DI BUMI adalah pemerintahan atau kedaulatan ALLAH menjadi nyata di
bumi.
Dengan pendasaran KItab Mazmur 96:1-13, maka konteks alkitabiah yang
melatarbelakangi munculnya paham ini adalah fakta bahwa orang Israel
menghadapi krisis berat. Yerusalem dan Bait Allah sudah dihancurkan.
Kehancuran ini mengakibatkan berakhirnya berakhirnya zaman kerajaan
Israel. Banyak orang termasuk keturunan Daud dibawa ke pembuangan.
Pemazmur menawarkan gagasan baru sebagai tanggapan atas
lenyapnya kerajaan Israel atau kekalahan politik yang tragis itu. Bangsa
Israel tak memiliki raja lagi, Yerusalem dan bait Allah hancur serta terusir
dari tanah perjanjian. Berdasarkan realita itu, maka gagasan baru yang
dikemukakan pemazmur adalah ALLAH MERAJA DI BUMI.
Kerajaan Israel hancur secara politis oleh Babel, tetapi pengharapan
bangsa Israel harus dipelihara. Masa kejayaan kerajaan boleh hancur
secara fisik, tetapi pengharapan kepada ALLAh yang telah mengikat
perjanjian tidak boleh lumpuh.
peristiwa penting yang disebutkan tadi.
Allah meraja pada realitas kesehatan yang dialami dan dihadapi kini,
menjelaskan bahwa pergumulan manusia sejagat tidak mungkin diatasi
tanpa pertolongan Tuhan .
Pemazmur mengajak segenap bumi nyanyikan nyanyian baru untuk
merayakan tindakan pembebasan Tuhan yang baru. Allah adalah , Tuhan
dalam alam maupun sejarah umat manusia. Allah berkuasa mencipta,
menyembuhkan , mengampuni dosa dan memberi kuasa kepada
manusia. Allah yang kita percayai telah menciptakan semesta ini secara
ajaib. Oleh sebab itu kuasaNya nyata di bumi atau dengan sebutan lain
bumi adalah tanda kehadiran Tuhan yang berkuasa. Selama bumi masih
ada, matahari bersinar, angin berhembus, ombak mendebur, petir
menyambar, Guntur menderu, hujan mengguyur membasahi tanah dan
tumbuhan serta manusia bernafas, kuasa ALLAH di dunia ini tidak pernah
berhenti. karyaNya dinyatakan bagi kita dari waktu ke wajtu tanpa
mengenal lelah. Saat berseru menyebut namaNYa yang berkuasa itu, Ia
akan mendengar keluhan dan segera memberi pertolongan.
Tuhan juga mendengar doa dan memberikan pertolongan karena
kemurahanNya tidak kenal batas.. semuanya itu dilakukan ALLAH dalam
kemahakuasaannya karena MAnusia adalah ciptaanNYa yang sungguh
amat baik.
Sebagai ciptaan Allah, manusia diberikan kemampuan berpikir, dan
menciptakan kemajuan dalam kehidupan. Temuan-temuan baru pasti
terus dihasilkan sehingga hal-hal yang dianggap masih menjadi rahasia,
misalnya penyakit mematikan akan dapat disembuhkan,
Manusia juga diciptakan dengan tangan yang mengagumkan. Tangan2 itu
untuk merangkul dengan cinta kasih sehingga meneduhkan batin orang
yang dicintai. Bukan sebaliknya dikepal dalam kemarahan dan mencakar
serta memukul sesamanya.
Tangan manusia tidak boleh menjadi penghalang atau menghambat bagi
orang lain atau merusak alam sekitar dimana mereka berada. Sebaliknya
harus sibuk menciptakan perdamaian yang memulihkan di bumi.
Semua ciptaan diciptakan dengan pesona karena itu tangan kita pun
kiranya sibuk menjadikan dunia sekitar menjadi indah, sehat dan sedap
dilihat serta menyenangkan.
Bila manusia memenuhi hidup dengan kebaikan, maka ALLAH dialami di
bumi.
Dalam kemahakuasaan ALLAH, manusia tidak mungkin menyangkali
adanya begitu banyak penyakit yang menggerogoti kehidupan manusia.
manusia terus bergumul dengan penyakit. Baik penyakit fisik maupun
penyakit psikis., sosial maupun alam.
Penyakit fisik misalnya, tumor dan kanker, malaria, hipertensi, kolesterol,
asam urat, diabetes serta penyakit lainnya yang menjadi fakta keseharian
yang kita jumpai.
Penyakit psikis, manusia bergumul dengan kesedihan ,keekcewaan,
kehilangan, kekuatiran, kebimbangan, kegelisahan dsbnya, sehingga
hidup menjadi sesak dan berat untuk dijalani.
Kondisi ini diperparah dengan adanya penyakit sosial : kemiskinan,
korupsi, Narkoba, HIV/AIDS, pornografi, peperangan, perdagangngan
orang, tanah longsor, dan penggunaan potas dsbnya.
Penyakit-penyakit ini melanda bumi sebagai tempat tinggal manusia yang
dipenuhi dengan masalah karena ulah manusia. banyak upaya
pemecahan sudah dan sedang serta akan diupayakan, namun masih saja
ada masalah-masalah yang belum tuntas.
Persekutuan yang dikasihi Tuhan,
Meskipun demikian, keyakinan kita adalah setiap jejak-jejak kehidupan
yang kita jalani tidak ada yang tersembunyi oleh Allah. Karena ALLAH
telah MeRajai bumi ini. Seperti yang telah dikatakan di awal khotbah ini,
setiap realitas manusia digumuli dan hidupi dengan tetap meyakini
kemahakuasaan Allah.
Dengan keyakinan ini, maka menolong manusia untuk tidak bertindak
sewenang-wenang terhadap alam. Manusia mesti semakin proaktif
melakukan pencegahan sebelum terjadi hal-hal buruk. Sehingga yang
dibutuhkan juga adalah spiritualitas umat Tuhan sebagai salah satu
kekuatan. maka, Keyakinan disertai spiritualitas yang berkualitas, juga
menolong manusia untuk melangsungkan tindakan perubahan hidup.
Manusia tidak mungkin hidup tanpa kuasa Allah. Allah menganugerahkan
potensi, bakat atau talenta kepada setiap orang dan menolong mereka
untuk mengaktakan karunia itu sehingga menjadi tindakan bermakna.
Manusia menjadi bermakna dengan profesi, dalam pengabdian dan kerja
karena ALLAH memberi kuasa kepada mereka untuk melakukan
kebaikan.
Kuasa Allah diberikan kepada pemerinta dan aparatur Negara serta wakil-
wakil rakyat. Mereka semua terpanggil untuk melayani atau menjadi
berarti bagi kehidupan dan memuliakan ALLAH. Jabatan dan kekuasaan
yang diemban oleh siapapun di dunia ini tak boleh diselwengkan dan
dijalankan dengan arogan tapi harus benar, adil, jujur bertanggungjawab
serta takut TUhan demi kesejahteraan bersama.
Karena itulah, kita semua harus menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan
(ayat 1). Demikianlah pesan pertama dari nas ini.

Pesan kedua, membawa persembahan dan masuk ke dalam

pelataranNYa.
Manusia yang percaya kepada ALLAH yang meRaja di bumi, mewujudkan
syukur mereka dengan membawa persembahan dalam ibadah. Orang
datang ke Bait Allah untuk membawa persembahan bagi Tuhan, baik
dalam bentuk benda maupun seluruh hidupnya.
Oleh karena itu mestinya dengan kesadaran, kita memahami bahwa hidup
dan harta benda yang diperoleh karena kemurahan TUhan, sehingga
harus dipakai dengan penuh syukur.
Pemberian manusia dapat diwujudkan baik materi maupun benda.,
karena itu, setiap pemberian tidak dinilai tentang kuantitas pemberian
tersebut, tetapi tentang hati yang memberi dengan tanpa bersungut-
sungut dan rela.
Sebagai manusia yang sadar, maka tidak dibenarkan ada yang
memanfaatkan kebaikan orang lain untuk memuaskah keinginan dirinya
sendiri. Sebab, dalam hal ini, pemazmur menekankan tentang
persembahan yang dibawa masuk ke pelataranNya dan itu berlandaskan
hati nurani yang murni dihadapan Allah.

Pesan ketiga, ajaklah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai. Semua

bagian alam semesta menyatu dengan manusia untuk memuji Allah dan
hal ini berarti bahwa kuasaNYa melebihi segala sesuatu. Allah pencipta
dan penguasa dunia, layak mendapat pujian dari segala sesuatu, yakni
manusia serta makhluk lain. Hal ini perlu disadari manusia dan oleh sebab
itu meyakini akan panggilan untuk tidak merusak alam tetapi
melestarikannya. Rawatlah alam ini, tempat ALLah berdiam, dengan
KAsih sebagaimana bulan februari kita kenal sebagai bulan penuh kasih.
Tuhan tetap dimuliakan. Amin