Anda di halaman 1dari 3

Bahan Devosi

Rabu, 1 April 2020


1 Samuel 16:1-13.

Tujuan: Keberhasilan orang percaya harus dapat menceritakan bahwa semuanya itu
adalah pekerjaan dan karya Tuhan.

Memberitakan Karya Tuhan (1)

Bacaan dari Kitab Samuel ini berkisah tentang dipilihnya Daud untuk menggantikan Saul
yang sudah ditolak oleh Tuhan. Penolakan Tuhan terhadap Saul dikarenakan Saul telah
bertindak dengan mengikuti kehendak dan pertimbangannya sendiri atas bangsa Amalek dan
raja Agag. Saul tidak menumpas seluruh penghuni kerajaan Amalek, sebagaimana yang Tuhan
perintahkan. Namun ia membebaskan Agag dan mengambil segala binatang yang gemuk dan
tambun. Tindakan Saul yang mencerminkan ketidaktaatan kepada Tuhan ini juga menjadi
penyebab Tuhan menyesal telah menjadikan Saul sebagai raja atas Israel.
Dari kisah Samuel memproses pengganti Saul, tersurat dan tersirat bagaimana Samuel
harus menyelaraskan segala pertimbangan manusiawinya dengan kehendak dan rancangan
Tuhan. Ketika Samuel bertemu dan melihat anak-anak Isai untuk diurapi sebagai raja Israel,
pada awalnya Samuel memakai penilaian dan berdasarkan pertimbangannya sendiri. Samuel
menilai dan memertimbangkan dengan melihat paras dan postur tubuh. Sedangkan Tuhan
memiliki ukuran yang berbeda untuk menentukan orang yang akan diurapi menjadi raja. Sebab
Ia tidak melihat rupa namun melihat hati. Pertimbangan dan pilihan Tuhan yang demikian ini
jatuh pada anak bungsu Isai yaitu Daud si penggembala kambing domba. Maka diurapilah
Daud menjadi raja menggantikan Saul. Dari kisah diurapinya Daud ini kita bisa melihat bahwa
Tuhan berkenan memakai orang dengan latar belakang apapun untuk menjadi alat menyatakan
rancangan dan karya-Nya.
Meski yang terjadi dan kita alami tidak sama persis dengan perjalanan hidup Daud,
namun ketika kita masih bisa melanjutkan kehidupan sebagaimana adanya kita masing-masing
sejatinya tidak pernah lepas dari campur tangan pemeliharaan Tuhan. Tuhan melakukan karya
pemeliharaan melalui segala berkat yang dianugerahkan, sekalipun berkat itu ada kalanya
harus kita capai melalui kerja keras, dan usaha jujur cerdas yang kita lakukan. Ketika dengan
kerja dan penghasilan kita bisa hidup mencukupkan diri, serta ketika kita menjalani kehidupan
yang dinamis, yang di dalamnya ada ancaman, tantangan, hambatan dan godaan, namun
semua itu tidak membuat kita terjatuh. Namun kita bisa merasakan aman damai dan sejahtera,
itu pun karena campur tangan Tuhan.

Refleksi:

1. Apakah kesuksesan yang kita alami menceritakan bahwa itu adalah karya Tuhan?
2. Bagaimana caranya agar orang lain melihat kesuksesan kita itu sebagai karya Tuhan?
Bahan Devosi
Kamis, 2 April 2020
Efesus 5:8-14

Tujuan: Orang beriman harus menyadari bahwa hidupnya harus menjadi terang di mana
pun berada.
Memberitakan Karya Tuhan(2)
Kata terang dan gelap dipergunakan Rasul Paulus untuk menegaskan kehidupan yang
semestinya dijalani oleh para pengikut Kristus. Jemaat Efesus sebelum mengenal Kristus tidak
Paulus sebut berada dalam gelap, namun kegelapan itu sendiri. Penyebutan yang demikian ini
didasarkan pada pola dan perilaku hidup mereka. Sehingga setelah mereka mengenal Kristus,
maka perilaku hidupnya harus mencerminkan sebagai orang yang bukan lagi sebagai gelap
tetapi menjadi anak terang. Istilah anak terang menunjukkan bahwa manusia bukanlah sang
terang, namun telah memiliki terang karena karya Kristus. Dengan demikian hidup tanpa Kristus
menjadikan mereka tidak akan memiliki serta melihat terang. Rasul Paulus mendefinisikan
terang adalah perilaku hidup yang baik, adil dan benar. Hanya ada di dalam Terang Yesus
Kristus yang akan memampukan kita untuk hidup dalam kebaikan, keadilan dan kebenaran.
Pertanyaan bagi kita:
1. Apakah pikiran kita akan menghasilkan kebaikan, keadilan dan kebenaran bagi sesama?
2. Apakah perkataan kita akan menghasilkan kebaikan, keadilan dan kebenaran bagi sesama?
3. Apakah prilaku dan tindakan kita akan menghasilkan kebaikan, keadilan dan kebenaran
bagi sesama?

Refleksi :

1. Kebaikan, keadilan, dan kebenaran apakah yang kita lalukan sebagai bukti bahwa kita
hidup sebagi terang dalam Tuhan?
2. Sadarkah bahwa kebaikan, keadilan, dan kebenaran yang kita kerjakan adalah anugrah
dari Tuhan Yesus Kristus?
Bahan Devosi

Jumat, 3 April 2020


Bahan: Yohanes 9: 1-41
Tujuan: Penderitaan tidak lagi digunakan untuk menghakimi, namun dihadapi dengan menghadirkan
rasa peduli, empati, kasih, dan sebagai wujud dari menyatakan pekerjaan Allah.

Memberitakan Karya Tuhan (3)


ini adalah kisah penyembuhan atas orang yang buta sejak lahir yang begitu panjang dalam
bacaan Yohanes. Diawali dengan pertanyaan sebab akibat dari para murid-murid, yang isi
pertanyaannya mencerminkan cara pandang orang pada zaman itu. Banyak orang Yahudi saat itu
memiliki cara pandang jika penderitaan termasuk sakit adalah akibat dari dosa yang telah diperbuat.
Orang berpikir di mana ada penderitaan di situ pasti ada dosa. Ketika penderitaan dipandang tidak
mungkin dilakukan oleh yang bersangkutan (seperti misalnya lahir dalam keadaan cacat), orang Yahudi
akan mengaitkan dengan dosa yang dilakukan oleh para pendahulunya.
Ketika Tuhan Yesus diperhadapkan dengan cara pandang yang demikian ini melalui pertanyaan
murid-murid-Nya, Ia tidak terjebak dan terperangkap dalam pertanyaan serta cara pandang yang umum
saat itu. Hal itu terlihat dari jawaban Tuhan Yesus yang tidak menyatakan siapa yang telah berdosa dan
menjadi sebab seorang anak lahir buta. Jawaban Tuhan Yesus justru membawa orang zaman itu untuk
memiliki pandangan baru terhadap penderitaan. Kalau biasanya ketika ada penderitaan orang sibuk
mencari dan menghakimi siapa yang salah dan berdosa. Pandangan baru yang Tuhan Yesus tawarkan
adalah memandang dan merespon penderitaan menjadi sarana bagi yang lain untuk menyatakan belas
kasih Allah. Penderitaan tidak lagi digunakan untuk menghakimi, namun dihadapi dengan menghadirkan
rasa peduli, empati, kasih, dan sebagai wujud dari menyatakan pekerjaan Allah.
Hal itulah yang Tuhan Yesus kerjakan dengan menyembuhkan orang buta sejak lahir. Dalam
peristiwa penyembuhan orang buta yang menjadi melek, juga menjadi cara Tuhan Yesus menegaskan
bila Ia adalah terang dunia. Selama terang itu ada di dunia maka pekerjaan Allah harus dinyatakan, dan
bagi mereka yang sudah memeroleh anugerah terang selanjutnya diutus untuk menyatakan pekerjaan
Allah.

Refleksi:

1. Bagaimana caranya agar kita tidak mengakimi ketika melihat penderitaan orang lain?
2. Apa yang bisa kita kerjakan dalam menghadapi pandemi Virus corona/covid-19 di Negara kita?

Anda mungkin juga menyukai