Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita telah ketahui bahwa setiap orang mengalami proses-proses dalam


kehidupan yang fana ini, mulai dari masa prenatal sampai kematian menjemputnya.
Semua masa itu mempunyai perannya masing-masing dalam kehidupan manusia.
Kita ambil contoh masa prenatal dalam hal ini karena itu adalah pembahasan yang
akan dibahas dalam makalah ini. Ternyata, masa prenatal ini sangat fital dalam
tumbuh-kembang anak di masa besarnya, karena di masa itulah kita mulai mendidik
janin kita dari segi intelejennya, kesehatannya, sampai kejiwaannya.

Banyaknya ibu hamil yang tidak mengetahui betapa pentingnya masa ini,
membuat janin-janin mereka akan hidup di dunia ini dengan beberapa kekurangan.
Seperti mereka yang tak peduli dengan asap rokok yang mereka hirup, itu akan
membuat janinnya mengalami kecacatan. Ataupun obat-obatan yang sering
dikonsumsi ketika masa mengandung pun juga dapat mempengaruhi nasib si janin.

Namun di samping itu, ternyata banyak cara-cara yang baik dilakukan ibu hamil
untuk membuat si janin tumbuh berkembang dengan baik. Di antaranya dengan
sering melantunkan ayat-ayat suci al-Qur’an, memberikan asupan gizi yang cukup,
dan selalu berpikiran baik. Oleh sebab itu, kami membuat makalah ini untuk
mengkaji “Masa Prenatal” agar kita dapat memahami pentingnya masa ini dalam
kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi periode pranatal?
2. Bagaimana konsepsi awal kehidupan?
3. Bagaimana perkembangan periode pranatal?
4. Apa saja faktor pendukung dan penghambat perkembangan periode
pranatal?
5. Bagaimana proses kejadian manusia menurut pandangan islam?

C. Tujuan

1. Mampu mengetahui arti masa prenatal


2. Mampu mengetahui dan memahami konsepsi awal kehidupan
3. Mampu mengetahui dan memahami perkembangan periode prenatal
4. Mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi periode prenatal
5. Mengetahui pandangan Islam tentang proses kejadian manusia

1|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti Masa Pranatal


Masa pertumbuhan dan perkembangan calon makhluk hidup yang berada di
dalam rahim seorang ibu. Atau periode awal perkembangan manusia yang dimulai
sejak konsepsi (ketika indung telur atau ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki
sampai dengan waktu kelahiran seorang individu).

B. Konsepsi Awal Kehidupan


Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal
perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita
dibuahi oleh seperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.
Dilihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan perkembangan manusia
yang paling singkat, tetapi justru pada masa inilah dipandang terjadi perkembangan
yang sangan cepat dalam diri individu. Pada masa-masa awal penelitian
ilmiahtentang perkembangan anak yang dilakukan oleh para ahli psikologi (Barat),
perkembangan individu pada masa prenatal ini kurang mendapat perhatian, bahkan
cenderung diabaikan. Pada masa-masa awal ini penelitian yang dilakukan oleh
sebagian besar ahli psikologi (Barat) cenderung dimulai dari periode bayi yang baru
lahir dan mengabaikan periode pralahir. Hal ini adalah karena mereka menganggap
bahwa perkembangan hidup individu dalam rahim ibu sifatnya perkembangan fisik,
dan karenanya hanya memberi sedikit sumbangan bagi pemahaman psikologis
tentang perkembangan.
Kemudian baru pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa
mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat
memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Bahkan belakangan ini
penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta bahwa terdapat sejumlah pola
perkembangan penting yang terjadi pada periode prenatal. Karena itu, prenatal ini
bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia, tetapi juga
merupakan periode yang sangat menentukan.
Jauh sebelum adanya perhatian dan pengakuan dari kalangan psikolog Barat
terhadap perkembangan individu pada masa prenatal ini, psikolog Timur terutama
psikolog Islam telah lebih dulu menempatkan masa prenatal ini sebagai periode
awal perkembangan individu. Beberapa ayat al-Qur’an dan Hadis yang menjadi
landasan utama bagi psikolog Islam, telah memberikan sejumlah informasi tentang
telah dimulainya kehidupan manusia sejak janin berada dalam kandungan ibunya.
Dalam sejumlah al-Qur’an dan Hadis secara tidak langsung juga disebutkan bahwa

2|Page
selama masa prenatal ini, individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik
melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis.
Dewasa ini, para ahli psikologi perkembangan menyakini bahwa kehidupan
manusia berawal dari pertemuan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Pada saat
itu, sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan
satu bentuk sel yang telah terbuahi, yang disebut zigot,yang dalam psikologi Islam
disebut nuthfah,yaitu air mani (sperma) yang keluar dari sulbi(tulang belakang)
laki-laki lalu bersarang di rahim perempuan.Sperma dan sel telur itu dibuat oleh
sel-sel perkembangbiakan, yang disebut “sel benih” (germ cell). Sel-sel ini
mengandung 46 kromosom, yang diperoleh dari sperma ayah dan ovum ibu, yang
dibentuk menjadi 23 pasang. Dalam setiap pasang kromosom terdiri dari satu
kromosom pihak ayah dan satu kromosom pihak ibu, dan setiap pasang kromosom
ini mempunyai bentuk dan ukuranyang jelas.
Dalam pembuahan normal, ovum berada dalam salah satu tabung falopi
ketika bergerak dari satu ovarium ke rahim. Sebagai hasil hubungan kelamin,
spermatozoa pria dalam jumlah besar diletakkan dalam ulut rahim dan bergerak
menuju tabung falopi. Mereka ditarik ke dalam ovum oleh gaya hormonal yang
kuat. Setelah satu sel sperma memasuki ovum, permukaan ovum seketika berubah,
sehingga tidak ada sperma lain yang dapat memasukinya. Bila satu sperma
menembus dinding ovum, maka inti sel saling mendekat. Membrane yang
mengelilingi masing-masing pecah, dan kedua inti bersatu.Pembuahan saat ovum
berada di dalam tuba falopi tersebut dinamai dengan fertilasi. Ada 3 hal penting,
yang berhubungan dengan fertilasi, yaitu:
1.Pada ovum dibuahi oleh spermatozoa, sifat-sifat warisandari individu yang baru
ditentukan.
2.Pada waktu ini juga jenis kelamin ditentukan.
3.Apakah individu yang akan terjadi merupakan individu yang tunggal atau akan
terjadi beberapa individu tergantung daripada kejadian-kejadian pada waktu adanya
fertilasi. Dan kadang-kadang terjadi anak kembar.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa sel-sel sperma pria dan sel-sel telur
(ovum) wanita pada dasarnya memiliki daya hidup atau energy kehidupan, yang
dalam psikologi Islam disebut“hayat”. Karena sperma dan ovum memiliki daya
hidup, maka ia mampu menjalin hubungan satu sama lain, sehingga pada giliranya
menghasilkan benih manusia (embrio). Kemudian karena adanya daya hidup ini
pulalah yang membuat janin dalam kandungan dapat hidup dan berkembang,
hingga lahir menjadi individu baru.Semua ini memperkuatanggapan yang
menyatakan bahwa perkembangan dan kehidupan manusia dimulai dari masa
prenatal, yakni sejak terjadinya pembuahan sel telur(ovum) wanita oleh sel sperma
laki-laki dan terbentuknya zigot.

3|Page
C. Perkembangan Periode Pranatal

Periode pranatal berlangsung selama sepuluh bulan berdasarkan


perhitungan bulanyang masing-masing panjangnya dua puluh delapan hari atau
Sembilan bulan kalender. Tetapi periode ini dapat dan memang berbeda-beda
panjangnya, berkisar dari 180 sampai 344 hari. Bayi-bayi yang dilahirkan sebelum
waktunya kira-kira tiga kali lebih banyak daripada bayi-bayiyang dilahirkan
melebihi waktunya. Meredith melaporkan bahwa panjang rata-rata periode pranatal
mencakup 38 minggu atau 266 hari. Namun 70 % bayi berkisar antara 36 sampai
40 minggu (252 sampai 280 hari) dan 98 % berkisar dari 34 sampai 42 minggu (238
sampai294 hari).Berikut tabel perkembangan janin pada setiap minggu :

No. Usia janin Pertumbuhan dan Perkembangan janin


1 1 minggu berupa sekumpulan sel yang tumbuh sangat
cepat, embrio seukuran kepala peniti dan
panjangnya kira-kira hanya 0,006 inci (0,150
mm).
2 2 minggu Ukurannya bervariasi antara 0,014 inci sampai
0,04 inci (0,36 mm – 1 mm).
3 3 minggu Panjang embrio sekitar 0,05 inci (1,25 mm)
4 4 minggu Panjang antara 0,08 sampai 0,16 inci (2 – 4
mm).
5 5 minggu Pada permulaan minggu, panjang 0,16 sampai
0,2 inci (4 – 5 mm). Pada akhir minggu, bayi
tumbuh menjadi 0,44 sampai 0,52 inci (11 – 13
mm). Otak mulai berkembang. Jantung telah
terbagi ke dalam bilik kanan dan bilik kiri.
6 6 minggu Panjang adalah 0,56 sampai 0,8 inci (14 – 20
mm). Tangan terlihat lebih panjang dan
menekuk pada siku.
7 7 minggu Panjang adalah 0,9 sampai 1,2 inci (22 – 30
mm). Jari kaki terbentuk, dan kaki lebih bisa
dikenali.
8 8 minggu Panjang adalah 1,25 sampai 1,68 inci (31 – 42
mm). Bayi terlihat terhubung dengan plasenta
oleh tali pusar. Kelopak mata tetap menyatu dan
tetap tertutup sampai minggu 27.
9 9 minggu Panjang 1,75 – 2,4 inci (44 – 60 mm). Berat
badan janin sekitar 0,3 ons (8gr). Kuku mulai
muncul.

4|Page
10 10 minggu Berat antara 0,3 dan 0,5 ons (8 – 14 gr), panjang
hampir 2,5 inci (61 mm) dua kali lipat dari 3
minggu lalu.
11 11 minggu Panjang 2,6 – 3,1 inci (65 – 78 mm), berat antara
0,5 dan 0,7 ons.
12 12 minggu Panjang 3,2 – 4,1 inci (80 – 93 mm). Bayi kira-
kira seukuran kepalan tangan dengan berat
hampir 1 ons (25 gr). Telinga dan mata bergeser
ke posisi yang lebih normal.
13 13 minggu Panjang 4,1 – 4,5 inci (93 – 103 mm). Berat
sekitar 1,75 ons (50 gr). Bayi mungkin
mengisap ibu jari.
14 14 minggu Panjang 4,3 – 4,6 inci (108 – 116 mm). Berat
sekitar 2,8 ons (80 gr). Rambut lanugo halus
menutupi tubuh dan kepala bayi.
15 15 minggu Panjang 4,4 – 4,8 inci (110 – 120 mm). Berat
sekitar 3,5 ons (100 gr). Kuku sudah terbentuk
dengan baik. Bayi mulai mengakumulasi sedikit
lemak.
16 16 minggu Panjang 5 – 5,6 inci (12,5 – 14 cm). Berat sekitar
5,25 ons (150 gr).
17 17 minggu Panjang 5,2 – 6 inci (13 – 15 cm). Berat sekitar
7 ons (200g).
18 18 minggu Panjang 5,6 – 6,4 inci (14 – 16 cm). Berat sekitar
9 ons (260g).
19 19 minggu Berat sekitar 10,5 ons (300gr). Panjang sekitar
7,2 inci (18cm).
20 20 minggu Berat sekitar 12,25 ons (350gr). Panjang sekitar
7,6 inci (19 cm). Kelopak mata dan alis
terbentuk. Kuku telah tumbuh menutupi ujung
jari.
21 21 minggu Berat hampir 1 pon (445gr). Panjang 8 inci
(20cm). Kelopak mata dan alis sudah
berkembang dengan baik.
22 22 minggu Berat sekitar 1,2 pon (540gr). Panjang sekitar
8,4 inci (21cm)
23 23 minggu Berat sekitar 1,5 pon (700gr). Panjang kurang
lebih 8,8 inci (22cm).
24 24 minggu Berat hampir 2 pon (910gr). Panjang sekitar 9,2
inci (23cm). Bayi tidak mempunyai cukup ruang
untuk bergerak.

5|Page
25 25 minggu Panjang sekitar 9,6 inci (24 cm). Kelopak mata
mulai membuka. Bayi mulai membuka dan
menutup matanya ketika masih berada di dalam
rahim.
26 26 minggu Berat sekitar 2,4 pon (1100gr). Panjang
mendekati 10 inci (25cm).
27 27 minggu Berat sekitar 2,7 pon (1250gr). Panjang sekitar
10,4 inci (26cm).
28 28 minggu Berat bayi sekitar 3 pon (1360gr). Panjang
sekitar 10,8 inci (27cm).
29 29 minggu Berat sekitar 3,5 pon (1600gr). Panjang sekitar
11,2 inci (28cm).
30 30 minggu Berat hampir 4 pon (1800gr). Panjang sekitar
11,6 inci (29cm).
31 31 minggu Berat bayi sekitar 4,4 pon (2000gr). Panjangnya
sekitar 12 inci (30cm).
32 32 minggu Berat hampir 5 pon (2275gr). Panjang sekitar
12,8 inci (32cm).
33 33 minggu Berat bayi pada minggu ini lebih dari 5,5 pon
(2550gr). Panjang 13,2 inci (33cm).
34 34 minggu Berat sekitar 6 pon (2750gr). Panjang lebih dari
13,5 inci (34cm).
35 35 minggu Berat bayi hampir 6,5 pon (2950gr). Panjang
mencapai 14 inci (35cm).
36 36 minggu Berat sekitar 6,8 pon (3100gr). Panjang belum
berubah banyak,masih sekitar 14 inci (35cm).
37 37 minggu Berat kurang lebih 7 pon (3250gr). Panjang
ujung kepala sampai pantat 14,4 inci (36cm).
Panjang total bayi 21,5 inci (48cm).
38 38 minggu Berat bayi sekitar 7,5 pon (3400gr). Panjang
dari ujung kepala sampai pantat sekitar 14,8 –
15,2 inci (37 – 38cm). Panjang total mencapai
21,5 inci (48cm).

Karena perkembangan sebelum kelahiran berjalan teratur dan dapat


diramalkan, maka ada kemungkinan untuk memberi jadwal waktu dari proses
perkembangan yang penting selama periode ini. Periode prenatal biasanya dibagi
dalam tiga tahap perode zigot, embrio, dan janin masing-masing mempunyai
panjang waktu yang dapat diramalkan dan ditandai dengan perkembangan khusus.
Kalau terjadi hambatan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut
waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat yang menganggu selama

6|Page
hidupnya.Para ahli membagi pertumbuhan dan perkembangan masa prenatal
menjadi tiga tahap, yaitu:
a.Tahap Germinal
Tahap germinal (praembrionik) merupakan awal dari kehidupan manusia.
Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi terhadap sel telur dalam
proses pembuahan yang normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki
dan perempuan. Pada tahap ini zygote terbentuk, kemudian bergerak ke bawah tuba
falopi menuju rahim.Zygote ini merupakan sel tunggal yang kemudian akan
mengalami perkembangbiakan menjadi dua sel identik. Sel-sel tersebut terus
berkembang menjadi jutaan sel. Proses perkembangan zygote di dalam rahim ini
disebut blastosyst. Bagian luar blastosyst akan menjadi plasenta, sedangkan bagian
dalam akan menjadi embrio.Pada minggu kedua, placenta mulai terbentuk. Bagian
dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut piringan
embrionik (embryonic disc), yaitu:
1. ectoderm, lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit janin,
2. endoderm, lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ internal, seperti
sistem pernafasan, sistem pencernaan, pancreas atau organ internal lainnya,
3. mesoderm, lapisan tengah yang berfungsi untuk memisahkan antara kulit dalam,
otot-otot, tulang, sistem sirkulasi udara maupun pengeluaran lain (anus).
Zigote yang sudah menjadi calon makhluk hidup mulai menempel pada dinding
rahim. Proses menempel atau melekatnya zigot pada dinding rahim setelah masa
konsepsi dinamakan implantasi.
b. Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding
rahim. Dalam tahap ini, systemdan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan
sel. Masa ini dianggap sebagai masa yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu
berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik. Bila organism
memperoleh perawatan intensif, maka ia akan berkembang menjadi individu yang
normal, sehat fisik maupun psikis. Sebaliknya bila kurang memperoleh perhatian
dengan baik, organism akan berkembang menjadi individu yang abnormal, baik
fisik ataupun psikis.Diantara placenta dan bayi terdapat tiga pembuluh darah mirip
tali panjang yang disebut tali pusar. Salah satu pembuluh ini berfungsi untuk
mengangkut darah yang berisi sari makanan dan oksigen.
c. Tahap Janin
Masa ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Embrio yang berkembang
menjadi janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar
dan sebagainya) dan eksternal (tangan, kaki, jari-jari kepala) secara lengkap. Janin
makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin kompleks. Hal ini
akan terus berlangsung hingga organisme itu matang dan siap untuk dilahirkan.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan pada Masa Prenatal

7|Page
Para ahli psikologi perkembangan yang membahas mengenai perkembangan
manusia selalu mengkaitkan istilah nature dan nurture. Dimana setiap
perkembangan manusia dipengaruhi oleh interaksi dari kedua hal tersebut.
Konsep nature muncul dipengaruhi oleh aliran filsafat barat yang dikemukakan
oleh Jean Jacquess Rousseau (dalam Stumpf, 1999). Ia menyatakan bahwa faktor-
faktor alamiah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Istilah nature
mengandung pengertian faktor-faktor alamiah yang berhubungan dengan aspek
bio-fisiologis terutama keturunan, genetis dan herediter. Perkembangan manusia
sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Sifat-sifat maupun kepribadian yang
dimiliki oleh orang tua akan diturunkan melalui unsur gen kepada anak-anaknya.
Bukan hanya yang bersifat fisiologis seperti: berat badan, tinggi badan , warna kulit,
rambut, jenis penyakit, akan tetapi juga karakteritik psikologis yang menyangkut
tipe, kepribadian, kecerdasan, bakat, kreativitas, dan lain-lain.
Sedangkan konsep nurture dipengaruhi oleh aliran filsafat empirisme yang
dikemukakan oleh John Locke. Melalui teori tabula rasa, Locke mengatakan bahwa
manusia dilahirkan dalam keadaan suci, bagaikan kertas putih yang masih bersih,
ia percaya bahwa baik dan buruknya perkembangan hidup manusia tidak
dilepaskan dari pengaruh lingkungannya. Konsep nurture merupakan faktor-faktor
yang berhubungan dengan lingkungan eksternal, yakni: pola asuh, pendidikan,
sosial budaya, media masa, status sosial ekonomi, agama, dan sebagainya. Seorang
individu akan berkembang menjadi orang dewasa yang baik, mandiri, cerdas, dan
bertanggung jawab, apabila ia berada dalam lingkungan hidup yang mendukung
perkembangan tersebut. Lingkungan hidup yang buruk akan menyebabkan individu
berkembang menjadi seorang pribadi yang tidak baik, bodoh, jahat, dan sebagainya.
Berbagai masalah yang ditemukan pada tahap perkembangan masa prenatal
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain sebagai berikut:
1. Genetis
Pertumbuhan setiap indivividu sudah terprogam sejak masa konsepsi yang
dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan panjang, tinggi, berat badan bayi akan
terjadi secara otomatis karena pengaruh genetika (keturunan). Faktor keturunan
lebih menekankan pada aspek biologis atau herediter yang dibawa melalui aliran
darah dalam kromosom. Faktor genetis cenderung bersifat statis dan merupakan
predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kalau
sejak awal orang tua memiliki karakteristik fisiologis yang sehat, maka akan
menurunkan generasi yang sehat pula. Sebaiknya bila orang tua tidak sehat, maka
keturunanya pun akan mengalami gangguan atau penyimpangan secara fisik atau
psikis (Papalia, Old & Fieldman, 1998: 2004).
Para ahli Psikologi perkembangan (Papalia dkk, 1998; Santrock, 1999; Helms
& Turner, 1995; Haris & Liebert, 1991) mengakui bahwa aspek fisik maupun psikis
seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur genetis, karakteristik tersebut akan
nampak pada hal-hal sebagai berikut :
a. Sifat- sifat Fisik

8|Page
Sifat-sifat fisik yang dapat diturankan secara genetis misalnya wajah, tangan,
kaki atau bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal
maupun kembar. Bila orang tua memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti:
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan besar
anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang penyakit yang sama.
b. Intelegensi
Kecerdasan yang dimilki orang tua akan dapat menurun pada anak-anaknya.
Meskipun anak-anak tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang
lain,sifat kecerdasan orang tua akantetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi oleh
pemikiran filsuf naturalis dari Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan bahwa anak
cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas.
c. Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologis, kognitif
maupun afektif yang membantu pola perilaku individu dalam rangka menyesuaikan
diri dengan lingkungan hidupnya. Sebagai organisasi yang dinamis, maka
kepribadian akan mempengaruhi perubahan pola pemikiran, sikap, dan perilaku
seseorang.Selain dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan lingkungan hidupnya,
kepribadian dipengaruhi pula oleh faktor genetis yang dibawa sejak lahir. Dalam
berbagai penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi perkembangan ditemukan
bahwa baik kepribadian yang normal ataupun abnormal, pada dasarnya, diturunkan
dari kedua orang tuanya.Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi
pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil
perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen
mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter.
Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan
dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa
beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena
gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental
masih merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat
disangsikan lagi mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap
organisme tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi
anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi
dibandingkan dengan lingkungan.
Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih
banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas, yaitu:üJenis
kelamin pada umur tertentu pria dan wanita sangatberbeda dalam ukuran besar,
kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan
ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai
adolesensi pada umur 10 tahun, pria mulai pada umur 12 tahun.Oleh beberapa ahli
antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunyai tendensi lebih pendek
dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antarbangsa tampak juga bila kita
bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Italia.

9|Page
2. Lingkungan
Lingkungan memiliki peran yang besar bagi perubahan yang positif atau negatif
pada individu. Lingkungan yang baik tentu akan membawa pengaruh positif bagi
individu, sebaliknyalingkungan yang kurang baik akan cenderung memperburuk
perkembangan individu.
Seorang psikolog ekologis, Urie Brofenbrenner menyatakan bahwa lingkungan
tersebut bersifat stratifikasi yakni berlapis-lapis dari yang terdekat sampai yang
terjauh. Pengaruh lingkungan menjadi lebih kuat pada periode sensitif. Masing-
masing pertumbuhan system organ atau anggota tubuh memiliki periode sensitif
yang rentan terhadap pengaruh lingkungan.Berbagai faktor eksternal tidak hanya
dapat menyebabkan keguguran, namun juga ketidaksempurnaan dari bayi yang
dikandung.
Penelitian ilmiah menunjukan bahwa faktor eksternal atau lingkungan dapat
mempengaruhi perkembangan pra kelahiran dan juga proses kelahiran. Agen
eksternal yang dapat mempengaruhi ini disebut dengan teratogen.Teratogen adalah
segala virus, obat-obatan, zat kimia, radiasi, atau agen lingkungan lain yang dapat
membahayakan perkembangan embrio atau janin hingga menyebabkan kerusakan
fisik, kebutaan, kerusakan otak, dan bahkan kematian. Di bawah ini adalah daftar
beberapa obat dan zat kimia,dan kemungkinan efeknya terhadap bayi yang
berkembang.

Obat dan Zat Kimia Efek terhadap Janin


Alkohol Retardasi pertumbuhan dan mental,
mikrosefalia, dan berbagai malforasi mayor.
Rokok (nikotin) Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS),
plasenta bayi menjadi tipis.
Anticulogan (warfarin) Abnormalitas tulang dan kaki, retardasi
pertumbuhan-intrauterine, abnormalitas sistem
nervus sentral dan mata.
Obat kemoterapi Meningkatnya resiko keguguran.
(methotrexate, aminopterin)
Isotretinoin (accutane) Meningkatnya angka keguguran, cacat sistem
nervus, cacat wajah, langit-langit mulut yang
terbelah.
Terapi sinar-X Mikrosefalia, retardasi mental, leukimia.

Selain teratogen, kondisi emosional ibu, asupan gizi dan usia ibu juga dapat
mempengaruhi kehamilan.Karena itu, para ahli psikologis maupun medis berusaha
keras untuk mengatasi dan membantu perawatan pada wanita hamil. Hal ini pun tak
lepas dari peran dan tanggung jawab dari calon ayah dan calon ibu untuk bekerja
sama menjaga kualitas pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehatsecara
fisiologis maupun psikologis.

10 | P a g e
3. Interaksionisme antara Genetis dan Lingkungan
Untuk mencari titik temu perbedaan yang mencolok dari dua pandangan diatas,
maka para ahli kemudian memadukan keduanya, sehingga terjadilah interaksi.
Perpaduan antara faktor genetis dan faktor lingkungan menyatakan bahwa
perkembangan seseorang tidakakan maksimal kalau hanya mengadalkan salah satu
faktor saja. Karena itu, keduanya harus digabungkan untuk mengupayakan
maksimalisasi perkembangan seseorang. Faktor genetis harus ditopang dengan
faktor lingkungan dan faktor lingkungan harus memperoleh dukungan faktor
genetis, sehingga memungkinkan perkembangan yang baik dan normal baik
fisiologis maupun psikologis.

E. Proses Kejadian Manusia menurut Islam


Al-Qur’an telah menguraikan tentang kejadian manusia ini dengan jelas sekali.
Hanya saja ayat-ayatnya tersebar di beberapa surat. Karena itu menghendaki
ketekunan untuk mencari dan menyusunnya sehingga kelihatan kejelasan uraiannya
itu. Al-Qur’an menguraikan tentang kejadian manusia dalam dua tahap. Tahap
pertama adalah tentang kejadian manusia pertama. Dan tahap kedua tentang
kejadian manusia keturunan dari manusia pertama tadi.

1. Tentang kejadian manusia pertama Al-Qur’an menjelaskan sebagai berikut :


a. Permulaannya dijadikan Allah seorang manusia, sesudah itu baru dijadikan
pula istrinya dari bahan yang sama. Dari kedua manusia inilah
dikembangbiakkan Allah keturunannya yang amat bayak ini. Allah
memfirmankan :

‫ياايهاالناس اتقواربكم الذى خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجاال‬
)‫ا‬:‫كثيراونساء (النساء‬

Artinya : Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Tuhanmu, yang


telah menjadikan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah
memperkembangkan laki-laki dan perempuan yang banyak... (Q.S. An
Nisa’ 1)
b. Yang mula-mula dijadikan Allah dari manusia itu ialah jasadnya yang
dijadikan-Nya daripada tanah. Allah memfirmankan :

)28 : ‫واذ قال ربك للملئكة انّى خالق بشرامن صلصال ّمن حماء مسنون (الحجر‬

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:


Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang manusia ( jasmaninya)
dari tanah liang kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. (Q.S. Al Hijr 28)

11 | P a g e
c. Setelah kejadian jasad ini sempurna barulah ditiupkan Allah ke dalamnya
roh dari pada-Nya.
2. Adapun tentang kejadian manusia keturunan manusia pertama itu dijelaskan
dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
a. Keturunan manusia ini dijadikan Allah dari air mani. Allah
memfirmankan :

)8 ‫ث ّم جعل نسله من ساللة ّمن ّماء ّمهين (السجدة‬

Artinya : Kemudian Ia jadikan keturunannya dari air mani dan dari


sebagian air yang mencucur (Q.S. As Sajdah)
1. Tentang mani, Al Qur’an menjelaskan bahwa ia dari mani yang
memancar dan bercampur dari pihak laki-laki.
Kata “sulalah” dalam ayat di atas dalam bahasa Arab yang berarti
“sesuatu yang dikeluarkan” atau “satu bagian yang terbaik”.
Bagaimanapun cara penafsiran sudah pasti yang dimaksud adalah “satu
bagian dari kesuburan”.
Penyebab sel telur yang mendatangkan kehamilan adalah sel-sel
yang sangat kecil sekali, yang panjangnya kira-kira 1,1000mm. Dari
jutaan sel-sel yang keluar dari pria yang normal hanya satu saja yang
akan jadi. Sel-sel yang tak berhasil menerobos dari jalan mulut vagina
melalui terowongan menuju ke rahim tinggal di perjalanan yang punah.
Hanya satu sel saja dari zat cair ini yang kemudian bisa menjadi anak
manusia.
2. Kemudian Al Qur’an menjelaskan, bahwa sel yang akan jadi manusia
itu disimpan dalam suatu tempat (qarar). Tempat ini sudah tentu di
kandungan ibu. Allah memfirmankan:

)13 : ‫ث ّم جعلناه نطفة فى قرارمكين (المؤمنون‬

Atinya : Kemudian Kami menjadikannya dari sperma yang sampai ke


satu tempat yang aman (Q.S. Al Mu’min 13)
3. Al Qur’an menjelaskan bahwa proses perkembangan anak manusia
dalam rahim ibunya itu berlangsung secara bertahap. Allah
memfirmankan :

)14 ‫وقد خلقكم اطوارا (نوح‬

Artinya : Dan sungguh Ia telah menjadikan kamu secara bertahap (Q.S.


Nuh 14)
4. Al Qur’an tidak lupa pula menjelaskan bahwa nanti setelah sampai
waktunya, manusia yang dalam rahim itu akan lahir sebagai bayi,

12 | P a g e
setelah itu akan mengalami kehidupan dengan bermacam peristiwa dan
persoalannya.
5. Adapun tentang peniupan roh, Nabi Muhammad saw. Menyabdakan :

‫ان احدكم يجمع خلقه فى بطن ا ّمه اربعين يو ًما نّطفة ث ّم يكون علقة مثل ذلك ث ّم يكون مضغة‬
ّ
‫مثل ذلك ث ّم يرسل الملك فينفخ فيه الروح ويؤمر باءربعين كلمات يكتب رزقه واجله وعمله‬
)‫ي او سعيد (رواه مسلم‬
ّ ‫وش‬

Artinya : sesungguhnya seseorang dari kalian itu dikumpul kejadiannya


dalam perut ibunya selama 40 hari sebagai mani dan 40 hari sebagai
darah dan 40 hari sebagai daging, kemudian Allah mengutus malaikat,
maka ia pun meniupkan roh ke dalam tubuhnya. dan malaikat ini
diperintah mencatat 4 kalimat,yaitu mengenai rezeki orang tua, ajalnya,
amal perbuatannya dan celaka atau bahagianya.(H.R. Muslim)

Hadist ini menjelaskan :

a. Setelah janin berproses selama 120 (4 bulan) hari dalam rahim ibunya,
barulah ditiupkan roh kepadanya oleh malaikat atas perintah Allah.
b. Setelah roh ditiupkan kepadanya, dituliskan pula untuknya empat hal,
yaitu rezeki, ajal, amal dan celaka atau bahagianya.

Jadi roh ditiupkan ke dalam janin itu setelah kejadiannya sempurna berbentuk
manusia. Sekarang ini sudah dapat kita saksikan pada pameran-pameran ilmu
kedokteran, bahwa janin yang berusia empat bulan itu telah menjadi manusia yang
komplit organ-organnya.

Demikian Al Qur’an dan Al Hadist telah menjelaskan tentang proses kejadian


manusia dengan amat mengagumkan dan cocok dengan ilmu kedokteran.

13 | P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Masa pertumbuhan dan perkembangan calon makhluk hidup yang
berada di dalam rahim seorang ibu. Atau periode awal perkembangan
manusia yang dimulai sejak
2. konsepsi awal kehidupan manusia dimulai ketika indung telur atau
ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu
kelahiran seorang individu.
3. Perkembangan setiap individu berbeda-beda, tergantung pada faktor-
faktor tang mempengaruhinya.
4. Diantara faktor yang mempengaruhi perkembangan individu adalah
sifat-sifat fisik dan intelegensi orangtua, faktor lingkungan, serta
interaksionisme antara genetis dan lingkungan yang juga dapat
menentukan positif negatifnya perkembangan seorang individu.
5. Al-Qur’an menguraikan tentang kejadian manusia dalam dua tahap.
Tahap pertama adalah tentang kejadian manusia pertama. Dan tahap
kedua tentang kejadian manusia keturunan dari manusia pertama tadi.

B. Saran
1. Sebaiknya seorang ibu hamil harus selalu berprasangka positif, karena
akan berdampak terhadap janin yang dikandungnya.

2. Hindari alkohol dan obat-obatan kimia yang akan mengganggu proses


tumbuh kembang si janin.

3. Sering membaca Al-Qur’an, karena akan membantu kecerdasan otak si


janin.

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai