Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


BAB I.......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 2
A. Pengertian Psikologi Sosial ...................................................................................................... 2
B. Menurut Para Ahli .................................................................................................................... 3
C. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIAL ........................................................................... 4
D. Hubungan Psikologi Sosial dengan Cabang Psikologi lain ................................................... 5
E. Cara Menerapkan Psikologi Sosial ......................................................................................... 6
BAB III ....................................................................................................................................... 9
PENUTUP .................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit


sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah seluruh alam atas segala berkat ,
rahmat, taufik serta hidayahnya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Psikologi Sosial”

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Psikologi Umum II program
studi Psikologi. Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya pada Ibu
Rika Dwi Agustiningsih S.Psi., M. Psikolog selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi
Umum II.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini .

Bandung, 29 April 2019

Penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan
sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri,
perasaan, dan keinginan manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan
lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang
berkesinambungan dalam suatu masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat,
akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah
yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Interaksi social terbentuk
karena dipengaruhi oleh tindakan social, kontak social, dan komunikasi social.
Hubungan antar manusia, ataupun relasi-relasi sosial menentukan struktur dari
masyarakatnya. Hubungan antar manusia atau relasi-relasi sosial, hubungan satu
dengan yang lain warga-warga suatu masyarakat, baik dalam bentuk individu atau
perorangan maupun dengan kelompok-kelompok dan antar kelompok manusia itu
sendiri, mewujudkan segi dinamikanya perubahan dan perkembangan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Psikologi Sosial ?
2. Bagaiman Pengertian Psikologi menurut para ahli?
3. Apa saja yang mencakup ruang lingkup Psikologi Sosial?
4. Apakah Hubungan Psikologi Sosial dengan Ilmu lain ?
5. Bagaimana cara menerapkan Psikologi Sosial dalam masyarakat ?
6. Bagaimana cara menganalisa masalah – masalah sosial ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Psikologi Sosial
2. Mengetahui pengertian Psikologi menurut para ahli
3. Mengetahui apa saja yang berkaitan dengan ruang lingkup Psikologi Sosial
4. Untuk mengetahui Hubungan Psikologi Sosial dengan Ilmu lain
5. Untuk mengetahui cara menerapkan Psikologi Sosial
6. Untuk mengetahui cara menganalisa masalah – masalah sosial

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Sosial

Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang prinsip


prilaku manusia. Sedangkan manusia itu sendiri tidak bisa hidup sendirian, karena ia
memang pada dasarnya adalah makhluk sosial. Ilmu pengetahuan yang mempelajari
sistem sosial disebut sosiologi.
Sistem sosial itu misalnya keluarga, organisasi dan masyarakat. Dalam sistem
sosial itu akan terjadi suatu proses sosial yang kompleks seperti perubahan sosial dan
sosialisasi pada anak-anak. Jadi disini tampak bahwa sebagian area psikologi ternyata
tumpang tindih dengan sosiologi. Area yang berbau psikologi dan sosiologi itulah
yang dimaksud dengan psikologi sosial.
Psikologi sosial adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak atau
pengaruh sosial terhadap perilaku manusia. Bidang ini sangat luas, mencakup
berbagai bidang studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikologi sosial juga digunakan
dalam berbagai disiplin dan industri; banyak orang memanfaatkan prinsip-
prinsip psikologi sosial bahkan tanpa menyadari hal itu ketika mereka mencoba untuk
mengendalikan kelompok, pengaruh pendapat seseorang, atau menjelaskan mengapa
seseorang berperilaku dengan cara tertentu.

Akar psikologi sosial diletakkan di akhir 1800-an, ketika psikologi sebagai


suatu disiplin ilmu yang berkembang di Eropa. Ketika Perang Dunia Pertama banyak
psikolog melaju ke Amerika Serikat, psikologi sosial mulai muncul sebagai suatu
disiplin yang berbeda di tahun 1920. Salah satu pengaruh utama di lapangan adalah
Kurt Lewin. Psikologi Sosial mengkaji interaksi interpersonal, menganalisis cara
seseorang berinteraksi dengan orang lain, baik secara tunggal atau dalam bentuk
kelompok besar. Psikologi sosial juga membahas pengaruh budaya seperti iklan, buku
perilaku, film, televisi, dan radio, melihat bagaimana hal ini berdampak pada manusia.
Seperti banyak ilmuwan, psikologi sosial seperti menggunakan metode empiris untuk
melakukan penelitian di bidang mereka. Metode ini sering melibatkan eksperimen
yang dapat membawa isu-isu etis yang kompleks. Salah satu percobaan paling

2
terkenal psikologi sosial adalah Stanford Penjara Percobaan yang dilakukan oleh dr.
Philip Zimbardo , yang akhirnya dihentikan karena keluar kendali.

B. Menurut Para Ahli

Psikologi sosial (Baron, 2012) merupakan kerangka ilmiah atau ilmu pengetahuan
yang berusaha secara sistematik untuk mempelajari perilaku dan pemikiran individual
dalam konteks situasi sosial (social behaviour).

Sedangkan menurut Allport (Allport, 1967) menyatakan bahwa “Psikolog Sosial


menganggap disiplin mereka sebagai upaya untuk memahami bagaimana pikiran,
perasaan, dan perilaku individu dipengaruhi oleh kehadiran orang lain yang sebenarnya,
dibayangkan, atau tersirat.”

Fokus utama psikologi sosial adalah pada pemahaman mengenai bagaimana dan
mengapa individu berperilaku, berpikir dan memiliki perasaan tertentu dalam konteks
situasi sosial.

Jones & Gerard menjelaskan psikologi sosial adalah sub disiplin dan psikologi,
khususnya ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu-individu sebagai fungsi dari
rangsangan-rangsangan situasi sosial.

Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat berbagai macam proses interaksi sosial yang
dibedakan dalam 3 (tiga) pola hubungan yaitu:

1. Interaksi yang terjadi bila seorang individu berhubungan dengan orang lain
(antar individu). Orang lain dimaksud dapat hadir secara nyata maupun berupa pilihan
alternatif-alternatif saja. Misalnya ketika seseorang yang akan menghadiri acara
pernikahan, memilih-milih pakaian apa yang akan dikenakan pada acara tersebut.
Maka ia akan mempertimbangkan juga orang-orang lain yang akan hadir dalam acara
itu baik tamu lain atau tuan rumah. Tamu lain atau tuan rumah itu tidak hadir secara
nyata pada saat ia berpakaian.

2. Interaksi yang terjadi karena hubungan individu dengan kelompok. Contoh


kepemimpinan, yaitu terjadinya hubungan timbal balik antara pemimpin dengan
anggota kelompok dalam sebuah organisasi.

3
3. Interaksi yang terjadi karena hubungan antar kelompok (2 orang atau lebih) Misalnya
kerjasama regional, internasional dan sebagainya.

C. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIAL

Myers (2012) meringkas tentang wilayah studi psikologi sosial yaitu:

1. Disiplin ilmu tentang pikiran sosial yang meliputi:

 Cara kita mempersepsikan diri kita dan orang lain.

 Apa yang kita yakini.

 Penilaian yang kita buat.

 Sikap kita.

2. Disiplin ilmu tentang Pengaruh Sosial yang meliputi:

 Budaya

 Tekanan konformitas

 Persuasi

 Kelompok-kelompok manusia.

3. Disiplin ilmu tentang Hubungan Sosial yang meliputi:

 Prasangka

 Agresi

 Ketertarikan dan keintiman

 Bantuan

Michener & Delamater (dalam Dayakisni, 2006:7) menyatakan terdapat empat fokus utama
dalam psikologi sosial yaitu:

1. Pengaruh individu terhadap orang lain.

2. Pengaruh kelompok pada individu-individu anggotanya.

4
3. Pengaruh individu anggota-anggota (kelompok) terhadap kelompoknya sendiri.

4. Pengaruh satu kelompok terhadap kelompok yang lainnya.

Sementara Baron & Byrne (2012) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
sosial dapat dikategorikan ke dalam lima faktor utama yaitu:

1. Aksi (tindakan) dan karakteristik dari orang-orang lain.

2. Proses kognitif dasar, seperti ingatan dan penalaran yakni proses yang mendasari
pikiran, keyakinan, ide dan penilaian yang tentang orang lain yang dimiliki individu.

3. Variabel-variabel ekologi (lingkungan), pengaruh secara langsung ataupun tidak


langsung dari lingkungan fisik.

4. Konteks kebudayaan dimana perilaku sosial itu terjadi.

D. Hubungan Psikologi Sosial dengan Cabang Psikologi lain

1. Psikologi Sosial dengan Psikologi Perkembangan.


Psikologi perkembangan adalah ilmu psikologi yang mempelajari faktor-
faktor mengenai perkembangan manusia sejak lahir hingga meninggal. Psikologi
perkembangan berhubungan erat dengan psikologi sosial. Contohnya: saat
seorang anak baru saja mengenal dunia luar dan mulai memiliki teman sebayanya.
Dapat dijabarkan bahwa psikologi perkembangannya yaitu anak yang baru saja
mengenal dunia luar dan psikologi sosialnya yaitu anak tersebut memiliki teman
(bergaul dengan lingkungannya).
2. Psikologi Sosial dengan Psikologi Belajar
Psikologi belajar adalah ilmu psikologi yang mempelajari bagaimana
keefektifan pengajaran. Psikologi belajar ini membahas mengenai cara seseorang
melakukan kegiatan belajar. Psikologi belajar adalah gabungan antara psikologi
sosial dan psikologi perkembangan. Contoh hubungan antara psikologi sosial dan
psikologi belajar yaitu seseorang yang berai melakukan suatu hal baru ketika ada
orang-orang terdekatnya memberi semangat misalnya saja orangtua, teman atau
sahabat.
3. Psikologi Sosial dengan Psikologi Kepribadian

5
Psikologi kepribadian adalah ilmu psikologi yang mempelajari tentang
keunikan keunikan dari invidu. Psikologi kepribadian membandingkan individu
satu dengan individu yang lain. Psikologi kepribadian terkadang berlawanan
dengan psikologi sosial namun saling berkaitan satu sama lain. Contonya: ketika
kita berada di antara sebuah kelompok sosial kita harus mengenal kepribadian dari
kelompok sosial tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam
bergaul.
4. Psikologi Sosial dengan Psikologi Abnormal
Psikologi abnormal adalah ilmu psikologi yang mempelajari keabnormalan
seseorang. Psikologi abnormal berkaitan dengan psikologi sosial dan psikologi
kepribdian. Contoh hubungan psikologi abnormal dengan psikologi sosial yaitu
bagaimana sikap seseorang dalam lingkungan kita.
5. Psikologi Sosial dengan Psikologi Klinis
Psikologi klinis adalah ilmu psikologi yang menerapkan psikologi untuk
memahami dan memulihkan kondisi psikologis seseorang dan mencagah
terjadinya keabnormalan. Psikologi klinis berhubungan dengan psikologi
abnormal dan psikologi sosial. Contoh hubungannya dengan psikologi sosial yaitu
untuk memulihkan kondisi psikologis seseorang, kita dapat meminta bantuan pada
orang-orang terdekatnya, sehingga diketahui latar belakang sosial dan penyebab
dia mengalami gangguan psikologis.
6. Psikologi Sosial dengan Psikologi Umum
Psikologi umum adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dengan
lingkungannya. Psikologi umum jelas sangat berkaitan dengan psikologi sosial.
Contohnya saja ketika kita ingin mengetahui tentang lingkungan disekitar kita
makan kita harus mengetahui aspek-aspek psikologisnya dulu.

E. Cara Menerapkan Psikologi Sosial


Ketika masyarakat belum mengetahui sepenuhnya manfaat psikologi sosial,
maka dampaknya para ahli di bidang itu menjadi miskin dalam hal financial. Mereka
tidak mampu menjual ilmunya. Pada umumnya masyarakat menghendaki agar
psikologi sosial memenuhi dua tuntutan yaitu masalah relevansi dan masalah keadaan
alat pengukurnya.Tuntutan-tuntutan pertama, topik-topik yang diteliti dalam psikologi
sosial hendaknya relevan dengan masalah-masalah yang sedang terjadi di masyarakat.
Jadi hasil penelitian hendaknya dapat menyelesaikan masalah sosial yang ada.

6
Relevansi ini hendaknya juga menyangkut metodologinya. Kritik yang sering muncul
adalah topik penelitiannya relevan, namun metodologinya tidak seiring sejalan , atau
sebaliknya. Hasilnya sama saja, yaitu tidak diperhatikan oleh masyarakat dan hanya
menjadi penghuni perpustakaan saja.
Menerapkan psikologi sosial berarti menerangkan tingkah laku sosial yang
nyata dengan menggunakan teori yang diperoleh dari penelitian dalam laboratorium.
Namun timbul berbagai problem mengenai metode ekperimen dalam laboratorium ini.
 Problem pertama, bahwa hasil dari penelitian laboratorium biasanya artificial
(buatan), bukan berasal dari lingkungan yang nyata. Aibatnya para ahli
mengalami kesulitan dalam melakukan generalisasi.
 Problem kedua adalah masalah-masalah sosial itu penyebabnya dari berbagai
faktor. Sedangkan penelitian dalam laboratorium hanya mengukur dua atau
tiga variable saja. Dikahwatirkan hasil penelitian tidak dapat “memotret”
keadaan yang sebenarnya.
 Problem ketiga, adalah bahwa hasil dari laboratorium kebanyakan lebih
merupakan tiruan atau cerminan dari cara-cara orang berprilaku umumnya.
Jarang ada hasil penelitian yang menawarkan bentuk-bentuk prilaku sosial
yang baru.
 Problem keempat adalah yaitu beberapa teori dalam psikologi sosial
mengontrol beberapa prilaku sosial. Ini karena dikhawatirkan prilaku itu dapat
menganggu jalannya eksperimen.

Bagaimanapun juga hasil penelitian psikologi sosial tetap bermanfaat bagi kita
semua dalam memahami fenomena psikologi sosial yang ada disekliling kita. Saran
dari masyarakat untuk menerapkan psikologi sosial ada dua. Pertama, sebaiknya
penelitian psikologi sosial dilakukan di lapangan saja (real setting) bukan hanya di
laboratorium. Kedua, agar memperbaiki interaksi sosial. Tuntutan kedua dari
masyarakat terhadap psikologi sosial adalah masalah validitas alat pengukur dan
metodologinya. Belum jelas apakah yang diukur oleh alat pengukur itu dan apa yang
diukur. Jika pengukurannya tidak valid maka hasil penelitiannya sulit akan dipercaya.

Pada tahun 1973 Catwright telah mengupas 169 penelitian tentang keberanian
mengambil resiko (risky-shift-phenomeneon) pada umumnya, penelitian itu
mengemukakan bahwa individu lebih berani mengambil keputusan yang beresiko

7
tinggi ketika ia berada dalam sebuah kelompok, daripada ketika ia sendirian. Hampir
semua penelitian itu ternyata :

1. Menggunakan angket yang sama dengan yang asli,


2. Merupakan duplikat dari penelituan yang asli
3. Mean score atau nilai rata-rata dari jawaban angket untuk kelompok ternyata
lebih benar daripada score individu. Ini menunjukkan bahwa benar individu
dalam kelompok memang lebih berani mengambil keputusan yang berisiko
ketimbang ketika ia sendirian

Menurut Catwright, hasil penelitian itu tentu saja membingungkan karena


tidak sesuai dengan pendapat ahli pada umumnya. Mereka berpendapat bahwa
individu dalam kelompok cenderung melakukan konformitas, dan menolak kreativitas
serta hal-hal yang berisiko tinggi. Penelitian yang asli tidak diragukan lagi validitas
atau keasliannya sedangkan penelitian yang lainnya dianggap tidak valid karena tidak
sesuai dengan situasi yang nyata (real setting). Para peneliti itu tidak memeriksa
fenomena itu dengan alat lain dan juga tidak memeriksa sebelumnya apakah
fenomena itu benar terjadi dalam situasi yang nyata.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya psikologi sosial sangat berhubungan dengan ilmu sosial lainnya,
dimana psikologi sosial merupakan bagian dari semua cabang ilmu sosial lainnya. Ilmu
tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-
situasi sosial, seperti situasi kelompok, situasi massa dan sebagainya. Dalam kehidupan
sehari-hari, hubungan diantara manusia tersebut ternyata tidak selamanya berjalan lancar.
Adakalanya muncul kesalah pahaman, perselisihan, pertengkaran, permusuhan, bahkan
peperangan. Disitulah Psikologi Sosial akan berperan dalam menghadapi permasalahn-
permasalahan tersebut.

Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu
gejala atau fenomena. Dengan mengerti suatu fenomena, kita dapat membuat peramalan-
peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan
terjadi. Selanjutnya, dengan pengertian dan kemampuan peramalan itu, kita dapat
mengendalikan fenomena itu sampai batas-batas tertentu. Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu,
termasuk psikologi sosial.

B. Saran
Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Bagi para
pembaca dan rekan-rekan lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh
maka kami mengharapkan dengan rendah hati agar membaca buku-buku ilmiah yang berkaitan
dengan makalah ini

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Baron, Robert, A., & Byrne. D. (2012). Psikologi Sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga.

2. Dayakisni, T., & Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.

3. Myers, David G. (2012). Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika.

4. Ahmad, Abu. 2009. Psikologi sosial. Jakarta : Rineka Cipta.


5. Gerungan. 2004. Psikologi Sosial (edisi ketiga). Bandung: PT Refika Aditama
Bandung.
6. Sarlito Wirawan Sarwono. 2002. Psikologi Sosial (Individu dan Teori-Teori Psikologi
Sosial). Jakarta: Balai Pustaka
7. Sugeng Sejati. 2012. Psikologi Sosial, Yogyakarta : Teras

10

Anda mungkin juga menyukai