Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGANTAR PL

OLEH

NAMA : POLCE YUNIANDER BETTY

NIM : 2.03.2021.0038

PRODI : SOSIOLOGI AGAMA

KELAS : B SEMESTER I

FAKULTAS SOSIOLOGI AGAMA

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI

KUPANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Manusia pada umumnya dipanggil oleh Tuhan dengan tujuan untuk mendelegasikan
tugas atau amanat Tuhan yang akan dikerjakan oleh manusia. Tuhan memanggil
manusia menunjukkan bahwa Allah memiliki rencana atau tujuan didalam panggilan
tersebut. Tuhan memanggil Yesaya untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Dia
membentuk Yesaya sejak dari kandungan ibunya untuk melakukan misi khusus,
yaitu menyadarkan orang Israel kembali kepada Tuhan. Tuhan meyakinkan Yesaya
kalau Dia akan memberikannya kebutuhan yang diperlukan dalam tugasnya. Tuhan
memiliki rencana dalam hidup Yesaya.

Yesaya adalah seorang manusia rohani yang besar. Sejak dari penglihatannya di Bait
Allah, dia terus bertumbuh dalam pengertian akan hal-hal yang bersifat rohani. Dia
berjalan dekat dengan Tuhan selama pelayanannya. Kedekatannya dengan Tuhan
membuat orang lain mengetahui kebenaran akan kata-katanya. Dia hidup dengan
berusaha untuk membawa umatnya kembali kepada Allah.

Yesaya putra Amos dilahirkan di Yerusalem sekitar 760 sebelum Masehi. Dia mulai
memberitakan pesan Tuhan sekitar 740 sebelum Masehi yaitu pada tahun kematian
raja Uzia. Dia berkotbah selama 40 tahun di Yerusalem, menyampaikan pesan
Tuhan kepada raja- raja, para pangeran dan rakyat. Dia adalah seorang yang
berpendidikan tinggi yang sangat dihormati oleh penduduk Yerusalem.

1. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengerti penggilan Tuhan di dalam kehidupan orang


percaya
2. Mengambil pelajaran dari panggilan Tuhan terhadap Yesaya dan
aplikasinya bagi orang percaya masa kini.
3. Menghargai dan bertanggungjawab atas panggilan Tuhan didalam
kehidupan orang percaya.
4. Mengerti tujuan Allah memanggil orang percaya.
5. Allah memanggil manusia dalam mengemban tugas dan tanggung
jawab

Panggilan Yesaya sebagai seorang nabi adalah salah satu cerita yang paling
mengesankan yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Cerita tersebut dicatat
dalam pasal 6. Dia mendapatkan penglihatan yang luar biasa dari Allah di Bait Allah.
Pengalaman yang luar biasa ini mengubah hidupnya. Kekuatan terbesar dalam
hidupnya adalah kuasa Allah yang sangat kuat atasnya untuk memberitakan firman
Tuhan. Selama 40 tahun, Yesaya memberitakan firman Tuhan. Dia menubuatkan
adanya pembebasan. Dia menulis pesan-pesan Tuhan. Dia menasehati para raja dan
pemimpin. Dia adalah seorang negarawan yang besar. Dia sangat mengasihi orang
miskin. Dia berkotbah untuk keadilan secara ekonomi dan sosial.

1. RUMUSAN MASALAH

Banyak orang percaya yang tidak mengerti bahwa dirinya dipanggil oleh Tuhan
untuk sebuah tujuan yang indah dalam kehidupannya, terkadang manusia melihat
kepada kelemahannya sehingga sulit untuk berkarya tidak berani memandang
terhadap panggilan Allah dalam kehidupannya dengan unsur perlengkapan kuasa
dari Allah untuk memperlengkapi dalam memenuhi panggilan tersebut. Masalah
iman dalam menangkap visi Allah dan menerima panggilan tersebut terhalang akibat
keragu-raguan bahwa dirinya dipanggil oleh Tuhan. Sebagai bagian dari tindakan
penebusan-Nya. Allah ‘memanggil’ Israel (Yes 49:1) dan individu-individu (Yes
41:25). Panggilan itu kadang-kadang untuk suatu pekerjaan baru dan tak terduga,
karena itu diberikan nama yang tak terduga (Luk 1:59-63), atau nama baru (Yoh
1:42). Panggilan Allah kepada manusia terus berlanjut dalam jemaat rasuli (Gal
1:15). Meskipun semua orang dipanggil dalam kesetaraan untuk bersama-sama
ambil bagian dalam kehidupan Kristen, namun beberapa di antaranya dipanggil
untuk maksud-maksud tertentu.

1. BATASAN MASALAH

Dalam penulisan makalah ini yang dimaksudkan oleh penulis adalah panggilan Allah
dalam kehidupan Yesaya dan menjadi pelajaran berharga dalam panggilan Allah
dalam kehidupan orang percaya. Panggilan disini bukan berarti Allah memanggil
manusia kembali kepada-Nya tetapi Tuhan memanggi untuk mempercayakan
sebuah tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh manusia untuk menjadi
partner Allah di bumi ini.

 BAB II

PEMBAHASAN

1. PELAJARAN PANGGILAN TUHAN KEPADA YESAYA


2. Kehidupan manusia selalu berubah ketika dia bertemu
Tuhan(Yesaya 6.)
Yesaya melihat Allah dalam kuasa dan kemuliaan-Nya yang besar.
Dia melihat Allah di rumah-Nya. Kehidupan Yesaya diubahkan. Dia
melihat kemuliaan Tuhan. Kemudian dia melihat dosanya sendiri
dan dosa bangsanya Yesaya 6:1-5. Yesaya mengetahui bahwa dia
memerlukan Allah untuk menyucikan dosa-dosanya. Dia menerima
pengudusan atas dosa-dosanya. Pada saat itu, dia dipanggil untuk
pelayanan ilahi. Dia mendengar panggilan Tuhan, “Siapakah yang
akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Yesaya
6:8.  Jawaban Yesaya adalah tanggapan yang tertinggi dari seorang
pilihan Allah. Dia dengan sukarela memberi diri. “Ini aku, utuslah
aku.” Yesaya 6:8. Hal terbaik yang dapat dilakukan seseorang
adalah menerima panggilan Allah untuk hidupnya. Allah menerima
Yesaya. “Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini…” Yesaya
6:9. Dia menerima kuasa untuk maju sebagai pembawa pesan
Allah kepada bangsa yang berdosa.

2. Allah memberikan jaminan untuk umat- Nya.

Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati


Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir,
bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan
Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya. Yesaya 40:1-2.

Ini adalah Firman Tuhan kepada kelompok orang yang tertindas dan mempunyai
masalah yang besar dalam peperangan. Yesaya memberitakan pesan pengharapan
ini di masa-masa yang gelap dalam peperangan. Masalah yang berat dari umat Allah
membebani hati- Nya. Allah ingin mereka tahu bahwa Dia masih mengasihi mereka
bahkan pada masa penghukuman dan penindasan. Saat ini, sumber penghiburan
kita adalah pengetahuan akan kebenaran yang sama. Allah mengasihi kita. Dia
adalah Allah yang memperhatikan. Dia menyatakan kedamaian dan jaminan pada
umat-Nya.

1. Allah lebih besar dari ilah-ilah yang lain.

Yesaya 40:12-26. “Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku


seperti dia?” firman Yang Mahakudus Yesaya 40:25. Yesaya menggambarkan
Allah sebagai yangMaha Besar. Tak ada yang lain seperti Dia. Dia sempurna dalam
kebenaran. Dia memiliki segala kuasa. Dia Yang Kekal namun Dia juga mengetahui
nama dari setiap domba-domba-Nya. Dia sendiri mampu untuk memperhatikan
setiap pribadi.

1. Allah memberikan kekuatan untuk mereka yang lemah.

Yesaya 40:27-31 “Tetapi orang- orang yang menanti-nantikan Tuhan


mendapatkan kekuatan baru.”Yesaya 40:31. Setelah menunjukkan bahwa Allah
adalah Maha Kuasa, Yesaya melanjutkan untuk membuat penerapan yang luar biasa.
Dia menyatakan bahwa Allah mengetahui penderitaan umat Israel. Allah tidak
pernah lemah atau menjadi lelah. Bahkan Dia akan menopang mereka yang lemah
dan yang lelah. Allah bisa dipercaya. Nantikanlah Dia dan Dia akan memberikan
kekuatan dan kedamaian.
Allah akan memberikan kekuatan kepada setiap orang yang berjalan dengan sabar di
jalan-jalan-Nya.

1. Allah akan mengutus Sang Juruselamat.

Kitab Yesaya mempunyai banyak ayat yang menjanjikan kedatangan Juruselamat


dari Allah. Renungkanlah janji yang indah ini. Bacalah Yesaya 9:1-5. “Bangsa yang
berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar.” Yesaya 9:1. Dunia
penuh dengan kegelapan pada masa Yesaya. Dan masih penuh dengan kegelapan
pada masa sekarang. Tapi, Allah telah mengirimkan terang-Nya yang penuh
kemuliaan ke dalam dunia. Dia sudah mengirimkan karunia dari surga ke dunia.
Karunia Tuhan itu adalah dalam pribadi seorang Anak Yang Kudus. Yesus datang
sebagai seorang bayi di Bethlehem. Sungguh suatu terang yang ajaib yang dibawa
Yesus ke dalam hati mereka yang menerima Dia. Yesaya mengatakan bahwa hikmat
Ilahi, kuasa Ilahi, sifat bapa secara Ilahi dan damai Ilahi akan datang karena
pemerintahan-Nya di dunia. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan
berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia
mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari
sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan
melakukan hal ini. Yesaya 9:6. Yesus, Sang Raja Yang Terbesar, telah datang. Dia
Maha Bijaksana. Dia Maha Kuasa. Dia Penjaga umat-Nya. Dia membawa damai
surgawi kepada setiap pribadi yang bersedia menerima Dia sebagai Raja.

1. TUGAS PANGGILAN ALLAH KEPADA YESAYA

Yesaya berusaha sekuat tenaga membujuk bangsa itu menerima dan mempercayai
jaminan berkat itu; khususnya pasal 55. Ia mencoba meyakinkan mereka dengan
menghunjuk kepada kemuliaan Yahweh dalam alam dan sejarah. Ia mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan tajam, dan menantang mereka untuk berdebat (Yes 40:12-
31; 49:14). Ia tantang juga bangsa-bangsa kafir dan dewa-dewa mereka; dapatkah
dewa-dewa ini melakukan sesuatu seperti Allah Israel? Adalah Allah Israel yang
menciptakan Koresy dan membangkitkannya, agar dia menjadi alat untuk
memerdekakan Israel. Karena itu Allah Israel-lah satu-satunya yang tahu lebih
dahulu hasil tindakan-tindakan Koresy. Sebagaimana pastinya Yahweh telah
menciptakan ‘ihwal’ yang ada menjadi kenyataan atau dengan perkataan lain,
sebagaimana pastinya Dia telah menggenapi nubuat-Nya pada masa lalu
demikianlah pula pastinya Dia akan melakukan ‘hal-hal baru’ dengan menggenapi
janji janjiNya, yang Dia janjikan sekarang melalui nabi-Nya (Yes 41:1; Yes 48:1-11).

Dengan itu Yesaya tidaklah memaparkan ‘bukti-bukti’ dalam arti harfiah, melainkan
memajukan permohonan yang kuat pada pikiran, hati sanubari dan suara hati.

1. MAKNA PANGGILAN TUHAN

Yesaya 53:1-6. Yesaya melihat Yesus sebagai Hamba Tuhan yang diutus untuk
menderita bagi umat yang terhilang. Yesus dilahirkan sebagai seorang bayi di
Bethlehem. Selanjutnya, Dia bertumbuh menjadi seorang manusia yang menderita
untuk kita semua. Ayat tersebut diatas adalah yang terbesar dari pengajaran Yesaya.
Disini Yesaya menjelaskan maksud dari penderitaan Hamba Allah, Yesus. Yesus
menderita menggantikan tempat orang yang berdosa. Dia mati untuk Anda dan saya.
Dia sempurna. Dia mati untuk orang berdosa. Dia dilukai, dipukul, ditikam dan
dihancurkan — bukan untuk dosanya sendiri melainkan untuk dosa-dosa kita. Dia
menanggung dosa-dosa dunia diatas pribadinya sendiri. Allah adalah pribadi yang
mengampuni manusia, yang menyediakan Yesus untuk mati menggantikan kita.
Syukur kepada Tuhan atas Juruselamat yang sangat luar biasa itu.

Demikian juga dengan panggilan kepada Yesaya dan orang percaya bahwa Dia
dipanggil untuk turut mengambil bagian dalam penderitaan akibat penghambaan
kepada Tuhan. Siksaan atau penganiayaan yang berat dihadapi yaitu bahwa
Kemartiran Yesaya, sebuah tulisan apokrif dari abad 1 sebelum Isinya mengisahkan
2 Raj 21:1-18 ditangkap dan digergaji oleh Manasye. Tulisan itu menunjukkan suatu
sikap menghormati para martir pada zaman Makabe. Yesaya dipanggil untuk turtu
merasakan penderitaan dalam tugas dan tanggungjawab didalam pelayanannya yang
ia samakan dengan Yesus Kristus yang menderita di bumi.

Keselamatan yang diberitakan oleh Yesaya mencakup pelepasan Yerusalem dari


kehancuran besar, tapi pelepasan ini tidaklah penyelamatan yang sepenuhnya.
Keselamatan yang dijanjikan dalam arti yang sepenuhnya adalah berdasarkan
keampunan dosa (Yes 1:18; 6), dan selanjutnya muatannya adalah hati yang dibarui
(Yes 32:15 dst), hidup yang sesuai dengan perintah-perintah Allah, dimahkotai
dengan kebahagiaan dan kemuliaan. Dalam keselamatan ini Sion akan menempati
kedudukan yang sentral, tapi bangsa-bangsa lain juga akan berpartisipasi dalamnya
(Yes 1:19,26; Yes 2:2-5; 4:2-6; 33:13). Pembebasan Israel dari Pembuangan
dipandang sebagai awal zaman akbar penyelamatan, dimana segala sesuatu akan
diperbarui. Di sini dapat disebut bahwa perjalanan Israel kembali pulang ke tanah
leluhur disertai mujizat-mujizat alam (Yes 41:17; Yes 43:18-21; 48:21; 49:9 Yes 55:12
Yes 54:13). Dan berulang-ulang ditekankan bahwa tujuan utama dari semuanya ialah
pujian dan kemuliaan bagi Allah (Yes 41:20; 43:21; 44:23; 48:9-11 dst).

BAB III

PENUTUP

1. SIMPULAN

Allah memanggil ini mengindikasikan bahwa Allah memiliki rencana dan tujuan
untuk memberikan kemerdekaan atau pelepasan dari keadaan yang buruk menjadi
keadaan yang lebih baik. Sebelum Allah memanggil tentu Ia telah mengaruniakan
kemampuan untuk mampu mengemban tugas dan tanggung jawab tersebut, dengan
segala kesadaran untuk turut mengambil bagian dalam tugas dan pekerjaan Allah,
sehingga panggilan tersebut tidak akan sia-sia diberikan oleh Allah. Allah mengerti
dan mengetahui apa kriteria dan acuan yang digunakan dalam panggilan tersebut.
Yesaya dipanggil dengan tujuan untuk melepaskan orang Israel bangsa pilihan dari
segala keterpurukan untuk menunjukkan bahwa Allah yang telah memilih dan
memanggil mereka adalah Allah yang berkuasa dan berdaulat. Allah ingin
menunjukkan bahwa sesungguhnya otoritas tertinggi terletak pada panggilan
tersebut bukan karena ia adalah orang yang mampu tetapi karena Allah yang
memampukan lewat peneguhan panggilan tersebut.

1. SARAN

Saat Allah telah memanggil maka hal yang dapat dilakukan adalah

1. Meresponi panggilan tersebut dengan segera Ini aku, utuslah


aku.” Yesaya 6:8
2. Meyakini panggilan Allah tersebut
3. Sadar akan otoritas Allah memberi kekuatan dalam panggilan
tersebut Tetapi orang- orang yang menanti-nantikan Tuhan
mendapatkan kekuatan baru.”Yesaya 40:31
4. Yakin akan kuasa Allah ada dalam panggilan tersebut sehingga kita
tidak akan pernah merasa ragu Pergilah, dan katakanlah kepada
bangsa ini…” Yesaya 6:9. Dia menerima kuasa untuk maju
sebagai pembawa pesan Allah kepada bangsa yang berdosa.

DAFTAR PUSTAKA

1. R North, The Second Isaiah, 1964.


2. J Young, The Book of Isaiah, NIC, 1, 1965.
3. C Leupold, Exposition of Isaiah I (ps 1-39), 1968.
4. L McKenzie, Second Isaiah, AB, 1968 Westermann.
5. T Allis, The Unity of Isaiah, 1950.

Anda mungkin juga menyukai