Anda di halaman 1dari 8

HAMBA YANG DIPERKENAN kekuatan, kemuliaan, dan keperkasaan-Nya,

TAUNGKU TU NAALA PENANGKU


siapa manusia yang dapat tahan berhadapan
dengan-Nya?
Kelahiran dan kehadiran Allah ke
Perayaan Natal belum lama berlalu dan dunia dalam diri Tuhan Yesus Kristus,
saat ini kita memasuki minggu-minggu yang dalam rangka menyelamatkan manusia,
disebut epifania  (Yunani : Epifaneia yaitu memberikan harapan dan hidup yang
=  “penampakan diri” atau “manifestasi”). baru. Dari hidup dalam kuasa dosa dan
Ada dua peristiwa yang dirayakan pada kematian kepada hidup dalam anugerah
peringatan epifania, yaitu kunjungan orang- keselamatan. Dan masa epifania merupakan
orang Majus ke bayi Yesus, dan baptisan masa penegasan dan pemantapan akan hidup
Yesus oleh Yohanes di sungai Jordan. dalam anugerah keselamatan di dalam
Kunjungan orang-orang Majus berarti Tuhan Yesus Kristus. Anugerah
Kristus telah menampakan diri kepada keselamatan tersebut diberikan kepada
orang-orang bukan Yahudi dan baptisan- setiap orang yang percaya kepada-Nya dan
Nya berarti  pelayanan-Nya sudah dimulai. melakukan apa yang diperintahkan-Nya.
Minggu epifania merupakan Perikop Yesaya 42 adalah bagian
kelanjutan dari peristiwa natal. Dalam kedua dari kitab Yesaya (ps.40-55, yang
perayaan natal, kita merayakan kehadiran penulisannya terjadi pada masa bangsa
Allah ke dunia yang menjumpai manusia. Yehuda berada di tanah pembuangan di
Bila Allah tidak menghampiri manusia, Babel. Keterbuangan bangsa Yehuda ke
merendahkan diri, bagaimana mungkin tanah Babel membuat mereka kehilangan
manusia menghampiri Allah? Bila Allah identitas sebagai umat pilihan Allah.
menghampiri manusia dalam segala Kehidupan mereka gelap, putus asa dan
hilang pengharapan. Lalu Allah kehidupan umat-Nya. Hamba Tuhan dalam
membangkitkan seorang nabi yang juga konteks ini  menjadi tanda kesetiaan Allah
hidup dalam pembuangan tersebut lalu untuk tetap setia terhadap janji-Nya tentang
memakainya untuk memberikan pemulihan Israel. Di dalam perikop ini, sang
penghiburan dan pengharapan kepada Hamba yang terpilih adalah sebagai
bangsa Yehuda yang sedang berada dalam seseorang yang menyelesaikan rencana
pembuangan. Tuhan Allah yang Maha Kuasa dengan
Nabi Yesaya menubuatkan kepada membawa harapan dan terang kepada yang
mereka bahwa akan datang seorang “hamba tertindas dan tertekan.
Tuhan” yang akan menyelamatkan mereka Nubuatan tentang hamba Tuhan yang
yang sedang hidup dalam kegelapan. kepadanya Allah berkenan dalam Yesaya 42
Nubuatan sang nabi dimulai dengan ini, oleh Matius ditujukan kepada Yesus
mengatakan “Lihat, itu hamba-Ku yang Kristus, sebagaimana ditulis dalam Matius
Kupegang, orang pilihan-Ku, yang 12 : 18-21 "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang
kepadanya Aku berkenan. Aku telah Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya
menaruh Roh-Ku  ke atasnya, supaya ia jiwa-Ku berkenan;   Aku akan menaruh roh-
menyatakan hukum  kepada bangsa- Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan
bangsa”. hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak
Di dalam Yesaya 42:1-9, hamba Tuhan akan berbantah dan tidak akan berteriak
dilukiskan  sebagai   yang dipanggil dan dan orang tidak akan mendengar suara-Nya
diurapi, yang kepadanya Allah berkenan[1]. di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai
Banyak pandangan para ahli yang menunjuk tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang
bahwa hamba Tuhan dalam konteks ini pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-
adalah individu yang  diurapi tetapi yang Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu
melakukan perintah Allah untuk menerangi
menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa Banyak orang yang mau berkumpul di
akan berharap. " sekitar mahkota Kristus, namun sedikit
Kata “lihat…” di Yesaya 42 : 1 dalam sekali yang mau berkumpul di bawah salib
B.Inggris ditulis “gaze”, yang berarti bukan Kristus. Banyak orang yang ingin berkat
sekedar melihat tetapi memperhatikan Kristus, tetapi sedikit orang yang mau
dengan seksama.Dengan memperhatikan menderita bersama Kristus.
dengan seksama, kita akan menemukan Lihatlah hamba-Ku ini, maka didalamnya
kedalaman pengertian akan Allah dan engkau akan melihat kasih Allah yang mau
pengenalan akan hamba yang kepadanya dinyatakan melalui Sang Mesias.
Allah berkenan. Penting sekali pengenalan Yesaya mengambil ilustrasi buluh
akan hamba yang kepadanya Allah yang patah terkulai dan sumbu yang pudar
berkenan, sebab gambaran yang diberikan nyalanya (Yesaya 42 : 3) sebagai gambaran
Nabi Yesaya tentang hamba yang kepadanya dari orang-orang yang hidup tanpa
Allah berkenan, sebagaimana ditulis dalam pengharapan.
Yesaya 53 : 2-3 adalah, Ia tidak tampan dan Buluh yang dimaksud di sini semacam
semaraknyapun tidak ada  sehingga kita ilalang besar yang terdapat di sekitar sungai
memandang dia, dan rupapun  tidak, dan menurut kebiasaan pada jaman itu,
sehingga kita menginginkannya. Ia dihina buluh sering dipakai oleh anak-anak Yahudi
dan dihindari  orang, seorang yang penuh untuk membuat suling yang sangat
kesengsaraan dan yang biasa sederhana. Karena ilalang ini mudah sekali
menderita  kesakitan;
 
ia sangat didapatkan maka apabila ditemukan ada
dihina,  sehingga orang menutup  mukanya
   
ilalang yang retak maka mereka akan
terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak membuangnya. Jikalau buluh yang terkulai
masuk hitungan. ini merupakan gambaran diri kita, manusia
berdosa yang tidak bernilai dan sepatutnya
dibuang dan dicampakkan, maka Allah dalam kita membangun relasi dengan semua
menyatakan bahwa orang-orang yang orang, tanpa memandang latar belakang
demikian ini tidak akan dipatahkan-Nya. mereka. Jika hal itu kita wujudnyatakan
Sungguh, ini menunjukkan kedalaman hati dalam program kegiatan, sasarannya
dan cinta Tuhan. menjangkau ekstern gereja, tanpa
Dalam bahan bacaan, Kis.10 : 34- 43, Rasul menganggap mereka lebih rendah dari kita,
Petrus menyatakan bahwa Allah tidak karena Tuhan Allah tidak membedakan
membedakan orang. Setiap orang dari orang. Tuhan Yesus yang adalah Hamba
bangsa manapun yang takut akan Dia dan mau menerima semua orang, maka demikian
yang mengamalkan kebenaran berkenan jugalah kita. Amin.
kepada-Nya. Yesus Kristus adalah Tuhan . Tugas hamba TUHAN adalah mencelikkan
dari semua orang. Dan tentang Dialah semua mata rohani yang dibutakan ilah-ilah dunia,
nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya
memerdekakan jiwa-jiwa yang dibelenggu oleh
kepada-Nya, ia akan mendapatkan
pengampunan dosa oleh karena nama-Nya. kekuatan jahat roh-roh dunia. Hanya melalui
Sang Hamba, semua manusia dapat datang dan
Apa yang dinubuatkan dalam kitab nabi menyembah Allah satu- satunya. Kristus adalah
Yesaya, telah digenapi dalam kitab Injil. Sang Hamba, yang sudah tuntas menunaikan
Hamba yang diperkenan tugas dari Allah. Dia sudah menang terhadap
Sebagai pengikut Tuhan Yesus, kita juga
belenggu dosa dan kuasa maut. Setiap orang
mempunyai tanggung jawab untuk
merengkuh semua orang, terkhusus bagi dari segala suku, bangsa, dan bahasa yang mau
mereka yang berbeda dengan kita. Karya percaya kepada Dia akan dimerdekakan dari
keselamatan Tuhan Yesus dapat diterima perbudakan dosa untuk dapat menyembah
oleh orang lain. Hal ini dapat kita lakukan Allah sejati yang Maha Kuasa (seperti
dilukiskan pemazmur dalam Mazmur 29). sama dengan manusia tanpa kecuali. Sebab
Khotbah Petrus kepada Kornelius dalam Kisah ketika Yohanes mengatakan bahwa ia yang
Para Rasul dengan tegas menyatakan bahwa membutuhkan baptisan, Yesus menjawab
Allah berkenan atas setiap orang dari bangsa bahwa pembaptisan atas diri- Nya bukan
manapun yang datang dengan tulus mencari- masalah kebutuhan tetapi masalah ketaatan-
Nya termasuk Kornelius yang adalah seorang Nya untuk menggenapi kehendak-Nya.
kafir.
4. Ketetapan Yesus untuk dibaptis juga
2. Tugas hamba Tuhan adalah menyatakan memanifestasikan
bahwa rahasia perkenan Allah atas semua
orang ini terletak pada diri Yesus Kristus, yang kerendahan hati-Nya yang merupakan teladan
datang ke dunia untuk mengerjakan karya bagi orang percaya. Ia tidak butuh dibaptis
keselamatan. Melalui kematian-Nya di salib sebab Ia bukan Manusia berdosa, sebab itu
dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, tanpa mengaku dosa dan sesudah dibaptis,
Yesus telah menyediakan jalan keselamatan Yesus segera keluar dari air. Roh Kudus yang
untuk semua orang, semua bangsa. Kepergian turun atas-Nya dan Allah yang berbicara
Yesus secara khusus ke sungai Yordan untuk langsung dari surga merupakan proklamasi dari
dibaptis oleh Yohanes menunjukkan Allah bahwa Yesuslah yang Diurapi dan Raja.

3. tekad dan kesungguhan-Nya menuruti Bagaimana hidup yang patut di hadapan Allah?
kehendak Allah sejak semula, yaitu menjadi 1. Mencelikkan mata rohani yang dibutakan
ilah-ilah dunia, memerdekakan jiwa-jiwa yang
dibelenggu oleh kekuatan jahat roh-roh dunia, Kristus. Karena itu, penanggalan gereja
agar mereka mengenal Kristus. menempatkan Masa Adventus dan Natal
sebagai awal tahun gereja.
2. Menyatakan bahwa rahasia perkenan Allah
atas semua orang ada dalam diri Yesus Kristus, Orang Majus dan para gembala, para
yang datang ke dunia untuk mengerjakan karya saksi Natal perdana, setelah bertemu bayi
Yesus, mereka kembali ke tempat masing-
keselamatan.
masing.
3. Bertekad dengan sungguh hati untuk
menuruti kehendak Allah Dalam Matius 2 : 12, dituliskan tentang
4. Rendah hati orang Majus, “Dan karena diperingatkan
dalam mimpi, supaya jangan kembali
kepada Herodes, maka pulanglah mereka
ke negerinya melalui jalan lain.”
III.   REFLEKSI
Dalam Lukas 2 : 20, dituliskan tentang
Masa epifania merupakan masa para gembala, “Maka kembalilah
penegasan dan pemantapan akan hidup gembala-gembala itu sambil memuji dan
dalam anugerah keselamatan di dalam memuliakan Allah karena segala sesuatu
Tuhan Yesus Kristus. Realita kehidupan yang mereka dengar dan mereka lihat,
yang kita jalani tidak berhenti di kandang semuanya sesuai dengan apa yang telah
dan palungan tempat Yesus lahir Natal diaktakan kepada mereka.”
bukan puncak perayaan iman kita. Natal
justru adalah langkah pertama kita Akan tetapi, satu hal yang menarik adalah
menjalani hidup dalam anugerah mereka, para Majus dan gembala itu,
keselamatan di dalam Tuhan Yesus pulang setelah bertemu bayi Yesus dengan
membawa sebuah perubahan hidup yang Ada sebuah kisah kehidupan.[3]
nyata. Mereka berubah. Orang Majus,
ketika melihat Yesus, mereka sujud Seorang tua dan anak laki-lakinya duduk
menyembah dan memberi emas, bersama dalam kereta api. Sang putra
kemenyan, dan mur. Mereka takluk kepada berusia 24 tahun itu tiba-tiba berteriak
Yesus. Dan Ketika pulang, mereka taat kegirangan sambil menjulurkan kepala
kepada Allah. Para Majus pulang dengan keluar jendela gerbong: “Papa, lihat…
ketaatan baru. pohon-pohon itu berlari di samping kita!”
Penumpang lain merasa tak
Dalam kisah para gembala, mereka nyaman.Mereka heran di usia dewasanya,
kembali dengan hati yang baru. Mereka ia bertingkah seperti anak kecil. “Papa,
memuji dan memuliakan Allah. Hati lihat! Awan-awan mengejar kita!”
mereka disegarkan karena disentuh oleh Beberapa kali si pemuda berteriak sampai
kasih Allah. Para gembala pulang dengan seorang penumpang menegur sang ayah:
sukacita baru.[2] “Mengapa anakmu tidak kau bawa ke
dokter jiwa? Tingkahnya tak pantas sama
Kiranya kita pun demikianlah. sekali! Atau kau yang tak mengajarkannya
Kebaikan dan kasih Allah yang kita sopan santun!”
rasakan dan kita terima dalam Natal,
memampukan kita memberi diri menjadi Si Ayah dengan tenang dan tatapan teduh
saluran berkat Tuhan. Menjadi hamba-Nya menjawab keluhan mereka: “Ah, maafkan
yang setia dan taat. Ucapan dan tindakan kami, pak! Putraku memang baru kembali
kita meneguhkan dan menguatkan. dari dokternya; seorang dokter mata. Ia
Memiliki hati yang mengasihi dan menolak buta sejak lahirnya dan hari ini adalah hari
menghakimi. pertama ia dapat melihat dunia…maafkan
saya, putraku terlalu gembira!”.
Betapa baiknya dunia ini andai kita tahu
kapan harus lebih mengerti sesama
daripada menghakimi. Marilah hidup kita
menjadi pancaran terang Kristus dan
menjadi sahabat bagi semua orang. Tuhan
Yesus memampukan kita.

Anda mungkin juga menyukai