Orang buta yang telah disembuhkan itu, setelah mengenal Yesus sebagai Sang Anak
Manusia, segera sujud dan menyembah kepada-Nya. Dia percaya dan menjadi pengikut
Yesus. Dia yang tadinya buta, memiliki hati yang melihat . Tuhan bukan hanya
menyembuhkan mata orang buta, Dia juga merestorasi hati seseorang. Hati yang
sekarang melihat dan percaya bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Sang Mesias yang
datang untuk memanggil yang terhilang. Orang-orang Farisi gagal melihat hal ini. Mereka
tidak tahu bahwa Sang Mesias datang untuk memanggil domba-domba Israel. Di dalam
Kitab Daniel pasal 7, juga di dalam Mazmur 2 dikatakan bahwa Anak Manusia itu akan
diberikan kuasa dan takhta, dan barang siapa tidak sujud menyembah Dia akan dijadikan
tumpuan kaki-Nya. Tetapi Yesus Kristus, walaupun benar Dia adalah Sang Anak
Manusia, atau Sang Mesias, tidak datang untuk menghakimi orang-orang berdosa. Di
dalam kedatangan-Nya yang pertama ini Dia datang untuk memanggil mereka. Tetapi,
kedatangan-Nya yang pertama ini juga akan menghakimi mereka yang merasa tidak
berdosa. Penghakiman diberikan terlebih dahulu bagi orang-orang yang merasa melihat.
Orang-orang yang tidak sadar bahwa mereka perlu Juru Selamat. Orang-orang yang
merasa dirinya sudah sangat baik sehingga sudah memperoleh keselamatan itu. Itulah
sebabnya pada bagian akhir pasal 9, ada sebuah ironi terjadi. Yesus datang memberikan
pengelihatan bagi orang buta, tetapi Yesus datang untuk membuat buta orang yang
merasa melihat. Orang-orang berdosa, inilah orang-orang buta itu. Orang-orang yang
sadar betapa besar dosa mereka dan betapa besar mereka memerlukan Kristus. Tetapi
orang-orang yang mengaku melihat, atau yang merasa melihat, ini adalah orang-orang
yang akan dihakimi oleh Yesus. Mereka tidak sadar bahwa dengan keadaan rohani seperti
ini, sebenarnya mereka buta dan terkurung di dalam dosa. Mereka diperdaya oleh status
sosial yang diberikan oleh orang-orang berdasarkan kedudukan beragama mereka. Itu
sebabnya Yesus mengatakan bahwa orang buta akan Dia sembuhkan dan berikan
penglihatan, tetapi orang yang melihat akan menjadi buta. Dia yang tidak sadar
keberdosaannya, dialah yang disebut buta rohani.
B. Aplikasi-Penutup
Yesus Kristus datang untuk memanggil para petobat sejati datang kepada
Dia. Tuhan memanggil sebuah umat yang terdiri dari orang-orang berdosa yang sadar
akan kecemaran mereka. Orang-orang berdosa yang dosanya dihapuskan karena kerelaan
Kristus menanggungnya. Adakah Saudara dan saya termasuk di dalamnya? Sadarkah
kita kalau kita orang berdosa yang buta? Buta karena gagal melihat kemuliaan Allah
di dalam kekudusan. Gagal melihat jalan dunia yang penuh dengan hawa nafsu dan
kelicikan sebagai jalan yang cemar untuk dilakukan. Gagal melihat pentingnya hidup
suci. Gagal melakukan apa pun yang Tuhan mau. Bahkan ketika kita berhasil hidup kudus
di dalam pandangan orang pun kita sadar akan kegagalan kita. Kegagalan ditambah
kemunafikan. Kita terus menerus cemar dan penuh dengan dosa. Kita adalah orang-orang
buta yang hanya bisa mengemis. Hanya bisa memohon belas kasihan karena sudah tidak
lagi melihat jalan lain. Segala usaha telah dilakukan, dan segala upaya telah dicoba, tetapi
segala jalan itu hanya berujung pada keadaan kita yang lama. Tidak ada perubahan. Tidak
ada sama sekali! Betapa celakanya kita orang-orang berdosa yang buta ini. Tetapi
Alkitab mengatakan bahwa Yesus datang agar orang buta dapat melihat! Orang
yang berada di dalam pembuangan akan diselamatkan! Orang yang berada dalam
cengkeraman hawa nafsu dan setan sekarang tiba-tiba memiliki pengharapan. Benarkah
ada pengharapan? Siapa sanggup membawa pengharapan itu? Alkitab mengatakan bahwa
Sang Anak Manusia yang sanggup! Dia menaklukkan kerajaan setan dan kerajaan maut,
Dia pasti akan menaklukkan kebutaan kita! Betapa besar anugerah Tuhan! Kita tidak
datang mendapatkan Dia. Kita hanya orang buta, bagaimana mungkin kita dapat melihat
Dia, melihat jalan menuju Dia, dan menjalaninya untuk berjumpa Dia? Dialah yang
datang kepada kita. Dia datang, menawarkan kesembuhan, menyentuh mata kita dengan
penuh cinta kasih, dan menyembuhkan kita.
Tetapi ingatlah satu hal. Dia datang untuk menyembuhkan orang buta! Apakah
Engkau melihat? Apakah Engkau orang suci itu, dan bukan pengemis buta yang perlu
belas kasihan? Engkau orang benar karena berhasil menjalani kebenaranmu dengan baik?
Tidak ada cacat di dalam hidup rohanimu? Jika ya, maka Yesus tidak datang untukmu.
Engkau tidak memerlukan Dia. Silakan menjalani hidupmu yang tanpa cacat itu tanpa
Yesus. Jika seorang menjalani hidup tanpa hati yang hancur karena kesadaran akan dosa,
maka tidak akan ada uluran tangan Sang Juru Selamat bagi dia.
Tambahan: Orang disabilitas ketika ibadah minggu lalu, ia hafal betul tentang pengakuan
iman rasuli.