Anda di halaman 1dari 8

Liturgi II ( Kelahiran Juru S’lamat ) Bagian Orang Tua

Prolog : Sesungguhnya segala penderitaan dan kesengsaraan akan


berlalu, jika Tuhan Allah senantiasa bersama kita. Namun
melalui inisiatif Tuhan  Allah sendiri,  janji keselamatan
diberitakan; Tuhan Allah, Bapa di sorga akan menyerahkan
Anak-Nya yang tunggal sebagai tumbal dari dosa-dosa
manusia.  Ia membrikan pengharapan kepada dunia dan
kepada siapa saja yang percaya kepada-Nya. Janji
keselamatan yang Allah telah berikan, kini disempurnakan.
Bumi yang masih di alami oleh kegelapan segera melihat
terang. Siapakah Raja keselamatan yang dijanjikan oleh Allah
itu ? Marilah kita dengarkan liturgi Kelahiran Yesus.

1. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria,


ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari
Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf
suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan
diam-diam.

2. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan


nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud,
janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab
anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

3. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia


Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan
oleh nabi:

4. Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan


seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"
yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya,
Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu
kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.

5. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah,


menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah
pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi
wali negeri di Siria.

6. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di


kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di
Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia
berasal dari keluarga dan keturunan Daud, supaya didaftarkan
bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang
mengandung.

7. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,


dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu
dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam
palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah
penginapan.

8. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga


kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

9. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab


sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk
seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus,
Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di
dalam palungan."

10. Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah


besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi
Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di
antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

11. Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke


sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain:
"Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di
sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."

12. Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf
dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika
mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah
dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Liturgi III ( Panggilan Bertobat dan Pengampunan Dosa )

Prolog : Allah tidak bisa melihat umatnya selalu berada dalam dosa.
Allah berjanji bahwa Ia akan menyelematkan umatnya dari
belenggu dosa. Berharaplah kepada Kristus, jangan ragu dan
jangan mau lagi goyah. Berikan dirimu menjadi berkat bagi
sesama sebagai tanda sukacitamu atas natal. Dialah yang akan
meremukkan kepala sang penyesat agar kita tidak lagi
diperdaya oleh nafsu badani dan kehendak yang jahat itu.
Itulah sebabnya Tuhan datang ke dunia ini untuk
mendamaikan kita dengan Allah Bapa. Bagaimanakah janji
Allah itu terhadap manusia?

1. Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi


siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi
orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.

2. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita
sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

3. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,


agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus,
yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Sebab Anak
Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

4. Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan


Sorga sudah dekat!" Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama
Tuhan, akan diselamatkan. Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan
berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;

5. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah


Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan
diselamatkan.  Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan,
dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

6. "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu


dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,
maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah
janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu
sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
7. Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah
firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang
fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari
kelakuannya supaya ia hidup.

8. Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat


meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN,
maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia
memberi pengampunan dengan limpahnya.

9. Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh


karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai
kamu yang mencari TUHAN

10. TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan


berlimpah kasih setia. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal
dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan
kesalahan kita, Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian
TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

11.  Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti
salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi
putih seperti bulu domba. Demikianlah sekarang tidak ada
penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh,
yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari
hukum dosa dan hukum maut.

12. Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena
perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya
oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang
dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada
kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita.

Liturgi Kejatuhan Manusia dalam Dosa


Prolog    : Semua yang baik berasal dari Allah, sebab Allah menciptakan
semuanya dengan baik tetapi manusia memberontak.
Manusia tidak puas dengan apa yang ada padanya. Sehingga
perintah Allah untuk tidak memakan buah di tengah-tengah
taman Eden ternyata dilanggar, sehingga membuat manusia
jatuh ke dalam dosa. Bagaimanakah peristiwa itu terjadi?
Mari kita dengarkan liturgi berikut.

1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat
yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

2. Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan


dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang
ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan
ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

3. Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak
akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti
Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

4. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-
sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

5. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang


berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah
manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-
pohonan dalam taman.

6. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman


kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku
mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut,
karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

7. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa


engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang
Kularang engkau makan itu?" Manusia itu menjawab: "Perempuan
yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon
itu kepadaku, maka kumakan."
8. Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu:
"Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu
yang memperdayakan aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah
TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala
binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu
tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

9. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan


ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

10. Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu


mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau
akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada
suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."

11. Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan


perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka
terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau
akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

12. Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia
mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu
dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa
kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar,
untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Liturgi II ( Penciptaan ) Bagian Anak-anak


Prolog : Tuhan adalah pencipta semesta alam. Karya ciptaanNya yang
menjadi saksi tentang kemahakuasaanNya, yang dengannya
kita pun harus bersyukur dengan segala kerendahan hati
untuk mengagungkan Tuhan Yesus kita harus bersyukur atas
segala Untuk mengingatkan kita kembali akan kuasa Tuhan,
marilah kita mendengarkan liturgi penciptaan.

1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum


berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

2. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah


melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari
gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

3. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk


memisahkan air dari air”. Dan Ia memisahkan air yang ada di bawah
cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Lalu Allah menamai
cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
kedua.

4. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit


berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Lalu
Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-
Nya laut.

5. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas


muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-
buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-
tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari ketiga.

6. Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala


untuk memisahkan siang dari malam. Allah menaruh semuanya itu di
cakrawala untuk menerangi bumi, Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari keempat.

7. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang


hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi
cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang
besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak dalam air, dan
segala jenis burung yang bersayap. Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari kelima.

8. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis


makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis
binatang liar." Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala
jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi.

9. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut


gambar dan rupa Kita, maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka.

10. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:


"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-
burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

11. Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala


tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-
pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat
baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

12. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang
dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan
yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu
dan menguduskannya.

Anda mungkin juga menyukai