Liturgi IB Kelas TK : Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Di mula ni mulana ditompa
Debata langit dohot tano on)
2. Liturgi II (Penciptaan)
Prolog : Tuhan Allah adalah Raja Yang Maha Kuasa, ia menciptakan langit, bumi serta seluruh alam
semesta. Cakrawala yang luas dan elok, gunung-gunung yang menjulang tinggi, burung-burung yang
berkicau dengan merdu, semuanya menunjukkan keindahan hasil karya tangan Tuhan Allah.
Bagaimanakah semua ini bisa terjadi?…… Mari kita dengarkan LITURGI II.
1.Tiwi Nababan: Pada mulanya gelap semuanya, lalu Allah berfirman: jadilah terang; itulah hari pertama
di dunia.
2. Kelvin Simangunsong: Pada mulanya belum ada langit; atas dan bawah semua bercampur. Allah
berfirman: Cakrawala pun jadi; itulah hari kedua
3. Manna Silaen: Pada mulanya belum ada tanah yang menumbuhkan tanaman. Allah berfirman:
terciptalah darat; itulah hari ketiga.
4. William Nababan: Pada mulanya belum ada matahari, bulan dan bintang Allah berfirman membuat
semuanya; itulah hari keempat.
5. Nia Sibarani: Pada mulanya belum ada ikan, burung bersayap juga belum ada. Allah berfirman:
semuanya tercipta; itulah hari kelima.
6. Eliana Nababan: Pada mulanya belum ada hewan ternak dan manusia. Allah berfirman menjadikan
semuanya; itulah hari keenam. Allah melihat semuanya sangat baik, lalu Ia memberkatinya.
Prolog : Semua yang baik berasal dari Allah, sebab Allah menciptakan semuanya dengan baik tetapi
manusia memberontak. Manusia tidak puas denga apa yang ada padanya. Sehingga perintah Allah untuk
tidak memakan buah di tengah-tengah taman Eden ternyata dilanggar, sehingga membuat manusia jatuh
ke dalam dosa. Bagaimanakah peristiwa itu terjadi? Mari kita dengarkan liturgi berikut.
1. Rido Nababan: Ular adalah binatang yang paling cerdik. Lalu ular itu berkata kepada perempuan
itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2. Klarissa Nababan: Jawab perempuan itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami
makan, tetapi buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, tidak boleh kami makan ataupun pegang,
nanti kamu mati."
3. Mika Nababan: Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya kamu akan menjadi seperti Allah.
4. Apostel Nababan: Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
5. Hermanto Nababan: Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada
suaminya lalu dimakan. Ketika Tuhan mengetahui bahwa manusia itu sudah melanggar perintah Tuhan,
maka manusia itu dihukum dan diusir dari taman Eden.
Prolog : Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup di dalam dosa. Berasal dari hatiNya, Ia
tergerak oleh belas kasihan yang dalam kepada manusia. Allah ingin menusia hidup dan beroleh
keselamatan. Bagaimanakah janji Allah itu terhadap manusia?
1. Eka Nababan : Mazmur 24: 7. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu,
hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
2. Delima Simangunsong: Yesaya 1: 27. Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan
orang-orangnya yang bertobat akan Kubebaskan dengan tindakan yang benar
3. Endang Nababan: Yesaya 35: 4. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati,
janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri
datang menyelamatkan kamu!
4. Elsani Nababan: Mazmur 24: 8. Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa,
TUHAN, perkasa dalam peperangan!" TUHAN sendirilah akan menyatakan Kemahakuasaan dan
KemuliaanNya di bumi ini. Menyatakan Kasih-Nya yang membawa kepada keselamatan. Raja Damai,
pengharapan akan selalu tertuju kepada-Nya.
5. Ester Nababan: Mika 5 : 1. Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-
kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang
permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
5. Liturgi V (Kelahiran)
Prolog : Sesungguhnya segala penderitaan dan kesengsaraan akan berlalu, jika Tuhan Allah
senantiasa bersama kita. Namun melalui inisiatif Tuhan Allah sendiri, janji keselamatan
diberitakan; Tuhan Allah, Bapa di sorga akan menyerahkan Anak-Nya yang tunggal sebagai
tumbal dari dosa-dosa manusia. Ia membrikan pengharapan kepada dunia dan kepada siapa saja
yang percaya kepada-Nya. Janji keselamatan yang Allah telah berikan, kini disempurnakan.
Bumi yang masih di alami oleh kegelapan segera melihat terang. Siapakah Raja keselamatan
yang dijanjikan oleh Allah itu ? Marilah kita dengarkan liturgi Kelahiran Yesus.
1. Marchel Nababan: Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya,
bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai
suami isteri. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua
orang di seluruh dunia.
2. Stefani Sibarani: Maka pergilah juga Yusuf dan Maria dari kota Nazaret ke Betlehem, untuk
mendaftarkan diri. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan
seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di
dalam palungan.
3. Handayani Nababan: Di daerah itu ada gembala-gembala di padang menjaga kawanan ternak
mereka. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
4. Nikolas Nababan: Malaikat itu berkata, “Jangan Takut! Aku Membawa kabar baik bagimu: Telah
lahir seorang Juruselamat di Betlehem”. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang
bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
5.Rosinta Simangunsong: Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan
bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
6. Haikal Nababan: Pengharapan baru telah dinyatakan. Berita pembebasan dan keselamatan hendaknya
kita sebarkan dan beritakan dimana pun kita berada, baik melalui tindakan, atau melalui perkataan kita.
Prolog: Hendaknya kamu hidup dalam kekeudusan yang dari pada Tuhan Yesus Kristus.
1. Dedi Nababan: Sebab itu siapkalah akalbudimu waspadalah dal letakkanlah pengaharapanmu atas kasih
karunia yang dianugerahkan Yesus kepadamu Hiduplah sebagai anakanak yang taat dan jangan turti
pikiranmu yang salah, berpalinglah pada Tuhan
2. Cindi Nababan: Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus didalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang
kudus, yang telah memenggil kamu. Sebab kamu telah ditebus bukan karena dengan uang, harta permata,
akan tetapi dengan darah Yesus yang tercurah digolgata karena kasih karunia Tuhan.
3. Liwinda Sibarani: Karena kamu telah disucikan oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu
mengamalkan kasih persaudaraan yang kudus, untuk itu hendaklah kamu bersungguhsungguh saling
mengasihi dengan segenap hatimu. Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, akan
tetapi oleh Firman Allah yang hidup dan yang kekal
4. Gracelia Nababan: Sebab semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaaanya seperti
bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga menjadi gugur. Tetapi Firman Tuhan tetap untuk
selamalamanya, itulah injil yang ada pada kamu sekalian
5. Trisnawati Nababan: Hendaklah engkau setia sampai mati, dan aku akan mengaruniakan kepadamu
mahkota kehidupan Siapa yang bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat- jemaat, dan memeliharanya dal;am hatainya.
1. Elsani Nababan: N…A…T…A…L, Natal! Artinya Lahir. Kita merayakan Natal karena untuk
mengingat kelahiran Tuhan Yesus ke dunia untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa ini.
2. Ester Nababan: Di Malam Natal, biasanya kita datang ke gereja bersama dengan keluarga, mama, papa
untuk memuji Tuhan dan merayakan kebahagiaan atas kelahiran Yesus.
3. Marsel Nababan: Natal, biasanya aku memakai baju baru, sepatu baru dan semuanya serba baru…tapi
bagiku Natal tidak sebatas itu, tetapi memberikan hati yang baru.
4. Stepani Sibarani: Natal, biasanya aku maju ke depan dan membacakan liturgiku…tapi Natal bukan
sebatas itu. Natal adalah memaknai firman Tuhan itu dalam kehidupan sehari-hari.
5. Handayani Nababan: Natal, biasanya mama memasak makanan yang spesial dan aku sangat senang…
tetapi bagiku, Natal tidak sebatas makanan saja, tetapi sukacita bagi Tuhan.
6. Nikolas Nababan: Natal, biasanya kami pergi jalan-jalan dan membeli barang-barang baru…tetapi
bagiku, Natal tidak sebatas jalan-jalan, tetapi merenungkan kelahiran Yesus.
7. Rosinta Simangunsong: Natal, biasanya aku menerima uang dari mama, papa, ompung dan keluarga.
Tetapi…bagiku Natal tidak sebatas menerima uang, tetapi hendaknya membantu oranglain yang susah.
8. Haikal Nababan: Natal, biasanya orang menghias rumahnya seindah mungkin..tetapi bagiku, Natal
bukan sebatas rumah yang indah, tetapi hati dan jiwa yang menerima Yesus.
9. Dedi Nababan: Natal, biasanya orang membuat pesta besar, makan enak lalu membuang sampahnya
sesuka hati..tetapi bagiku, Natal tidak sebatas itu, Natal harus mampu mencintai lingkungan hidup.
10. Cindi Nababan: Natal, biasanya orang menghabiskan uang untuk menyenangkan hatinya…tetapi
bagiku, Natal bukan sebatas kesenangan diri..tetapi hendaknya melakukan perubahan.
PUISI