Ayat 2
Dengan sebuah pesan: untuk membawa seekor keledai muda yang tertambat
(yang sengaja diiikat pada tempat tertentu), yang belum pernah ditunggangi
orang, lepaskan lalu bawa kemari. Kenapa harus keledai muda? Karena itu
yang sudah dirancangkan Allah melalui nubuatan Zakharia (Zahkaria 9:9
“bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai
puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu, ia adil dan jaya. Ia lemah
lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang musa”).
Ayat 3
Modal 2 orang murid yang diutus Yesus hanya 2: yaitu taat pada perintah
Yesus dan mengataskan Tuhan memerlukannya, Ia akan segera
mengembalikannya kesini. Artinya tidak ada keraguan diantara kedua murid
yang diutus untuk membawa seekor keledai muda kepada Yesus.
Ayat 8
Bukan hanya baju mereka hamparkan dijalan dan diatas keledai agar YEsus
dapat duduk diatasnya. Melainkan mereka juga menghamparkan atau
menyebarkan ranting-ranting hijau yang artinya adalah dalam Injil Yohanes
ranting-ranting ini menunjukkan bahwa ini adalah daun-daun palem yang
mereka ambil dari lading mereka amsing-masing. Jadi menghampatkan
pakaian dan menyebarkan ranting-ranting dengan daun-daun hijau di jalan
pada waktu itu merupakan cara orang banyak itu menyambut dan
menghormati Yesus sebagai seorang raja.
Ayat 9
Lalu orang banyak itu berjalan mengikuti rombongan Yesus untuk
memasuki kota Yerusalem. Sambil berseru: HOSIANA. Ini merupakan
bentuk sebuah permohonan kepada Tuhan. Arti harafiahnya mula-mula
adalah Engkau, selamatkanlah sekarang.
Ayat 10
Dikatakan diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud.
Artinya orang-orang pada saat itu berserus jelas bukan mengharapkan
supaya Raja Daud datang kembali dan memerintah seluruh Israel. Mereka
sesungguhnya mengharapkan Kerajaan yang ciri-cirinya sama seperti pada
waktu Raja Daud memerintah Israel dahulu kala. Israel sangat bangga
dengan keadaan pada masa Daud menjadi raja mereka, karena Israel
dianggap sangat kuat dam jaya.