Anda di halaman 1dari 20

Bab viii

“ allah memilih
sion/yerusalem “
BUKU TEOLOGI PERJANJIAN LAMA 2
DR. CHRISTOPH BARTH, MARIE CLAIRE BARTH – FROMMEL, M.H
ANGGOTA KELOMPOK
VINA
MEWENGKANG
KEYSIA
LENGKEY ALFA
MORAY

BRENDHA IVANA
HENGKENGBALA UMBOKAU
DOSEN PENGAJAR
PDT. ANGIE O. WUYSANG, S.TH., M.S
SEJARAH DAN LETAK KOTA YERUSALEM
• Kota Yerusalem dikenal sejak abad ke-15 s.M di Babel dan di Mesir di bawah nama “Uru-Salim . Tidak tahu
kapan dan oleh siapa kota itu didirikan pada millennium kedua. Namun, jelas bahwa suku-suku yang termasuk
orang Kanaan atau Amori diam disitu dan bahwa suku terakhir bernama Yebus.

• Suku Israel berusaha merebutnya, tetapi gagal. • Sejarah Yerusalem terus berlanjut, Pada tahun 1980
Daudlah dengan tentara pribadinya, yang Yerusalem menjadi Ibukota Israel secara resmi. Bentuk
berhasil menaklukannya sekitar tahun 1000 kota Yerusalem ditempa oleh letaknya pada ujung
s.M. Dengan membawa tabut Tuhan ke situ, Utara pegunungan Yehuda, di atas batang air antara
Yerusalem dijadikan pusat ibadah Israel. lerengnya ke Barat di satu sisi dan lereng yang terjal ke
Laut Mati di sisi yang lain.

• “ Allah telah memilih Yerusalem sebagai milik-Nya, tempat kehadiran-Nya, dan pusat
kerajaan-Nya di atas bumi semata-mata agar umat-Nya memiliki suatu dasar teguh dan
tempat perlindungan yang mantap...... “
• Sebab Tuhan telah memilih Sion, mengingininya menjadi • Tindakan Tuhan itu menjadi pokok
tempat kedudukan-Nya (Mzm. 132:13-14). Tuhan kepercayaan umat Israel. Kota itu
memilih Yerusalem dengan rasa cinta yang tidak kurang pun dirasakan oleh orang yang
mesra daripada perkenanan-Nya kepada Abraham, datang berziarah ke Yerusalem
dengan penuh sukacita (bnd. Mzm.
Daud, dan umat secara keseluruhan.
122).

• Pemilihan Abraham, umat Israel, dan Yerusalem merupakan tradisi yang pernah berdiri sendiri-sendiri. Mereka
dihubungkan satu sama yang lain dalam pembangunan suatu kerajaaan yang berpusat di Yerusalem.

• Bukit Sion disebut “gunung Tuhan” (Mzm 24:3) atau lebih sering
“gunung kudus” (Mzm 2:6). Tempat itu pun dapat dikiaskan
dengan gunung para dewa. Yerusalem juga dilihat sebagai kota
Tuhan atau kota Allah (Mzm. 46:5) ataupun kota kudus.
• Allah yang memiliki Sion adalah “Allah yang Mahatinggi”
(yaitu Allah yang Esa). YHWH juga dilihat sebagai Tuhan
yang harus ditaati, berwibawa atas segala sesuatu. Tuhan
atas segala tuhan (Mzm. 136:3). Israel memanggil Dia
Tuhan kami (Mzm. 8:2). Sebagai Raja, Allah adalah juga • Allah dalam kemuliaan-Nya, itu nyata sebagai
Hakim. wibawa dan kuasa Khalik dan dalam
pemerintahan sebagai Raja (Mzm. 24:7-10).
Tuhan pun dikatakan besar Mzm 48:2

• Yerusalem dilihat sebagai benteng, gunung batu, kota pertahanan, tempat perlindungan dan perisai. Semua
sebutan itu cocok hanya karena Tuhan sendirilah yang hadir di dalam kota-Nya. Tuhan sendiri dilihat sebagai
gunung batu (Ibr :sur) dan bukit batu (Ibr : sela; Mzm.
KEDIAMAN YANG DIPILIH TUHAN
• Tuhan memilih Yerusalem sebagai tempat kediaman-Nya bahkan sebelum
Daud mengetahuinya. Bisa dilihat dari kisah perjalanan tabut Allah dari
Silo ke Yerusalem (1 Sam 4:1-7)

• Tabut merupakan lambang kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya,


Di mana tabut berada, di situ pun "TUHAN semesta alam yang bertakhta
di atas kerubim” (2 Sam. 6:2: bnd. 1 Sam. 4:4) ada dan hadir secara tidak
kelihatan.

• Dengan "Pencipta langit dan bumi” bersemayam di


sana, tak heran juga bahwa Yerusalem sering
digambarkan dengan warna-warni firdausi sebagai
"puncak keindahan” . "Kota Allah, kediaman Sang
Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah
sungai” (Mzm. 46:5).
• Inilah yang menjadi pokok kepercayaan: "Allah bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan,
sebagai penolong dalam kesusahan sangat terbukti” (Mzm. 46:2).

• Dalam tradisi Yebus, dunia dan khususnya Yerusalem sebagai pusatnya, diancam oleh bencana
banjir. Lalu Tuhan bangkit menggeram, menghardik ombak-ombak sehingga teduh dan
mundur ke tempatnya yang semula.

• Ancaman yang lain datang dari bangsa-bangsa yang menyerang Yerusalem: Raja-raja dunia sepakat
menyerbu kota suci. Pada saat yang genting, Tuhan bertindak sebagai Pelindung yang jaya.

• Umat menyahut tindakan Allah dan bertindak, khususnya dengan "berlindung" dan "percaya"
(Mzm. 46:2 ; Mzm. 46:8, 12)
• Di Yerusalem Israel belajar percaya dalam pengertian teguh dan matang. Allah mengharapkan bahwa
kota pilihan-Nya menjawab Dia dengan percaya (bnd. Yes. 1:2)

• Kitab Mazmur, khususnya mazmur-mazmur Sion, mazmur-mazmur Tuhan


Raja, dan nyanyian ziarah (Mzm. 120-134), mencerminkan suasana
kegirangan dan sukacita. "Biar Israel bersukacita atas Yang
menjadikannya, biar bani Sion besorak-sorak atas Raja mereka!” (Mzm.
149:2). "Biarlah gunung Sion bersukacita, biar anak-anak perempuan
Yehuda bersoraksorak oleh karena penghakimanmu !”(Mzm. 48:12).

• Sukacita itu bersifat sukarela dan menyahut tindakan Tuhan yang membuka kesempatan untuk bersukaria. Tuhan
hadir di Sion sebagai "sumber hayat” (Mzm. 36:10) dan dengan demikian menjadi sumber sukacita.
Kota Daud, Tempat Lahir Masyarakat Yang Utuh
• Orang-orang yang dibebaskan Tuhan dari Mesir, yang diberikan tempat kediaman di Kanaan, dikaruniai
pemerintahan kerajaan dan menjadi warga suatu negara yang merdeka.

• Kerinduan akan hidup bebas terdengar dalam kitab Mazmur yang mengutarakan keinginan warga
Yerusalem dan orang-orang lain yang tinggal jauh dari kota itu dan mengenang pengalaman mereka
disitu (Mzm 42:7)

• Salah satu hasil kebebasan itu tampak dalam penulisan sejarah, khususnya sejarah naiknya Daud menjadil raja Israel,
Yang diceritakan bukan hanya yang baik pun tentang Saul, Daud, dan Salomo, yang kurang baik pun secara terus terang
di ceritakan.

• Berkali-kali nabi diutus ke tengah masyarakat Yerusalem. mereka yang memberitakan damai sejahtera (Yer
6:14, 8:11) diterima baik, tetapi mereka yang menyampaikan firman teguran kepada raja, para pemuka, dan
rakyat ditolak. Selain pembebasan para nabi adapun pembebasan budak .

• Yerusalem adalah kota yang adil.


• Nabi Mikha
memberintakan
keruntuhan Samaria dan
menambah bahwa
‘lukanya tidak dapat
sembuh, sudah menjalar
ke Yehuda’ sudah sampai
ke pintu gerbangku
Yerusalem.
• Nabi Yesaya, seorang • Pemberitaan Yeremia,
putra yerusalem, seabad sesudah Yesaya dan
mengejutkan pemimpin Mikha, memiliki nada
kota dengan nubuat bahwa yang sama tegasnya. Mula-
TUHAN tidak sabar lagi mula, ia hanya mengecam
terhadap kota yang sudah ketidaksetiaan bangsanya
melupakan panggilanya. dibidang kebaktian .

• Dalam kitab Mazmur, perhatian pada keadilan mengarah pada tiga segi, Allah yang adil, anggota umat yang adil
dalam hubungan satu sama lain, dan keadilan raja Sion. Dari kesaksian kitab mazmur terdengar suara suatu umat
yang masih sadar atas panggilan Yerusalem dan tetap berani membuka mulut demi keadilan, bagi dirinya maupun
sesama.
• Penghargaan hikmat di Israel sama besar dengan penghargaan adat dalam masyarakat
tradisional Indonesia. Hikmat mengungkapkan nilai-nilai yang menentukan masyarakat.

• Orang yang mencari hikmat percaya dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan menjadikan
alam semesta secara baik dan memberikan kepada manusia kebebasan mengerti dan
menggunakannya secara baik.

• Hikmat ditujukan kepada setiap orang, ajaran hikmat membedakan dua sikap dan perilaku serta
pengajaran hikmat harus selalu di kemukakan dengan penuh keyakinan dan wibawa

• Ajjaran pada zaman raja-raja, para guru hikmat tidak bersandar pada ketertiban dunia sebagai
jaminan bahwa kebaikan akan menang. Mereka sadar bahwa dibelakang segala kenyataan berdiri
Sang Khalik yang tidak dapat dikenal sepenuhnya.

• Sesudah pembuangan, budaya hikmat berkembang keempat arah yang berlainan


- Personifikasi hikmat
- Hikmat berdasarkan takut akan Tuhan
- Kesadaran bahwa hikmat tidak dapat dijangkau manusia
- Penderitaan orang benar
• Ajaran dari kitab Ayub. Kitab Ayub terdiri atas • Yerusalem suka diibaratkan sebagai
dua bagian utama, Merupakan legenda seorang perempuan muda, sebagaimana yang
yang benar yang menderita dan yair-syair yang lazim juga dengan kota-kota lain. Putri
ingin mecari makna penderitaan. Sion atau Putri yerusalem acap kali
dipakai sebagai sebutan puitis untuk
kota Yerusalem dari segi kebendaan.

• Pertama Kidung Agung menonjol karena keseimbangan cinta kasih yang di


utarakan oleh pria dan wanita dan melukiskan cinta kasih yang murni.
Penyusun Kidung Agung dengan sengaja menempatkan syair-syair itu dalm
suasana kota Yerusalem dibawah pemerintahan Salomo .
KOTA TEMPAT UMAT BERIBADAH
• Yerusalem adalah tempat keramat orang Yebus. Tempat yang dikhususkan untuk pertemuan
dengan kuasa-kuasa ilahi atau tempat beribadah kepada Tuhan di situ.

• Pada masa para leluhur mereka mendirikan Mezbah


bagi Tuhan serta menyerukan nama-Nya dimana Ia
telah menampakan diri kepada mereka. (Kej 12:7-8)

• Peran Dau dan Salomo dalam pembangunan Bait Suci. Dimana Daud
yang mengadakan persiapan dan atas perintah Allah Bait Suci itu akan
dibangun oleh Salomo (1 Taw 22:6-12).

• Kemuliaan Bait Suci dan kemuliaan istana saling mempengaruhi.


Hubungan antara takhta dan Bait Suci senantiasa sulit dan sering tegang.
• Bait Suci adalah sesuatu yang didirikan Salomo bagi Allah yang kekal (1 Raj 8:13). Sebagai
tempat perhentian bagi Tuhan dimana Allah sendiri sudah berhenti dan tidak mengembara
dalam kemah.

• Pemahaman Bait Suci bergeser menjadi “rumah bagi nama Tuhan” yaitu tempat yang dipilih
Tuhan untuk membuat nama-Nya diam disitu.

• Adanya Bait Suci kedua yang dibangun kembali dan dukuduskan oleh Tuhan sendiri melalui
kemuliaan-Nya yang ditahbiskan sekitar tahun 515 s.M, setelah bait suci diruntuhkan oleh Babel
tahun 586 s.M.

• Tuhan berkenan hadir di dalam Bait Suci dan dijumpai di dalam ibadah. Beribadah kepada
Tuhan berarti pergi, naik, datang dan masuk ke Bait Suci. Orang yang masuk ke pelataran Bait
Suci haruslah memanggil nama Tuhan dan sujud menyembah.

• Beribadah sering diungkapkan dengan mencari wajah Tuhan atau juga melihat Allah.
Beribadah juga berarti harus mempersiapkan diri menghadap Tuhan mengarahkan tingkah laku
pada kehendak Tuhan.

• Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan (Mzm 46:2). Pengakuan akan pelindung
merupakan respon umat akan kehadiran Tuhan dan kebaikan-Nya. Yerusalem tempat orang
belajar untuk percaya kepada Tuhan
• Janganlah orang menghadap ke • Orang-orang datang • Beribadah berarti memuji
hadirat Tuhan dengan tangan beribadah kepada Tuhan tuhan secara bersama-sama
hampa (Kel 23:15b, 34:20). pada Hari Raya. Dimana (Mzm 95:6-7)
Melainkan bawalah hasil yang perayaan ini dilaksankan
berharga baik dari buah di Yerusalem. Seperti
pertanian atau hewan peliharaan pekan raya yang dimulai
sebagai ucapan syukur bagi dengan Paskah,
Tuhan. Adapun jenis memperingati pemberian
persembahan : Kurban (kurban Taurat, hari Pondok Daun,
utama yakni zebah dan syalamin) har Pendamaian, dsb.
dan pemberian wajib.

• Mazmur puji-pujian atau • Mazmur minta tolong yang • Mazmur ucapan syukur
madah yang dinaikan bagi dinaikan oleh orang-orang yang yang dinaikan oleh orang-
Tuhan, mempunyai tiga datang ke Bait Suci dalam orang yang diselamatkan
usur yakni di awal ibadah, kesusahan. Meminta pertolongan dan membicarakan
tindakan Tuhan adalah pun membawa kurban dan sering keadilan, keselamatan yang
intisari puji-pujian, serta berpuasa untuk menunjukan dialaminya didepan
memuji bernada kesukaan. kesungguhan sikapnya. jemaah yang besar (Mzm
40:10-11)
• Tempat untuk menerima berkat, sebagaimana Abraham diberkati dan akan menjadi berkat
untuk segenap manusia demikian pulah keturunannya menerima berkat(Bil 6:24-26).....

• Dengan menghayati ibadah, orang-orang Israel menjadi satu umat dimana Israel menjadi umat
milik Tuhan. Sebagai milik Tuhan Israel menjadi umat, bangsa, dan jemaah yang kudus.

• Israel menjadi satu persekutuan karena Tuhan hadir di tengah-tengahnya dan Israel menghayati
persekutuan karena Tuhan mengumpulkan orang-orang tertentu untuk mengkuduskan mereka,
serta persekutuan itu ditandai dengan solidaritas dan persaudaraan.

• Umat Israel bersatu di dalam ibadah. Di situ mereka menerima panggilan memuji, mengucapkan
syukur dan menaikan doa permohonan serta hanya beribadah kepada Tuhan saja.
YERUSALEM YANG BARU
• Allah memilih Yerusalem sebagai tempat kediaman di mana Ia hadir. Namun, dalam segala
bidang itu, para wale Yerusalem gagal memenuhi panggilannya sehingga Tuhan terpaksa
mengundurkan diri (Yesaya 54:7-8)

• Penantian Tuhan atas Yerusalem dikecewakan karena Yerusalem kota yang


mnejadi sundal.

• Sebagai kota Allah, tempat kediaman-Nya, di mana umat dapat menemui- Nya dalam ibadah, terutama
dipanggil untuk percaya kepada Tuhan Yerusalem justru menjadi kota yang tidak percaya.

• Adanya ketidakadilan di dalam kota Yerusalem.

• Sebagai kota Bait Suci, tempat orang berziarah, Yerusalem ingin merayakan ibadah yang berkenan
pada Tuhan. Namun, dalam hal itu pun ia gagal bahkan murtad.

• Yerusalem kota yang ditinggalkan Allah. Jeritan kesengsaraan dan keputusasaan dari
pendudu Yerusalem.
• Orang yang merasa terasing dari Allah itu mulai menanyakan tentang firman-Nya. Namun, "tak ada petunjuk dari
TUHAN, bahkan nabi-nabi tidak menerima lagi wahyu dari pada-Nya" (Rat. 2:9). Pada tingkat pergumulan kedua,
jemaah mulai membuka diri pada pemberitaan para nabi dan menyadari bahwa Tuhan memang pernah
menyembunyikan wajahNya serta meninggalkan umatNya yang terlebih dahulu meninggalkan Allahnya.

• Dengan kesadaran baru akan kesalahan umat pada zaman kerajaan dimungkinkan
pembaruan rohani yang mendalam. Keinginan untuk kembali kepada Tuhan dibangkitkan
oleh pemberitaan para nabi dari abad ke-8 dan ke-7.

• "Yerusalem lama", kota yang murtad dan musnah, akan diganti dengan
"Yerusalem baru", kota yang diperbarui Tuhan. Yerusalem akan dipilih
kembali, Sion diangkat menjadi milik Tuhan seperti sediakala (Yes. 51:16).
• Alangkah indah janji-janji Allah tentang Yerusalem yang baru itu. Untuk melukiskan
Yerusalem baru, tidak ada warna yang cukup cerah dan indah! Yang hendak disampaikan
para nabi adalah bahwa sebagai "ciptaan baru" (Yes. 65:17-18; 66:22) Yerusalem melebihi
segala bayangan.

• Janji pembaruan menjadi penghiburan untuk umat yang hidup serba kekurangan dan tekanan yaitu umat
yang mengalami pembaharuan dari kejatuhannya.

Catatan tambahan
• Harapan akan "Yerusalem Baru" atau akan "Kerajaan • Kita hendak memandang Yesus sebagaimana Ia
Allah" yang akan datang deri surga dengan penuh hidup di atas dunia ini dan bukan terutama
kemuliaan dapat menyilaukan mata kita sehingga kita sebagaimana Ia akan datang kelak.
ingin memulai keindahan itu sekarang ini juga di dalam
ibadah kita
Refleksi teologi rahab
“Apa yang dipandang dunia sebuah kehinaan di angkat tuhan menjadi pahlawan
dalam iman”
Rahab adalah tokoh perempuan yang istimewa meski dia
tergolong tokoh yang memiliki pengalaman iman yang berharga
namun jarang diangkat. Rahab disebut istimewa karena dibalik
latar belakangnya sebagai seorang perempuan sundal yang
dalam pandangan dunia adalah suatu kehinaan akan tetapi dia
menunjukan Imannya yang besar. Bahkan imannya yang dia
tunjukan lewat perbuatannya itu menjadikan dia seorang
pahlawan.

Meskipun perbuatannya diiringi kebohongan namun tidak


dapat kita pungkiri Allah menerima imannya dan
membaharui kehidupannya. Rahab bukan hanya dicatat
dalam PL melainkan dalam PB Rahab pun dicatat menjadi
salah satu perempuan di dalam silsilah Yesus.

Rahab mengingatkan para perempuan bahkan semua orang bukan berarti kita santai saja mencatat latar
belakang yang buruk dalam kehidupan kita namun agar kita melihat bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja
dan merubah kehidupan siapa saja bahkan seorang yang dipandang dunia hina atau dihakimi dunia.

Anda mungkin juga menyukai