Kisah Nabi Ilyasa memang tidak bisa lepas dari kisah Nabi
Ilyas, nabi sebelumnya. Sebab, saat masih belia, dialah orang
yang selalu mengikuti setiap perjalanan dakwah Nabi Ilyas.
Bahkan, Nabi Ilyas sudah menganggapnya sebagai anak sendiri
dan dijadikan sebagai anak angkatnya. Berbagai rintangan
dalam berdakwah juga beliau rasakan saat bersama Nabi Ilyas.
Berikut ini sejarah lebih lengkap mengenai nabi penerus Nabi
Ilyas tersebut.
Pada saat itu, Nabi Ilyasa masih berusia sangat muda dan
sedang menderita sakit. Meskipun sudah dilakukan
pengobatan, namun sakit yang dideritanya tidak kunjung
sembuh. Melihat kebaikan dari keluarga yang ditumpanginya
tersebut, Nabi Ilyas kemudian memintakan kesembuhan bagi
Nabi Ilyas. Dan, doa Nabi Ilyas tersebut dikabulkan. Tak berapa
lama, Nabi Ilyasa sembuh total.
1. Keluarnya binatang buas sejenis beruang dari hutan secara tiba-tiba, untuk
menerkam dan mencabik-caik tubuh anak-anak kafir yang mengejek Nabi
Ilyasa AS sebagai azab Allah kepada mereka.
2. Keluarnya air yang banyak secara ajaib untuk diminum.
3. Nabi Ilyasa AS dengan seizin Allah SWT bisa memperbanyak minyak milik
seorang janda miskin yang tujuannya untuk menolong janda tersebut agar
minyaknya bisa dijual, serta menyelamatkan anak-anak janda tersebut yang
akan dijadikan budak (hamba sahaya)
4. Menghidupkan kembali seorang anak yang sudah meninggal dunia.
5. Melemparkan tepung ke dalam kuali yang bertujuan untuk menghilangkan
racun makanan yang akan dimakan oleh nabi.
6. Memberi makan 100 orang dengan 20 roti jelai dan gandum, bahkan masih
ada sisanya.
7. Menyembuhkan penyakit kulit Naamaan, panglima raja Siria.
8. Mampu membuka mata ghaib pelayannya supaya ia bisa melihat para
malaikat yang ada di sekitar gunung di Israel untuk mengepung tentara
Siria.
9. Membuat kapak mengapung di permukaan air setelah dilempar oleh
sepotong kayu.
10. Selalu mengetahui strategi perang Bangsa Siria yang kala itu menjadi
musuh kaum Nabi Ilyasa AS yang akan menggempurnya, sehingga Bangsa
Siria gagal untuk menggempur.
11. Nabi Ilyasa AS mampu membuat buta mata para prajurit Siria yang akan
menggempur kaumnya (bani Isra’il). Kemudian Nabi Ilyasa AS menutun
mereka semua menuju ke hadapan Raja Isra’il. Nabi Ilyasa AS menyuruh
Raja Isra’il untuk menjamu mereka semua dan jangan membunuh mereka
satupun, serta mereka harus diizinkan pulang kembali ke Siria, negeri
mereka. Dan setelah itu, damailah Bangsa Siria dan Bani Isra’il.