Anda di halaman 1dari 8

Kisah Lengkap Nabi Ayub as

Dunia Nabi ~ Nabi Ayub adalah cucu dari Nabi Ishaq bin Ibrahim as. Seluruh umat manusia mengenal
beliau sebagai sosok seorang Nabi Allah yang memiliki tingkat kesabaran yang paling tinggi dalam
menghadapi cobaan dari Allah swt.
Kekuranagan harta benda, menderita sakit yang berkepanjangan, dan bahkan kehilangan nyawa
anak-anak beliau, semua itu tidak dapat meruntuhkan benteng keimanan Nabi Ayub as. Justru
sebaliknya, semua itu semakin menambahkan cinta dan ketaatannya kepada Allah swt. Beliau
senantiasa beribadah kepada Allah swt, dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit, dan
kaya maupun miskin.
Di negeri tempatnya berpijak beliau dan keluarganya dikenal sebagai orang yang kaya-raya lagi
dermawan. Harta yang melimpah ruah, rumah dan gedung-gedung indah yang dimilikinya, perhiasan
emas dan perak, serta tanaman dan hasil bumi yang dihasilkannya, tidak menjadikan beliau sombong
dan angkuh. Justru beliau dan keluarga (istri dan anak-anaknya) selalu membantu orang-orang fakir
yang miskin, anak-anak yatim, dan janda-janda tua yang hidupnya serba kekurangan.
Oleh karena itu, tidak ada satu orang pun dari penduduk setempat yang meminta bantuan kepada
keluarga Nabi Ayub, pulang dengan tangan hampa. Tidak heran, apabila seluruh orang memuji atas
kebaikkan dan kedermawanan beliau. Sanjungan tersebut tidak hanya datang dari golongan
manusia, bahkan para malaikat pun turut memuji amal saleh yang dilakukan oleh Nabi Ayub as.

Cobaan Untuk Nabi Ayub


Nabi Ayub dikenal sebagai nabi yang sangat kuat keimananya. Iblis merasa cemburu dan sakit hati
mendengar pujian malaikat terhadap kekuatan iman Nabi Ayub. Iblis merayu Nabi Ayub agar
meninggalkan perintah Allah .Namun, hal itu tidak berhasil.
Iblis menemui Allah dan berkata, Tuhan, Ayub itu sebenarnya tidak ikhlas sujud kepada-Mu. Dia
hanya menginginkan nikmat kekayaan dan anak sebagai pewarisnya. Allah ingin membuktikan
bahwa Nabi Ayub memang seorang yang beriman, sabar, dan tabah dalam menghadapi segala ujian.
Kemudian, Allah memberikan izin kepada iblis untuk menghasut Ayub agar lalai beribadah.

Iblis memusnahkan seluruh harta benda Nabi Ayub. Nabi Ayub pun menjadi bangkrut. Kemudian
iblis merobohkan rumah Nabi Ayub. Seluruh anak-anak Nabi Ayub yang berada di dalam rumah
meninggal. Kemudian, iblis menyamar sebagai seorang lelaki. Iblis itu berkata kepada Nabi Ayub.
Tiada berguna engkau rajin beribadah karena Allah Yang Maha Kuasa itu pun tidak mau
menyelematkanmu. Nabi Ayub menjawab, Wahai iblis, semua yang aku miliki selama ini adalah
pinjaman dari Allah saja. Kini sudah tiba saatnya Allah mengambilnya. Hanya Allah yang berkuasa
atas segala-galanya.
Iblis sangat marah, dia menemui Allah lagi dan menyatakan kekecewaannya. Untuk ketiga kalinya,
Allah memberikan izin kepada iblis untuk mengganggu kesehatan Nabi Ayub. Iblis memasukkan
sesuatu penyakit yang tidak ada obatnya ke dalam tubuh Nabi Ayub. Nabi Ayub menahan rasa sakit
selama bertahun-tahun. Namun, segala rasa sakit tidak menghalangi ibadah Nabi ayub.

Penyakit Nabi Ayub semakin lama semakin parah. Sekalipun demikian, Nabi Ayub tetap tabah dan
menerimanya sebagai cobaan dari Allah swt. Keimanannya kepada Allah swt tidak berkurang
sedikitpun, justru beliau semakin rajin beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Iblis sangat
kecewa dan tidak puas dengan ketabahan Nabi ayub. Dengan demikin usaha iblis menjadi sia-sia.
Kesembuhan Nabi Ayub as
Penyakit Nabi Ayub sangat parah sehingga ia hanya dapat berbaring. Semakin lama kondisinya
semakin memburuk. Penyakit ini ia derita sudah 18 tahun.
Masyarakat di sekitarnya melupakan kedermawanan Nabi Ayub. Selama beliau sakit,
seluruh penduduk disekitarnya mengasingkan dirinya. Hanya istrinya yang mengurus segala
keperluan Nabi ayub. Namun, iblis selalu menghasut istri Nabi Ayub yang bernama Rahmah. Iblis
membisikkan kebencian ke dalam hati istri Nabi Ayub. Pada suatu hari, istri Nabi Ayub mengatakan
hal-hal yang menyakiti Nabi ayub. Nabi Ayub pun sangat sedih. Ia bersumpah apabila ia sembuh
kelak, ia akan memukul istrinya sebanyak 100 kali.
Pada saat kondisi Nabi Ayub semakin lemah, Allah menurunkan wahyu kepadanya, Hentakanlah
kakimu sehingga muncul air yang sejuk untuk mandi dan minum.
Nabi Ayub menghentakan kakinya ke tanah sehingga air keluar. Air tersebut digunakan untuk mandi
dan minum Nabi Ayub. Tidak lama kemudian, tubuh Nabi Ayub kembali sehat. Bahkan. Ia lebih sehat
dan kuat dibanding sebelumnya.
Setelah sembuh, istri Nabi Ayub kembali kepada suaminya Nabi Ayub teringat dengan sumpahnya.
Namun, ia tidak sampai hati memukul istrinya. Oleh karena itu, ia tidak dapat memenuhi
sumpahnya. Setelah itu, turunlah perintah Allah agar Nabi Ayub melaksanakan sumpahnya. Ia
diperintah memukul istrinya menggunakan 100 helai rumput yang diikat.
Kisah Nabi Ayub ini telah diceritakan dalam Al-Quran Surat Shaad ayat 41-44 yang artinya, Dan
ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia menyeru Tuhannya, Sesungguhnya aku diganggu setan
dengan kepayahan dan siksaan (Allah berfirman). Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk
untuk mandi dan untuk minum. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali)
keluarganya dan (kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami
dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran. Dan ambillah dengan tanganmu seikat
(rumput), setelah itu pukullah dengan ikatan rumput itu kepada istrimu agar kamu tidak melanggar
sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)
Kesabaran Nabi Ayub dapat dijadikan contoh bagi kita. Sebaiknya kita tidak cepat mengeluh pada
saat menghadapi kesusahan dan hidup.
Kisah Nabi Musa AS Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat

Kisah Nabi Musa AS Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat


Nabi Musa as. adalah anak laki-laki dari seorang ibu yang bernama Yukabad dan seorang ayah yang
bernama Imran. Beliau bersudara dengan nabi Harun as. Nabi Musa as. dilahirkan ketika zaman
pemerintahan Raja Firaun. Firaun merupakan seorang raja yang zalim, takabur, bahkan mengaku
dirinya sebagai Tuhan. Siapa saja yang tidak menuruti semua perintahnya, maka mati adalah
hukumannya.
Suatu hari Firaun bermimpi bahwa negeri Mesir habis terbakar, semua rakyatnya mati kecuali
orang-orang Israil yang masih tetap hidup. Ketika firaun bangun, ia segera mencari ahli nujum untuk
menakwilkan arti mimpinya itu. Jawaban yang diperoleh dari para ahli nujum ialah mimpinya
merupakan pertanda akan datangnya seorang laki-laki dari Bani Israil yang akan menjatuhkan
kekuasaannya.
Mendengar jawaban itu, Firaun segera memerintahkan seluruh tentaranya untuk memeriksa setiap
rumah penduduk dan membunuh setiap bayi laki-laki dari Bani Israil. Keputusannya itu diumumkan
ke seluruh pelosok negeri agar semua rakyat mematuhi undang-undang itu.
Ketika Nabi Musa As. Lahir
Allah SWT memberi ilham kepada ibu Nabi Musa As. untuk menghanyutkan bayinya itu ke sungai Nil.
Dengan kekuasan-Nya, bayi Musa As. terapung di dalam sebuah peti dan berjalan mengikuti arus
sungai menuju kolam pemandian istana Firaun. Akhirnya, peti itu ditemukan oleh Siti Asiah istri Raja
Firaun yang kemudian dibawanya ke dalam Istana.
Melihat bayi di tangan istrinya, Firaun segera menghunus pedangnya untuk membunuh bayi laki-
laki yang berada di tangan istrinya itu. Kemudian, Siti Asiah melindunginya seraya berkata Bayi ini
jangan dibunuh, sebaiknya kita jadikan ia sebagai anak angkat, karena aku sudah menyayanginya
dan bukankan kita tidak memiliki anak? Mendengar itu, Firaun akhirnya tak bisa berbuat apa-apa,
maka sejak itulah Nabi Musa diangkat sebagai anaknya.
Nabi Musa As. Kembali Dipertemukan Dengan Ibunya
Siti Asiah mencari wanita yang bisa menyusukan bayinya itu, kemudian atas iradat Allah, maka
terpilihlah ibu kandung Nabi Musa untuk menyusuinya. Karena saat itu, tidak ada satupun air susu
wanita yang mau diminum oleh Nabi Musa kecuali ibu kandungnya sendiri. Begitulah cara Allah
mempertemukan kembali Nabi Musa AS. ke pangkuan ibunya. Seperti telah dijelaskan dalam Firman
Allah:

Artinya: Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka
cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya. (QS. Al-Qashash: 13)
Alangkah gembiranya Siti Asiah bisa menemukan orang yang tepat yang dapat menyusukan anak
angkatnya yang tak lain ibu kandungnya sendiri. Selain memperoleh upah besar dari kerajaan atas
pekerjaannya itu, ibu Nabi Musa merasa tenang tanpa rasa takut akan dibunuhnya Nabi Musa oleh
tentara Firaun.
Nabi Musa As. Ketika Dewasa
Setelah menginjak dewasa, Nabi Musa As. diberikan anugerah oleh Allah SWT. ilmu pengetahuan
dan pangkat kenabian serta diberi kitab Taurat untuk menghadap dan menaklukan Firaun.
Nabi Musa meninggalkan Istana Firaun karena mendapat kabar bahwa Firaun berencana buruk
terhadapnya dan memerintahkan tentaranya untuk menangkapnya. Hal itu terjadi karena salah satu
rakyatnya ada yang mati terbunuh oleh Nabi Musa saat ia mendamaikan perkelahian dua orang, dari
bangsa Bani Israil dan Qibthi (bangsa Firaun).
Denagan rasa cemas ia meninggalkan kota sebagaimana hal ini telah dijelaskan dalam QS. Al-
Qashash ayat 21:

Artinya: Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir,
Ia berdoa: Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.
Nabi Musa pergi tanpa tahu arah tujuan. Beliau hanya berjalan mengikuti langkah kakinya dengan
rasa cemas dan khawatir karena takut dikejar oleh tentara Firaun. Saat beliau beristirahat, beliau
melihat dua orang gadis yang tengah berebut air untuk hewan ternaknya. Kemudian Nabi Musa
membantunya untuk mengambil air dan meminumkannya kepada ternak-ternaknya. Setelah kedua
gadis itu pulang, ia kembali lagi menjumpai Nabi Musa dan mengundangnya untuk ke rumah.
Ternyata kedua gadis itu adalah putri Nabi Syuaib.
Setelah bertemu dan dijamu dengan penuh hormat, kemudian beliau menceritakan apa yang terjadi
dengan dirinya, bahwa ia sedang dikejar oleh tentara Firaun, maka berkatalah Nabi Syuaib:
Janganlah takut, sesungguhnya engkau telah lepas dari kaum yang zalim.
Nabi Syuaib menawarkan kepada Nabi Musa untuk mengambil salah seorang dari putrinya
agar dijadikan sebagai istrinya. Dalam Surat Al-Qashash ayat 27 dijelaskan:
Berkatalah dia (Syuaib): Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang
dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu
cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak
memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik.
Akhirnya Nabi Musa menerima dan menyetujui tawaran Nabi Syuaib. Maka kawinlah ia dengan
salah satu putri Nabi Syuaib.
Nabi Musa As. Kembali Ke mesir Dan Menghadap Firaun
Dalam perjalanan kembali ke Mesir bersama keluarganya, Nabi Musa mendapatkan wahyu dari Allah
SWT. Dimana peristiwa itu terjadi dan diabadikan dalam QS. Al-Qashash ayat 29-32.
Ketika sampai di Mesir, beliau mengajak Firaun untuk kembali ke jalan yang benar seraya
menunjukkan kedua mukjizatnya yang baru ia peroleh dari Allah SWT. Melihat itu, Firaun sangat
murka dan memanggil semua tukang sihirnya agar bertanding dengan Nabi Musa.
Namun kemenangan berada di pihak Nabi Musa, sehingga para tukang sihir Firaun mengakui
kebenaran ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa As. Selain itu, Siti Asiah juga beriman kepada Nabi
Musa. Maka bertambahlah murka Firaun sehingga ia menghukum mati para tukang sihirnya dan
menyiksa istrinya hingga menemui ajalnya.
Kisah Nabi Musa AS Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat
Tenggelamnya Firaun Di Laut Merah
Nabi Musa beserta pengikutnya dikejar oleh Firaun dan tentaranya hingga di tepi laut merah.
Sampai disanalah Nabi Musa dan para pengikutnya kebingungan karena menemui jalan buntu
sedangkan mereka sudah terkepung oleh Firaun dan tentaranya. Maka turunlah firman Allah untuk
menolongnya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami
tenggelamkan (Firaun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. (QS. Al-
Baqoroh : 50)
Dalam peristiwa itulah Allah mewahyukan kepada Nabi Musa As. agar memukulkan tongkatnya ke
permukaan laut, kemudian Nabi Musa segera memukulkan tongkatnya dan tiba-tiba air laut itu
terbelah menjadi dua bagian yang sekaligus di tengah-tengah (belahan) itu menjadi jalan yang bisa
dilewatinya dan para pengikutnya.
Tidak lama kemudian Firaun dan bala tentaranya menyusul melewati jalan tersebut sambil merasa
takut. Kemudian setelah Nabi Musa dan pengikutnya sampai di daratan, maka Allah memerintahkan
kepada Nabi Musa agar secepatnya memukulkan tongkatnya ke lautan dan seketika itu pula Nabi
Musa memukulkan tongkatnya, lalu tiba-tiba air lautan yang terbelah itu kembali menjadi air laut
seperti semula, maka tenggelamlah raja Firaun dan bala tentaranya di laut merah.
Kisah Kehidupan Hingga Wafatnya Nabi Isa .As

Ia bergelar Almasih dan dipanggil Ibnu Maryam, putra Maryam (Q.3:45). Nabi Isa a.s. diutus Allah
Swt. sebagai nabi dan rasul. Ia lahir tanpa ayah, tetapi bukan karena zina. Sejak masih bayi, ia
berperilaku lain dari teman sebayanya. Pada usia 12 tahun, ia menuntut ilmu dengan menghadiri
diskusi para ulama di Baitulmakdis. Pada usia 30 tahun, ia menerima tugas kenabian di Bukit Zaitun.
Ketika itu ia sedang beribadah bersama ibunya dan dikelilingi oleh malaikat. Maryam sudah tahu
bahwa putranya akan mendapat tugas kenabian ketika hal itu diberitahukan kepadanya. Setelah
menerima wahyu berupa Injil (Q.19:30;57:27), ia memaklumkan kerasulannya kepada Bani Israil.
Namun, para pemuka agama marah, lalu menuntut agar Nabi Isa membuktikan kerasulannya. Ia
menunjukkan sejumlah mukjizat yang memperkuat dakwahnya. Al-Qur'an menegaskan bahwa Isa
sama sekali tidak memiliki sifat ketuhanan, dan bukan "putra Tuhan." Islam menolak gagasan trinitas,
yang menganggap Isa sebagai Tuhan (Q.4:171; 5:17; 73-75; 116-117). Nabi Isa hanya mengaku diri
sebagai nabi dan rasul, dan tidak pernah sebagai Tuhan. Ia malah percaya kepada Allah Swt.,
pencipta alam semesta, termasuk pencipta dirinya.
KELAHIRAN NABI ISA .AS
Usia kandungan Maryam semakin dekat pada hari kelahiran. Maryam keluar dari daerah
pengasingannya untuk menyelamatkan diri serta bayi yang dikandungnya. Maryam semakin
merasakan gerak bayi dalam kandungannya. Geraknya semakin lama semakin kuat. Karena merasa
sakit, Maryam membaringkan diri. Pada saat itulah lahir seorang anak dari rahimnya. Bayi ini adalah
Isa bin Maryam.
BAITULLAHAM
Setelah melahirkan, Maryam merasa lapar dan haus. Ia menggoyang- goyangkan pohon kurma
(Q.19:22-26) lalu memakan buah kurma yang terjatuh, dan minum air sungai yang mengalir dekat
pohon kurma tempatnya bersandar. Ia bersyukur kepada Allah Swt. karena diberi kemudahan ketika
melahirkan putranya. Tempat kelahiran Isa disebut Baitullaham (Bethlehem), yang berarti "tempat
lahir". Kota ini terletak sekitar 9,5 km di selatan Yerusalem. Ketika Nabi Isa lahir, Israil dijajah oleh
bangsa Romawi.
BAYI PANDAI BICARA
Beberapa hari setelah kelahirannya, Nabi Isa dibawa pulang ke kampung ibunya. Orang kampung
berdatangan melihat putra Maryam. Mereka mencemoohkan Maryam karena membawa bayi tanpa
ayah. Mereka menuduhnya berbuat zina, padahal ia berasal dari keluarga baik- baik. Maryam tidak
menanggapi tuduhan itu, tetapi memberi isyarat kepada bayinya. Tiba-tiba, bayinya menjawab
bahwa tuduhan itu tidak benar. Jawaban ini berhasil membungkam mulut mereka. Begitulah Allah
Swt. memperlihatkan kekuasaan-Nya. Nabi Isa dikhitan pada usia 8 hari, sesuai dengan syariat para
nabi sejak Nabi Ibrahim.
HAMBA TUHAN
Maryam lahir dari keluarga Imran. Maryam berarti " tidak bercela," juga bisa berarti "hamba Tuhan."
Ia diasuh oleh Nabi Zakaria setelah ayahnya meninggal. Ketika berada di sebuah mihrab, Maryam
didatangi oleh seorang malaikat untuk memberinya seorang putra suci. Maryam terkejut karena ia
tidak pernah disentuh oleh laki-laki. Ia khawatir akan dicemoohkan jika ternyata ia hamil. Ketika
kandungannya semakin besar, ia menjauhkan diri dari Baitulmakdis. Ia pindah ke desa kelahirannya,
Nasirah (Nasaret). Maryam melahirkan seorang bayi tanpa suami (Q.3:45-48, 59; 19:16-35; 21:91;
66:12).
HERODUS
Orang Yerusalem mengenal Nabi Isa sebagai pemuda yang cerdik, pintar, berani, tegas dalam
membela kebenaran, dan tidak pernah tunduk dalam menghadapi kebatilan. Sikap dan pendirian ini
diketahui oleh Raja Herodus yang berkuasa di Palestina. Ia menganggap Nabi Isa sebagai musuh
utama yang bisa mengancam kedudukannya. Herodus pun memutuskan untuk membunuh Nabi Isa.
Rencana jahat ini sampai ke telinga Maryam. Oleh karena itu, Maryam segera menyelamatkan
putranya dengan mengungsi ke Mesir. Maryam dan Nabi Isa tinggal di Mesir selama 12 tahun.
Setelah Raja Herodus wafat, Nabi Isa dan ibunya kembali ke Palestina. Mereka menetap di Nasirah
(Nasaret). Sebutan " Nasrani" (orang dari Nasirah), yakni pengikut Nabi Isa, berasal dari nama tempat
ini.

BUKIT ZAITUN
Pada usia 30 tahun, Nabi Isa a.s. sering pergi ke luar rumah untuk mengasingkan diri dari keramaian,
membersihkan nurani, dan mencari pencerahan jiwa. Ketika menuju ke Bukit Zaitun, Nabi Isa jatuh
terduduk dekat sebuah batu besar. Tiba-tiba ada yang datang menghampirinya, lalu memintanya
menjadikan batu besar itu roti. Namun, Nabi Isa tidak mengabulkannya. "Kebesaran Tuhan hanya
ada pada Allah," kata Nabi Isa. Mendengar jawaban ini, " orang" itu yakin bahwa iman Nabi Isa tetap
teguh, lalu ia pun menghilang. Nabi Isa sadar bahwa yang menghampirinya itu adalah iblis yang
berusaha menyesatkannya.

Ketika berada di Bukit Zaitun, Nabi Isa bersujud dan bersyukur karena selamat dari godaan iblis. Tidak
lama kemudian, Malaikat Jibril mendatanginya, lalu menyampaikan tugas kenabian dan
kerasulannya. Nabi Isa menerima wahyu Allah Swt. Kepadanya, Allah Swt. menurunkan kitab suci
Injil (Q.4:171), pembenaran kitab suci sebelumnya (Taurat), dan nubuat tentang akan turunnya Al-
Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw. yang disebut Ahmad (Q.61:6).
DAKWAH NABI ISA .AS
Nabi Isa a.s. mulai berjuang menyiarkan ajaran Allah Swt., membeberkan kesalahan para pemuka
agama Yahudi, dan menyadarkan mereka tentang penyimpangan mereka dari ajaran Nabi Musa.
Karena itu, ia berseru kepada Bani Israil agar mereka mematuhi perintah dan menjauhi larangan
Allah Swt. (Q.19:31-36). Ia berdakwah supaya mereka bertobat, yakni kembali ke jalan benar yang
telah dirintis oleh para nabi sebelumnya. Namun, dakwah Nabi Isa mendapat perlawanan dengan
berbagai fitnah dan ejekan. Mereka memintanya untuk membuktikan kenabian serta kerasulannya
dengan maksud untuk menghilangkan pengaruh dan wibawanya. Nabi Isa menunjukkan beberapa
mukjizat kepada mereka, tetapi tetap saja ada yang tidak percaya.
MUKJIZAT NABI ISA .AS
Nabi Isa a.s. dikaruniai oleh Allah Swt. beberapa mukjizat, antara lain menghidupkan orang yang
meninggal, menerima wahyu kitab Injil, menurunkan hidangan dari langit, menyembuhkan sejumlah
penderita penyakit serta orang gila, memulihkan orang pincang menjadi berjalan serta orang bisu
menjadi berbicara, memelekkan orang buta sejak lahir, dan membuat burung hidup dari tanah liat
(Q.3:49; 5:110).
TANAH MENJADI BURUNG
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari
Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya,
maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah..." (Q.3:49).
HIDANGAN DARI LANGIT
Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Isa a.s. dan para al- hawariyyun merasa lapar dan dahaga. Untuk
menenangkan dan meningkatkan iman para pengikutnya, Nabi Isa berdoa agar Allah Swt.
menurunkan nikmat- Nya. Doanya dikabulkan. Hidangan makanan dari langit (Q.5:112-114)
merupakan bukti nyata kekuasaan Allah Swt. dan kenabian Isa. Mereka menikmati hidangan
tersebut dan bersyukur atas rahmat-Nya.
AL-HAWARIYYUN
Nabi Isa a.s. memiliki beberapa sahabat, murid, dan pengikut setia yang disebut al- hawariyyun
(Q.3:52; 5:111-115). Mereka meyakini dakwah Nabi Isa, berhati bersih, dan beriktikad baik untuk
membela serta membantu perjuangan Nabi Isa. Sebagian dari al- hawariyyun berasal dari keluarga
nelayan seperti Syim'un, Adrius, Ya'qub, dan Yuhanna. Ada juga yang berasal dari keluarga pencuci
pakaian, yaitu Lukas, Thomas, Markus, Yuhanna, dan beberapa saudaranya yang masih kecil. Mereka
mempercayai ajaran Nabi Isa dan mendapatkan pelajaran darinya.
YUDAS
Salah satu pengikut Nabi Isa a.s. berkhianat. Dengan tuduhan palsu, ia mengadu kepada penguasa
Romawi bahwa Nabi Isa akan memberontak dan menggulingkan penguasa. Atas petunjuk dari si
pengkhianat (Yudas), tentara Romawi mengepung tempat persembunyian Nabi Isa bersama murid-
muridnya. Dalam keadaan berbahaya itu, Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa. Nabi Isa tidak
disalibkan dan tidak pula dibunuh, tetapi Allah Swt. mengangkatnya (Q.3:55; 4:157-158).

Allah S.W.T menyerupakan wajah Yudas serupa dengan Nabi Isa .as setelah Ia mengangkat Nabi Isa,
Dengan keadaan yang serupa itu yudas pun ditangkap oleh pasukan romawi yang kemudia disaliblah
yudas oleh bangsa romawi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai