S
Nabi Ibrahim adalah nabi ke-6 dari 25 nabi yang wajib kita ketahui. Alasan saya
memilih untuk membahas kisah Nabi Ibrahim adalah karena Nabi Ibrahim merupakan
seorang yang cerdas. Ia juga bijaksana dan rela berkorban demi kemajuan islam.
Nabi Ibrahim dilahirkan ditengah masyarakat yang musyrik dan kafir. Beliau adalah
anak Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad
bin Saam bin Nuh A.S. Nabi Ibrahim dilahirkan pada tahun 2295 Sebelum Masehi, di negeri
Mausul, pada zaman Raja Namrud. Azar ayahnya, adalah tukang membuat patung untuk
sesembahan kaumnya. Ketika itu, Raja Namrud memerintah dengan sangat zalim dan tanpa
undang-undang. Bahkan, raja itumengaku dirinya sebagai Tuhan. Semua rakyatnya
menyembah berhala.
Raja Namrud adalah raja yang keji danbengis. la seorang raja yang tidak mau di
lengser dan ingin berkuasa terus menerus bahkan ingin hidup terus menerus. Karena itu ia
tak segan-segan untuk membodohi rakyatnya agar menyembah berhala. Bahkan ia juga
memproklamirkan diri sebagai salah satu tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya.
Sehingga segala perintahnya tak ada yang berani membangkang. Sebelum Nabi Ibrahim lahir,
raja Namrud pernah bermimpi melihat seorang anak lelaki melompat masuk ke dalam
kamarnya lalu merampas mahkota dan menghancurkannya. Esok harinya ia memanggil
tukang ramal dan tukang tenung untuk menafsirkan arti mimpinya itu.Menurut tukang
ramal, anak laki-laki dalam mimpi sang raja itu kelak akan meruntuhkan kekuasaan sang raja.
Tentu saja raja Namrud murka. la memerintahkan kepada para prajuritnya untuk membunuh
setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Nabi Ibrahim As. yang baru lahir secara diam-diam
diselamatkan oleh ayahnyadengan jalan disembunyikan dalam sebuah gua di hutan. Dengan
izin Allah SWT, beliau dapat hidup dengan selamat tanpa gangguan binatang buas. Selama di
dalam gua, Ibrahim mendapat mukjizat dari ibu jarinya keluar cairan berupa madu yang
dihisapnya sehingga ia tidak kelaparan.
Ia sering kali berpikir dan merenungkan berhala-berhala dan batu yang dipuja dan
disembah oleh kaumnya. Kemudian timbul pertanyaan di hatinya, mengapa benda- benda
yang tidak dapat berbuat apa-apa itu disembah? Lalu, di manakah Tuhan yang sebenarnya?
Ketika Nabi Ibrahim melihat bulan dan bintang di malam hari, lalu matahari disiang hari, ia
berkata di dalam hati, mungkinkah benda-benda itu Tuhan ? Tetapi,ketika ternyata bulan dan
bintang menghilang, dan matahari pun terbenam ia kemudian berkata: "Aku tak akan
bertuhan kepada benda-benda seperti itu." bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi
setelah bulan itu terbenamdia berkata: "Sesunggubnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk
kepadaku, pastilahaku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihat
matahari terbit,dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari itu
telahterbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa
yangkamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan
yangmenciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan
aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Qs. AI-An'am: 76-79)
Nabi Ibrahim sebenarnya sudah percaya akan adanya hari pembalasan di akhirat.
Pada suatu hari ia ingin memperoleh petunjuk yang lebih nyata dan meyakinkan hatinya.
Maka berdo'alah ia kepada Tuhan: "Ya,Tuhanku perlihatkanlah kepadaku, bagaimana Engkau
menghidupkan orang-orang mati." Allah menjawab: "Apakah kamu belum percaya
Ibrahim ?" Nabi Ibrahim menjawab: "Saya telah percaya tetapi supaya bertambah yakin hati
saya."Tuhan kemudian memerintahkan Ibrahim mengambil empat ekor burung.Keempatnya
dipotong-potong dan tubuhnya dicerai beraikan atau dipisah-pisahkan.
Sang raja berkata dengan geram: "Wahai Ibrahim, bukankah engkau yang telah
menghancurkan berhala-berhala kami di rumah peribadatan ?" Bukan!"jawab Nabi Ibrahim
singkat. Mendengar jawaban itu, Raja Namrud semakin naik pitam. Dengan nada lebihkeras,
ia berkata: "Lalu, siapa lagi kalau bukan engkau. Bukankah engkau berada disini ketika kami
semua pergi, dan bukankah engkau amat membenci sesembahan kami?" ya, tapi aku tidak
menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir, barangkali berhala besar itulah yang telah
melakukannya. Bukankah kampak yang ada di lehernya membuktikan perbuatan-nya ?"
sahut Nabi Ibrahim dengan tenang. "Mana mungkin berhala dapat berbuat seperti itu ?"
kata Raja Namrud membantah pernyataan Nabi Ibrahim As. Mendengar itu, Nabi Ibrahim
dengan tegas berkata: "Kalau begitu, mengapa engkau sembah berhala yang tidak dapat-
berbuat apa-apa ?"Mendengar pernyataan Nabi Ibrahim itu, orang-orang yang
menyaksikan jalannya pengadilan itu terkejut dan banyak di antara mereka yang sadar.
Terpikir olehmereka, bahwa memang begitulah adanya; mereka telah menyembah sesuatu
yang tak dapat melihat, mendengar, dan bergerak. Meskipun demikian, Raja Namrud justru
semakin murka karenanya.
Kekalahan Raja Namrud dalam berdebat dengan Nabi Ibrahim As. Malah
mengundang kemurkaannya yang lebih besar. Dengan segera ia memerintahkan tentaranya
untuk menghukum Nabi Ibrahim dengan hukuman yang seberat-beratnya. Demikian-lah,
Nabi Ibrahim menjalani hukuman mati dengan jalan dibakar hidup-hidup.
Api dinyalakan besar sekali dengan kayu sebagai bahan bakarnya. NabiIbrahim As.
diikat dan diletakkan dalam tumpukan kayu itu. Namun dengan izin Allahdan kuasa-Nya api
tidak membakar Nabi Ibrahim hingga ia selamat dan tidak terlukasedikitpun.
Sementara itu, sejak pindah ke tanah suci (Baitul-Maqdis), Nabi Ibrahim As.
kemudian berumah tangga dan memperoleh anak-anak yang shaleh. Dari istrinya
yang bemama Siti Sarah, Nabi Ibrahim As. memperoleh anak yang diberi nama Ishaq.
Dandari istrinya yang bernama Siti Hajar, beliau memperoleh seorang putra yang bernama
Ismail. Ishaq kemudian menjadi Nabi dan Rasul, dan menurunkan seorang anak,Ya'qub
namanya (kelak, Ya'qub juga menjadi Nabi dan Rasul Allah, serta menurunkan anak-cucu
sampai kepada Nabi Musa As.). Sedangkan Ismail juga menjadi Nabi dan Rasul, dan
darinyalah Nabi besar Muhammad Saw mempunyai silsilah.
Pada suatu malam, Nabi Ibrahim As. bermimpi, bahwa Allah SWT memerintahkannya
supaya mengorbankan putranya Ismail. Karena yakin akanmimpinya itu, segera Nabi Ibrahim
As. bermusyawarah dengan Ismail tentang hal itu. Dan di luar dugaan, Ismail As. menjawab
pernyataan ayahnya itu dengan tenang,seraya berkata: "Wahai ayahku, jika ini memang
perintah Allah SWT., maka taatilah, dan aku rela untuk dikurbankan. Mendengar tekad
putranya, Nabi Ibrahim As. segera bersiap-siap untuk mengorbankan Ismail As. Tetapi,
setelah segalanya selesai danupacara kurban akan dimulai, terjadilah peristiwa yang
menakjubkan. Dengankekuasaan dan kebesaran Allah SWT., muncul seekor biri-biri yang
menggantikan ismail untuk disembelih. Maka legalah hati Nabi Ibrahim As. Dipeluknya
anak kesayangannya itu dengan penuh kasih, seraya rnengucapkan pujian kepada AllahSWT.
Bersama istri dan anaknya, Siti Hajar dan Ismail, Nabi ibrahim As. lalu berhijrah
keMakkah. Di sanalah beliau membangun Ka'bah sebagai pusat penyembahan
manusiakepada Tuhannya. Nabi Ibrahim As. terkenal sebagai Nabi yang banyak berdo'a
ke- pada Allah Swt.
SUMBER REFERENSI
http://www.zwinky.com/dl/index.jhtml?partner=ZJxpt024&sub_id=2493836
http://www.harmoni-my.org/arkib/kisahnabi/scr/kisahnabiibrahimas.htm