Anda di halaman 1dari 3

KISAH NABI ZAKARIA

Nabi Zakaria merupakan salah satu 25 nabi pilihan Allah SWT. Sudah lama beliau dan istrinya
hidup dalam kesunyian karena belum dikaruniai seorang anak.Nabi Zakaria berdoa kepada Allah
SWT untuk memberikannya seorang anak. "Ya Tuhanku, sesungguhnya tubuhku telah lemah dan
kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya
Tuhanku. Sesungguhnya aku khawatir terhadap penerusku, sedang istriku adalah seorang yang
mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi sebagian
keluarga Yaqub, dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai oleh-Mu." (QS Maryam
ayat 4-6).

Akhirnya Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Zakaria. Tak lama setelah Nabi Zakaria
berdoa, malaikat menghampiri Nabi Zakaria saat beribadah dan menyampaikan firman Allah
SWT. "Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu. Engkau akan
memperoleh seorang anak yang bernama Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah
menciptakan orang yang serupa dengan dia". (Qs Maryam ayat 7).

Nabi Zakaria AS pun berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mendapatkan anak padahal
istriku mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua" (QS
Maryam ayat 8).

Lalu Allah SWT berfirman, "Demikianlah, hal itu adalah mudah bagi-Ku dan sesungguhnya
telah Aku ciptakan engkau sebelum itu, padahal engkau di waktu itu belum ada sama sekali".
(QS Maryam ayat 9).

Nabi Zakaria segera tersadar bahwa sesungguhnya tidak ada satupun yang sulit bagi Allah SWT.
Segala sesuatu yang sepertinya tidak mungkin terjadi di alam semesta ini, dapat terjadi atas izin
Allah. Hati Nabi Zakaria dipenuhi rasa syukur kepada Allah. Nabi Zakaria AS berkata, "Ya
Tuhanku, berilah aku suatu tanda".

Allah lalu berfirman, "Tanda bagimu adalah bahwa engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan
manusia selama tiga malam, padahal engkau dalam keadaan sehat". (QS Maryam ayat 10).
Beliau merasakan kegembiraan yang sangat dalam karena malaikat telah memberitahukannya
tentang kelahiran seorang anak lelaki yang diberi nama Yahya oleh Allah. Dengan kemuliaan
yang agung ini, Allah menyampaikan berita gembira kepada Nabi Zakaria, bahwa anaknya akan
membenarkan kalimat Allah dan akan menjadi seorang yang mulia serta menjadi seorang Nabi
dari orang-orang yang saleh.

Setelah mengandung selama sembilan bulan, istri Nabi Zakaria melahirkan seorang anak laki-
laki Sesuai firman Allah, bayi tersebut diberi nama Yahya. Nabi Yahya lahir tiga bulan sebelum
kelahiran Isa Al-Masih bin Maryam.

Sejak kecil dia telah diajarkan Taurat oleh Nabi Zakaria dan mulai dakwahnya. Ayah dan anak
tersebut menjadi guru bagi kaum Bani Israil dalam berbagai banyak hal. Allah berfirman,
"Wahai Yahya! Ambilah (pelajarilah) kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami
berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak". (QS Maryam ayat 12).

pada masa kehidupan Nabi Yahya, Palestina dikuasai oleh kekaisaran Romawi yang dipimpin
oleh Raja Herodus yang memiliki sifat sangat kejam dan suka berfoya-foya. Nabi Yahya AS
selalu mengingatkan kaum Bani Israil bahwa azab Allah begitu pedih. Dakwah-dakwah yang
disampaikan Nabi Yahya membuat kedudukannya semakin terhormat di hadapan kaum Bani
Israil. Hal ini membuat raja Herodus khawatir, jika rakyatnya akan lebih patuh kepada Nabi
Yahya, daripada aturan-aturan yang telah dibuatnya.

Pada suatu hari terdengar kabar bahwa Herodus akan menikahi keponakannya sendiri yang
bernama Herodia. Nabi Yahya menemui raja Herodus untuk membatalkan pernikahannya.
Karena pada saat itu di dalam kitab Taurat, tidak diperbolehkan menikahi keponakan sendiri.
Raja Herodus pun murka karena keinginannya untuk mempersunting Herodia ditentang Nabi
Yahya. Berita tersebut menyebar ke seluruh kota, dan sampai ke telinga Herodia yang berambisi
untuk menjadi ratu. Herodia merasa terganggu dengan adanya fatwa Nabi Yahya, yang merusak
jalannya menuju istana.

Herodia menemui Nabi Yahya dan mebujuk untuk mengubah pendiriannya. Tetapi, Nabi Yahya
tetap pada pendiriannya dan membuat Herodia marah dan meminta Herodus untuk menangkap
dan memenjarakan Nabi Yahya. Maka dimulailah pencarian Nabi Yahya dan Nabi Zakaria untuk
dihukum mati. Setelah beberapa hari pencarian, Nabi Yahya berhasil ditemukan dan langsung
dihukum mati. Mengetahui hal tersebut, Nabi Zakaria sangat sedih atas kematian putranya. Pada
suatu hari, prajurit suruhan Herodus menemukan Nabi Zakaria.

Nabi Zakaria berlari ke arah hutan setelah melihat para prajurit mengejarnya. Ketika dia berlari,
dia terus berdoa dan memohon kepada Allah untuk menolongnya. Tiba-tiba langkahnya terhenti
ketika melihat pohon yang sangat besar berada di depannya. Atas izin Allah SWT, pohon itu
terbelah dua dan Nabi Zakaria masuk ke dalam pohon itu dan kemudian menutup kembali seperti
semula. Para prajurit kebingungan karena telah kehilangan jejak Nabi Zakaria. Namun, setan
membisikkan tempat persembunyian Nabi Zakaria kepada salah satu prajurit.

Para prajurit pun memutuskan untuk menebang pohon yang besar. Akhirnya Nabi Zakaria wafat
dengan tumbangnya pohon tersebut ke tanah. Nabi Yahya dan Nabi Zakaria wafat dalam
keadaan mati syahid.

Anda mungkin juga menyukai