Kumpulan Puisi hari Memperbaiki diri agar bermanfaat untuk negeri
Selamat HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia Kemerdekaan 17 Sekali merdeka, tetap merdeka !
Agustus Mau yang tua.
Mau yang muda.. Mau yang cewek.. Mau yang cowok... Sekarang tiada engkau lagi Semua harus merayakannya.. Dan bangsa harus tetap bersatu Bangkitkan Rasa semangat dan persatuan. Ku akan merindukanmu selalu Jayalah Indonesiaku.. Karena namamu tetap harum menyatu di kalbu Go..go..go.. Kini kita dapat tertawa puas Negeri ini adalah negeri yang elok....... Menggapai mimpi dengan bebas Penuh warna dan keindahan.......... Asal rajin dan tak malas Negeri ini adalah negeri yang makmur.... Melanjutkan kemerdekaan dengan tegas Tanah tumpah darahku yang mulia.... Jayalah Negeriku... 17 Agustus itu... INDONESIA....!!!!! Bukan hanya sekedar.. Balap Karung... Gema seabad silam Main Petasan... Inggeris datang meredah Pahang Atau Konvoi di keliling kota... bersama peluru bersama senapang Tapi 17 agustus itu... membunuh menangkap setiap pejuang Persatuan bangsa... Aku Cinta Indonesia.. Agar keutuhan Indonesia yang luas Tetap bersatu dan tak terpecah lepas Jasa pahlawan, jasa penuh kenangan Oleh pencuri-pencuri berhati panas Jasa yang tak akan mampu dibeli dengan harta Jasa yang punya tujuan “Merdeka atau Mati” Tetaplah menjadi satu Saudaraku, mari kita bangkit bersama Jangan ingin sampai terpecah Membangun negeri tercinta Gapai angan dan citamu di masa depan yang cerah Selamat HUT ke-72 Kemerdekaan RI Raih prestasi terbaikmu, dan Buat bangsa ini pun bangga I Can Smile... I Can Stylish... I Can Celebrate... I Can Together... Pantun hari Karena Indonesia telah merdeka Kemerdekaan yang mahal harganya Kemerdekaan 17 yang tak dapat diukur dengan harta sekalipun segunung, sepulau bahkan sebenua Agustus Kini kewajibanku sebagai anak bangsa Belajar tekun untuk membangun bangsa Banyak semut diatas papan, Agar nanti menjadi negara yang kaya raya Sedang makan gula-gula, Aku ingin…. Selamat menyambut hari kemerdekaan, Pahlawan yang telah gugur dahulu Merdeka Merdeka Merdeka dapat tertawa lega melihat anak cucunya bahagia Mereka dapat tidur nyenyak di sisi-Nya Paman sedang menebang bambu, Untuk tiang bendera, Nasib bangsa kita tak akan berubah Dirgahayu Indonesia ku, Jika kita tak merubahnya Salam Merdekaaaaaa siapa yang masih berdegup bangga Para hadirin tegap dan hormat, ketika merah putih mengangkasa Karena telah dimulai upacara, siapa yang masih berdiri gagah Karena pejuang-pejuang hebat, ketika merah putih memandang dunia 17-8-1945 Indonesia raih merdeka ajari aku kembali bangga Sang saka merah putih berkibar, kembali mencintai negeriku Tampak indah melambai-lambai, Semangat juang kami terus berkobar, BANGGAKAH AKU Untuk gapai Indonesia makmur dan damai Banggakah aku pada negeriku Ulang tahun nenek tanggal 9, yang sedang tidak karuang ini Dirayakan di hari minggu, banggakah aku pada tanah airku Selamat HUT RI yang ke 69, yang sedang terjajah pada kerakusan duniawi ini banggakah aku pada bangsaku yang kian hari kian meluntur tergerus kepentingan pribadi Kumpulan Puisi hari mana warisanku dari perjuangannya dulu yang katanya penuh perjuang dan darah air mata Kemerdekaan 17 mengapakah hilang dan hanya untuk dikenang
Agustus PAHLAWAN
jika hilangmu tanpa pusara
jika pusaramu tanpa nama jika namamu tanpa bunga sebentuk gugusan pulau penjajah mengatakan engkau derhaka dan tetap saja tak nyaman hidup ketika perasaan maka engkaulah pahlawan yang sebenarnya sebangsa, sesaudara, sepenanggungan Gema seabad silam hanya cerita tapi tak kasat mata Inggeris datang meredah Pahang apa arti lagu-lagu upacara itu bersama peluru bersama senapang ketika sehabis dinyanyikan membunuh menangkap setiap pejuang sekolah sekolah rakyat tergusur Sungai Semantan berubah merah seragam seragam bukan menjadi kebanggaan bukan sarap hilir ke kuala keilmuan bukan rakit mudik ke hulu namun prasyarat dan penghalang keingin tahuan arus merahnya menjulang mayat maju pahlawan bangsa pahlawan rakyat apa arti kesejahteraan terjamin negara tujuh liang dadanya tersayat jika ketidakmerataannya menimbulkan Pahlawan! banyak kecemburuan Untukmu derita untukmu penjara bersaing antara jumlah mobil mewah bukan bintang tersemat di dada dan rumah gerobak sampah semangatmu api negara berdaulat bersaing antara gedung pencakar lagit namamu terukir di jantung rakyat… dan penampungan kolong jembatan sarang penyakit UNTUKMU PAHLAWANKU apa arti kewibawaan itu jika para pencoleng bisa bebas bersekutu Untuk negeriku… bom – bom berledakan bak kembang api Hancur lebur tulang belulangku tak ada perlindungan bagi TKI pejuang devisa kita Berlumur darah sekujur tubuh ini juga ketika para juara dunia terlantar Bermandi keringat penyejuk hati mengais nafkah ketika masa uzurnya tiba Kurela demi tanah air negeriku siapa yang masih menangis terharu Sangsaka merah berani ketika merah putih berkibar Putih suci Melambai-lambai ditiup angin Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Air mata bercucuran, menganjungkan doa Jika hidup harus merasai untuk pahlawan negeri Maju Berpijak berdebu pasir Serbu Berderai kasih hanya untuk pahlawan jagad raya Serang Hanya jasamu bisa kulihat Terjang Hanya jasamu bisa kukenang Tubuhmu hancur hilang entah kemana SEMANGAT PAHLAWAN Demi darahmu …. Demi tulangmu .. Ku lihat engkau di sana, pahlawan Aku perjuangkan negeriku ini, Indonesia. Tak menyerah patah arang Tak gentar medan kau lawan KAU MELEBUR DI SANA Bersorak-sorai tanda kemenangan Letih raga kau rasa kau melebur di sana Jatuh tanda tak kalah di permulaan musim gerhana Di sini ku kan berdoa yang terselubung aroma darah Bangkit hadapi menyerang lawan dan tanah yang berembun air mata Tak dengar caci mereka kau melebur di sana Berjalan, Tuhan akan berkata kala sang surya mengelupaskan kulit kami Hamba bersujud berharap hingga kawanan peluhmu yang siaga Mentari senyum tanda melawan menghalau kepulan debu Ku lihat engkau di sana, pahlawan yang mengepung dari negeri asing Walau tulang tak lagi menyatu kau melebur di sana Tapi jiwa berkata beda saat air bah berlarian Semangat maju takkan luntur memanjati hamparan tanah usang Kini, mimpi telah usai dengan jeritan malang Tapi cita takkan berhenti serta busung lapar Perjalanan hidup panjang di sini kau melebur di sana Semangat pahlawan kembali.. saat air mata telah mengguruh menjadi telaga hingga timba yang kau ayunkan menandaskan kepingan dahaga yang merintih di setiap gigir luka kami…
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas