Anda di halaman 1dari 14

KHOTBAH

BERUSAHA MENGENAL TUHAN


DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH
Adik-adik yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,
“Tak kenal maka tak sayang,” satu pepatah yang mengandung makna bahwa
ketika kita tidak mengenal seseorang maka tidak mungkin kita bisa mengasihi
orang tersebut karena kita tidak mengetahui apapun tentang orang tersebut.
Perkenalan membuat kita jadi akrab dan tahu apa yang menjadi keinginan
orang itu. Hal itu juga berlaku bagi orang yang percaya terhadap Tuhan. Untuk
tahu siapa dan apa yang menjadi kehendak Tuhan, maka kita harus mengenal-
Nya. Mengenal Tuhan adalah kebutuhan manusia.
Pada zaman masa nabi Hosea, bangsa Israel berubah, mereka tidak perduli
dengan Tuhan, dan mereka berzinah dengan menyembah berhala dan kepada
dewa kesia-siaan. Hosea juga hidup sezaman dengan nabi Yesaya. Allah ingin
mengembalikan bangsa Israel kepada pengenalan akan Tuhan. Oleh sebab itu
Tuhan memakai nabi Hosea dan nabi Yesaya untuk menyadarkan bangsa itu.
Tuhan tidak pernah kehabisan cara untuk memulihkan umat kepunyaan-Nya.

Pengenalan kita kepada sama seperti hubungan Bapa kepada Anak, juga
sebaliknya. Jadi sampai kepada pemahaman yang sangat dalam sampai kepada
sikap, sifat dan karakter seseorang dipahami. Begitulah pengenalan kita kepada
Tuhan yang Tuhan inginkan.
1.  Bagaimana Cara Mengenal Allah?
Dari dulu manusia ingin mengenal Allah secara fisik sehingga manusia
menggunakan berbagai cara untuk bisa mengenal-Nya, salah satu cara yang
dipakai manusia adalah membuat patung untuk disembah (Ulangan 4:15-17;
Roma 1:23). Cara ini tidak menyenangkan Allah karena Allah itu Roh dan tidak
bisa disamakan dengan ciptaan yang lain, sehingga Dia harus disembah dalam
roh dan kebenaran (Yoh. 4:24). Untuk mengenal Allah bukanlah dengan cara
mempersonifikasikan Allah dalam wujud patung atau benda yang lain, karena
Allah telah memberi manusia cara untuk mengenal-Nya, yaitu:
a.  Melalui ciptaan / alam semesta (Maz. 19:2,3)
Manusia dapat mengenal Allah melalui buah karya-Nya di alam semesta ini.
Dikatakan bahwa melalui langit dan cakrawala (alam semesta) manusia
dapat melihat keagungan dan kemuliaan Tuhan dan mengetahui bahwa
betapa hebatnya Tuhan itu.
b.  Melalui Firman-Nya
Alkitab begitu jelas mencatat mengenai siapa Allah itu. Melalui Alkitab kita
bisa mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah dan apa yang tidak
dikehendaki-Nya. Itu sebabnya kita harus mempelajari dan mendalami
Firman-Nya sehingga kita bisa lebih mengenal Allah dan lebih dekat dengan-
Nya.
“Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia
pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti
hujan pada akhir musim yg mengairi bumi.” (Hosea 6:3)
Mengapa ada dua kali kata “mengenal” yang tertulis dalam Hosea 6:3 di atas?
Suatu kata atau kalimat yang diulangi sampai dua kali atau lebih, berarti ada hal
yang sangat penting, yang harus diketahui oleh si pembaca, dalam hal ini kita
harus sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Itu berarti pengenalan akan Allah
adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Pengenalan manusia akan Tuhan adalah jalan ke arah hubungan yang intim
dengan Tuhan
Pengenalan manusia akan Tuhan menentukan kualitas hidup manusia di masa
saat ini dan di masa mendatang.
Pengenalan manusia akan Tuhan, maka manusia akan melakukan segala
sesuatu sesuai dgn kehendak Tuhan.

2. Akibat Mengenal Allah


Jika seseorang dengan sungguh-sungguh mau mengenal Allah maka ia
memperoleh janji dan berkat terbaik dari Tuhan (ay. 3).
a.  Allah akan muncul seperti fajar dalam kehidupan orang yang mengenal-Nya.
Fajar berbicara mengenai pertolongan dan harapan hidup (Yes. 58:8).
Semua manusia ketika berada dalam kegelapan pasti mengharapkan terang
karena dalam kegelapan manusia tidak dapat melakukan apa-apa. Hanya
orang yang tidak punya keinginan dan tujuan hidup yang tidak
mengharapkan fajar. Dalam hidup orang yang sungguh-sungguh mengenal
Allah, Dia akan selalu ada untuk memberi pertolongan ketika umat-Nya
berada dalam kesulitan dan masalah.
b.  Allah akan datang seperti hujan (ay. 3)
Hujan berbicara mengenai berkat. Hujan juga berbicara mengenai
kemakmuran. Orang yang sungguh-sungguh mengenal Allah akan
memperoleh berkat-berkat yang berkelimpahan sesuai janji Tuhan. Allah
juga akan memberkatinya dengan kemakmuran dalam hidupnya.

Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang sungguh-sungguh mengenal-Nya.


Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya, dan Dia akan memberikan pertolongan
pada waktunya. Allah berkata, “Carilah Aku, maka kamu akan hidup! (Amos
5:4). Karena itu saudara-saudara, marilah kita sungguh-sungguh mencari dan
mengenal Tuhan agar kita bisa lebih dekat kepada-Nya.
Ada sebuah cerita tentang seorang nenek di Inggris yang terkenal akan
kesalehan hidupnya sebagai orang Kristen. Ternyata .... ada juga beberapa
orang tetangganya yang mungkin iri atau jengkel karena nenek ini terlalu saleh
hidupnya ..

Suatu hari, Ratu Elisabeth mendengar kesalehan nenek itu dan ingin berkunjung
datang ke rumahnya. Dan tibalah hari kunjungan besar itu ... semua orang
berkumpul di rumah nenek itu dan melihat Ratu Elisabeth yang datang ke sana;
Tak terkecuali mereka yang iri dan jengkel itu, kata mereka: ”Nah, ini dia
kesempatan besar buat kita lihat aslinya nenek bagaimana!”

Setelah kunjungan Ratu usai, mereka datang ke nenek dan bertanya hal ini:
”Nek, siapa sih menurut nenek, tamu paling agung, paling terhormat yang
pernah datang ke sini .. ke rumahmu?” Jawab nenek, ”Tamu paling agung? Oh
ya jelas Ratu Elisabeth dong tamu yang paling agung dan paling terhormat yang
pernah datang ke rumahku di sini.”

Mendengar jawaban si nenek, mereka yang bertanya pada senyum-senyum


nyindir, ”Ah nenek ini ... tiap hari bicara rohani ... tiap hari bicara tentang Yesus,
tapi kok pas ditanya siapa tamu paling agung dan terhormat jawabnya duniawi
juga sih? Ke mana Yesus mu? Bukannya Yesus adalah tamu paling agung dan
paling terhormat yang pernah datang ke rumahmu ini? Kok malah menyebut
Ratu Elisabeth

Mendengar perkataan itu nenek pun terdiam … tak lama kemudian, nenek pun
berkata begini: “ Yesus? Oh Yesus bukan tamu di sini … Yesus tinggal di sini.
Yesus selalu ada bersamaku di rumah ini, di dalam kehidupanku setiap hari.”

Adik-adik yang diberkati Tuhan KEBAHAGIAAN SEJATI TIDAK DIPENGARUHI


OLEH KEADAAN LUAR, KARENA KEBAHAGIAAN SEJATI BERSUMBER DARI DALAM
HATI DAN PIKIRAN YANG DIPENUHI KASIH DAN KEBAIKAN TUHAN.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.


Doa Pengakuan Dosa
Bapa Mahapengasih, Engkau yang tahu segala hal dalam kehidupan kami. Kami
sadar bahwa di hadapan tahta kekudusanMu tidaklah tersembunyi segala apa
yang kami pikirkan, katakan dan perbuat. Rencana-rencana kami, impian-impian
kami yang baik dan jahat segalanya tak ada yang tersembunyi di mataMu.
Bapa, saat ini kami datang sujud menyembah keagunganMu sambil berseru
kepadaMu sebab besarlah dosa kami. Kami datang kepadaMu karena jiwa kami
lelah dan penuh dosa. Kami kehilangan pegangan dan tak layak di hadapanMu.
Kami mengaku bahwa kami telah mendurhakai kasih setiaMu ya, TUHAN.
Karena itu kami tak layak di hadapanMu.
Bapa, sinarilah kami dengan sinar kasihMu agar iman kami dikuatkan lagi
sehingga kami dapat mematahkan segala siasat jahat iblis yang hendak
menjauhkan kami dari kasih setiaMu. Anugerahkan kepada kami RohMu yang
kudus dan kuasailah hidup kami agar kami dapat menjadi saksiMu ditengah
dunia yang gelap dan penuh dosa ini.

Doa Pembacaan Alkitab


Ya Allah TUHAN kami, saat ini kami telah berada di sekitar kebenaran
firmanMu. Kami sadar bahwa kami tidak layak dihadapanMu karena itu
layakkan kami agar dapat menikmati anugerah kehidupan iman yg benar.
Ya Yesus firman yang hidup, kami lapar dan dahaga akan kebenaranMu karena
itu datanglah dan ciptakanlah kerinduan yang mendalam di dalam diri kami
sehingga kami dapat layak dihadapan hadiratMu. Bangkitkanlah semangat iman
kami agar kami dapat menjadi saksiMu yang benar.
Ya, Roh Kudus, tuntunlah kami agar kami memahami seluruh kebenaran firman
yang akan disampaikan saat ini. Biarlah firman itu akan benar-benar hidup di
dalam kami dan kami menjadi pelaku firman yang hidup. Kami percaya hanya
dalam kasih dan tuntunanMu firman itu dapat menjadi nafas hidup kami.
Karena itu sucikan kami agar kami layak mendapatkan berkat-berkat iman yang
akan disampaikan saat ini.
Terima kasih TUHAN Yesus karena Engkau telah layakkan kami menikmati
kebenaran firmanMu. Ampuni dosa-dosa kami dan kuduskan kami agar
firmanMu benar-benar hidup di dalam kami. Amin.
Doa Syafaat
Dihari yang indah ini ya TUHAN, kami umatMu telah datang sujud dan
menyembah segala kasih dan keagunganMu. Sekalipun hidup kami diselimuti
iri, benci, dan cinta diri yang hebat, namun kasihMu tetap kami rasakan setiap
hari. Tidak ada allah yang sehebat Engkau dalam mengasihi. Kebaikan dan
pemeliharaanMu nyata sepanjang minggu yang telah berlalu.
Ya, TUHAN, kami sadar bahwa untuk menerima hari-hari kehidupan yang
Engkau anugerahkan bagi kami akan banyak tantangan yang akan kami hadapi.
Karena itu, kami mohon penyertaanMu dalam hidup kami.
Ya, TUHAN, dalam kehidupan berjemaat dan bermasyarakat kami memiliki
tanggung jawab iman. Namun, oleh karena dosa dan kelemahan, banyak hal
yang kami abaikan. Karena itu, ya TUHAN, kuatkanlah dan mampukan kami
dalam melaksanakan segala yang TUHAN inginkan kami lakukan sebagai tanda
kebangkitan iman kami.
Bapa kami dalam Kerajaan Sorga ada sukacita yang begitu besar kami
panjatkan kehadirat kudusMu karena dengan penyertaanMulah kami dapat
kembali berkumpul di tempat ini untuk memuji dan memuliakan akan namaMu
yang kudus dalam persekutuan Remaja dan Pemuda kolom V Jemaat Zebaoth
Kairagi. Berkatilah persekutuan kami ini semoga kami dapat menjadi terang
dalam keluarga, dalam bermasyarakat, serta dalam kemuliaan namaMU.
Bapa yang maha kasih….pimpinlah koordinator Remaja dan Pemuda kolom V
berilah kekuatan serta keikhlasan dalam membawa persekutuan kami ini serta
berkatilah Penatua Remaja sdr Rendy Tumimbang berilah hati yang sabar dalam
membangun persekutuan Remaja di jemaat kami.
Bapa yang maha kasih…. kami berdoa untuk Pemuda Astrid Pelupessy yang
kami kunjungi pada malam ini berkatilah Pemuda Astrid ini semoga diberikan
kekuatan, kesehatan dan hati yang bersyukur selalu kepadaMu setiap saat,
berilah hati yang bijaksana dalam menapaki masa depan yang lebih baik. Berkati
Pemuda Astrid dalam kelanjutan studi, dalam menggapai cita-cita, dalam
pergaulan, dalam kesehariannya semoga Pemuda Astrid selalu dibimbing dan
diberkati TUHAN
Bapa pengasih dan penyayang tak lupa juga kami mau berdoa untuk Penatua
dan Syamas kolom V berilah mereka kekuatan yang hanya dari padaMu saja
dalam membimbing kami jemaat kolom V berilah kasih yang begitu besar bia
dalam pelayanan mereka diberi kesehatan dan selalu dilindungi dalam kasi
Tuhan saja.
Bapa kekasih jiwa kami, kami berdoa bagi kami semua yang berkumpul
ditempat ini berilah kami rahmat berkatMu yang berlimpah bagi kami masing-
masing semoga kasihMU selalu ada bagi kami dalam kami melanjutkan segala
pekerjaan kami masing-masing, Studi kami, berilah juga kami kesungguhan hati
dalam melakukan semuanya serta berilah hati yang bijaksana dalam menapaki
kehidupan kami masing-masing.
Bapa kalau pada saat ini kami telah memberikan persembahan syukur kami
masing-masing, kami tahu kalau yang kami beri ini belum apa-apa dibandingkan
dengan berkat yang selalu Kau limpahkan bagi kami, oleh karena itu Bapa
berkatilah persembahan kami ini semoga persembahan kami ini dapat berbau
harum bagi kemuliaan namaMU, berkatilah juga Bapa orang-orang yang akan
mengelola persembahan ini berilah mereka kesabaran dan kekuatan yang
hanya daripadaMu saja sehingga persembahan ini dapat dipakai untuk
kemuliaan namaMu saja.
Bapa masih begitu banyak permohonan kami yang ingin kami sampaikan
padaMu namun kami yakin dan percaya bahwa Bapa yang begitu kuasa tahu
akan segala pergumulan dan permohonan kami masing-masing oleh karenanya
kami hanya akan pertaruhkan saja semua pergumulan dan permohonan kami
ini dalam kemuliaan namaMU. Oleh karena itu, kami mau menyempurnakan
doa kami ini dengan doa sempurna yang TUHAN telah ajarkan bagi kami murid-
muridMu :

DOA BAPA KAMI yang akan kita ucapkan bersama.....


PERANAN ROH KUDUS DALAM PENDIDIKAN KELUARGA
Adik-adik remaja dan pemuda yang dikasihi oleh Kristus, Firman Tuhan
yang telah kita baca tadi (Kis. 2 : 37-39) merupakan bagian akhir dari khotbah
Petrus kepada orang-orang saat itu. Dan dari khotbah Petrus ini banyak orang
bertobat dan mengenal Tuhan. Pertanyaannya adalah apa yang membuat orang
yang mendengar khotbah Petrus itu kemudian bertobat???? Mungkin saja kita
akan mengatakan bahwa karena adanya tanda-tanda yang terlihat pada para
rasul (seperti berbahasa roh), bukan hanya itu saja tetapi justru yang utama
adalah khotbah Petrus yang menguraikan kebenaran Firman Tuhan-lah yang
menjadi sarana kuasa Allah dalam menyelamatkan mereka.
Uraian kebenaran firman Tuhan
 Pertama, khotbah Petrus menjelaskan bahwa Kristus yang sudah bangkit
dari kematian adalah inti dari nubuat perjanjian lama
Petrus pula menjelaskan bahwa Allah Bapa sudah menetapkan bahwa
keselamatan akan datang melalui keturunan Daud (30-35)
 Kedua, Petrus mau mengatakan bahwa dirinya dan para murid adalah
saksi mata bahwa Yesus adalah Kristus yang dinubuatkan pada perjanjian
lama (32), hal ini sesuai dengan yang para rasul saksikan dimana Yesus
sudah bangkit dari kematian
 Ketiga, khotbah Petrus membongkar kesadaran pikiran dan hati nurani
mereka bahwa mereka yang sudah membunuh Yesus yang adalah Mesias,
keturunan Daud. (37)
Adik-adik remaja dan pemuda yang dikasihi oleh Kristus, dari penjelasan
tadi kita melihat bahwa ada hal mendasar yang sangat berperan untuk
menyadarkan, mengingatkan dan memberi pertobatan kepada orang-orang
yang mendengarkan khotbah Petrus pada saat itu.
(1) sampaikanlah khotbah yang membawa pertobatan dan perubahan hidup.
Petrus dalam khotbahnya menyampaikan bahwa khotbah yang bermutu
dan mengandung kebenaran ilahi adalah khotbah yang membuat orang-
orang yang mendengar bertobat.
Dijaman sekarang ini begitu banyak anak muda yang hanya menyenangi
khotbah-khotbah humoris dan menyenangkan telinga, pengkhotbah yang
membawa firman Tuhan yang dapat membuat mereka tertawa yang
membuat kita (anak-anak muda) senang dan sukacita, tapi justru khotbah
yang disampaikan kurang mengupas dan menggali secara dalam kebenaran
firman Tuhan, sehingga kesan yang muncul ketika firman Tuhan selesai
disampaikan adalah mereka mnegatakan bahwa “tu ibadah tadi bagus
sekali, banya depe cerita lucu, kong torang boleh ta tawa-ta tawa,...
apalagi depe pengkhotbah yang gaul deng beking torang sanang”.
Harusnya kesan yang muncul adalah sungguh firman Tuhan yang
didengarkan tadi dapat memberi dorongan, penguatan, memberikan
perubahan hidup, membawa kita untuk bertumbuh dan semakin mengasihi
Tuhan serta membawa pertobatan dalam kehidupan anak-anak muda
sekarang ini.
Tapi bukan tidak mungkin kita (remaja/pemuda pun saya pribadi) menyukai
bahkan lebih suka dengan khotbah-khotbah semacam itu.
Adik-adik remaja dan pemuda yang dikasihi oleh Kristus, mari kita sadar
saat ini! Dan mulailah mencintai khotbah-khotbah yang bermutu, khotbah
yang berkualitas, khotbah yang membawa kita menjadi remaja dan
pemuda yang bertumbuh dan mengasihi Tuhan, khotbah yang membawa
kita pada pertobatan
(2) Roh Kudus bekerja disetiap firman yang disampaikan sehingga mengubah
hati setiap orang.
Apa yang kita lihat dalam kesaksian firman Tuhan yang telah kita baca
dalam 2 pembacaan tadi, terlihat jelas peran roh kudus dalam
menyadarkan pendengar khotbah pada saat itu. Bahwa yang membuat
orang bertobat adalah roh kudus. Roh kudus bekerja dengan memakai
firman Tuhan yang diberitakan secara benar dan bertanggungjawab.

Prinsip penting yang tidak boleh dilupakan dalam perjalanan kehidupan anak-
anak Tuhan (remaja/pemuda GMIM) adalah senantiasa hidup dalam pimpinan
dan kuasa Roh Kudus. Begitu banyak remaja/pemuda pun keluarga kristen yang
tidak membiarkan hidupnya dipimpin dan dikuasai oleh roh kudus dalam hidup
mereka, realitas hidup keseharian mereka dalah orang kristen tapi perilaku dan
cara hidupnya tidak menggambarkan sebagai seseorang yang telah dipenuhi
oleh roh kudus.
Firman Tuhan dalam kitab Yoel (2:28-29), memberikan penjelasan kepada kita
dampak yang akan dimiliki oleh sebuah keluarga (bapak, ibu, remaja/pemuda,
anak) jika roh Allah (roh kudus) dicurahkan dalam kehidupan kita (anak-anak
laki-laki dan perempuan akan bernubuat, teruna akan mendapat penglihatan,
orang tua akan mendapat mimpi)

Betapa penting kita dipenuhi dan dikuasi oleh roh kudus, remaja/pemuda yang
dikuasai roh kudus adalah remaja/pemuda yang membiarkan tahta hatinya
untuk senantiasa dikuasai oleh Kristus dan bukan oleh dirinya sendiri, bukan
pula keangkuhannya.
Remaja/pemuda yang dipenuhi oleh roh kudus akan senantiasa memiliki
kerinduan untuk bersaksi bagi Kristus (aktif dalam kegiatan gereja dll), memiliki
kerinduan untuk menyatakan kebenaran dalam hidupnya, menjadi garam dan
berkat ditengah-tengah komunitas hidupnya.
Sebelum Yesus terangkat ke Surga, Yesus memberi pesan kepada murid-
muridNya bahwa Yesus akan mengirimkan seorang penolong yang lain yaitu
Roh Kudus untuk menuntun dan memelihara kehidupan setiap orang yang
percaya kepada Kristus, termasuk kita sekalian remaja dan pemuda gereja.
JADILAH MAHKOTA INDAH SESUAI HARAPAN!

“Pemuda”, katanya harapan masa depan, harapan orang tua, harapan


bangsa, juga harapan gereja! Bagaimana supaya para pemuda kita benar-benar
dapat menjadi harapan? Oh, saudara, tentu tidak terjadi begitu saja! Tentu
melewati proses juga. Proses itu tentu malah sejak ia dari kandungan, masa bayi,
remaja, bahkan hingga menjadi pemuda, untuk selanjutnya benar-benar dapat
menjadi harapan masa depan. Itu artinya, tentu saja di mulai dari lingkungan
rumah dimana ia dilahirkan. Bahkan sesuai pertumbuhannya, lingkungan gereja,
sekolah dan lingkungan masyarakat sekitarnya tentu juga sangat berpengaruh
dalam pembentukan karakter mereka. Bahkan tidak main-main, kemajuan
teknologi memberikan andil besar dalam mewarnai kehidupan  mereka!.
“Pemuda”...... memang harapan kita semua. Tapi sudahkah mereka
benar-benar telah dipersiapkan menjadi harapana, lakyaknya menjadi sebuah
mahkota yang indah? Oh... itu memang tidak mudah. Tidak cukup hanya melalui
ribuat kata-kata nasihat semata. Atau hanya sekedar anjuran supaya rajin sekolah
minggu, atau rajin kebaktian pemuda semata! Tidak cukup dengan itu. Tetapi
secara menyeluruh. Baik oleh orang tuanya, lingkungan gereja, masyarakat, dan
tempat sekolahnya juga. Oleh semua pihak tentu saja. Baik secara langsung!
Tidak kurang, banyak juga para orang tua telah mendidik anak-anak mereka
sedemikian rupa, dengan harapan supaya anak-anak mereka menjadi orang baik-
baik kelak? Tapi kenapa anak mereka tetap nakal, bebal, seperti tidak pernah di
ajar? Nah, inilah masalahnya. Karena mereka bukan benda mati. Tapi juga punya
mata dan telinga, juga punya hati, bahkan punya keinginan untuk menjadi seperti
orang juga. Orang yang dianggapnya sebagai panutan, tentu saja. Maklum,
mereka juga sedang mencari identitas diri. Hanya apakah idenditas diri itu telah
mereka dapatkan secara tepat dari orang-orang atau lingkungan? Benarkah dalam
lingkungan keluarga sendiri kita sudah memberikan semacam panutan identitas
diri buat mereka? Atau hanya sekedar anjuran supaya rajin sekolah minggu,
kebaktian pemuda saja buat mereka? Sementara kita sebagai orang tua sendiri
malas sembahyang? Makan saja tanpa berdoa, bagaimana doa sebagai nafas
kehidupan dapat kita teladankan?
Kita memang tidak menyangsikan maksud baik orang tua bagi anak-
anaknya. Hanya sadar atau tidak, strateginya mungkin yang salah! Dapat saudara
bayangkan bila ada anak berusia dua tahun sudah bisa membedakan, mana uang
seribu, duapuluhan, dan limapuluhan ribu! Yang limapuluhan ribu dipilihnya,
sambil ia perlihatkan kepada ibunya, bahwa uang itu untuk ke mall katanya.
Astaga! Kenapa sampai bisa terjadi begitu? Apalagi kalau bukan bahwa ia sering
dibawa ke mall dan uang sejenis itu yang sering ia lihat ketika ia dibawa oleh
ibunya ke mall?! Lalu yang untuk persembahan? Mungkin tidak sempat dikasih
tahu, atau memang orang tuannya sendiri jarang ke gereja. Atau ke gereja juga
tapi hanya kebiasaan saja tanpa penghayatan, dan ketika persembahan.....
Hehehehe...... (maaf)! Tahulah sendiri apa kira-kira jawabannya!
Tidak kurang waktu liburan? Si anak berkata kepada orang tua:
“Pah/mah, aku pengin liburan ke anu...., minta uang jajannya.” Oh, maka segera
orang tua mengusahakannya. Tidak kurang untuk urusan sekolahnya, urusan
kecerdasan otaknya, orang tua habis-habisan mengusahakannya, jual ladang, atau
ngutang , atau kredit dimana saja, demi anaknya. Oh, itu baik saja! Tapi kalau
urusan rohaninya? Urusan moralitas, etika, atau daya tahan iman? Apa yang
sudah dilakukan? Berapa biaya yang berani dikeluarkan? Karenanya tidak heran
bila di masa sekarang ini, banyak generasi mudah kita hanya cerdas otaknya, tapi
merosot moralitasnya. tidak kurang di sekolah-sekolah, bahkan dijejali tambahan
berbagai les pada sore hari juga, untu ktidak kurang dalam persekutuan gereja!
Terkesan jalan sendiri-sendiri. Majelis dan jemaat jalan sendiri. Pemuda jalan
sendiri, atur sendiri! Apa yang terjadi dalam rapat-rapat gereja kita? Oh, lebih
banyak sibuk program ini program itu. Lalu program untuk pemuda? Paling-
paling disediakan alat band, seolah selesailah sudah masalah! Silahkan pemuda
latihan sendiri. Itu pun kalau ada anggarannya tersedia. Jika tidak, itu ditunda
saja.
Lalu ketika mereka ibadah sini, ibadah sana, ke berbagai gereja? (syukur
kalau pemuda ingat ingat gereja). Akh, paling-paling kita katakan pendeta atau
majelis nda becus membina. Atau kalau mereka terlibat berbagai kenakalan
remaja, ngebut di jalan, kumpul kebo, mabuk-mabukan di jalan, atau terjerumus
dalam obat-obatan dan berbagai kejahatan? Oh tidak kurang (maaf!), para
pendeta, majelis, aparat keamanan, para pejabat terkait dengan mudah saja
mengatakan, itu kelalaian orang tua, yang seharusnya membina anaknya. Oh,
jadi serba menyalahkan rupanya. Tapi tidak menyelesaikan masalah. Hanya
anjuran, peringatan basa basi layaknya. Tidak ketinggalan para intelektual,
menorot dari berbagai sudut pandang, sudut ini, sudut itu, tapi juga kurang
menyengat dalam andil nyata, bagaimana yang seharusnya bersama-sama kita
lakukan. Hanya kritik saja, banci jadinya! Yang tidak kalah menarik, biasanya
kita jadi begitu antusias memandang berbagai permasalahan generasi muda kita,
justru ketika masalah sudah terjadi. Nasihat ini, nasihat itu. Padahal, tidak kurang
juga kita sebagai orang tua, baik sebagai pemimpin gereja, tokoh masyarakat,
artis terkenal, para penegak hukum, atau para pejabat negeri? Oh, pornografi,
pornoaksi, seolah bukan barang langka lagi! Korupsi para pejabat seolah bukan
sesuatu yang haram lagi! Kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan besar
persentasenya! Tidak kurang (maaf untuk kesekian kalinya!), para penegak
hukum banyak juga yang terlibat baku hantam di tempat remang-remang. Atau
para pejabat terlibat narkoba yang berkeliaran saja? Atau para anggota dewan
yang ketiduran di persidangan? Apakah kita anggap ini hal sepele dan tidak ada
hubungaan keterkaitan sebagai panutan generasi kita? Masalahnya memang tidak
gampang. Tidak cukup hanya lewat doa atau khotbah mimbar gereja saja. Harus
oleh semua kita!Lalu, dari mana kita memulainya? Yang utama tentu saja
keluarga atau orang tua. Jadilah teladan, bukan hanya nasihat, atau larangan
sebatan kata-kata. Yang tua, hiduplah sederhana. Kata “sederhana” dalam nas
ini, tidak berarti orang tua lalu berpakaian compang camping! Tetapi dalam arti
tidak hidup hura-hura, atau terlalu banyak teori yang muluk-muluk tetapi tidak
nyata dalam tindakan. Ya, itu persisnya! Juga hidup terhormat, bijaksana, sehat
dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Ya, harus mulai dari itu (ay.2).
demikian pun perempuan-perempuan yang tua, hiduplah sebagai orang yang
beribadah, jangan hanya suka memanjakan anak ke mall saja, jangan memfitnah,
jangan hanya sibuk ngurus kecantikan dan penampilan diri sendiri saja, atau
malah jadi penjudi segala. Jika demikian bagaimana mungkin dapat membina
perempuan muda dengan keteladanan? (ay.3).
Menurut hemat kita, ada baiknya juga pembinaan gereja harus secara
serius, terprogram dan berkesinambungan. Program yang dimaksud tentu saja
bukan sekedar menyediakan alat band, untuk gedebak-gedebuk, nda karu-karuan.
Pembinaan yang hanya bersifat hiburan! Atau hanya sekedar PA yang
menambah kelelahan melanjutkan pelajaran teori yang di sekolahan! Yang
dibutuhkan oleh pemuda tentu saja, semacam pendampingan, tempat curhat
sebagai kawan untuk penguatan, kepercayaan identitas diri ke arah yang lebih
kreatif menghadapi tantangan jaman! Ya, pembentukan kepribadian. Sudahkah
itu kita pikirkan atau lakukan? Ini menjadi PR kita selaku gereja. Jadi bukan
sekedar hanya menyalahkan mereka, menyalahkan orang tua, menyalahkan
majelis, menyalahkan pemerintah, atau menyalahkan kemajuan jaman dan
teknologi.Tidak ada yang salah dengan dunia ini. Matahari tetap terbit dari
Timur dan tenggelam di Barat seperti sedia kala. Yang salah, kalau mau mencari
siapa yang salah, ya semua kita yang harus berbenah diri!
Bagaimana peran pemerintah? Jangan serahkan mentah-mentah begitu
saja kepada para orang tua, majelis atau guru SHA atau pembina pemuda saja.
Karena mereka juga adqalah harapan nusa dan bangsa juga. Harapan kita
bersama! Apa peran Menteri Pemuda dan olah Raga dan jajarannya? Apakah
cukup hanya mengurus soal sepak bola kita yang terpuruk jadi tertawaan dunia?
Buatlah juga sekiranya bentuk melalui mana para pemuda kita terbina sejak
generasi mudah hingga sungguh-sungguh jadi mahkota harqapan bangsa. Tidak
cukup hanya sekedar penyuluhan yang sekali-sekali saja.
Lalu bagaimana Anda para pemuda sendiri? Nah...nah..nah... Janganlah
hanya menyalahkan orang tua, gereja, atau menyalahkan apa saja. Perlu juga
Anda sebagai orang muda koreksi diri. Jangan hanya terbawa perasaan, merasa
yang harus serba diperhatikan dan dituruti kemauan! Anda tahu latar belakang
Hari Pemuda GKE (bagi Anda para pemuda GKE)?! Itu dicetuskan oleh para
pemuda gereja GKE tempoe doelo, sebagai bentuk atau wadah bukti kreativitas ,
sebagai pemuda beriman, ambil bagian dalam keterlibatan mereka memberi
warna gerejanya demi kesinambungan masa depan dan kesaksian! Lalu Anda
sebagai pemuda Gereja sekarang? Atau lebih banyak bertanya “apa yang dapat
gereja berikan untuk saya?” Lalu bila dirasa gereja tidak memberikan apa-apa,
jadi lari sani-lari sana, cari gereja hanya untuk hiburan, gedebak-gedebuk drum
pengiring nyanyian?
Oh... Bila itu pertanyaannya, bila itu yang Anda lakukan, berarti Anda bukan
tambah lebih baik dan lebih maju dari para pemuda pendahulu Anda. Walau
intelektualitas anda jauh lebih mafan dari mereka! Kuasailah dirimu dalam
segala hal. Jadilah teladan dalam berbuat baik. (ay.7-8). Penguasaan diri, itu kata
kunci. Itu awal yang baik, untuk memilih yang baik, berpikir secara jernih, dan
bertindak hingga benar-benar jadi mahkota yang indah sesuai apa yang
diharapkan. Bukan menjadi sampah tak berguna yang ditenggelamkan oleh arus
jaman yang serba menawan, namun yang hanya berakhir ke kuburan. Bangkitlah
wahai pemuda. Lanjutkan dan buktikan kepada para pendahulumu, tanpa banyak
embel-embel picisan ini-itu. Buktikanbahwa engkau masih ada di mana orang
semakin menyepelekan Tuhan seperti di jaman ini. Dan buatlah Tuhan tetap
tersenyum di atas sana! Selamat hari Pemuda GKE. AMIN!

Anda mungkin juga menyukai