DI ACARA
MALAM PERMINTAAN DOA SLA /PTASN
Pendahuluan
Saudara-Saudaraku, kejujuran tampaknya
telah menjadi sesuatu yang langka dalam
kehidupan kita dewasa ini. Mulai dari
pengemis jalanan yang pura-pura sakit,
pedagang yang mengurangi timbangan,
pelaku bisnis yang main curang, produsen
iklan yang menggunakan trik untuk menipu
konsumen, hingga para koruptor dari kelas teri
maupun kelas kakap, rasanya cukup dapat
menjadi gambaran nyata bahwa nilai-nilai
kejujuran itu memang sudah pudar.
Karena itu, tepatlah apa yang
dikatakan oleh seorang
wartawan sebuah surat kabar,
“Ketidakjujuran tampaknya
sudah menjadi suatu
kebiasaan yang sangat umum
dalam masyarakat kita.
• Terkadang ketidakjujuran itu
dilakukan karena dianggap sebagai
alasan yang terbaik. Namun,
ketidakjujuran juga tidak jarang
dilakukan hanya demi keuntungan
pribadi, secara khusus untuk
memudahkan usaha-usaha yang
berkaitan dengan hubungan-
hubungan sosial maupun bisnis.”
• Saudara, pada suatu siang ada seorang
salesman obat mengetuk pintu sebuah rumah
tua yang penghuninya miskin. Setelah wanita
pemilik rumah ini mengintip siapa yang
datang, ia segera berkata kepada anak laki-
lakinya yang masih kecil, “Nak, ayo cepat
bukakan pintu dan katakan pada salesman
tersebut bahwa ibu sedang mandi.” Sang
anak pun segera berlari ke depan dan setelah
membukakan pintu ia berkata, “Pak, tadi ibu
saya berpesan dari ruang tamu katanya ia
sedang mandi.”
• Saudara, kejadian sepele
seperti di atas tentu
bukanlah hal yang asing
lagi di telinga kita, atau
bahkan hal seperti itu telah
menjadi bagian yang kita
lakukan sehari-hari.
• Kita juga sering ikut tergelincir dalam
praktik-praktik ketidakjujuran, baik dalam
perkara-perkara yang besar maupun
sekedar mengatakan dusta-dusta kecil,
dusta-dusta untuk menjaga kesopanan,
mengatakan kejujuran yang setengah
benar saja, atau melakukan tindakan-
tindakan lain yang serupa? Saudara,
kejujuran memang barang langka yang
sukar ditemui dalam masyarakat kini.
Penjelasan