Anda di halaman 1dari 32

BUKU PANDUAN

PERTEMUAN RAYA (PRAYA) X


PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA

TERM OF REFERENCE (TOR)

0
PERTEMUAN RAYA (PRAYA) X
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA

I. Latar Belakang
Identitas pemuda sebagai wahana dan media proses sosial
perintis, penggagas, penggerak dan pembaharu kehidupan dalam
berbagai dimensi aspek tidak akan pernah hilang dan padam serta
akan selalu terpatri dalam lintasan sejarah perkembangan jaman.
Pemuda dalam berbagai kapasitas dan kompetensi dalam berbagai
lingkup telah menunjukkan kiprah dan kualitas yang didukung
dengan kuantitas yang sangat memadai melalui karya dan bakti
yang nyata bahkan telah mengukir makna dan nilai yang telah
menjadi inspirasi, semangat dan kekuatan dalam peningkatan
kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
bergereja.
Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) yang telah
merefleksikan peran, posisi dan tanggungjawabnya dalam lintasan
emas dalam sebuah moment kegiatan Pertemuan Raya (PRAYA)
yang bertepatan dengan HUT EMAS PPGT (tahun 2012) merupakan
kesatuan proses yang utuh dengan konteks membangu dan
memelihara identitas pemuda baik dalam lingkup nasional, regional
dan lokal. Dalam arahan tema WATER FOR LIFE telah
menunjukkan refleksi kritis dan etis pemuda terhadap kehidupan
manusia dan lingkungannya melalui kegiatan membangun karakter,
sikap untuk sebuah gerakan pembaharuan, tanpa meninggalkan
pemberdayaan pemuda dalam peningkatan prestasi melalui
kompetisi minat bakat dan pendampingan serta pengabdian sosial
masyarakat.
Dari lintasan PRAYA IX PPGT tahun 2012 menuju PRAYA X
PPGT tahun 2017, tentu PPGT dengan berbagai perangkat
organisasi dan anggota telah dan sementara mengalami proses
pembangunan nilai karakter sebagai implikasi pengembangan
pelayanan holistik sekaligus menunjukkan nilai transformasi akan
kesadaran identitas pemuda dalam posisi, peran dan
tanggungjawabnya mengalami pasang surut dan bahkan

1
mengalami dinamika yang bervariasi dalam tiap lingkup pelayanan
di jemaat, klasis dan bahkan sinode. Dari proses dinamika
pelayanan yang variatif dan holistik ini kemudian berdampak pada
penguatan semangat segenap anggota PPGT dalam kapasitas
sebagai pengurus dan anggota untuk tetap memiliki karakter yang
berbasis nilai kehidupan Kristus sembari mewujudkan misi Gereja
serta tujuan PPGT. Moment PRAYA PPGT menjadi pijakan strategis
dalam semangat pembaharuan PPGT yang bermula dari
pembangunan nilai karakter anggota PPGT dengan pendekatan
keteladanan Kristus melalui kampanye kepedulian lingkungan dan
kehidupan kini akan berlanjut pada penguatan dan transformasi
spiritualitas kehidupan warga PPGT dengan pendekatan kearifan
nilai lokal kehidupan Toraja melalui sebuah perjumpaan segenap
anggota PPGT dalam PRAYA X PPGT tahun 2017
PRAYA X PPGT tahun 2017 menjalankan misi untuk
memperkuat dan mereinventing pelayanan PPGT dalam bingkai Visi
dan Misi organisasi PPGT. Semangat pembaharuan PPGT akan
menjadi landasan kekuatan filosofis dan sosiologis warga dan
organisasi PPGT yang diwujudkan dalam PRAYA X PPGT sehingga
melalui moment kegiatan ini segenap warga PPGT dapat secara
sengaja dan bersama-sama berkontemplasi dan berefleksi
mengenai tugas dan panggilannya untuk hadir dalam dunia ini
dengan sebuah harapan akan membangun pola pelayanan holistik
dengan komitmen semangat yang tinggi sehingga dampak PRAYA
X PPGT akan memberi berkat bagi semua melalui nilai kehidupan
yang bermartabat.
Orientasi PRAYA X PPGT akan mengutamakan aktivitas
warga dan organisasi PPGT yang peduli dengan diri, peduli dengan
sesama dan peduli dengan lingkungan sehingga kita akan
membangun miniatur PPGT yang mewujudkan kehidupan bersama
dengan Allah untuk mewujudkan generasi kristus yang selalu
mengobarkan semangat pembaharuan untuk menjadi berkat
kepada sesama dan lingkungan. PRAYA X PPGT menjadi sarana
yang strategis bagi semua warga PPGT dalam rangka autokritik
sekaligus mendesain pola strategi pelayanan PPGT dengan harapan

2
dinamika dan pergumulan kehidupan warga dan organisasi PPGT
yang kian waktu semakin liar oleh globalisasi yang semakin
cenderung meninggalkan identitas, Visi dan Misi dapat diwadahi
dan memberikan desain solusi kebijakan dan aksi melalui
kebersamaan kegiatan dan pengabdian dalam kegiatan PRAYA X
PPGT yang akan dilaksanakan tahun 2017. PRAYA X PPGT akan
melahirkan generasi-generasi Kristus yang akan memiliki identitas
yang berakar, bertumbuh dengan Visi dan Misi pelayanan yang
holistik untuk membangun kader PPGT yang siap utus untuk
berbagi nilai kehidupan dengan berpusat pada keteladanan kristus.

II. Landasan Kegiatan


a. Landasan Teologis
Sejak semula kita diciptakan menurut gambar Allah, baik laki-
laki maupun perempuan. Ini adalah tanda dan materai bahwa
kita adalah milik kepunyaan Allah. Kita identik dengan Allah
Sang Pencipta kita. (Kej 1 : 26-27). Dari keidentikan itu, terdapat
sebuah pertanyaan : apakah yang diinginkan Allah dari maha
karyaNya itu?
Sebelum menjawab pertanyaan diatas, Kitab kejadian
mengungkapkan bahwa ketika manusia telah memiiki nafas
hidup dari Allah secara otomatis ada tugas dan tanggungjawab
yang langsung diberikan Allah kepada manusia. Tugas ini tidak
diberikan kepada ciptaan lainnya. Tugas ini juga tidak diberikan
kepada malaikat, namun hanya kepada manusia Allah
mempercayakan tugas itu. Itulah tanggungjawab manusia
sebagai konsekuensi teologis tercipta menurut gambar dan
rupa Allah. Tanggungjawab itu adalah mengusahakan dan
memelihara taman itu (Kej 2:15). Sejak saat itu manusia memiliki
tanggungjawab yang mulia dari Allah. Memelihara dan menjaga
taman itu berarti menjaga keutuhan ciptaan Allah agar tetap
menjadi ciptaan yang amat baik bahkan sungguh amat baik.
Namun perjalanan sejarah manusia telah merubah kehendak
Allah. Manusia telah merusak semuanya dengan menghadirkan,
menciptakan dosa-dosa dalam taman itu. Dunia telah rusak

3
oleh dosa manusia. Dengan demikian ada 2 hal yang telah hadir
dalam dunia ini, yang pertama adalah kehendak Allah yang
mulia dan yang kedua adalah dosa, perlawanan terhadap
kehendak Allah. Kedua hal ini yang menjadi bagian dalam
kehidupan dunia ini sampai sekarang.
Pertentangan antara kehendak Allah dan Dosa dalam dunia.
Hidup dengan kehendak Allah atau hidup oleh dosa. Semua
manusia tentu sudah berdosa namun karena kasih Allah itu
teguh dari awal sampai selam-lamanya sehingga IA
mengaruniakan anakNya yang Tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup
yang kekal. Anak Allah datang ke dunia ini untuk memulihkan
keadaan dunia.
Kita adalah orang-orang yang percaya dalam nama Anak
Tunggal Bapa. Yesus berkata Akulah Pokok anggur yang benar,
Tinggallah didalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barang siapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak
sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Jikalau
kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan
menerimanya. (Yohanes 15.)
Sebuah deklarasi keillahian yang memiliki kekuatan
supranatural. Ketika manusia tak berdaya oleh dosa yang telah
menggerogoti kehidupan manusia, tiba-tiba hadir anugerah
terbesar dalam hidup manusia. Manusia kembali diangkat
martabatnya dihadapan Allah, dipulihkan dari segala
kehancuran, dilahirkan kembali dalam Roh Allah yang kekal.
Sehingga ada jalan untuk mendapatkan tempat seperti pada
mulanya di Firdaus.
Masih ada jalan untuk menjadikan dunia ini kembali seperti
Firdaus. Masih ada jalan untuk mendamaikan kehidupan
manusia dengan Allah. Masih ada jalan untuk memperoleh
damai dan sejahtera di bumi seperti di dalam Sorga. Hal inilah
yang menjadi landasan teologis dari tema Praya GENERASI
KRISTUS DALAM DUNIA .

4
Generasi Kristus berarti orang-orang yang membangun
kehidupan dengan menjadikan Yesus sebagai dasar dan
kehidupan-Nya sebagai model yang diteladani. Generasi Kristus
adalah generasi yang memiliki karakteristik, bertanggungjawab,
kritis, dan memiliki integritas yang baik. Tokoh Daniel dalam
Alkitab adalah sebuah contoh pemuda yang memiliki integritas
yang jelas.
Generasi muda sekarang ini dipacu dan diburu untuk mengejar
sukses, sukses dalam arti eksternal dan materil. Meraih
kedudukan setinggi-tingginya, memiliki kekayaan sebanyak-
banyaknya, menikmati kemewahan dan kesenangan sebesar-
besarnya. Sukses lebih banyak ditentukan oleh apa yang kamu
punya. Didalam masyarakat kita sekarang ini, karakter seperti
kejujuran, integritas, moral, keberanian dan sebagainya justru
menutup banyak pintu dan kesempatan.
Di tengah-tengah keprihatinan akan munculnya berbagai krisis
yang hampir nyata dalam semua aspek kehidupan manusia,
PPGT sebagai sebuah persekutuan iman orang-orang yang
menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat terpanggil
untuk memberi jawab dan solusi terhadap keadaan yang terjadi.
Dalam upaya itulah maka tema generasi Kristus dalam dunia
menjadi sangat relevan untuk diangkat menjadi tema yang
menjiwai berbagai kegiatan PPGT khususnya kegiatan Praya X.
Kita mengindentifikasikan diri kita dengan Kristus yang telah
datang ke dalam dunia. Dengan demikian Misi Kristus adalh
Misi kita juga. Generasi ini harus memahami dirinya sebagai
Generasi Kristus. Generasi yang telah dipilih - Nya dari semula,
Generasi yang ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi
serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara (Roma 8 : 9).
Dengan demikian tanggungjawab kita adalah tanggungjawab
yang telah dipikul oleh Yesus Kristus di dalam dunia ini. Sebagai
pendamai, sebagai pembawa kasih, menyembuhkan yang
terluka, menghibur yang sedih, memberi makan mereka yang
lapar, menjaga keutuhan ciptaan, menjaga keharmonisan

5
dengan alam semesta, memperjuangkan kebenaran dan
keadilan social, ditengah-tengah Krisis yang melanda dunia ini.
Dengan memikul tanggungjawab ini berari kita mewujudkan
eksistensi Allah dalam diri kita.
Dengan adanya kesadaran diri bahwa kita ini adalah generasi
Kristus yang hadir dalam dunia, maka sebuah tanggungjawab
yang besar lahir untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Kehidupan yang berkenan kepada Allah dan disukai oleh
sesama manusia karena memberi makna.

b. Landasan Konstitusional
Tata Gereja Toraja Pasal 5 tentang Tujuan Gereja Toraja :
mewujudkan panggilannya di dunia untuk memberitakan
kebaikan Tuhan, memuliakan Dia, dan menjadi berkat bagi
dunia.
AD PPGT Pasal 5 tentang Tujuan PPGT : mewujudkan
warga gereja yang sadar dan bertanggung jawab terhadap
tugas dan panggilannya di tengah-tengah gereja,
masyarakat dan alam semesta.
Keputusan Kongres XIII PPGT tahun 2013 di Seriti, No:
13.11.KEP.KONGRES XIII.PPGT.11.2013 tentang Penugasan
dan Rekomendasi pasal 15 yaitu menugaskan kepada
Pengurus Pusat PPGT agar format PRAYA 9 PPGT tetap
digunakan pada PRAYA 10 tapi perlu diadakan perbaikan
pada Format tersebut agar semakin fokus pada kegiatan
pesta iman dan konsolidasi warga PPGT.

c. Landasan Operasional
Visi PPGT Disukai Allah dan Manusia dan Misi PPGT
Kader Siap Utus
Keputusan Rapat Kerja II PPGT nomor: 11.RAKER II-
PPGT.10.2014 di Jemaat Watampone Klasis Bone tentang
tuan rumah praya X PPGT
Keputusan Rapat Kerja III PPGT di Jemaat Maulu tanggal 16
18 Oktober 2015 No: 07.RAKER II-PPGT.10.2015 program

6
kerja bidang organisasi tentang pembuatan TOR Praya X
PPGT
Keputusan Rapat Pengurus Lengkap PP.PPGT pada tanggal
14 Juli 2015 & 12 Oktober 2015 dan Rapat Pengurus Pusat
PPGT dengan Ketua Bidang IV OIG tanggal 30 Januari 2015
tentang revisi Paradigma Baru Praya PPGT.
Surat Keputusan Pengurus Pusat Persekutuan Pemuda
Gereja Toraja nomor: 13.SK.009.PP.02.2016 tentang Tim
Kerja Revisi Paradigma Praya X PPGT.

III. Tema : Generasi Kristus dalam Dunia


Berdasarkan landasan Teologis di atas maka PRAYA X PPGT akan
menggaungkan tema Generasi Kristus dalam Dunia. Tema ini
berangkat dari pergumulan Visi PPGT Disukai Allah dan Manusia
yang menjiwai keberadaan PPGT hingga saat ini dengan juga
merenungkan tema SSA XXIV Berakar dalam Kristus, Berbuah
banyak dalam Dunia serta menggumuli krisis yang dihadapi
Toraja hasil Toraya Makombongan pada tahun 2012 yang lalu.

IV. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


PRAYA X PPGT akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap
persiapan (Pra-PRAYA) dan tahap pelaksanaan (PRAYA).
Tahap persiapan akan dilaksanakan 6 bulan sebelum PRAYA.
Kegiatan ini meliputi penanaman pohon untuk hutan PPGT dan
penataan taman untuk lokasi PRAYA atau tempat yang ditentukan
oleh Panitia.
Tahap pelaksanaan akan dilaksanakan pada tanggal 25 September
- 01 Oktober 2017. Tempat pelaksanaan di Jemaat Palangi Klasis
Balusu.

V. Agenda dan Bentuk Kegiatan


Agenda PRAYA X PPGT berpedoman dengan Paradigma PRAYA
yang disusun oleh Tim revisi Paradigma PRAYA dengan tema
Generasi Kristus dalam Dunia. Peradigma tersebut akan
mengajak PPGT untuk menyatakan akasi nyata bagi Gereja (Youth

7
for the Church), bagi Masyarakat (Youth for the Society) dan bagi
Lingkungan (Youth for the Environment). Ajakan itu akan
diimplementasikan dalam agenda PRAYA X PPGT yakni agenda
utama dan agenda pendukung yang akan menjawab beberapa
pokok-pokok permasalahan yang menjadi isu strategis bagi PPGT.
Setiap agenda kegiatan akan menuntut kepedulian, kebersamaan,
kekompakan, pengorbanan dan aksi nyata dari setiap peserta
PRAYA X PPGT. Untuk menujang terlaksananya setiap agenda maka
PRAYA X PPGT akan dilaksanakan dalam bentuk
Kamping/berkemah.

Youth for The Church


Panggilan ini akan difokuskan menjawab isu-isu strategis dalam
pendalaman dan pengembangan Spiritualitas PPGT.
Agenda utama dalam panggilan ini berisi kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam bentuk Spiritual Worship. Sedangkan
agenda pendukungnya berisi kegiatan-kegiatan yang membangun
kebersamaan yang menunjukkan kesatuan tubuh kristus My
Talents from God.

Youth for The Society


Panggilan ini akan difokuskan menjawab isu-isu strategis dalam
bidang Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Pariwisata,
Politik, Hukum, Kelembagaan, Oikumene dan TIK (Teknologi,
Informasi dan Komunikasi).

Youth for The Environment


Panggilan ini akan difokuskan menjawab isu-isu strategis dalam
Lingkungan Hidup.

VI. Peserta
1. Kontingen PPGT Klasis dari 89 Klasis
2. BPS Gereja Toraja dan undangan-undangannya
3. Pengurus Pusat PPGT
4. Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana

8
5. Pemuda Sinodal dari denominasi lain yang diundang oleh
PP.PPGT
6. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) kepemudaan dan
Pemuda Lintas Agama yang diundang oleh PP.PPGT
7. Terbuka untuk seluruh warga PPGT non kontingen yang ingin
hadir, termasuk dari perhimpunan pemuda Toraja di tempat-
tempat di mana tidak ada Gereja Toraja. Peserta luar negeri
juga diperkenankan sebagai peserta.
8. PRAYA IX PPGT yang dilaksanakan di Getengan pada tahun
2012 dihadiri peserta sebanyak 6.633 yang teregistrasi. Melihat
antusias PPGT yang begitu besar terhadap kegiatan PRAYA,
target peserta untuk PRAYA X diperkirakan 10.000 orang.

VII. Pelaksana
Kegiatan PRAYA X PPGT dikoordinir oleh kepanitiaan yang
dibentuk oleh Pengurus Pusat PPGT dengan surat keputusan
nomor: 13. SK.012.PP.03.2016 tentang Panitia Pertemuan Raya
(PRAYA) X Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Tahun 2017

VIII. Logo PRAYA


Logo PRAYA X PPGT akan disayembarakan yang kriteria dan
penentuannya dilakukan oleh Panitia Pengarah.

IX. Maskot PRAYA


Maskot untuk PRAYA X PPGT akan ditentukan setelah Logo
PRAYA X PPGT ditetapkan.

X. Theme Song PRAYA


Theme Song untuk PRAYA X PPGT akan ditentukan oleh panitia
pelaksana.
XI. Penugasan Umum
1. Panita Pengarah dan Pelaksana bertugas
mempersiapkan dan melaksanakan PRAYA X PPGT;

9
2. Setelah SK diterbitkan, Panitia segera menggelar sayembara
Logo PRAYA yang akan ditampilkan dalam setiap publikasi
Panitia dan PPGT di setiap jenjang;
3. Setelah Logo ditetapkan, Panitia Pengarah segera membuat
Maskot, Semboyan dan Theme Song PRAYA X;
4. Setelah mendapatkan TOR, Panitia segera menerbitkan
Petunjuk Teknis untuk setiap agenda PRAYA;
5. Menugaskan kepada panitia untuk memberikan laporan
perkembangan (Progress Report) dalam Rapat Kerja IV PPGT
Bulan Oktober 2016 di Baebunta Selatan dan/atau dalam acara
lainnya yang ditetapkan oleh PP.PPGT;
6. Menugaskan kepada panitia untuk melakukan pencatatan,
dokumentasi serta pelaporan kegiatan dan keuangan panitia
dengan baik (clear & transparant) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam Gereja Toraja; melakukan pemeriksaan
Badan Verifikasi Gereja Toraja serta mengadakan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) kepanitiaan selambat-lambatnya 2
bulan sesudah kegiatan selesai;
7. Menugaskan kepada segenap Pengurus Klasis, Pengurus
Jemaat dan Pengurus Cabang Kebaktian untuk mendukung
tugas-tugas panitia sebagaimana mestinya, termasuk publikasi
kegiatan, logo, maskot, semboyan dan theme song Praya IX.

XII. Penutup
1. TOR ini dibuat sebagai pedoman bagi semua pihak yang
akan terlibat dalam pelaksanaan PRAYA X PPGT, khususnya
sebagai panduan bagi Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana
dalam menjalankan tugas-tugas kepanitiaan.
2. Lampiran TOR ini adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari TOR ini.

10
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS

Agenda PRAYA X PPGT berpedoman dengan Paradigma PRAYA yang disusun


oleh Tim revisi Paradigma PRAYA dengan tema Generasi Kristus dalam
Dunia (bnd. Kej. 1 : 26-27). Paradigma tersebut akan mengajak PPGT untuk
menyatakan aksi nyata bagi Gereja (Youth for the Church), bagi Masyarakat
(Youth for the Society) dan bagi Lingkungan (Youth for the Environment).
Ajakan itu akan diimplementasikan dalam agenda PRAYA X PPGT yakni agenda
utama dan agenda pendukung yang akan menjawab beberapa pokok-pokok
permasalahan yang menjadi isu strategis bagi PPGT. Setiap agenda kegiatan
akan menuntut kepedulian, kebersamaan, kekompakan, pengorbanan,
wawasan dan pengetahuan dalam bentuk nyata dari setiap peserta PRAYA X
PPGT. Untuk menunjang terlaksananya setiap agenda maka PRAYA X PPGT
akan dilaksanakan dalam bentuk Kamping/berkemah.
Agar pelaksanaan agenda PRAYA X PPGT dapat berjalan dengan baik, maka
disusun pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk menjadi panduan
bagi segenap pihak yang terlibat. Berikut pedoman pelaksanaan dan petunjuk
teknis agenda PRAYA X PPGT :
Hal-hal yang bersifat lomba diperuntukkan untuk anggota biasa.

I. YOUTH FOR THE CHURCH

1. Ibadah KPI
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh anggota PPGT
b. Tema : Generasi Kristus dalam dunia
c. Selain ibadah pembukaan dan penutupan, akan diadakan ibadah KPI.
d. Kegiatan ini dibawah dikoordinir dan dievaluasi oleh bidang Ibadah.

2. Ibadah PA
Teknis Pelaksanaan :
a. Tim anggota biasa PPGT, peserta: seluruh peserta Praya
b. Tema : Elaborasi tema Praya X
c. Ibadah PA dilaksanakan setiap pagi dan malam

11
d. Setiap klasis akan dilayani oleh klasis yang lain (pertukaran pelayan
antar klasis)
e. Panitia akan membuat tema yang berkesinambungan untuk
dipersiapkan oleh pelayan dari klasis sebelum pelaksanaan Praya X.
f. Setiap klasis akan menyiapkan tim pelayan Firman, liturgis, dan
pemain musik/games yang akan bersiap untuk di rooling mengambil
bagian di tiap-tiap klasis. Nama-nama yang akan menjadi pelayan
Firman, liturgis, dan pemaian musik dari setiap klasis akan diterima
panitia paling lambat 2 bulan sebelum pelaksanaan Praya X.
g. Panitia akan menyiapkan laporan evaluasi (form) ibadah yang akan
diisi oleh klasis yang mengambil bagian di klasis tersebut.
h. Ibadah dilaksanakan di masing-masing tenda.
i. Pelaksanaan ibadah ini akan diatur oleh tata tertib yang akan
dikeluarkan oleh panitia.

3. Sosialisasi Kurikulum
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Sosialisasi kurikulum diwajibkan untuk diikuti oleh semua Pengurus
Klasis.
c. Kegiatan akan dilaksanakan di Rumah Kurikulum.

4. Kapel
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Panitia menyiapkan tenda khusus yang dapat digunakan peserta
untuk bersaat teduh (tempat yang teduh).
c. Ruangan dalam tenda tersebut didekorasi layaknya seperti tempat
ibadah.

5. Kompetisi
Peserta untuk seluruh lomba kompetisi adalah anggota biasa PPGT.
Berikut beberapa lomba kompetisi: lomba olahraga, lomba seni, dan
kerohanian.

12
a. Lomba Seni

1. Vocal Group
Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili klasis.
b) Satu tim maksimal 11 orang sudah termasuk pengiring.
c) Kategori kelas akan di bagi tiga yaitu kelas A, B, & C. Setiap
klasis akan diberi kesempatan untuk memilih kelas.
d) Setiap peserta wajib membawakan 2 lagu, yaitu satu lagu
wajib yang disiapkan oleh panitia dan satu lagu pilihan
(kontemporer atau lagu daerah) yang ditentukan oleh klasis
masing-masing.
e) Partitur untuk lagu pilihan diberikan kepada panitia 4
rangkap paling lambat tanggal 30 Juni 2017.
f) Lagu dipentaskan sekreatif mungkin dengan variasi iringan
akustik (non elektrik).
g) Kostum bebas, rapih dan sopan.
h) Setiap Tim dinilai berdasarkan Kategori Gold ( 80,00 - up),
Silver ( 70,00 79,99) dan Bronze ( 60,00 69,99).
i) Tim dengan nilai tertinggi berhak mendapat predikat
Champion.
j) Mic yang digunakan adalah jenis mic accoundencor.

Kriteria Penilaian
a) Intonasi (Intonation)
Pitch/ketahanan nada
Ambitus
Phrasering
Intensitas bunyi
b) Kualitas Suara (Sound quality)
Sonoritas
Homogenitas
Balance
Produksi suara
c) Kesesuaian dengan partitur (Fidelity to the score)

13
Attack & release
Interpretasi tempo
Interpretasi dinamika
Interpretasi nuansa dan gaya lagu
Improvisasi yang wajar
Ketepatan membawakan naskah lagu
Kesesuaian accord music dan harmoni lagu
d) Artistik Pembawaan Lagu (overall artistic impression)
Ekspressi musical
Kerapian dan ketertiban panggung
Tata gerak/koreo
Penguasaan mic Intonasi (Intonation)

2. Paduan Suara
Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili klasis.
b) Satu tim terdiri dari 25 31 orang sudah termasuk dirgen.
c) Kategori kelas akan di bagi tiga yaitu kelas A, B, & C. Setiap
klasis akan diberi kesempatan untuk memilih kelas.
d) Setiap peserta wajib membawakan 2 lagu, yaitu satu lagu
wajib yang disiapkan oleh panitia dan satu lagu pilihan
(kontemporer atau lagu daerah) yang ditentukan oleh klasis
masing-masing.
e) Partitur untuk lagu pilihan diberikan kepada panitia 4
rangkap paling lambat tanggal 30 Juni 2017.
f) Lagu dipentaskan sekreatif mungkin dengan variasi iringan
akustik (non elektrik).
g) Dirigen diberi keleluasaan mengatur peserta diatas
panggung, tidak dibatasi dengan step dan diperbolehkan
ada pergantian dirigen.
h) Kostum bebas, rapih dan sopan.
i) Setiap Tim dinilai berdasarkan Kategori Gold ( 80,00 - up),
Silver ( 70,00 79,99) dan Bronze ( 60,00 69,99).
j) Tim dengan nilai tertinggi berhak mendapat predikat
Champion.

14
Kriteria Penilaian
a) Intonasi (Intonation)
Pitch/ketahanan nada
Ambitus
Phrasering
Intensitas bunyi
b) Kualitas Suara (Sound quality)
Sonoritas
Homogenitas
Balance
Produksi suara
Timbre
c) Kesesuaian dengan partitur (Fidelity to the score)
Attack & release
Interpretasi tempo
Interpretasi dinamika
Interpretasi nuansa dan gaya lagu
Ketepatan membawakan naskah lagu
d) Artistik Pembawaan Lagu (overall artistic impression)
Ekspressi musical
Kerapian dan ketertiban panggung
Kewajaran sikap
Kepaduan antar paduan dan dirigen

3. Solo
Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili klasis putra dan putri.
b) Membawakan dua lagu yaitu etnik dan kontemporer (semua
bahasa) yang disiapkan sendiri klasis. Salah satu lagu adalah
lagu rohani.
c) Peserta yang sudah pernah menjadi pemenang pertama
tingkat nasional (contoh: predikat champion praya
sebelumnya), tidak diperkenankan mengikuti lomba.
d) Kostum bebas, rapih dan sopan.

15
e) Lagu dipentaskan sekreatif mungkin dengan variasi iringan
akustik (non elektrik).
f) Partitur lagu dibuat rangkap 4 dalam amplop berwarna biru
dan dikirim kepada panitia selambat-lambatnya akhir Mei
2017. Bagi peserta yang terlambat memasukkan partitur lagu
akan mendapat pengurangan nilai (10 point dari total nilai
yang diperoleh saat lomba).
g) Setiap Tim dinilai berdasarkan Kategori Gold ( 80,00 - up),
Silver ( 70,00 79,99) dan Bronze ( 60,00 69,99).
h) Tim dengan nilai tertinggi berhak mendapat predikat
Champion.

Kriteria Penilaian
a) Materi suara yang meliputi kualitas, keindahan dan karakter
vocal
b) Teknik meliputi intonasi, diksi, artikulasi, pengkalimatan,
harmonisasi, balance/keseimbangan suara dengan music
pengiring
c) Pembawaan ( ekspresi dan interpretasi ) meliputi penafsiran
tempo dan dinamika serta karakteristik lagu, penjiwaan,
imajinasi dan pengungkapan.
d) Penampilan yang meliputi penguasaan panggung, sikap
professional dan artistry, keindahan dan keserasian dalam
bunyi, gerak dan segi visual lainnya.

4. Orasi Bahasa Inggris


Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili klasis
b) Setiap klasis diwakili oleh satu orang
c) Tema adalah 7 krisis Toraya Makombongan

Kriteria Penilaian :
a) Kriteria penilaian adalah kesesuaian materi dengan tema, tata
bahasa dan ekspresi.
b) Waktu maksimal 8 menit.

16
c) Peserta dinilai berdasarkan kategori Gold (91-100), Silver (81-
90) dan Bronze (71-80).
5. Lomba Cipta Puisi dan Baca Puisi
Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili klasis putra dan putri
b) Karya harus orisinil dan dapat dipertanggungjawabkan (UU
HAKI)
c) Tema adalah 7 krisis Toraya Makombongan
d) Naskah dimasukkan/dikirim ke panitia praya minimal tanggal
Mei 2017. Diluar waktu tersebut tidak dilayani lagi.
e) Menggunakan bahasa Indonesia.

Kriteria Penilaian :
a) Kriteria penilaian adalah kesesuaian materi puisi dengan
tema, paraphrase.
b) Penjiwaan ( interpretasi teks ).
c) Vocal.
Artikulasi
Intonasi
Karakter suara
Tempo
Kekuatan suara
d) Gerak mimik dan gesture.
e) Totalitas ( penyajian secara lisan, ekspresi, fisik, keutuhan).
f) Peserta dinilai berdasarkan kategori Gold (91-100), Silver (81-
90) dan Bronze (71-80).

6. Lomba Cipta Lagu


Teknis Pelaksanaan :
a) Terbuka untuk semua peserta praya.
b) Tema adalah 7 krisis Toraya Makombongan
c) Peserta dapat memilih lagu etnik atau kontemporer
d) Lagu bisa dalam bentuk solo, vocal group, atau paduan suara
e) Naskah dimasukkan/dikirim ke panitia praya minimal akhir
Mei 2017. Diluar waktu tersebut tidak dilayani lagi.

17
f) Lagu yang dibuat akan dijadikan sebagai hak milik PPGT

Kriteria Penilaian :
a) Kesesuaian materi lagu dengan tema.
b) Progress (pergerakan harmoni) horizontal dan vertical.
c) Kesesuaian melodi dengan syair.
d) Musikalitas.
e) Partitur lagu dinilai berdasarkan kategori Gold (91-100), Silver
(81-90) dan Bronze (71-80).

7. Lomba Menulis Ilmiah


Teknis Pelaksanaan :
a) Lomba menulis ilmiah dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah
b) Peserta adalah anggota biasa PPGT dan mewakili klasis,
maksimal 2 orang/klasis.
c) Karya Tulis Ilmiah harus asli, dapat dipertanggungjawabkan
d) Peserta dapat memilih salah satu tema di bawah ini Tema
yang telah disediakan :
1) Aku dan PPGT
2) Masyarakat Toraja
3) Lingkungan Hidup
4) The National Character
5) Toraya Makombongan dalam lingkup 7 ( tujuh ) Krisis
yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Budaya
2. Pendidikan
3. SDM
4. Ekonomi
5. Pariwisata
6. Lingkungan Hidup
7. Politik
e) Pendaftaran untuk kegiatan ini akan dilaksanakan 6 bulan
sebelum Praya, hasil karya tulis ilmiah diserahkan dalam
bentuk naskah (hardcopy) diterima Panitia selambat-
lambatnya 31 Juli 2017, d/a Kantor Pusat PPGT Jl. Ratulangi

18
No. 60 Rantepao, Toraja Utara via Pos atau jasa pengiriman
lainnya dengan melakukan konfirmasi pengiriman kepada
Panitia.
f) Deskripsi naskah :
a) Menggunakan bahasa dengan ejaan yang baku (EYD)
b) Tulisan menggunakan huruf Segoi UI
c) Ukuran huruf (judul : 14pt, teks : 12pt)
d) Jarak antarbaris adalah satu setengah spasi
e) Batas tepi (atas : 4cm, bawah : 3cm, kiri : 4cm kanan : 3cm)
f) Jumlah halaman minimal 5 dengan ukuran kertas A4
(210mm x 297mm)

Kriteria Penilaian :
a. Kriteria penilaian adalah kesesuaian naskah dengan tema dan
paraphrase.
b. Peserta dinilai berdasarkan kategori Gold (91-100), Silver (81-
90) dan Bronze (71-80).
c. Peserta terbaik akan diberikan kesempatan untuk
melaksanakan presentasi atas karya tulisnya di TV Toraja.

8. Tari Pagellu Asli


Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta adalah utusan klasis. Dapat diikuti oleh sanggar tari
yang ada dalam wilayah klasis.
b) Tarian disertai dengan narasi tertulis.
c) Pendaftaran peserta ke panitia praya paling lambat tanggal
Mei 2017, untuk pengaturan jadwal. Di luar waktu tersebut
tidak dilayani lagi.

Kriteria Penilaian :
a) Kriteria penilaian adalah kemampuan menguasai setiap
gerakan pagellu tua.
b) Busana
c) Kategori Juara adalah Gold (91-100), Silver (81-90) dan
Bronze (71-80).

19
9. Gora-Gora Tongkon Dalam Konteks Praya
Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili klasis
b) Setiap klasis diwakili oleh satu orang

Kriteria Penilaian :
a) Kriteria penilaian adalah kesesuaian tata bahasa, konten dan
ekspresi.
b) Waktu maksimal 8 menit.
c) Peserta dinilai berdasarkan kategori Gold (91-100), Silver (81-
90) dan Bronze (71-80).

b. Lomba Kerohanian

1. Baca Sura Madatu


Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili klasis
b) Setiap klasis diwakili oleh satu orang
c) Bahan bacaan disiapkan oleh panitia dan pencabutan lot
pada saat lomba.
d) Peserta dinilai berdasarkan kategori Gold (91-100), Silver (81-
90) dan Bronze (71-80).

2. Rangking 1 Praya
Teknis Pelaksanaan :
a) Putra dan Putri
b) Peserta mewakili klasis.
c) Bahan pertanyaan dari Alkitab dan seputar PPGT.
d) Pertanyaan disiapkan oleh panitia.
e) Masing-masing peserta menyiapkan papan white board mini
(ukuran: 30 x 20 cm) dan spidol boardmarker.
f) Peserta dengan nilai tertinggi berhak mendapat predikat
Champion.

20
3. Lomba Hiking Rohani
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta campuran (laki-laki dan perempuan).
b. Peserta mewakili Klasis.
c. Jumlah peserta dalam satu tim sebanyak 7 orang.
d. Peserta dinilai berdasarkan kategori Gold (91-100), Silver (81-
90) dan Bronze (71-80).
e. Konten & isu sekitar praya (Pos I bertema panggilan pemuda
untuk gereja, Pos II bertema pemuda untuk masyarakat, dan
Pos III bertema pemuda untuk lingkungan hidup)

c. Lomba Olahraga

1. Sepak Takrow Putra dan Putri


Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili Klasis
b) Jumlah pemain dalam satu tim sebanyak 6 orang (termasuk
cadangan)

Kriteria Penilaian
a) Peserta dibagi dalam dua pool, sistem pertandingan yang
digunakan adalah sitem gugur.
b) Juara dan runner up masing-masing pool bertemu dibabak
semifinal dengan sistem silang.
c) Pelanggaran dalam pertandingan diberi sanksi kartu dengan
ketentuankartu merah bernilai Rp. 100.000, kartu kuning
bernilai Rp. 50.000.Setiap tim yang mendapat hukuman kartu
langsung menyelesaikan nilai kartu dan apabila tidak
menyelesaikan hukumannya maka tim yang bersangkutan
dinyatakan kalah/gugur.
d) Juara 1 mendapat gold, juara 2 mendapat silver, juara 3
mendapat bronze dan seterusnya.

21
2. Voli Putra dan Putri
Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili Klasis.
b) Jumlah pemain dalam satu tim sebanyak 12 orang (termasuk
cadangan).

Kriteria Penilaian :
a) Peserta dibagi dalam dua pool, Sistem pertandingan yang
digunakanadalah sitem gugur.
b) Juara dan runner up masing-masing pool bertemu dibabak
semifinaldengan sistem silang.
c) Pelanggaran dalam pertandingan diberi sanksi kartu dengan
ketentuankartu merah bernilai Rp. 100.000, kartu kuning
bernilai Rp. 50.000. Setiap tim yang mendapat hukuman kartu
langsung menyelesaikan nilai kartu dan apabila tidak
menyelesaikan hukumannya maka tim yang bersangkutan
dinyatakan kalah/gugur.
d) Juara 1 mendapat gold, juara 2 mendapat silver, juara 3
mendapat bronze dan seterusnya.

3. Tenis Meja Putra dan Putri


Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili Klasis.
b) Tunggal putra dan putri.
c) Jumlah pemain 1 orang.

Kriteria Penilaian :
a) Peserta dibagi dalam dua pool, Sistem pertandingan yang
digunakan adalah sitem gugur.
b) Juara dan runner up masing-masing pool bertemu dibabak
semifinal dengan sistem silang.
c) Pelanggaran dalam pertandingan diberi sanksi kartu dengan
ketentuan kartu merah bernilai Rp. 100.000, kartu kuning
bernilai Rp. 50.000. Setiap tim yang mendapat hukuman kartu
langsung menyelesaikan nilai kartu dan apabila tidak

22
menyelesaikan hukumannya maka tim yang bersangkutan
dinyatakan kalah/gugur.
d) Juara 1 mendapat gold, juara 2 mendapat silver, juara 3
mendapat bronze.

4. Sepak Bola Mini Putra


Teknis Pelaksanaan :
a) Peserta mewakili Klasis.
b) Setiap klasis diwakili oleh 1 tim.
c) Jumlah satu tim sebanyak 10 orang (pemain inti 5 orang,
cadangan 5 orang)

Kriteria Penilaian :
a) Peserta dibagi dalam dua pool, Sistem pertandingan yang
digunakan adalah sistem gugur.
b) Juara dan runner up masing-masing pool bertemu dibabak
semifinal dengan sistem silang.
c) Pelanggaran dalam pertandingan diberi sanksi kartu dengan
ketentuan kartu merah bernilai Rp. 100.000, kartu kuning
bernilai Rp. 50.000. Setiap tim yang mendapat hukuman kartu
langsung menyelesaikan nilai kartu dan apabila tidak
menyelesaikan hukumannya maka tim yang bersangkutan
dinyatakan kalah/gugur.
d) Juara 1 mendapat gold, juara 2 mendapat silver, juara 3
mendapat bronze dan seterusnya.

23
II. YOUTH FOR THE SOCIETY
1. Majalah Dinding/ News Fotography
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Kegiatan ini membentuk jurnalistik pemuda dan membuat berita
sederhana sebagai corong pembangunan masyarakat atau hal lainnya
yang terkait masyarakat.
c. Klasis menampilkan setiap karyanya di mading PPGT (di warung PPGT)
yang dibuat dalam bentuk news (foto, gambar).
d. Topik-topik untuk mading berkaitan dengan isu-isu lokal, nasional dan
internasional

2. Aksi Donor Darah


Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Waktu aksi donor darah sebelum pelaksanaan Praya.
c. Tempat pelaksanaan aksi donor darah berdasarkan wilayah pelayanan
PPGT yang dikoordinir Panitia.
d. Untuk klasis tertentu dapat melaksanakan aksi donor darah dengan
berkoordinasi dengan panitia dan mengirimkan dokumentasinya
kepada Panitia.
e. Bekerjasama dengan PMI.
f. Hal teknis lainnya dapat dikoordinasikan dengan Panitia dan yang
belum jelas akan disampaikan kemudian.

3. Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Atas atau Operasi Katarak


Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Dilaksanakan di lokasi Praya
c. Panitia bekerjasama dengan Smile Train dan Rumah Sakit Elim untuk
melaksanakan kegiatan ini
d. Kegiatan ini diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Toraja.

4. Booth- Booth ( Rumah Belajar dan Inspirasi)

24
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Panitia menyediakan beberapa Tenda/booth yang akan diberi nama
Rumah untuk masing-masing booth tersebut.
c. Dimasing-masing booth tersebut akan dilaksanakan dalam bentuk
talkshow, diskusi, kursus singkat, konseling dan pelatihan sesuai jadwal
yang dikeluarkan oleh Panitia.
d. Adapun booth yang akan disediakan oleh Panitia sebagai berikut :
2) Rumah Bible Studi & Rumah Khotbah
Tema yang disediakan :
a) Metode belajar PA
b) Metode berkhotbah
3) Rumah Diskusi dan Aspirasi
Tema yang disediakan :
a) HIV-AIDS dan NAPZA
b) Konseling remaja dan pemuda
c) Kurikulum PPGT
d) Bedah buku
4) Political and Law Course
Kursus singkat selama pelaksanaan PRAYA bagi warga PPGT yang
memiliki kemauan dan keinginan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan sosial untuk berpartisipasi dalam peran pemuda dalam
sosial kemasyarakatan khususnya Pendidikan Politik dan Pendidikan
Hukum.
5) English Zone by PPGT English Course
Teknis Pelaksanaan:
a) Panitia menyediakan satu area dilengkapi dengan satu tenda.
b) Setiap orang yang masuk ke area tersebut, harus menggunakan
bahasa inggris.
c) Jika ada peserta yang berminat untuk belajar bahasa inggris
dapat masuk ke tenda bertemu dengan Tutor-tutor English
Course PPGT.
6) Talkshow Human Trafficking for the Child and Woman
Teknis Pelaksanaan :
a) Jadwal akan ditentukan oleh Panitia

25
b) Panitia akan menyediakan tenda untuk talkshow
c) Kegiatan ini akan bekerjasama dengan pihak lainnya( Komisi
Anak dan Perempuan PGI/ CCA/ Komnas HAM/ Yayasan Sobat
Jakarta )
d) Kegiatan ini akan dirangkaikan dengan Konseling
7) Rumah Inspirasi dan Seni
Teknis Pelaksanaan :
a) Panitia mempersiapkan beberapa alternatif inspirasi dan seni
meliputi :
Workshop Film pendek
Mengayam tikar
Batik toraja
Ukir kayu
Bercerita Toraja (Ulelean pare)
Desain grafis
b) Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada anggota PPGT
yang memiliki keinginan untuk berbagi akan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman kepada peserta PRAYA selama
kegiatan berlangsung. Untuk anggota PPGT yang berminat
terlibat sebagai peserta yang nantinya sekaligus menjadi
fasilitator dapat menghubungi Panitia.
c) Peserta PRAYA dapat memanfaatkan kehadiran RUMAH
INSPIRASI DAN SENI di lokasi PRAYA dengan terlibat aktif
dalam kegiatan belajar bersama fasilitator.

5. Seminar Nasional dan Seminar Motivasi


Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Dilaksanakan dalam bentuk seminar sebelum pelaksanaan pembukaan
dengan tema:
1) Toraya na raka
2) Pemuda dan politik
Seminar ini dilaksanakan untuk menggugah kembali rasa identitas dan
entitas Toraya untuk membangun Toraya berbasis kearifan lokal.
e. Dilaksanakan dalam bentuk seminar motivasi dengan pembicara :

26
1) Jansen Sinamo
2) Andreas Harefa

6. Warung PPGT
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Panitia menyediakan satu lokasi dengan satu tenda yang memadai
setiap peserta Praya dapat berkumpul.
c. Pengelola warung Praya akan digilir oleh Panitia, satu wilayah satu hari.
d. Klasis-klasis yang berada dalam satu wilayah akan mengkoordinir acara,
dekorasi dan jajanan apa yang akan dipamerkan dalam warung PPGT.
e. Panitia akan menyediakan alat musik (band), selebihnya akan disiapkan
oleh klasis yang mengambil bagian.
f. Warung ini akan terbuka setiap hari pukul 21.00 24.00 wita

7. Melukis
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: utusan setiap klasis
b. Dilaksanakan dalam bentuk whorkshop

27
III. YOUTH FOR ENVIRONMENT

Sketsa Rumah Taman

Penataan taman
Penataan taman sekolah Penataan taman kota
rumah tangga

Tanaman hidroponik Tanaman obat-obatan

Festival menciptakan alat-


Pemanfaatan bahan-bahan
alat/bahan-bahan yang
daur ulang
berfungsi untuk pertanian

1. Penataan Taman Kota (PRA-PRAYA)


Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Panitia bekerjasama dengan pemerintah Tana Toraja dan Toraja Utara.
c. Menentulkan satu tempat taman PRAYA PPGT di Tana Toraja dan
Toraja Utara.

28
2. Booth Lingkungan (Penataan Taman Sekolah, Taman Rumah Tangga,
Tanaman Hidroponik, Tanaman Obat-obatan)
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Lokasi: SD Inpres Malakiri, SMP 1 Balusu, Kantor Lembang Palangi dan
Jemaat Palangi.
c. Dilaksanakan pra Praya.

3. Pemanfaat Bahan-Bahan Daur Ulang


Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta adalah anggota biasa PPGT
b. Sebelum Praya setiap klasis memanfaatkan sampah-sampah untuk di
daur ulang dengan membuat berbagai kreativitas.
c. Hasil buatan akan dipamerkan di Praya dan akan di beri apresiasi
(penilaian).
d. Juara 1 mendapat gold, juara 2 mendapat silver, juara 3
mendapatbronze.

4. Festival Menciptakan Alat-Alat/Bahan-Bahan yang Berfungsi Untuk


Pertanian
Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Setiap klasis akan membuat alat-alat yang dapat berfungsi untuk
pertanian, perkebunan, dan peternakan.
c. Alat yang diciptakan akan menjadi hak milik PPGT.

5. Penanaman Pohon untuk Hutan PPGT


Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Penanaman pohon dilaksanakan 6 bulan sebelum Praya dan
merupakan syarat menjadi peserta praya.
c. Penanaman pohon ini adalah kegiatan menuju praya sehingga akan di
sebut sebagai Hutan PPGT.

29
d. Penanaman pohon akan dilaksanakan di hulu sungai Sadan dengan
perbatasan Hutan Lindung, di hulu sungai Maiting Pulu-Pulu, dan di
Buntu Karua Tana Toraja.
e. Penanaman pohon akan disertai MOU dengan masyarakat setempat
sehingga tidak terjadi penebangan liar.

6. Pemuda, Politik Nasional dan Sumber Daya Alam Indonesia


Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta: seluruh peserta Praya
b. Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk Seminar Nasional di hari
pertama setelah pembukaan Praya X.
c. Fasilitator akan disiapkan oleh Pengurus Pusat PPGT.

7. Pelatihan Tim Tanggap Bencana


Teknis Pelaksanaan :
a. Peserta adalah anggota biasa PPGT
b. Pelatihan ini akan dilaksanakan sebelum Praya.
c. Panitia Bekerjasama Pengurus Pusat PPGT dan Pemerintah.
d. Posko di Praya.

8. Pasar Praya
Teknis Pelaksanaan :
Panitia akan menyediakan lokasi pasar bersih untuk memberdayakan
masyarakat sekitar lokasi Praya.

Sebagai kelanjutan dari pradigma baru praya IX sebagaimana penugasan


Kongres XII maka pada Praya X tetap melanjutkan konsep go green
sebagai berikut:
PRAYA BEBAS SAMPAH
Objek utama penilaian adalah lingkaran 15 m dari lokasi penginapan,
dimana setiap kontingen wajib menyediakan tempat untuk pembuangan
sampah organik (sampah yang dapat diolah menjadi pupuk). Setiap klasis
juga membakar sendiri sampah anorganik yang dapat dibakar (kertas,
plastik, dll) dan menimbun sampah anorganik yang tidak dapat dibakar
(kaleng, botol, dll). Objek tambahan adalah seluruh lokasi praya.

30
PRAYA TANPA STEROFOAM
Praya X tetap dicanangkan sebagai Praya tanpa sterofoam (kertas nasi),
karena itu setiap kontingen diharapkan menggunakan daun pisang
(bane) sebagai pengganti kertas makan atau daun sejenis yang bisa
digunakan sebagai perlatan makan. Daun Pisang adalah salah satu sumber
daya alam yang mudah terbaharukan sehingga lebih direkomendasikan
untuk digunakan.

PRAYA TANPA AIR KEMASAN GELAS


Praya X juga dicanangkan sebagai Praya tanpa air kemasan gelas, karena
itu setiap kontingen diharapkan menggunakan bambu (suke) sebagai
gelas minum selama praya. Penggunaan bamboo lebih ramah
lingkungan karena dapat tumbuh dan dipanen kurang dari setahun
dan sampahnya kelak bisa berfungsi sebagai pupuk organic. Dalam hal
kontingen tidak bisa mendapatkan pasokan suke maka
direkomendasikan untuk menggunakan air kemasan galon atau botol
sebagai alternatif terakhir.
Catatan: isi buku panduan ini masih dapat mengalami perubahan
sesuai dengan keputusan panitia berdasarkan keadaan.

Kontak Person Panitia Praya


Ketua: Ishak Pasulu,M.Si
Sekretaris: Pdt.Meisel P.Basongan / 085255056565
Wakil sekretaris: Paulus Pongdatu / 085242000186
Panitia Pengarah: Aldriyanto Hendra / 085340097097

Lokasi praya
Gedung Gereja Toraja Jemaat Palangi klasis Balusu
Kompleks tongkonan NeGandeng
Jarak kurang lebih 7Km dari Kota Rantepao

31

Anda mungkin juga menyukai