Anda di halaman 1dari 67

KEUSKUPAN AGUNG KUPANG

KOMISI KATEKETIK
Jln. Thamrin, No 15. Oepoi- Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur

KATEKESE UMAT
MASA ADVEN 2023

BERJALAN BERSAMA DENGAN SEMANGAT INJIL

DALAM BINGKAI PERGUMULAN MANUSIA

DESEMBER

2023
PENGANTAR

Masa Adven Kembali menyapa kita. Perjalanan bersama, telah memberi kita banyak makna
yang bisa kita petik untuk kebaikan kita, dalam perziarahan bersama di dunia ini untuk menuju
pada sang pemilik kehidupan. Kini dan di sini kita ada bersama dan semoga nanti di sana kita
pun ada bersama.

Katekese umat masa adven sebagai sebuah tradisi, baik dalam Gereja, penting untuk dapat
terus menerus kita buat dalam hidup menggereja, sebab kita dapat saling berbagi banyak
kisah dan inspirasi yang tentunya, saling menguatkan satu dengan yang lain lewat shering
pengalaman dan iman di antara kita umat beriman.

Tema katekse tahun ini “Berjalan bersama dengan semangat injil, dalam bingkai
pergumulan manusia” merupakan buah pemikiran bersama, yang telah kita satukan dalam
MUSPAS Keuskupan Agung Kupang pada tahun 2020 yang lalu di Rumah ret-ret Belo.

Kita diajak untuk Kembali melihat perjalanan bersama kita dalam kesatuan satu dengan yang
lain, apakah kita telah berjalan bersama secara sungguh atau tidak. Mari kita sama-sama
berbagi kisah kita dan refleksi iman kita yang dapat saling menguatkan.

Bahan ini disusun bersama dalam koordinasi Paguyuban katekis keuskupan Agung Kupang
dan Katekis Paroki Santo Matias Rasul Tofa. Tuhan memberkati

Ketua Komisi Kateketik

RD. Yohanes Kartiba.


KATEKESE ADVEN DESEMBER 2023

BERJALAN BERSAMA DENGAN SEMANGAT INJIL

DALAM BINGKAI PERGUMULAN MANUSIA*

Gagasan Dasar

1. KERJA MANUSIA

Kerja adalah bagian integral dari kehidupan manusia di dunia. Beberapa ahli memberikan
definisi kerja sebagai demikian: Prof. Dr. Soekanto kerja adalah Aktivitas teratur dan
berkesinambungan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta memberikan identitas dan
status sosial. Dr. Edi Sutrisno, kerja adalah Aktivitas menggunakan keterampilan,
pengetahuan, dan kemampuan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Prof.
Dr. Harry Tjahjono kerja adalah Aktivitas berdasarkan motivasi dan kebutuhan pribadi yang
memberikan makna dan tujuan hidup. dan Prof. Dr. Marimba N. Muchreta kerja adalah
Aktivitas menghasilkan barang atau jasa yang akan digunakan oleh orang lain dalam
pembangunan ekonomi

Pengertian kerja dari para ahli menunjukkan bahwa, kerja itu memiliki makna yang
mendalam bagi manusia, dalam berbagai aspek kehidupan. Kerja adalah sarana manusia
untuk beraktivitas dan mengatualisasikan dirinya yang berdampak, pada banyak aspek
kehidupan. Kerja manusia memiliki nilai yang mendalam untuk dihayati dan dibagikan kepada
sesama manusia. Nilai kerja manusia memiliki banyak makna yang mendalam antara lain:

Nilai Personal atau pribadi, kerja itu bernilai untuk pribadi, karena dia merupakan kegiatan
khusus dari makhluk yang berakal budi dan berkehendak bebas. Kemampuan untuk bekerja
termaksud dalam martabat khusus manusia, sebab hanya manusia yang bisa dengan sadar
dan bebas dapat mengarahkan kegiatannya pada satu tujuan atau maksud tertentu, karena
itu dia wajib mempertangung jawabkan pekerjaannya sendiri. kerja adalah sarana untuk
memperkembangkan diri dalam berbagai aspek termaksud kerohanian di dalamnya.

Nilai sosial dari kerja, muncul dari kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang
mengandalkan relasi ketergantungan. Setiap pekerjaan, akan selalu punya dampak terhadap
orang lain. Setiap pekerjaan, selalu berkaitan dengan yang lain. Apa yang dikerjakan pada
masa lampau punya dampak pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

Nilai kerja manusia yang ketiga adalah nilai keagamaan atau religiositas. Nilai kerja
manusia tidak hanya berhenti pada nilai pribadi dan sosial saja, jika hanya nilai-nilai itu yang
dikejar oleh manusia dalam bekerja, maka kerja belum memiliki arti yang hakiki bagi
kemanusiaannya dan hanya tenggelam dalam dunia sekuler atau nilai duniawi semata. Oleh
karena itu dalam bekerjapun harus ditemukan nilai religiusnya, sebab manusia juga adalah
makhluk spiritual religious, makhluk beragama. Dalam kesibukan bekerja manusia harus
selalu sadar akan Tuhan yang telah memberinya kemampuan, kesempatan dan juga
pekerjaan.
Ensiklik Paus St. Yohanes Paulus ke II, laborem Exercens menegaskan sejak semula manusia
dipanggil untuk bekerja. Bekerja itu, salah satu ciri yang membedakan manusia dengan
makhluk ciptaan lainnya dan yang membuat hidupnya lestari. Hanya manusialah yang mampu
bekerja dan dengan kerjanya ia mengisi hidupnya di dunia.

Gereja Yakin bahwa kerja merupakan dimensi mendasar hidup manusia di dunia.
Keyakinan itu diteguhkan dengan mempertimbangkan seluruh warisan pelbagai ilmu tentang
manusia yakni Antropologi, ilmu pubrakala, sejarah sosiologi, psikologi dan lain sebagainya.
Akan tetapi sumber keyakinan utama Gereja ialah Sabda Allah yang diwahyukan. Karena
itulah keyakinan Akal budi sekaligus menjadi keyakinan iman, sebab Gereja percaya akan
manusia, berpikir tentang manusia serta menyapa manusia bukan melulu dalam terang
sejarah, bukan karena bantuan berbagai metode ilmiah, melainkan pertama-tama karena
cahaya sabda Allah.

2. Manusia berjalan bersama dalam keragaman.

Hidup bersama dalam keragaman baik keragaman sosial, budaya dan agama adalah hal
yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan kita. Keragaman atau perbedaan seharusnya bisa
dijadikan kekuatan untuk kemajuan bersama, karena bisa digunakan untuk saling mengisi
satu dengan yang lain.

Kerukunan dalam keragaman menjadi agenda besar yang harus terus dipertahankan dan
diperjuangkan di Indonesia yang penuh dengan keragaman, dimulai dari daerah kita.
Dipertahankan karena kondisi rukun yang telah ada, merupakan anugerah luar biasa.
Diperjuangkan karena kerukunan adalah idealitas kehidupan yang harus diwujudkan.
Ketidakrukunan membawa banyak kerugian bagi semua pihak. Fakta menunjukkan bahwa
konflik dan kekerasan begitu mudahnya tersulut karena kurangnya semagat untuk saling
menghargai dalam kerukunan.

Membangun kerukunan merupakan kerja tak berujung atau abadi. Selama manusia hidup,
perbedaan akan selalu ada. Potensi konflik juga selalu terbuka lebar. Hal produktif yang
penting untuk dilakukan adalah melakukan usaha dalam bentuk apa pun agar keragaman itu
bisa menjadi orkestra kehidupan yang harmonis. Jika tidak ada usaha secara serius, kehidupan
tidak lagi diwarnai dengan keindahan.

Usaha-usaha membangun toleransi dan kesadaran terhadap kemajemukan


sebenarnya sudah cukup banyak dilakukan. Dialog, diskusi, pertemuan, dan kerja sama di
antara para tokoh agama menjadi kegiatan yang semakin popular. Kegiatan-kegiatan tersebut
sedikit banyak telah memberi kontribusi signifikan terhadap tumbuhnya kesadaran toleransi.
Selain itu, dengan kegiatan-kegiatan para tokoh agama, ruang-ruang perbedaan, prasangka,
dan berbagai presepsi negative terhadap mereka yang berbeda dapat diminimalisir.
Sosialisasi atau katekese pemahaman dan kesadaran di level masyarakat atau umat
sesungguhnya merupakan kebutuhan yang mendasar. Sosialisasi bisa dilakukan melalui
banyak media. Sosialisasi secara kultural dalam kehidupan sehari-hari cukup efektif untuk
menanamkan pemahaman dan kesadaran dan inilah yang harus kita mulai dari kehidupan
harian kita dilingkungan wilayah kita masing-masing.
Gereja katolik, telah banyak menyerukan soal keragaman dan kerukunan yang harus
dijaga dan memberi dampak baik dalam kehidupan dunia, melalui dokumen-dokumen ajaran
sosial gereja yang menyoroti pentingnya menjaga hubungan baik satu dengan yang lain. Kita
tidak dapat menyerukan nama Allah Bapa semua orang, bila terhadap orang-orang tertentu,
yang diciptakan menurut citra kesamaan Allah, kita tidak mau bersikap sebagai saudara.
Hubungan manusia dengan Allah Bapa dan hubungannya dengan sesama manusia
saudaranya begitu erat, sehingga Alkitab berkata: “Barang siapa tidak mencintai, ia tidak
mengenal Allah” (1Yoh 4:8).

3. Berjalan bersama dalam lingkungan hidup semesta


Lingkungan hidup dan segala problem yang terjadi di dalamnya, tidak terlepas dari
manusia. Manusia mempunyai kedudukan istimewa dalam lingkungan semesta, dia adalah
pengguna sekaligus penjaga kelangsungan lingkungan hidup, tempat dimana dia berada.
Kesadaran akan diri manusia sebagai pengguna sekaligus penjaga ini harusnya senantiasa
disadari oleh setiap manusia sebagai sebuah bentuk tanggung jawab kemanusiaan.
Banyak pihak telah memberikan perhatian untuk situasi lingkungan hidup yang sedang
tidak baik-baik saja mulai dari tingkat dunia, pemerintah dan organisasi lingkungan hidup
termaksud didalamnya kelompok- kelompok agama. Perhatian terhadap lingkungan hidup
penting dan selalu perlu untuk dilaksanakan sebagai tangung jawab kita kepada dia (alam)
yang telah menghidupkan manusia.
Berbagai perhatian tentang kepemilikan lahan,peternakan, perkebunan, pertanian
organik, kelangsungan kehidupan satwa, persoalan sampah dan pegolahannya, penanaman
Kembali dan pelestarian lingkungan sering diangkat dalam berbagai pertemuan, untuk
memotivasi manusia tentang pentingnya hidup selaras dengan alam, masih terus digaungkan
sampai saat ini, supaya dapat dipraktekkan sebagai sebuah kebiasaan baik.
Gereja sebagai bagian dari kehidupan dunia telah banyak pula menyerukan tentang
perhatian penuh terhadap lingkungan semesta, baik melalui Ajaran Sosial Gereja yang
berbicara secara khusus tentang lingkungan maupun dokumen-dokumen yang sedikit
menyinggung tentang alam semesta. Ensiklik Laudato Si sebagai seruan Gereja yang terbaru
tentang lingkungan hidup, masih terus di gaungkan, untuk disadari oleh semua orang. Alam
adalah saudara-saudari kita, yang perlu untuk kita lestarikan. Kita berjalan bersama dalam
kehidupan di lingkungan dunia. Tema-tema APP kita pun banyak berbicara tentang
lingkungan hidup yang perlu untuk kita melakukan tata Kelola yang baik demi kelangsungan
kita bersama.
4. Berjalan bersama dalam kesatuan iman yang benar

Kita bersama hadir dalam berbagai paguyuban dalam tubuh gereja. Komunitas Umat Basis
(KUB) dan kelompok-kelompok kategorial, perlu bersinergi dan bergerak bersama untuk
menjawab tantangan zaman dengan saling peduli, terlibat, dan berkoordinasi dengan baik.
Komunikasi antar pastor paroki, pastor pendamping, biarawan-biarawati, DPP, stasi, hingga
KUB dalam lingkup paroki perlu diatur dengan bijak dalam semangat persaudaraan.
Kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pertemuan selama perjalanan perlu dibahasakan
dengan baik, dan dicarikan jalan keluar dalam jalur kasih yang tak berkesudahan.
Umat yang sudah jarang terlibat dalam kegiatan gereja perlu disapa, dan diajak kembali
untuk hidup berkomunitas. Kekeringan spiritualitas yang tercipta karena kelimpahan harta
maupun ketiadaan harta dunia, perlu ditanggapi dengan semangat persaudaraan agar tak ada
yang tertinggal. Kita menyadari kita datang dari tempat yang berbeda, namun dalam
persaudaraan dan teladan Kristus kita perlu terus belajar untuk melampaui perbedaan-
perbedaan itu.
Gereja bukan hanya soal bangunan atau sekedar kelompok organisasi manusiawi, tetapi
bagaimana kita berkembang bersama sebagai saudara dalam iman. Untuk itu Kelompok Umat
Basis (KUB) perlu pro aktif dalam membuat program, menggalang kebersamaan, dan menjalin
komunikasi rutin yang baik antar umat yang beragama.
Kebersamaan dan semangat persaudaraan perlu menjadi tiang penopang gereja.
Perhatian lebih perlu diberikan kepada anak-anak maupun kelompok lanjut usia. Anak-anak
baru belajar berjalan, dan para warga lanjut usia kemampuan geraknya menurun. Untuk itu
kita perlu lebih peka dan membantu mereka.
Injil perlu dihidupkan dan dimulai dari dalam keluarga. Teladan iman yang ditunjukkan
oleh Kristus perlu menjadi bagian keseharian kita. Pembinaan anak-anak melalui SEKAMI
perlu dijaga, dan dilakukan dengan riang gembira. Metode-metode ramah anak perlu
diperkenalkan dan dipelajari agar anak-anak mendapatkan tempat terbaik dalam pelayanan.
Di kalangan remaja dan pemuda, OMK menjadi tempat mendukung aktivitas mereka.
Mereka perlu didampingi dan didukung. Di fase peralihan ini kita dituntut untuk menjadi
teman berbagi. Pengembangan model-model katekese untuk OMK, SEKAMI, dan kelompok
kategori lain perlu dilakukan dengan baik dengan mengidentifikasi tantangan-tantangan yang
muncul. Khusus untuk umat perantau yang ada di kota, perlu diajak dan terlibat dalam
kegiatan gerejani.
Bagaimana mensonsialisasikan sakramen, dalam kecenderungan sekularisme yang
menguat juga perlu mendapatkan perhatian. Agar umat semakin paham tentang ajaran
gereja dan ritus-ritus gereja Katolik. Sakramen-sakramen perlu semakin dijelaskan khususnya
sakramen tobat dan sakramen pernikahan yang mendapatkan tantangan tersendiri dalam
kehidupan umat saat ini.

*Sumber utama dari buku ajakan pastoral 2020-2024 Keuskupan Agung Kupang halama 10-
14.
KATEKESE UMAT

BERJALAN BERSAMA DENGAN SEMANGAT INJIL DALAM BINGKAI PERGUMULAN MANUSIA

KATEGORI DEWASA

ADVEN 2023

Tim Penyusun:

Fredus Kolo S. Ag

Felix Ey Owa, S. Ag

Fransiska Nanga, S. Ag

Drs. Damianus Wae, M.Hum


PERTEMUAN PERTAMA
KERJA MANUSIA
(Teks kitab suci : surat kedua Rasul Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika 3:6-15)

1. Pembukaan

- Lagu Pembuka: MB. 528. (Marilah Kita Membangun Dunia) atau lagu lain yang
sesuai.
- Tanda Salib.
- Pengantar (oleh Fasilitator)
Bapa,ibu saudara saudari terkasih, kita sekarang sudah berada dalam masa
Adven, kita dan seluruh umat Kristiani menantikan kedatangan Sang Juru Selamat kita.
Kita perlu menyiapkan hati kita untuk layak menyambut kedatangan-Nya. Salah satu
cara yang dapat kita lakukan yakni dengan kegiatan Katekese bersama. Tema
katekese masa Adven tahun ini adalah:
“BERJALAN BERSAMA DENGAN SEMANGAT INJIL DALAM BINGKAI PERGUMULAN
MANUSIA”. Yang terdiri dari 4 Topik dan akan dilaksanakan dalam 4 pertemuan.
1. Kerja Manusia
2. Manusia Berjalan Bersama dalam Keragaman
3. Berjalan Bersama dalam Lingkungan Hidup Semesta
4. Berjalan Bersama dalam Kesatuan Iman Yang Benar
Kita akan mendalami bersama Sub Tema yang PERTAMA: “Kerja Manusia.”
Bapak, ibu, saudara-saudari terkasih, melalui kerja, manusia dapat
memanusiakan dirinya. Topik ini mengajak kita untuk Kembali menyadari hakekat
diri kita sebagai pribadi yang bermartabat luhur yang memiliki tanggungjawab besar
atas diri kita, sesama juga kepada Tuhan. Rasul Paulus dalam bacaan yang akan kita
dalami, menegaskan bahwa jika seorang yang tidak bekerja janganlah ia makan ( 2
Tes 3:10 )

- Doa Pembukaan:
Marilah berdoa,
Allah yang kekal dan kuasa, Engkau telah menganugerahkan kepada kami
waktu dan kesempatan untuk bekerja selama enam hari. Berilah kami kesadaran
untuk menjauhkan segala kemalasan , agar dapat mengisi hari-hari hidup kami
dengan baik. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
2. Pembacaan dan pendalaman teks Kitab suci
(fasilitator dapat meminta salah seorang peserta diminta untuk membacakan teks kitab
suci)
- Teks Kitab Suci
Surat Ke Dua Rasul Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika
3:6-15

3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan
pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.

3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena
kami tidak lalai bekerja di antara kamu,

3:8 Dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan
berjerihpayah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara
kamu.

3:9 Bukan karena kami tidak berhak untu kitu, melainkan karena kami mau menjadikan
diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.

3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini
kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya
dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.

3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus
Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan
demikian makan makanannya sendiri.

3:13 Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakana dalam surat
ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,

3:15 Tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang
saudara.
- Pendalaman Teks Bersama
(fasilitator mengajak peserta untuk merefleksikan terlebih dahulu makna dari bacaan
diatas)
Bapa dan ibu terkasih, setelah kita mendengar dan membaca teks kitab suci
yang diambil dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Tesalonika tadi, marilah kita
membacanya sekali lagi secara pribadi untuk lebih mendalaminya.( hening 5 menit ).
Marilah kita mendalami bacaan tadi dengan bantuan pertanyaan berikut! Pertanyaan
Penuntun:
1. Apa pesan Rasul Paulus kepada umat/Jemaat di Tesalonika ?( Ayat 6)
2. Apa isi nasehat Rasul Paulus ?( Ayat7-9 )
3. Peringatan keras apa yang disampaikan Rasul Paulus ?( Ayat 10-14 )

- Penjelasan Teks
a. Gambaran Teks: Rasul Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Tesalonika
untuk rajin berdoa dan bekerja. Aspek bekerja ditekankan oleh Paulus, karena dia
memperoleh informasi bahwa ada anggota jemaat yang tidak bekerja, melainkan
sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Paulus mengingatkan mereka untuk
Kembali fokus pada pekerjaan masing-masing. Bekerja itu penting dalam
kehidupan manusia. Orang bekerja untuk memperoleh nafkah hidup dan makan
dari hasil pekerjaannya. Karena itu Paulus dengan tegas menyatakan bahwa jika
ada orang yang tidak bekerja, janganlah ia makan. Peringatan ini sangat tegas
menekankan pentingnya kerja. Tanpa kerja, orang tidak dapat makan. Paulus
sendiri memberikan contoh dengan bekerja sebagai tukang kemah. Dia bekerja
mencari uang untuk membiayai hidupnya maupun karya kerasulannya.
b. Pesan Teks: kerja itu penting bagi manusia. Dengan bekerja, manusia menjadi
manusiawi, bahkan sangat kristiani. Tiada orang kristiani tanpa kerja. Maka setiap
orang beriman kristiani hendaknya bekerja, memiliki pekerjaan dan hidup dari
pekerjaan itu.
c. Aktualisasi Teks: menjadi pribadi yang menghargai kerja, tahu bekerja, rajin
bekerja, kreatif dalam pekerjaan, membangun dunia lewat kerja, ikut ambil bagian
dalam kesejahteraan bersama melalui kerja.

3. Sharing Pendalaman Iman:


(Setelah mendapat gambaran dari teks kitab suci fasilitator mengajak peserta untuk
dapat berbagi shering pengalaman dan refleksi iman tentang kerja dan berbagai
tantangannya)
Bapak, Ibu yang terkasih. setelah kita membaca dan mendalami Kitab Suci,
marilah kita berbagi pengalaman iman kita atau hasil refleksi kita. Kita sharing dalam
suasana yang lepas, bebas dan santai. Yang disharingkan adalah pengalaman pribadi,
atau hasil refleksi pribadi dengan menggunakan kata “SAYA”
4. Simpulan oleh fasilitator:
(Fasilitator dapat membuat kesimpulan sendiri berdasarkan sharing dari
peserta atau dengan menggunakan kesimpulan dibawah ini)
Bapak dan ibu yang terkasih. Manusia dewasa, memang harus bekerja. Bila ia
tidak bekerja dan menghasilkan sesuatu, maka ia bisa saja menjadi beban bagi
manusia lain. Rasul Paulus menegaskan, untuk yang tidak kerja atau malas, sibuk
dengan hal-hal yang tidak,berguna;
Agar:
1). Janganlah ia makan. (ay 10)
2). Tidak makan roti atau makanan orang dengan percuma.( ay 8)
3). Jangan menjadi beban bagi orang lain/siapa pun ( ay 8 )
Sedangkan bagi kita yang rajin dan giat bekerja, kita diminta oleh Rasul Paulus untuk:
1). Menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya (ay 6)
2). Tandailah dia dan janganlah bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu (ay 14)
3). Tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang
saudara (ay 15 )
- Kita dipanggil oleh Allah untuk bekerja, bukan saja untuk menghidupkan diri kita
sendiri, melainkan untuk menghidupkan dan melayani sesama sekaligus memuliakan
Tuhan yang telah memberi kita kemampuan.
Kerja manusia memiliki nilai yang mendalam untuk dihayati dan dibagikan kepada
sesama manusia. Pertama, Nilai Personal/Pribadi. Dengan bekerja, manusia
membangun martabat dirinya, mengarahkan kegiatannya pada suatu tujuan tertentu,
dan menjadi sarana untuk mengembangkan diri dalam berbagai aspek termasuk
kerohaniannya.
- Kedua, Nilai Sosial dari kerja, muncul dari kodrat manusia sebagai mahkluk sosial yang
mengandalkan relasi ketergantungannya. Setiap pekerjaan akan selalu punya dampak
terhadap orang lain. Apa yang dikerjakan di masa lampau punya dampak dan manfaat
pada masa sekarang dan yang akan datang.
- Ketiga, Nilai Keagamaan atau Religiositas. Manusia disebut mahkluk, pribadi, mahkluk
sosial dan juga mahkluk spiritual religios, makhluk beragama. Dalam kesibukannya
bekerja manusia harus selalu sadar akan Tuhan yang telah memberinya kemampuan,
kesempatan dan juga pekerjaan.
5. Rencana Aksi Nyata:
1. Apa yang akan dibuat ? ( misalnya mendata warga yang sudah usia kerja tetapi
belum ada pekerjaan. Membentuk kelompok usaha, memilh jenis usaha yang bisa
dijangkau/dilakukan, atau lainnya sesuai kondisi)
2. Kapan dilaksanakan ?
3. Sasarannya siapa dan bagaimana pelaksanaannya ?
6. Doa Umat:
Fasilitator mengajak peserta untuk mengungkapkan doa secara spontan, 2-3 peserta.
Kalau peserta kesulitan dalam mengungkapkan, fasilitator dapat membacakan doa
berikut ini:
-Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepadaMu atas kesempatan katekese
malam ini. Semoga peringatan tegas Rasul Paulus dalam bacaan yang kami dalami
malam ini, menjadi motivasi bagi kami untuk lebih rajin bekerja.
Marilah kita mohon….

-Ya Bapa dalam Surga, bangkitkanlah semangat kami untuk berusaha dan giat
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kami dan anak cucu serta sesama
masyarakat. Marilah kita mohon ….

-Ya Bapa yang Mahamurah, bantulah sesama saudara kami yang menderita
kelaparan karena ditindas, dirampok, dianiaya, akibat perang, bencana, gagal
panen, sakit. Semoga mereka menemukan tangan-tangan yang menolong. Mariah
kita mohon ….

- Ya Allah yang mahakuasa, Sadarkanlah kami semua yang hadir dalam katekese
saat ini, agar mampu menghindarkan diri dari sifat malas dan mampu
memanfaatkan seluruh potensi dalam diri kami, sehingga menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi pribadi dan sesama. Marilah kita mohon ….

Kita satukan semua doa syukur dan permohonan kita dengan doa yang diajarkan
Yesus sendiri. BAPA KAMI ….

7. Penutup.
Marilah berdoa,
Ya Allah Tri Tunggal yang Mahakudus, kami bersyukur karena Engkau telah
menciptakan kami manusia yang bermartabat luhur; kami Engkau anugerahi dengan
hati nurani, akal budi, pengetahuan, bakat-bakat dan ketrampilan-ketrampilan
tertentu. Bangkitkanlah semangat dalam diri kami untuk berjuang, memanfaatkan
seluruh potensi diri kami, agar mampu menangkap peluang-peluang usaha,
memenangkan segala tantangan demi memanusiakan diri dan sesama. Demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami. Amin.
-Lagu: MB No.533. Tingkatkan Karya serta Karsa
-Tanda Salib
-Pengumuman untuk pertemuan berikut
Di Mana :
Bacaan Katekese Ke II :
PERTEMUAN KEDUA

MANUSIA BERJALAN BERSAMA DALAM KERAGAMAN

(Teks Kitab Suci Luk. 8:1-3)

1. Pembukaan
- Lagu Pembukaan MB. NO. 325 : Fajar Telah Mulai Menyingsing
- Tanda Salib
- Pengantar Singkat (Fasilitator)
Bapak, ibu, saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, selamat berjumpa kembali.
Pada pertemuan yang pertama kita sudah sama-sama membahas dan mendalami
tema pertama tentang ‘Kerja Manusia,” bagaimana dengan kegiatan aksi
nyatanya…apakah sudah dilaksanakan? Sejauh mana peaksanaannya?
Pada pertemuan kedua ini kita akan mendalami tema:” Manusia Berjalan
Bersama dalam Keragaman” Kita berjalan bersama dalam keragaman sebagaimana
Tuhan Yesus berjalan keliling kota sampai ke desa untuk mewartakan Injil Kerajaan
Allah dai tidak sendiri, ada banyak orang dengan berbagai jenis latar belakang
kehidupan berjalan bersama Dia. Marilah kita mengambil bagian secara aktif dalam
proses katekese Adven pertemuan II ini.

- Doa Pembukaan
Ya Tuhan, kami telah berkumpul di sini dalam semangat kebersamaan dan
keragaman.Mampukan kami untuk saling memberi, menerima, dan meneguhkan
satu sama lain. Semoga kami mampu saling menghargai dalam kerukunan pada
setiap perbedaan kami sebagai sebuah keindahan yang patut kami jaga dan rawat,
demi terciptanya kehidupan yang harmonis. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara
kami. Amin.

2. Pembacaan dan Pendalaman teks Kitab Suci


(fasilitator dapat meminta salah seorang peserta diminta untuk membacakan teks kitab
suci)
Teks Injil Lukas 8:1-3
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa
memberitakan injil kerajaan Allah. Kedua belas muridnya bersama-sama dengan dia,
8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau
berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari
tujuh roh jahat,
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain.
Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

- Pendalaman teks bersama


Kita masing diberi kesempatan untuk membaca secara pribadi seraya
merenungkan, lalu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini;
1. Siapa saja yang berjalan bersama Yesus? (Para Rasui, beberapa perempuan)
2. Apa latar belakang kehidupan mereka? (nelayan, petani, pemungut cukai,
perempuan yang sudah disembuhkan Yesus, pemuda Yahudi, politikus)
3. Apa wujud dukungan/partisipasi mereka terhadap karya Yesus?
(materi/kekayaan mereka, semangat/antusias mereka juga kehadiran mereka
turut serta dalam perjalanan)
4. Apa pesan teks untuk kita saat ini? Bagaimana dengan kita? (Kita yang sudah
dibaptis, mengambil bagian dalam tugas Yesus mewartakan kerajaan Allah
melalui cara hidup yang baik, menjaga hubungan baik, hidup rukun dan damai.
Terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja. Gotong-royong, bahu membahu
dalam masyarakat.)

- Penjelasan Teks
a. Gambaran teks: Lukas mencatat bahwa Yesus dalam karya pewartaan kerajaan
Allah dibantu oleh banyak pihak. Selain berjalan bersama para muridnya ada juga
pihak tertentu yang berpartisipasi dalam perjalan perutusan ini dengan
dukungan dana.
Lukas mencatat beberapa perempuan membantu karya Yesus dengan kekayaan
mereka. Melihat nama-nama dan latar belakang mereka, kelihatan bahwa Yesus
menerima semua orang dari semua kalangan untuk ikut berjalan bersama Dia
dalam mewartakan kerajaan Allah.
Para rasul terdiri dari orang-orang dengan latar belakang pekerjaan yang
berbeda. Ada nelayan, ada pemungut cukai, ada orang partai (zelot), ada pemuka
Yahudi, dll. Sedangkan dari kaum perempuan yang disebut namanya, ada Maria
Magdalena yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, ada Yohana istri Khuza
bendahara Herodes da nada perempuan lain dengan latar belakang masing-
masing. Intinya mereka mendukung karya Yesus dengan kekayaan mereka.
Keragaman latar belakang mereka merupakan kekayaan sumber daya manusia
yang terlibat dalam karya Yesus. Semua orang dipanggil untuk terlibat dalam
berjalan bersama Yesus mewartakan kerajaan Allah.
b. Pesan Teks: Yesus membuka ruang dan peluang bagi siapapun untuk terlibat
dalam karya pewartaan kerajaan Allah. Semua orang dari berbagai latar belakang
dipanggil dan diutus untuk ikut ambil bagian dalam karya keselamatan
menghadirkan tatanan kerajaan Allah yang damai dan harmonis dalam
kehidupan bermasyarakat. Keragaman dalam kebersamaan adalah kekayaan dan
kekuatan bersama untuk membangun hidup sejahtera, damai, rukun dan
harmonis.
c. Aktualisasi Teks: Setiap murid Kristus dengan kemampuan bakat dan talentanya
dapat ikut ambil bagian dalam pewartaan kerajaan Allah yang merangkum semua
orang dari berbagai latar belakang. Setiap murid Kristus hadir dalam gerakan
bersama dengan semangat injil untuk membangun tatanan hidup bersama yang
harmonis, rukun, damai sejahtera. Setiap murid Kristus menjadi pionir dalam
mengupayakan kesejahteraan bersama di tengah masyarakat yang beragam.

3. Sharing Pengalaman
(Setelah mendapat gambaran dari teks kitab suci fasilitator mengajak peserta
untuk dapat berbagi shering pengalaman dan refleksi iman)
Bapak, ibu, sekalian diberi kesempatan untuk mensharingkan pengalaman yang
sesuai dengan tema kita atau juga sesuai bacaan injil Lukas 8 : 1-3 yang sudah kita dalami
bersama.
4. Simpulan oleh fasilitator;
(Fasilitator dapat membuat kesimpulan sendiri berdasarkan sharing dari peserta atau dengan
menggunakan kesimpulan dibawah ini)
Bapak ibu, saudara saudari terkasih, kita semua juga dipanggil untuk bersama-sama
mewartakan injil Kerajaan Allah. Kita yang sudah menerima Sakramen Baptis membentuk
satu kawanan yang disebut Gereja, dengan satu Gembala Agung yakni Tuhan kita Yesus
Kristus. Kita berjalan bersama dalam keberagaman adat, budaya, bahasa, status sosial,
pendidikan, dan sebagainya dengan berbagai macam tantangan dan pergumulan hidup;
namun tetap dalam satu terang yakni terang sabda Allah yang menuntun kita menuju satu
tujuan yakni persatuan abadi dengan Allah.

Keragaman dalam kebersamaan adalah kekayaan dan kekuatan bersama yang bukan
saja mencakup umat Katolik, melainkan seluruh umat manusia untuk membangun hidup
sejahtera, rukun, dan harmonis. Katekese malam ini memotifasi kita untuk mewujudkan diri
sebagai pengikut Yesus dan anggota Gereja yang baik sekaligus sebagai anggota masyarakat
yang baik.

5. Rencana Aksi Nyata


Fasilitator mengajak peserta untuk merencanakan aksi nyata bersama,

6. Doa Umat
Fasilitator mengajak peserta untuk mengungkapkan doa secara spontan, 2-3
peserta. Kalau peserta kesulitan dalam mengungkapkan, fasilitator dapat membacakan
doa berikut ini:
- Ya Bapa, sadarkan para pemimpin umat, untuk mampu mengayomi umatnya, untuk
kerukunan umat beragama dan menciptakan kesatuan dan persatuan. Marilah kita
mohon….
- Bagi para pemimpin negara. Semoga mereka selalu mengutamakan perdamaian di
semua negara. Marilah kita mohon …

- Pagi Para Pendidik. Ya Bapa, mampukan para pendidik kami mengajarkan semangat
toleransi bagi semua peserta didiknya. Marilah kita mohon…
- Bagi kita yang hadir disini. Ya Bapa, semoga firman-Mu yang telah menggerakkan kami
dalam seluruh proses katekese ini, menjadikan kami tanda perdamaian dimanapun
kami berada. Marilah kita mohon….
Kita satukan semua doa syukur dan permohonan kita dengan doa yang
diajarkan Yesus sendiri. BAPA KAMI ….

7. Penutup:
Doa Penutup
Marilah kita berdoa;
Ya Tuhan, Syukur bagi-Mu, untuk kesempatan berahmat ini, kami boleh mengambil
bagian secara aktif dan sadar, dalam seluruh proses katekese ini. Semoga dengan
terang Firman-Mu yang telah memotivasi kami untuk menjadi pencipta perdamaian
di dalam hidup dan karya sesuai dengan profesi kami masing-masing. Doa dan
harapan ini kami sampaikan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan dan Juru
Selamat kami. Amin.
-Lagu Penutup: MB.NO.518. Gereja Bagai Bahtera
-Tanda Salib
8. Pengumuman untuk pertemuan berikut
Di Mana :
Bacaan Katekese Ke III :
PERTEMUAN KETIGA
BERJALAN BERSAMA DALAM LINGKUNGAN HIDUP SEMESTA
(Teks kitab Suci injil Markus 4:30-32)

1. Pembukaan
- Lagu pembukaan
Mada Bakti NO. 471. Alangkah megah karya-Mu atau Lagu lain yang sesuai
- Tanda Salib
- Pengantar
Bapak,Ibu, umat beriman yang terkasih, selamat bertemu kembali. Pada
pertemuan yang kedua, kita sudah mendalami sub tema yang kedua, “Manusia
Berjalan Bersama dalam Keberagaman”. Bagaimana dengan Aksi Nyata yang
sudah disepakati, apakah sudah dilaksanakan?
Hari ini kita berjumpa lagi di tempat ini, untuk melanjutkan Katekese Adven
kita untuk sub tema ketiga: “Berjalan Bersama dalam Lingkungan Semesta”.
Bapa/ibu, kita menyadari dan mengakui bahwa peran lingkungan hidup
semesta sangat besar bagi keberlangsungan hidup manusia. Yesus dalam bacaan
yang akan kita dalami sebentar, menganalogikan tumbuh kembangnya Kerajaan
Allah dengan tumbuh kembangnya biji sesawi. Marilah dengan rendah hati dan
saling membuka diri untuk belajar bersama dalam sharing pengalaman hidup
beriman kita sehari-hari. Mari kita mengawali pertemuan ini dengan berdoa.

- DoaPembukaan
Allah Maha Pengasih dan pemberi kehidupan, kami menyadari kasih-Mu
terhadap kami manusia. Engkau menganugerahkan bagi kami alam dan lingkungan
hidup semesta yang kaya raya dengan segala kemegahannya. Engkau memberikan
kepada kami talenta dan tanggungjawab untuk menjaga dan merawatnya dengan
kerjakeras. Berilah kami kekuatan agar kami mampu bersama membangun dan
merawat alam semesta ini. Semua doa dan permohonan ini kami sampaikan
kepada-Mu lewat perantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.

2. Pembacaan dan Pendalaman Teks Kitab suci


- Pendalaman Kitab Suci
(fasilitator dapat meminta salah seorang peserta diminta untuk membacakan
teks kitab suci)
Teks Kitab Suci
Injil Markus 4:30-32

4:30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau
dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?
4:31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang
paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.

4:32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala
sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-
burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."

- Pendalaman teks bersama


Marilah kita membaca dan mendalami secara pribadi teks kitab suci yang baru saja
kita dengar/kita baca (5 menit) setelah itu mari kita mendalami secara bersama-sama
dengan bantuan pertanyaan penuntun yang sudah disiapkan.

- PertanyaanPenuntun:
1. Apa maksud dan tujuan Yesus menggunakan perumpamaan? (agar mudah
dimengerti)
2. Mengapa Yesus menggunakan biji sesawi untuk menjelaskan Kerajaan Allah?
(karena pendengarnya petani, sesawi itu tanaman yang ada di sekitar mereka,
tau manfaat dan perkembangannya.)
3. Bagaimana Kerajaan Allah itu dapat tumbuh dan berkembang?( tumbuh dari
hati setiap manusia, berkembang dan berbuah dalam wujud sikap, tutur kata
dan perilaku yang baik, hidup rukun dan harmonis dengan seluh makhluk
ciptaan.
4. Apa pesan Teks Mrk 4:30-32 bagi kita manusia beriman? (Agar kita terus
menabur kebaikan, kapan dan dimana saja dan terhadap siapa saja sehingga
suasan kerajaan Allah dapat dirasakan oleh semua orang.
Manusia berkewajiban memelihara dan melestarikan alam lingkungan demi
kelangsungan hidupnya dan sesama.)

- Penjelasan Teks
a. Gambaran Teks: Yesus menggunakan perumpamaan tentang biji sesawi untuk
menjelaskan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah bertumbuh secara perlahan tetapi
pasti, mulai dari awal yang kecil sampai besar dan menjadi tempat untuk burung-
burung bersarang. Yang menarik di sini adalah penggunaan fenomena alam dari
dunia pertanian untuk menjelaskan pertumbuhan Kerajaan Allah. Yesus dengan
cakap memanfaatkan apa yang sangat konkrit dalam kehidupan orang banyak
untuk memberikan pengajaran. Dari teks ini diperoleh gambaran singkat
mengenai dunia pertanian orang Israel zaman Yesus. Petani menanam sayur
sesawi, yang bibitnya sangat kecil. Sayur ini dapat bertumbuh menjadi besar dan
bermanfaat tidak saja bagi manusia, tetapi juga burung-burung. Jenis sayur ini
cocok di daerah Israel yang minim curah hujan. Sesawi dapat bertumbuh menjadi
besar dalam iklim yang kering, dan bertahan lama.
b. Pesan Teks: Manusia dapat belajar dari alam untuk merefleksikan kehidupan nya
yang bermakna di hadapan Allah dan sesama manusia. Manusia dapat mengelola
alam dengan bijaksana dan memperoleh manfaat untuk kehidupannya. Menjaga
keseimbangan alam dapat menolong makhluk hidup lainnya untuk hidup saling
menguntungkan.

c. Aktualisasi Teks: orang beriman kristiani hendaknya belajar memanfaatkan setiap


jengkal tanah untuk menanam pohon yang berguna bagi kehidupan manusia
maupun makhluk lainnya. Orang beriman kristiani hendaknya memelihara alam
dengan bijaksana agar terjalin hubungan mutualisme yang membawa kebaikan
bersama.

3. Sharing pengalaman iman


(Setelah mendapat gambaran dari teks kitab suci fasilitator mengajak peserta
untuk dapat berbagi shering pengalaman dan refleksi iman)
Marilah kita membagikan pengalaman iman kita atau hasil refleksi kita atas teks kitab
suci yang kita renungkan. sharingkan pengalaman harian kita yang disentuh oleh
bacaan tadi!

4. Simpulan oleh fasilitator.


(Fasilitator dapat membuat kesimpulan sendiri berdasarkan sharing dari peserta
atau dengan menggunakan kesimpulan dibawah ini)
Bapak,ibu yang terkasih, hidup kita sangat tergantung pada alam. Ada hubungan
timbal balik, saling memberi manfaat dan saling memberi dampak antara manusia,
sesama, tanah, tumbuhan, air, hewan dan seluruh alam semesta. Manusia sebagai
makhluk yang memiliki akal budi dan hati nurani, yang diberi tanggungjawab besar
untuk mengelola semuanya dengan bijaksana, serta menjaga keutuhan dan
keharmonisan semua ciptaan, dengan merawat dan melestarikannya. Melalui hidup
yang harmonis antara manusia dengan lingkungan hidup semesta, kerajaan Allah
semakin nyata di dunia. Namun karena keegoisan dan keserakahan sekelompok
manusia yang cenderung hanya mau mengambil keuntungan tanpa mengusahakan
pelestariannya, maka tidak heran, hampir setiap tahun selalu terjadi bencana yang
menelan banyak korban dan merugikan manusia itu sendiri.
5. Rencana aksi nyata
Fasilitator mengajak peserta untuk merencanakan aksi nyata bersama,
1. Apa yang akan dibuat ? (Menanam tanaman produktif, apotik hidup di
pekarangan, membuat pupuk tanaman, membuat bahan semprot hama tanaman,
dll tergantung kesepakatan)
6. DoaUmat
(Fasilitator dapat mengajak peserta untuk mengungkapkan doa-doa kita secara
spontan, sebagai tanggapan atas pesan dari refleksi sabda malam ini (2-3
peserta). Kalau peserta kesulitan dalam mengungkapkan, fasilitator dapat
membacakan doa berikut ini)
- Ya Bapa, kami bersyukur dan berterimakasih kepada-Mu karena Engkau telah
menciptakan, memelihara dan menyediakan semua yang kami butuhkan lewat
alam semesta dan segala isinya. Ampunilah kami, bila kami hanya mengambil
manfaatnya namun lalai untuk mengusahakan kembali, memelihara dan
melestarikannya. Marilah kita mohon …
- Ya Bapa yang Mahabaik, sadarkanlah hati manusia, agar mampu mengelola alam,
hewan dan tumbuhan secara bertanggungjawab demi kebahagiaan dan
kesejahteraan bersama serta kelangsungan hidup manusia. Marilah kita mohon …
- Ya Allah yang mahakuasa, berkatilah para petani dan peternak, dengan segala jenis
usaha dan jeri lelah mereka, anugerahkan kepada mereka kesehatan jiwa dan
badan agar mereka giat bekerja dan mampu meningkatkan produktifitas mereka
untuk memenuhi kebutuhan hidup kami bersama. Marilah kita mohon …
- Allah Bapa kami yang berbelaskasih, berikan hati yang tabah dan sabar kepada
seluruh petani bersama keluarganya yang mengalami gagal panen. Semoga
mereka tetap bersemangat untuk terus berjuang penuh harapan demi
mempertahankan hidup mereka. Marilah kita mohon …

Kita satukan doa-doa kita dengan doa yang diajarkan kristus kepada kita. Bapa
Kami…

7. Penutup.
-Doa penutup
Marilah berdoa,
Allah Bapa penyelenggara hidup kami, Engkau menghendaki agar Kerajaan-Mu
terwujud dalam kehidupan kami di dunia ini, dengan membangun hubungan yang
harmonis dengan seluruh ciptaan-Mu. Semoga dengan katekese ini, membantu kami
untuk lebih bijaksana dalam mengelola alam dan segala hasilnya untuk memenuhi
kebutuhan kami dan mempertahankan keberlangsungan hidup bersama secara
harmonis. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
- Lagu Penutup:
MB. NO. 488. Syukur BagiMu ya Tuhan /lagu lain yang sesuai.
PENGUMUMAN
Tempat Katekese ke IV :………..
Bacaan :………..
PERTEMUAN KEEMPAT
BERJALAN BERSAMA DALAM KESATUAN IMAN YANG BENAR
(Teks Kisah Para Rasul 2:41-47)

1. Pembukaan
- Lagu pembukaan: MB. NO.477. Semua Bunga atau lagu lain yang sesuai
- Tanda Salib
- Pengantar
Bapak, ibu dan saudara-saudariku yang terkasih dalam kasih Kristus. Selamat
berjumpa Kembali!
Pada pertemuan yang lalu, pertemuan ketiga kita sudah mendalami sub tema
“Berjalan Bersama dalam Lingkungan Semesta”., Bagaimana dengan aksi nyata,
apakah sudah dilakukan?
Hari ini merupakan pertemuan terakhir dalam kegiatan Katekese kita menjelang
pesta Natal. Kita akan mendalami sub tema yang keempat: “Berjalan Bersama
dalam Kesatuan Iman yang Benar”. Kita akan mendalami bagaimana cara hidup
Jemaat yang pertama. Apa yang mereka buat dalam kebersamaan itu diwariskan
kepada kita sebagai umat Tuhan dan murid-murid Kristus.

- Doa Pembukaan:
Marilah berdoa,
Ya Allah Tri Tunggal yang Maha Kudus, kami berkumpul kembali di tempat ini,
untuk melaksanakan kegiatan Katekese yang ke-4. Utuslah Roh Kudus-Mu, agar
kami mampu mendalami dan meneladani cara hidup jemaat yang pertama.
Semuanya ini kami sampaikan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan
kami. Amin.

2. Pembacaan dan pendalaman Teks Kitab Suci


(fasilitator dapat meminta salah seorang peserta diminta untuk membacakan teks
kitab suci)

Teks Kitab Suci


Kisah Para Rasul 2:41-47

2:41 Orang-orang yang Menerima perkataan-Nya itu memberi diri dibaptis dan pada hari
itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak
mujizat dan tanda.

2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama,

2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya
kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

2:47 Sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

- Pendalaman teks bersama

Bapak, ibu terkasih, marilah kita sekali lagi mendalami bacaan yang baru saja kita baca
atau kita dengar tadi secara pribadi (5 menit) kemudian kita mendalami Bersama-
sama dengan bantuan pertanyaan penuntun berikut ini:
1) Ayat mana yang paling berkesan bagi bapak/ibu ? Berikanlah alasan memilih ayat
tersebut atau sharing pengalaman pribadi (bisa dibatasi untuk 2-3 orang saja).
2) Bagaimana cara hidup Jemaat Perdana tersebut dapat diwujudkan dalam
kehidupan Gereja sekarang ?

- Penjelasan teks

a. Gambaran Teks: Teks ini berbicara tentang kehidupan Gereja perdana. Para
pengikut Kristus hidup dalam kesatuan iman yang benar di bawah pimpinan
para rasul yang diketuai Petrus. Dikisahkan bahwa mereka hidup dalam kasih
persaudaraan, berkumpul bersama, berdoa, mendengarkan ajaran para rasul
dan bersekutu dalam ekaristi suci. Mereka Bersatu hati dan pikiran untuk
membentuk Gereja yang satu dalam iman rasuli. Cinta kasih menjadi pengikat
persekutuan gerejawi ini. Mereka saling peduli, saling memperhatikan, saling
melayani dengan cinta kasih. Cara hidup mereka disukai banyak orang.
b. Pesan Teks: Persekutuan gerejawi sangat penting dalam kehidupan
menggereja. Persekutuan ini berlandas pada iman yang satu yaitu iman para
rasul akan Yesus Kristus. Persekutuan gerejawi dipupuk dalam kesatuan hati
dan jiwa untuk berdoa bersama, mendengarkan pengajaran para rasul, dan
terutama merayakan ekaristi. Kesatuan ekaristi ini merupakan hal terpenting
dalam kesatuan iman yang benar.
c. Aktualisasi Teks: Para murid Kristus hendaknya memelihara persatuan
gerejawi dengan mengikuti ajaran Gereja, dalam hal ini para pimpinan Gereja
yang merupakan pengganti dan penerus para rasul. Kesatuan gerejawi itu
diwujudkan dalam doa bersama dan perayaan ekaristi, serta kesaksian iman
melalui pelayanan kasih.

3. Sharing pengalaman iman


(fasilitator mengajak peserta untuk sharing baik tentang pngalaman iman dan
juga sharing refleksi atas teks Kitab Suci yang dipakai dalam katekese)

4. Simpulan oleh fasilitator:


Kita yang hidup dalam Gereja sekarang yang sedang berziarah menuju rumah Bapa,
diharapkan tetap meniru dan melaksanakan apa yang sudah dilakukan oleh Jemaat Perdana,
dengan mengembangkan 4 bidang kegiatan;
Pertama: Gereja Perdana: Mereka bertekun dalam pengajaran para Rasul; Gereja Sekarang,
giat dalam bidang: PEWARTAAN/KERYGMA. Kegiatannya: katekese Umat, Katekese
Kategorial, Katekese Sekolah, sharing Kitab Suci, khotbah,renungan, lektor, dll.
Kedua: Gereja Perdana: Mereka memecahkan roti dan berdoa atau memuji Allah; Gereja
Sekarang: IBADAT DAN SAKRAMEN/ LEITURGYA. Kegiatannya: doa Bersama, ibadat
mingguan, ibadat syukuran, koor, dan melayani sakramen, menerima sakramen dan
merayakan sakramen.
Ketiga: Gereja Perdana: Mereka bertekun dalam persekutuan; Gereja Sekarang: Persekutuan
terkecil adalah Keluarga. Ada persekutuan dalam KUB, Wilayah, Stasi, Paroki, Keuskupan, ada
juga kelompok kategorial (Sekami, OMK) dan ada pula Organisasi Gereja (Misalnya, Legio
Maria, WKRI, ME, Soswan, dll).
Keempat: Gereja Perdana: Mereka saling memperhatikan kebutuhan hidup; Gereja Sekarang
: giat dalam bidang: DIAKONIA/PELAYANAN. Contoh kegiatannya: Aksi nyata dari kegiatan
APP, Anjang sana ke panti asuhan, panti sosial. Menyumbang makanan, obat-obatan dan
pakaian layak pakai untuk para korban bencana, mengunjungi orang sakit, dll.
Jadi, marilah kita ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan tersebut demi membangun iman kita
dan mewujudkan Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik.

5. Rencana Aksi Nyata:


Fasilitator mengajak peserta untuk membicarakan bersama aksi nyata yang akan
dilakukan bersama setelah proses katekese.
a. Apa yang akan dibuat ?
b. Kapan dilaksanakan ?
c. Sasarannya siapa dan di mana ?
6.Doa Umat:
Setelah merencanakan aksi nyata kita, marilah kita memanjatkan doa-doa kita kepada
Tuhan. Kita ungkapkan secara spontan ( oleh beberapa peserta). Atau membacakan doa-
doa berikut:
- Ya Bapa, kami bersyukur kepada-Mu atas berkat yang telah kami terima. pada
kesempatan ini, kami boleh belajar dari cara hidup jemaat perdana. Semoga
menjadi inspirasi bagi kami dalam menghayati iman kami. Marilah kita mohon…
- Ya Bapa semangatilah kami dengan kekuatan Roh-Mu agar kami mampu
menghayati Gereja yang satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Marilah kita mohon….
- Ya Bapa Maha Kuasa, mampukanlah kami dalam menghadapi arus zaman dan
tetap teguh dalam iman dan persekutuan. Marilah kita mohon…..
- Ya Bapa, kuasailah kami dengan Roh Kudus-Mu agar kami hidup rukun dan bersatu
padu, saling memperhatikan satu sama lain sebagai saudara. Marilah Kita
Mohon….

Kita satukan semua doa dan permohonan kita dengan doa yang diajarkan Yesus sendiri,
Bapa Kami ….

7.PENUTUP
DoaPenutup
Marilah berdoa,
Allah Bapa yang Maha kuasa dan kekal, kami bersyukur atas bimbingan-Mu
dalam kegiatan Katekese. Kami boleh belajar banyak hal dari cara hidup Jemaat
Perdana. Kami menyadari masih banyak kekurangan di dalam menghayati hidup
menggereja, melakukan tugas-tugas sebagai anggota Gereja-Mu. Semoga kegiatan
katekese kami di bawah tema “Berjalan Bersama Dengan Semangat Injil Dalam Bingkai
Pergumulan Manusia” ini dapat menginspirasi dan memotifasi kami agar lebih sabar,
tabah dan bertanggungjawab menjalankan tugas sebagai anggota Gereja-Mu yang
Satu, Kudus, Katolik dan, Apostolik. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

-Tanda Salib
-Lagu:
Marilah Saudara Melangkah Maju
UCAPAN TERIMA KASIH DAN EVALUASI
KATEKESE UMAT

BERJALAN BERSAMA DENGAN SEMANGAT INJIL DALAM BINGKAI PERGUMULAN MANUSIA

KATEGORI ORANG MUDA KATOLIK

ADVEN 2023

Tim Penyusun:

Marselina Ega, S. Pd

Maria Wendelina Dhiu, S. Ag

Oswaldus Agustinus Kerobi Keraf, S. Pd

Maria Novi Nokas, S. Pd


PERTEMUAN PERTAMA
KERJA MANUSIA
SURAT KE DUA RASUL PAULUS KEPADA JEMAAT DI TESALONIKA
3:6-15

Tujuan:
• Agar orang muda memahami makna kerja bagi kehidupannya
• Agar orang muda mampu memahami nilai-nilai kerja
• Agar orang muda memahami ajaran Kristiani tentang kerja

GAGASAN DASAR
Kerja adalah bagian integral dari kehidupan manusia di dunia. Beberapa ahli
memberikan definisi kerja sebagai demikian: Prof. Dr. Soekanto kerja adalah Aktivitas
teratur dan berkesinambungan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta memberikan
identitas dan status sosial. Dr. Edi Sutrisno, kerja adalah Aktivitas menggunakan
keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Prof. Dr. Harry Tjahjono kerja adalah Aktivitas berdasarkan motivasi dan
kebutuhan pribadi yang memberikan makna dan tujuan hidup. dan Prof. Dr. Marimba N.
Muchreta kerja adalah Aktivitas menghasilkan barang atau jasa yang akan digunakan oleh
orang lain dalam pembangunan ekonomi Pengertian kerja dari para ahli menunjukkan
bahwa, kerja itu memiliki makna yang mendalam bagi manusia, dalam berbagai aspek
kehidupan. Kerja adalah sarana manusia untuk beraktivitas dan mengatualisasikan dirinya
yang berdampak, pada banyak aspek kehidupan. Kerja manusia memiliki nilai yang
mendalam untuk dihayati dan dibagikan kepada sesamamanusia. Nilai kerja manusia
memiliki banyak makna yang mendalam antara lain:

Nilai Personal atau pribadi, kerja itu bernilai untuk pribadi, karena dia merupakan
kegiatan khusus dari makhluk yang berakal budi dan berkehendak bebas. Kemampuan
untuk bekerja termaksud dalam martabat khusus manusia, sebab hanya manusia yang
bisa dengan sadar dan bebas dapat mengarahkan kegiatannya pada satu tujuan atau
maksud tertentu, karena itu dia wajib mempertangung jawabkan pekerjaannya sendiri.
kerja adalah sarana untuk memperkembangkan diri dalam berbagai aspek termaksud
kerohanian di dalamnya.

Nilai sosial dari kerja, muncul dari kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang
mengandalkan relasi ketergantungan. Dengan bekerja manusia beriteraksi dengan orang
lain. Lewat bekerja juga manusia menghasilkan sesuatu untuk orang lain. Setiap
pekerjaan, akan selalu punya dampak terhadap orang lain. Setiap pekerjaan, selalu
berkaitan dengan yang lain.Apa yang dikerjakan pada masa lampau punya dampak pada
masa sekarang dan masa yang akan datang.

Nilai keagamaan atau religiositas. Nilai kerja manusia tidak hanya berhenti pada nilai
pribadi dan sosial saja, jika hanya nilai-nilai itu yang dikejar oleh manusia dalam bekerja,
maka kerja belum memiliki arti yang hakiki bagi kemanusiaannya dan hanya tenggelam
dalam dunia sekuler atau nilai duniawi semata. Oleh karena itu dalam bekerjapun harus
ditemukan nilai religiusnya, sebab manusia juga adalah makhluk spiritual religious,
makhluk beragama. Dalam kesibukan bekerja manusia harus selalu sadar akan Tuhan yang
telah memberinya kemampuan, kesempatan dan juga pekerjaan. Ensiklik Paus St.
Yohanes Paulus ke II, laborem Exercens menegaskan sejak semula manusia dipanggil
untuk bekerja. Bekerja itu, salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk
ciptaan lainnya dan yang membuat hidupnya lestari. Hanya manusialah yang mampu
bekerja dan dengan kerjanya ia mengisi hidupnya di dunia. Gereja Yakin bahwa kerja
merupakan dimensi mendasar hidup manusia di dunia. Keyakinan itu diteguhkan dengan
mempertimbangkan seluruh warisan pelbagai ilmu tentang manusia yakni Antropologi,
ilmu pubrakala, sejarah sosiologi, psikologi dan lain sebagainya. Akan tetapi sumber
keyakinan utama Gereja ialah Sabda Allah yang diwahyukan. Karena itulah keyakinan Akal
budi sekaligus menjadi keyakinan iman, sebab Gereja percaya akan manusia, berpikir
tentang manusia serta menyapa manusia bukan melulu dalam terang sejarah, bukan
karena bantuan berbagai metode ilmiah, melainkan pertama-tama karena cahaya sabda
Allah.Sebagai orang beriman harus dipahami bahwa bekerja merupakan perwujudan
iman kepada Allah.

SUMBER TEKS: (Surat Rasul Paulus Kedua Kepada jemaat di Tesalonika 3:6-15)
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. PEMBUKAAN
• Pengantar (oleh Fasilitator)
Orang Muda Katolik (OMK) terkasih, kini kita memasukki Masa Adven Tahun 2023.
Sejalan dengan Ajakan Pastoral melalui Musyawarah Pastoral (MUSPAS)
Keuskupan Agung Kupang tahun 2020 yang lalu dengan wawasan dasar Pastoral
untuk tahun 2020-2024 adalah “Berjalan bersama dengan semangat Injil” menuju
Kerajaan Allah dalam bingkai pergumulan kerajaan kemanusian, maka tema
katekese dalam masa Advent ini mengacu pada tema MUSPAS yang ada.
“BERJALAN BERSAMA DENGAN SEMANGAT INJIL DALAM BINGKAI
PERGUMULAN MANUSIA” Dari tema umum ini dijabarkan dalam empat sub-tema
yang akan dibagi dalam 4 kali pertemuan yakni
• Kerja manusia
• Manusia berjalan bersama dalam keragaman
• Berjalan bersama dalam lingkungan hidup semesta
• Berjalan bersama dalam kesatuan iman yang benar
Kaum Muda Katolik yang terkasih, Pada kesempatan ini kita akan mendalami
sub tema yang pertama yakni “Kerja manusia”. Dari pertemuan ini kita diajak
untuk memahami makna kerja, nilai-nilai kerja dan ajaran Kristiani tentang kerja.
Mari kita awali pertemuan kita dengan doa.
• Lagu Pembukaan MB No. 528: Marilah kita membangun dunia di dalam
Kristus (lagu lain sesuai dengan tema)

• Tanda Salib:

Doa Pembukaan:
P: Marilah kita berdoa
Ya Allah yang Maha Kuasa dan Kekal, kami bersyukur atas penyertaan-Mu yang
boleh kami alami dari waktu ke waktu. Pada saat ini kami kaum muda berkumpul
bersama di sini, untuk saling berbagi pengalaman hidup melalui kegiatan Katekese
minggu Adven Pertama. Kami mohon bimbingan Roh Kudus-Mu agar kami mampu
saling berbagi pengalaman tentang pentingnya kerja dan nilai-nilai dari setiap
pekerjaan kami masing-masing. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

2. KENYATAAN HIDUP
Manusia adalah makhluk pekerja. Tanpa bekerja manusia kehilangan jati
dirinya sebagai manusia. Maka apapun suatu pekerjaan, asalkan halal, orang akan
merasa dirinya bernilai di hadapan sesamanya. Sebaliknya orang-orang yang berada
di usia produktif namun tidak bekerja akan merasa rendah diri dalam pergaulan
masyarakat.
Kerja adalah bagian integral dari kehidupan manusia di dunia. Kerja juga
diartikan sebagai aktivitas teratur dan berkesinambungan untuk mencukupi
kebutuhan hidup serta memberikan identitas dan status sosial. Kerja juga sebagai
sarana manusia untuk beraktivitas dan mengaktualisasikan dirinya’ yang berdampak
pada banyak aspek kehidupan. Namun dalam kenyataan, ada sebagaian orang bahkan
di kalangan orang muda mengabaikan pentingnya kerja, berfoya-foya dengan
keuangan yang dihasilkan orang tua, tidak bertanggungjawab atas pemberian orang
tua, boros, malas dan mentalitas instant.
Pertanyaan:
1. Apa artinya kerja?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan orang tidak bekerja?
3. Bagaimana cara mengatasinya?

- Kesimpulan jawaban (oleh fasilitator)


Kerja adalah setiap kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik
jasmani maupun rohani ataupun mmempertahankan hidup jasmani maupun rohani.
Kerja memerlukan pemikiran yang dengan sadar diarahkan pada tujuan tertentu. Kerja
merupakan kegiatan insani yang ada dalam diri manusia sebagai makhluk yang berakal
budi.
3. Pembacaan teks Kitab suci
Surat kedua Rasul Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika 3:6-15
*Fasilitator bisa meminta seorang peserta untuk membacakan teks Kitab Suci dengan
suara lantang dan tidak tergesa-gesa. Peserta yang lain mendengarkan dengan penuh
perhatian sambal mengikutinya dari Alkitab masing-masing atau...
* Fasilitator bisa meminta semua peserta membacakan secara bersama-sama dengan
ketentuan, pria membacakan ayat ganjil dan wanita membacakan ayat genap
ataupun sebaliknya

Surat Ke Dua Rasul Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika


3:6-15

3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan
pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.

3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena
kami tidak lalai bekerja di antara kamu,

3:8 Dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan
berjerihpayah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara
kamu.

3:9 Bukan karena kami tidak berhak untu kitu, melainkan karena kami mau menjadikan
diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.

3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini
kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya
dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.

3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus
Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan
demikian makan makanannya sendiri.

3:13 Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakana dalam surat
ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,
3:15 Tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang
saudara.
- Pendalaman lewat Pertanyaan Penuntun sebagai berikut:
Pertanyaan Penuntun:
1. Apa makna kerja berdasarkan teks Kitab Suci tersebut?
2. Bagaiman nasihat rasul Paulus tentang kerja?
3. Apa pesan teks Kitab Suci bagi kita kaum muda saat ini?
- Penjelasan teks (Pendalaman Kitab Suci)
(Fasilitator dapat menjelaskan teks untuk memperkaya pemahaman peserta
dengan mengunakan penjelasan dibawah ini)
a. Gambaran Teks: Rasul Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Tesalonika untuk
rajin berdoa dan bekerja. Aspek bekerja ditekankan oleh Paulus, karena dia
memperoleh informasi bahwa ada anggota jemaat yang tidak bekerja, melainkan
sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Paulus mengingatkan mereka untuk kembali
fokus pada pekerjaan masing-masing. Bekerja itu penting dalam kehidupan manusia.
Orang bekerja untuk memperoleh nafkah hidup dan makan dari hasil pekerjaannya.
Karena itu Paulus dengan tegas menyatakan bahwa jika ada orang yang tidak bekerja,
janganlah ia makan. Peringatan ini sangat tegas menekankan pentingnya kerja. Tanpa
kerja, orang tidak dapat makan. Paulus sendiri memberikan contoh dengan bekerja
sebagai tukang kemah. Dia bekerja mencari uang untuk membiayai hidupnya maupun
karya kerasulannya.
b. Pesan Teks: kerja itu penting bagi manusia. Dengan bekerja, manusia menjadi
manusiawi, bahkan sangat kristiani. Tiada orang kristiani tanpa kerja. Maka setiap
orang beriman kristiani hendaknya bekerja, memiliki pekerjaan dan hidup dari
pekerjaan itu.
c. Aktualisasi Teks: menjadi pribadi yang menghargai kerja, tahu bekerja, rajin bekerja,
kreatif dalam pekerjaan, membangun dunia lewat kerja, ikut ambil bagian dalam
kesejahteraan bersama melalui kerja.

4. Sharing pengalaman iman


(fasilitator mengajak peserta untuk sharing baik tentang pengalaman iman dan juga
sharing refleksi atas teks Kitab Suci yang dipakai dalam katekese)

5. Kesimpulan oleh fasilitator:


(Fasilitator dapat menari kesimpulan dari shering pengalaman iman dari para peserta,
atau menggunakan simpulan berikut)

Kerja manusia memiliki makna ekonomis artinya bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang primer, makna sosiologis artinya selain untuk kebutuhan sendiri tetapi juga
untuk memenuhi kebutuhan orang lain dan makna antropologis : dengan bekerja
memungkinkan manusia lebih membina dan membentuk diri dan pribadinya dengan
menggunakan akal budi, kehendak, tenaga, serta rasa tanggung jawab terhadap
kesejahteraan umum, makna religius: dengan berkerja, manusia ikut serta melanjutkan
karya Allah di dunia ini.
Beberapa pernyataan dalam Dokumen Gereja tentang Kerja manusia:
• Gaudium Et Spes Art. 67 “...Bahkan menurut keyakinan kita, melalui kerja yang
dipersembahkan kepada Allah, manusia digabungkan kepada karya penebusan
Yesus Kristus sendiri, yang ketika di Nasaret bekerja dngan taganNya sendiri,
memberi martabat luhur kepada kerja”

• Laborem Excercenc Art. 1 “...kerja itu salah satu ciri yang membedakan manusia
dari mahluk ciptaan lainnya, yang kegiatannya untuk melestarikan hidupnya tidak
dapat disebut kerja. Hanya manusialah yang mampu bekerja;..

• Amsal 14:23 “Orang yang malas tidak diberkati atau akan jatuh miskin.

• Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Tuntas!

6. Rencana aksi nyata:


Marilah kita merencanakan aksi bersama dalam membangun persatuan hidup
dengan Allah dan sesama dengan memperhatikan berapa hal (Siapa, buat apa,
bersama siapa, kapan, dimana dan bagaimana)
7. Doa Umat:
*Fasilitator bisa memberikan kesempatan kepada peserta untuk menggungkapkan
doa umat secara spontan, atau menggunakan susunan doa umat yang telah disiapkan
(Ditunjuk 5 orang)
- Bagi Gereja. Semoga Allah Bapak melimpakan rahmat, kekuatan agar Gereja
semakin mampu memahami makna kerja dalam kehidupan demi kesejahteraan
umatnya.
Marilah kita mohon.......
- Bagi pemimpin bangsa dan negara. Semoga Allah Bapa mencurahkan rahmat
kebijaksanaan kepada para pemimpin bangsa dan negara agar bekerja dengan
jujur, adil demi kesejahteraan seluruh masyarakat.
Marilah kita mohon....
- Bagi para tenaga kerja. Semoga Allah memberkati mereka yang telah berjuang
untuk membuka lapangan kerja bagi kaum muda di mana saja. Semoga melalui
pekerjaan yang ada mereka menyadari bahwa itu adalah bagian dari pelayanan
bukan pemaksaan.
Marilah kita mohon....
- Bagi orang muda. Semoga kaum muda lebih mencintai pekerjaanya demi memuhi
kebutuhan hudupnya dan pelayanan kepada sesama.
Marilah kita mohon....
- Bagi kita sendiri. Semoga makin taat dan bertanggung jawab dengan pekerjaan
kita masing-masing dengan tidak menuntut lebih banyak apa yang bukan menjadi
hak kita
Marilah kita mohon....
Kita satukan doa kita dengan sama-sama berdoa doa Bapa Kami

- Doa Penutup.
Marilah Berdoa
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau menghendaki agar kami menaklukkan
bumi dan mengolahnya lewat aneka pekerjaan. Dengan demikian Engkau
membimbing kami memenuhi kebutuhan hidup kami. Kami bersyukur karena melalui
kerja yang bermacam-macam, Kau ikut sertakan kami dalam karya-Mu sendiri. Kami
bersyukur atas berbagai pekerjaan manusia sekarang ini, semoga selalu dihayati
sebagai panggilan-Mu dan selalu berusaha melakukan pekerjaan positif demi
kehidupannya sendiri, sesama dan karya keagungan Allah. Demi Yesus Kristus sumber
keselamatan sejati yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin
8. Lagu Penutup MB. No 288 Tingkatkan Karya Serta Karsa (atau lagu lain yang sesuai)
9. Pengumuman
(Menyampaikan informasi terkait pertemuan berikutnya)
Tempat : ………..
Bacaan : ………..

PERTEMUAN KEDUA
MANUSIA BERJALAN BERSAMA DALAM KERAGAMAN
Teks Injil Lukas 8:1-3

TUJUAN
1. Agar orang muda memahami perbedaan sebagai kekuatan untuk saling mengisi satu
dengan yang lain.
2. Agar orang muda memahami pentingnya toleransi sebagai kekayaan sumber daya
manusia dalam mewartakan Kerajaan Allah

GAGASAN POKOK
• Hidup bersama dalam keragaman baik keragaman sosial, budaya dan agama adalah
hal yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan kita. Keragaman atau perbedaan
seharusnya bisa dijadikan kekuatan untuk kemajuan bersama, karena bisa digunakan
untuk saling mengisi satu dengan yang lain. Kerukunan dalam keragaman menjadi
agenda besar yang harus terus dipertahankan dan diperjuangkan di Indonesia yang
penuh dengan keragaman, dimulai dari daerah kita. Dipertahankan karena kondisi
rukun yang telah ada, merupakan anugerah luar biasa. Diperjuangkan karena
kerukunan adalah idealitas kehidupan yang harus diwujudkan. Ketidakrukunan
membawa banyak kerugian bagi semua pihak. Fakta menunjukkan bahwa konflik dan
kekerasan begitu mudahnya tersulut karena kurangnya semagat untuk saling
menghargai dalam kerukunan.
• Membangun kerukunan merupakan kerja tak berujung atau abadi. Selama manusia
hidup, perbedaan akan selalu ada. Potensi konflik juga selalu terbuka lebar. Hal
produktif yang penting untuk dilakukan adalah melakukan usaha dalam bentuk
apapun agar keragaman itu bisa menjadi orkestra kehidupan yang harmonis. Jika tidak
ada usaha secara serius, kehidupan tidak lagi diwarnai dengan keindahan.
• Usaha-usaha membangun toleransi dan kesadaran terhadap kemajemukan
sebenarnya sudah cukup banyak dilakukan. Dialog, diskusi, pertemuan, dan kerja
sama di antara para tokoh agama menjadi kegiatan yang semakin popular. Kegiatan-
kegiatan tersebut sedikit banyak telah memberi kontribusi signifikan terhadap
tumbuhnya kesadaran toleransi. Selain itu, dengan kegiatan-kegiatan para tokoh
agama, ruang-ruang perbedaan, prasangka, dan berbagai presepsi negatif terhadap
mereka yang berbeda dapat diminimalisir.
• Sosialisasi atau katekese pemahaman dan kesadaran di level masyarakat atau umat
sesungguhnya merupakan kebutuhan yang mendasar. Sosialisasi bisa dilakukan
melalui banyak media. Sosialisasi secara kultural dalam kehidupan sehari-hari cukup
efektif untuk menanamkan pemahaman dan kesadaran dan inilah yang harus kita
mulai dari kehidupan harian kita di lingkungan wilayah kita masing-masing.
• Gereja Katolik, telah banyak menyerukan soal keragaman dan kerukunan yang harus
dijaga dan memberi dampak baik dalam kehidupan dunia, melalui dokumen-dokumen
ajaran sosial gereja yang menyoroti pentingnya menjaga hubungan baik satu dengan
yang lain. Kita tidak dapat menyerukan nama Allah Bapa semua orang, bila terhadap
orang-orang tertentu, yang diciptakan menurut citra kesamaan Allah, kita tidak mau
bersikap sebagai saudara. Hubungan manusia dengan Allah Bapa dan hubungannya
dengan sesama manusia saudaranya begitu erat, sehingga Alkitab berkata: “Barang
siapa tidak mencintai, ia tidak mengenal Allah” (1Yoh 4:8).
SUMBER TEKS KITAB SUCI: Injil Lukas 8:1-3
LANGKAH-LANGAKAH KEGIATAN
1. Pembukaan
Pengantar Singkat :
*Fasilitator mengecek aksi nyata peserta pada pertemuan minggu lalu.
Rekan-rekan orang muda yang terkasih, kita masuk dalam pertemuan kedua dengan
subtema “Manusia berjalan dalam Keberagaman”. Kita diajak untuk memahami
keberagaman dalam berbagai aspek kehidupan . Mari kita awali dengan lagu
pembukaan
-Tanda Salib
-Lagu Pembukaan MB.No 528 : Marilah kita membangun,dunia di dalam Kristus (atau
lagu lain yang sesuai)
- Doa pembukaan
Marilah kita berdoa,
Allah Bapa yang Maha Baik, kami mengucap syukur atas rahmat dan tuntunan-
Mu bagi kami kaum muda, sehingga boleh dipertemukan lagi di tempat ini dalam
kegiatan Katekese umat ini. Kami bersyukur atas penyertaan-Mu dari waktu ke waktu
dalam seluruh perjuangan hidup kami bersama orang-orang di sekitar kami. Kami
mohon mampukan kami dengan kuasa Roh Kudus-Mu agar dapat saling berbagi
pengalaman dalam kebersamaan membangun keberagaman untuk saling melayani
satu sama lain dalam upaya mewartakan Kerajaan-Mu. Demi Yesus Kristus putra-Mu
Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin

2. KENYATAAN HIDUP
Membangun kerukunan merupakan kerja tak berujung atau abadi. Selama
manusia hidup, perbedaan akan selalu ada sebagai potensi konflik. Hal produktif yang
penting untuk dilakukan adalah melakukan usaha dalam bentuk apapun agar
keberagaman bisa menjadi acuan untuk membangun keharmonisan. Mari kita lihat
kenyataan hidup sehari-hari ketika berhadapan dengan berbagai keberagaman hidup
manusia melalui sharing pengalaman dengan pertanyaan-pertanyaan penuntun
sebagai berikut:
• Mengapa terjadi konflik dalam kebersamaan?
• Bagaimana mengatasi konflik dalam hidup bersama (keberagaman)

Kesimpulan
Hidup dalam keberagaman sangat mungkin terjadi konflik yang disebabkan
beberapa hal seperti perbedaan pemahaman atau pandangan terhadap hal-hal
tertentu, kecenderungan egoisme dari pribadi atau kelompok tertentu, perbedaan
kepentingan dan sebagainya. Dalam membangun kebersamaan yang harmonis dan
terhindar dari konflik, perlu sikap terbuka dan toleransi kepada sesama yang tidak
terbatas pada yang seiman saja. Menghormati semua orang tanpa membeda-
bedakan, bersikap rendah hati dan tidak berprasangka buruk terhadap orang lain
harus kita lakukan. Untuk itu mari kita mendengarkan nasihat Yesus dalam bacaan
berikut ini:

3. PEMBACAAN teks Kitab Suci: Injil Lukas 8:1-3


*Fasilitator bisa meminta seorang peserta untuk membacakan teks Kitab Suci dengan
suara lantang dan tidak tergesa-gesa. Peserta yang lain mendengarkan dengan penuh
perhatian sambal mengikutinya dari Alkitab masing-masing atau...
* Fasilitator bisa meminta semua peserta membacakan secara bersama-sama dengan
ketentuan, pria membacakan ayat ganjil dan wanita membacakan ayat genap
ataupun sebaliknya
Teks Injil Lukas 8:1-3
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa
memberitakan injil kerajaan Allah. Kedua belas muridnya bersama-sama dengan dia,
8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau
berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari
tujuh roh jahat,
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain.
Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

- Pendalaman teks bersama:


Peserta diajak untuk mendalami teks kitab suci yang ada secara pribadi kemudian
Fasilitator mengajak peserta untuk mendalami bacaan yang digunakan pada tema ini
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan penuntun.
- Pertanyaan Penuntun:
1. Apa yang dikisahkan dalam teks Kitab Suci?
2. Apa pesan teks Kitab Suci bagi kita kaum muda sekarang ini?
3. Bagaimana sikap kita bila dihadapkan pada situasi dengan berbagai
keberagaman?

- Penjelasan Teks
(Fasilitator dapat menjelaskan teks untuk memperkaya pemahaman peserta
dengan mengunakan penjelasan dibawah ini)
a. Gambaran Teks: Lukas mencatat bahwa Yesus dalam karya pewartaan Kerajaan
Allah, dibantu oleh banyak pihak. Selain berjalan bersama para murid-Nya, ada
juga pihak tertentu yang berpartisipasi dalam perjalanan perutusan ini dengan
dukungan dana. Lukas mencatat beberapa perempuan membantu karya Yesus
dengan kekayaan mereka. Melihat nama-nama dan latar belakang mereka,
kelihatan bahwa Yesus menerima semua orang dari semua kalangan untuk ikut
berjalan bersama Dia dalam mewartakan Kerajaan Allah. Para rasul terdiri dari
orang-orang dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda. Ada nelayan, ada
pemungut cukai, ada orang partai (Zelot), ada pemuka Yahudi, dll. Sedangkan dari
kaum perempuan yang disebut namanya, ada Maria Magdalena yang telah
dibebaskan dari tujuh roh jahat, ada Yohana istri Kuza bendahara Herodes, dan
ada perempuan lain dengan latar belakang masing-masing. Intinya mereka
mendukung karya Yesus dengan kekayaan mereka. Keragaman latar belakang
mereka merupakan kekayaan sumber daya manusia yang terlibat dalam karya
Yesus. Semua orang dipanggil untuk terlibat dalam berjalan bersama Yesus
mewartakan Kerajaan Allah.
b. Pesan Teks: Yesus membuka ruang dan peluang bagi siapapun untuk terlibat
dalam karya pewartaan Kerajaan Allah. Semua orang dari pelbagai latar belakang
dipanggil dan diutus untuk ikut ambil bagian dalam karya keselamatan
menghadirkan tatanan Kerajaan Allah yang damai dan harmonis dalam kehidupan
bermasyarakat. Keragaman dalam kebersamaan adalah kekayaan dan kekuatan
bersama untuk membangun hidup sejahtera, damai, rukun dan harmonis.
c. Aktualisasi Teks: Setiap murid Kristus dengan kemampuan, bakat dan talentanya
dapat ikut ambil bagian dalam pewartaan Kerajaan Allah yang merangkum semua
orang dari pelbagai latar belakang. Setiap murid Kristus hadir dalam gerakan
bersama dengan semangat injil untuk membangun tatanan hidup bersama yang
harmonis, rukun, damai sejahtera. Setiap murid Kristus menjadi pionir dalam
mengupayakan kesejahteraan bersama di tengah masyarakat yang beragam.

4. Sharing pengalaman iman


(fasilitator mengajak peserta untuk sharing baik tentang pngalaman iman dan juga
sharing refleksi atas teks kitab suci yang dipakai dalam katekese)

5. Rencana Aksi Nyata


Marilah kita merencanakan aksi bersama dalam membangun persatuan hidup dengan
Allah dan sesama dalam keberagaman dengan memperhatikan berapa hal (Siapa,
buat apa, bersama siapa, kapan, dimana dan bagaimana)

6. Doa Umat.
*fasilitator bisa memberikan kesempatan kepada peserta untuk menggungkapkan
doa umat secara spontan, atau menggunakan susunan doa umat yang telah
disiapkan (ditunjuk 4 orang).
- Bagi para pemimpin bangsa dan negara
Ya Bapa, curahkan Roh Kudus-Mu ke atas para pemimpin bangsa dan negara kami
agar dapat mewujudkan nilai-nilai kerukunan, solidaritas melalui tugas dan
tanggung jawab mereka demi terciptanya toleransi diberbagai aspek kehidupan
Marilah kita Mohon......
- Bagi para pemuka Agama
Ya Bapa, semoga dengan kuasa Roh Kudus yang telah Kau curahkan ke atas para
pemuka agama, dapat menyadarkan dan mendorong umatnya untuk membangun
toleransi dan kesadaran terhadap kemajemukan untuk bekerja sama diantara
umat beragama.
Marilah kita mohon.....
- Bagi Kaum muda. Ya Bapa, tumbuhkanlah kesadaran bertoleransi bagi kaum muda
kami melalui dialog, pertemuan dan kerja sama di antara mereka dan dengan
sukacita menerima segala keberagaman dalam berbagai aspek kehidupan demi
menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah
Marilah kita Mohon.....
- Bagi kita semua. Semoga melalui pertemuan katekese ini, kami lebih
mengendalikan diri dan tidak tersulut oleh emosi karena berbagai perbedaan,
tetapi lebih bijaksana dalam mengambil keputusan demi membangun kerukunan
dalam berbagai aspek kehidupan.
Marilah kita mohon.....
Kita satukan doa kita dengan sama-sama berdoa doa Bapa Kami

7. Doa Penutup.
Marilah kita berdoa
Ya Bapa, kami bersyukur atas penyertaan-Mu selama proses katekese ini.
Semoga kami menjadi kaum muda yang lebih bijaksana dalam menghadapi situasi
hidup masyarakat yang masih diliputi dengan berbagai konflik oleh karena perbedaan,
sehingga kami sanggup menjadi agen pastoral dalam menciptakan perdamaian, dan
persaudaraan sejati di manapun kami berada. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin.
8. Lagu Penutup: (Lagu Kerukunan)
9. Pengumuman yang berkaitan dengan pertemuan berikutnya
Tempat :……..
Bacaan :………

PERTEMUAN KETIGA
BERJALAN BERSAMA DALAM LINGKUNGAN HIDUP SEMESTA
TEKS KITAB SUCI MARKUS 4:30-32

Tujuan:
• Agar orang muda memahami dirinya sebagai bagian dari lingkungan hidup
sekitarnya.
• Agar orang muda mampu melaksanakan upaya pelestarian alam sekitarnya
• Agar orang muda dapat memaknai pesan Yesus melalui teks Injil Markus 4:30-32.

GAGASAN POKOK:
• Lingkungan hidup dan segala problem yang terjadi di dalamnya, tidak terlepas dari
manusia. Manusia mempunyai kedudukan istimewa dalam lingkungan semesta, dia
adalah pengguna sekaligus penjaga kelangsungan lingkungan hidup, tempat
dimana dia berada. Kesadaran akan diri manusia sebagai pengguna sekaligus
penjaga ini harusnya senantiasa disadari oleh setiap manusia sebagai sebuah
bentuk tanggung jawab kemanusiaan.
• Banyak pihak telah memberikan perhatian untuk situasi lingkungan hidup yang
sedang tidak baik-baik saja mulai dari tingkat dunia, pemerintah dan organisasi
lingkungan hidup termaksud didalamnya kelompok- kelompok agama. Perhatian
terhadap lingkungan hidup penting dan selalu perlu untuk dilaksanakan sebagai
tangung jawab kita kepada alam yang telah menghidupkan manusia.
• Berbagai perhatian tentang kepemilikan lahan,peternakan, perkebunan, pertanian
organik, kelangsungan kehidupan satwa, persoalan sampah dan pengolahannya,
penanaman Kembali dan pelestarian lingkungan sering diangkat dalam berbagai
pertemuan, untuk memotivasi manusia tentang pentingnya hidup selaras dengan
alam, masih terus digaungkan sampai saat ini, supaya dapat dipraktekkan sebagai
sebuah kebiasaan baik.
• Gereja sebagai bagian dari kehidupan dunia telah banyak pula menyerukan tentang
perhatian penuh terhadap lingkungan semesta, baik melalui Ajaran Sosial Gereja
yang berbicara secara khusus tentang lingkungan maupun dokumen-dokumen
yang sedikit menyinggung tentang alam semesta. Ensiklik Laudato Si sebagai seruan
Gereja yang terbaru tentang lingkungan hidup, masih terus di gaungkan, untuk
disadari oleh semua orang. Alam adalah saudara-saudari kita, yang perlu untuk kita
lestarikan.Kita berjalan bersama dalam kehidupan di lingkungan dunia. Tema-tema
APP kita pun banyak berbicara tentang lingkungan hidup yang perlu untuk kita
melakukan tata Kelola yang baik demi kelangsungan kita bersama.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN:
1. Pembukaan:
*Fasilitator mengecek aksi nyata peserta pada pertemuan minggu lalu
Pengantar singkat:
Kaum muda Katolik yang terkasih, dua tema katekese yang lalu mengingatkan kita
tentang pentingnya kerja manusia dengan membangun keberagaman manusianya, pola pikir,
latar belakang, kemampuan dan sebagainya. Manusia tidak sendirian tapi membutuhkan
manusia lainnya.
Pertemuan ketiga saat ini mengangkat subtema “Berjalan Bersama dalam Lingkungan
Hidup Semesta” di mana lingkungan alam semesta turut mendukung dalam upaya kerja
manusia. Mari kita awali pertemuan kita dengan Lagu Pembukaan:
- Lagu pembukaan : MB. No. 477. Semua Bunga ikut bernyanyi (atau lagu lain yang sesuai)
- Tanda Salib
- Doa Pembukaan
Marilah berdoa
Allah Bapa kami yang Maha kasih, kami bersyukur atas kelimpahan rahmat-Mu bagi
kami Orang Muda Katolik dalam perjuangan hidup, melalui segala pekerjaan dan aktifitas
kami. Pada pertemuan Katekese yang ketiga ini, Tuhan pertemukan kami untuk
mendalami tema berjalan bersama dalam lingkungan hidup semesta yang telah Allah
sediakan. Bantulah kami agar sanggup membagikan pengalaman hidup dan iman di antara
kami. Demi Yesus Kristus Sang Guru Ilahi, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang
masa. Amin.
2. Kenyataan Hidup
Allah telah menciptakan alam beserta isinya untuk kelangsungan semua
makhluk yang telah Allah ciptakan. Langit, bumi, manusia, semua makhluk dan benda
di alam semesta adalah satu kesatuan yang saling membutuhkan dan saling
bergantung satu dengan yang lain, sehingga di antara ciptaan tersebut hendaknya tak
boleh kekurangan satu pun (Kejadian 1:1-26). Untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya di alam semesta ini manusia sangat tergantung dari alam.
Manusia diajak untuk semakin menyadari akan tugas dan panggilannya sebagai citra
Allah untuk menguasai alam dengan merawat, memelihara, dan melestarikannya
demi kehidupan bersama.
Pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan sangat mempengaruhi
pencemaran lingkungan yang sangat merugikan kehidupan. Kenyataannya, manusia
sedang menghancurkan dirinya ketika tanpa merasa bersalah menghancurkan alam
semesta. Manusia sedang menyia-nyiakan hidupnya, ketika secara berlebihan atau
kurang bijaksana menggunakan sumber daya alam. Mengeksploitasi sumber daya
alam sehingga berdampak buruk pada lingkungan sekitarnya sehingga terjadilah
pencemaran tanah,udara dan air.

3. Pembacaan teks Kitab Suci Markus 4:30-32


* Fasilitator bisa meminta seorang peserta untuk membacakan teks Kitab Suci dengan
suara lantang dan tidak tergesa-gesa. Peserta yang lain mendengarkan dengan penuh
perhatian sambal mengikutinya dari Alkitab masing-masing atau....
* Fasilitator bisa meminta semua peserta membacakan secara Bersama sama dengan
ketentuan, pria membacakan ayat ganjil dan Wanita membacakan ayat genap
ataupun sebaliknya

Teks Kitab Suci


Injil Markus 4:30-32

4:30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau
dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?

4:31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang
paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.

4:32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala
sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-
burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."
- Pendalaman teks bersama
Peserta diajak untuk mendalami teks kitab suci yang ada secara bersama kemudian
fasilitator mengajak peserta untuk mendalami bacaan yang digunakan pada tema ini
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan penuntun.
1. Bagaimana cara agar orang muda memahami dirinya sebagai bagian dari
lingkungan
hidup sekitarnya?
2. Upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh orang muda untuk melestarikan alam?
3. Apa pesan teks Kitab Suci dari Injil Markus 4:30-32 bagi kita kaum muda?

- Penjelasan teks
(Fasilitator dapat menjelaskan teks untuk memperkaya pemahaman peserta
dengan mengunakan penjelasan dibawah ini)

a. Gambaran Teks: Yesus menggunakan perumpamaan tentang biji sesawi untuk


menjelaskan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah bertumbuh secara perlahan tetapi
pasti, mulai dari awal yang kecil sampai besar dan menjadi tempat untuk burung-
burung bersarang. Yang menarik di sini adalah penggunaan fenomena alam dari
dunia pertanian untuk menjelaskan pertumbuhan Kerajaan Allah. Yesus dengan
cakap memanfaatkan apa yang sangat konkrit dalam kehidupan orang banyak
untuk memberikan pengajaran. Dari teks ini diperoleh gambaran singkat
mengenai dunia pertanian orang Israel zaman Yesus. Petani menanam sayur
sesawi, yang bibitnya sangat kecil. Sayur ini dapat bertumbuh menjadi besar dan
bermanfaat tidak saja bagi manusia, tetapi juga burung-burung. Jenis sayur ini
cocok di daerah Israel yang minim curah hujan. Sesawi dapat bertumbuh menjadi
besar dalam iklim yang kering, dan bertahan lama.
b. Pesan Teks: Manusia dapat belajar dari alam untuk merefleksikan kehidupannya
yang bermakna di hadapan Allah dan sesama manusia. Manusia dapat mengelola
alam dengan bijaksana dan memperoleh manfaat untuk kehidupannya. Menjaga
keseimbangan alam dapat menolong makhluk hidup lainnya untuk hidup saling
menguntungkan.
c. Aktualisasi Teks: orang beriman kristiani hendaknya belajar memanfaatkan setiap
jengkal tanah untuk menanam pohon yang berguna bagi kehidupan manusia
maupun makhluk lainnya. Orang beriman kristiani hendaknya memelihara alam
dengan bijaksana agar terjalin hubungan mutualisme yang membawa kebaikan
bersama.

4. Sharing pengalaman iman


(fasilitator mengajak peserta untuk sharing baik tentang pngalaman iman dan
juga sharing refleksi atas teks kitab suci yang dipakai dalam katekese)
5. Rencana aksi nyata
Marilah kita merencanakan aksi bersama dalam menjaga keutuhan alam di
lingkungan sekitar (rencana berkaitan dengan siapa, buat apa, bersama siapa, kapan,
dimana dan bagaimana)

6. Doa Umat.
*fasilitator bisa memberikan kesempatan kepada peserta untuk menggungkapkan
doa umat secara spontan, atau menggunakan susunan doa umat yang telah disiapkan
(Ditunjuk 4 orang).
Mari kita satukan niat hati dan rencana kita dalam doa umat
- Semoga para aparat penegak hukum bertindak adil kepada mereka yang
diperlakukan secara tidak manusiawi. Marilah kita mohon.....
- Semoga kami lebih bertanggungjawab untuk memelihara alam yang Kau ciptakan
demi kelangsungan hidup seluruh umat manusia. Marilah kita mohon....
- Semoga kaum muda Katolik selalu sadar untuk melestarikan lingkungan sebagai
bentuk partisipasi dalam membangun persahabatan dengan alam. Marilah kita
mohon.....
- Semoga oleh kekuatan rahmat-Mu, kami mampu berpartisipasi mengembangkan
kebaikan bagi sesama di sekitar kami. Marilah kita mohon...

7. Doa Penutup.
Marilah berdoa
Allah Bapa yang Maha baik, Engkau adalah Tuhan kami yang sungguh baik. Kau
ciptakan alam ini dengan begitu indah untuk kami umat-Mu.
Bantulah kami ya Tuhan, agar kami mampu mensyukuri anugerahMu ini, dengan
berusaha dan menjaga kelestarian alam, mengembangkan kebaikan sehingga orang
merasa nyaman oleh karena kehadiran kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin.
8. Lagu Penutup: Allah Maha Kuasa
9. Pengumuman
Tempat : …………..
Bacaan : …………..
PERTEMUAN KEEMPAT
BERJALAN BERSAMA DALAM KESATUAN IMAN YANG BENAR
KISAH PARA RASUL 2:41-47
Tujuan:
• Orang Muda Katolik dapat menyadari dan memahami makna berjalan bersama dalam
kesatuan iman yang benar.
• Orang Muda Katolik dapat mewujudkan sikap dan tindakan nyata untuk bersama-
sama berjalan dalam kesatuan iman yang benar.

GAGASAN POKOK
Kita bersama hadir dalam berbagai paguyuban dalam tubuh gereja. Komunitas Umat
Basis (KUB) dan kelompok-kelompok kategorial, perlu bersinergi dan bergerak bersama
untuk menjawab tantangan zaman dengan saling peduli, terlibat, dan berkoordinasi
dengan baik. Komunikasi antar pastor paroki, pastor pendamping, biarawan-biarawati,
DPP, stasi, hingga KUB dalam lingkup paroki perlu diatur dengan bijak dalam semangat
persaudaraan. Kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pertemuan selama perjalanan perlu
dibahasakan dengan baik, dan dicarikan jalan keluar dalam jalur kasih yang tak
berkesudahan.
Umat yang sudah jarang terlibat dalam kegiatan gereja perlu disapa, dan diajak
kembali untuk hidup berkomunitas. Kekeringan spiritualitas yang tercipta karena
kelimpahan harta maupun ketiadaan harta dunia, perlu ditanggapi dengan semangat
persaudaraan agar tak ada yang tertinggal. Kita menyadari kita datang dari tempat yang
berbeda, namun dalam persaudaraan dan teladan Kristus kita perlu terus belajar untuk
melampaui perbedaan-perbedaan itu.
Gereja bukan hanya soal bangunan atau sekedar kelompok organisasi manusiawi, tetapi
bagaimana kita berkembang bersama sebagai saudara dalam iman. Untuk itu Kelompok
Umat Basis (KUB) perlu pro aktif dalam membuat program, menggalang kebersamaan, dan
menjalin komunikasi rutin yang baik antar umat yang beragama.
Kebersamaan dan semangat persaudaraan perlu menjadi tiang penopang gereja.
Perhatian lebih perlu diberikan kepada anak-anak maupun kelompok lanjut usia. Anak-
anak baru belajar berjalan, dan para warga lanjut usia kemampuan geraknya menurun.
Untuk itu kita perlu lebih peka dan membantu mereka.
Injil perlu dihidupkan dan dimulai dari dalam keluarga. Teladan iman yang ditunjukkan
oleh Kristus perlu menjadi bagian keseharian kita. Pembinaan anak-anak melalui SEKAMI
perlu dijaga, dan dilakukan dengan riang gembira. Metode-metode ramah anak perlu
diperkenalkan dan dipelajari agar anak-anak mendapatkan tempat terbaik dalam
pelayanan.
Di kalangan remaja dan pemuda, OMK menjadi tempat mendukung aktivitas mereka.
Mereka perlu didampingi dan didukung. Di fase peralihan ini kita dituntut untuk menjadi
teman berbagi. Pengembangan model-model katekese untuk OMK, SEKAMI, dan
kelompok kategori lain perlu dilakukan dengan baik dengan mengidentifikasi tantangan-
tantangan yang muncul. Khusus untuk umat perantau yang ada di kota, perlu diajak dan
terlibat dalam kegiatan gerejani.
Bagaimana mensonsialisasikan sakramen, dalam kecenderungan sekularisme yang
menguat juga perlu mendapatkan perhatian. Agar umat semakin paham tentang ajaran
gereja dan ritus-ritus gereja Katolik. Sakramen-sakramen perlu semakin dijelaskan
khususnya sakramen tobat dan sakramen pernikahan yang mendapatkan tantangan
tersendiri dalam kehidupan umat saat ini.

LANGKAH –LANGKAH KEGIATAN


1. Pembukaan
*Fasilitator mengecek aksi nyata peserta pada pertemuan minggu lalu
- Pengantar
Rekan-rekan Orang Muda Katolik sekalian yang terkasih dalam Tuhan Kita
Yesus Kristus, kita telah mendalami dan merenungkan bersama subtema ketiga
“Berjalan Bersama dalam Lingkungan Hidup Semesta”. Dalam pendalaman
tersebut kita telah bersepakat untuk melaksanakan aksi nyata secara bersama.
Sejauh mana rencana tersebut telah dilaksanakan, mohon diinformasikan secara
singkat (memberi kesempatan untuk mendengarkan informasi tentang aksi nyata).

Hari ini kita akan mendalami subtema keempat Berjalan Bersama dalam kesatuan
iman yang benar. Dengan teks bacaan yang akan kita dalami ialah Kisah Para Rasul
2:41-47.

- Doa Pembukaan
Marilah kita berdoa
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, puji dan syukur kami haturkan ke hadirat-Mu
atas berkat dan perlindungan-Mu terhadap kami semua. Saat ini kami hendak
mendalami dan merenungkan Firman-Mu. Bukalah hati dan budi kami, agar dapat
memahami Sabda-Mu yang menguatkan kami untuk berjalan bersama dalam
kesatuan iman yang benar. Demi Kristus Tuhan kami. Amin

2. Pembacaan teks Kitab Suci Kis 2:41-47


*Fasilitator bisa meminta seorang peserta untuk membacakan teks Kitab Suci
dengan suara lantang dan tidak tergesa-gesa. Peserta yang lain
mendengarkan dengan penuh perhatian sambal mengikutinya dari Alkitab
masing-masing atau....
* Fasilitator bisa meminta semua peserta membacakan secara Bersama sama
dengan ketentuan, pria membacakan ayat ganjil dan Wanita membacakan
ayat genap ataupun sebaliknya
Teks Kitab Suci
Kisah Para Rasul 2:41-47

2:41 Orang-orang yang Menerima perkataan-Nya itu memberi diri dibaptis dan pada hari
itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak
mujizat dan tanda.

2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama,

2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya
kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

2:47 Sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
- Pendalaman teks bersama
Peserta diajak untuk mendalami secara secara pribadi kemudian fasilitator
mengajak peserta untuk mendalami bacaan yang digunakan pada tema ini
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan penuntun.

Pertanyaan Penuntun:
1. Apa yang dikisahkan dari bacaan tersebut? (Kis 2:41-47)
2. Bagaimana cara hidup Jemaat Perdana dalam bacaan tersebut? (Ayat 42-47)
3. Bagaimana kita melanjutkan cara hidup Jemaat Perdana saat ini ?

- Penjelasan teks
Gambaran Teks: Teks ini berbicara tentang kehidupan Gereja perdana. Para
pengikut Kristus hidup dalam kesatuan iman yang benar di bawah pimpinan
para rasul yang diketuai Petrus. Dikisahkan bahwa mereka hidup dalam kasih
persaudaraan, berkumpul bersama, berdoa, mendengarkan ajaran para rasul
dan bersekutu dalam ekaristi suci. Mereka bersatu hati dan pikiran untuk
membentuk Gereja yang satu dalam iman rasuli. Cinta kasih menjadi pengikat
persekutuan gerejawi ini. Mereka saling peduli, saling memperhatikan, saling
melayani dengan cinta kasih. Cara hidup mereka disukai banyak orang.
Pesan Teks: Persekutuan gerejawi sangat penting dalam kehidupan
menggereja. Persekutuan ini berlandas pada iman yang satu yaitu iman para
rasul akan Yesus Kristus. Persekutuan gerejawi dipupuk dalam kesatuan hati
dan jiwa untuk berdoa bersama, mendengarkan pengajaran para rasul, dan
terutama merayakan ekaristi. Kesatuan ekaristis ini merupakan hal terpenting
dalam kesatuan iman yang benar.
Aktualisasi Teks: Para murid Kristus hendaknya memelihara persatuan
gerejawi dengan mengikuti ajaran Gereja, dalam hal ini para pimpinan Gereja
yang merupakan pengganti dan penerus para rasul. Kesatuan gerejawi itu
diwujudkan dalam doa bersama dan perayaan ekaristi, serta kesaksian iman
melalui pelayanan kasih.
Teks Kitab Suci Kisah Para Rasul 2 : 41-47 berbicara tentang kehidupan Gereja
perdana. Para pengikut Kristus hidup dalam kesatuan iman yang benar di
bawah pimpinan para rasul yang diketuai Petrus. Dikisahkan bahwa mereka
hidup dalam kasih persaudaraan, berkumpul bersama, berdoa, mendengarkan
ajaran para rasul dan bersekutu dalam Ekaristi suci, sambal memuji Allah dan
mereka sangat disukai oleh banyak orang. Corak kehidupan iman mereka inilah
yang membuat banyak orang menjadi senang dan Bahagia sehingga tiap-tiap
hari jumlah pengikut Yesus kian bertambah.

3. Sharing pengalaman iman


(fasilitator mengajak peserta untuk sharing baik tentang pengalaman iman
dan juga sharing refleksi atas teks kitab suci yang dipakai dalam katekese)
4. Rencana aksi nyata
Fasilitator mengajak peserta untuk merencanakan aksi atau Tindakan nyata:
(Siapa, buat apa, bersama siapa, kapan, dimana dan bagaimana)
5. Doa Umat
Setelah mendengarkan dan mendalami Sabda Tuhan dan mensharingkan
pengalaman imannya. Peserta diajak menanggapi Sabda Tuhan dengan
menyampaikan doa permohonan.
Fasilitator mengajak peserta untuk menyampaikan doa secara spontan
sebagai tanggapan pribadi atas Sabda Tuhan (*maksimal 5 orang).

Kita satukan doa-doa kita dengan doa Kristus sendiri Bapa Kami
6. Doa Penutup.
Marilah Berdoa,
Allah Bapa yag mahakuasa dan kekal, kami telah merenungkan dan
mendalami Firman-Mu dalam pertemuan ini. Kami mohon semoga Roh Kudus-
Mu yang telah Engkau curahkan kepada kami menuntun langkah kami dalam
mengusahakan perjalanan iman dalam kesatuan iman yang benar, sehingga
kami sebagai satu persekutuan umat-Mu dapat mewujudkan cinta kasih-Mu
kepada siapapun yang kami temui, baik dalam keluarga, lingkungan, maupun
masyarakat. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
7. Lagu Penutup
8. Tanda Salib
KATEKESE UMAT

BERJALAN BERSAMA DENGAN SEMANGAT INJIL DALAM BINGKAI PERGUMULAN MANUSIA

KATEGORI ANAK DAN REMAJA

ADVEN 2023

Tim Penyusun:

Maria Ngora, S.Pd

Grace ConceciaÕ, S. Pd

Katharina Abuk, S. Pd

Sr. Filomena Seran, FdCC, S. Pd

Sr. Theresia Saulina, FdCC, S. Pd


PERTEMUAN I
KERJA MANUSIA

1. Pembukaan
a) Lagu Pembuka
Sumber : Nyanyian Pujian (NP) no. 214

Datanglah Tuhan, datanglah


Datanglah Tuhan, datanglah
Datanglah Tuhan, datanglah
O Tuhan, datanglah

Ku sedih Tuhan, datanglah


Ku sedih Tuhan, datanglah
Ku sedih Tuhan, datanglah
O Tuhan, datanglah

Ku nyanyi Tuhan, datanglah


Ku nyanyi Tuhan, datanglah
Ku nyanyi Tuhan, datanglah
O Tuhan, datanglah

b) Tanda Salib

c) Pengantar
Anak-anak yang terkasih, pada masa Adven di bulan Desember tahun 2023,
kita akan mendalami katekese umat dengan tema BERJALAN BERSAMA DENGAN
SEMANGAT INJIL DALAM BINGKAI PERGUMULAN MANUSIA. Tema ini akan dibagi
dalam Sub Tema:
Sub Tema I : Kerja Manusia dengan teks Kitab Suci 2 Tes 3:6-15
Sub Tema II : Manusia Berjalan Bersama Dalam Keberagaman dengan teks Kitab
Suci Lukas 8:1-3
Sub Tema III : Berjalan Bersama Dalam Lingkungan Hidup Semesta dengan teks
Kitab Suci Mrk 4:30-32
Sub Tema IV : Berjalan Bersama Dalam Kesatuan Iman Yang Benar dengan teks
Kitab Suci Kis 2 : 41-47

Kali ini kita akan mendalami pertemuan pertama dengan Sub Tema I yaitu Kerja Manusia dari
teks 2 Tes 3 :6-15.
d) Doa Pembuka
Tuhan Yesus, terimakasih atas rahmat dan cinta-Mu kepada kami. Saat ini kami akan
mendalami katekese umat dengan tema Kerja Manusia. Kami mohon, utuslah Roh-Mu yang
Kudus ke dalam hati kami, agar kami dapat menjadi pribadi yang mau bekerja seturut firman-
Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

2. Pembacaan dan pendalaman Teks Kitab Suci : 2 Tes 3:6-15


Peserta diajak untuk membaca Kitab Suci secara pribadi dalam hati beberapa menit.

2 Tes 3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan
pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.

2 Tes 3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena
kami tidak lalai bekerja di antara kamu,

2 Tes 3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih
payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.

2 Tes 3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau
menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.

2Tes 3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini
kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

2Tes 3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya
dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.

2Tes 3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus
Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan
demikian makan makanannya sendiri.

2Tes 3:13 Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

2Tes 3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat
ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,

2Tes 3:15 tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang
saudara.

Fasilitator mengajak peserta untuk mendalami bacaan yang digunakan pada tema ini
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan penuntun.
Pertanyaan Penuntun Jawabannya
1. Siapakah yang menasehati jemaat di Rasul Paulus
Tesalonika ?
2. Apa isi nasehat kepada Jemaat di Rasul Paulus menasihatkan agar umat rajin
Tesalonika ? berdoa dan bekerja.
3. Mengapa Rasul Paulus menasihati Karena ia memperoleh informasi ada anggota
umat di Tesalonika ? jemaatnya yang tidak bekerja melainkan
sibuk dengan urusan yang tidak berguna.
4. Apa nasehat Rasul Paulus bila melihat 2 Tes 3: 13-14
orang yang tidak bekerja ? Dan kamu, saudara-saudara, janganlah
jemu-jemu berbuat apa yang baik.

Jika ada orang yang tidak mau


mendengarkan apa yang kami katakan
dalam surat ini, tandailah dia dan jangan
bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,

5. Bagaimana Rasul Paulus mengingatkan Rasul Paulus mengingatkan mereka yang


orang-orang yang tidak bekerja ? tidak bekerja untuk tidak makan.

Pendalaman Teks / Penjelasan Kitab Suci

a) Gambaran Teks :
Rasul Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Tesalonika untuk rajin berdoa dan
bekerja. Aspek bekerja ditekankan oleh Paulus, karena dia memperoleh informasi
bahwa ada anggota jemaat yang tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang
tidak berguna. Paulus mengingatkan mereka untuk kembali fokus pada pekerjaan
masing-masing. Bekerja itu penting dalam kehidupan manusia. Orang bekerja untuk
memperoleh nafkah hidup dan makan dari hasil pekerjaannya. Karena itu, Paulus
dengan tegas menyatakan bahwa jika ada orang yang tidak bekerja, janganlah ia
makan. Peringatan ini sangat tegas menekankan pentingnya kerja. Tanpa kerja, orang
tidak dapat makan. Paulus sendiri memberikan contoh dengan bekerja sebagai tukang
kemah. Dia bekerja mencari uang untuk membiayai hidupnya maupun karya
kerasulannya.

b) Pesan Teks: kerja itu penting bagi manusia. Dengan bekerja, manusia menjadi lebih
manusiawi, bahkan sangat kristiani. Tiada orang kristiani tanpa kerja. Maka setiap
orang beriman kristiani hendaknya bekerja, memiliki pekerjaan dan hidup dari
pekerjaan itu.
c) Aktualisasi Teks: menjadi pribadi yang menghargai kerja, tahu bekerja, rajin bekerja,
kreatif dalam pekerjaan, membangun dunia lewat kerja, ikut ambil bagian dalam
kesejahteraan bersama melalui kerja dan jangan lupa berdoa selalu atau ora et labora,
berdoa dan bekerja.

3. Sharing Pengalaman Iman


Fasilitator mengajak peserta untuk sharing baik tentang pengalaman hidup sehari-
hari tentang kerja dan memberi kesempatan untuk mereka bercerita. Kemudian
fasilitator mengaitkan dengan pengalaman iman dan juga sharing refleksi atas teks
kitab suci yang dipakai dalam katekese.

4. Simpulan oleh fasiliator


Orang yang bekerja patut mendapat makan dan minum, sebaliknya orang yang
pemalas atau tidak bekerja, janganlah ia makan. Inilah yang dinasehati oleh Paulus.
Dengan bekerja kita bisa memperoleh nafkah untuk membiayai hidup dan saling
membahagiakan orang lain. Dengan bekerja manusia harus selalu sadar akan Tuhan
yang telah memberinya kemampuan, kesempatan dan juga pekerjaan. Dengan
bekerja kita dapat membangun hidup dan dunia yang lebih baik serta mengambil
bagian dalam pekerjaan Allah. Kerja itu harus setia, tekun, rajin, dan jangan lupa
berdoa ora et labora - berdoa dan bekerja.

5. Rencana aksi nyata


Fasilitator bersama anak-anak merencanakan dan menyepakati bersama kegiatan
apa, kapan, dimana, dan dilaporkan kembali pada pertemuan berikutnya.
Dapat ditawarkan aksi nyata bekerja secara pribadi (individu di rumah masing-
masing) atau secara berkelompok.

6. Doa Umat
 Bagi kita semua yang hadir dalam katekese umat ini,
Allah Bapa, syukur dan terimakasih karena kami boleh mengalami pertemuan ini
dengan baik. Mampukanlah kami dengan kekuatan Roh-Mu yang Kudus agar kami
rajin, tekun dalam setiap pekerjaan kami. Marilah kita mohon …

 Bagi mereka yang bekerja keras


Allah Bapa di surga, berkatilah mereka yang bekerja keras, rajin, tekun, giat bekerja,
sehingga dapat memperoleh kebahagiaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain
dan menyadari bahwa bekerja juga mengambil bagian dalam pekerjaan Allah.
Marilah kita mohon …
 Bagi mereka yang acuh tak acuh dalam pekerjaan
Ya Bapa, utuslah Roh-Mu yang Kudus untuk memberikan semangat baru kepada
mereka yang acuh tak acuh dalam pekerjaan sehingga dapat mengubah sikap
mereka untuk bekerja lebih rajin, tekun, setia, bertanggung jawab. Marilah kita
mohon …

 Bagi mereka yang belum memperoleh pekerjaan


Ya Bapa, bukalah hati dan pikiran mereka yang belum memperoleh pekerjaan
dengan bantuan Roh-Mu yang Kudus agar dapat menuntun mereka untuk semakin
berusaha mencari pekerjaan dan memperoleh pekerjaan supaya kebutuhan
mereka dapat terpenuhi. Marilah kita mohon …

Bapa Kami

7. Doa Penutup
Terimakasih Tuhan atas tuntunan dan penyertaan-Mu kepada kami semua
yang hadir di sini sehingga kami dapat menyelesaikan pertemuan katekese ini dari
awal hingga akhir dengan baik. Mampukanlah kami dengan semangat Roh-Mu yang
Kudus agar kami semakin rajin dan tekun untuk dapat bekerja dengan sebaik-baiknya
demi keluhuran nama-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

8. Lagu Penutup
Mada Bakti no. 533 Tingkatkan Karya

Tingkatkan karya serta karsa membangun dunia


Walaupun rintangan menghadang di jalan
Majulah terus kita kan menang, jangan bimbang.

Laksanakan karya nyata


Jangan hanya berbicara
Jangan pula pura-pura

9. PENGUMUMAN
Pertemuan ke II : Tema
: Tempat : ……………
: Waktu : ……………
: Bacaan: …………….
PERTEMUAN II : MANUSIA BERJALAN BERSAMA DALAM KERAGAMAN

1. Pembuka
a) Lagu Pembuka
Fasilitator dapat mengganti dengan lagu lain yang sesuai dengan tema.

BERMACAM-MACAM
(gaya Lagu batak Maragam-ragam)
1=C; 4/4

Bermacam-macam kita hadir disini, tetapi kita satu….


Di dalam Tuhan tidak ada yang putih, tidak ada yang hitam….
Kita bersaudara di dalam Yesus, karena percaya…
Yesus Tuhan, Yesus Raja, Segala Raja…
Alleluia…Alleluia…

b) Tanda Salib
Fasilitator memimpin doa pembuka. Diawali dan diakhiri dengan Tanda Salib (dapat
dinyanyikan). Diusahakan agar doa dapat ditirukan/diikuti oleh semua peserta.

c) Pengantar
(fasilitator terlebih dahulu mengecek Aksi Nyata peserta pada pertemuan minggu lalu)

Selamat berjumpa lagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus. Senangnya kita
dapat berkumpul bersama-sama di sini pada pertemuan Adven kedua ini. Pada
pertemuan yang pertama, kita telah mendalami tema Bekerja. Pada pertemuan kedua
ini, tema kita adalah: MANUSIA BERJALAN BERSAMA DALAM KERAGAMAN. Kita
berkumpul di sini untuk saling mendukung, saling memberi semangat, saling berbagi
kasih dengan tulus, dan saling menghargai keanekaragaman yang kita miliki satu sama
lain dalam iman. Meskipun kita semua ini beragam/berbeda/bermacam-macam/tidak
sama dalam bentuk fisik, bakat, kemampuan dan lain-lain, namun dalam Tuhan kita
semua dipersatukan. Hendaknya kita bersyukur dan tidak sombong dengan
kemampuan dan segala yang kita miliki. Kita harus bangga sebagai anak Katolik yang
mudah terlibat dalam kegiatan Gereja. Keterlibatan kita dalam kegiatan-kegiatan iman
telah turut menghidupi Gereja. Bacaan Kitab Suci yang akan kita renungkan,
menampilkan tentang Tuhan Yesus yang berkeliling dari kota ke kota, desa- ke desa,
memberitakan Injil Kerajaan Allah dan diikuti oleh kedua belas murid-Nya dan para
perempuan yang melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka. Semoga sikap
para murid dan para perempuan yang mengikuti Tuhan Yesus menginspirasi kita
dalam hidup kita sehari-hari menjadi pengikut Kristus yang sejati.
d) Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maha kuasa, kami bersyukur atas segala rahmat-Mu yang kami
terima dalam hidup kami. Semoga lewat kehadiran-Mu melalui firman yang
direnungkan hari ini, kami semakin menghayati hidup dalam kebersamaan yang penuh
cinta kasih, saling memperkaya satu sama lain dalam keberagaman yang kami miliki
untuk melayani Engkau. Semoga Roh Kudus-Mu senantiasa menyertai kami dalam
menjadi saksi dan pelayan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Guru dan Tuhan kami.
Amin.

2. Pendalaman Kitab Suci


Teks Luk 8:1-3

Luk 8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke
desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama
dengan Dia,

Luk 8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat
atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan
dari tujuh roh jahat,

Luk 8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain.
Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Pendalaman Teks

Peserta diajak untuk mendalami teks kitab suci yang sudah dibaca melalui kegiatan:
Olah Kreasi dan diakhiri dengan kesimpulan atas teks Kitab Suci.

Olah Kreasi:
a. Fasilitator membagi peserta ke dalam beberapa kelompok. Dan peserta berkumpul
dalam kelompok kecil sejumlah 3-4 anak setiap kelompok (menyesuaikan jumlah
peserta).
b. Fasilitator menjelaskan kegiatan yakni:

Permainan Menempel Kalimat


Cara permainan:
 Tempelkan kalimat yang tertulis di dalam kotak bawah ke dalam kertas dan
sesuaikan dengan kategorinya : Sikap Pengikut Kristus atau Sikap bukan Pengikut
Kristus. (silahkan dipotong per kalimat terlebih dahulu oleh fasilitator).
 Alat yang dipergunakan: Lem dan Kertas untuk menempel
 Bahan:
 kalimat yang sudah dipersiapkan oleh fasilitator diperbanyak kemudian
dipotong sesuai kebutuhan dan dimasukkan ke dalam amplop untuk dibagikan
ke setiap kelompok.
 Kertas/karton untuk menempelkan hasil dari peserta.

c. Semua kelompok saling bergantian menampilkan hasil kerja kelompok, Tim


pendamping menyampaikan tanggapan dan komentar.

Fasilitator bisa menambahkan kalimat-kalimat yang diperlukan, kemudian dipotong-potong


dan masukkan ke dalam amplop untuk dibagikan ke setiap kelompok.

SALING MENYAPA
MEMBEDA-BEDAKAN TEMAN
BERSAHABAT DENGAN SEMUA ORANG
AKTIF DI GEREJA SEPERTI MENJADI AJUDA, ANGGOTA KOOR, DLL
BERTENGKAR DENGAN TEMAN
BERBAGI MAKANAN DENGAN TEMAN
SULIT BERBAGI KEPUNYAAN
MEMBERI DERMA KEPADA YANG MISKIN
TIDAK PEDULI
MEMBANTU ORANG
MENGHABISKAN WAKTU DENGAN BERMAIN HP
RAJIN BERDOA
BERKATA KURANG SOPAN

SIKAP PENGIKUT KRISTUS SIKAP BUKAN PENGIKUT KRISTUS

Contoh kertas untuk menempel, silahkan fasilitator mempersiapkan yang lebih sesuai
kebutuhan.
d. Masukan dari fasilitator.

Contoh

Sikap Pengikut Kristus Sikap Bukan Pengikut Kristus


1. Membantu orang lain 1. Tidak perduli dengan orang lain

2. Aktif di paroki seperti menjadi ajuda, 2. Bermain HP di rumah


koor, sekami, dll

3. .. 3….

Setelah kegiatan menempel kalimat selesai, dilanjutkan dengan memberikan


beberapa tanggapan/komentar serta sharing pengalamannya dalam hal BERJALAN BERSAMA
SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS DALAM KERAGAMAN, agar anak-anak juga semakin mempunyai
gambaran sikap seorang Pengikut Tuhan yang siap menyumbangkan kelebihan/kekayaan diri
/keragaman diri yang ada darinya untuk mengikuti dan melayani Tuhan.

- Penjelasan Teks
a. Gambaran Teks:
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, kita tadi sudah mendengar dalam bacaan Injil
Lukas, Tuhan Yesus dalam karya pewartaan Kerajaan Allah, dibantu oleh banyak orang/pihak.
Selain berjalan bersama para murid-Nya, ada juga pihak tertentu yang terlibat dan
berpartisipasi dalam perjalanan perutusan Tuhan Yesus. Mereka memberi dukungan dana
atau mereka ikut mendukung misi Tuhan dengan memberikan derma.
Ada beberapa perempuan membantu karya Yesus dengan kekayaan mereka.
Melihat nama-nama dan latar belakang mereka, kelihatan bahwa Yesus menerima semua
orang dari semua kalangan untuk ikut berjalan bersama Dia dalam mewartakan Kerajaan
Allah. Para rasul terdiri dari orang-orang dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda. Ada
nelayan, ada pemungut cukai, ada orang partai (Zelot), ada pemuka Yahudi, dll. Sedangkan
dari kaum perempuan yang disebut namanya, ada Maria Magdalena yang telah dibebaskan
dari tujuh roh jahat, ada Yohana istri Kuza bendahara Herodes, dan ada perempuan lain
dengan latar belakang masing-masing. Intinya mereka mendukung karya Yesus dengan
kekayaan mereka. Keragaman latar belakang mereka merupakan kekayaan sumber daya
manusia yang terlibat dalam karya Yesus. Semua orang dipanggil untuk terlibat dalam
berjalan bersama Yesus mewartakan Kerajaan Allah.

b. Pesan Teks:
Tuhan Yesus juga mengajak kita semua siapapun itu, agar dalam kehidupan
sehari-hari terlibat dalam karya pewartaan Kerajaan Allah. Semua orang dari pelbagai latar
belakang dipanggil dan diutus untuk ikut ambil bagian dalam karya keselamatan. Misalnya
melalui perbuatan-perbuatan baik dan perbuatan kasih kita kepada orang lain, seperti yang
sudah kita sebutkan dalam permainan tadi. Dengan begitu kita juga sudah ikut menghadirkan
Kerajaan Allah yang damai dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat. Keragaman dalam
kebersamaan bukan hanya yang tampak dalam hal materi/uang. Tetapi juga melalui sikap-
sikap baik, kemampuan, talenta, bakat, dll yang kita miliki. Semua itu adalah kekayaan dan
kekuatan bersama untuk membangun hidup sejahtera, damai, rukun dan harmonis.

c. Aktualisasi Teks:
Setiap murid Kristus dengan sikap dan perbuatan-perbuatan kecil yang
dilakukan dalam hidupnya; melalui kemampuan, bakat dan talentanya dapat ikut ambil
bagian dalam pewartaan Kerajaan Allah. Setiap murid Kristus hadir dalam gerakan bersama
dengan semangat Injil untuk membangun tatanan hidup bersama yang harmonis, rukun,
damai sejahtera. Setiap murid Kristus menjadi pionir dalam mengupayakan kesejahteraan
bersama di tengah masyarakat yang beragam. Maka kita semua ini, adalah agen pembawa
Kerajaan Allah untuk semua orang. Mari, kita menjadi Pengikut Kritus yang siap peduli dalam
memberi sumbangan bagi kebutuhan Gereja melalui tenaga, bakat/kemampuan dan dana
apa saja yang kita miliki untuk menghidupi karya Gereja demi meluasnya Kerajaan Allah.

3. Sharing pengalaman iman


Fasilitator meminta peserta untuk sharing baik tentang perasaan atau kesan dalam
permainan tadi dan juga pengalaman iman atas teks Kitab Suci yang dipakai dalam
katekese hari ini.

4. Simpulan oleh fasilitator


Fasilitator menyimpulkan :
 Tuhan memberikan kemampuan kepada kita berbeda-beda satu dengan yang lain
untuk saling melengkapi
 Setiap perbedaan dari diri kita masing-masing menjadi sumbangan bagi karya
pelayanan Gereja dan sesama.
 Setiap perbedaan kemampuan yang kita miliki perlu kita hargai dan kita
kembangkan untuk kemuliaan Tuhan dan kebahagiaan sesama.

5. Rencana aksi nyata


Pilihan alternatif aksi nyata, Anak-anak diajak menyisihkan uang jajannya untuk
memberi kado kepada bayi Yesus pada Perayaan Natal nanti.

6. Doa umat
 Bagi semua orang yang terlibat dalam pelayanan di Gereja dan masyarakat
Ya Bapa, kami bersyukur untuk semua orang yang memberi diri mereka untuk
terlibat dalam pelayanan di gereja dan masyarakat. Semoga semua kebaikan hati
mereka dalam pelayanan memberi hasil yang baik juga untuk perkembangan
Gereja dan kesatuan di dalam masyarakat. Marilah kita mohon …
 Bagi kami semua warga Gereja-Mu
Allah Bapa kami, Engkau telah memberikan kami talenta dan kemampuan masing-
masing yang beraneka ragam dengan tujuan untuk berjalan bersama dalam pelayan
Gereja-Mu. Gerakkanlah hati kami untuk selalu tulus berbagi dan memberi diri,
bakat, talenta, ataupun kemampuan yang ada pada kami untuk karya pelayanan
Gereja-Mu dan juga dalam masyarakat kami. Marilah kita mohon …

 Bagi para pemerintah dan pemegang keputusan


Ya Bapa, utuslah Roh Kudus-Mu untuk memberkati para pemerintah kami dan para
pemegang keputusan agar selalu bekerja untuk menjaga kesatuan bangsa dan
negara dan juga mampu mengatasi konflik-konflik yang menjadi pemecah diantara
kami. Marilah kita mohon …

 Bagi semua anggota masyarakat


Kami bersyukur kepada-Mu, ya Bapa karena dalam aneka macam keragaman suku,
bahasa, agama, budaya, kami mampu hidup bersama di dalam masyarakat kami.
Bantulah kami untuk selalu bersatu hati menjaga perdamaian dan kerukunan,
khususnya dalam beribadah dan bermasyarakat, serta mampu menyadari bahwa
keanekaragaman itu adalah kekayaan milik bersama dan bukan untuk
dipertentangkan. Marilah kita mohon …

BAPA KAMI

7. Doa penutup
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas karunia yang telah Engkau berikan
selama ini kepada kami. Terima kasih atas bimbingan-Mu atas kehidupan kami ini. Kami
telah mendalami tentang sikap sebagai pengikut Putera-Mu yang peduli, saling mendukung,
berbagi dan menyumbangkan segala kelebihan dan keragaman diri kami bagi pewartaan
Kerajaan Allah dalam dunia ini. Kiranya Engkau menjaga iman dan sikap-sikap kami sebagai
pengikut-Mu yang sedang berkembang, sehingga kamipun mampu menjaganya hingga
dewasa nanti. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

8. Lagu penutup

DALAM YESUS KITA BERSAUDARA


1=C; 4/4
Dalam Yesus Kita Bersaudara –
Dalam Yesus Kita Bersaudara
Dalam Yesus Kita Bersaudara, sekarang dan selamanya
Dalam Yesus Kita Bersaudara
*) Kata “kita bersaudara” dapat diganti dengan: “kita bergandengan” dsb sambil
diperagakan.
9. PENGUMUMAN
Pertemuan ke III : Tema
: Tempat : ……………
: Waktu : ……………
: Bacaan: …………….

PERTEMUAN III : BERJALAN BERSAMA DALAM LINGKUNGAN HIDUP SEMESTA

1. Pengantar
(fasilitator terlebih dahulu mengecek Aksi Nyata peserta pada pertemuan minggu lalu)

Anak-anak terkasih, pada pertemuan ketiga ini, kita diajak untuk mencintai alam
semesta beserta isinya sebagai wujud cinta kita kepada Allah dan sesama.

2. Pembuka
a) Lagu Pembuka
Fasilitator dapat mengganti dengan lagu lain yang sesuai dengan tema.

Lagu : Biji sesawi (https://youtu.be/9ZXrpxGQIco?si=awWc5CsiZNXq59JS)

Reff : Biji sesawi yang kecil adakah berharga


Biji sesawi yang kecil adakah berguna …2x
Ooo biji sesawi yang kecil
Meskipun kecil engkau di kasihi Tuhan
Sesudah tumbuh dahanmu besar .daunmu rindang….
Jadi naungan bagi ..makluk sekitarmu
Sekitarmu Reff 2x

b) Tanda Salib
c) Pengantar
ARTI LILIN ADVEN KE-3 BERWARNA PINK
Saat ini gereja memasuki Minggu Adven III dengan simbol khusus yaitu
warna pink (merah muda) setelah 3 minggu sebelumnya memakai warna Ungu.
Kekhususan warna pink hendak menyampaikan pesan bahwa di Minggu Adven
III gereja dengan sukacita siap menyambut Minggu Adven IV sebagai persiapan
Natal. Bagaikan sekuntum bunga yang siap mekar untuk menampilkan seluruh keindahannya,
demikian pula di Minggu Adven III gereja siap menyambut kedatangan Sang Firman Allah yang
menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus.
Hiasan hijau yang menghiasi lilin Adven melambangkan alam semesta yang turut
bersukacita menyambut kedatangan Yesus ke dunia. Karena itu suasana liturgi Minggu yang
dirancang dalam Adven III seharusnya menampilkan secara khusus suasana sukacita, dan
bukan dukacita. Tepatnya pada masa Adven yang ditandai dengan panggilan kepada umat
untuk berjaga-jaga menantikan kedatangan Kristus yang kedua direspons oleh umat dengan
sikap iman yang penuh sukacita.

Lilin ketiga juga disebut Lilin Gembala karena kabar sukacita tentang kelahiran Yesus Kristus
pertama kali diberitahukan kepada orang-orang yang rendah hati dan tulus. Lalu kata
malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. (Lukas 2:10)

d) Doa Pembukaan
Ya Yesus sahabat kami, ulurkan tangan-Mu, berkati kami, sirami kami dengan embun-Mu,
agar kami tumbuh menjadi anak-anak yang penuh cinta dan kegembiraan. Ajari kami agar
mencintai sesama dan lingkungan hidup sebagai bukti cinta kami kepada-Mu. Jadikan kami
mampu menjadi penyejuk, tempat yang teduh dan nyaman bagi sesama. Amin.

3. Pendalaman Kitab Suci

Bacaan Kitab Suci Mrk 4:30-32


Mrk 4:30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau
dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?
Mrk 4:31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu
yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.
Mrk 4:32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala
sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-
burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."

Pendalaman Teks
Fasilitator bertanya kepada anak-anak apakah pernah melihat biji yang paling kecil.
Menurut Alkitab, biji sesawi (seperti gambar yang di tampilkan di atas) adalah biji yang paling
kecil dari segala jenis benih yang ada di bumi. Namun, sekalipun ia adalah biji paling kecil,
sesawi dapat tumbuh menjadi besar sehingga menjadi tempat berteduh banyak burung.
Firman Tuhan itu seperti biji sesawi, jika tidak ditaburkan atau diwartakan, dia akan tetap
kecil. Namun ketika ditaburkan, disemaikan, ditanam di dalam hati yang subur akan
bertumbuh dengan besar, bahkan luar biasa .
Hati kita adalah tanah yang subur, yang akan membuat Firman Tuhan menjadi besar dan
luar biasa melalui perbuatan-perbuatan kita. Mari kita mendengarkan firman Tuhan dengan
sungguh-sungguh, maka kita akan terus bertumbuh dalam kebaikan. Meskipun kita masih
anak-anak namun kita sangat berarti bagi Tuhan dan sesama.
Fasilitator menekankan kepada anak-anak, bahwa dari satu titik kecil pun, dapat
membuat atau membentuk suatu gambar yang besar dan indah. Contohnya : bunga, bintang,
dll. Oleh karena itu, Kerajaan Allah yang dijelaskan dalam Markus 4 ; 30 - 32 sangat kaya di
mana Kerajaan yang dimaksud adalah wadah perlindungan bagi orang kecil dan lemah.
Kerajaan Allah yang bertumbuh dari benih yang kecil mampu bertumbuh dan menjadi pohon
yang besar dan dapat memberikan kenyamanan bagi semua makhluk hidup.

 Ayat emas :

Mrk 4:32 “Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala
sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-
burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."

 Aktivitas

1) Permainan
Fasilitator menuliskan dalam 3 kotak yang diberi nama : tanah, air, dan udara.
2) Kemudian anak-anak dibagi dalam 3 kelompok dan diberikan pertanyaan penuntun.
3) Pertanyaannya :
 Hal-hal apa sajakah yang dapat mengakibatkan tanah, air, dan udara tercemar ?
 Apa akibatnya jika tanah, air, dan udara tercemar ?
 Apa yang dapat kita lakukan untuk melestarikan lingkungan agar air, tanah, dan udara
tetap terjaga?

4. Rencana Aksi Nyata


Fasilitator dapat membimbing anak-anak supaya melakukan tindakan konkrit atau aksi
nyata, contoh: menanam bunga/pohon di halaman (gereja, rumah), menjaga kebersihan
dengan meletakkan sampah pada tempatnya, baik di rumah, sekolah, ataupun di Gereja.

5. Doa Umat
 Ya Bapa, kami berterimakasih untuk bacaan Injil yang kami terima hari ini. Engkau
mengajarkan kami untuk memiliki iman sebesar biji sesawi. Bantulah kami untuk
membuat hati kami menjadi tanah yang subur agar iman kami bertumbuh besar
dan kuat seperti biji sesawi sehingga menghasilkan kebaikan bagi banyak orang.
Marilah kita mohon …
 Ya Bapa, kami ingin mendoakan para pemimpin Gereja kami, bapa Paus Fransiskus,
para uskup dan para imam. Berkatilah mereka semua dengan terang Roh Kudus-
Mu supaya mereka setia mewartakan kerajaan-Mu di dunia ini dengan selalu
menaburkan benih-benih Injil di hati semua umat-Mu. Marilah kita mohon …
 Allah Bapa di surga, Engkau telah memberi bumi ini beserta isinya untuk kami dapat
hidup dan menikmati semua ciptaanmu. Berilah selalu kami kesadaran untuk
mencintai, merawat, dan menjaga alam ini agar tetap lestari dan subur demi
kehidupan kami dan juga karena cinta kami kepada-Mu. Marilah kita mohon …
 Bagi semua orang yang belum mencintai alam ini dan juga bagi mereka yang
merusak alam ini demi kepentingan pribadi. Ya Bapa, bukalah hati mereka dengan
Roh-Mu agar mereka sadar dan bertobat, sehingga mereka dapat kembali ke jalan
yang benar untuk menjaga keseimbangan alam ini dan melestarikannya. Marilah
kita mohon …

BAPA KAMI

6. Doa Penutup
Allah Bapa Maha Murah, kami berterima kasih karena telah Kau tuntun untuk makin
memahami alam ciptaan-Mu. Bantulah kami agar semakin mencintai tanah, air, dan udara
tempat kami hidup. Ajari kami selalu menjaga tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan yang
ada di sekitar kami. Sertailah kami agar selalu berusaha melestarikan alam ciptaan-Mu dan
segala isinya. Amin.

7. Lagu Penutup
Betapa kita tidak bersyukur
Bertanah air kaya dan subur
Lautnya luas, gunungnya megah
Menghijau padang bukit dan lembah
Refr . Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung Maha Kuasa
Itu semua berkat karunia,
Allah yang Agung Maha Kuasa

8. PENGUMUMAN
Pertemuan ke II : Tema
: Tempat : ……………
: Waktu : ……………
: Bacaan: …………….

PERTEMUAN IV : BERJALAN BERSAMA DALAM KESATUAN IMAN YANG BENAR


1. Pembukaan
a) Lagu Pembuka

FAJAR TELAH MULAI MENYINGSING MB 325

Fajar telah mulai menyingsing


Membangunkan pengharapan bagi dunia terasing
Jauh dari rahmat Tuhan, bersukalah umat Allah, sambutlah Sang Emanuel.

Malam kelam sudah berlalu,


Siang terang sudah datang menuntun jalan hidupku
Mengajarkan kasih sayang, bersukalah umat Allah, sambutlah Sang Emanuel

b) Tanda Salib

c) Pengantar
(fasilitator terlebih dahulu mengecek Aksi Nyata peserta pada pertemuan minggu
lalu)

Anak-anak sekalian, minggu lalu kita telah mendalami tema BERJALAN BERSAMA
DALAM LINGKUNGAN HIDUP SEMESTA. Dalam pertemuan ke 4 ini, kita akan mendalami
tema BERJALAN BERSAMA DALAM KESATUAN IMAN YANG BENAR. Kebersamaan dan
semangat persaudaraan sangat diperlukan untuk menjadi kekuatan iman Gereja. Injil perlu
dihidupkan dan dimulai dari dalam keluarga. Teladan iman yang ditunjukkan oleh Yesus
perlu menjadi bagian keseharian kita melalui doa, derma, dan kesaksian hidup.

d) Doa Pembuka

Ya Allah Bapa dalam surga, kami bersyukur atas anugrah iman yang Kau berikan
kepada kami. Kami mohon tuntunan Roh Kudus-Mu agar dapat membantu kami berjalan
bersama dalam kesatuan iman yang benar akan Dikau, demi Kristus Tuhan kami. Amin.

2. Pendalaman Kitab Suci


Teks Kisah Para Rasul 2:41-47

Kis 2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada
hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Kis 2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Kis 2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak
mujizat dan tanda.
Kis 2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala
kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

Kis 2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-
bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Kis 2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan
makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Kis 2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Pendalaman Teks

Peserta diajak untuk membaca dan mendalami teks kitab suci secara pribadi dengan
pertanyaan-pertanyaan penuntun berikut ini:

Pertanyaan penuntun Jawaban


1. Siapa yang membaptis Para rasul
orang-orang dalam bacaan
tersebut ?
2. Apa yang terjadi setelah Mereka bertekun dalam pengajaran
pembaptisan ? rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan mereka selalu berkumpul
untuk memecahkan roti dan
berdoa.
3. Apa yang dilakukan oleh Kis 2:45-47
Jemaat Perdana dalam
bacaan tersebut? ..”dan selalu ada dari mereka yang
menjual harta miliknya, lalu
membagi-bagikannya kepada
semua orang sesuai dengan
keperluan masing-masing.
Dengan bertekun dan dengan
sehati mereka berkumpul tiap-tiap
hari dalam Bait Allah. Mereka
memecahkan roti di rumah
masing-masing secara bergilir dan
makan bersama-sama dengan
gembira dan dengan tulus hati,
Pertanyaan penuntun Jawaban
sambil memuji Allah. Dan mereka
disukai semua orang. Dan tiap-tiap
hari Tuhan menambah jumlah
mereka dengan orang yang
diselamatkan.”
Dalam perayaan Ekaristi, dalam
4. Bagaimana kita aneka macam kegiatan Gereja, doa
melanjutkan cara hidup bersama di KUB, berbagi satu sama
Jemaat Perdana saat ini ? lain, saling membantu, dll

Penjelasan teks
d. Gambaran Teks: Teks ini berbicara tentang kehidupan Gereja perdana. Para pengikut
Kristus hidup dalam kesatuan iman yang benar di bawah pimpinan para rasul yang diketuai
Petrus. Dikisahkan bahwa mereka hidup dalam kasih persaudaraan, berkumpul bersama,
berdoa, mendengarkan ajaran para rasul dan bersekutu dalam Ekaristi suci. Mereka bersatu
hati dan pikiran untuk membentuk Gereja yang satu dalam iman rasuli. Cinta kasih menjadi
pengikat persekutuan gerejawi ini. Mereka saling peduli, saling memperhatikan, saling
melayani dengan cinta kasih. Cara hidup mereka disukai banyak orang.
e. Pesan Teks: Persekutuan gerejawi sangat penting dalam kehidupan menggereja.
Persekutuan ini berlandas pada iman yang satu yaitu iman para rasul akan Yesus Kristus.
Persekutuan gerejawi dipupuk dalam kesatuan hati dan jiwa untuk berdoa bersama,
mendengarkan pengajaran para rasul, dan terutama merayakan ekaristi. Kesatuan ekaristis
ini merupakan hal terpenting dalam kesatuan iman yang benar.
f. Aktualisasi Teks: Para murid Kristus hendaknya memelihara persatuan gerejawi
dengan mengikuti ajaran Gereja, dalam hal ini para pimpinan Gereja yang merupakan
pengganti dan penerus para rasul. Kesatuan gerejawi itu diwujudkan dalam doa bersama dan
perayaan ekaristi, serta kesaksian iman melalui pelayanan kasih.

3. Sharing pengalaman iman

Fasilitator mengajak peserta untuk menceritakan pengalaman anak-anak dalam


kegiatan bersama di kelompok basis dan di paroki.

4. Simpulan oleh fasilitator


 Setelah menerima pembaptisan, sebagai murid Yesus hendaknya kita memelihara
persatuan dan kesatuan dengan melaksanakan ajaran iman Gereja.
 Kesatuan gerejawi ini dapat diwujudkan dalam doa bersama, Ekaristi bersama,
serta kesaksian iman melalui pelayanan kasih.
5. Rencana Aksi Nyata
Fasilitator mengajak anak-anak untuk membersihkan gereja pada hari yang
disepakati bersama.
6. Doa Umat
 Bapa yang baik, kami bersyukur dan berterimakasih untuk bacaan hari ini tentang
Jemaat Perdana yang hidup dibawah pimpinan para rasul.
Kami berdoa bagi Gereja-Mu yang dipimpin oleh Bapa Suci kami Paus Fransiskus.
Berkatilah Gereja-Mu di dunia ini, agar selalu bersatu membentuk Gereja yang satu
dengan hidup dalam persekutuan, saling perduli, saling mengasihi, dan saling
melayani dengan cinta kasih. Marilah kita mohon …

 Bagi para pengajar iman, para katekis, dan pelayan umat-Mu.


Ya Bapa, terimakasih untuk panggilan bagi mereka yang menjadi pengajar iman,
para katekis, dan pelayan umat-Mu. Terangilah mereka dengan cahaya Roh Kudus-
Mu agar selalu mewartakan ajaran iman dengan jujur dan benar serta harmonis
dengan kesaksian hidup mereka. Marilah kita mohon…

 Bagi umat-Mu yang berada di daerah sulit dan jarang dikunjungi oleh para katekis,
para imam ataupun pelayan Sabda.
Ya Bapa, jagalah dan kuatkanlah iman mereka, saudara-saudari kami yang berada
di daerah sulit, terpencil, dan jarang dikunjungi oleh para katekis, para imam
ataupun pelayan Sabda-Mu. Semoga situasi sulit daerah mereka tidak
menggoyahkan iman mereka, namun membuat mereka semakin bertumbuh kuat
dalam iman, harapan, dan kasih. Marilah kita mohon …

BAPA KAMI

7. Doa Penutup

Ya Allah Bapa di dalam surga kami bersyukur kepadamu atas kasih-Mu,


sehingga kami dapat mengikuti katekese bersama hari ini, ajarlah kami untuk
selalu peduli dengan sesama kami. ya Bapa, terimakasih untuk semua
pengalaman iman yang kami peroleh bersama dalam pertemuan ini. Semoga kami
selalu mempersiapkan hati kami dengan tulus dalam menyambut hari kelahiran-
Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

8. Lagu Penutup
Fasilitator dapat memilih atau mengganti dengan lagu lain yang sesuai dengan tema.

Terimakasih Tuhan
Terimakasih Tuhan 3x
Terimakasih Tuhan selama-lamanya

Jalan serta Yesus


Jalan serta Yesus
Jalan serta-Nya, setiap hari
Jalan serta Yesus, serta Yesus selamanya

Anda mungkin juga menyukai