Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH AGAMA KRISTEN

DISUSUN OLEH :

Nama : Benardi D. Butar butar

Nim : 2102022

Jurusan : Teknik Mekanika

Kelas : TM A

Judul : Peran Mahasiswa Kristen Sebagai Agen Perubahan

Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI MEDAN

FAKULTAS TEKNIK MEKANIKA

2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemuda Kristen Indonesia adalah masa depan negara. Oleh karena itu, setiap pemuda
kristiani, baik itu mahasiswa, pelajar, maupun yang telah menyelesaikan studinya, adalah
aktor penting yang dapat mencerahkan cita-cita bangsa kita di masa depan. Sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, “para pendiri negara” Indonesia telah meletakkan
dasar dan tujuan nasionalisme.
Pemuda Kristen mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tujuan untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam tegaknya
'tatanan dunia yang berdasarkan kemerdekaan. , Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial .
Untuk mencapai tujuan itu, rakyat kita juga sepakat untuk membangun kemerdekaan nasional
dalam struktur organisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara demokrasi
konstitusional (Democratische rechtsstaat) dan republik demokratis.Konstitusionalisme
berdasarkan Pancasila.

Dalam upaya mencapai cita-cita tersebut tentunya banyak sekali permasalahan, tantangan,
hambatan, hambatan bahkan ancaman yang akan dihadapi. Masalah yang kami hadapi adalah
jenis dan ukuran yang berbeda-beda. Banyak masalah muncul sebagai warisan masa lalu,
serta banyak masalah baru yang terjadi sekarang atau yang akan datang dari masa depan kita.

1.2Tujuan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dan sampaikan kepada pembaca dalam penyusunan
artikel ini adalah sebagai berikut:
1. Menmberikan pengetahuan dan cara mengatasi serta menanggulangi perubahan yang
terjadi pada masa sekarang kepada para pemuda kristen
2. Membangkitkan rasa ikut serta dalam memberikan pengaruh terhadap perubahan
kehidupan berbangsa dan bernegara
3. Mengajak para pemuda kristen dan pelajar untuk berpikir kritis dalam menyikapi setiap
perubahan yang terjadi di sekitar kita, khususnya yang berkaitan dengan keutuhan NKRI dan
kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja

Pengertian pertama, pemuda adalah individu yang secara fisik mengalami perkembangan
psikis dan emosional, oleh karena itu pemuda merupakan sumber daya manusia untuk
pembangunan saat ini dan masa yang akan datang. Merupakan calon generasi penerus untuk
menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menunjuk “pemuda” dengan
batas usia 102 tahun, sedangkan yang berusia 1019 tahun disebut sebagai “remaja” atau
remaja. Tahun Pemuda Internasional, yang berlangsung pada tahun 1985, mengidentifikasi
populasi 152 sebagai sekelompok orang muda. Definisi kedua, pemuda adalah individu
dengan kepribadian yang dinamis, bahkan bergejolak, optimis namun belum mampu
mengendalikan emosi secara stabil. Kaum muda sedang menghadapi masa perubahan sosial
dan budaya.Sedangkan menurut RUU Kepemudaan, pemuda adalah mereka yang berusia
antara 18 hingga 35 tahun. Dari segi usia, masa muda adalah masa perkembangan biologis
dan psikologis. Oleh karena itu, anak muda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan
masyarakat pada umumnya. Dalam arti positif, aspirasi yang berbeda ini disebut semangat
reformasi. Dalam kosa kata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan istilah young
generation dan pemuda. Seringkali istilah pemuda, pemuda atau pemuda memiliki definisi
yang berbeda. Definisi pemuda di atas lebih menyukai definisi teknis berdasarkan kelompok
usia sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel. Dimana generasi muda/generasi muda/adalah
orang-orang yang memiliki semangat inovasi dan kemajuan.

B. Definisi Mahasiswa

Definisi Mahasiswa diturunkan dari suku kata. Maha dan Siswa, atau murid pertama. Sebagai
siswa tertinggi tentunya siswa sudah terdidik, karena mereka hanya perlu menyempurnakan
pendidikannya untuk menjadi manusia yang terpelajar. Apa yang Anda harapkan dari seorang
siswa? Memang harapan ini terbagi dalam tingkatan, yaitu untuk jenjang S1, mahasiswa
3
diharapkan mampu memahami suatu konsep, mampu memetakan permasalahan dan memilih
solusi terbaik dari permasalahan tersebut. telah dipelajari. Untuk gelar master, siswa harus
dapat membayangkan sesuatu yang lebih berguna atau berharga untuk bidangnya. Sedangkan
S3 akan mampu membawa ilmu baru di bidang ini.
Dalam semua lapisan masyarakat, ada hal-hal yang perlu secara konsisten diungkapkan oleh
siswa. Artinya, dalam pemecahan masalah, seorang siswa harus menganalisis masalah
tersebut. Anda mencari bantuan untuk lebih memahami masalahnya. Kemudian, cari
alternatif dan pilih satu dengan pertimbangan yang matang. Dan akhirnya harus mampu
mempresentasikan solusi yang dipilih kepada orang lain agar dapat bertanggung jawab atas
pilihan solusi tersebut

Pemuda adalah soko guru bagi bangsa dan Negara kita. Sebagai tunas bangsa dan pewaris
masa depan. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, pemuda memiliki peranan yang
penting dalam merebut dan mempertahankan perjuangan Kemerdekaan RI. Pada Tahun 1928,
seluruh organisasi pemuda bersatu untuk mendeklarasikan satu sumpah “SUMPAH
PEMUDA” yang tujuannya untuk perjuangan bangsa Indonesia.
Pemazmur juga menyatakan bahwa peranan pemuda itu sangat penting, yang mana
dianalogikan seperti anak-anak panah di tangan pahlawan. Artinya bahwa seorang pahlawan
yang siap memanah harus memiliki anak panah untuk dipergunakan memanah.  Anak panah
akan dapat dipanahkan tepat pada sasaran jika anak panah tersebut  memiliki kualitas yang
baik. Pemuda Kristen sebagai tiang gereja mempunyai peranan yang penting bagi Gereja dan
bagi bangsa ini.
``Melatih keterampilan berpikir
Untuk mengembangkan perannya, kaum pemuda kristen perlu meningkatkan keterampilan
berpikir dan kebiasaan bertindak yang efektif. Perubahan hanya bisa dilakukan karena ada
agenda refleksi dan aksi. Kekuatan refleksi kita dibangun di atas membaca baik secara fisik
melalui buku, membaca secara virtual melalui bantuan teknologi informasi, dan membaca
kehidupan melalui pergaulan dan pengalaman masyarakat. Semakin luas dan dalam sumber
membaca dan menyerap informasi yang kita terima, semakin luas dan dalam pula daya
refleksi yang dapat kita saring. Oleh karena itu, unsur pendidikan dan pembelajaran sangat
penting dan perlu menjadi perhatian utama bagi setiap anak bangsa, khususnya generasi
muda saat ini.

4
Apa yang harus dilakukan pemuda sebagai Gerakan Perubahan?
A. Pemuda harus tampil Beda (Roma 12:2)
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan  kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2).

Jangan serupa dengan dunia ini artinya harus tampil beda dengan dunia. Dunia anak muda
lagi tren dugem, menggunakan narkoba, nongkrong2 dll, namun pemuda Kristen tidak
melakukan hal yang sama dengan mereka. Pemuda Kristen harus dapat meneladani Kristus.

B. Pemuda harus rela hidup bagi orang lain (1 Petrus 1:12)


“Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri,
tetapi melayani kamu  dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada
kamu  dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus , yang diutus dari
sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh
malaikat-malaikat” (1 Petrus 1:12).

Pemuda Kristen sudah waktunya memperhatikan orang lain, memberi hidup bagi orang
lain. Jadi bukan sibuk memikirkan untuk diri sendiri lagi. Pemuda harus berpikir apa yang
akan saya dapat berikan kepada Bangsa, Gereja ini bukan apa yang saya dapatkan. Artinya
Saatnya pemuda Kristen harus memebrikan hidupnya bagi orang lain. Mengapa demikian?
Karena kita telah ditebus dengan darah yang mahal yaitu Pengorbanan Yesus di Kayu salib.
Kita diselamatkan oleh Kristus melalui orang lain, hendaklah orang lain juga diselamatkan
oleh Kristus melalui kita.

C. Pemuda harus Taat Pada program Pemerintah (Titus 3:1)


Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang
berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. (Titus 3:1).
Pemerintah adalah pilihan Tuhan. Setiap kebijakan Pemerintah harus ditaati. Seperti
Pentingnya sekolah, jangan merokok, larangan penyalaghunaan Narkoba, dll. Pemuda
Kristen seharusnya terlibat dalam kebijakan dan program pemerintah sehingga bangsa dan
negara ini selalu terjaga dan tetap aman dan nyaman.

5
D.Membangun kebiasaan bertindak yang efektif
Selain keterampilan berpikir, pemuda kristen juga perlu melatih kebiasaan bertindak,
memiliki rencana tindakan dan benar-benar bekerja dengan kesadaran. Kemajuan bangsa kita
tidak hanya tergantung pada wacana publik, tetapi juga pada agenda nyata. Jangan hanya
bertindak NATO, "Jangan pernah bertindak, Bicara saja" seperti kebiasaan banyak intelektual
dan politisi amatir di negara-negara miskin. Kaum muda saat ini perlu membiasakan diri
dengan lebih banyak pekerjaan dan bertindak secara efektif daripada hanya berbicara dan
tidak melakukan

E.Pelatihan keterampilan kerja teknis


Hal lain yang juga perlu dikembangkan menjadi kebiasaan di kalangan anak muda kita
adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan teknis, detail atau konkret. "Iblis dalam setiap
detail", tidak hanya pada tingkat konsep umum dan sangat abstrak. Dalam suasana sistem
demokrasi saat ini yang terbuka untuk wilayah kebebasan yang luas, gairah politik di
kalangan anak muda sangat mudah berubah. Namun, dalam wacana politik seringkali
terdapat kebiasaan berpikir dalam kerangka konsep yang sangat umum dan abstrak. Pidato,
ceramah, debat di ruang publik sering kali berisi banyak pidato yang sangat umum, abstrak,
dan semuanya enak dipandang dan enak dipandang. Namun, semua konsep umum dan
abstrak hanya memiliki makna nyata jika dioperasikan ke dalam bentuk operasional yang
terperinci.
Lebih baik lagi, anak muda kristen, untuk memainkan peran produktif di masa depan,
harus membekali diri dengan kemampuan teknis dan rinci untuk memastikan perbaikan nyata
dalam kehidupan bangsa dan negara kita. Bayangkan, jika semua anak muda kita terjebak
dalam politik dan hanya pandai berbicara, tetapi tidak dapat mewujudkan ide-ide yang baik
karena kurangnya keterampilan teknis, keterampilan manajemen untuk mewujudkannya.
masa depan.

*Pemuda kristen, Pelajar, dan Konstitusi*


setiap tahun nya, kita berada dalam suasana mengenang semangat Sumpah Pemuda yang
diproklamirkan pada tahun 1928, sembilan puluh tahun yang lalu. Sebagai anak negara kita
telah bersumpah setia untuk menyatukan negara kita, menyatukan rakyat kita dan berbicara
bahasa Indonesia yang bersatu. Ada kekurangan dalam pemahaman kita tentang arti
6
persatuan, sama seperti kesatuan dalam identitas, bahkan dalam hal bahasa. Kesalahpahaman
ini antara lain tercermin dalam lagu-lagu yang sering kita nyanyikan, yaitu “tanah air, bangsa,
dan bahasa”. Oleh karena itu, sumpah pemuda kita bertujuan untuk mengetahui hanya satu
bahasa, yaitu bahasa Indonesia, mengabaikan dan menolak banyak bahasa daerah. Padahal,
teks asli Sumpah Pemuda menyatakan bahwa kita “mendukung bahasa Indonesia sebagai
Kita mengoreksi kesalahpahaman ini dengan menegaskan kembali bahwa kita harus bersatu
sebagai satu bangsa dalam negara kesatuan Republik Indonesia dengan semboyan
“Bhinekatunggalika”. Keberagaman bahasa, keragaman keyakinan agama, suku bahkan
perbedaan ras, merupakan aset budaya bangsa kita yang tak ternilai. Namun, di tengah
keragaman ini, kami bertekad untuk bersatu seperti yang terkandung dalam sila ketiga
Pancasila, "persatuan Indonesia". Kita bersatu dalam perbedaan, "bersatu dalam perbedaan",
"bhinneka Tunggal Ika". Dalam semangat persatuan ini, kita beragam. Kami beragam, namun
tetap bersatu.
bahasa persatuan”. Artinya bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, bukan satu-satunya
bahasa yang diakui oleh negara dan negara.
Setelah masa reformasi dan terjadinya perubahan UUD 1945, semangat persatuan
dalam keragaman itu kembali dipertegas dalam rumusan pasal-pasal konstitusi kita. Prinsip
otonomi daerah yang sangat luas kita terapkan. Bahkan satuan-satuan pemerintahan daerah
yang bersifat istimewa seperti Papua, Aceh, dan Yogaykarta, atau pemerintahan daerah yang
bersifat khusus seperti DKI Jakarta, diberi ruang untuk tidak seragam atau diberi kesempatan
untuk mempunyai ciri-ciri yang khusus atau istimewa, yang berbeda dari daerah-daerah lain
pada umumnya. Demikian pula, kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat di seluruh
nusantara diperkenankan untuk hidup sesuai dengan keasliannya masing-masing. Pasal 18B
ayat (2) UUD 1945 menegaskan, “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya, sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dalam undang-undang”.
Di samping itu, diadakan pula penegasan mengenai status bahasa daerah dalam
hubungannya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Dengan semangat untuk
menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tidak berarti bahwa bahasa
daerah diabaikan. Karena itu, dalam Pasal 32 ayat (2) UUD 1945 ditegaskan, “Negara
menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. Dengan
perkataan lain, semangat keanekaan atau kemajemukan kembali diberi tekanan dalam rangka
pembinaan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
7
Dalam wujudnya yang paling konkrit, prinsip kebersatuan dan persatuan itu juga kita
materialisasikan dalam konsepsi tentang negara konstitusional yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. UUD 1945 yang di dalamnya terkandung roh Pancasila itu merupakan
piagam pemersatu kita sebagai satu bangsa yang hidup dalam kesatuan wadah NKRI. Di
dalam UUD 1945 itu, segala hak dan kewajiban kita sebagai warga negara dipersamakan satu
dengan yang lain antar sesama warga negara. Sebagai warga masyarakat, kita beraneka, tetapi
sebagai warga negara segala hak dan kewajiban kita sama satu dengan yang lain.
Karena itu, kaum muda Indonesia saya harapkan dapat membangun kesadaran hidup
berkonstitusi. Konstitusi adalah pemersatu kita dalam peri kehidupan bersama dalam wadah
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ini. Konstitusi negara itulah yang menjadi
sumber referensi tertinggi dalam kita membangun sistim aturan dalam kehidupan bernegara
dan berpemerintahan. Para pemimpin dan pejabat adalah tokoh-tokoh atau orang-orang yang
datang dan pergi. Kita taati keputusannya sepanjang ia mengikuti dan menaati sistim aturan
yang telah kita sepakati bersama berdasarkan UUD 1945. Oleh sebab itu, marilah kita
membangun dan melembagakan sistim aturan dalam kehidupan kolektif kita dalam
kehidupan bernegara dan berpemerintahan.
Pemuda dan mahasiswa adalah harapan bagi masa depan bangsa. Tugas anda semua
adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil peran dalam proses
pembangunan untuk kemajuan bangsa kita di masa depan. Estafet kepemimpinan di semua
lapisan, baik di lingkungan supra struktur negara maupun di lingkup infra struktur
masyarakat, terbuka luas untuk kaum muda Indonesia masa kini. Namun, dengan tertatannya
sistim aturan yang kita bangun, proses regenerasi itu tentu akan berlangsung mulus dan lancar
dalam rangka pencapaian tujuan bernegara. Oleh karena itu, orientasi pembenahan sistim
politik, sistim ekonomi, dan sistiim sosial budaya yang tercermin dalam sistim hukum yang
berlaku saat ini sangatlah penting untuk dilakukan agar kita dapat menyediakan ruang
pengabdian yang sebaik-baiknya bagi generasi bangsa kita di masa depan guna mewujudkan
cita-cita bangsa yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta guna
mencapai empat tujuan nasional kita, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.

8
* Pemuda, Mahasiswa Dan Perubahan*
Pemuda dan mahasiswa sama-sama diidentikkan dengan “agent of change”. Kata-kata
perubahan selalunya menempel dengan erat sekali sebagai identitas para mahasiswa yang
juga dikenal sebagai kaum intelektualitas muda. Dari mahasiswalah ditumpukan besarnya
harapan, harapan untuk perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang yang ada di
negeri ini. Tugasnyalah melaksanakan dan merealisasikan perubahan positif, sehingga
kemajuan di dalam sebuah negeri bisa tercapai dengan membanggakan.
Peran sentral perjuanganya sebagai kaum intelektualitas muda memberi secercah sinar
harapan untuk bisa memperbaiki dan memberi perubahan-perubahan positif di negeri ini.
Tidak dipungkiri, bahwa perubahan memang tidak bisa dipisahkan dan telah menjadi
sinkronisasi yang mendarah daging dari tubuh dan jiwa para mahasiswa.
Dari mahasiswa dan pemudalah selaku pewaris peradaban munculnya berbagai
gerakan-gerakan perubahan positif yang luar biasa dalam lembar sejarah kemajuan sebuah
bangsa dan negara.
Sejarah telah menorehkan dengan tinta emas, bahwa pemuda khususnya mahasiswa
selalu berperan dalam perubahan di negeri kita, berbagai peristiwa besar di dunia selalu
identik dengan peran mahasiswa didalamnya.
Berawal dari gerakan organisasi mahasiswa Indonesia di tahun 1908, Boedi Oetomo.
Gerakan yang telah menetapkan tujuannya yaitu “kemajuan yang selaras buat negeri dan
bangsa” ini telah lahir dan mampu memberikan warna perubahan yang luar biasa positif
terhadap perkembangan gerakan kemahasiswaan untuk kemajuan bangsa Indonesia.Gerakan
kemahasiswaan lainnya pun terbentuk, Mohammad Hatta mempelopori terbentuknya
organisasi kemahasiwaan yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswa yang sedang belajar di
Belanda yaitu Indische Vereeninging (yang selanjutnya berubah menjadi Perhimpunan
Indonesia). Kelahiran organisasi tersebut membuka lembaran sejarah baru kaum terpelajar
dan mahasiswa di garda depan sebuah bangsa dengan misi utamanya “menumbuhkan
kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan dikalangan rakyat Indonesia untuk
memperoleh kemerdekaan”.
Gerakan mahasiswa tidak berhenti sampai disitu, gerakannya berkembang semakin
subur, angkatan 1928 yang dimotori oleh beberapa tokoh mahasiswa diantaranya Soetomo
(Indonesische Studie-club),Soekarno (Algemeene Studie-club), hingga terbentuknya juga
Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang merupakan prototipe organisasi telah
menghimpun seluruh gerakan mahasiswa ditahun 1928, gerakan mahasiswa angkatan 1928
9
memunculkan sebuah idieologi dan semangat persatuan dan kesatuan diseluruh pelosok
Indonesia untuk meneriakkan dengan lantang dan menyimpannya didalam jiwa seluruh
komponen bangsa, kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu yaitu tumpah
darah Indonesia, berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa satu yaitu
bahasa Indonesia dan hingga kini kita kenal sebagai sumpah pemuda.
Gerakan perjuangan mahasiswa sebagai kontrol pemerintahan dan kontrol sosial terus
tumbuh dan berkembang, hinggalah gerakan perjuangan mahasiswa sampai pada terjadinya
peristiwa 10 tahun yang lalu yaitu tragedi trisakti mei 1998.
Lagi-lagi mahasiswa menjadi garda terdepan didalam perubahan terhadap negeri ini,
gerakan perjuangan ini menuntut reformasi perubahan untuk mengganti rezim orde baru yang
korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak berpihak kepada rakyat dan memaksa turun
presiden soeharto dari kursi kekuasaannya yang telah digenggamnya selama hampir 32 tahun.
Gerakan perjuangan mahasiswa tidak semudah yang kita bayangkan, perubahan ini
harus dibayar mahal dengan meninggalnya empat mahasiswa universitas trisakti oleh timah
petugas aparat yang tidak mengharapkan perubahan itu terjadi.
Sejarah panjang gerakan mahasiswa merupakan salah satu bukti, kontribusinya,
eksistensinya, dan peran serta tanggungjawabnya mahasiswa dalam memberikan perubahan
dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Peran mahasiswa terhadap bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja
dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya
dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai
generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum,
sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan
perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui
kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa
Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar diluar
negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi seluruh mahasiswa
Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh
mahasiswa Indonesia.
Gerakan perjuangan Mahasiswa Indonesia tidak boleh berhenti sampai
kapanpun ,gerakan perjuangan mahasiswa saat ini tidak hanya dengan bergerak bersama-
sama untuk berdemonstrasi dan berorasi dijalan-jalan saja, akan tetapi wahai para “agent of
10
change”, cobalah untuk bertindak bijak dengan intelektualisme, idealisme, dan keberanian
mu untuk bisa senantiasa menanamkan ruh perubahan yang ada dalam dirimu untuk bisa
memberi kebaikan dan berperan besar serta bertanggung jawab untuk memberikan kemajuan
bangsa dan Negara Indonesia, sehingga seperti Hasan al Banna katakan “goreskanlah catatan
membanggakan bagi umat manusia”.

*  Peranan Dan Fungsi Mahasiswa Dalam Era Reformasi*

Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para
mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita
sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk
memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Dalam hal ini, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu :
* sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
*  sebagai agen perubahan (agent of change)
*  sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Mahasiswa dituntut untuk berperan lebih, tidak hanya bertanggung jawab sebagai
kaum akademis, tetapi diluar itu wajib memikirkan dan mengembang tujuan bangsa. Dalam
hal ini keterpaduan nilai-nilai moralitas dan intelektualitas sangat diperlukan demi
berjalannya peran mahasiswa dalam dunia kampusnya untuk dapat menciptakan sebuah
kondisi kehidupan kampus yang harmonis serta juga kehidupan diluar kampus.
Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan :
*  Secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan.
*  Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap
mahasiswa.
*  Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah
berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan.
Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan
solidaritas kerakyatan.

11
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Peran mahasiswa dalam bangsa dan negara ini tidak hanya duduk di meja dan mendengarkan
pembicara berbicara, tetapi mahasiswa memiliki banyak peran yang berbeda untuk bermain
dalam menciptakan perubahan dalam pekerjaan untuk negara Indonesia , peran ini adalah
generasi penerus untuk memelihara dan menularkan nilai-nilai kasih sayang kepada suatu
umat, menjadi generasi pengganti untuk menggantikan masyarakat yang rusak akhlak dan
perilakunya, dan juga generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan
yang negatif. dan penyimpangan-penyimpangan yang ada dalam diri suatu umat.
Peran ini harus selalu dipertahankan dan tertanam kuat di hati mahasiswa kristen Indonesia
baik di dalam maupun di luar negeri. Jika peran ini dapat dijadikan pedoman bagi seluruh
mahasiswa Indonesia, maka “semangat perubahan” dapat terus melekat pada seluruh
mahasiswa kristen Indonesia.

B.Saran
Pada bagian ini, saya ingin menyampaikan pendapat yang dalam hal ini ditujukan kepada
generasi muda mahasiswa kristen, dosen dan guru, seluruh elemen pemerintah baik daerah
maupun pusat serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia secara utuh bersatu padu. menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terkadang hal sepele akan menjadi rumit jika
tidak ada kebersamaan diantara kita. saya berharap tidak ada lagi perselisihan di negeri kita
tercinta ini demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia.
peribahasa Inggris mengatakan Student Today, Leader Tomorrow. saya percaya bahwa kunci
untuk mencapai tujuan tersebut terletak di tangan generasi muda. Jadi mari kita ingat untuk
mencapai apa yang telah menjadi tujuan hidup kita

12
DAFTAR PUSTAKA

one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/definisi-pemuda
kipong.webnode.com/news/peranan-mahasiswa-dalam-kehhidupan-berbangsa-dan-bernegara/
stmik-amik-dumai.ac.id/index.php/artikel/41-artikel/111-peranan-dan-fungsi-mahasiswa-
dalam-    era-reformasi
http://ojan-jan.blogspot.com/
- Jurnal FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
2016
- NOUMENA: Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan I Vol. I No. 1 I Juni 2020 NOUMENA 53 | P a g
e Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Institut Agama Kristen Negeri Ambon
- Geneva - Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen ISSN 2088-8368
- 2 Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008),
10-11
- William Barclay. (2003) Pemahaman Alkitab Setiap Hari, BPK Gunung Mulia, Jakarta.

13
14

Anda mungkin juga menyukai