PAK PEMUDA
NIM : 0120190066
KELAS : B
Pendidikan Agama Kristen kategorial pemuda itu bukan hanya berkaitan dengan
pendidikan saja. Namun juga terkait dengan program-program gereja yang
mendukung bagaimana pemuda itu dididik dalam konteks pergumulanya. Selain itu
cara-cara lain yang mendukung dalam mendidik pemuda yaitu dapat melalui
konseling, kunjungan, dan lewat berbagai aktivitas kerohanian lainnya. Sehingga
dengan cara-cara tersebut diharapkan dapat membantu dan berguna untuk mendidik
pemuda baik secara iman, psikologis dan perkembangan moralnya berdasarkan iman
Kristen. Sebab hal inilah yang akan menunjukkan peran gereja secara langsung dalam
membina dan menumbuhkembangkan iman pemuda dalam konteks setting PAK di
gereja terkhususnya pada lingkup pelayanan kategorial pemuda yang relevan.
2. Pendidikan Orang Dewasa atau Andragogi berlaku bagi segala bentuk pembelajaran
orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalam rancangan program pelatihan
organisasiRuang lingkup Pendidikan orang dewasa dalam konteks Pendidikan Agama
Kristen (PAK) juga masih mencakup hal yang sangat luas. Dari segi umur,
Pendidikan orang dewasa meliputi dewasa muda (18-29 thn), dewasa tengah (30-64
thn) dan dewasa tua (65 thn ke atas). Selain itu dari segi wilayah pelaksanaan
pendidikan orang dewasa mencakup Pendidikan Orang dewasa dalam keluarga,
pendidikan orang dewasa dalam sekolah dan pendidikan orang dewasa dalam gereja.
3. Banyak istilah yang dipakai dalam menyebutkan pendidikan agama Kristen, sesuai
lahir dengan latar belakang masing– masing dengan arti yang khas. Meskipun artinya
agak bervariasi namun setidaknya semuanya menunjuk pada satu maksud yakni tugas
Enklaar dan Homrighausen menjelaskan kaum pemuda memiliki sifat dinamis dan
mau berjuang untuk mewujudkan cita–citanya. Mereka juga sering di pengaruhi oleh
suasana orangorang disekelilingnya. Maka dari itu pemuda ini sangat penting untuk
masa depan sebuah gereja. Karena sifat dinamis dan mau berjuang untuk masa depan
gereja.
Dengan demikian penekananya terletak pada mempelajari kembali sifat dan keadaan
kaum pemuda itu, serta mempertimbangkan kembali suasana dan metode Pendidikan
Agama Kristen yang sesuai bagi golongan ini mengingat peran pentingnya dalam
kehidupan bergereja. Menurut Homrighausen dan Enklaar, pertama ada tujuan dan
yang kedua cara bekerja didalam Pemuda maupun pelayanan lainya di gereja.
adalah sebagai berikut, pertama, adalah kita harus menolong mereka mendapati dan
mengenali maksud Tuhan bagi kehidupan mereka sendiri, supaya mereka tetap hidup
dalam kehendak Tuhan. Kedua, harus memberikan kesempatan supaya mereka dapat
mengalami persekutuan dengan orang muda lain, inilah hak mereka. Disamping itu
haruslah kita menanamkan sikap dalam batin mereka bahwa persekutuan itu tidak
boleh dibatasi pada gerejanya sendiri saja dan juga harus bersifat oukumenis. Ketiga,
sangat penting membuka mata mereka bagi arti gereja dalam hidup mereka sendiri,
supaya mereka mempunyai keinginan dan dapat mengambil bagian dalam kebaktian
jemaat dan segala aktivitasnya yang lain. Keempat, hendaknya kita juga memberi
kesempatan kepada pemuda untuk melayani sesamanya. Karena dalam berbagai usaha
4. Untuk menarik perhatian pemuda sehingga mereka lebih berinisiatif dan bersemangat
dalam mengikuti pembelajara. Dan tercipta suasana yang tidak kaku dan
membosankan.
5. Untuk lebih memahami pola perilaku dan karakter pemuda, sehingga ketika terdapat
kendala kita mudah menemukan jalan keluar, dan jalan keluar atau solusinya sesuai
dan tepat untuk penyelesaian masalah. Selain itu kita juga dengan mudah
mendekatkan diri dengan pemuda dan dapat di terima dengan baik.
6. Melayani dalam Kegiatan Pelayanan Gereja
Para pemuda yang dilatih dapat dilibatkan dalam pelayanan gereja, entah itu
dilibatkan sebagai pemain musik, petugas kolekte, operator LCD, singer/Pemimpin
Nyanyian Jemaat, dsb.. Selain itu, pemuda juga dapat dilibatkan sebagai pemimpin
pujian di ibadah sekolah minggu. Pemuda juga dapat didorong untuk mengikuti
persekutuan dan memimpin persekutuan yang dilakukan di rumah-rumah jemaat.
Dengan kemampuan, kreativitas yang tinggi, serta talenta yang terasah, pemuda dapat
didorong untuk mengembangkan talenta dan karunia rohani yang Tuhan anugerahkan
untuk giat melayani Dia.
7. -Peran keluarga bagi pemuda adalah sebagai pendidik dan panutan dalam kehidupan.
-Peran gereja bagi pemuda adalah bimbingan psikologis atau kebutuhan psikologis
rohani agar dapat bertindak sesuai dengan ajaran Kristus.
8. “Kurangnya keaktifan pemuda dalam kegiatan pemuda”
Penyebab masalah ini adalah karena kegiatan pemuda seperti ibadat pemuda dan lain
sebagainya itu monoton dan tidak menarik, tidak ada perubahan atau hal-hal yanbg
bisa menarik perhatian pemuda.
Akibatnya pemuda menjadi bosan dan jenuh, sehingga malas mengikuti kegiatan
pemuda, bahkan ada pemuda yang pindah gereja untuk mencari kenyamanan.