Anda di halaman 1dari 5

NAMA : STASIA ALUNGUNUSA

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN


DOSEN : ALFIAN R. KOMIMBIN, M.Th
TUGAS : RINCIAN ULASAN PENELITIAN

Judul /topik “ Pengaruh Kebijakan Pemuda Gereja Siloam Tarun Terhadap


Aktivitas Partisipasi Ibadah Diera Digital ”
Kriteria
Kemanfaatan Kemanfaatan penelitia ini ialah Guna memeberikan pemahaman tentang
dampak kebijakan Pemuda Siloam Tarun Terhdap Partisipasi ibadah
diera Digital

Aktualitas Ya. Karena dengan adanya kesadaran pemuda dalam partisipasi ibada
dapat membangun semangat ibadah dierah digital pemuda lainya
terhadap Aktivitas partisipasi ibadah.
Kepatutan dan Ya penelitian ini patut dan layak diteliti karena penelitian ini dinilai
kelayakan sangat penting dalam meyelidiki dampak kebijakan pemuda Gereja
Siloam Tarun terhadap Partisipasi Ibadah diera Digital serta sejauh mana
kebijakan pemuda dalam mempengaruhi partisipasi ibadah diera Digital
ini.

Keterikatan Tujuan dari penelitian ini bertujuan ntuk meyelidiki pengaruh kebijakan
pemuda Gereja Siloam tarun terhadap tingkat partisipasi ibadah di era
digital ini . Dengan pendekatan yang baik kita berusaha untuk membuat-
pemuda -pemuda di Germita Siloam Tarun untuk ikut dalam kegiatan
keagaman.
Tujuan penelitian ini juga bukan hanya untuk menaggapi isu -isu yang
terjadi tentang perkembangan ibadah pemudah di erad Digital ini.
Ketersediaan Ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh data didapat dari:
dan kemudahan wawancara dengan pengurus pemuda Germita Siloam Tarun dan
memperoleh pertanyaan- pertanyan sederhana kepada pendeta dan nggota pemudah
data Gereja Siloam Tarun
Bobot Bobot pada penelitian Pengaruh Kebijakan pemuda Gereja Siloam Tarun
terhadap Aktivitas partisipasi ibadah di era Digital”

Orisinalitas Saya mendeklarasikan orisinalitas penelitian ini adalah hasil karya saya
sendiri bukan hasil karya orang Lain.
Apabilah dikemudian hari ditemukan kesamaan dalam penelitian saya
bersedia disangsi sesuai dengan aturan yang berlaku

A. Latar belakang
Pemudah bisah digambarkan sebagai titik tertinggi dari perkembangan jiwa manusia karena
fase ini merupakan waktu yang sangat ideal bagi seorang untuk melakukan apapun dalam
hidupnya pemuda juga di gambarkan sebagai seorang yang memiliki semangat tinggi,
bertenaga, berintelektual dan berintegritas. Seperti terdapat dalam (Mazmur 127: 4 ) disitu
disebutkan bahwah “seperti anak-anak panah ditangan pahlawan, demikian anak-anak pada
masa muda”Intelektual dan Integritas pemuda sangat dibutuhkan dalam pekebaran sebuah
peradaban terutama di Eradigital ini baik peradaban dunia, negara,maupun Gereja. Pemudah
juga memiliki peran besar dalam penyebaran pekabaran injil.
Pemuda adalah tiang gereja pada pemudah diberikan peran dan tanggung jawab untuk
melanjutka pelayanan karena kaum pemuda mampu berfikir dan bertindak dengan baik untuk
melaksanakan pelayanan baik secara Rohani maupun secara Fisik. Kehadiran pemuda dalam
Gereja menjadi tulang punggung pelayanan Gereja.kaum pemuda yang jauh dari Gereja
adalah pemuda yang tidak memiliki visi dan misi pelayanan serta tidak memahami dirinya
sebagai umat Tuhan peran pemudah dalam Gereja ialah melibatkan diri dalam pelayanan
seperti megajar sekolah minggu, dan mengambil bagian sebagai pengurus pemudah dan
menjadi majelis gereja,Namun tidak dapat di pungkiri sebagai kaum pemda hanya mengakui
sebagai orang kristen, tetapi tidak perna terlibat dalam pelayanan dan mungkin mengikuti
ibadah-ibadah lainya kaum pemudah membutuhkan pemimpin serta pengarahan agar tujuan
keberadaan pelayanan kaum pemuadah dalam gereja tercapai.
Diera digital ini pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam tugas pelayanan Gereja
sebagai pemudah Gereja diera digital peran kita sangat penting dalam penyebaran pesan kasih
dan nilai-nilai Kristen pada dunia yang semakin terhubung secara digital peran pemuda
memiliki peran utuk menjadi saksi kristus. Sebagai pemudah Gereja kita dapat menjadi saksi
Kristus melalui media sosial dan platfrom digital lainya,kita dapat berbagi kutipan
Alkitab,cerita pengalaman pribadi tentang iman kita, dan menginspirasi orang lain dengan
pesan-pesan posiif serta menggunakan teknologi digital untuk ibadah, kita dapat
memanfaatkan teknologi untuk menghadiri ibadah secara oline atau mengikuti kegiatan
Gereja secara streming kita juga dapat berpartisipasi dalam kelompok kecil atau kelas Alkitab
online untuk terus memperkuat iman kepercayaan kita kepada Yesus Kristus.
Ibada merupakan wujud dari tri tugas panggilan Gereja yaitu bersaksi bersekutu dan melayani
ibadah juga dapat membangun iman dari jemaat dan pemudah gereja sebagai pilar Gereja.
Masalah yang didapati dalam pengaruh kebijakan pemuda Gereja Siloam Tarun terhaap
aktivitas partisipasi ibadah ibadah diera Digital banyak terdapat masalah dan tantangan yang
harus dihadapi oleh pemimpin pemudah dan anggota pemudah yaitu tantangan dalam
membangun komunitas dalam gereja jika komunitas atau persekutuan gereja yang kuat saling
mendukung sangat penting bagi pemudah gereja,namun dalam Era Digital ,membangun
komunitas online dapat menjadi tantangan kebijakan yang tidak memperhatikan pembangunan
komunitas online yang efektif dapat memnghambat pemudah Gereja dalam memperoleh
dukungan dan pertumbuhan Rohani pemudah dan keterbatasan aksesibilitas tidak semua gereja
di kepulawan talaud memiliki akses yang stabil dan terjangkau seperti keterbatasan jaringan
internen dan alat- alat teknolgi yang kurang memadai menjadi hambatan untuk pemudah
Gereja siloam Tarun untuk berpartisipasi dalam kegiatan ibadah online di erah digital ini. 1
1
Kornelius Paulus insisr, pemuda Pembangun Tubuh Kristus, Jl.Cempaka 9, Deresan,
Caturtunggal,Depok,Sleman, Daerah istimewa Yokyakarta, 55281, INDONESIA, 2020, halaman 56
2 https://respository.uksw.edu, pengertia pemuda, 2014
Kornelius Paulus insisr, pemuda Pembangun Tubuh Kristus, Jl.Cempaka 9, Deresan,
Caturtunggal,Depok,Sleman, Daerah istimewa Yokyakarta, 55281, INDONESIA, 2020, halaman 56
2 https://respository.uksw.edu, pengertia pemuda, 2014
permasalahn-permasalah diatas dapat dijumpai dalam Pemuda GERMITA Siloam Tarun.
Pemuda Siloam Tarun adalah bagian dari Jemaat GERMITA yang berasal di Desa Tarun.
Yang terdiri dari 113 anggota pemudah dan hanya 30 anggota pemudah yang aktif dalam
kegiatan ibadah pemuda dan ikut melibatka diri dalam partisipasi ibadah.
Dampak dari pengaruh kebijakan pemuda Siloam tarun terhadap aktivitas partisipasi ibadah
diera Digital memiliki dampak kebijakan yang posistif, karena dengan adanya kebijakan
pemuda terhadap aktivitas partisipasi ibadah dieara digital ini, dapat membantu Gereja dalam
menyebarkan injil dan Firman Tuhan kepada jemaat- jemaat lanjut usia dan jemaat-jemaat
yang memiliki keterbatas fisik untuk tetap mengikuti kegiatan Ibadah Sentral dan kegiatan
Ibadah rutinitas seperti ibada “KRT” yang tidak dapar di ikuti mereka.
Dampak dari kebijakan pemudah Tersebut dapat membangun meningkatkan partisipasi
pemuda sebagai Tiang Gereja dalam mengabarkan injil dan brita Keselamatan Yesus Kristus
ke tempat- tempat tertentu melaui media sosial, sebagi misi gereja pemudah harus maju
sebagi Garda terdepan untuk mengabarkan injil di Era dijital ini, sebab seperti tertulis dalam
“ Markus 16:15 “ lalu kata-Nya kepada mereka : “pergila keseluruh dunia,beritakan injil
kepada semua Mahluk.” Dan 2 Timotius 2: 22 “ larilah dari hawa napsu pemuda dan kejarlah
Keadilan, iman, kasih,dan damai Sejaterah,bersama-sama dengan mereka yang dengan Hati
bersih memanggil Tuhan dengan Tulus.

Rujukan Teori yang di ambil ialah teori ini bersumber dari Alkitab sebagi Dasar utama iman
Kristen, yaitu:
(Mazmur 127: 4 ) :
 “seperti anak-anak panah ditangan pahlawan, demikian anak-anak pada masa muda”
 “ Markus 16:15 “ lalu kata-Nya kepada mereka : “pergila keseluruh dunia,beritakan
injil kepada semua Mahluk.”
 2 Timotius 2: 22 “ larilah dari hawa napsu pemuda dan kejarlah Keadilan, iman,
kasih,dan damai Sejaterah,bersama-sama dengan mereka dengan yang dengan Hati
bersih memanggil Tuhan dengan Tulus
Teorilainya yang di ambil dari artikel Uniersitas kristen satia Wacana tentang pengertian
pemudah dan buku pemuda pembangun Tubuh Kristus oleh KORNELIUS PAULUS ISIR
Buku :
Pemudah bisah digambarkan sebagai titik tertinggi dari perkembangan jiwa manusia karena
fase ini merupakan waktu yang sangat ideal bagi seorang untuk melakukan apapun dalam
hidupnya pemuda juga di gambarkan sebagai seorang yang memiliki semangat tinggi,
bertenaga, berintelektual dan berintegritas. Seperti terdapat dalam (Mazmur 127: 4 ) disitu
disebutkan bahwah “seperti anak-anak panah ditangan pahlawan, demikian anak-anak pada
masa muda”Intelektual dan Integritas pemuda sangat dibutuhkan dalam pekebaran sebuah
peradaban terutama di Eradigital ini baik peradaban dunia, negara,maupun Gereja. Pemudah
juga memiliki peran besar dalam penyebaran pekabaran injil.
Jurnal :
Pemuda adalah tiang gereja pada pemudah diberikan peran dan tanggung jawab untuk
melanjutka pelayanan karena kaum pemudamampu berfikir dan bertindak dengan baik untuk
melaksanakan pelayanan baik secara Rohani maupun secara Fisik. Kehadiran pemuda dalam
Gereja menjadi tulang punggung pelayanan Gereja.kaum pemuda yang jauh dari Gereja
adalah pemuda yang tidak memiliki visi dan misi pelayanan serta tidak memahami dirinya
sebagai umat Tuhan peran pemudah dalam Gereja ialah melibatkan diri dalam pelayanan
seperti megajar sekolah minggu, dan mengambil bagian sebagai pengurus pemudah dan
menjadi majelis gereja,Namun tidak dapat di pungkiri sebagai kaum pemda hanya mengakui
sebagai orang kristen, tetapi tidak perna terlibat dalam pelayanan dan mungkin mengikuti
ibadah-ibadah lainya kaum pemudah membutuhkan pemimpin serta pengarahan agar tujuan
keberadaan pelayanan kaum pemuadah dalam gereja tercapai.

Alasan Pemilihan Penelitian Ini Ialah untuk mengetahua dampak dari Pengaruh Kebijakan
pemuda Gereja Siloam Tarun terhadap Aktivitas partisipasi ibadah Diera DIgital dan ingin
menunjukan dampak apa yang akan terjadi jika pemuda memiliki kebijakan sendiri dalam
megikuti aktivitas partisipasi ibadah di era digital ini fokusnya dapat melibatkan bagaimana
kebijakan pemuda tersebut dapat mempengaruhi kebijakan dan keikut sertaan pemuda lainya
dalam mengikuti partisifaasi ibadah dierah digital ini serta apa dampak yang Gereja dapatkan
dari Partisipasi pemudah dalam memperkenalkan digital kepada jemaat-jemaat yang tidak
tauh teknolog atau imuh Digital.
B. RUMUSAN PENELITIAN
1. Apa tantangan yang akan dihadapi oleh pemudah Germita siloam Tarun dalam
menghadapi Eradigital ini ?
2. Apa saja peluang yang ada dalam meningkatkan partisipasi ibadah pemudah Germita
Siloam Tarun di era Digital?
3. Bagaimana tingkat partisipasi pemudah Germita Siloam Tarun dalam iabadah di erah
Digital ?
4. Bagai mana peran pembina pemudah Germita siloam tarun dalam mendorong
partisipasi ibadah pemudah di earah digital ?
5. Bagaimana peran Pedeta dalam mendukung partisipasi Pemuda dalam Ibadah ?

C. METODE PENELITIAN
Metode ini menggunakan mmetode penelitian kualintatif dengan pendektan deskriptif dan
data penelitianya dapat didapatkan melalui melalui hasil opservasi, dan wawancara.

D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian yang dilakuan ialah untuk menjelaskan tentang :
 dampak dari kebijakan pemuda Germita siloam Tarun terhadap aktivitas partisipasi
Ibadah di erah digital ini 2
 apa saja tantangan yang akan di hadapi oleh pemuda Germita Siloam Tarun dalam
ibadah diera digital ini 3

3
 peran apasaja yang dapat di ambil oleh pembina pemuda dan pedeta dalam membantu
pemuda Germita siloam tarun dalam pertumbuhan iman pemuda

E. MANFAAT PENELITIAN
Kemanfaatan penelitia ini ialah Guna memeberikan pemahaman tentang dampak
kebijakan Pemuda Siloam Tarun Terhdap Partisipasi ibadah diera Digital, serta guna
mengetahui sejauh mana kebiakan Pemudah Gereja Germiata Siloam Tarun
mempengaruhi tindakan partisipasi jemaat dan anggota pemuda dalam Ktivitas ibadah
diera digital ini. jika penelitian ini terbukti berhasil meningkatkan partisipasi anggota
pemudah dalam ibadah diera digital ini maka, Gereja dapat menggunakan temuan ini
untuk meningkatkan partisipsi pemudah dalam ibadah diera digital ini.

F. HASIL WAWAN CARA PENELITIAN


Peneliti mewawan carai dua orang anggota pemudah ,pendeta dan dua orang
pengurus pemuda. Berdasarkan wawancara yang dilakukan maka penulis memperoleh
informasi partisipasi dari pemudah sangat penting dalam pelaksanaan ibadah kususnya
diera digital ini

Anda mungkin juga menyukai