Disusun Oleh:
Kelompok 7
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Gereja, sebagai institusi agama, memiliki latar belakang yang kaya dalam
memainkan peran sebagai pelopor aksi kepedulian sosial bagi muda-mudi. Pertama, dasar
utama bagi aksi ini terletak pada ajaran agama yang dianut oleh gereja. Banyak ajaran
agama, termasuk agama Kristen, menekankan nilai-nilai kasih sayang, keadilan, dan
pelayanan kepada sesama. Oleh karena itu, gereja melihat kepedulian sosial sebagai
implementasi konkret dari ajaran-ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari.
Gereja mengakui bahwa mereka tidak hanya memiliki peran spiritual, tetapi juga
tanggung jawab untuk membantu mereka yang membutuhkan di masyarakat. Dengan
demikian, kepedulian sosial menjadi satu aspek integral dari misi gereja untuk membangun
komunitas yang berlandaskan keadilan, solidaritas, dan pelayanan. Pendidikan moral dan
pembinaan karakter yang diberikan oleh gereja bertujuan untuk membimbing muda-mudi
agar dapat merespons dengan tanggung jawab terhadap tantangan sosial di sekitar mereka.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa dampak langsung yang dihasilkan oleh aksi kepedulian sosial yang
dilakukan oleh gereja terhadap muda-mudi yang mereka layani?
1.2.2 Bagaimana pandangan Alkitab tentang peran gereja sebagai pelopor aksi
kepedulian sosial muda-mudi?
1.2.3 Bagaimana tinjauan teologis etis Kristen tentang aksi kepedulian sosial?
1.3 Tujuan
1.3.1 Agar pembaca dapat mengetahui dampak langsung yang dihasilkan oleh aksi
kepedulian sosial yang dilakukan oleh gereja terhadap muda-mudi
1.3.2 Agar pembaca dapat mengetahui nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung
dalam ajaran Alkitab tentang peran gereja sebagai pelopor aksi kepedulian sosial
bagi muda-mudi
1.3.3 Agar pembaca mendapat wawasan yang lebih luas tentang teologi Kristen
mengenai aksi kepedulian sosial
BAB II
KLIPING BERITA ONLINE
5) Tak Ingin Kehilangan Generasi Muda, Wahana Visi Indonesia Gandeng Gereja Buat
Pembekalan
https://www.jawaban.com/read/article/id/2020/02/11%2008:15:00/91/200211085532
/tak_ingin_kehilangan_generasi_mudawahana_visi_indonesia_gandeng_gereja_buat
_pembekalan
6) 6.000 Orang Pemuda, Mahasiswa, Remaja Dan Anak-Anak Hamba Tuhan GEREJA
PANTEKOSTA di INDONESIA (GPdI) Papua hadiri “YOUTH CAMP SE-TANAH
PAPUA
6.000 Orang Pemuda, Mahasiswa, Remaja Dan Anak-Anak Hamba Tuhan GEREJA
PANTEKOSTA di INDONESIA (GPdI) Papua hadiri “YOUTH CAMP SE-TANAH
PAPUA” | Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI
7) Potret Suasana Perkemahan Pemuda Remaja se Sulawesi Utara Yang Digelar GpdI
Potret Suasana Perkemahan Pemuda Remaja se Sulawesi Utara yang Digelar GPdI -
Tribunmanado.co.id (tribunnews.com)
10) Pengalaman Tak Terlupakan Selama Kegiatan Perkumpulan Remaja OSZA di Bogor
Pengalaman Tak Terlupakan Selama Kegiatan Perkumpulan Remaja OSZA di Bogor
- Jawa Barat (gerejayesuskristus.org)
2.2 Rangkuman
Kaum muda adalah individu yang sedang mencari jati diri dan mencari solusi untuk diri
mereka sendiri dalam berbagai hal seperti menentukan tujuan hidup mereka, memilih karier yang
tepat, berinteraksi dengan kaum muda lainnya, berpacaran, menikah, dan mengembangkan
hubungan dengan Tuhan. Kaum muda akan mencari jawaban sendiri jika mereka tidak menemukan
jawaban yang tepat di gereja. Di sisi lain, berkurangnya partisipasi di gereja terjadi setelah itu.
Akibatnya, ada risiko kecanduan narkoba, kehamilan di luar nikah, bunuh diri, dan akhirnya
mundur dan meninggalkan gereja di antara kaum muda yang terlibat dalam perilaku seks bebas.
Gereja perlu mempertimbangkan dengan seksama program pembinaan seperti apa yang akan
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan kaum muda secara umum dengan memperhatikan isu-isu
dan kesulitan yang kini dihadapi kaum muda. Dalam Amsal 22:6 dikatakan, “Didiklah orang muda
menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari
pada jalan itu.” Membangun kerinduan di dalam hati kaum muda untuk hidup bagi Kristus dan
melayani Kristus adalah tanggung jawab gereja, khususnya para pemimpin kepemimpinan kaum
muda. Mengembangkan dan mempergunakan segala karunia dan potensi serta keterampilan kaum
muda yang Tuhan berikan untuk mencapai hal tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
Alkitab mengajarkan bahwa gereja memiliki peran penting dalam hal kepedulian sosial.
Hal ini terlihat dari berbagai ayat Alkitab yang berbicara tentang pentingnya menolong sesama
yang membutuhkan.
Dalam Perjanjian Lama, kita dapat menemukan berbagai contoh bagaimana umat Israel
dituntut untuk menunjukkan kepedulian sosial mereka. Misalnya, dalam kitab Ulangan 15:7-11,
Allah memerintahkan umat Israel untuk membebaskan budak mereka pada tahun yang kelima
puluh. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat peduli terhadap kaum lemah dan tertindas.
Dalam Perjanjian Baru, kita juga dapat menemukan berbagai ajaran tentang kepedulian
sosial. Misalnya, dalam Matius 25:31-46, Yesus Kristus mengajarkan bahwa orang-orang yang
menolong orang miskin, orang sakit, dan orang yang berada dalam penjara akan diakui sebagai
pengikut-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian sosial merupakan salah satu ciri khas
pengikut Kristus.
Remaja atau pemuda sering diberi label sebagai Agent of Change (agen pembaharuan)
karena ciri-ciri yang melekat pada kemudaan mereka. Mereka memiliki sifat energik, kreatif,
dinamis, empati, kritis, dan berani mengambil risiko. Dalam konteks pelayanan kepada Tuhan,
pemuda pemudi merupakan pihak yang paling banyak terlibat dalam pelaksanaannya. Selain itu,
gereja juga harus menjadi teladan bagi muda mudi dalam hal kepedulian sosial. Gereja harus
menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap sesama yang membutuhkan.
Gereja juga dapat menjadi wadah bagi muda mudi untuk menyalurkan aspirasi dan
kreativitas mereka dalam melakukan aksi kepedulian sosial. Gereja dapat memfasilitasi kegiatan-
kegiatan sosial yang dilakukan oleh muda mudi.
Beberapa contoh aksi kepedulian sosial yang dapat dilakukan oleh gereja bagi muda
mudi:
Bakti sosial
Gereja dapat mengadakan kegiatan bakti sosial untuk membantu orang-orang yang
membutuhkan, seperti orang miskin, orang sakit, orang cacat, dan korban bencana alam.
Kegiatan bakti sosial dapat berupa pembagian makanan, pakaian, bantuan medis, atau
tenaga kerja.
Gereja dapat memberikan pendidikan dan pelatihan kepada muda mudi tentang pentingnya
kepedulian sosial. Pendidikan dan pelatihan ini dapat diberikan melalui berbagai cara,
seperti melalui khotbah, ceramah, seminar, atau pelatihan khusus. Pendidikan dan
pelatihan ini dapat membantu muda mudi untuk memahami apa itu kepedulian sosial dan
bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembangunan komunitas
Gereja dapat membantu membangun komunitas yang peduli terhadap sesama. Hal ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan
masyarakat, seperti kerja bakti, gotong royong, atau penggalangan dana.
Contoh cerita kepedulian sosial dari gereja bagi muda mudi yang ada di dalam Alkitab:
Kisah tentang pelayanan Yesus Kristus kepada orang-orang miskin, orang sakit, dan orang
yang tertindas. Yesus Kristus sering menghabiskan waktu-Nya untuk melayani orang-orang yang
membutuhkan. Ia menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang yang lapar, dan membela
orang yang tertindas.
Salah satu contoh pelayanan Yesus Kristus kepada orang-orang miskin adalah ketika Ia
menyembuhkan seorang kusta. Orang kusta tersebut adalah orang yang dikucilkan oleh
masyarakat karena penyakitnya. Yesus Kristus menyembuhkan orang kusta tersebut dan
mengembalikannya ke tengah-tengah masyarakat.
Contoh lain adalah ketika Yesus Kristus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti
dan dua ikan. Yesus Kristus melakukan mukjizat ini untuk memberi makan orang-orang yang lapar.
Yesus Kristus juga membela orang-orang yang tertindas, seperti ketika Ia mengusir para pedagang
dari Bait Allah. Yesus Kristus melakukan hal ini untuk membela orang-orang miskin yang tidak
mampu membeli barang-barang di Bait Allah.
Kisah tentang pelayanan rasul-rasul, setelah kenaikan Yesus Kristus ke surga, para rasul
melanjutkan pelayanan Yesus Kristus kepada orang-orang yang membutuhkan. Mereka sering
melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk mengajarkan Injil dan menolong orang-orang
yang membutuhkan.
Salah satu contoh pelayanan para rasul adalah ketika mereka memberitakan Injil kepada
orang-orang di Samaria. Orang-orang Samaria adalah orang-orang yang dikucilkan oleh orang
Yahudi. Namun, para rasul tetap memberitakan Injil kepada mereka.
Contoh lain adalah ketika para rasul membantu orang-orang yang kelaparan di Yerusalem.
Para rasul mengumpulkan uang untuk membeli makanan dan membagikannya kepada orang-orang
yang lapar.
Dari kedua kisah tersebut, kita dapat melihat bahwa gereja memiliki peran penting dalam hal
kepedulian sosial. Gereja harus menjadi teladan bagi muda mudi dalam hal kepedulian sosial.
Gereja juga harus mengajarkan kepada muda mudi tentang pentingnya nilai-nilai kepedulian
sosial, seperti kasih, belas kasihan, dan keadilan.
Dengan berperan sebagai pelopor aksi kepedulian sosial bagi muda mudi, gereja dapat ikut serta
dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Pentingnya peran gereja dalam membentuk generasi muda yang sadar sosial melalui
pendekatan holistik. Dalam penilaian implementasinya, gereja dapat berperan sebagai katalisator
untuk inisiatif kesadaran sosial, pengajaran moral, dan keterlibatan kaum muda dalam misi
kemanusiaan. Dengan demikian, gereja dapat memainkan peran strategis dalam membentuk
karakter dan memberdayakan kaum muda untuk berkontribusi pada perbaikan sosial dan
kemanusiaan.
4.2 Saran
Saat ini pelatihan bagi remaja sangat perlu ditingkatkan. Gereja merupakan tempat yang
baik untuk pertumbuhan dan perkembangan iman bahkan moral remaja. Peran gereja sangat
dibutuhkan dalam pembinaan generasi muda agar tidak mudah terpengaruh lingkungan sekitar
yang berdampak negatif bagi perkembangan dan masa remaja masa depan, karena kondisi
lingkungan mempunyai pengaruh terhadap kepribadian remaja yaitu kemampuan menyesuaikan
diri dengan orang lain, kondisi emosional yang baik, disiplin, sopan santun dan rasa tanggung
jawab.
Adanya pelatihan bagi remaja yang dilakukan gereja dapat membantu dan memberikan
solusi agar remaja tetap berada di jalan yang benar dan tidak kehilangan tujuan hidup.