Anda di halaman 1dari 5

DINAMIKA UMAT DALAM KEGIATAN SOSIAL KEAGAMAAN DI

GEREJA SANTO LAURENTIUS BANDUNG

Benedictus
Christopher Gunawan
Mahasiswa Strata-1 Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak

Kata kunci: Dinamika umat, Kegiatan sosial keagamaan, Partisipasi umat

THE DYNAMICS OF THE CONGREGATION IN RELIGIOUS SOCIAL


ACTIVITIES AT SAINT LAURENTIUS CHURCH BANDUNG

Abstract

Keywords: Congregation dynamics, Religious social activities, Congregational


participation

PENDAHULUAN
Gereja Santo Laurentius Bandung, sebagai pusat rohaniah dan tempat
berkumpulnya jemaat dalam berbagai kegiatan keagamaan, memainkan peran
yang sangat sentral dalam membentuk dinamika sosial umat. Keberagaman
kegiatan keagamaan dan sosial di gereja ini bukan hanya mencerminkan inti dari
kehidupan umat, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam terhadap
pembentukan identitas keagamaan dan solidaritas komunitas. Sebagai pijakan
utama, Gereja Santo Laurentius mengakui dan menegaskan pentingnya lima pilar
utama Gereja Katolik sebagai pedoman utama bagi seluruh aktivitas keagamaan.
Kelima pilar tersebut melibatkan unsur-unsur Iman (Credo), Ibadah
(Liturgi), Moralitas (Tata Krama), Pelayanan (Pelayanan Sosial), dan Doa (Doa
Pribadi dan Komunal). Dalam konteks Gereja Santo Laurentius, kelima pilar ini
tidak sekadar menjadi prinsip-prinsip ajaran Gereja, melainkan menjadi fondasi
kokoh yang membimbing setiap aspek kehidupan komunitas, membentuk
kekuatan dan kebersamaan.
Fokus utama penelitian ini adalah memahami secara mendalam bagaimana
kelima pilar Gereja Katolik diimplementasikan dan berdampak dalam membentuk
identitas keagamaan serta solidaritas komunitas umat Santo Laurentius. Adapun
pertanyaan penelitian yang diangkat adalah sebagai berikut: Bagaimana umat
Santo Laurentius memahami dan mengimplementasikan konsep kelima pilar
Gereja Katolik dalam kehidupan keagamaan mereka, dan sejauh mana
implementasi kelima pilar ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam
membentuk identitas keagamaan dan solidaritas komunitas di Gereja Santo
Laurentius?
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang lebih
komprehensif dan mendalam mengenai peran serta dampak kelima pilar Gereja
Katolik dalam membentuk kehidupan keagamaan dan sosial umat Gereja Santo
Laurentius Bandung.

TINJAUAN PUSTAKA
1. 5 Pilar Gereja
Gereja Katolik sebagai lembaga keagamaan memiliki lima pilar utama yang
menjadi pondasi ajaran dan praktek umatnya. Pilar-pilar tersebut meliputi
liturgi, diakonia, koinonia, kerygma, dan martyria.
a. Liturgia
Liturgi adalah segala bentuk ibadah dan perayaan keagamaan yang
dijalankan oleh Gereja Katolik. Misa, sebagai bentuk utama liturgi,
mengandung unsur-unsur simbolis yang mengarahkan umat kepada
pengalaman spiritual dan penghayatan ajaran agama.
b. Diakonia
Diakonia mencakup pelayanan dan kepedulian sosial yang dilakukan oleh
umat Katolik. Ini termasuk bantuan kepada yang membutuhkan, upaya
kemanusiaan, dan partisipasi dalam proyek-proyek sosial yang
mendukung keadilan dan perdamaian.
c. Koinonia
Koinonia merujuk pada persekutuan dan solidaritas umat Katolik. Dalam
konteks ini, umat diajak untuk saling mendukung, berbagi iman, dan
membentuk komunitas yang kuat dalam perjalanan rohani mereka.
d. Kerygma
Kerygma adalah pengumuman berita baik Injil. Gereja Katolik
mendorong umatnya untuk menjadi saksi iman, membagikan kabar
sukacita tentang kasih Allah, dan mengajak orang lain untuk mengenal
Yesus Kristus.
e. Martyria
Martyria mencakup kesaksian iman dan kesiapan untuk memberikan
hidup sebagai tanda pengorbanan untuk iman. Ini melibatkan keberanian
untuk menyatakan dan mempertahankan iman Kristen bahkan dalam
menghadapi tantangan dan persekusi. Martyria menggarisbawahi
pentingnya integritas iman dalam menghadapi berbagai situasi.

2. Teologi Praktis
Teologi praktis merupakan cabang teologi yang mengeksplorasi cara-cara di
mana iman Kristen diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
konteks praktis gereja. Dengan kata lain, teologi praktis adalah berteori
mengenai praksis gereja dan manusia (Hermans, 2004). Melalui pemahaman
teologi praktis, umat Kristen diharapkan dapat menerapkan iman mereka
dalam tindakan nyata.
A. Definisi dan Ruang Lingkup Teologi Praktis
Teologi praktis diartikan sebagai kajian teologis yang berfokus pada
penerapan dan pengalaman iman Kristen dalam kehidupan nyata. Ini
mencakup berbagai aspek, termasuk etika, spiritualitas, pastoral, dan
pelayanan gereja. Teologi praktis berusaha menjembatani kesenjangan
antara teori teologis dengan praksis kehidupan sehari-hari.
B. Historisasi Teologi Praktis
Sejarah teologi praktis dapat ditelusuri hingga abad ke-20 ketika para
teolog mulai mengakui kebutuhan untuk merespons tantangan dan
pertanyaan konkret dalam masyarakat. Pergeseran ini menandai
pengakuan bahwa iman Kristen harus memiliki dampak nyata dalam
membentuk sikap, nilai, dan tindakan individu dan komunitas.
C. Pendekatan dalam Teologi Praktis
Ada beberapa pendekatan dalam teologi praktis, termasuk pendekatan
kritis, pastoral, dan kontekstual. Pendekatan kritis menyoroti analisis
sosial dan keadilan, sementara pendekatan pastoral lebih berfokus pada
pelayanan dan dukungan spiritual. Pendekatan kontekstual
mempertimbangkan konteks budaya dan sosial dalam mengintegrasikan
iman Kristen.
D. Hubungan dengan Disiplin Lain
Teologi praktis berkaitan erat dengan berbagai disiplin ilmu, termasuk
sosiologi, psikologi, etika, dan pendidikan. Keterkaitan ini memperkaya
pandangan teologis dengan pengetahuan dari disiplin-disiplin lain untuk
membantu memahami tantangan konkret dalam kehidupan sehari-hari.
E. Implikasi Ekklesiologis
Teologi praktis juga memiliki implikasi ekklesiologis, yaitu kajian
mengenai gereja. Dalam konteks ini, teologi praktis membantu gereja
untuk menjadi lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan
masyarakat, memandu pelayan gereja dalam menyelenggarakan ibadah,
pendidikan, dan pelayanan pastoral.

3. Kegiatan Sosial Keagamaan


METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

KESIMPULAN

DAFTAR RUJUKAN

Jurnal, Skripsi, dan Disertasi

Gultom, Yohansen Wyekliffe. (2023). Kontribusi Denominasi Lutheran


dalam Membentuk Pendidikan Finlandia dan Pemikirannya Bagi
Pendidikan Kristen. Jurnal Diakonia 3(2). DOI:
https://doi.org/10.55199/jd.v3i2.72

Jamil, Abdul. (2012). Pengelolaan Dana Sosial Keagamaan Gereja (Paroki)


Katedral Jakarta dalam Pemberdayaan Umat Katolik. Jurnal Harmoni
11(1). DOI: https://doi.org/10.32488/harmoni.v11i1.230

Jegalus, Norbertus. (2020). Tanggung Jawab Awam dalam Perutusan


Diakonia Gereja. Jurnal Lumen Veritatis 10(2), DOI:
https://doi.org/10.30822/lumenveritatis.v10i2.475

Tandiangga, Patrio. (2021). Pastoral Berbasis Data: Vitalitas Umat


Kevikepan Sulawesi Tenggara dalam Lima Pilar Gereja. Jurnal
JUMPA 9(2), 1-11. DOI: https://doi.org/10.60011/jumpa.v9i2.112

Winarti, Rista Lia. (2023). Produksi Mini Feature: Pangkruktilaya Sebagai


Pelayanan Diakonia di Gereja Katolik Boyolali. Tidak
Dipublikasikan. Universitas Kristen Satya Wacana.

Artikel

David. (2020). Ajaran Sosial Gereja dalam Karya-karya dan Kegiatan Sosial
Masyarakat. Gereja Ibu Teresa Paroki Cikarang,
https://parokicikarang.or.id/detailpost/ajaran-sosial-gereja-dalam-
karya-karya-dan-kegiatan-sosial-masyarakat (Diakses 27 Februari
2024)
Yoseni. Fallo, Cornel. (2020). Lima Pilar Tugas Pelayanan Gereja, Wajib
Kita Pahami. Komsoskam, https://komsoskam.com/lima-pilar-tugas-
pelayanan-gereja-wajib-kita-pahami/ (Diakses 27 Februari 2024)

Anda mungkin juga menyukai