Proposal
Oleh:
NIM. 83822005003
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kanak-kanak (Chillhood) merupakan periode yang dimulai pada usia dua (2)
tahun sampai usia pubertas (Yusuf, 2005). Masa kanak-kanak disebut juga Problem Age,
karena orang tua dihadapkan pada masalah-masalah seperti tidak menurut, keras kepala
(Hurlock, ). Awal masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua (2) sampai enam (6)
tahun disebut sebagai usia yang problematic , menyulitkan atau masa bermain, oleh para
pendidik dinamakan sebagai usia prasekolah dan oleh ahli psikologi disebut dengan usia
pra kelompok, penjajah atau usia bertanya. Masa kanak-kanak merupakan masa di mana
anak mulai mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dalam berbagai aspek
bagi kehidupan selanjutnya dan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang
baik pada masa kanak-kanak maka diperlukan pembinaan yang memadai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ialah bagaimana dampak pembinaan pada masa kanak-kanak dan remaja
terhadap partisipasi orang muda Katolik dalam hidup menggereja di Paroki Santo
Dominikus de Guzman Karuni
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dampak pembinaan pada masa kanak-kanak dan remaja terhadap partisipasi
orang muda Katolik dalam hidup menggereja di Paroki Santo Dominikus de Guzman
Karuni
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan sebagai kajian atau referensi
mengenai dampak pembinaan pada masa kanak-kanak dan remaja terhadap
partisipasi orang muda Katolik dalam hidup menggereja di Paroki Santo
Dominikus de Guzman Karuni
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman bagi orang tua agar
selalu mendukung anak dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
gereja.
b. Bagi Anak, Remaja dan Orang Muda
Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman dan wejangan bagi
anak, remaja dan orang muda agar dapat berpartisipasi dengan baik dalam
hidup menggereja.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan
keterampilan peneliti mengenai dampak pembinaan pada masa kanak-
kanak dan remaja terhadap partisipasi orang muda Katolik dalam hidup
menggereja di Paroki Santo Dominikus de Guzman Karuni
d. Tenaga Pastoral
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu tenaga pastoral untuk
mengetahui bahwa pembinaan atau pendampingan iman untuk kelompok
kategorial sangat penting.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
b. Metode Pembiasaan
1) Pengertian Metode Pembiasaan
Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah biasa. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pembiasaan diartikan sebagai
yang lazim atau umum, seperti sedia kala, sudah merupakan yang tidak
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prefiks pe- dan
surfiks –an menunjukkan arti proses sehingga pembiasaan dapat diartikan
dengan proses membuat sesuatu/seseorang menjadi terbiasa
Anis Ibnatul M, dkk, mengatakan bahwa metode pembiasaan
merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu
tersebut dapat menjadi kebiasaan. Metode pembiasaan adalah segala
sesuatu yang dilakukan secara berulang untuk membiasakan individu
dalam bersikap, berperilaku dan berpikir dengan benar. Dalam proses
pembiasaan berintikan pengalaman sedangkan yang dibiasakan adalah
sesuatu yang diamalkan (Abidin, 2018).
Metode pembiasaan adalah suatu cara yang dapat dilakukan untuk
membiasakan anak dalam berfikir, bersikap maupun bertindak. Metode
ini sangat praktis diterapkan pada kegiatan pembinaan dan pembentukan
karakter anak untuk meningkatkan pembiasaan-pembiasaan dalam
melakukan suatu kegiatan.
Dalam kehidupan sehari-hari, pembiasaan merupakan hal yang
penting sebab banyak dijumpai individu yang berperilaku hanya karena
kebiasaan semata-mata. Maka dari itu, pembiasaan penting diterapkan
oleh pembimbing pada proses pembinaan untuk membiasakan anak dan
remaja dalam hidup menggereja.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembiasaan
merupakan proses yang dilakukan secara berulang-ulang untuk membuat
individu menjadi terbiasa dalam bersikap, berperilaku dan berpikir.
2) Dasar dan Tujuan Metode Pembiasaan
Abudin Nata, mengemukakan bahawa pembiasaan merupakan
salah satu metode pendidikan yang sangat penting, terutama bagi anak.
Seorang anak belum memahami/menginsafi apa yang disebut baik dan
buruk dalam artian susila, mereka juga belum mempunyai kewajiban-
kewajiban yang harus dikerjakan seperti orang dewasa sehingga perlu
dibiasakan dengan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan pola pikir
tertentu. Anak perlu dibiasakan pada sesuatu yang baik. Sesuatu yang baik
tersebut akan berubah menjadi kebiasaan sehigga jiwa dapat menunaikan
kebiasaan itu tanpa terlalu payah, tanpa kehilangan banyak tenaga dan
tanpa menemukan banyak kesulitan (Abidin, 2018).
Marimba, mengatakan bahwa tujuan utama dari pembiasaan adalah
penanaman kecakapan-kecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu, agar
cara-cara yang tepat dapat dikuasai oleh individu dan perbuatan-perbuatan
tersebut dapat dibiasakan dan sulit untuk ditinggalkan. Tujuan
diadakannya metode pembiasaan adalah untuk melatih serta membiasakan
inividu secara konsisten dan continue dengan sebuah tujuan sehingga
benar-benar tertanam dalam diri individu dan akhirnya menjadi kebiasaan
yang sulit ditinggalkan dikemudian hari (Abidin, 2018)
B. Partisipasi Orang Muda Katolik dalam Hidup Menggereja
1. Partisipasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partisipasi adalah turut
berperan serta dalam sebuah kegiatan, keikutsertaan dalam melakukan observasi
berupa pengamatan yang aktif dan turut serta dalam kehidupan lapangan atau
objek yamg diamati.
Partisipasi adalah keikutsertaan individu atau kelompok dalam proses
pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di lingkungan, pemilihan dan
pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah,
pelaksanaan upaya mengatasi masalah dan keterlibatan dalam suatu proses
kegiatan (Isbandi, 2007).
Sumaryadi (2005:46), berpendapat bahwa partisipasi merupakan
keikutsertaan seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan,
baik itu dalam bentuk pernyataan atau dalam bentuk kegiatan dengan memberikan
masukan, tenaga, waktu, modal, kemampuan, serta ikut memanfaatkan dan
menikmati hasil pembangunan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi merupakan
keikutsertaan individu atau kelompok dalam suatu kegiatan.
2. Orang Muda
a. Pengertian Orang Muda
Orang muda adalah mereka yang berada pada masa proses peralihan dari
masa kanak-kanak menuju dewasa. Masa ini merupakan masa yang paling
menentukan perkembangan emosional, moral, spiritual dan fisik seseorang.
Pada masa ini, seseorang mengalami perubahan besar yang berlangsung dalam
tempo yang singkat. Waktu yang singkat itu, membentuk kepribadian manusia
dan serentak juga proses pengarahan menuju kematangan (Adinugraha,
2015:12). Masa muda adalah masa di mana para orang muda masih mencari
identitas diri membentuk kepribadian mereka. Orang muda juga
membutuhkan bimbingan dan kepercayaan dari orang-orang sekitar bahwa
mereka mampu menjadi diri mereka sendiri (Adinugraha, 2015:12).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode atau penelitian kualitatif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat. Penelitian
kualitatif mau memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah (Moleong, 2010:6). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak
menggunakan model-model matematik statistik atau komputer. Proses penelitian
dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam
penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam kegiatannya peneliti
tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dalam memberikan penafsiran
terhadap hasilnya (Sugiyono, 2013).
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa jenis penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
memahami peristiwa khusus pada kondisi objek yang alamiah di mana peneliti
merupakan instrumen kunci.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di pusat Paroki St. Dominikus de Guzman Karuni,
Keuskupan Weetebula, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya. Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan April tahun 2024.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara. Yusuf (2014) mengemukakan bahwa pengumpulan data diperoleh dari hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan teknik wawancara. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
semi terstruktur (semistrukcture interview). Tujuan dari jenis wawancara ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dari pihak yang diwawancara dan
diminta pendapat.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi
seberapa jauh penelitian kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke
lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap
pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang
diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik
maupun logistiknya. Peneliti sendiri yang melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa
jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap
bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Penelitian kualitatif
sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2003).
Pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berdasarkan dampak
pembinaan anak temu minggu dan sekami terhadap partisipasi remaja dalam hidup menggereja.
Adapun beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan sebagai berikut:
No Pertanyaan Indikator
E. Sumber Data
Sumber data adalah subyek darimana data tersebut diperoleh. Sumber data dapat
dibagi menjadi dua, yaitu data sumber primer dan data sumber sekunder. Mukhtar
(2003:197) mengatakan, sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang
peneliti mendapatkan sejumlah informan atau data-data yang dibutuhkan dalam sebuah
penelitian, baik data primer maupun data sekunder. Sumber data primer adalah sumber
data yang di dapat dari informan yang diwawancara dan sumber data sekunder di dapat
dari sekretariat paroki tentang jumlah orang muda Katolik, kegiatan-kegiatan orang muda
Katolik yang telah dilaksanakan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini ialah reduksi
data, display data dan pengambilan keputusan. Menurut Miles dan Huberman (Sunarto
2001:158), pada penelitian kualitatif, analisis data meliputi tiga tahap yaitu, reduksi data,
display data dan pengambilan keputusan atau verifikasi.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara
sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan
diverifikasi.
2. Display Data
Pada tahap ini peneliti membuat kegiatan penyajian atau penampilan (display)
dari data yang dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya. Display adalah format yang
menyajikan informasi secara tematik kepada pembaca tentang apa yang sudah
didapatkan dari kegiatan penelitian tersebut
3. Pengambilan Keputusan dan Verifikasi
Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan
dalam melakukan verifikasi data. Dari data yang diperoleh dan dianalisis oleh
peneliti, maka seorang peneliti mempunyai alasan untuk menarik sebuah kesimpulan.
Dari kesimpulan itu bisa dipertanggung jawabkan jika didukung dengan data-data
yang sudah diverifikasi (proses untuk mendapatkan bukti-bukti)
DAFTAR PUSTAKA
Santesa, D., Adinuhgra, S., & Maria, P. (2020). Partisipasi Orang Muda Katolik dalam
Kehidupan Menggereja di Paroki Santo Yosef Kudangan. Jurnal Pastoral Kateketik, 6.
Sari, S.Y. (2017). Tinjauan Perkembangan Psikologi Manusia pasa Usia Kanak-kanak
dan Remaja. Primary Education Jurnal, 1(1)
Kumowal, R, L., Widodo, S., & Pusung, W. W. (2023). Peranan Gereja dalam
Menyikapi
Priyanto, Y. E., & Utama, C. T. T. (2017). Perwujudan Panca Tugas Gereja dalam
Kehidupan Sehari-hari Keluarga Kristiani di Stasi Hati Kudus Yesus Bulak Sumbersari.
Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 18