Disusun Oleh :
2021
BAB I PENDAHULUAN
KESETIMBANGAN KIMIA
I. TUJUAN
Mempelajari dan mengamati pergeseran dalam kesetimbangan kimia dan reaksi-
reaksi reversibel
V. HASIL
1. Kesetimbangan Ion Kromat - Bikromat
a. Na2CrO4 + NaOH kuning
b. Na2CrO4 + HCl jingga
2. Kesetimbanga BaCrO4
BaCrO4 ketika di teteskan demi tetes HCl terbentuk endapan kuning kunyit
3. Kesetimbangan asam lemah dan basa lemah
1. Kesetimbangan asam asetat
(CH3COO) Na + Fenolftalein merah warna memudar – habis
2. Kesetimbangan ammonia
a. NH4OH + Fenolftalein + NaCl berubah warna menjadi bening dan
terdapat bau
b. NH4OH + Fenolftalein + HCl berubah warna menjadi bening dan
terdapat bau asam
3. Kesetimbangan Hidrolisa
a. Na2S + H2O NaOH + H2S
b. Terdapat gelembung H2S
c. Na2S + H2O menghasilkan basa lemah dan mengubah lakmus merah
menjadi biru
VI. PEMBAHASAN
Setiap reaksi kimia terdiri dari 2 komponen yaitu prediksi dan hasil reaksi pereaksi
adalah zat mula-mula dan dalam persamaan reaksi ditulis sebelah kiri sedangkan hasil
reaksi yang sudah mengalami reaksi kimi ditulis disebelah kanan yang dipanaskan
dengan tanda panas, pada perubahan yang kami lakukan beberapa lingkup
kesetimbangan yaitu :
1. Kesetimbangan ion kromat-bikromat
Larutan garam kromat berwarna kuning dan larutan bikromat berwarna jingga.
Larutan kromat ditandai dengan NaCrO4 + NaOh. Teteap berwarna kuning, tetapi
Na2CrO4 + HCl berubah warna menjadi jingga di dalam ion kesetimbangan
khromat – bikhromat juga dapat di ambil kesimpulan perubahan kesamaan dari
larutan dapat mempengaruhi kesetimbangan
2. Kesetimbangan BaCrO4
Dalam kesetimbangan ini menggunakan BaCl2, NaCrO4 dan HCl untuk menguji
kesetimbangan BaCl2 adalah salah satu garam yang paling umum larut dalam dan
HCl pun sama tetapi bedanya HCl merupakan cairan. Larutan BaCl 2 + NaCrO4
akan membentuk suatu endapan dan apabila larutan tersebut ditambahkan HCl
endapannya akan berukurang
3. Kesetimbangan Asam asetat
Dalam kesetimbangan ini indikator metil jingga juga digunkana untuk menguji
kesetimbangan + asam asetat dan berubah warna jadi pink dan ditambahkan
(CH3COOH)Na berubah warna menjadi bening. Kesetimbangan ammonia
menggunakan NH4OH + Fenolftalein, NH4Cl, HCl untuk melakukan uji
kesetimbangan NH4OH + fenolftalein berubah warna menjadi ungu + NH 4Cl
berubah pink + HCl berubah kuning
4. Kesetimbangan Hidrolisi
Dalam kesetimbangan ini menggunakan air Na2S dan kertas lakmus untuk
melakukan uji kesetimbangan Na2S, air menghasilkan gas Na2S berbau busuk
lalu larutan tersebut di cek dengan menggunakan kertas lakmus. Lakmus
berwarna biru tetap biru tiak berubah warna. Sedangkan lakmus merah menjadi
biru.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan serta analisis data pada praktikum
dapat disimpulkan apabaila suatu reaksi kimia yang mencapau kesetimbangan ketika
melakukan suatu aksi atau tindakan maka akan bergeser sehingga akan mencari suatu
kesetimbangan lagi. Hal ini terjadi pada kesetimbangan reversibel karena dalam
beberapa percobaan suatu reaktan dapat kembali ke keadaan apabila HCl atau NaOH
ditambahkan.
I. TUJUAN
Mengamati perubahan warna indikator asam basa dari mengukur pH beberapa larutan
Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Larutan HCl 0,01 M
2. Erlenmeyer 2. Larutan NaOH 0,01 M
3. Beaker glass 3. Aquades
4. Kertas lakmus
5. Batang pengaduk
Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Metil Jingga
2. Erlenmeyer 2. PP
3. Beaker glass 3. BTB
4. Kertas lakmus 4. Metil Merah
5. Batang pengaduk 5. Larutan Standar
Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Cuka
2. Erlenmeyer 2. Sari buah jeruk
3. Beaker glass 3. Minuman bersoda
4. Kertas lakmus 4. Shampoo
5. Batang pengaduk 5. Detergen cair
6. Ammoniak
7. Soda kue
8. Tablet aspirin
9. Larutan Mg(OH)2
10. Larutan FeCl3
11. Larutan Na2CO3
12. Metil jingga
13. PP
14. BTB
15. Metil merah
IV. PROSEDUR KERJA
Pembuatan larutan standar
1. Daerah asam, pH 2-6
a. Larutam tabung pertama dengan larutan standar HCl 0,01 M. karena HCl
terionisasi sempurna, maka pH larutan = 2
b. Buatlah larutan lain dengan Ph 3,4,5 dan 6 dengan setiap kali melakukan
pengenceran 10 kali, dimulai dengan larutan Ph 2
c. Untuk membuat larutan pH 3, ambillah 5 ml larutan pH 2, encerkan dengan
45 ml air suling yang sudah didihkan (untuk mengusri CO2). Aduklah hati-hati
d. Dari cara yang sama buatlah larutan dengan pH 5 dan 6.
2. Daerah netral, pH 7
Gunakan air suling yang telah didihkan unutk larutan ini. Masukkan ke dalam
tabung reaksi
3. Daerah basa, pH 8-12
a. Mulailah dengan larutan NaOH 0,01 M yang menghasilkan larutan pH 12
b. Encerkan 5 ml larutan ini dnegan 45 ml air suling yang telah didihkan, untuk
membuat pH 11. Aduklah larutan tersebut
c. Buatlah larutan pH 10, 9, 8 dengan cara yang sama seperti pada butir 1.1
Indikat Daerah
Warna pada setiap pH
or perubahan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Metil pH 6 >
Oran Oran Oran Oran Oran Oran Jingg Jingg Jingg Jing Jingg
Jingg orange pH
ge ge ge ge ge ge a a a ga a
a < 7 jingga
PP Benin Benin Benin Benin Benin Benin Benin Benin Benin Ben Ungu pH 11 >
g g g g g g g g g ing pekat bening pH
12 < ungu
pekat
pH 6 >
Brom Jingga pH
Jingg Jingg Jingg Jingg Jingg Bir
timol Hijau Biru Biru Biru Biru 4 > hijau
a a a a a u
biru pH 8 <
biru
pH 6 >
Metil Oran Oran Oran Oran Oran Jingg Jingg Jingg Jingg Jing Jingg orange
merah ge ge ge ge ge a a a a ga a pekat pH
7< jingga
VI. KESIMPULAN
Dalam percobaan untuk menggunakan pH meter dilakukan beberapa indikator, setiap
warna memiliki 1 trayek pH larutan, kita bisa menentukan batas nilai pH dan larutan
uji. Pada praktikum kali ini asam cuka, sari jeruk dan minuman bersoda bersifat asam
sedangkan soda kue bersifat basa.