Pada teori ini, baik asam maupun basa dapat berbentuk molekul maupun ion:
Contoh asam yang berbentuk molekul dan ion adalah sebagai berikut:
• Molekul : H2SO4, HCl, CH3COOH
• Anion : HSO4, H2PO4-, COOH-COO-
• Kation : NH4+, C6H5NH3+, Fe(H2O)3+
2.1.3 Cara Melakukan Titrasi Asam Basa dan Komponen yang digunakan
a. Larutan Baku Primer
Larutan telah diketahui tepat konsentrasinya melalui gravimetrik. Nilai konsentrasi dihitung melalui
perumusan sederhana setelah dilakukan penimbangan teliti zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume
tertentu. Contoh: K2Cr2O7, AS2O3, NaCl, asamoksalat, asambenzoate.
Syarat-syarat larutan baku primer adalah Mudah diperoleh, dimurnikan, dan disimpan dalam keadaan
murni, tidak bersifat higroskopis, tidak berubah berat dalam penimbangan di udara, zat tersebut dapat diuji kadar
pengotornya (uji kualitatif dan kepekaan tertentu), sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa
ekuivalen yang besar, sehingga kesalahan karena penimbangan dapat diabaikan, zat tersebut harus mudah larut
dalam pelarut yang dipilih, reaksi yang berlangsung dengan pereaksi tersebut harus bersifatst oikiometrik dan
langsung. Kesalahan titrasi harus dapat diabaikan atau dapat ditentukan secara tepat dan mudah.
d. Prinsip Pembakuan
d.1 Pembakuan HCl 0,1 N
❖ Menggunakan Na2CO3 anhidrat (BM=106,0)
Metode : timbang dengan seksama 0,2 gram Na2CO3 anhidrat yang telah dikeringkan selama 1 jam pada
temperatur 2700C, masukkan kedalam erlenmeyer 200 ml, tambahkan 50 ml air dan 2 tetes indikator metil
jingga. Titrasi larutan dengan HCl 0,1 N hingga warna jingga atau pink pucat, dimana 1 ml HCl 0,1 N
setara dengan 5,299 mg Na2CO3 anhidrat
Reaksi : Na2CO3 + 2 HCl→ 2 NaCl + CO2 + H2O
B. Penetapan Kadar NaHCO3 dalam campuran Kaolin and Morphine (British Pharmacopoeia 2013)
Merupakan suspensi oral kaolin dan morfin yang mengandung 20% w/v kaolin (natural), 5% w/v Natrium
Bikarbonat dan 4% v/v tincture kloroform dan morfin.
Formula mengandung:
– Light kaolin 200 g
– NaHCO3 50 g
– Kloroform dan morfin tincture 40 g
– Air ad 1000 ml
Kandungan NaHCO3 4,65 sampai 5,35% w/v
Kandungan Morfin anhidrat C17H19NO3 0,0055 sampai 0,0080% w/v
HB H+ + B-
asam proton basakonjugasi
B- + H+ HB
basa proton asamkonjugasi
Ciri-ciri senyawa yang bisa dititrasi dengan TBA yaitu untuk senyawa yang memiliki atom N pada
gugusnya (vitamin B, alkaloid, amoxicillin) maka menggunakan titran asam perklorat (HClO4 0,1N). Untuk
senyawa yang memiliki gugus enol (barbiturat), maka menggunakan titran CH3ONa 0,1N dan pelarut benzen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi TBA yaitu suhu dan kandungan air. Umumnya titrasi dilakukan pada
suhu kamar, apabila bukan pada suhu kamar akan mempengaruhi volume titran sehingga perlu dilakukan koreksi
dengan rumus : VT = Vo (1 + Tα + Tβ + Tγ). Normalnya pengaruh temperature pada volume titran terukur dapat
diabaikan dengan larutan berair pada variasi temperature kamar basa. Pelarut organik seperti asam asetat,
benzena, dan methanol sebaiknya mempunyai koefisien ekspansiternal yang agak besar, dan perubahan
volumenya tidak bias diabaikan jika titran tersebut berada pada temperature standarisasinya. Pada kandungan air,
adanya air akan mengurangi ketajaman titik belok titrasi.
Dalam penitrasian bebas air, indikator bereaksi dengan H+ atau melepaskan H+, masing-masing disertai
dengan terjadinya perubahan warna. Perubahan warna sangat tergantung dari jenis sampel. Oleh karena itu,
pemilihan indikator secara empiris, yaitu menggunakan potensiometer bersama-sama dengan indikator visual
yang diselidiki. Indikator yang diplih adalah yang memperlihatkan perubahan warna yang tajam dekat dengan
titik ekuivalen. Untuk titrasi basa lemah dan garam-garamnya dapat digunakan crystal violet, methyl-
rosanilinechloride, quanalfine red, naphthol benzein dan malchite green. Untuk basa-basa yang realtif lebih kuat
dapat digunakan methyl red, methyl orange, dan thymol blue.
Keuntungan titrasi bebas air yaitu baik untuk titrasi senyawa asam / basa sangat lemah dan dengan
menggunakan pelarut organik maka mampu melarutkan analit-analit organik. Namun TBA juga memiliki
kekurangan yaitu hasil dipengaruhi oleh perbedaan temperature dalam pekerjaan dan air akan mengganggu
ketajaman TA. Untuk menghilangkan air dapat ditambahkan zat pengering, misalnya anhidrida asetat (menyerap
kadar air 0,01-0,2%). Kelemahan lainnya yaitu pelarut organic lebih mahal dibanding air serta titrasi dapat
terganggu oleh CO2.
b. Kandungan air
Adanya air akan mengurangi ketajaman titik belok titrasi. Air tidak boleh lebih dari 0,05% sehingga
tidak mengakibatkan pengaruh yang nyata pada pengamatan titik akhir titrasi.
Penetatapan kadar tablet etambutol HCl dengan menggunakan metode titrasi bebas air, berikut prosedurnya :
➢ Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet
➢ Timbang saksama sejumlah serbuk setara dengan lebih kurang 200 mg etambutol HCl
➢ Masukkan serbuk ke dalam corong pisah 125 mL dengan bantuan 10 mL larutan NaOH P dan goyang
sampai terbentuk suspensi halus
➢ Ekstraksi 5 kali, tiap kali dengan 25 mL kloroform P, saring ekstrak kloroform melalui natrium sulfat
anhidrat P ke dalam gelas piala 400 mL
➢ Uapkan kumpulan ekstrak kloroform di atas tangas air hingga hampir kering, hilangkan sisa kloroform
dengan aliran udara
➢ Tambahkan 100 mL asam asetat glasial P dan 5 mL raksa (II) asetat LP, aduk sampai larut
➢ Tambahkan kristal violet LP sebagai indikator
➢ Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N sampai warna biru menjadi biru hijau
➢ Lakukan penetapan blanko
1 mL asam perklorat 0,1 N setara dengan 13,87 mg C10H24N2O2.2HCl