Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KIMIA

KUANTITATIF
Oleh :
Syulastri Effendi, M.Si.
ANALISIS KIMIA KUANTITATIF
ASAM BASA

REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)

PENGENDAPAN Titrasi/Volumetri

SENYAWA ION KOMPLEKS

DIAZOTASI

SPEKTROFOTOMETRI
TITRASI/VOLUMETRI
Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang
telah diketahui konsentrasinya, dengan syarat :

1. Reaksi kimia antar analit dan titrant diketahui dengan pasti dan jelas produk-produk apa yang akan
dihasilkan nantinya.

2. Reaksi harus berjalan dengan cepat/ tanpa ada gangguan

3. Harus ada sesuatu yang bisa menandakan atau mengindikasikan bahwa reaksi antara analit dengan
titrant sudah equivalent secara stoikiometri, baik itu dengan perubahan warna, perubahan arus listrik,
perubahan pH

4. Reaksi antara analit dengan titrant harus memiliki kesetimbangan jauh kearah kanan / produk, hal ini untuk
memastikan secara kuantitatif reaksi bisa dihitung, dan memastikan titik akhir titrasi bisa diamati
ASAM BASA
Teori Asam-Basa Arrhenius
Asam : adalah zat yang dalam air akan mengalami ionisasi dan
melepaskan ion H+. dengan kata lain pembawa sifat asam adalah
ion H+.
Basa adalah senyawa yang dalam air mengion dan dapat
menghasilkan ion OH-. Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH-.
Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam.
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)
NaOH Na+ + OH-
Teori Asam-BasaBronsted dan Lowry (1923)
Asam adalah suatu zat pemberi proton (proton donor) , basa
adalah suatu zat penerima proton (proton aseptor) .
HCl (aq) + H2O(l) Cl-(aq) + H3O+(aq)
H2O sebagai basa karena menerima proton dari HCl

Teori Asam-Basa Lewis


Asam adalah senyawa penerima (akseptor) pasangan
elektron. Basa adalah senyawa pemberi (donor) pasangan
electron
NH3 + H+ NH4+
ASAM BASA
Asam Kuat dan Asam Lemah:
Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi
ion-ionnya
HA(aq) ⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)

Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.

HA(aq) H+(aq) + A–(aq)


ASAM BASA
Basa Kuat dan Basa Lemah:
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi
ion-ionnya.
M(OH)x(aq) ⎯⎯→ Mx+(aq) + x OH–(aq)

Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi
kesetimbangan. Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan
sebagai berikut.
M(OH)(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ M+(aq) + OH–(aq)
ASAM BASA
Derajat keasaman (pH)
besarnya [H+] dalam suatu larutan merupakan salah satu ukuran untuk menentukan tingkat keasaman suatu
larutan. pH diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H+. Bilangan ini kita kenal dengan skala pH. Harga pH
berkisar antara 1 – 14 dan ditulis:
pH = -log[H+] pOH = -log[OH-]

Kw = [H+ ][OH- ]
-log Kw = –log [H+] + (–log [OH–])

pKw = pH + pOH Pada suhu 25 ºC, pKw = pH + pOH = 14.

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:


a. Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH–] atau pH = pOH = 7.
b. Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH–] atau pH < 7.
c. Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH–] atau pH > 7.
ASAM BASA

Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan

Jika larutan bakunya asam disebut


asidimetri

Jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri


TEKNIK

INDIKATOR pH METTER
Indikator adalah asam lemah atau basa
Titrasi dilakukan dengan pengukuran pH
lemah (senyawa organik) yang dalam larutan setiap penambahan volume tertentu
larutannya warna molekul-molekulnya berbeda larutan penitrasi
dengan warna ion-ionnya
Melibatkan TE (Titik Ekivalent) titrasi : Titik
Melibatkan TA (Titik akhir) titrasi : titik saat dimana titrasi mencapai setara secara
titrasi harus diberhentikan dengan ditandai stoikiometri, yaitu saat jumlah mol H+ sama
perubahan warna indikator aktbat kelebihan dengan jumlah mol OH–. biasanya ditunjukkan
zat penitrasi dengan harga pH
PERHITUNGAN pH SAAT TITRASI
ADA 4 DAERAH PERHITUNGAN PH UNTUK TITRASI ASAM BASA YAITU:
1. PH MULA MULA : DITENTUKAN DARI KONSENTRASI ANALAT.
2. PH SEBELUM TITIK EKIVALENT : DITENTUKAN DARI SETELAH PENAMBAHAN TITRANT
TETAPI BELUM MENCAPAI EKIVALEN DGN ANALAT.
3. PH TITIK EKIVALENT : DITENTUKAN SAAT TITIK EKIVALENT TERCAPAI.
4. PH SETELAH TITIK EKIVALENT : DITENTUKAN SETELAH KELEBIHAN TITRANT SETELAH
MENCAPAI TITIK EKIVALENT.
PERUBAHAN WARNA INDIKATOR
INDIKATOR
JENIS TITRASI ASAM BASA
Asam kuat - basa kuat

Asam kuat – basa lemah

Asam lemah – basa kuat

Asam kuat - Garam dari asam lemah

Basa kuat - Garam dari basa lemah


ASAM KUAT – BASA KUAT
- ASAM KUAT : HCL
- BASA KUAT : NAOH
PERSAMAAN REAKSI :
HCL + NAOH → NACL + H2O
REAKSI IONNYA :
H+ + OH- → H2O
ASAM KUAT – BASA LEMAH
CONTOH :
ASAM KUAT : HCL
BASA LEMAH : NH4OH

PERSAMAAN REAKSI :
HCL + NH4OH → NH4CL + H2O

REAKSI IONNYA :
H+ + NH4OH → H2O + NH4+
ASAM LEMAH – BASA KUAT
CONTOH :
- ASAM LEMAH : CH3COOH
- BASA KUAT : NAOH

PERSAMAAN REAKSI :
CH3COOH + NAOH → NACH3COO + H2O

REAKSI IONNYA :
H+ + OH- → H2O
TITRASI ASAM KUAT - TITRASI BASA KUAT -
GARAM DARI ASAM LEMAH GARAM DARI BASA LEMAH

CONTOH : CONTOH :
- ASAM KUAT : HCL - BASA KUAT : NAOH
- GARAM DARI ASAM LEMAH : NH4BO2 - GARAM DARI BASA LEMAH : CH3COONH4

PERSAMAAN REAKSI : PERSAMAAN REAKSI :


HCL + NH4BO2 → HBO2 + NH4CL NAOH + CH3COONH4 → CH3COONA + NH4OH

REAKSI IONNYA :
REAKSI IONNYA :
OH- + NH4- → NH4OH
H+ + BO2- → HBO2
CONTOH SOAL

1. Untuk mentitrasi Asam sulfat sebanyak 25,00 mL diperlukan titran NaOH


0,10 M sebanyak 26,50mL. Berapakah konsentrasi asam?
2. Pada pembakuan NaOH titrasi titik akhir titrasi diperoleh pada 20,35mL.
Baku primer yang dipakai asam oksalat yang dibuat dengan menimbang
1,250 g dan dilarutkan sampai 100mL, indikator yang dipakai
fenoftalein. Hitung konsentrasi NaOH.

3. In an acid-base titration, 17.45 mL of 0.180 M nitric acid, HNO3, were


completely neutralized by 14.76 mL of aluminium hydroxide, Al(OH)3. Calculate
the concentration of the aluminium hydroxide.
• THE BALANCED EQUATION FOR THE REACTION IS:
3HNO3(AQ) + AL(OH)3(AQ) → AL(NO3)3(AQ) + 3H2O(L)

• THE NUMBER OF MOLES OF NITRIC ACID USED IS:


Y MOL = 0.180 MOL/L X 0.01745 L = 3.14 X 10-3 MOL HNO3

• FROM THE STOICHIOMETRY OF THE REACTION, THE NUMBER OF MOLES OF


ALUMINIUM HYDROXIDE REACTED IS:
3.14 X 10-3 MOL HNO3 X 1 MOL AL(OH)3 = 1.05 X 10-3 MOL
3 MOL HNO3

• THEREFORE, THE CONCENTRATION OF THE ALUMINIUM HYDROXIDE IS:


1.05 X 10-3 MOL AL(OH)3 = 0.0711 M
0.01476 L

Anda mungkin juga menyukai