Anda di halaman 1dari 69

Deskripsi

Bab pertama ini membahas tentang Teori


Disosiasi Elektrolit, Teori asam-basa,Hukum
Aksi massa, Hasil kali kelarutan, pH larutan dan
hidrolisa garam

Nama Program Studi - UPNYK 2


Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah membaca bab I ini, mahasiswa
mampu menjelaskan Disosiasi Elektrolit,
Teori asam-basa, Hukum Aksi massa, Hasil
kali kelarutan dan penerapannya untuk
pengendapan serta dapat menghitung pH
larutan asam, basa dan garam

Nama Program Studi - UPNYK 3


1. Teori disosiasi elektrolit
 Larutan adalah suatu sistem homogen
yang terdiri dari dua komponen atau
lebih yang berada dalam satu fasa.

 Zat yang dilarutkan disebut “zat


terlarut” (atau solute), sedang cairan lain
dimana zat terlarut tersebut larut disebut
“zat pelarut” (atau solvent).

Nama Program Studi - UPNYK 4


 Zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
 zat elekrolit
Yaitu suatu zat yang apabila dilarutkan, maka
larutannya dapat menghantarkan arus listrik.
Misalnya asam, basa dan garam anorganik.
 zat non elektrolit.
Yaitu suatu zat yang apabila dilarutkan, maka
larutannya tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Misalnya : glukosa, sukrosa, etanol, urea dan
senyawa-senyawa organik lainnya.

Nama Program Studi - UPNYK 5


 suatu zat bersifat elektrolit dalam air, misal NaCl,
mungkin tak menghasilkan larutan yang
menghantarkan listrik dalam pelarut lain seperti
eter atau heksana.
 Dalam larutan, suatu zat elektrolit terurai menjadi
bagian-bagian bermuatan listrik yang disebut ion.
 ion bermuatan listrik positif disebut kation,
 ion bermuatan listrik negatif disebut anion.

 Proses peruraian suatu zat elektrolit menjadi ion-


ion disebut disosiasi elektrolit atau lazim
disebut ionisasi.
Nama Program Studi - UPNYK 6
 Air murni, hanya dapat menghantarkan
arus listrik yang sangat lemah. Akan
tetapi apabila ke dalam air tersebut
dilarutkan asam, basa atau garam
anorganik, maka larutan yang terbentuk
menjadi penghantar arus listrik yang kuat,
karena di dalam larutan terdapat ion-ion.

Nama Program Studi - UPNYK 7


ELEKTROLISA
 Apabila arus listrik dari suatu bateray dialirkan ke
dalam larutan hidrogen klorida HCl (lihat Gambar
1), maka HCl tersebut akan terionisasi menjadi
hidrogen dan klor.
 Hidrogen terbebaskan pada elektroda negatif
(katoda), sedang klor terbebaskan pada
elektroda positif atau anoda.
 Jadi dalam larutan ion yang bermuatan positif
menuju ke katoda, sedang ion bermuatan negatif
menuju ke anoda.

Nama Program Studi - UPNYK 8


Elektrolisa larutan HCl

Reaksi :
HCl H+ + Cl-
H2O H+ + OH-
Katoda : 2 H+ + 2e- H2 (g)
Anoda : 2Cl- Cl2 (g) + 2e-

Gambar 1. Elektrolisa larutan HCl

Nama Program Studi - UPNYK 9


 Fenomena elektrolisis tidak selalu sederhana
seperti pada larutan HCl.
 Elektron-elektron ditangkap oleh ion-ion pada
katoda, dan elektron-elektron dilepas oleh ion
pada anoda. Kation atau anion yang bereaksi
pada elektroda tidak selalu dari zat terlarut.
 Dalam larutan air, ion hidrogen dan hidroksil
selalu ada meskipun sangat sedikit, sesuai
reaksi:
H2O H+ + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 10


 Ion-ion dari zat terlarut dan ion hidrogen dan
hidroksil bersaing untuk melepas muatan mereka
pada elektroda.
 Ion yang berhasil (menang) adalah ion yang
memerlukan energi paling sedikit untuk
melepaskan muatan.
 Secara elektrokimia,
 ion yang memerlukan potensial elektroda negatif
lebih rendah, akan terlebih dahulu melepas
muatannya pada katoda; sedangkan
 ion yang memerlukan potensial elektroda positif lebih
rendah akan terlebih dahulu melepas muatannya pada
anoda.
 Persaingan berbagai ion pada elektroda dalam
melepaskan muatan dapat menimbulkan
berbagai kombinasi.
Nama Program Studi - UPNYK 11
 Sebagai contoh: elektrolisa larutan NaCl
Ion hidrogen dan ion klorida akan melepaskan
muatannya membentuk gas hidrogen dan gas
klor.
Reaksinya adalah:
NaCl Na+ + Cl-
H2O H+ + OH-
Katoda : 2 H+ + 2e- H2 (g)
Anoda : 2 Cl- Cl2 (g) + 2e-

 Sehingga setelah elektrolisa selesai di dalam


larutan akan tertinggal ion Na+ dan ion OH- dan
larutan menjadi bersifat basa.
Nama Program Studi - UPNYK 12
 Elektrolisa larutan CuSO4,
Ion tembaga dan ion hidroksil akan melepaskan
muatan mereka, sehingga katoda akan dilapisi
oleh tembaga dan gas oksigen dibebaskan pada
anoda.
Reaksinya adalah:
CuSO4 Cu2+ + SO42-
H2O H+ + OH-
Katoda : Cu2+ + 2e- Cu (s)
Anoda :4OH- 2H2O + O2(g) + 4e-

 Ion hidrogen dan ion sulfat akan tersisa dalam


larutan, dan larutan menjadi bersifat asam.
Nama Program Studi - UPNYK 13
Teori Disosiasi Elektrolit /Teori
Ionisasi dari Arhenius (1887).
 Menurut teori disosiasi elektrolit, semua
zat elektrolit apabila dilarutkan dalam
air akan terionisasi menjadi gugusan
atom yang bermuatan listrik yang disebut
ion.
 Proses ionisasi merupakan proses
reversibel (dapat balik).
 Ionisasi ini bertambah besar karena
pengenceran, sehingga dalam larutan
yang sangat encer, zat elektrolit tersebut
praktis akan terionisasi sempurna.
Nama Program Studi - UPNYK 14
 Proses ionisasi beberapa senyawa elektrolit:
NaCl Na+ + Cl-
HCl H+ + Cl-
MgSO4 Mg2+ + SO42-
CaCl2 Ca2+ + 2 Cl-
Na2SO4 2 Na+ + SO42-
 Ion-ion membawa muatan positif dan negatif.
Karena larutan bersifat netral, maka jumlah
muatan positif harus sama dengan jumlah
muatan negatif.
 Banyaknya muatan pada masing-masing ion
sama dengan valensi atom atau radikalnya.

Nama Program Studi - UPNYK 15


2. Teori Asam Basa
2.1 Teori Arhenius
 Menurut Arhenius (1887), asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan terionisasi
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang merupakan satu-
satunya ion positif dalam larutan, misalnya :
HCl H+ + Cl-
HNO3 H+ + NO3-

 Tetapi ion H+ tersebut dalam larutan tidak terdapat dalam


keadaan bebas, tetapi bergabung dengan satu molekul air
melalui ikatan kovalen koordinat dengan sepasang
elektron bebas yang terdapat pada oksigen dari air dan
terbentuk ion hidronium (H3O+).
H+ + H2O H3O+ (ion hidronium)

Nama Program Studi - UPNYK 16


 Maka proses ionisasi HCl dan HNO3 di atas dalam
larutan dinyatakan sebagai berikut :
HCl + H2O H3O+ + Cl-
HNO3 + H2O H3O+ + NO3-
 Asam-asam polibasis yaitu asam-asam yang
bervalensi lebih dari satu, dalam larutan
mengalami ionisasi beberapa tingkat. Misalnya
asam sulfat (H2SO4), mengalami dua tingkat
ionisasi :
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-
HSO4- + H 2O H3O+ + SO42-
Nama Program Studi - UPNYK 17
 Ketiga tingkat ionisasi tersebut tidak sama
besarnya, tingkat ionisasi pertama selalu
lebih besar dari pada tingkat dua, dan
tingkat ionisasi kedua selalu lebih besar
daripada tingkat ketiga.

Nama Program Studi - UPNYK 18


 Asam-asam yang dalam larutan terionisasi
sempurna atau hampir sempurna disebut asam
kuat, misalnya HCl, HNO3, HIO3 dan H2SO4 pada
tingkat ionisasi pertama.
 Sedangkan asam-asam yang dalam larutan
hanya terionisasi sedikit disebut asam lemah,
misalnya : asam asetat (CH3COOH), asam
karbonat (H2CO3) dan hidrogen sulfida (H2S).

Nama Program Studi - UPNYK 19


 Basa adalah suatu zat yang apabila dilarutkan
dalam air akan mengalami ionisasi
menghasilkan ion hidroksil (OH-) sebagai satu-
satunya ion negatif, misalnya natrium hidroksida
(NaOH), kalium hidroksida (KOH) dan hidroksida-
hidroksida logam lainnya yang terionisasi hampir
sempurna. Hidroksida-hidroksida tersebut disebut
basa kuat.
NaOH Na+ + OH-
KOH K+ + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 20


 Tetapi amonium hidroksida (NH4OH)
dalam larutan hanya terionisasi sebagian
dan menghasilkan OH- sangat sedikit
sehingga disebut basa lemah.
 Pembentukan amonium hidroksida melalui
hidrasi amoniak, sebagai berikut :
NH3 + H2O NH4OH + NH4- + OH-
atau
NH3 + H2O NH4- + OH-
Nama Program Studi - UPNYK 21
2. 2 Teori Bronsted-Lowry
 Menurut Bronsted dan Lowry:
 asam adalah suatu zat (baik molekul maupun
ion) yang dapat memberikan proton (H+) ;
sedang
 basa adalah suatu zat (baik molekul maupun
ion) yang dapat menerima proton (H+).
Jadi dapat dituliskan :
A B + H+
 Dimana A dan B disebut pasangan asam dan
basa konjugasi. Dalam hal ini ion H+
menunjukkan ion hidrogen yang tidak tersolvasi
(tidak terikat oleh air).
Nama Program Studi - UPNYK 22
Jenis-jenis asam menurut Bronsted dan Lowry :
 Molekul-molekul tidak bermuatan, misalnya : HCl,
HNO3, H2SO4, CH3COOH dll.
 Anion-anion yang terdapat dalam garam asam, misalnya
: anion bisulfat (HSO4-) , anion bikarbonat (HCO3-),
anion bifosfat (H2PO4-) dll.
 Ion amonium dan ion hidronium, karena kedua ion
tersebut mempunyai kecenderungan memberikan
proton, yaitu :
NH4+ NH3 + H+
H3O+ H2O + H+
 Kation-kation terhidrat, seperti misalnya ion aluminium
hidrat
{Al(H2O)6}3+ {Al(H2O)5(OH)}2+ + H+

Nama Program Studi - UPNYK 23


Jenis-jenis basa menurut Bronsted dan Lowry :
 Molekul-molekul tidak bermuatan, seperti
misalnya amoniak dan amina-amina, sesuai
persamaan reaksi :
NH3 + H+ NH4+
RNH2 + H+ RNH3+
 Hidroksida-hidroksida logam, karena dapat
menghasilkan ion hidroksida yang dapat
menerima proton.
OH- + H+ H2O
 Anion-anion dari semua asam-asam lemah,
seperti misalnya : ion sianida (CN-), ion asetat
(CH3COO-), ion karbonat (CO32-) dll.
Nama Program Studi - UPNYK 24
Zat Elektrolit

Zat elektrolit Kuat (  1) Zat Elektrolit Lemah ( 1)

1.semua asam halida kecuali HF, 1.HF, HNO2, HSO4-, HCN, H2S,
HNO3, H2SO4 pada tingkat pertama H2CO3, H2C2O4, CH3COOH

2.semua hidroksida logam alkali; 2. Semua hidroksida logam alkali


Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 tanah kecuali Sr dan Ba

3. sebagian besar garam 3. garam merkuri

Nama Program Studi - UPNYK 25


3. Hukum Aksi Massa
 Hukum aksi massa pertama diterangkan oleh Gulberg dan
Waage (1867); yaitu:
kecepatan reaksi kimia pada suhu tetap adalah sebanding
dengan hasil kali konsentrasi zat-zat yang saling bereaksi
 Hukum ini digunakan dalam sistem homogen, yaitu suatu
sistem dimana semua zat yang saling bereaksi berada
dalam satu fasa, misalnya dalam larutan.
A + B C + D
Maka : v1 = k1 [A] [B] k1=konstanta kecepatan reaksi ke kanan
k2=konstanta kecepatan reaksi ke kiri
v2 = k2 [C] [D] [...] = konsentrasi mol/L

 Pada saat kesetimbangan maka kecepatan reaksi v1 = v2,


maka k1 [A] [B] = k2 [C] [D]
K: tetapan/konstanta kesetimbangan, fungsi (T,P)
Nama Program Studi - UPNYK 26
3.1 Pemakaian Hukum Aksi Massa
untuk Larutan Elektrolit
 Hukum Aksi massa hanya berlaku untuk reaksi
reversibel, apabila diterapkan untuk larutan elektrolit
maka berlaku untuk elektrolit lemah.

3.1.1 Ionisasi suatu asam lemah dalam larutan

HA + H2O H3O+ + A-

karena konsentrasi air sangat besar, maka yang berada


dlam larutan dianggap tetap; maka persamaan di atas
dapat dituliskan sebagai berikut :

Ka = tetapan/konstanta ionisasi asam.


Nama Program Studi - UPNYK 27
Contoh :
CH3COOH H+ + CH3COO-
maka [H  ] [CH 3COO  ]
Ka 
[CH 3COOH]

Contoh 1.
 Hitung konsentrasi ion hidrogen (H+)
dalam larutan 0,1 M asam asetat
(CH3COOH). Ka = 1,82 x10-5

Nama Program Studi - UPNYK 28


3.1.2 Ionisasi suatu basa lemah dalam larutan
NH3 + H2O NH4+ + OH-

[NH 4 ][OH  ]
K
[NH 3 ][H 2 O] 
[NH 4 ][OH  ]
K [H 2 O]   Kb
[NH 3 ]

Kb = tetapan/konstanta ionisasi basa

Nama Program Studi - UPNYK 29


Derajat ionisasi ()
 derajat ionisasi () =
banyaknya mol zat yang mengalami ionisasi
banyaknya mol zat mula  mula
Contoh 2.
 Hitung konsentrasi ion hidrogen dari
larutan 0,1 M asam asetat yang derajat
ionisasinya 1,35%.

Nama Program Studi - UPNYK 30


Hubungan  dengan Ka atau Kb
 Misal 1 mol asam lemah HA dilarutkan dalam air
hingga volume larutan = V liter mempunyai
derajat ionisasi = .
HA + H2O H3O+ + A-
[HA] mula-mula =
HA yang terionisasi =  mol
HA sisa = a(1-) mol [HA] =
H3O+ yang terbentuk =  mol [H3O+]=
A- yang terbentuk =  mol [A-] =

Nama Program Studi - UPNYK 31


[H 3O  ][A  ]
Ka 
[HA]
α α
x 2
α α 2c
Ka  V V  atau K a 
(1  α) (1  α)V (1  α)
V
Apabila  <<<< (sangat kecil) maka Ka = 2/V atau
Ka=2C,
dimana C = konsentrasi asam.
 Dari persamaan tersebut terlihat:
apabila V bertambah besar, maka harga  makin bertambah
besar.
 Rumus tersebut disebut Hukum Pengenceran Oswald.
Nama Program Studi - UPNYK 32
 Contoh 3.
 Hitung derajat ionisasi larutan asam
asetat 0,1 M.
 Diketahui Ka= 1,82x10-5.

Nama Program Studi - UPNYK 33


5. Hasil Kali Kelarutan
Menurut hasil penelitian:
 elektrolit biner yang sukar larut (kelarutannya
lebih kecil dari 10-3 M, hasil kali konsentrasi
ion-ionnya adalah tetap.
 Hasil kali konsentrasi ion-ion tersebut dinamakan
hasil kali kelarutan (atau solubility product)
dan diberi simbol Ksp.
 Misalnya suatu elektrolit biner AB, maka :

AB A+ + B -
Ksp = [A+] x [B-]

Nama Program Studi - UPNYK 34


Cara menghitung Ksp
Contoh 5.
 Hitung besarnya tetapan hasil kali kelarutan
(Ksp) garam perak klorida, apabila
kelarutannya = 1,5 x 10-3 gram per liter.
Diketahui berat atom Ag = 108 dan Cl = 35,5.

Contoh 6.
 Hitung besarnya tetapan hasil kali kelarutan
garam kromat (Ag2CrO4), apabila kelarutannya
= 2,5 x 10-2 gram per liter. Diketahui berat
molekul Ag2CrO4 = 332.
Nama Program Studi - UPNYK 35
Contoh 7.
 Hitung besarnya tetapan hasil kali
kelarutan garam kalsium fluorida; apabila
konsentrasi ion fluorida (F-) dalam larutan
jenuh CaF2 = 7,8 x 10-3 g/lt. Diketahui
berat atom F = 19.

Nama Program Studi - UPNYK 36


Cara Menghitung Kelarutan
Contoh 8.
 Hitunglah berapa gram per liter kelarutan
garam Plumbum ortophospat, apabila
diketahui harga hasil kali kelarutannya
(Ksp) = 1,5 x 10-32 dan BM =358.
Contoh 9.
 Hitung berapa mol/lt besarnya konsentrasi
ion OH- dalam larutan jenuh Mg(OH)2.
Diket: Ksp Mg(OH)2 = 3,4 x 10-11.

Nama Program Studi - UPNYK 37


Pemakaian Hasil Kali Kelarutan
Contoh 10.
 Berapa mol/lt besarnya konsentrasi ion
Ag+ yang tinggal dalam larutan, setelah
penambahan asam klorida (HCl) ke dalam
larutan perak nitrat sedemikian sehingga
diperoleh konsentrasi ion Cl- = 0,05
mol/lt. Diketahui Ksp AgCl = 1,5 x 10-10.

Nama Program Studi - UPNYK 38


Hasil kali ion dari air
 Kohlrousch dan Heidweller (1894): Air yang
kemurniannya tinggi masih bersifat menghantar
listrik, meskipun sangat kecil. Ini menunjukkan
bahwa air terionisasi.
H2O H+ + OH-
 Dengan menggunakan Hukum Aksi Massa maka
dapat dituliskan kesetimbangannya
a H  a OH  [H  ] [OH  ] f H  f OH  [H  ] [OH  ]
K  x , bila f  1 maka : K  [H O]
a H 2O [H 2 O] f H 2O 2

Nama Program Studi - UPNYK 39


 Hasil eksperimen berdasar konduktan air menunjukkan
K = 1,2 x 10-16 pada suhu 25oC.
 Nilai yang sangat rendah ini menunjukkan bahwa derajat
disosiasi air boleh diabaikan, maka dalam praktek air
dianggap tak terdisosiasi. Jadi konsentrasi air dianggap
tetap; sehingga :
K . [H2O] = [H+] [OH-] ;
Kw =[H+] [OH-] [H2O] ; [H2O] = 55,6;
sehingga Kw = K .[H2O] = 1,2 x 10-16 x 55,6
= 1,01 x 10-14.
Kw  tetapan hasil kali ion-ion air,
 Larutan :
netral : [H+] =[OH-] = 10-7M
asam : [H+] >[OH-] ] dan [H+] > 10-7M
basa : [H+] <[OH-] ] dan [H+] < 10-7M
Nama Program Studi - UPNYK 40
Eksponen Ion Hidrogen
 Untuk menghindari konsentrasi-konsentrasi ion hidrogen
yang rendah maka oleh Sorensen (1909) diperkenalkan
eksponen ion hidrogen (pH).
pH = -log [H+] atau [H+] =10-pH;
pH  eksponen ion hidrogen.
 Sehingga larutan netral : [H+] = 10-7M = maka pH = 7,0
Larutan asam :[H+] >10-7M maka pH < 7,0
Larutan basa : [H+] < 10-7M maka pH > 7,0

 Korelasi :
Kw = [H+] [OH-] sehingga – log Kw = -log [H+] [OH-]
pKw = pH + pOH;
14 = pH + pOH

Nama Program Studi - UPNYK 41


pH larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
 Asam kuat dan basa kuat terionisasi sempurna
dalam larutan, maka konsentrasi ion H+ atau ion
OH- sama dengan konsentrasi larutan yang
bersangkutan.
 Contoh :
 larutan 0,1 M HCl, maka [H+] = 0,1 M;
sehingga pH = -log 0,1 = 1
 larutan 0,1 M NaOH, maka [OH-] = 0,1 M;
sehingga pOH = -log 0,1 = 1.
pH =14 - pOH =14-1=13

Nama Program Studi - UPNYK 42


pH Larutan Asam Lemah
 Contoh : CH3COOH CH3COO- + H+
[CH3COO-] = [H+],
sisa asam yang tidak terurai = [CH3COOH - H+]
[H  ] [CH 3 COO  ]
Ka 
[CH 3 COOH - H  ]
 2
[H ]
karena [H+] sangat kecil diabaikan, sehingga K a 
 2
[CH 3 COOH]
[H ]
Apabila ditulis secara umum : K a 
[Asam]
[H  ]  K a [Asam]
1 1

 log[H ]  logK a  log[Asam]
2 2

1 1
1 1 pH  p K  log[Asam]
pH   logK  log[Asam] 2 a 2
2 a 2 Nama Program Studi - UPNYK 43
pH larutan Basa Lemah
 Contoh : NH4OH NH4+ + OH-

[NH 4 ] [OH  ]
Kb 
[NH 4 OH  OH  ]
 karena [OH-] sangat kecil maka diabaikan sehingga

[NH 4 ] [OH  ]
Kb 
[NH 4 OH]
[OH  ] 2
[NH4+] = [OH-] sehingga K b 
[Basa]
[OH  ] K b  Basa 
1 1
1 1
pOH  pK b  log[Basa]
pH  14  pK b  log[Basa]
2 2 2 2
Nama Program Studi - UPNYK 44
Larutan Buffer
 Ada 2 macam larutan buffer atau
penahan yaitu larutan :
 yang mengandung asam lemah dengan
garamnya disebut Larutan Buffer Asam.
 yang mengandung basa lemah dengan

garamnya disebut Larutan Buffer Basa.

Nama Program Studi - UPNYK 45


pH Larutan Buffer Asam
Contoh :
 Asam :  sangat kecil (<<<<)

CH3COOH CH3COO- + H+
 Garam :   1 (terionisasi sempurna)
CH3COONa CH3COO- + Na+
CH3COOH sisa = [CH3COO- - H+] = [Asam – H+]
jumlah CH3COO- =[CH3COO- hasil ionisasi garam + CH3COO-
hasil ionisasi Asam]
Garam terionisasi sempurna sehingga konsentrasi CH 3COO- hasil
ionisasi garam dianggap sama dengan konsentrasi garam 
[Garam].
[H  ] [garam - H  ]
[CH3COO-] hasil ionisasi asam =[H+], maka Ka 
[Asam - H  ]

Nama Program Studi - UPNYK 46


 kareana [H+] sangat kecil sehingga
diabaikan, maka K  [H  ] [Garam]
a
[Asam]
 [Asam]
[H ]  K a
[Garam]

[Asam]
pH  logKa  log
[Garam]
[Garam]
pH  pKa  log
[Asam]

Nama Program Studi - UPNYK 47


pH Larutan Buffer Basa
Contoh :
 Basa:  sangat kecil (<<<<<)
NH4OH NH4+ + OH-
 Garam:   1 (terionisasi sempurna)
NH4Cl NH4+ + Cl-


[NH 4 ] [OH  ] [NH 4  OH  ] [OH  ]
Kb  Kb 
[NH 4 OH] [NH 4 OH  OH  ]
 karena [OH-] sangat kecil sehingga diabaikan,
[Garam] [OH  ]
Kb 
[Basa]

Nama Program Studi - UPNYK 48


[Basa]
[OH  ]  K b
[Garam]

[Basa]
 log[OH  ]  logK b
[Garam]

[Basa]
pOH  pK b  log
[Garam]

[Garam]
pOH  pK b  log
[Basa]
[Garam]
pH  14  pOH  14  pK b  log
[Basa]
Nama Program Studi - UPNYK 49
Hidrolisa Garam
 Apabila garam-garam dilarutkan dalam air, tidak
selalu bereaksi netral. Kemungkinan sebagian garam
berinteraksi dengan air, proses ini disebut hidrolisa.
 Garam-garam dibagi menjadi 4 golongan :
 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat,
misalnya : NaCl, KCl dan lain sebagainya.
 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa
lemah, misalnya NH4Cl
 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa
kuat, misalnya CH3COONa
 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah, misalnya CH3COONH4
Nama Program Studi - UPNYK 50
pH larutan garam
dari asam kuat dan basa kuat.
 Bila dilarutkan dalam air reaksinya netral, hal ini
disebabkan anion maupun kationnya masing-
masing tidak ada yang bergabung dengan ion
hidrogen maupun ion hidroksil dari air.(tidak
terhidrolisa)
 Keseimbangan disosiasi air : H2O H+ + OH- tidak
terganggu. Berarti pH larutan = 7
 Contoh : NaCl + H2O
Na+ + Cl- + H+ + OH-
tidak berinteraksi dengan air (pH = 7)

Nama Program Studi - UPNYK 51


pH larutan garam
dari asam kuat dan basa lemah
 Bila dilarutkan dalam air, reaksinya asam. Hal ini
disebabkan karena kation garam bergabung
dengan ion hidroksil membentuk basa lemah.
(hidrolisa partial/sebagian). Sehingga ion
hidrogen tertinggal dalam larutan. Ini berarti pH
< 7.
 Contoh:
NH4Cl + H2O NH4OH + HCl
NH4+ + Cl - + H 2O NH4OH + H+ + Cl-
atau secara umum :
L+ + H2O LOH + H+
Nama Program Studi - UPNYK 52

Karena [LOH] = [H+] dan [L+]
[LOH] [H ] = konsentrasi garam = G,
K
[L ] [H 2 O] maka pers (1) menjadi:
[LOH] [H  ] 2
K [H 2 O]  [H  ]
[L ] Kh  .....(3).
[G]
[LOH] [H  ]
atau K h  .......(1) Dari persamaan 2 dan 3 :
[L ]
Apabila pers (1) dikalikan [OH-] [H  ] 2 K w Kw
 [H  ]  [G]
dan dibagi [OH-], maka : [G] Kb Kb
[LOH] [H  ] [OH  ]
Kh    Kw
[L ][OH - ]  log[H ]  log [G]
Kb
Kw
Kh  ......(2)
pH 
1 1 1
pK w  pK b  log[G]
Kb 2 2 2
Nama Program Studi - UPNYK 53
pH larutan garam dari asam
lemah dan basa kuat
 Bila dilarutkan dalam air reaksinya basa, halini
disebabkan anion garam bergabung dengan ion
hidrogen membentuk asam lemah(hidrolisa partial).
Sehingga ion hidroksil tertinggal dalam larutan.
Maka pH > 7.
 Contoh :
CH3COONa + H2O CH3COOH + NaOH
CH3COO- + Na+ + H2O CH3COOH + Na+ + OH-
atau secara umum
A- + H2O HA + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 54


[HA] [OH]  Dari persamaan 5 dan 6
K
[A  ] [H 2 O] diperoleh
[HA] [OH  ] K w [OH  ] 2 Kw
K [H 2 O]  
 Kh  [OH  ]  [G]
[A ] Ka [G] Ka
 Apabila pers (4) dikalikan [H+] Kw
 log[OH - ]  log [G]
dan dibagi [H+], menjadi : Ka
[HA] [OH  ] [H  ] 1 1 1
K h  pOH   logK w  ( logK a )  log G 
[A ] [H  ] 2 2 2
1 1 1
K
Kh  w ....(5) pOH  pK w  pK a  log G 
2 2 2
Ka
1 1
 Karena [HA] =[OH-] dan [A-] pOH  7  pK a  log G 
= konsentrasi garam =G, 2 2
maka pers (1) menjadi : pH  pK w  pOH
1 1
[OH  ] 2 pH  7  pK a  log G55
K h ...(6) Nama Program Studi - UPNYK
2 2
[G]
pH larutan garam dari
asam lemah dan basa lemah
 Garam golongan ini mengalami hidrolisa
total. Sifat larutan garam ini, bisa netral,
asam atau basa. Dipengaruhi oleh Ka dan
Kb.
1 1
pH  7  pK a  pK b
2 2

Nama Program Studi - UPNYK 56


Derajad Hidrolisa (x)
 Adalah bagian dari setiap mol ion yang
mengalami hidrolisa dalam kesetimbangan.
cx 2
Kh 
(1  x)

Kh = Konstanta hidrolisa
c = konsentrasi garam
x = derajat hidrolisa.
 

Nama Program Studi - UPNYK 57


Contoh 16.
 Larutan 0,1 M Natrium asetat (CH3COONa)
mempunyai harga Ka =1,82 x 10-5 Hitunglah :
 Konstanta hidrolisa.
 Derajat hidrolisa
 pH larutan

Contoh 17.
 Pada suhu 25oC, 2,675 gram garam NH4Cl dilarutkan
dalam 500 ml air. Hitunglah derajad hidrolisa dan pH
larutan garam tersebut. Diketahui Kb NH4OH = 1,8 x
10-5. BM NH4Cl = 53,5
Nama Program Studi - UPNYK 58
Contoh 18.
 Asam benzoat (C6H5COOH) adalah asam lemah
monobasis. 6,1 gram asam tersebut dilarutkan ke dalam
500 ml aquades, kemudian ke dalam larutan yang terjadi
ditambahkan larutan NaOH 0,5 M. Hitunglah :
 Berapa pH larutan yang terjadi jika banyaknya larutan

NaOH yang ditambahkan = 75 ml


 Berapa ml larutan NaOH yang telah ditambahkan ke
dalam larutan asam benzoat pada saat terjadi garam
natrium benzoat, dan hitung pula tetapan, derajat
hidrolisa dan PH larutan garam tersebut.
Diketahui Ka asam benzoat = 6,6 x 10 -5

Nama Program Studi - UPNYK 59


Soal
1. Ke dalam larutan asam lemah HA ditambahkan sejumlah berat garam
kaliumnya sehingga diperoleh larutan buffer yang pH nya 6,3979.
Apabila harga tetapan ionisasi asam (Ka) = 1,9 x 10-5. Hitung
perbandingan konsentrasi asam dan garamnya.
2. Suatu larutan buffer basa yang pH nya 9,0 terdiri dari campuran
antara larutan NH4OH dan NH4Cl. Apabila konsentrasi masing-masing
larutan tersebut =0,25 M dan Kb = 1,8 x 10-5. Hitung perbandingan
volume kedua larutan tersebut.
  
 Pada 100 ml larutan yang mengandung 8,29 x 10-3 gram
ion timbel, ditambahkan 100 ml asam sulfat 10-3 M. Berapa
banyaknya timbel yang tidak diendapkan yang tertinggal di
dalam larutan ? Diketahui Ksp PbSO4 = 2,2 x 10-8, BA Pb =
207,2

Nama Program Studi - UPNYK 60


Contoh 19
 Suatu larutan buffer asetat mengandung
campuran antara 0,1 M CH3COOH dan 0,1 M
CH3COONa. Hitung berapa pH larutan yang
terjadi apabila ke dalam larutan buffer tersebut
ditambahkan :
 1 ml HCl 10 M
 2 ml HaOH 5 M

Diketahui volume larutan buffer mula-mula 1 liter


dan perubahan volume larutan diabaikan. Ka =
1,82 x 10-5.
Nama Program Studi - UPNYK 61
1. Ke dalam larutan asam lemah HA ditambahkan
sejumlah berat garam kaliumnya sehingga
diperoleh larutan buffer yang pH nya 6,3979.
Apabila harga tetapan ionisasi asam (Ka) = 1,9 x
10-5. Hitung perbandingan konsentrasi asam dan
garamnya.
2. Suatu larutan buffer basa yang pH nya 9,0 terdiri
dari campuran antara larutan NH4OH dan NH4Cl.
Apabila konsentrasi masing-masing larutan
tersebut =0,25 M dan Kb = 1,8 x 10-5. Hitung
perbandingan volume kedua larutan tersebut.

Nama Program Studi - UPNYK 62


3. Ke dalam suatu asam lemah HA 0,1 M yang mempunyai
pH = 3,0 ditambahkan 0,28 gram KOH. Hitunglah :
 konstanta hidrolisa (Kh) dan derajat hidrolisa garam
KA
 berapa pH larutan yang terjadi.

4.  Pada 100 ml larutan yang mengandung 8,29 x 10-3


gram ion timbel, ditambahkan 100 ml asam sulfat 10-3
M. Berapa banyaknya timbel yang tidak diendapkan
yang tertinggal di dalam larutan ? Diketahui Ksp PbSO4
= 2,2 x 10-8, BA Pb = 207,2

Nama Program Studi - UPNYK 63


Ringkasan Materi
 Berisi ringkasan materi dan latihan soal

Nama Program Studi - UPNYK 64


Referensi
 Vogel, A. I., 1961, A Text Book of
Qualitative Inorganic Analysis,
Terjemahan oleh L. Setiono dan A. H.
Pudjatmaka, Buku Teks Analisis Anorganik
Kualitatif , Bagian I, edisi ke 5, Kalman
Media Pustaka, Jakarta

Nama Program Studi - UPNYK 65


 Larutan NH4OH pekat mempunyai
konsentrasi 14,8 mol/l. hitunglah berapa
ml larutan NH4OH pekat tersebut, dan
berapa g garam NH4Cl (BM=53,5) yang
diperlukan untuk membuat 100 ml larutan
buffer yang pH nya =10, apabila
konsentrasi akhir garamnya = 0,2 M.

 PR NO 3 16/9/2016

Nama Program Studi - UPNYK 66


1. Hitunglah berapa gram garam NH4Cl
(BM=53,5) harus ditambahkan ke dalam 1
liter larutan NH4OH 0,1 M, agar supaya
terjadi suatu larutan buffer ammonia yang
pH nya 9,2.
Diketahui Kb = 1,8 x 10-5 dan Kw = 10-14.

Nama Program Studi - UPNYK 67


2. Hitunglah berapa gram garam
CH3COONa. 3H2O (BM=136), harus
ditambahkan ke dalam 100 ml larutan HCl
0,1 M agar supaya larutan asam yang
semula pH nya 1,menjadi suatu larutan
buffer yang pH nya 4,4.
Diketahui Ka = 1,82 x 10-5.

Nama Program Studi - UPNYK 68


3. Hitunglah konsentrasi garam NaCN dalam
air pada suhu 25oC, apabila larutan
tersebut pH nya = 11; dan tetapan
ionisasi HCN = 7,2 x 10-10. Hitunglah pula
tetapan dan derajad hidrolisa garam
NaCN.

Nama Program Studi - UPNYK 69


4.Hitunglah berapa % garam perak nitrit
akan terhidrolisa, apabila 15,4 mg garam
tersebut dilarutkan dalam 100 ml air pada
suhu 25oC; dan hitunglah pula berapa pH
larutan garam tersebut. Diketahui Ka
HNO2 = 4,0 x 10-4 dan Kb AgOH = 1,1 x
10-4.

Nama Program Studi - UPNYK 70

Anda mungkin juga menyukai