Anda di halaman 1dari 83

PENDAHULUAN

1. Pendahuluan.
Pengertian analisis kimia.
Penggunaan kimia analisis.
2. Teori dasar analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
- teori disosiasi elektrolit
- teori asam basa
- hukum aksi massa.
- hasil kali kelarutan.
- hasil kali ion dari air.
- hidrolisa garam.
- analisis kualitatif.
3. Dasar-dasar analisis kuantitatif.
- pembagian analisis volumetri.
- konsentrasi larutan.
- berat ekivalen.
- larutan standar.
Nama Program Studi - UPNYK 1
4. Titrasi asam basa.
- teori indikator.
- grafik titrasi netralisasi.
- penerapan titrasi asam basa.
5. Titrasi argentometri.
- grafik titrasi argentometri.
- titrasi argentometri metode Mohr.
- titrasi argentometri metode Volhard.
6. Titrasi oksidasi dan reduksi.
- indikator dalam titrasi oksidasi-reduksi.
- titrasi permanganometri.
- titrasi iodometri – iodimetri.
7. Gravimetri.
- faktor gravimetri.
- tahapan analisa gravimetri.
- penerapan analisis gravimetri.
Nama Program Studi - UPNYK 2
8. Spektrometri ultraviolet.
9. Spektrometri inframerah.
10. Kromatografi

Nama Program Studi - UPNYK 3


Mata kuliah kimia analisa ini merupakan
salah satu mata kuliah dasar dan akan
bermanfaat sebagai pengetahuan dasar
untuk melakukan analisis dan menjadi bekal
melaksanakan tugas penelitian. Bagi lulusan
pengetahuan ini bermanfaat pada saat
bekerja, khususnya pada bidang kontrol
kualitas.

Nama Program Studi - UPNYK 4


Materi / bahan bacaan perkuliahan
1.Sri Wahyu Murni, Bahan Ajar Kuliah Kimia Analisis, Jurusan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta.
2.Vogel, A.I., 1961, A Text Book of Qualitative Inorganic
Analysis, Terjemahan oleh L. Setiono dan A.H. Pudjatmaka,
Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif, Bagian 1, edisi ke
5,
Kalman Media Pustaka, Jakarta.
3.Day, R. A. Dan Underwood, A. L., 1986, Quantitative
Analysis, Terjemahan oleh A.H. Pudjatmaka, Analisis Kimia
Kuantitatif, edisi 5, Erlangga, Jakarta.
4.Harjadi, W., 1993, Ilmu Kimia Analitik Dasar, edisi ke 3,
Gramedia, Jakarta.
5.Harjono Sastrohamidjojo, 1985, Spektroskopi, edisi
pertama, Liberty, Yogyakarta.
6.Harjono Sastrohamidjojo, 1985, Kromatografi, edisi
Nama Program Studi - UPNYK 5
pertama, Liberty, Yogyakarta.
TEORI DASAR ANALISIS
KUALITATIF

Titik Mahargiani

Nama Program Studi - UPNYK 6


Deskripsi
Bab pertama ini membahas tentang Teori
Disosiasi Elektrolit, Teori asam-basa,Hukum
Aksi massa, Hasil kali kelarutan, pH larutan dan
hidrolisa garam

Nama Program Studi - UPNYK 7


Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah membaca bab I ini, mahasiswa
mampu menjelaskan Disosiasi Elektrolit,
Teori asam-basa, Hukum Aksi massa, Hasil
kali kelarutan dan penerapannya untuk
pengendapan serta dapat menghitung pH
larutan asam, basa dan garam

Nama Program Studi - UPNYK 8


1. Teori disosiasi elektrolit
 Larutan adalah suatu sistem homogen
yang terdiri dari dua komponen atau
lebih yang berada dalam satu fasa.

 Zat yang dilarutkan disebut :


zat terlarut (solute).

 Zat yang melarutkan disebut :


zat pelarut (solvent)
Nama Program Studi - UPNYK 9
 Zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
 zat elekrolit
Yaitu suatu zat yang apabila dilarutkan, maka
larutannya dapat menghantarkan arus listrik.
Misalnya asam, basa dan garam anorganik.
 zat non elektrolit.
Yaitu suatu zat yang apabila dilarutkan, maka
larutannya tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Misalnya : glukosa, sukrosa, etanol, urea dan
senyawa-senyawa organik lainnya.

Nama Program Studi - UPNYK 10


 suatu zat bersifat elektrolit dalam air, misal NaCl,
mungkin tak menghasilkan larutan yang
menghantarkan listrik dalam pelarut lain seperti
eter atau heksana.
 Dalam larutan, suatu zat elektrolit terurai menjadi
bagian-bagian bermuatan listrik yang disebut ion.
 ion bermuatan listrik positif disebut kation,
 ion bermuatan listrik negatif disebut anion.

 Proses peruraian suatu zat elektrolit menjadi ion-


ion disebut disosiasi elektrolit atau lazim
disebut ionisasi.
Nama Program Studi - UPNYK 11
Elektrolisa
 Air murni, hanya dapat menghantarkan
arus listrik yang sangat lemah. Akan
tetapi apabila ke dalam air tersebut
dilarutkan asam, basa atau garam
anorganik, maka larutan yang terbentuk
menjadi penghantar arus listrik yang kuat,
karena di dalam larutan terdapat ion-ion.

Nama Program Studi - UPNYK 12


ELEKTROLISA
 Apabila arus listrik dari suatu bateray dialirkan ke
dalam larutan hidrogen klorida (HCl), maka HCl
tersebut akan terionisasi menjadi hidrogen dan
klor.
 Hidrogen terbebaskan pada elektroda negatif
(katoda), sedang klor terbebaskan pada
elektroda positif atau anoda.
 Jadi dalam larutan ion yang bermuatan positif
menuju ke katoda, sedang ion bermuatan negatif
menuju ke anoda.

Nama Program Studi - UPNYK 13


Elektrolisa larutan HCl

Reaksi :
HCl H+ + Cl-
H2O H+ + OH-
Katoda : 2 H+ + 2e- H2 (g)
Anoda : 2Cl- Cl2 (g) + 2e-

Gambar 1. Elektrolisa larutan HCl

Nama Program Studi - UPNYK 14


 Fenomena elektrolisis tidak selalu sederhana
seperti pada larutan HCl.
 Elektron-elektron ditangkap oleh ion-ion pada
katoda, dan elektron-elektron dilepas oleh ion
pada anoda. Kation atau anion yang bereaksi
pada elektroda tidak selalu dari zat terlarut.
 Dalam larutan air, ion hidrogen dan hidroksil
selalu ada meskipun sangat sedikit, sesuai
reaksi:
H2O H+ + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 15


 Ion-ion dari zat terlarut dan ion hidrogen dan
hidroksil bersaing untuk melepas muatan mereka
pada elektroda.
 Ion yang berhasil (menang) adalah ion yang
memerlukan energi paling sedikit untuk
melepaskan muatan.
 Secara elektrokimia,
 ion yang memerlukan potensial elektroda negatif
lebih rendah, akan terlebih dahulu melepas
muatannya pada katoda; sedangkan
 ion yang memerlukan potensial elektroda positif lebih
rendah akan terlebih dahulu melepas muatannya pada
anoda.
 Persaingan berbagai ion pada elektroda dalam
melepaskan muatan dapat menimbulkan
berbagai kombinasi.
Nama Program Studi - UPNYK 16
 Sebagai contoh: elektrolisa larutan NaCl
Ion hidrogen dan ion klorida akan melepaskan
muatannya membentuk gas hidrogen dan gas
klor.
Reaksinya adalah:
NaCl Na+ + Cl-
H2O H+ + OH-
Katoda : 2 H+ + 2e- H2 (g)
Anoda : 2 Cl- Cl2 (g) + 2e-

 Sehingga setelah elektrolisa selesai di dalam


larutan akan tertinggal ion Na+ dan ion OH- dan
larutan menjadi bersifat basa.
Nama Program Studi - UPNYK 17
 Elektrolisa larutan CuSO4,
Ion tembaga dan ion hidroksil akan melepaskan
muatan mereka, sehingga katoda akan dilapisi
oleh tembaga dan gas oksigen dibebaskan pada
anoda.
Reaksinya adalah:
CuSO4 Cu2+ + SO42-
H2O H+ + OH-
Katoda : Cu2+ + 2e- Cu (s)
Anoda :4OH- 2H2O + O2(g) + 4e-

 Ion hidrogen dan ion sulfat akan tersisa dalam


larutan, dan larutan menjadi bersifat asam.
Nama Program Studi - UPNYK 18
POTENSIAL STANDAR

Nama Program Studi - UPNYK 19


POTENSIAL STANDAR

Nama Program Studi - UPNYK


POTENSIAL STANDAR

Nama Program Studi - UPNYK 21


Teori Disosiasi Elektrolit /Teori
Ionisasi dari Arhenius (1887).
 Menurut teori disosiasi elektrolit, semua
zat elektrolit apabila dilarutkan dalam
air akan terionisasi menjadi gugusan
atom yang bermuatan listrik yang disebut
ion.
 Proses ionisasi merupakan proses
reversibel (dapat balik).
 Ionisasi ini bertambah besar karena
pengenceran, sehingga dalam larutan
yang sangat encer, zat elektrolit tersebut
praktis akan terionisasi sempurna.
Nama Program Studi - UPNYK 22
 Proses ionisasi beberapa senyawa elektrolit:
NaCl Na+ + Cl-
HCl H+ + Cl-
MgSO4 Mg2+ + SO42-
CaCl2 Ca2+ + 2 Cl-
Na2SO4 2 Na+ + SO42-
 Ion-ion membawa muatan positif dan negatif.
Karena larutan bersifat netral, maka jumlah
muatan positif harus sama dengan jumlah
muatan negatif.
 Banyaknya muatan pada masing-masing ion
sama dengan valensi atom atau radikalnya.

Nama Program Studi - UPNYK 23


2. Teori Asam Basa
2.1 Teori Arhenius
 Menurut Arhenius (1887), asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan terionisasi
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang merupakan satu-
satunya ion positif dalam larutan, misal:
HCl H+ + Cl-
HNO3 H+ + NO3-

 Tetapi ion H+ tersebut dalam larutan tidak terdapat dalam


keadaan bebas, tetapi bergabung dengan satu molekul air
melalui ikatan kovalen koordinat dengan sepasang
elektron bebas yang terdapat pada oksigen dari air dan
terbentuk ion hidronium (H3O+).
H+ + H2O H3O+ (ion hidronium)

Nama Program Studi - UPNYK 24


 Maka proses ionisasi HCl dan HNO3 di atas dalam
larutan dinyatakan sebagai berikut :
HCl + H2O H3O+ + Cl-
HNO3 + H2O H3O+ + NO3-
 Asam-asam polibasis yaitu asam-asam yang
bervalensi lebih dari satu, dalam larutan
mengalami ionisasi beberapa tingkat. Misalnya
asam sulfat (H2SO4), mengalami dua tingkat
ionisasi :
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-
HSO4- + H 2O H3O+ + SO42-
Nama Program Studi - UPNYK 25
 Ketiga tingkat ionisasi tersebut tidak sama
besarnya, tingkat ionisasi pertama selalu
lebih besar dari pada tingkat dua, dan
tingkat ionisasi kedua selalu lebih besar
daripada tingkat ketiga.
H3PO4 + H2O H3O + H2PO4-
H2PO4- + H2O H3O+ + HPO42-
HPO42- + H2O H3O+ + PO43-

Nama Program Studi - UPNYK 26


 Asam-asam yang dalam larutan terionisasi
sempurna atau hampir sempurna disebut asam
kuat, misalnya HCl, HNO3, HIO3 dan H2SO4 pada
tingkat ionisasi pertama.
 Sedangkan asam-asam yang dalam larutan
hanya terionisasi sedikit disebut asam lemah,
misalnya : asam asetat (CH3COOH), asam
karbonat (H2CO3) dan hidrogen sulfida (H2S).

Nama Program Studi - UPNYK 27


 Basa adalah suatu zat yang apabila dilarutkan
dalam air akan mengalami ionisasi
menghasilkan ion hidroksil (OH-) sebagai satu-
satunya ion negatif.
 misal:
 natrium hidroksida (NaOH),
 kalium hidroksida (KOH) dan hidroksida-hidroksida
logam lainnya yang terionisasi hampir sempurna.
Hidroksida-hidroksida tersebut disebut basa kuat.
NaOH Na+ + OH-
KOH K+ + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 28


 Tetapi amonium hidroksida (NH4OH)
dalam larutan hanya terionisasi sebagian
dan menghasilkan OH- sangat sedikit
sehingga disebut basa lemah.
 Pembentukan amonium hidroksida melalui
hidrasi amoniak, sebagai berikut :
NH3 + H2O NH4OH + NH4+ + OH-
atau
NH3 + H2O NH4- + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 29


2. 2 Teori Bronsted-Lowry
 Menurut Bronsted dan Lowry:
 asam adalah suatu zat (baik molekul maupun
ion) yang dapat memberikan proton (H+) ;
sedang
 basa adalah suatu zat (baik molekul maupun
ion) yang dapat menerima proton (H+).

Jadi dapat dituliskan :


A B + H+
 A dan B disebut pasangan asam dan basa konjugasi.
 Dalam hal ini ion H+ (ion hidrogen) tidak tersolvasi
(tidak terikat oleh air menjadi H3O+).

Nama Program Studi - UPNYK 30


Jenis-jenis asam menurut Bronsted dan Lowry :
 Molekul-molekul tidak bermuatan

mis: HCl, HNO3, H2SO4, CH3COOH dll.


 Anion-anion yang terdapat dalam garam asam

mis: anion bisulfat (HSO4-) , anion bikarbonat (HCO-3),


anion bifosfat (H2PO4-) dll.
 Ion amonium dan ion hidronium, karena kedua ion
tersebut mempunyai kecenderungan memberikan proton,
yaitu :
NH4+ NH3 + H+
H3 O + H2 O + H +
 Kation-kation terhidrat
mis: ion aluminium hidrat
{Al(H2O)6}3+ {Al(H2O)5(OH)}2+ + H+
Nama Program Studi - UPNYK 31
Jenis-jenis basa menurut Bronsted dan Lowry :
 Molekul-molekul tidak bermuatan, seperti
misalnya amoniak dan amina-amina, sesuai
persamaan reaksi :
NH3 + H+ NH4+
RNH2 + H+ RNH3+
 Hidroksida-hidroksida logam, karena dapat
menghasilkan ion hidroksida yang dapat
menerima proton.
OH- + H+ H2O
 Anion-anion dari semua asam-asam lemah,
seperti misalnya : ion sianida (CN-), ion asetat
(CH3COO-), ion karbonat (CO32-) dll.
Nama Program Studi - UPNYK 32
Zat Elektrolit

Zat elektrolit Kuat (  1) Zat Elektrolit Lemah ( 1)

1.semua asam halida kecuali HF, 1.HF, HNO2, HSO4-, HCN, H2S,
HNO3, H2SO4 pada tingkat pertama H2CO3, H2C2O4, CH3COOH

2.semua hidroksida logam alkali; 2. Semua hidroksida logam alkali


Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 tanah kecuali Sr dan Ba

3. sebagian besar garam 3. garam merkuri

Nama Program Studi - UPNYK 33


3. Hukum Aksi Massa
 Hukum aksi massa Gulberg dan Waage (1867):
kecepatan reaksi kimia pada suhu tetap adalah sebanding
dengan hasil kali konsentrasi zat-zat yang saling bereaksi
 Hukum ini digunakan dalam sistem homogen, yaitu suatu
sistem dimana semua zat yang saling bereaksi berada
dalam satu fasa, misalnya dalam larutan.
A + B C + D
Maka : v1 = k1 [A] [B] k1=konstanta kecepatan reaksi ke kanan
k2=konstanta kecepatan reaksi ke kiri
v2 = k2 [C] [D]
[...] = konsentrasi mol/L

 Pada kesetimbangan kecepatan reaksi: v1 = v2,


k1 [A] [B] = k2 [C] [D] → [C] [D] = k1 = K
[A] [B] k2
K: tetapan/konstanta kesetimbangan, fungsi (T,P)
Nama Program Studi - UPNYK 34
3.1 Pemakaian Hukum Aksi Massa
untuk Larutan Elektrolit
 Hukum Aksi massa hanya berlaku untuk
reaksi reversibel, apabila diterapkan untuk
larutan elektrolit maka berlaku untuk elektrolit
lemah. Hukum aksi massa tidak dapat digunakan
pada elektrolit kuat,karena elektrolit tersebut
dalam larutan terionisasi sempurna,sehingga
dalam larutan tidak terdapat keseimbangan
antara molekul yang tidak terionisasi dengan ion-
ionnya.

35
Ionisasi suatu asam lemah dalam larutan
 HA + H2O H3O+ + A-
[H 3 O  ] [A  ]
K
[HA][H 2 O]
karena konsentrasi air sangat besar, maka yang berada dalam
larutan dianggap tetap; maka persamaan di atas dapat
dituliskan sebagai berikut :

[H 3 O  ] [A  ] Ka = tetapan ionisasi
K [H 2 O]   Ka
[HA]
asam.

Nama Program Studi - UPNYK 36


 Secara umum untuk asam monobasa
(monobasis):

[ H  ][ A  ]
HA  H   A  Ka 
[ HA]

Nama Program Studi - UPNYK 37


Contoh :
CH3COOH H+ + CH3COO-
maka
[H  ] [CH 3COO  ]
Ka 
[CH 3COOH]
Contoh 1.
 Hitung konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam larutan 0,1 M
asam asetat (CH3COOH). Ka = 1,82 x10-5
Ka = [H+] [CH3COO-] dimana [H+] = [CH3COO-]
[CH3COOH]
Ka = [H+]2
[CH3COOH]
[H+]= √Ka [CH3COOH] = √1,82.10-5 x 0,1 = 1,35.10-3 M
Nama Program Studi - UPNYK 38
3.1.2 Ionisasi suatu basa lemah dalam larutan
NH3 + H2O NH4+ + OH-

[NH 4 ][OH  ]
K
[NH 3 ][H 2 O] 
[NH 4 ][OH  ]
K [H 2 O]   Kb
[NH 3 ]

Kb = tetapan/konstanta ionisasi basa

Nama Program Studi - UPNYK 39


Derajat ionisasi ()
 derajat ionisasi () =
banyaknya mol zat yang mengalami ionisasi
banyaknya mol zat mula  mula
Contoh 2.
 Hitung konsentrasi ion hidrogen dari larutan 0,1
M asam asetat yang derajat ionisasinya 1,35%.
Jawab:
CH3COOH <----> H+ + CH3COO-
[H+] =  x [CH3COOH]
[H+] = 1,35% x 0,1 M = 1,35.10-3 M
Nama Program Studi - UPNYK 40
Hubungan  dengan Ka atau Kb
Misal 1 mol asam lemah HA dilarutkan dalam air
hingga volume larutan = V liter mempunyai
derajat ionisasi = .
HA + H2O H3O+ + A-
[HA] mula-mula = (1/V) mol/liter
HA yang terionisasi =  mol
HA sisa = a(1-) mol ---> [HA] = (1–)mol/liter
V
H3O+ yang terbentuk =  mol,[H3O+]= /V)mol/liter

A- yang terbentuk =  mol -->[A-] = (/V) mol/liter


Nama Program Studi - UPNYK 41
[H 3O  ][A  ]
Ka 
[HA]
α α
x 2
α α 2c
Ka  V V  atau K a 
(1  α) (1  α)V (1  α)
V
Apabila  <<<< (sangat kecil) maka Ka = 2/V atau
Ka=2C,
dimana C = konsentrasi asam.
 Dari persamaan tersebut terlihat:
apabila V bertambah besar, maka harga  makin bertambah
besar.
 Rumus tersebut disebut Hukum Pengenceran Oswald.
Nama Program Studi - UPNYK 42
Contoh 3.
Hitung derajat ionisasi larutan asam asetat 0,1 M.
Diketahui Ka= 1,82x10-5.
Jawab: Ka= 2C karena  sangat kecil maka 1- ≈1
Maka : Ka = 2C
1,82.10-5 = 2 (0,1)
2 = 1,82.10-5
0,1
 = √1,82.10-5 = 1,35.10-2 atau 1,35%

Nama Program Studi - UPNYK 43


Pengaruh Ion Sejenis
Konsentrasi suatu ion yang terdapat dalam suatu
larutan elektrolit dapat diperbesar dengan jalan
menambahkan kedalam larutan tersebut suatu
senyawa yang pada proses ionisasinya dapat
menghasilkan ion yang sejenis dengan ion yang
telah ada dalam larutan.

Nama Program Studi - UPNYK 44


Contoh 4.
Bagaimana pengaruh penambahan 16,4 gr garam Natrium
Asetat (NaC2H3O2) kedalam 2 liter larutan asam asetat 0,1
M, terhadap derajad ionisasinya. Ka =1,82.10-5
BA : Na=23, O=16, C=12, H=1
a. Sebelum penambahan garam NaC2H3O2
 = √(Ka/C) = √(1,82.10-5/0,1) =1,35.10-2
[H+] = 0,1 x  = 0,1 x 1,35.10-2 = 1,35.10-3 M
b. Sesudah penambahan garam NaC2H3O2 dalam larutan
terionisasi sempurna.
BM. NaC2H3O2 = 23 + 24 + 3 + 32 = 82
16,4 gr NaC2H3O2 = 16,4 /82 = 0,2 mol
NaC2H3O2 = 0,5 x 0,2 = 0,1 mol/lt, karena garam NaC2H3O2
dalam larutan terionisasi sempurna.

Nama Program Studi - UPNYK 45


maka garam ini dalam larutan akan memberikan konsentrasi
ion C2H3O2- = 0,1 mol/lt.
Andaikata karena penambahan garam tersebut, derajad
ionisasi asam asetat berubah menjadi ,, maka besarnya
konsentrasi ion H+, ion C2H3O2- dan HC2H3O2 yang tidak
terionisasi masing-masing adalah : 0,1, M; 0,1M dan
0,1(1- ,) M
Ka = [H+][C2H3O2-]
[HC2H3O2]
1,82.10-5 = 0,1, x 0,1 = 0,1,
0,1(1-,) 1- ,
Karena sangat kecil,maka (1-,) dapat dianggap 1,sehingga :
, = 1,82.10-5/0,1 = 1,82.10-4 dan [H+] = 0,1 x , = 0,1 x
1,82.10-4 = 1,82.10-5 M
Karena penambahan 16,4 gr garam NaC2H3O2 maka derajad
ionisasi asam turun dari 1,35% menjadi 1,82.10-2%. Juga
besarnya [H+] turun dari 1,35.10-3 menjadi 1,82.10-5 M

Nama Program Studi - UPNYK 46


Contoh 5.
Apakah pengaruh penambahan 26,75 gram garam
amonium klorida (NH4Cl) kedalam 1 liter larutan 0,1
M amoniak.Kb NH3 =1,8.10-5, BM NH4Cl=53,5
a. Sebelum penambahan garam NH4Cl
 = √(Kb/C)= √(1,8.10-5/0,1) = 1,3.10-2
b. Setelah penambahan garam NH4Cl
26,75 gr NH4Cl = (26,75)/(53,5) = 0,5 mol, garam
NH4CL terionisasi sempurna, sehingga dalam larutan
memberikan konsentrasi ion NH4+ sebesar 0,5
mol/lt.
Apabila karena penambahan garam tersebut derajad
ionisasi amoniak berubah menjadi , maka [OH-]=
0,1, , [NH4+] = 0,5M, [NH3] = 0,1(1- ,)

Nama Program Studi - UPNYK 47


Maka :
Kb = [NH4+][OH-]
[NH3]
1,8.10-5 = 0,1, x 0,5
0,1(1- ,)
Karena , sangat kecil, maka (1- ,) dianggap =1
sehingga : , = (1,85.10-5)/(0,5) = 3,6.10-5
Jadi akibat penambahan garam tersebut, maka
derajad ionisasi amoniak turun dari 1,3% menjadi
3,6.10-3%

Nama Program Studi - UPNYK 48


5. Hasil Kali Kelarutan
Menurut hasil penelitian:
 elektrolit biner yang sukar larut (kelarutannya
lebih kecil dari 10-3 M, hasil kali konsentrasi
ion-ionnya adalah tetap.
 Hasil kali konsentrasi ion-ion tersebut dinamakan
hasil kali kelarutan (atau solubility product)
dan diberi simbol Ksp.
 Misalnya suatu elektrolit biner AB, maka :

AB A+ + B -
Ksp = [A+] x [B-]

Nama Program Studi - UPNYK 49


Cara menghitung Ksp
Contoh 6.
Hitung besarnya tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) garam
perak klorida, apabila kelarutannya = 1,5 x 10-3 gram per
liter. Diketahui berat atom Ag = 108 dan Cl = 35,5.
Penyelesaian:
BM AgCl = 108 + 35,5 = 141,5
Kelarutan AgCl = 1,5 x 10-3 gr/lt = 1,5 x 10-3
143,5
= 1,05 x 10-5mol/lt

Nama Program Studi - UPNYK 50


Contoh 7.
Hitung besarnya tetapan hasil kali kelarutan
garam kromat (Ag2CrO4), apabila kelarutannya
= 2,5 x 10-2 gram per liter. Diketahui berat
molekul Ag2CrO4 = 332
Jawab :
Kelarutan Ag2CrO4 = 2,5 x 10-2 gram/lt
= 2,5 x 10-2 = 7,5 x 10-5 mol/lt
332
Ionisasi : Ag2CrO4 2Ag + CrO4
+ 2-

[Ag+] = 2 x (7,5 x 10-5) =15 x 10-5 mol/lt


[CrO42-] = 7,5 x 10-5 mol/lt
Ksp Ag2CrO4=[Ag+]2[CrO42-]=(5 x 10-5)2(7,5 x10-5)
= 1,7 x 10-12
Nama Program Studi - UPNYK 51
Contoh 8.
Hitung besarnya tetapan hasil kali kelarutan garam
kalsium fluorida; apabila konsentrasi ion fluorida (F-)
dalam larutan jenuh CaF2 = 7,8 x 10-3 g/lt. Diketahui
berat atom F = 19
Jawab :
ionisasi garam CaF2 dalam larutan jenuhnya.
CaF2 Ca2+ + 2F

[F] = 7,8 x 10-3 = 0,4 x 10-3 mol/lt


19
[Ca2+] = 0,4 x 10-3 = 0,2 x 10-3 mol/lt
2
Ksp = [Ca2+][F]2 = (0,2.10-3)(0,4.10-3)2 = 3,2.10-11

Nama Program Studi - UPNYK 52


Cara Menghitung Kelarutan
Contoh 9.
Hitunglah berapa gram per liter kelarutan garam
Plumbum ortophospat, apabila diketahui harga
hasil kali kelarutannya (Ksp) = 1,5 x 10-32 dan
BM =811.
Jawab :
Ionisasi garam Pb3(PO4)2 dalam larutan jenuhnya :
Pb3(PO4)2 3Pb
2+ +
2PO4
3-

maka setiap mol Pb3(PO4)2 menghasilkan :


3 mol ion Pb2+ dan 2 mol ion PO43-
Dimisalkan kelarutan garam Pb3(PO4)2 = a mol/lt
maka : [Pb2+] = 3a mol/lt , [PO43-] = 2a mol/lt
Nama Program Studi - UPNYK 53
Ksp Pb3(PO4)2 = [Pb2+]3 x [PO43-]2
1,5 x 10-32 = (3a)3 x (2a)2 = 108 a5

a = (1,5 x 10-32)/108 = 1,7 x 10-7mol/lt


Jadi kelarutan garam tsb = 1,7 x 10-7 x 811
= 6,1 x 10-5 gram/lt

Nama Program Studi - UPNYK 54


Contoh 10.
Hitung berapa mol/lt besarnya konsentrasi ion OH - dalam
larutan jenuh Mg(OH)2. Diket: Ksp Mg(OH)2 = 3,4 x 10-11.
Jawab :
ionisasi Mg(OH)2 dalam larutan jenuhnya :
Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH-
Andaikan kelarutan Mg(OH)2 = a mol/lt maka : [OH-] = 2a
mol/lt dan [Mg2+] = a mol/lt
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] x [OH-]2
3,4 x 10-11 = a x (2a)2 = 4a3
3

a = (3,4 x 10-11) / 4 =
= 2,04 x 10-4 mol/lt
jadi [OH-] = 2 x 2,04 x 10-4 = 4,08 x 10-4 mol/lt

Nama Program Studi - UPNYK 55


Pemakaian Hasil Kali Kelarutan
Contoh 11.
Berapa mol/lt besarnya konsentrasi ion Ag+ yang
tinggal dalam larutan, setelah penambahan asam
klorida (HCl) ke dalam larutan perak nitrat
sedemikian sehingga diperoleh konsentrasi ion Cl- =
0,05 mol/lt. Diketahui Ksp AgCl = 1,5 x 10-10.
Jawab:setelah penambahan HCl,dalam larutan akhir
Ksp AgCl = [Ag+][Cl-]
1,5 x 10-10 = [Ag+] x 0,05
[Ag+] = (1,5 x 10-10) / 0,05 = 3 x 10-9 mol/lt
Jadi Ag+ yang tinggal dalam larutan = 3.10-9 mol/lt

Nama Program Studi - UPNYK 56


Hasil kali ion dari air
 Kohlrousch dan Heidweller (1894): Air yang
kemurniannya tinggi masih bersifat menghantar
listrik, meskipun sangat kecil. Ini menunjukkan
bahwa air terionisasi.
H2O H+ + OH-
 Dengan menggunakan Hukum Aksi Massa maka
dapat dituliskan kesetimbangannya
a H  a OH  [H  ] [OH  ] f H  f OH  [H  ] [OH  ]
K  x , bila f  1 maka : K  [H O]
a H 2O [H 2 O] f H 2O 2

Nama Program Studi - UPNYK 57


 Hasil eksperimen berdasar konduktan air menunjukkan
K = 1,2 x 10-16 pada suhu 25oC.
 Nilai yang sangat rendah ini menunjukkan bahwa derajat
disosiasi air boleh diabaikan, maka dalam praktek air
dianggap tak terdisosiasi. Jadi konsentrasi air dianggap
tetap; sehingga :
K [H2O] = [H+] [OH-] ;
Kw =[H+] [OH-] ; [H2O] =1000 gr/18 gr/mol= 55,6mol/L;
sehingga Kw = K .[H2O] = 1,2 x 10-16 x 55,6
= 1,01 x 10-14.
Kw  tetapan hasil kali ion-ion air,
 Larutan :
netral : [H+] =[OH-] = 10-7M
asam : [H+] >[OH-] ] dan [H+] > 10-7M
basa : [H+] <[OH-] ] dan [H+] < 10-7M
Nama Program Studi - UPNYK 58
Eksponen Ion Hidrogen
 Untuk menghindari konsentrasi-konsentrasi ion hidrogen
yang rendah maka oleh Sorensen (1909) diperkenalkan
eksponen ion hidrogen (pH).
pH = -log [H+] atau [H+] =10-pH;
pH  eksponen ion hidrogen.
 Sehingga larutan netral : [H+] = 10-7M = maka pH = 7,0
Larutan asam :[H+] >10-7M maka pH < 7,0
Larutan basa : [H+] < 10-7M maka pH > 7,0

 Korelasi :
Kw = [H+] [OH-] sehingga – log Kw = -log [H+] [OH-]
pKw = pH + pOH;
14 = pH + pOH

Nama Program Studi - UPNYK 59


pH larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
 Asam kuat dan basa kuat terionisasi sempurna
dalam larutan, maka konsentrasi ion H+ atau ion
OH- sama dengan konsentrasi larutan yang
bersangkutan.
 Contoh :
 larutan 0,1 M HCl, maka [H+] = 0,1 M;
sehingga pH = -log 0,1 = 1
 larutan 0,1 M NaOH, maka [OH-] = 0,1 M;
sehingga pOH = -log 0,1 = 1.
pH =14 - pOH =14-1=13

Nama Program Studi - UPNYK 60


pH Larutan Asam Lemah
 Contoh : CH3COOH CH3COO- + H+
[CH3COO-] = [H+],
sisa asam yang tidak terurai = [CH3COOH - H+]
[H  ] [CH 3 COO  ]
Ka 
[CH 3 COOH - H  ]
 2
[H ]
karena [H+] sangat kecil diabaikan, sehingga K a 
 2
[CH 3 COOH]
[H ]
Apabila ditulis secara umum : K a 
[Asam]
[H  ]  K a [Asam]
1 1

 log[H ]  logK a  log[Asam]
2 2

1 1
1 1 pH  p K  log[Asam]
pH   logK  log[Asam] 2 a 2
2 a 2 Nama Program Studi - UPNYK 61
pH larutan Basa Lemah
 Contoh : NH4OH NH4+ + OH-

[NH 4 ] [OH  ]
Kb 
[NH 4 OH  OH  ]
 karena [OH-] sangat kecil maka diabaikan sehingga

[NH 4 ] [OH  ]
Kb 
[NH 4 OH]
[OH  ] 2
[NH4+] = [OH-] sehingga K b 
[Basa]
[OH  ] K b  Basa 
1 1
1 1
pOH  pK b  log[Basa]
pH  14  pK b  log[Basa]
2 2 2 2
Nama Program Studi - UPNYK 62
Larutan Buffer
Larutan buffer adalah :
larutan yang dapat menahan pHnya supaya tidak
mengalami perubahan terhadap pengaruh luar.
Ada 2 macam larutan buffer atau penahan yaitu
larutan :
- yang mengandung asam lemah dengan
garamnya disebut Larutan Buffer Asam.
- yang mengandung basa lemah dengan
garamnya disebut Larutan Buffer Basa.
-

Nama Program Studi - UPNYK 63


pH Larutan Buffer Asam
Contoh :
- Asam :  sangat kecil (<<<<)
CH3COOH CH3COO- + H+
- Garam :   1 (terionisasi sempurna)
CH3COONa CH3COO- + Na+
CH3COOH sisa = [CH3COO- - H+] = [Asam – H+]
jumlah CH3COO- =[CH3COO- hasil ionisasi garam + CH3COO-
hasil ionisasi Asam]
Garam terionisasi sempurna sehingga konsentrasi CH 3COO- hasil
ionisasi garam dianggap sama dengan konsentrasi garam 
[Garam].
[H  ] [garam - H  ]
[CH3COO-] hasil ionisasi asam =[H+], maka Ka 
[Asam - H  ]

Nama Program Studi - UPNYK 64


 karena [H+] sangat kecil sehingga
diabaikan, maka K  [H  ] [Garam]
a
[Asam]
 [Asam]
[H ]  K a
[Garam]

[Asam]
pH  logKa  log
[Garam]
[Garam]
pH  pKa  log
[Asam]

Nama Program Studi - UPNYK 65


pH Larutan Buffer Basa
Contoh :
 Basa:  sangat kecil (<<<<<)
NH4OH NH4+ + OH-
 Garam:   1 (terionisasi sempurna)
NH4Cl NH4+ + Cl-


[NH 4 ] [OH  ] [NH 4  OH  ] [OH  ]
Kb  Kb 
[NH 4 OH] [NH 4 OH  OH  ]
 karena [OH-] sangat kecil sehingga diabaikan,
[Garam] [OH  ]
Kb 
[Basa]

Nama Program Studi - UPNYK 66


[Basa]
[OH  ]  K b
[Garam]

[Basa]
 log[OH  ]  logK b
[Garam]

[Basa]
pOH  pK b  log
[Garam]

[Garam]
pOH  pK b  log
[Basa]
[Garam]
pH  14  pOH  14  pK b  log
[Basa]
Nama Program Studi - UPNYK 67
Hidrolisa Garam
 Apabila garam-garam dilarutkan dalam air, tidak
selalu bereaksi netral. Kemungkinan sebagian garam
berinteraksi dengan air, proses ini disebut hidrolisa.
 Garam-garam dibagi menjadi 4 golongan :
 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat,
misalnya : NaCl, KCl dan lain sebagainya.
 Garam yang berasal dari asam kuat dan basa
lemah, misalnya NH4Cl
 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa
kuat, misalnya CH3COONa
 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah, misalnya CH3COONH4
Nama Program Studi - UPNYK 68
pH larutan garam
dari asam kuat dan basa kuat.
 Bila dilarutkan dalam air reaksinya netral, hal ini
disebabkan anion maupun kationnya masing-
masing tidak ada yang bergabung dengan ion
hidrogen maupun ion hidroksil dari air.(tidak
terhidrolisa)
 Keseimbangan disosiasi air : H2O H+ + OH- tidak
terganggu. Berarti pH larutan = 7
 Contoh : NaCl + H2O
Na+ + Cl- + H+ + OH-
tidak berinteraksi dengan air (pH = 7)

Nama Program Studi - UPNYK 69


pH larutan garam
dari asam kuat dan basa lemah
 Bila dilarutkan dalam air, reaksinya asam. Hal ini
disebabkan karena kation garam bergabung
dengan ion hidroksil membentuk basa lemah.
(hidrolisa partial/sebagian). Sehingga ion
hidrogen tertinggal dalam larutan. Ini berarti pH
< 7.
 Contoh:
NH4Cl + H2O NH4OH + HCl
NH4+ + Cl - + H2O NH4OH + H+ + Cl-
atau secara umum :
L+ + H2O LOH + H+
Nama Program Studi - UPNYK 70

Karena [LOH] = [H+] dan [L+]
[LOH] [H ] = konsentrasi garam = G,
K
[L ] [H 2 O] maka pers (1) menjadi:
[LOH] [H  ] [H  ]
K [H 2 O]  Kh  .....(3).
[L ]
[G]
[LOH] [H  ]
atau K h  .......(1) Dari persamaan 2 dan 3 :
[L ]
Apabila pers (1) dikalikan [OH-] [H  ] 2 K w Kw
 [H  ]  [G]
dan dibagi [OH-], maka : [G] Kb Kb
[LOH] [H  ] [OH  ]
Kh    Kw
[L ][OH - ]  log[H ]  log [G]
Kb
Kw
Kh  ......(2)
pH 
1 1 1
pK w  pK b  log[G]
Kb 2 2 2
Nama Program Studi - UPNYK 71
pH larutan garam dari asam
lemah dan basa kuat
 Bila dilarutkan dalam air reaksinya basa, hal ini
disebabkan anion garam bergabung dengan ion
hidrogen membentuk asam lemah(hidrolisa partial).
Sehingga ion hidroksil tertinggal dalam larutan.
Maka pH > 7.
 Contoh :
CH3COONa + H2O CH3COOH + NaOH
CH3COO- + Na+ + H2O CH3COOH + Na+ + OH-
atau secara umum
A- + H2O HA + OH-

Nama Program Studi - UPNYK 72


[HA] [OH]  Dari persamaan 5 dan 6
K
[A  ] [H 2 O] diperoleh
[HA] [OH  ] K w [OH  ] 2 Kw
K [H 2 O]  
 Kh  [OH  ]  [G]
[A ] Ka [G] Ka
 Apabila pers (4) dikalikan [H+] Kw
 log[OH - ]  log [G]
dan dibagi [H+], menjadi : Ka
[HA] [OH  ] [H  ] 1 1 1
K h  pOH   logK w  ( logK a )  log G 
[A ] [H  ] 2 2 2
1 1 1
K
Kh  w ....(5) pOH  pK w  pK a  log G 
2 2 2
Ka
1 1
 Karena [HA] =[OH-] dan [A-] pOH  7  pK a  log G 
= konsentrasi garam =G, 2 2
maka pers (1) menjadi : pH  pK w  pOH
1 1
[OH  ] 2 Nama Program Studi - UPNYK pH  7  pK a  log G73
K h ...(6) 2 2
[G]
pH larutan garam dari
asam lemah dan basa lemah
 Garam golongan ini mengalami hidrolisa
total. Sifat larutan garam ini, bisa netral,
asam atau basa. Dipengaruhi oleh Ka dan
Kb.
1 1
pH  7  pK a  pK b
2 2

Nama Program Studi - UPNYK 74


Derajad Hidrolisa (x)
 Adalah bagian dari setiap mol ion yang mengalami
hidrolisa dalam kesetimbangan.
cx 2
Kh 
(1  x)

Kh = Konstanta hidrolisa
c = konsentrasi garam
x = derajat hidrolisa.
Kh = Kw atau Kh = Kw
Ka Kb
 
Nama Program Studi - UPNYK 75
Contoh 16.
Larutan 0,1 M Natrium asetat (CH3COONa) mempunyai
harga Ka =1,82 x 10-5 Hitunglah :
a. Konstanta hidrolisa.
b. Derajat hidrolisa
c. pH larutan.
Jawab :
a. Kh = Kw = 1 x 10-14 = 5,5 x 10-10
Ka 1,82 x 10-5
b.Derajat hidrolisa: Kh= cx2 → 5,5.10-5 = (10-1.x2)/1-x
(1-x) x = 7,5.10-5
atau x = 0,0075%
c. pH = 7+ ½pKa + ½log[G] = 8,87
→ bersifat basa karena berasal dari basa kuat dan asam lemah

Nama Program Studi - UPNYK 76


Contoh 17.
Pada suhu 25oC, 2,675 gram garam NH4Cl dilarutkan
dalam 500 ml air. Hitunglah derajad hidrolisa dan
pH larutan garam tersebut. Diketahui K b NH4OH =
1,8.10-5, BM NH4Cl = 53,5
Jawab :
2,675 gr NH4Cl = 2,675/53,5 = 0,05 mol
[NH4Cl] = [G] = 0,05 mol = 0,01 mol/lt
(500/1000)lt
Kh = K w = 10-14 = 7,5.10-5
Kb 1,8.10-5
Kh = cx2 → atau 7,5.10-5 = 0,1.x2 → x = 0,0075%
(1-x) (1-x)
pH =7 – ½pKb – ½log[G] = 7 - ½(4,74) - ½log 0,1
= 7 – 2,37 + 0,5 = 5,13
Nama Program Studi - UPNYK 77
Contoh 18.
 Asam benzoat (C6H5COOH) adalah asam lemah
monobasis. 6,1 gram asam tersebut dilarutkan ke
dalam 500 ml aquades, kemudian ke dalam larutan
yang terjadi ditambahkan larutan NaOH 0,5 M.
Hitunglah :
 Berapa pH larutan yang terjadi jika

banyaknya larutan NaOH yang ditambahkan


= 75 ml
 Berapa ml larutan NaOH yang telah

ditambahkan ke dalam larutan asam benzoat


pada saat terjadi garam natrium benzoat,
dan hitung pula tetapan, derajat hidrolisa dan
PH larutan garam tersebut.
Diketahui Ka asam benzoat = 6,6 x 10-5

Nama Program Studi - UPNYK 78


Contoh 19
 Suatu larutan buffer asetat mengandung
campuran antara 0,1 M CH3COOH dan 0,1 M
CH3COONa. Hitung berapa pH larutan yang
terjadi apabila ke dalam larutan buffer tersebut
ditambahkan :
a. 1 ml HCl 10 M
b. 2 ml HaOH 5 M
Diketahui volume larutan buffer mula-mula 1 liter
dan perubahan volume larutan diabaikan. Ka =
1,82 x 10-5.

Nama Program Studi - UPNYK 79


SOAL- SOAL
1.Ke dalam larutan asam lemah HA ditambahkan
sejumlah berat garam kaliumnya sehingga diperoleh
larutan buffer yang pH nya 6,3979. Apabila harga
tetapan ionisasi asam (Ka) = 1,9 x 10 -5. Hitung
perbandingan konsentrasi asam dan garamnya.
2.Suatu larutan buffer basa yang pH nya 9,0 terdiri
dari campuran antara larutan NH4OH dan NH4Cl.
Apabila konsentrasi masing-masing larutan tersebut
=0,25 M dan Kb = 1,8 x 10-5. Hitung perbandingan
volume kedua larutan tersebut.

Nama Program Studi - UPNYK 80


3. Ke dalam suatu asam lemah HA 0,1 M yang mempunyai
pH = 3,0 ditambahkan 0,28 gram KOH. Hitunglah :
 konstanta hidrolisa (Kh) dan derajat hidrolisa garam
KA
 berapa pH larutan yang terjadi.

4.  Pada 100 ml larutan yang mengandung 8,29 x 10-3


gram ion timbel, ditambahkan 100 ml asam sulfat 10-3
M. Berapa banyaknya timbel yang tidak diendapkan
yang tertinggal di dalam larutan ? Diketahui Ksp PbSO4
= 2,2 x 10-8, BA Pb = 207,2

Nama Program Studi - UPNYK 81


Referensi
 Vogel, A. I., 1961, A Text Book of
Qualitative Inorganic Analysis,
Terjemahan oleh L. Setiono dan A. H.
Pudjatmaka, Buku Teks Analisis Anorganik
Kualitatif , Bagian I, edisi ke 5, Kalman
Media Pustaka, Jakarta

Nama Program Studi - UPNYK 82


Tugas PR

Kerjakan salah satu dari 4 soal yg ada yg


anda anggap benar.

Nama Program Studi - UPNYK 83

Anda mungkin juga menyukai