Anda di halaman 1dari 11

KIMIA DASAR II

LEMBAR KERJA MAHASISWA


(PERTEMUAN 10)

Dosen Pengampu:
Dr. I Nyoman Suardana, M.Si.
Ni Putu Merry Yunithasari, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :
Made Wahyuni (2113071016)
Kelas : 2B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
LEMBAR KERJA MAHASISWA
(Pertemuan 10)

Pokok Bahasan : Reaksi Redoks dan Elektrokimia


Sub-Pokok Bahasan : Elektrolisis
Tujuan :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep elektrolisis
2. Mahasiswa dapat menuliskan reaksi redoks yang terjadi pada setiap elektroda
dalam sel elektolisis, baik elekroda inert maupan elektroda tidak inert
3. Mahasiswa dapat menjelaskan proses elektrolisis pada suatu larutan
4. Mahasiswa dapat menerapkan Hukum Faraday dalam sel elektrolisis
5. Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan sel elektrolisis dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara mencegah terjadinya korosi

Elektrolisis

Elektrolisis atau penyepuhan sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari


seperti penyepuhan barang-barang perhiasan dan penyepuhan aki. Reaksi kimia dalam
sel elektrolisis bersifat tidak spontan. Jumlah materi yang dihasilkan pada elektroda
dapat dihitung dengan menggunakan Hukum Faraday. Salah satu kegunaan elektrolisis
adalah mencegah korosi pada logam.

Bacalah teks di atas dan tuliskan konsep/informasi penting yang anda diperoleh!
1. Elektrolisis atau penyepuhan sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti
penyepuhan barang-barang perhiasan dan penyepuhan aki.
2. Reaksi kimia dalam sel elektrolisis bersifat tidak spontan.
3. Jumlah materi yang dihasilkan pada elektroda dapat dihitung dengan menggunakan
Hukum Faraday.
4. Salah satu kegunaan elektrolisis adalah mencegah korosi pada logam.

Menanya
Tulislah Pertanyaan/Rumusan Masalah berdasarkan bacaan di atas yang mengacu pada
pencapain tujuan pembelajaran!
1. Apa yang dimaksud dengan elektrolisis
2. Bagaimana cara menuliskan reaksi redoks yang terjadi pada setiap elektroda dalam
sel elektolisis, baik elekroda inert maupan elektroda tidak inert?
3. Bagaimana proses elektrolisis pada suatu larutan?
4. Bagaimana menerapkan Hukum Faraday dalam sel elektrolisis?
5. Apakah kegunaan sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari?
6. Bagaimana cara-cara mencegah terjadinya korosi?
Mengumpulkan Informasi
Untuk menjawab permasalahan yang anda temui, bacalah buku teks kimia dasar dan
diskusikan dengan teman-temanmu dalam kelompok belajar masing-masing

Menganalisis/Mengolah Informasi
1. Jelaskan konsep elektrolisis
Jawab :
Elektrolisis adalah proses penguraian suatu elektrolit dengan arus listrik, dimana energi
listrik (arus listrik) tersebut akan diubah menjadi energi kimia (reaksi oksidasi-reduksi)
melalui elektroda-elektrodanya.Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik
adalah katoda yang akan mengalami reaksi reduksi dimana elektrodanya bermuatan negatif
(-), sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus adalah anoda
yang akan mengalami reaksi oksidasi dimana elektrodanya bermuatan positif (+).
Dalam sel elektrolisis, terdapat ciri-ciri utama, yaitu :
1. Terdapat larutan elektrolit yang mengandung ion bebas, dimana salah satu komponen
ionnya terkandung ion dari anoda. Ion-ion tersebut nantinya akan memberi atau
menerima elektron yang akan mengalir melalui larutan elektrolit.
2. Terdapat sumber arus listrik dari luar untuk selanjutnya akan diubah menjadi energi
kimia.
3. Terdapat dua elektroda, dimana katoda (-) akan mengalami reduksi sedangkan anoda
(+) akan mengalami oksidasi.
Pada sel elektrolisis, katoda berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi reduksi
dan sebagai kutub negatif, sedangkan anoda merupakan tempat berlangsungnya reaksi
oksidasi dan sebagai kutub positif.
Beberapa faktor yang menentukan reaksi elektrolisis larutan elektrolit antara lain
sebagai berikut.
1. Sesi-spesi yang berada di dalam larutan elektrolit
 spesi yang tereduksi adalah spesi dengan potensial reduksi lebih positif
 spesi yang teroksidasi adalah spesi dengan potensial reduksi lebih negatif (potensial
oksidasi lebih positif)
2. Sifat bahan elektrode, inert atau aktif
 elektrode inert adalah elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi redoks elektrolisis.
Contoh: platina (Pt), emas (Au), dan grafit (C)
 elektrode aktif adalah elektrode yang dapat terlibat dalam reaksi redoks elektrolisis.
Contoh: tembaga (Cu), krom (Cr), dan nikel (Ni)
4. Potensial tambahan (overpotensial) yang diberikan
Overpotensial dibutuhkan untuk melampaui interaksi pada permukaan elektrode yang
umumnya sering terjadi ketika elektrolisis menghasilkan gas.
Perlu diperhatikan reaksi yang terjadi pada katoda maupun anoda. Berikut ini
merupakan aturan reaksinya.
Pada katoda-reduksi :
1. Ion positif dari larutan elektrolit akan tereduksi, kecuali ion dari larutan golongan
I A, II A, Al, dan Mn, yang tereduksi adalah air.
M  (aq) + x e– → M (s) atau 2H2O + 2e– → H2 (g) + 2OH– 
x+

2. Ion positif dari lelehan golongan I A, II A, Al, dan Mn akan tereduksi.


Mx+ (l) + x e– → M (s)
Pada anoda-oksidasi :
1. Jika elektroda tidak inert, maka akan teroksidasi.
M (s) → Mx+ + x e–
2. Jika elektroda inert (Au, C, Pt), maka elektroda tersebut tidak akan teroksidasi.
Yang teroksidasi adalah ion negatif dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Apabila ion negatif berasal dari halogen (F–, Cl–, Br–, I–), maka akan teroksidasi.
2X– → X2 + 2e–
b. Apabila ion negatif berasal dari ion oksi (terdapat oksigen), seperti SO42-, NO3–,
dan PO43-, maka tidak akan teroksidasi, yang teroksidasi adalah air.
2H2O → O2 (g) + 4H+ + 4e–
c. Apabila ion negatif hidroksida, maka akan teroksidasi.
4OH– → O2 (g) + 4H+ + 4e–

2. Bagaimana menuliskan reaksi redoks yang terjadi pada setiap elektroda inert dan tak
inert dalam sel elektolisis serta diberikan masing-masing sebuah contoh
Jawab :
 elektrode inert adalah elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi redoks elektrolisis.
Contoh: platina (Pt), emas (Au), dan grafit (C). Bila elektrodanya inert ( C, Pt atau
Au) maka elektrodanya tidak bereaksi dan bila anionnya :
a) Ion OH- dari basa maka reaksi yang terjadi :
4OH-(aq)  2H2O(aq) + O2(g) + 4e-
b) Ion sisa asam yang mengandung oksigen (SO42-, NO3-, PO43- dll) tidak
dioksidasi namun air (H2O) yang dioksidasi. karena E°oks H2O lebih besar
dari sisa asam yang mengandung oksigen. Reaksi yang terjadi :
2H2O(aq)  4H+(aq) + O2(g) + 4e-
c) Ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen (Cl- , Br- , I- dll) akan dioksidasi.
2Cl-(s)  Cl2(g) + 2e-
2Br-(s)  Br2(g) + 2e-
Syarat-syarat yang harus dipenuhi jika menggunakan elektroda inert adalah
1. Untuk Katoda,jika ion berasal dari gol 1A(kecuali H+),2A,AL3+ dan Mn2+ maka
yang terurai adalah airnya,sesuai reaksi: 2H2O + 2e → H2 + 2OH-
2. Untuk Anoda,jika elektrolit berasal dari io kompleks yang mengandung oksigen
seperti SO42-,PO43-,CO32-,CrO4-,ClO- dan lain-lain,maka yang bereaksi adalah airnya
sesuai reaksi : 2 H2O → 4 H+ + O2 + 4e
Contoh reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi Elektrolisis larutan NaCl
dengan elektroda inert C(grafit)

Katoda : 2H2O (1) + 2e- → H2(g) + 2 OH- (aq)


Anoda : 2Cl-(aq) → Cl2 (g) + 2e-

Sel : 2Cl-(aq) + 2H2O(1) → H2(g) + 2OH-(aq) + Cl2 (g)

 elektrode aktif adalah elektrode yang dapat terlibat dalam reaksi redoks elektrolisis.
Contoh: tembaga (Cu), krom (Cr), dan nikel (Ni).
Elektroda tak inert : M → Mⁿ⁺ + ne
Contoh :
Pada elektrolisis larutan KI digunakan elektrode grafit. Spesi yang ada di dalamnya
adalah ion K + dan l- dari hasil ionisaisi KI dan juga ada H2O sebagai pelarut
(karena larutan). Oleh karena elektrodenya grafit yang inert, elektrodenya tidak
mengalami reaksi apapun. Di sekitar anode terdapat H2O(l)  dan ion I- yang akan
teroksidasi.
2Kl(aq) → 2K+(aq) + 2l-(aq)
Anode (+) : 2l-(aq) → Cl(g) + 2e
Katode(-) : 2H2O(l) +2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
+

Reaksi total : 2Kl(aq) +2H2O(l) → l2(g) + 2K (aq) +2OH


+ -
(aq)

3. Jelaskan proses elektrolisis pada larutan Na2SO4 0,1 M menggunakan elektroda platina
dan tembaga!
Jawab:

4. Jelaskan Hukum Faraday I dan II serta bagaimana menerapkan Hukum Faraday


tersebut dalam sel elektrolisis disertai dengan sebuah contoh!
Jawab : Hukum Faraday dirumuskan oleh ahli kimia dan fisika asal Inggris, Michael
Faraday. Di tahun 1833, Faraday menjelaskan penemuan tentang aspek kuantitatif dari
elektrolisis yang akhirnya menghasilkan dua hukum elektrolisis Faraday. elektrolisis adalah
sebuah sel elektrokimia dimana energi listrik digunakan untuk menjalankan reaksi redoks
tidak spontan.Aspek kuantitatif yang dimaksud dalam sel elektrolisis berupa massa zat
hasil, volume gas hasil, jumlah mol elektron kuat arus, dan waktu elektrolisis. Kedua
hukum yang diperoleh dibagi menjadi hukum Faraday 1 dan 2.Hukum Faraday adalah
suatu aturan yang menjelaskan hubungan antara massa zat yang diperoleh di elektrode
dengan muatan listrik yang disuplai pada elektrolisis.Michael Faraday selama proses
elektrolisis melihat setiap atom yang diperoleh akan dibawa oleh satu mol elektron. Maka,
ditemukan konstanta guna menghitung besaran muatan dalam satu mol elektron yang dapat
mempermudah perhitungan stoikiometri elektrolisis.Nilai konstanta Faraday (F) yaitu:
F = L / mol x muatan elektron / elektron
F = (6,02214 x 10^23 elektron / mol) x (1,6022 x 10 ^-19 C / elektron)
F = 96.500 C
a. Hukum Faraday 1
Pada hukum Faraday 1 ini dinyatakan bahwa massa zat yang diendapkan atau dilarutkan
berbanding lurus dengan muatan yang dilewati dalam sel dan massa ekivalen zat
tersebut.Bunyi hukum Faraday 1 yaitu: "Massa zat yang diperoleh pada elektroda saat
proses elektrolisis, sebanding dengan jumlah muatan listrik yang mengalir"Dari bunyi di
atas, kita dapat melihat bahwa massa produk (W) yang diendapkan pada elektroda akan
semakin banyak selama beriringan dengan peningkatan muatan listrik (Q) yang dipakai,
maka W ≈ Q.rumus hukum Faraday 1 dinyatakan dengan:

W=e.i.t/F
Keterangan:
W adalah massa zat yang dihasilkan (gram)
e adalah massa ekuivalen
i adalah kuat arus (ampere)
t adalah waktu (sekon)
F adalah tetapan Faraday yaitu 96.500 Coulomb/mol
b. Hukum Faraday 2
Hukum ini berlaku di dua sel elektrolisis yang memiliki zat berbeda. Jumlah zat produk
elektrolisis yang berbeda maka akan berbanding lurus dengan massa ekuivalen zat-zat
tersebut.Bunyi hukum Faraday 2 adalah "Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektroda
selama elektrolisis (W) berbanding lurus dengan massa ekivalen (e) zat tersebut".Apabila
sebagian sel elektrolisis tersusun berdasarkan seri atau arus listrik sama (jumlah muatan
listrik yang sama juga), maka perbandingan massa zat-zat yang diperoleh akan sama
dengan perbandingan massa ekivalen masing-masing. Rumus hukum Faraday 2 :
W1 / W2 = e1 / e2
Keterangan:
W1 adalah massa zat 1 (gram)
W2 adalah massa zat 2 (gram)
e1 adalah massa ekuivalen zat 1
e2 adalah massa ekuivalen zat 2
1. Berapa gram kalsium yang dapat dihasilkan dari elektrolisis lelehan CaCl2 dengan
elektroda grafit selama satu jam jika digunakan arus 10 A? (Ar Ca = 40)
Jawab:
Massa Ca yang dihasilkan dapat dihitung dengan rumus:

Diketahui i = 10 A; t = 1 jam = 3.600 s


Setengah reaksi reduksi kalsium pada elektrolisis: Ca2+ + 2e− → Ca, sehingga:

Jadi, diperoleh:

2. Sejumlah arus dapat mengendapkan 1,56 gram p erak dari larutan AgNO3. Jika arus yang
sama dialirkan selama selang waktu yang sama ke dalam lelehan AlCl3, berapa gram
aluminium yang dapat diendapkan? (Ar Ag = 108; Al = 27)
Jawab:
Massa Al dapat dihitung dengan rumus:

Diketahui GAg = 1,56 g


Setengah reaksi reduksi Al dan Ag:
Al3+ + 3e− → Al, sehingga  .

Ag+ + e− → Ag, sehingga  .

Jadi, 
5. Jelaskan kegunaan sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab :
Berikut kegunaan sel elektrolisis dalam membantu kegiatan manusia sehari-hari, di
antaranya:
1. Pembuatan Beberapa Bahan Kimia
Beberapa bahan kimia seperti logam alkali dan alkali tanah aluminium, gas
hidrogen, gas oksigen, gas klorin, dan natrium hidroksida dibuat secara elektrolisis.
Contoh : Pembuatan logam natrium dengan mengelektrolisis lelehan NaCl yang
dicampur dengan CaCl2.Dengan Reaksi seperti berikut ini:

NaCl(l) → Na+(l) + Cl-(l)


Katoda : Na+(l) + e- → Na(l) (x 2)
Anoda : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e-
2Na+(l) + 2Cl-(l) → 2Na(l) + Cl2(g)
Natrium cair yang terbentuk di katoda mengapung di atas cairan NaCl, kemudian
dikumpulkan pada kolektor.

2. Pemurnian Logam
Gambar :Pemurnian Logam
https://www.nafiun.com/2013/07/aplikasi-kegunaan-sel-elektrolisis-dalam-kehidupan-sehari-
hari.html
Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang masih tercampur
dengan sedikit perak, emas, dan platina. Untuk beberapa keperluan dibutuhkan tembaga
murni, misalnya untuk membuat kabel. Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat
pengotornya dengan elektrolisis.Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan
tembaga murni dipasang sebagai katoda dalam elektrolit larutan CuSO4 tembaga di anoda
akan teroksidasi menjadi Cu2+ selanjutnya Cu2+ direduksi di katoda.
Anoda : Cu(s) → Cu2+(aq) +2e-
Katoda : Cu (aq) + 2e
2+ -
→ Cl2(g) + 2e-
Cu(s) → Cu(s)
anoda Katoda
3. Penyepuhan Logam

Gambar : Pelapisan sendok dengan logam perak.


https://www.nafiun.com/2013/07/aplikasi-kegunaan-sel-elektrolisis-dalam-kehidupan-sehari-
hari.html
Suatu produk dari logam agar terlindungi dari korosi (perkaratan) dan terlihat
lebih menarik seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam lain yang lebih tahan korosi dan
mengkilat. Salah satu cara melapisi atau menyepuh adalah dengan elektrolisis. Benda yang
akan dilapisi dipasang sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang sebagai anoda
yang dibenamkan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan dihubungkan dengan
sumber arus searah. Contoh : untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan
perak, maka garpu dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai anoda, dengan
elektrolit larutan AgNO3. Logam perak pada anoda teroksidasi menjadi Ag+ kemudian
direduksi menjadi Ag pada katoda atau garpu. Dengan demikian garpu terlapisi. oleh logam
perak.
Anoda : Ag(s) → Ag+(aq)+ e-
Katoda : Ag+(aq) + e- → Ag (s)
Ag(s) → Ag(s)
anoda Katoda

6. Jelaskan cara-cara mencegah terjadinya korosi!


Jawab :
1.Mengontrol atmosfer agar tidak lembab dan banyak oksigen, misalnya
dengan membuat lingkungan udara bebas dari oksigen dengan mengalirkan gas
CO2.
2. Mencegah logam bersinggungan dengan oksigen di udara dan juga air. Pencegahan ini
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Mengecatnya
Lapisan cat mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air. Hanya jika cat
tergores atau terkelupas, maka korosi mulai terjadi dan dapat menyebar di bawah cat
yang masih utuh. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah pada kapal, jembatan
dan mobil.
b. Memberi oli atau minyak
Lapisan oli bisa mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air dan harus
dioleskan secara berkala. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah pada bagian
bergerak dari mesin, seperti mesin mobil.
c. Memberi lapisan plastic
Lapisan plastik mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air. Hanya jika
plastik terkelupas, korosi mulai terjadi. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah
pada barang-barang dapur, seperti rak pengering.
d. Galvanisasi
Galvanisasi yaitu melapisi logam dengan seng (contohnya atap seng). Lapisan seng
(Zn) dapat mencegah kontak langsung logam dengan oksigen dan air. Disamping itu,
Zn yang teroksidasi ,emjadi Zn(OH)2 dapat bereaksi lebih lanjut dengan CO2 di
udara membentuk lapisan oksida Zn(OH)2.xZnCO3 yang sangat kuat. Apabila lapisan
Zn tergores, Zn masih dapat melindungi besi karena Zn (Eo=-0,76 V) lebih mudah
teroksidasi dibanding Fe (Eo=-0,44 V). Contoh cara mencegah korosi dengan teknik
ini adalah pada besi penopang untuk konstruksi bangunan dan jembatan.
e. Elektroplating
Elektroplating adalah pelapisan logam dengan logam lain menggunakan metode
elektrolisis. Sebagai contoh, pelapisan dengan logam nikel (veernikel), krom
(contohnya: kran air), timah (misalnya kaleng makanan), dan timbal (contohnya pipa
air minum).
f. Pelapisan krom/Cr
Lapisan Cr mencegah kontak langsung logam dengan oksigen dan air. Di samping itu,
Cr teroksidasi membentuk lapisan oksida Cr2O3 yang sangat kuat sehingga dapat
melindungi logam Fedi bawahnya. Apabila tergores, lapisan Cr masih dapat
melindungi besi karena Cr (Eo= -0,74V) lebih mudah teroksidasi dibanding Fe (Eo= -
0,44 V).
g. Pelapisan timah/Sn
Lapisan Sn dapat mencegah kontak langsung logamdengan oksigen dan air. Akan
tetapi, Sn (Eo= -0,14 V) kurang reaktif dibanding Fe (Eo= -0,44 V). Jadi, apabila
lapisan Sn tergores, maka besi di bawahnya mulai korosi.
h. Sherardizing
Sherardizing adalah mereaksikan logam dengan asam fosfat sehingga permukaan
logam tertutup dengan fosfat (Fe3(PO4)2). Sebagai contoh, badan mobil.
3. Perlindungan Katodik
Perlindungan katodik dilakukan dengan cara menghubungkan logam yang akan dilindungi
dengan logam lain yang mempunyai potensial elektrode yang sangat rendah (biasanya
Mg). Ketika terjadi oksidasi, logam yang dilindungi akan segera menarik elektron dari logam
pelindung sehingga oksidasi akan berlangsung pada logam pelindung tersebut. Oleh karena
logam pelindung teroksidasi, maka lama-kelamaan dapat habis dan harus selalu diganti
dengan yang baru secara periodik.

Menyimpulkan
Tuliskan kesimpulan yang anda peroleh dari kegiatan ini!
Elektrolisis adalah proses penguraian suatu elektrolit dengan arus listrik, dimana energi
listrik (arus listrik) tersebut akan diubah menjadi energi kimia (reaksi oksidasi-reduksi)
melalui elektroda-elektrodanya.Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus
listrik adalah katoda yang akan mengalami reaksi reduksi dimana elektrodanya
bermuatan negatif (-), sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke
sumber arus adalah anoda yang akan mengalami reaksi oksidasi dimana elektrodanya
bermuatan positif (+).elektrode inert adalah elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi
redoks elektrolisis. Contoh: platina (Pt), emas (Au), dan grafit (C). elektrode aktif adalah
elektrode yang dapat terlibat dalam reaksi redoks elektrolisis. Contoh: tembaga (Cu),
krom (Cr), dan nikel (Ni). Jumlah materi yang dihasilkan pada elektroda dapat dihitung
dengan menggunakan Hukum Faraday. Pada hukum Faraday 1 ini dinyatakan bahwa
massa zat yang diendapkan atau dilarutkan berbanding lurus dengan muatan yang
dilewati dalam sel dan massa ekivalen zat tersebut.Bunyi hukum Faraday 1 yaitu:
"Massa zat yang diperoleh pada elektroda saat proses elektrolisis, sebanding dengan
jumlah muatan listrik yang mengalir" Hukum ini berlaku di dua sel elektrolisis yang
memiliki zat berbeda. Jumlah zat produk elektrolisis yang berbeda maka akan
berbanding lurus dengan massa ekuivalen zat-zat tersebut.Bunyi hukum Faraday 2
adalah "Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektroda selama elektrolisis (W)
berbanding lurus dengan massa ekivalen (e) zat tersebut". Salah satu kegunaan
elektrolisis adalah mencegah korosi pada logam.kegunaan sel elektrolisis dalam
membantu kegiatan manusia sehari-hari, di antaranya:
1. Pembuatan Beberapa Bahan Kimia
2. Pemurnian Logam
3. Penyepuhan Logam
Merefleksikan
Tuliskan hasil refleksi dari kegiatan pembelajaran yang anda lakukan!
Dengan pembuatan Lkm (lembar kerja mahasiswa) ini sangat membantu saya dalam
memahami materi mengenai elektrolisis melalui latihan soal sehingga dapat meningkatkan
kreativitas mahasiswa dalam mencari sumber belajar sendiri.Melalui Lkm ini saya mampu
sedikit tidaknya cukup paham mengenai materi elektrolisis.Namun terdapat kesulitan yang
saya alami yaitu minimnya sumber belajar yang relevan. LKM ini merupakan metode yang
sangat efektif dalam pembelajaran dimana mahasiswa bisa menuliskan konsep dari materi,
merumuskan masalah apa saja yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai