Anda di halaman 1dari 12

SEL ELEKTROLISIS

Kelompok 3: 1. Alman Maulana.


2. Awaluddin Chadafid.
3. Alvan Imanuddin.
4. Alvin Arbiansyah.
5. Ahmad Arif Eka P.
6. Hasan Ashari
Wadah

Elektrode

Komponen dalam Sel


Elektrolisis

Zat elektrolit

Sumber arus listrik


Prinsip kerja elektrolisis

Prinsip dasar elektrolisis yaitu sebagai berikut :


1. Proses elektrolisis, mengubah energi listrik menjadi energi kimia
2. Reaksi elektrolisis merupakan reaksi tidak spontan, karena
melibatkan energi listrik dari luar
3. Reaksi elektrolisis berlangsung di dalam sel elektrolisis, yaitu terdiri
dari satu jenis larutan atau leburan elektrolit dan memiliki dua macam
electrode, yaitu :
a. Katode : electrode yang dihubungkan dengan kutub (-) sumber
arus listrik
· b. Anode : electrode yang dihubungkan dengan kutub (+) sumber
arus listrik
4. Pada katode terjadi reaksi reduksi Pada anode terjadi reaksi oksidasi
Reaksi-reaksi pada elektrolisis

1. Reaksi pada Katode


.

Oleh karena katode bermuatan negatif maka pada katode terjadi reaksi reduksi.
Reaksi di katode bergantung jenis kation dalam larutan.
a) Kation yang berasal dari golongan alkali, alkali tanah, Al atau Mn yaitu ion-ion logam
yang memiliki potensial reduksi lebih kecil atau lebih negatif daripada pelarut (air), sehingga air
yang tereduksi.
Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.
2 H2O(l) + 2 e¯ → 2 OH¯(aq) + H2(g)
b) Ion-ion logam yang memiliki E°red lebih besar dari air, akan direduksi menjadi logam yang
diendapkan pada permukaan katode.

M+n + ne¯ → M
c) Ion H+ dari asam direduksi menjadi gas hidrogen (H2)

2 H+(aq) + 2 e¯ → H2(g)
d) Apabila di dalam elektrolisis yang dipakai adalah leburan, maka ion logam tersebut yang
akan tereduksi
M+ + e¯ → M
2. Reaksi pada Anode

karena anode bermuatan positif maka pada anode terjadi reaksi oksidasi.
a) Ion-ion sisa asam oksidasi (misalnya SO42¯ , NO3¯) dan F- tidak teroksidasi
maka yang dioksidasi adalah air.

2 H2O(l) → 4 H+(aq) + 4 e¯ + O2(g)

b) Ion-ion halida Cl–, Br–, I¯ dioksidasi menjadi halogen (X2) yaitu Cl2, Br2,
I2 dengan reaksi seperti berikut.

2 X¯ → X2 + 2 e¯

c) Ion OH¯ dari basa dioksidasi menjadi gas oksigen (O2).

4 OH¯(aq) → 2 H2O(l) + 4 e¯ + O2(g)


3. Bahan
Elektrode

a) Apabila dalam reaksi elektrolisis


menggunakan electrode terbuat dari grafit (C)
atau logam inert(Pt, Au) , maka electrode
tersebut tidak bereaksi.
b) Apabila elektrode terbuat dari logam
aktif misal Cu maka anode tersebut akan
mengalami oksidasi.
Reaksi yang terjadi seperti berikut.
L → Ln+ + n
Kegunaan elektrolisis dalam kehidupan

1. Proses Penyepuhan/Pelapisan Logam


Untuk melindungi besi/baja dari korosi, maka besi/baja dilapisi suatu
logam yang sukar teroksidasi, seperti nikel (Ni), timah (Sn), krom (Cr), perak (Ag),
atau emas (Au). Prinsip kerja penyepuhan/pelapisan logam adalah sel elektrolisis
larutan dengan menggunakan elektrode yang bereaksi.
Contoh :
Proses penyepuhan/pelapisan logam besi dengan emas
Katode : logam besi (Fe)
Anode : logam emas (Au)
Digunakan larutan AuCl3(aq) sebagai penghantar.
Reaksi : AuC13(aq) →Au3+(aq) + 3 Cl–(aq)

Katode (Fe) : Au 3+(aq) + 3 e– →Au(s)

Anode (Au) : Au(s) →Au3+(aq) + 3 e–

Proses: Logam emas di anoda dioksidasi dan berubah menjadi ion Au3+ · Ion
Au3+ yang terjadi bergabung dengan ion Au3+ dalam larutan. Kemudian ion Au3+ di katode
direduksi membentuk endapan emas. Karena di katode digunakan besi, maka endapan emas
akan melapisi besi.
2. Proses Pemurnian Logam Kotor
Prinsip pemurnian logam transisi dengan menggunakan reaksi elektrolisis
larutan dengan electrode yang bereaksi. Logam yang kotor ditempelkan di anode dan
logam murni ditempatkan di katode. Larutan yang digunakan adalah yang mempunyai
kation logam tersebut.
Contoh :
pemurnian logam tembaga
Katode : tembaga murni
Anode : tembaga kotor (yang akan dimurnikan)
Digunakan larutan CuSO4
Reaksi : CuSO4(aq)→ Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katode (Cu murni) : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
Anode (Cu kotor) : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e-

Proses:
Logam Cu yang kotor dioksidasi dan berubah menjadi larutan Cu2+. Ion Cu2+ bergabung
dengan larutan yang ada dan bergerak ke katode. Di katode, ion Cu2+ direduksi
membentuk logam kembali. Pada waktu ion Cu2+ di anode bergerak ke katode, maka harus
ada penyaring, sehingga yang ke katode hanya ion Cu2+ saja, sedangkan pengotornya tetap
di anode. Akibatnya daerah katode adalah daerah bersih dan Cu2+yang diendapkan akan
menghasilkan logam Cu yang murni.
Terima Kasih atas
Perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai