Anda di halaman 1dari 17

KIMIA FISIKA

REVIEW LITERATUR KIMIA INTI

Dosen Pengampu :
Dr. I Nyoman Suardana, M.Si
Ni Putu Merry Yunithasari, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Made Wahyuni [2113071016]
I Made Agus Panter [2113071042]

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
A. Sinar Radioaktif
1) Pengertian Sinar Radioaktif
Sinar Radioaktif merupakan suatu pancaran dan transmisi energi yang melewati ruang
dalam bentuk partikel atau gelombang. Beberapa bahan radioaktif mengeluarkan
energinya dengan cepat, dan yang lainnya mencurahkannya secara perlahan. Ernest
Rutherford menjelaskan bahwa inti atom yang tidak stabil (radionuklida) mengalami
peluruhan radioaktif. Partikel-partikel kecil dengan kecepatan tinggi dan sinar-sinar
menyebar dari inti atom ke segala arah.
Para ahli kimia memisahkan sinar-sinar tersebut ke dalam aliran yang berbeda dengan
menggunakan medan magnet. Pada tahun 1989 Ernest Rutherford melakukan studi tentang
sinar radioaktif. Rutherford menempatkan radium di bagian bawah kotak timah kecil. Sinar
yang dihasilkan dikenakan pada medan magnet yang sangat kuat, dan Rutherford
menemukan bahwa sinar dipisahkan menjadi tiga bagian yaitu:

Sumber: https://gurubagi.com/sifat-sinar-radioaktif-alfa-%CE%B1-beta-
%CE%B2-dan-gamma-%CE%B3/

Rutherford pada akhirnya memberi nama untuk ketiga sinar tersebut alfa, beta dan gamma.
Adapun penjelasan dari masing-masing sinar tersebut adalah:
a) Sinar Alfa
Radiasi alfa terdiri dari inti helium yang dipancarkan dari sumber radioaktif. Partikel
alfa mengandung dua proton dan dua neutron serta memiliki muatan positif rangkap.
Radiasi ini terdiri dari seberkas sinar partikel alfa. Radiasi alfa terdiri dari partikel-
partikel yang bermuatan positif dengan muatan +2 dan massa atomnya 4. Partikel ini
dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom helium (24He). Pada saat
menembus zat, sinar (α) menghasilkan sejumlah besar ion. Oleh karena sifatnya yang
bermuatan positif partikel (α) dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
Partikel α memiliki daya tembus yang rendah. Partikel-partikel alfa bisa bergerak
dengan kecepatan antara 2.000-20.000 mil per detik, atau 1-10 persen kecepatan
cahaya.
b) Sinar Beta
Sinar beta (β) terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif atau identik dengan
elektron. Sinar beta mempunyai daya tembus yang lebih besar dari sinar alfa, akan
tetapi memiliki daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar α. Berkas ini dapat
menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3mm. Partikel beta dapat dibelokkan
oleh dua medan yaitu medan listrik dan medan magnet, tetapi arahnya berlawanan dari
partikel alfa. Selain itu daya hantar partikel sinar (β) mengalami pembelokan yang
lebih besar dibandingkan partikel α dalam medan listrik maupun dalam medan
magnet. Hal itu terjadi karena partikel beta (β) mempunyai massa yang jauh lebih
ringan dibandingkan partikel α. Produksi partikel beta (β) oleh inti radioaktif dapat
digambarkan oleh suatu persamaan inti. Elektron yang bergerak cepat yang terbentuk
oleh dekomposisi neutron suatu atom. Neutron pecah menjadi proton dan elektron.
Elektron yang bergerak cepat ini disebut partikel beta. Partikel beta lebih kecil dari
pada partikel alfa dan memiliki muatan setengahnya. Akibatnya, partikel beta
memiliki daya tembus yang lebih besar. Partikel beta dapat dihentikan oleh lempengan
aluminium atau sepotong kayu yang tipis
c) Sinar Gamma
Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik, cahaya tampak yang biasa kita lihat juga
termasuk sinar radiasi elektromagnetik, akan tetapi dengan energi yang lebih rendah.
Sinar gamma sering dipancarkan oleh inti atom radioaktif yang meluruh seiring
dengan radiasi alfa atau beta. Sinar ini merupakan radiasi elektromagnetik berenergi
tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa, yang dinyatakan dengan notasi 00γ. Sinar
gamma awalnya dihasilkan oleh inti yang tereksitasi, biasanya mengikuti pemancaran
sinar beta atau alfa.
Sinar gamma memiliki keunggulan yaitu daya tembus yang sangat besar, paling besar
di antara sinar radioaktif alfa dan beta, tetapi daya pengionnya paling lemah. Sinar
ini tidak memiliki muatan listrik sehingga tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik.
Sinar gamma tidak memiliki massa dan muatan listrik. Dengan demikian, emisi hanya
radiasi gamma tidak mengubah nomor atom atau nomor massa suatu atom. Radiasi
sinar X dihasilkan oleh peluruhan elektron yang tereksitasi dalam atom. Radiasi sinar
X tidak dipancarkan selama peluruhan radioaktif. Sinar X dan gamma memiliki daya
tembus yang besar dan sangat berbahaya. Kedua sinar tersebut dengan mudah
menembus kertas, kayu, dan tubuh manusia. Sinar tersebut dapat dihentikan meskipun
tidak sempurna dengan beton yang tebalnya beberapa kaki atau dengan timbal yang
tebalnya beberapa inci.
- Sifat-sifat sinar alfa, beta dan gamma
a) Sinar Alfa
- Dibelokan oleh medan listrik dan medan magnet
- mengionisasi gas yang dilalui
- mempengaruhi plat fotografi, dan menyebabkan fluoresensi pada bahan
fluorescent.
- Sebuah partikel alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron
- Kecepatan sebuah partikel adalah 107 m/s
- Daya tembus sinar alfa sangat kecil
- Memiliki energi kinetik yang sangat besar
- Memiliki massa partikel 6,643.10-27 kg (kira-kira empat kali massa proton)
- Memiliki muatan partikel +3,2.10-19 C (dua kali muatan proton)
- Dapat menghancurkan sel-sel hidup dan menyebabkan kerusakan biologis.
b) Sinar Beta
- Dibelokan oleh medan listrik dan magnet
- Mempengaruhi pelat fotografi
- Menyebabkan fluoresensi bahan fluorescent
- Dapat mengionisasi gas yang dilaluinya
- Kecepatannya adalah 108 m/s
- Memiliki daya tembus lebih dari partikel alfa
- Memiliki massa partikel 9,1 . 10-31 kg dan muatan adalah +1,6.10-19 C
- Menghasilkan sinar X ketika dihentikan oleh logam yang memiliki nomor
atom dan titik leleh tinggi.
- Dapat menyebabkan kerusakan radiasi lebih besar, karena dapat dengan
mudah melewati kulit tubuh.
c) Sinar Gamma
- Tidak dapat dibelokan oleh medan listrik dan magnet
- Mempengaruhi pelat fotografi
- Memiliki daya tembus tinggi
- Kekuatan ionisasi sangat rendah dibandingkan dengan partikel alfa dan beta.
- Kecepatan sinar gamma sama dengan kecepatan cahaya
- Menyebabkan fluoresensi pada bahan fluorescent
- Terdifraksi oleh kristal
- Dapat dengan mudah melewati tubuh manusia dan menyebabkan kerusakan
biologis yang besar.

2) Dampak Sinar Radioaktif


a) Penyakit
Dampak polusi radioaktif yang pertama yaitu dapat sebabkan penyakit. Kanker
adalah penyakit terkait radiasi yang paling dominan. Penyakit ini telah
berkembang selama bertahun-tahun dan menimbulkan resiko besar dalam
kesehatan global. Penyakit lainnya juga termasuk leukemia, anemia, perdarahan,
pengurangan rentang hidup yang mengarah ke penuaan dini dan kematian dini
serta komplikasi kardiovaskular. Leukemia, misalnya, disebabkan oleh radiasi di
sumsum tulang.
b) Infertilitas tanah
Dampak polusi radioaktif yang kedua yakni infertilitas tanah. Zat radioaktif yang
ada di dalam tanah bereaksi bersama dengan berbagai nutrisi yang mengarah pada
penghancuran nutrisi tersebut, sehingga membuat tanah menjadi tidak subur dan
sangat beracun. Tanah seperti itu menyebabkan panen tanaman yang penuh
dengan radiasi dan tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia dan hewan.
Tanaman yang tumbuh dari tanah tersebut juga dimodifikasi secara genetik.
Karena tanaman ini berada di dasar rantai makanan, herbivora mengkonsumsinya
dengan tetap mempertahankan tingkat radiasi. Karnivora seperti singa, burung
nasar akhirnya memakan mereka dan meningkatkan tingkat radiasi.
c) Penghancuran sel
Dampak polusi radioaktif yang ketiga adalah terjadinya penghancuran sel. Polusi
radioaktif memiliki efek yang beragam, seperti perubahan sel. Tubuh organisme
hidup cukup unik karena di dalamnya, ada jutaan sel dalam satu tubuh, di mana
masing-masing memiliki tujuannya sendiri. Radiasi mendistorsi sel-sel yang ada,
menyebabkan kerusakan permanen pada berbagai organ. Ketika menghadapi
terlalu banyak radiasi, penyakit permanen dan kematian tidak dapat dihindari.
d) Luka bakar
Dampak polusi radioaktif yang keempat yaitu munculnya luka bakar. Radiasi
tidak mudah untuk dirasakan, tetapi mudah untuk disadari bahwa Anda telah
terpengaruh olehnya. Kehadiran langsung dari luka bakar, lesi merah dan luka
adalah bukti. Lebih buruk lagi, ini dapat menyebabkan kanker kulit.
e) Mutasi genetik
Dampak polusi radioaktif yang kelima adalah mutasi genetik. Radiasi memiliki
efek buruk dalam hal genetika. Ini menyebabkan kerusakan pada untaian DNA
yang mengarah pada pemutusan genetik dari waktu ke waktu. Tingkat mutasi
genetik yang menyebabkan perubahan komposisi DNA bervariasi tergantung
pada tingkat radiasi yang terpapar dan jenis paparan. Jika manusia atau hewan,
makanan yang dikonsumsi, dan bahkan air yang digunakan terpapar terlalu
banyak radiasi dari atmosfer, kemungkinan besar tubuh mereka telah menyerap
radiasi tersebut. Begitu berada di dalam tubuh, radiasi ini akan tetap aktif karena
energi tidak dapat dihancurkan. Mutasi yang dihasilkan membuat seseorang
sangat rentan terhadap kanker. Bagi ibu hamil, anak yang lahir bisa saja memiliki
cacat buruk yang disebabkan oleh mutasi genetik seperti berat badan rendah saat
lahir, gangguan kebutaan, hingga infertilitas.
f) Efek pada satwa liar
Dampak polusi radioaktif yang berikutnya terjadi pada satwa liar. Organisme
tingkat tinggi lebih terpengaruh daripada serangga dan lalat. Herbivora, seperti
sapi, ketika merumput di tanah yang terkontaminasi, Ce-13 dan I-131 yang
terdeposit terakumulasi pada jaringan hewan dalam jumlah besar. Radionuklida
ini memasuki siklus metabolisme dan mempengaruhi DNA mereka. Pada
akhirnya, hewan bermutasi dengan risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi
hanya dengan sejumlah kecil radionuklida.
g) Efek pada tanaman
Dampak polusi radioaktif yang terakhir terjadi pada tanaman. Tanaman juga
terkena efek radiasi, dan kerusakan sebagian besar terjadi karena meningkatnya
gelombang Ultraviolet. Namun setiap jenis tanaman terpengaruh dengan cara
yang berbeda. Stomata berhenti menguap selama peningkatan radiasi. Ketika
radiasi mengenai kromosom, reproduksi terhambat. Ini menghasilkan perubahan
bentuk, ukuran dan kesehatan pada tanaman. Paparan dalam jumlah tinggi
menghancurkan tanaman yang terpapar. Saat kita memakan tanaman ini, kita
menelan nuklida.
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Inti Atom
Faktor utama yang menentukan suatu inti stabil atau tidak ialah perbandingan
neutron/proton (n/p)
- Tingkat kestabilan inti bergantung pada jumlah neutron dan proton. Jika n/p > 1
(biasanya cenderung tidak stabil)
- Selain itu kestabilan inti dapat dikelompokkan pada jumlah proton dan neutron genap
atau ganjil.
- Inti atom memiliki jumlah proton dan neutron genap cenderung sangat stabil .
- Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
- Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah
neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron
ganjil.
- Bilangan sakti; nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti
umumnya lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82
- Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton

B. Peluruhan Rioaktif
Peluruhan radioaktif adalah kemampuan inti atom yang semula tidak stabil menjadi
stabil dikarenakan adanya pemancaran radiasi. Kemampuan ini melibatkan proses
pemecahan inti atom yang tidak stabil sehingga terjadi kehilangan energi (berupa massa
dalam diam) dengan memancarkan radiasi,seperti partikel alfa (inti helium), partikel beta
(elektron) dengan neutrino dan sinar gama. Material. Material yang mengandung inti tak
stabil ini dianggap radioaktif. Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan
radioaktif adalah becquerel (Bq) yang diambil dari nama fisikawan perancis Henri
Becquerel. Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap
detik maka dapat dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq. selain itu, satuan
lain yang dipakai untuk mengukur peluruhan radioaktif adalah curie (Ci). satuan ini
didasarkan pada besar pancaran yang dihasilkan oleh satu gram radium. Satu curie (Ci)
setara dengan 3,7 x1010Bq
Reaksi Peluruhan Alfa, Beta, dan Gamma
- Peluruhan Alfa (α)
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan
memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan
energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak.
Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.
Jika inti memancarkan sinar α (inti 2He4), maka inti tersebut kehilangan 2 proton dan
2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A berkurang 4. Persamaan
peluruhannya :
Contoh :

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

- Peluruhan Beta
Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron akan
meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan partikel
netral yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa. Peluruhan sinar beta
bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti atom menjadi
seimbang sehingga inti atom tetap stabil. Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta
(β ) maka nomor massa inti tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah.
Terjadi dua proses peluruhan, yaitu :
Untuk lebiih jelasnya bisa dilihat pada gambar

- Peluruhan Gamma
Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke keadaan dasar
(ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini
dinamakan peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom
yang memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar gamma
biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan gamma hanya
mengurangi energi saja, tetapi tidak mengubah susunan inti. Seperti dalam atom, inti
atom dapat berada pada keadaan eksitasi, yaitu keadaan inti yang tingkat energinya
lebih tinggi dari keadaan dasarnya. Inti yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda
star (*). Keadaan eksitasi inti ini dihasilkan dari tumbukan dengan partikel lain.
Persamaan peluruhan sinar gamma:

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar


• Laju peluruhan radioaktif
Inti suatu atom bisa berubah dalam waktu tertentu karena meradiasikan sesuatu melalui
peluruhan. Jumlah awal inti atom akan terus berkurang hingga menjadi setengahnya.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses ini terjadi disebut dengan paruh waktu (T). maka
diperoleh rumus

Contoh soal:
Suatu zat radioaktif ditemukan dari sebuah fossil dengan massa 0,5 gram dan diperkirakan
mula mula bermassa 2 gram. Jika zat tersebut memiliki waktu paruh 4000 tahun maka usia
fossil tersebut adalah ….?
Jawab..

Jadi usia fossil tersebut adalah 8000 tahun

• Reaksi Inti
Tumbukan antara partikel (proyektil) berenergi tinggi dan inti akan mengubah struktur inti
akan mengubah intu menjadi strukur baru yang berbeda dengan inti semula sambil
mengeluarkan partikel (eektil). Reaksi seperti ini dinamakan reaksi inti dan perubahan
yang terjadi dinamakan perubahan inti atau transmutasi inti.
Perbedaan reaksi inti dengan reaksi kimia adalah

Reaksi kimia Reaksi inti

Atom diubah susunanya melalui Unsur atau isotop dari unsur yang sama
pemutusan dan pembentukan ikatan kimia dikonversi dari unsur yang satu ke unsur
lainya

Hanya elektron dalam orbital atom atau Proton, neutron, elektrin dan partikel dasar
molekul yang terlihat dalam pemutusan lain dapat saja terlibat
dan pembentukan ikatan

Reaksi diiringi dengan penyerapan atau Reaksi diiringi dengan penyerapan atau
pelepasan energi yang rekatif kecil pelepasan energi yang sangat besar

Laju reaksi dipengaruhi oleh suhu, Laju reaksi biasanya tidak dipengaruhi
tekanan, konsentrasi, dan katalis oleh suhu, tekanan, konsentrasi, dan
katalis

- Tipe-Tipe Reaksi Inti


4) Hamburan elasitk
Pada penembakan inti, dimana hasilnya a = b dan X = Y, disebut peristiwa
hamburan elastik. Partikel penembak menumbuk inti sasaran, ia kehilangan
sebagian energi kinetiknya, yang dialihkan pada inti sasaran. Tidak terjadi
perubahan energi potensial total, dan energi kinetiknya kekal. Jumlah energi yang
ditransfer ke inti sasaran dapat dihitung dengan rumus:

Hamburan elastik digunakan dalam perlambatan neutron cepat oleh moderator di


dalam reaktor nuklir. Contoh reaksi hamburan elastik adalah sebagai berikut:
5) Hamburan inelastik
Suatu proses penghamburan dianggap inelastik jika sebagian energi kinetik
partikel misil digunakan untuk menaikkan energi potensial inti sasaran, antara
lain berupa eksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Dalam kasus ini energi
kinetik sistem tidak kekal.
Contoh :

6) Reaksi fotonuklir
Reaksi-reaksi inti yang diinduksi oleh sinar-X atau photon (٧)berenergi tinggi
(>10 MeV) dipandang sebagai reaksi-reaksi fotonuklir. Dalam reaksi ini a = ٧
dan b lebih sering adalah n atau p dan bila menggunakan photon dengan energi
sangat tinggi maka b kemungkinan besar adalah d, t atau atau bahkan campuran
partikel-partikel.
7) Tangkapan radioaktif
Bila partikel misil diserap oleh inti sasaran, inti sasaran tereksitasi yang kemudian
memancarkan radiasi satu atau lebih photon gamma (). Reaksi yang paling umum
adalah (n,٧), dimana hasilnya adalah isotop dari inti sasaran yang massanya satu
satuan massa lebih besar.
8) Reaksi nuklir khusus
Dalam reaksi-reaksi yang telah disebutkan terdahulu, perbedaan massa inti
sasaran dengan inti hasil hanya satu atau beberapa unit massa. Ada sejumlah
reaksi inti yang mengakibatkan inti sasaran tersobek-sobek atau terpecah menjadi
dua bagian yang massanya lebih kurang sama. Yang termasuk dalam kelompok
reaksi demikian adalah:
a. Penguapan (evaporasi) yaitu bila berbagai nukleon dan atau gabungan
nukleon seperti partikel alpha meninggalkan inti sasaran.
b. Spalasi yaitu reaksi yang sedikit lebih hebat dari evaporasi. Sejumlah besar
nukleon dilemparkan keluar dan hasilnya jauh lebih ringan dari inti sasaran.
c. Fisi yaitu suatu proses dimana inti yang tereksitasi oleh neutron atau cara
lain, membelah menjadi dua bagian yang massanya seimbang.
d. Fragmentasi jika inti tereksitasi hebat, sekitar 0,5 GeV pecah menjadi dua
fragmen, yaitu satu fragmen ringan dan satu fragmen berat dengan rasio N/Z
sama dengan induknya. Energi eksitasinya tidak terdistribusi secara merata
diantara fragmen ringan dan fragmen berat.
e. Pelucutan/Stripping Reaction proyektil pada reaksi stripping sebelum
mencapai target pecah menjadi beberapa bagian karena pengaruh gaya
Coulomb. Satu atau beberapa bagian dari proyektil tersebut dapat mencapai
inti, sedangkan bagian lainnya terlepas. Deutron yang dipercepat dapat
dianggap terdiri satu proton dan satu neutron, pada proses ini neutron lebih
mudah ditangkap oleh inti
• Pemanfaatan Radioisotop
Adapun manfaat radioisotop di berbagai bidang dalam kehidupan manusia adalah adalah
sebagai berikut:
9) Radioisotop dalam Bidang Kedokteran
a. Teknetum-99 (Tc-99) disuntikkan ke dalam pembuluh darah, kemudian diserap
oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung. Sebaliknya, TI-201
akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Kedua isotop ini bermanfaat
untuk mendeteksi kerusakan jantung pada manusia.
b. Iodin -123 untuk mendeteksi penyakit otak atau untuk mengetahui gangguan ginjal.
c. Kobalt-60 (Co-60) atau radium-60 berfungsi untuk terapi dan mematikan sel kanker
dan tumor karena dapat menghasilkan radiasi gamma.
d. Karbon-14 (C-14) digunakan untuk mencari ketidaknormalan pada diabetes dan
anemia.
e. Unsur radioisotop yang dapat digunakan dalam dunia kesehatan untuk mengikuti
peredaran darah dalam tubuh manusia adalah unsur natrium-24, larutan NaCl yang
tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah,
lalu kemudian dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang telah dipancarkan,
sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
f. Unsur 131I untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid.
g. Untuk menentukan tempat tumor di otak, digunakan unsur radioisotop fosfor.
h. Untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dapat digunakan
unsur radioisotop 59Fe. Unsur ini juga dapat digunakan untuk menentukan apakah
zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh atau tidak.
i. Unsur radiaum-60 sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai
untuk pengobatan kanker. Dengan berbagai macam fungsi yang dimiliki oleh sinar
radium-60 ini dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan
teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal
mungkin.
j. Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup yang ada dalam tubuh termasuk
bakteri. Bermula dari situ radiasi gamma banyak digunakan untuk sterilisasi alat-
alat kedokteran. Sterilisasi digunakan juga dapat digunakan dalam industri lain
seperti di industri makanan. Sterilisasi dengan cara radiasi lebih unggul
dibandingkan dengan sterilisasi biasa karena menjadikan makanan dapat tahan
empat atau lima kali lebih lama.
10) Radioisotop dalam Bidang Pertanian
a. Fosfor-32 (P-32) berguna untuk membuat benih tumbuhan lebih unggul
dibandingkan dengan induknya.
b. Pembentukan Bibit Unggul
Dalam bidang pertanian sinar radiasi yang digunakan adalah sinar gamma, dapat
digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Pengaruh dari sinar gamma ini
menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga
memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, seperti pada gandum
dengan umur yang lebih pendek.
c. Pemupukan dan Pemberantasan Hama
Kali ini radioisotop yang digunakan adalah radioisotop fosfor yang dapat dipakai
untuk mempelajari tehnik pemakaian pupuk oleh tanaman. Namun, tidak semua
jenis tumbuhan dapat mengambil fosfor langsung dari tanah ada juga jenis tanaman
yang mengambil fosfor dari pupuk. Berdasarkan dari hal tersebut maka radioisotop
fosfor digunakan untuk mengetahui efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh
tanaman. Tenik radiasi juga digunakan untuk memberantas hama dengan
menjadikan serangga mandul.
Dengan menggunakan sinar radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga
timbul kemandulan pada serangga jantan (tidak bisa berketurunan). Kemandulan
ini pertama kali di uji coba atau dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga
diradiasi menggunakan sinar sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah
disinari dengan sinar radioaktif, hama tersebut dilepas di daerah tertentu yang
terserang hama penyakt, sehingga mulanya diharapkan akan terjadi perkawinan
antara hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas, namun yang terjad telur
itu tidak akan menetas.
d. Pengawetan Makanan
Seperti yang kita ketahui pada umumnya beberapa dari hasil pertanian itu mudah
busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karen itu
diperlukan sebuah terobosan teknologi baru untuk mengawetkan bahan pangan
tersebut agar bisa awet dan tahan lama. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan memanfaatkan sinar rodioaktif dengan tehnik irradiasi sinar radioaktif.
Selain dapat mengawetkan buah-buahan, tehnik irradiasi ini juga dapat mencegah
pertumbuhan bakteri dan jamur.
11) Radioisotop dalam Bidang Industri
a. Radiasi sinar gamma digunakan dalam vulkanisasi lateks alam atau untuk
memeriksa cacat pada logam. Selain itu, radiasi digunakan untuk pengawetan kayu
atau barang-barang seni serta mendeteksi kebocoran pipa.
b. Larutan horium pada petromaks agar lampu menyala lebih terang.
c. Na-24 Mendeteksi Kebocoran Pipa
Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain adalah untuk mendeteksi
kebocoran pipa yang berada di bawah tanah dengan kedalaman yang tinggi atau
pipa dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop ini lalu dimasukkan ke dalam
aliran air yang mengalir pada pipa yang mengalami kebocoran pipa, dengan
demikian dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembokaran beton.
d. Menentukan Keroposan
Penyinaran radiasi dapat digunakan dalam bidang industri, khususnya untuk
menentukan keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan
yang mengalami keroposan ini di sinari dengan sinar gamma dan di bagian belakang
bahan itu diletakkan flim foto maka pada bagian yang aus atau keropos akan
memberikan gambar yang tidak merata atau rusak.
12) Radioisotop dalam Bidang Kimia
a. Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme pada berbagai reaksi
kimia diantaranya pada reaksi esterifikasi dengan oksigen -18 dapat diikuti reaksi
antara asam karboksilat dan alkohol. Dengan analisis spektroskopi massa didapat
reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut ini:

Reaksi di atas merupakan reaksi esterifikasi atom O pada H2O yang dihasilkan
berasal dari asam karboksilat, hal ini dapat dipelajari dengan menggunakan
radioisotop O-18. Dengan O adalah radioisotop O-18 terbukti bahwa atom O dalam
H dan O berasal dari asam karboksilat.

13) Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis


Radioisotop digunakan dalam bidang kimia antara lain untuk mempelajari hal-hali
sebagai berikut: mekanisme reaksi, pengaruh katalis pada reaksi, mengidentifikasi
unsur dan menentukan konsentrasi suatu unsur dalam bahan. Analisis dengan
menggunakan radioisotop ini dapat juga disebut sebagai radiometrik, dimana
radioisotop ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.
a. Analisis Pengeceran Isotop
Larutan yang akan dilakukan proses analisis dan larutan standar ditambahkan
sejumlah larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif secukupnya. Kemudian
zat tersebut dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Untuk menentukan konsentrasi
suatu larutan yang dianalisis dapat dilakukan dengan membandingkannya dengan
larutan standar.
b. Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa unsur padatan, misalnya untuk mengidentifikasi adanya
logam berat seperti (Cd) dalam sampel ikan laut. Sampel tersebut diradiasi agar
menjadi radioaktif dengan mereaksikan neutron dalam reaktor agar dapat mencapai
hasil kereaktifan. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar γ. Selanjutnya
sampel tersebut dipecah dengan spektrometer sinar gamma (γ) untuk menentukan
aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.
14) Radioisotop dalam Bidang Sains
a. Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.
b. Oksigen-18 (O-18) digunakan untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
c. Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

• Kimia Inti
Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti atom. Perubahan ini
disebut reaksi inti. Perubahan ini disebut dengan reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan
transmutasi inti merupakan reaksi inti. Radiokimia mempelajari penggunaan teknik-teknik
kimia dalam mengkaji zat radioaktif dan pengaruh kimiawi dari radiasi zat radioaktif
tersebut. Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran partikel dan atau radiasi
elektromagnetik oleh inti yang tidak stabil secara spontan. Semua unsur yang memiliki
nomor atom lebih besar dari 83 adalah radioaktif. Peluruhan Radioaktif terjadi melalui
pemancaran partikel dasar secara spontan. Contoh: polonium-210 meluruh spontan
menjadi timbal-206 dengan memancarkan sebuah partikel α. Transmutasi inti dihasilkan
dari pemboman inti oleh neutron, proton, atau inti lain. Contoh: konversi nitrogen-14
atmosfer menjadi karbon-14 dan hydrogen. Nukleon: partikel-partikel penyusun inti, yaitu
proton dan neutron. Nuklida: suatu spesies nuklir tertentu, dengan lambang:
A
Z XN
Keterangan:
Z = nomor atom
A = nomor massa
N = neutron

Anda mungkin juga menyukai