S
Nama-nama Kelompok:
Daniel Laurensius
Etika Nyaman Giawa
Bunga N Aruan
Tris Kurniawati Laia
A. DEFENISI RADIOAKTIVITAS
1. Radionuklida primordial
adalah nuklida yang ditemukan di bumi yang
telah ada saat sejak sebelum bumi ini terbentuk
2. Radionuklida sekunder
adalah isotop radiogenik yang berasal dari
peluruhan radionuklida primordial.
3. Radionuklida kosmogenik
atau Isotop kosmogenik adalah isotop yang
dihasilkan oleh interaksi sinar kosmik dengan inti
atom
D. RADIOAKTIVITAS ALAM DAN
BUATAN
radioaktivitas alam, yang
keberadaannya tanpa
keterlibatan manusia
Berdasarkan
asalnya
1. Hukum Peluruhan
Inti-inti isotop yang dengan sendirinya dapat
berubah menjadi inti isotop lain dengan jalan
memancarkan partikel-partikel alfa, beta dan
lainnya. Proses demikian disebut peluruhan
radioaktif. Radioaktif hanya tergantung pada
keadaan didalam inti isotop- isotop dan tidak
terpengaruh oleh keadaan-keadaan luar seperti
tekanan, temperatur, ikatan kimia dan lain
lain.
Unsur radioaktif adalah unsur yang tidak
stabil yang dapat memancarkan atau
menyerap baik energi ataupun partikel.
Oleh karena sifatnya yang tidak stabil,
maka unsur ini tidak dapat disimpan,
ataupun dengan kata lain, dia akan
meluruh sejak pertama terbentuk.
Sedangkan partikel atau energi yang
dikeluarkan umumnya mempunyai daya
tembus besar dan berupa sinar, sehingga
disebut sinar radioaktif.
Umumnya, jika sebuah bahan contoh mengandung N inti
radioaktif, maka dapat dinyatakan ciri statistic dari proses
peluruhan tersebut dengan mengatakan bahwa banyaknya
peluruhan per detik (- dN/dt) adalah sebanding dengan N,
atau dN/dt = -λ N dengan λ adalah konstanta peluruhan
yang mempunyai nilai berbeda untuk setiap inti
radioaktif. Dengan menuliskan kembali persamaan diatas
sebagai
dN/N = -λ dt
dan kemudian mengintegralkannya, maka akan
menghasilkan:
N = No
dalam hal ini No adalah banyaknya inti radioaktif pada
saat t = 0.
DERET PELURUHAN RADIOAKTIF
Unsur-unsur radioaktif mengalami peluruhan dengan
cara memancarkan sinar alfa, beta, dan gamma yang
menghasilkan unsur baru yang pada umumnya juga
masih bersifat radioaktif. Unsur hasil transmutasi ini
akan meluruh lebih lanjut sehingga terjadi deret
peluruhan (deret radioaktif) yang berakhir setelah
terbentuk unsur stabil.
Misalnya isotop radioaktif 92U235 meluruh
menjadi 90Th231 dengan memancarkan sinar α,
selanjutnya 90Th231 meluruh menjadi 91Pa231 dengan
memancarkan sinar β. Pemancaran sinar α dan sinar
β ini akan berlangsung terus hingga terbentuk inti
atom yang stabil yaitu 82Pb207.
Deret uranium adalah deret radioaktivitas yang
dimulai dengan peluruhan Uranium-235 dengan
cara peluruhan alfa. Semua unsur deret
uranium memiliki nomor massa 4n+2. Deret
uranium mencapai kestabilan pada unsur
Timbal-207.
Deret Thorium Deret thorium adalah
deret radioaktivitas yang dimulai
dengan peluruhan Thorium-232 dengan
cara peluruhan alfa. Semua unsur
anggota deret thorium memiliki nomor
massa 4 dan kelipatannya. Deret
thorium menguraikan penguraian
thorium menjadi unsur-unsur
dibawahnya hingga mencapai
kestabilan pada unsur timbal-208.
Deret Aktinium Deret actinium adalah deret
radiokativitas yang dimulai dengan peluruhan
alfa unsur uranium-235. Deret aktinium diberi
nama berdasarkan unsur yang petama kali
ditemukan, yaitu aktinium-227. Deret aktinium
mencapai kestabilannya pada unsur timbal-
207.
Deret Neptunium
Deret Neptunium adalah deret peluruhan
radioaktif yang diawali dengan peluruhan alfa
unsur neptunium-237. Deret neptunium mencapai
kestabilannya pada unsur bismuth-209.