Anda di halaman 1dari 8

TUGAS : KETERAMPILAN

LAPORAN
(RADIOAKTIVITAS)

‘’ SUMBER – SUMBER RADIOAKTIVITAS, MANFAAT, DAMPAK,

DAN PROTEKSI BAGI KEHIDUPAN ‘’

DI SUSUN

IQRA MULHAK KUMAI

KELAS : XII IPA 6

SMA NEGERI 1 TELAGA


TAHUN PELAJARAN 2020/202
Pengertian Apa Itu Radioaktif
Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara
spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti
tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus
melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil
sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He), partikel beta (β),
dan partikel gamma (γ).

Radioaktivitas atau radioaktif mengacu pada partikel yang dipancarkan dari inti sebagai akibat
dari ketidakstabilan nuklir. Karena inti atom mengalami konflik yang intens antara dua gaya
terkuat di alam, maka tidak mengherankan jika terdapat banyak isotop nuklir yang tidak stabil
dan mengeluarkan semacam radiasi.
  1.  Sumber radioaktif
    Sumber radioaktif adalah unsur yang bisa memancarkan radiasi karena sifatnya yang tidak stabil.
Sumber radioaktif ada yang bersifat alami dan buatan. Sumber radiasi alami dipaparkan sebagai
berikut:
• Radiasi benda-benda langit
    Orang yang berada di lokasi yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang lebih besar karena
semakin tipis lapisan udara yang dapat bertindak sebagai penahan radiasi. Jadi, orang yang
berada di puncak gunung akan menerima radiasi yang lebih banyak daripada yang di permukaan
laut. Begitupula orang yang bepergian dengan pesawat terbang juga menerima lebih banyak
radiasi.
• Radiasi dari kerak bumi
     Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40, Rubidium-87, unsur
turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232. Besarnya radiasi dari kerak bumi ini
berbeda-beda karena konsentrasi unsur-unsur di tiap lokasi berbeda, tetapi biasanya tidak terlalu
berbeda jauh.
• Radiasi dari dalam tubuh
    Manusia juga menerima pancaran radiasi dari dalam tubuhnya sendiri. Unsur radioaktif ini
kebanyakan berasal dari sumber kerak bumi yang masuk melalui udara yang dihirup, air yang
diminum ataupun makanan. Bahkan, air mengandung larutan uranium radioaktif dan thorium.
Namun, jumlahnya sangat kecil. Unsur yang meradiasi manusia dari dalam ini kebanyakan
berupa tritium, Carbon-14, Kalium-40, Timah Hitam (Pb-210) dan Polonium-210. Radiasi
internal ini umumnya merupakan 11% total radiasi yang diterima seseorang.
 Untuk sumber radioaktif buatan, sekarang ini telah banyak digunakan di berbagai bidang, seperti
kesehatan, industri, dan pertambangan. Yang dipaparkan sebagai berikut:
• Radiasi dari tindakan medik
    Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun
penyembuhan (terapi). Pemindai sinar-X atau Roentgen merupakan alat diagnosis yang paling
banyak dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari roentgen ini merupakan dosis tunggal
(sekaligus) terbesar yang diterima dari radiasi buatan manusia. Tindakan medik ini menyumbang
96% paparan rata-rata radiasi buatan pada manusia sehingga jumlah dan jenis sinar-X yang
diterima harus dibatasi. Mesin pemindai sinar-X, mammografi dan CT (Computerized Axial
Tomography) Scanner meningkatkan dosis radiasi buatan pada manusia. Untuk kepentingan
tindakan medik yang menggunakan cobalt-60, dinding kamar tempat penggunaan zat radioaktif
jenis ini harus memiliki ketebalan khusus.
• Radiasi dari reaktor nuklir
     Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir akan
menyebabkan terkena radiasi yang tinggi. Meskipun di dalam reaktor terdapat banyak sekali
unsur radioaktif, tetapi sistem keselamatan reaktor membuat jumlah lepasan radiasi ke
lingkungan sangat kecil. Dalam kondisi normal, seseorang yang tinggal di radius 1-6 km dari
reaktor menerima radiasi tambahan tak lebih daripada 0,005 milisievert per tahun. Nilai ini jauh
lebih kecil daripada yang diterima dari alam (kira-kira 2 milisievert per tahun) atau 1/400 nilai
radiasi dari alam

2.   Radioktivitas
Jenis-Jenis Radioaktivitas dibedakan Berdasarkan partikel penyusunnya, sinar radioaktif dibagi
menjadi tiga, yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma.
A. Radioaktivitas Sinar Alfa (Sinar α)
Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini ditemukan secara
bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas, yaitu peluruhan inti atom yang
berlangsung secara spontan, tidak terkontrol, dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua
proton dan dua neutron. Berikut ini adalah sifat alamiah sinar alfa.
·         Sinar alfa merupakan inti He.
·         Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi). Daya ionisasi sinar
alfa paling kuat daripada sinar beta dan gamma.
·         Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
·         Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
·         Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di dalam logam.
·         Sinar alfa merupakan jenis radioaktivitas yang memiliki muatan postif.

B.   Radioaktivitas Sinar Beta (Sinar β)


Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom. Berikut ini beberapa
sifat alamiah sinar beta.
·         Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
·         Mempunyai daya tembus yang lebih besar dari pada sinar alfa.
·         Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
·         Sinar beta merupakan jenis radioaktivitas yang memiliki muatan negatif.
C. Radioaktivitas Sinar Gamma (Sinar γ)
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari inti atom dengan
energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa maupun muatan. Sinar gamma ikut
terpancar ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar  gamma
tidak menyebabkan perubahan nomor atom maupun massa atom. Sinar gamma memiliki
beberapa sifat alamiah berikut ini.
· Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari sumber
intensitasnya makin kecil.
·  Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
·  Mempunyai daya tembus yang terbesar.
·  Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
·  Sinar gama merupakan jenis radioaktivitas yang tidak memiliki muatan postif maupun negatif.

Tujuan dan Fungsi Radioaktif

Ada banyak aplikasi, tujuan dan fungsi praktis untuk penggunaan radioaktivitas / radiasi. Sumber
radioaktif digunakan untuk mempelajari organisme hidup, mendiagnosis dan mengobati
penyakit, mensterilkan peralatan medis dan makanan, menghasilkan energi untuk panas dan
tenaga listrik, serta memantau berbagai langkah dalam semua jenis proses industri. Berikut ini
beberapa diantaranya :
 Sebagai pelacak (Tracers)

Pelacak adalah aplikasi umum radioisotop. Pelacak adalah elemen radioaktif yang
jalurnya dapat dilalui reaksi kimia dan biasanya digunakan dalam bidang medis dan
dalam studi tumbuhan dan hewan. Radioaktif Iodine-131 dapat digunakan untuk
mempelajari fungsi kelenjar tiroid yang membantu dalam mendeteksi penyakit.
 Reaktor nuklir

Reaktor nuklir adalah alat yang mengontrol reaksi fisi yang menghasilkan zat baru dari
produk fisi dan energi.Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan uranium dalam
reaksi fisi sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi. Steam dihasilkan oleh panas
yang dilepaskan selama proses fisi dan uap inilah yang memutar turbin untuk
menghasilkan energi listrik.
 Pendeteksi asap

Beberapa detektor asap juga menggunakan elemen radioaktif sebagai bagian dari
mekanisme pendeteksiannya, biasanya americium-241, yang menggunakan radiasi
pengion dari partikel alfa untuk menyebabkan dan kemudian mengukur perubahan
ionisasi udara segera di sekitar detektor. Perubahan akibat asap di udara akan
menyebabkan alarm berbunyi.
 Pengobatan

Rumah sakit menggunakan radiasi dalam berbagai cara. Mesin X-Ray, CT, dan PET
menggunakan sinar-X (X-ray dan CT) dan radiasi Gamma (PET) untuk menghasilkan
gambar detail tubuh manusia, yang memberikan informasi diagnostik yang berharga bagi
dokter dan pasiennya. Radionuklida juga digunakan untuk mengobati penyakit secara
langsung, seperti yodium radioaktif, yang diambil hampir secara eksklusif oleh tiroid,
untuk mengobati kanker atau hipertiroidisme. Pelacak dan pewarna radioaktif juga
digunakan untuk dapat secara akurat memetakan area atau sistem tertentu, seperti dalam
tes stres jantung, yang dapat menggunakan isotop radioaktif seperti Technetium-99 untuk
mengidentifikasi area jantung dan arteri di sekitarnya dengan aliran darah yang berkurang
 Radiography

Pada dasarnya versi bertenaga tinggi dari jenis mesin X-ray yang digunakan dalam
pengobatan, kamera radiografi industri menggunakan sinar-X atau bahkan sumber
gamma (seperti Iridium-192, Cobalt-60, atau Cesium-137) untuk diperiksa yang sulit
dijangkau atau sulit untuk melihat tempat. Ini sering digunakan untuk memeriksa cacat
atau ketidakteraturan las, atau memeriksa bahan lain untuk menemukan anomali
struktural atau komponen internal.
 Keamanan makanan

Iradiasi makanan adalah proses penggunaan sumber radioaktif untuk mensterilkan bahan
makanan. Radiasi bekerja dengan membunuh bakteri dan virus, atau menghilangkan
kemampuan mereka untuk bereproduksi dengan merusak DNA atau RNA mereka.
Karena radiasi neutron tidak digunakan, sisa makanan tidak menjadi radioaktif dengan
sendirinya, sehingga aman untuk dimakan. Metode ini juga digunakan untuk
mensterilkan kemasan makanan, alat kesehatan, dan bagian produksi.

Pemamfaatan
1. Kegunaan di bidang kedokteran
Isotop Na-24 di dalam Natrium Clorida(NaCl) digunakan untuk meneliti peredaran darah di
dalam tubuh manusia. Selain itu juga ada Isotop I-131 yang mana digunakan untuk melihat cara
kerja getah tiroid yang ada di dalam kelenjar gondok. Tidak hanya itu, ada juga Isotop dari Fe-59
yang di gunakan untuk menlihat kecepatan produksi sel darah merah di dalam tubuh seseorang.
Radioisotop juga bisa berfungsi sebagai sumber radiasi yang bisa digunakan untuk terapi
penyakit kanker. Terapi kanker tersebut dilakukan dengan menggunakan radiosotop Co-60.
2. Kegunaan di bidang biologi
Isotop C-14 dan juga Isotop O-17 saat ini digunakan untuk mengamati proses fotosintesis pada
tanaman, Selain itu, Radioisotop dari Natrium dan juga Kalium digunakan dalam penelitian
permeabilitas selaput sel.
3. Kegunaan di bidang pertanian
Radiositop juga berperan penting di dalam bidang pertanian. Isotop P-32 digunakan untuk
mengetahui cara pemupukan yang sesuai pada tanaman tertentu. Selain itu, Isotop tsb juga
digunakan untuk mengetahui kapan umur tanaman yang baik dan siap diberikan pupuk.
Selain itu, fungsi radiasi unsur radioaktif juga berguna untuk:
·         memberantas hama penyakit dengan mengurangi populasi serangga dengan membuat
serangga jantan mandul.
·         Mendapatkan bibit tanaan unggul
·         Mengawetkan hasil pertanian seperti bawang dan lobak agar tidak bertunas saat disimpan,
4.  Kegunaan di bidang arkeolog
Bagi para arkeolog, Radioisotop dari C-14 digunakan sebagai peruntut untuk mengetahui berapa
usia dari fosil yang ditemukan. Umur tanah, dan batuan juga bisa diketahui dengan bantuan
unsur radioaktif.
5.  Kegunaan di bidang Kimia
Di dalam laboratorium, radioisotop digunakan dalam beberapa reaksi kimia. Dalam reaksi
esterifikasi yang membentuk ester dari asam karboksilat dan alkohol. Selain itu digunakan juga
pada reaksi fotosintesis di dalam laboratorium menggunakan radioisotop O-18.
6.  Dalam bidang Industri
Sinar radiasi juga sangat penting di dalam dunia produksi industri. Sinar radioisotop yang
mampu menembus logam padat dan membuat plat film jadi hitam digunakan untuk mendeteksi
apakah ada keretakan dan juga mengukur ketebalan pada benda-benda padat. Kongkritnya,
radioisotop digunakan untuk:
·         Mengukur ketebalan kaca
·         Menguji kepadatan benda tanpa merusak benda tersebut
·         Mengukur ketebalan kertas
·         Menjaga produksi timah dalam pembuatan kaleng
·         Mengawetkan benda-benda dari kayu seperti kerajinan tangan
·         Untuk mengukur efektifitas oli dan aditif pada mesin

Dampak dari Radioaktif

Studi tentang bagaimana paparan radiasi dapat mempengaruhi materi hidup terletak pada batasan
fisika dan biologi. Bahkan dengan kemajuan terbaru dalam pemahaman ilmiah, pemahaman kita
tentang bidang ini tetap tidak lengkap dan empiris. Untuk memprediksi efek radiasi pada
seseorang akan membutuhkan setidaknya pengetahuan tentang dosis yang tepat dari
radioaktivitas di mana masing-masing organnya terkena.
Informasi ini jarang tersedia, bahkan lebih ketika efeknya muncul bertahun-tahun setelah
pemaparan, yang merupakan kasus umum. Maka tidak mungkin untuk menghubungkan efek
dengan eksposur yang telah berlalu ini karena efek tersebut sering dikaitkan dengan banyak
penyebab lain. Ketika berbicara tentang kanker, sayangnya, hubungan definitif seperti itu hampir
tidak pernah bisa dibuat.

Radiasi dapat bermanfaat bagi organisme hidup jika hanya mempengaruhi sel yang sakit atau
berbahaya. Namun, ketika mulai menyentuh sel-sel sehat, itu bisa menimbulkan konsekuensi
yang berbahaya. Untungnya bagi kami, sebagian besar materi hidup memiliki kemampuan untuk
beregenerasi setelah terkena radiasi dalam dosis lemah. Tetapi untuk kasus dengan dosis yang
lebih kuat, efeknya hampir selalu tidak dapat diubah. Sejumlah besar faktor terlibat dalam
menentukan seberapa berbahaya paparan itu. Sifat radiasi, jumlah yang diserap dan bagian tubuh
yang terpengaruh semuanya penting dalam menentukan konsekuensi akhirnya.

Proteksi
Proteksi dan Pengendalian Bahaya Sinar Radioaktif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
radioaktif dan paparan sinar radioaktif yang melebihi dosis yang diperkenankan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui proteksi dan pengendalian bahaya sinar radioaktif di atom
dan kesesuaiannya dengan Norma K3 serta peraturan perundangan yang terkait. Dasar pemikiran
ini adalah bahwa pemanfaatan sinar radioaktif di bidang industri memiliki faktor bahaya yang
sangat besar meskipun potensi bahaya yang ditimbulkan relative kecil. Oleh karena itu perlu
adanya proteksi dan pengendalian bahaya radioaktif.

Kesimpulan dan Penutup

Peluruhan radioaktif (juga dikenal sebagai peluruhan nuklir, radioaktivitas, disintegrasi


radioaktif, atau disintegrasi nuklir) adalah proses di mana inti atom yang tidak stabil kehilangan
energinya melalui radiasi. Bahan yang mengandung inti tidak stabil dianggap radioaktif. Tiga
dari jenis peluruhan yang paling umum adalah peluruhan alfa, peluruhan beta, dan peluruhan
gamma, yang kesemuanya melibatkan pemancaran satu atau lebih partikel atau foton. Gaya
lemah adalah mekanisme yang bertanggung jawab atas peluruhan beta.

Peluruhan radioaktif adalah proses stokastik (yaitu acak) pada tingkat atom tunggal. Menurut
teori kuantum, tidak mungkin untuk memprediksi kapan atom tertentu akan meluruh, terlepas
dari berapa lama atom tersebut ada. Namun, untuk sejumlah besar atom identik, laju peluruhan
keseluruhan dapat dinyatakan sebagai konstanta peluruhan atau sebagai waktu paruh. Waktu
paruh atom radioaktif memiliki jangkauan yang sangat besar; dari hampir seketika hingga jauh
lebih lama dari usia alam semesta.
TUGAS : KETERAMPILAN

LAPORAN
(RADIOAKTIVITAS)

‘’ SUMBER – SUMBER RADIOAKTIVITAS, MANFAAT, DAMPAK,

DAN PROTEKSI BAGI KEHIDUPAN ‘’

DI SUSUN

ASRIYANTO LIHAWA

KELAS : XII IPA 6

SMA NEGERI 1 TELAGA


TAHUN PELAJARAN 2020/202

Anda mungkin juga menyukai