Disusun oleh:
Elisa Yustia Salsabila
XII - GAZA
B. Pembahasan
Sumber radioaktif
Sumber radioaktif adalah unsur yang bisa memancarkan radiasi karena sifatnya yang tidak stabil.
Sumber radioaktif ada yang bersifat alami dan buatan. Sumber radiasi alami dipaparkan sebagai
berikut:
Orang yang berada di lokasi yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang lebih besar karena semakin
tipis lapisan udara yang dapat bertindak sebagai penahan radiasi. Jadi, orang yang berada di puncak
gunung akan menerima radiasi yang lebih banyak daripada yang di permukaan laut. Begitupula orang
yang bepergian dengan pesawat terbang juga menerima lebih banyak radiasi.
Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40, Rubidium-87, unsur turunan
dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232. Besarnya radiasi dari kerak bumi ini berbeda-beda
karena konsentrasi unsur-unsur di tiap lokasi berbeda, tetapi biasanya tidak terlalu berbeda jauh.
Manusia juga menerima pancaran radiasi dari dalam tubuhnya sendiri. Unsur radioaktif ini kebanyakan
berasal dari sumber kerak bumi yang masuk melalui udara yang dihirup, air yang diminum ataupun
makanan. Bahkan, air mengandung larutan uranium radioaktif dan thorium. Namun, jumlahnya sangat
kecil. Unsur yang meradiasi manusia dari dalam ini kebanyakan berupa tritium, Carbon-14, Kalium-
40, Timah Hitam (Pb-210) dan Polonium-210. Radiasi internal ini umumnya merupakan 11% total
radiasi yang diterima seseorang.
Untuk sumber radioaktif buatan, sekarang ini telah banyak digunakan di berbagai bidang, seperti
kesehatan, industri, dan pertambangan. Yang dipaparkan sebagai berikut:
• Radiasi dari tindakan medik
Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun
penyembuhan (terapi). Pemindai sinar-X atau Roentgen merupakan alat diagnosis yang paling banyak
dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari roentgen ini merupakan dosis tunggal (sekaligus) terbesar
yang diterima dari radiasi buatan manusia. Tindakan medik ini menyumbang 96% paparan rata-rata
radiasi buatan pada manusia sehingga jumlah dan jenis sinar-X yang diterima harus dibatasi. Mesin
pemindai sinar-X, mammografi dan CT (Computerized Axial Tomography) Scanner meningkatkan
dosis radiasi buatan pada manusia. Untuk kepentingan tindakan medik yang menggunakan cobalt-60,
dinding kamar tempat penggunaan zat radioaktif jenis ini harus memiliki ketebalan khusus.
Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir akan
menyebabkan terkena radiasi yang tinggi. Meskipun di dalam reaktor terdapat banyak sekali unsur
radioaktif, tetapi sistem keselamatan reaktor membuat jumlah lepasan radiasi ke lingkungan sangat
kecil. Dalam kondisi normal, seseorang yang tinggal di radius 1-6 km dari reaktor menerima radiasi
tambahan tak lebih daripada 0,005 milisievert per tahun. Nilai ini jauh lebih kecil daripada yang
diterima dari alam (kira-kira 2 milisievert per tahun) atau 1/400 nilai radiasi dari alam
Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom
tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran-partikel alfa(inti helium),partikel
beta(elektron), atau radiasi gamma(gelombang elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar
yang dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar
radioaktif disebut dengan zat radioaktif.Istilah keradioaktifan(radioactivity) pertama kali diciptakan
oleh Marie Curie (1867 –1934), seorang ahli kimia asal Prancis. Marie dan suaminya, Pierre Curie
(1859 –1906), berhasil menemukan unsur radioaktif baru, yaitu polonium dan radium. Ernest
Rutherford (1871 –1937) menyatakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan atas sinar alfa yang
bermuatan positif dan sinar beta yang bermuatan negatif. Paul Ulrich Villard (1869 –1915), seorang
ilmuwan Prancis, menemukan sinar radioaktif yang tidak bermuatan, yaitu sinar gamma.
Radioaktif merupakan suatu pemancaran partikel dari inti atom dari unsur-unsur tertentu. Di dalam
tabel periodik, unsur radioaktif di tunjukkan pada unsur yang memiliki nomor atom di atas 83 Zat
radioaktif sendiri merupakan energi alternative yang dikembangkan untuk mencari pengganti
energi fosil yang terus menipis jumlahnya. Untuk lebih mudah menggambarkan, pemanfaatan zat
radioaktif salah satunya adalah sumber energi dari nuklir. Manfaat radioaktif ini sangat populer di
bidang persenjataan modern.Unsur yang tergolong memiliki zat radioaktif adalah unsur yang
memiliki inti atom yang tidak stabil. Biasanya juga disebut radionuklida atau radioisotop. Unsur
yang intinya tidak stabil ini memancarkan sinar radiasi, sinar ini yang kemdian disebut sebagai
sinar radioaktif. Untuk mengkajinya lebih dalam kita perlu mengetahui sifat-sifat kimia, dan juga
kegunaan dari zat radioaktif ini, atau bahkan kita perlu mengetahui apa bahaya dari radioaktif
tsb.Terlepas dari apa sifat dan kegunaan sinar tersebut, penemuan ini kemudian dilanjutkan oleh
Henry Becquerel pada tahun 1896 yang mengamati garam uranium. Dia menemukan bahwa garam
tersebut memancarkan radiasi,sinarini mampu menghitamkan plat film meskipun film tersebut
berada pada ruang tertutup. Dari penemuan ini, Henry Becquerel menyatakan bahwa sinar tersebut
dipancarkan oleh unsur tersebut secara spontan. Unsur yang memancarkan sinar secara spontan
disebut sebagai unsur radioaktif, dan sinarnya sendiri disebut sinar radioaktif. Selain Uranium,
Marie Curie menemukan unsur lainnya yang bersifat radioaktif yaitu Polonium, dan Radium,Sinar
radioaktif dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sinar alfa (α), sinar beta (β), sinar gamma (γ). Sinar alfa
merupakan sinar positif,dimana sinar ini ditemukan oleh Ernest Rutherford ketika mengamati inti
Helium. Sinar Beta juga ditemukan Rutherford yang mana sinar beta disebut sinar negatif. Untuk
sinar gamma di temukan oleh Paul Ulrich Villard. Sinar gamma merupakan sinar yang tidak
bermuatan, dimana sinar gamma inimerupakan gelombang elektromagnetik degan panjang
gelombang yang pendek.
Jenis-Jenis Radioaktivitas dibedakan Berdasarkan partikel penyusunnya, sinar radioaktif dibagi
menjadi tiga, yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma.
Ø Radioaktivitas Sinar Alfa (Sinar α)
Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini ditemukan secara
bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas, yaitu peluruhan inti atom yang
berlangsung secara spontan, tidak terkontrol, dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas
dua proton dan dua neutron. Berikut ini adalah sifat alamiah sinar alfa.
· Sinar alfa merupakan inti He.
· Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi). Daya ionisasi sinar
alfa paling kuat daripada sinar beta dan gamma.
· Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
· Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
· Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di dalam logam.
· Sinar alfa merupakan jenis radioaktivitas yang memiliki muatan postif.
Daftar pustaka
http://manhajuna.com/mengenal-sumber-sumber-radiasi-di-sekitar-kita/
http://www.batan.go.id/index.php/id/alamat-ptkmr/2634-pentingnya-lnformasi-sumber-
radioaktif-efek-dan-resiko-radiasi-pengion
https://eprints.uns.ac.id/7420/
https://nanopdf.com/download/184-fisika-bab-15-radio-aktivitas-dan_pdf