Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN HUKUM OHM

I.

Tujuan Percobaan
Menentukan besarnya hambatan (R) dan mengetahui serta mempelajari hubungan antara
kuat arus (I) dan tegangan (V) pada suatu rangkaian listrik.

II.

Landasan Teori
Hambatan suatu pengantar terhadap aliran muatan disebabkan oleh benturan yang
sering terjadi antara elektron-elektron yang bergerak dengan atom-atom stasioner. Bila
beda potensial diterapkan sepanjang kawat medan elektrik yang ditimbulkan menerapkan
kakas pada setiap electron di dalam kawat.
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik mengalir karena
adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar. Hukum Ohm menyatakan
bahwa kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap. Sebuah benda
penghantar dikatakan mematuhi Hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung
terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya.
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial. Satu
cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. George Simon Ohm
menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda
potensial V yang diberikan keujung-ujungnya:
I V
Besarnya aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga
pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron. Elektron-elektron
diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat. Semakin tinggi hambatan
ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Kita kemudian mendefinisikan hambatan
sehingga arus berbanding terbalik dengan hambatan. Ketika kita gabungkan hal ini dan
kesebandingan di atas kita dapatkan:
I

V
R

...................................................... 1)

Di mana R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda potensial
yang melintasi kawat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir padanya. Hubungan ini
sering dituliskan dengan V I .R dan dikenal sebagai Hukum Ohm. Satuan untuk
hambatan disebut Ohmyang dilambangkan dengan ( ).

Hubungan antara kuat arus listrik (I), tegangan (V), dan hambatan (R) dapat
dilukuiskan pada grafik berikut ini.

Tegangan (V)

Arus (I)
Gambar 1. Grafik hubungan I dan V

III. Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu, sebagai berikut:
1.

Catu daya

2.

Papan rangkaian

3.

Jembatan penghubung

4.

Kabel penghubung

5.

Amperemeter, dengan Nst 10 mA dan batas ukur (0-500) mA

6.

Voltmeter, dengan Nst 0,5 V batasukur (0-15) V

7.

Satubuah tahanan (hambatan) 100

IV. Langkah-Langkah Percobaan


4.1

Set Up Percobaan
V
R
Catu
Daya

Gambar 2. Set Up Percobaan

4.2

Teknik Pengambilan Data

1.

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum

2.

Mengkalibrasi alat ukur (seperti amperemeter dan voltmeter) sebelum digunakan


dalam percobaan

3.

Menyusun alat seperti pada set up percobaan

4.

Menghidupkan catu-daya

5.

Mengatur potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan sekitar 2 volt.


Kemudian membaca kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan mencatat
hasilnya kedalam tabel pada hasil pengamatan

6.

Mengatur lagi potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan sedikit lebih


tinggi dari 2 volt, membaca kuat arus pada amperemeter dan mencatat hasilnya ke
dalam table hasil pengamatan

7.

Mengulangi langkah 6 sebanyak 8 kali, kemudian mencatat hasilnya ke dalam tabel


hasil pengamatan

No

Tabel 1. Tabel Pengamatan Percobaan


Tegangan (V)
Kuat arus (A)

1
2
3

V.

Teknik Analisa Data


Dalam percobaan ini dicari nilai hambatan dari penghantar yang digunakan dihitung
dengan persamaan 1), kemudian dicari nilai rata-rata dan kesalahan mutlaknya ditentukan
dengan menggunakan persamaan:
R

n 10

n 1

Rn
................................................................... 2)
n

n = jumlah data
R

( R R) 2

n 1
n 1

n 10

......................................... 3)

Dengan kesalahan relative:


(KR)

R
100% ....................................................... 4)
R

Selain itu juga dilakukan analisis secara kualitatif. Untuk mengecek hubungan antara
tegangan dan kuat arus dilakukan perbandingan antara hasil yang diperoleh dari analisis
data menggunakan persamaan di atas dengan nilai R yang diperoleh dari grafik I-V yang
secara teori sesuai dengan hasil yang diperoleh pada Gambar 1.

VI. Data Hasil Percobaan

Tabel 2. Data Hasil Percobaan


NO

TEGANGAN (V)

KUAT ARUS I (A)

1.

2,0

20

2.

3,0

30

3.

4,0

40

4.

5,0

50

5.

6,0

60

6.

7,0

70

7.

8,0

80

8.

9,0

90

9.

10,0

100

10.

11,0

110

VII. Analisis Data


Berdasarkan atas data tersebut, maka sebelum mencari nilai resistansi sesungguhnya,
dicari terlebih dahulu nilai resistansi satu per satu. Nilai resistansi diperoleh menggunakan
persamaan yang menyatakan hubungan antara ketiga komponen (R, V, dan I).

1.

Percobaan 1

2.

Percobaan 2

3.

Percobaan 3

4.

Percobaan 4

5.

Percobaan 5

6.

Percobaan 6

7.

Percobaan 7

8.

Percobaan 8

9.

Percobaan 9

10.

Percobaan 10

Dalam memudahkan perhitungan , ada baiknya dilakukan dengan mentabelkan


terlebih dahulu setiap nilai R. Hal ini bertujuan untuk memudahkan memperhitungkan dan
mencari nilai rata-rata dari R (resistansi resistor) serta ketidakpastian resistansi tersebut.

Berdasarkanatashasil-hasilsebelumnya, makanilaitersebutdapatditabelkansepertiberikut.

Tabel 3. Hasil Analisis Percobaan

No

Tegangan

Kuat arus

Resistansi

(V)

(A)

()

RR

R R

2,0

20

0,0

0,0

3,0

30

0,0

0,0

4,0

40

0,0

0,0

5,0

50

0,0

0,0

6,0

60

0,0

0,0

7,0

70

0,0

0,0

8,0

80

0,0

0,0

9,0

90

0,0

0,0

10,0

100

0,0

0,0

10

11,0

110

0,0

0,0

0,0

0,0

Jumlah
Sehingga nilai dari adalah:
n 10

Rn
n 1 n
1000,0
R
10
R 100,0
R

Dan nilai dari R adalah:

R
R

( R R)2

n 1
n 1

n 10

(0,0)

10 1
0,0
9

R 0,0
R 0,0
Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut, nilai dari R R R yaitu
R (100,0 0,0)

Berdasarkan hasil ini, nilai kesalahan relatifnya adalah


R
x100 0 0
R
0,0
KR
x100 0 0
100,0
KR 0,0 0 0
KR

VIII. Hasil Dan Pembahasan


8.1

Hasil
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh nilai R (100,0 0,0) dengan
kesalahan relative (KR) sebesar 0,0%, yang besarnya kurang dari 10%, sehingga percobaan
ini dapat diterima.

8.2

Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis data yang telah dilakukan, besarnya R
tetap untuk setiap perubahan dari nilai V dan I. Hal ini dapat kita lihat dari hasil yang
diperoleh, dimana ketika V diubah semakin besar, maka nilai dari I semakin besar. Hasil
ini dapat dilihat dari gambaran grafik berikut ini.

100,0

Gambar 3. Grafik I-V hasil percobaan


Misalkan sumbu X menyatakan tegangan, dan sumbu Y menyatakan kuat arus I.
Berdasarkan gambar garis yang terlihat pada grafik tersebut, nilai dari R merupakan
gradient dari garis yang terbentuk R = m dari garis yang terbentuk. Semakin besar nilai m,
mengandung pengertian bahwa makin besarnya nilai R. Hambatan pada suatu pengantar
berbanding lurus dengan tegangan antara dua ujung penghantar dan berbanding terbalik
dengan kuat arus yang mengalir. Hasil ini memberikan bukti kebenaran dari Hukum
Ohm.
7

Meskipun dari hasil analisis data yang telah dilakukan tidak ditemukan kesalahan
relatif, akan tetapi dalam melakukan percobaan praktikan masih melakukan beberapa
kesalahan yang mungkin dapat mempengaruhi hasil dari percobaan yang dilakukan.
Adapun kesalahan tersebut adalah sebagai berikut.
1.

Kesalahan acak, yaitu kesalahan yang disebabkan oleh hal-hal lain yang tidak
diketahui penyebabnya tapi terjadi dan sangat berpengaruh pada hasi lpercobaan.

2.

Kesalahan umum, yaitu kesalahan yang terjadi akibat kekeliruan manusia. Kesalahan
umum yang mungkin terjadi misalnya kesalahan dalam pembacaan alat ukur pada
baik pada pembacaan skala pada amperemeter dan voltmeter.

3.

Kesalahan sistematis yaitu kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau instrumen
dan disebabkan oleh pengaruh lingkungan pada saat melakukan percobaan.
Selain terdapat kesalahan, praktikum ini juga mengalami beberapa kendala yang

mempengaruhi jalannya praktikum dan hasil yang diperoleh. Adapun kendala yang
praktikan peroleh selama melakukan praktikum adalah sebagai berikut.
1.

Adannya kesulitan dalam membuat rangkaian. Dengan melihat kepanduan kerja,


penulis dapat menyusun rangkaian yang tepat.

2.

Kabel penghubung yang digunakan sering lepas, sehingga mengulangi percobaan


beberapa kali.

XI. Pertanyaan dan Jawaban


9.1

Pertanyaan
1.

Tentukan nilai R berdasarkan data yang Anda peroleh. Nyatakan hasilnya dalam
bentuk R R R dan KR percobaan.

2.

Buatlah grafik I-V dan berdasarkan grafik tersebut tentukan nilai R.

3.

Bandingkan nilai R yang anda peroleh dari hasil 1) dan 2), dan lakukan analisis
sederhana terhadap hasil ini.

4.

Sebutkan kendala-kendala yang Anda temukan selama proses pengambilan data dan
tunjukkan cara mengatasinya.

5.

Simpulkan hasil percobaan Anda.

Jawaban
1.

Besarnya nilai R adalah R (100,0 0,0) dengan nilai kesalahan relatif (KR)
sebesar 0,0 %.

2.

Grafik hubungan antara V dengan I dari hasil praktikum yang dilakukan sebagai
berikut:
0.12
0.1

I (Ampere)

9.2

0.08
0.06
0.04
0.02
0
1

10

11

V (Volt)

Perhitungan nilai R dari grafik di atas sebagai berikut:

tan

V
I

tan

Vakhir Vawal
I akhir I awal

tan

11,0 2,0

110 20 10

9,0
= 100,0
90 10 3

tan 1
tan 1 89,43

Jadi R yang diperoleh dari grafik yaitu 89,43


3.

Nilai R atau hambatan yang kami peroleh dari percobaan 1 dan 2 adalah relatif sama
yaitu 100 Ohm, sesuai dengan nilai tahanan yang kami gunakan.

4.

Kendala kendala yang dihadapi dalam percobaan kali ini adalah bagaimana dalam
membuat sebuah rangkaian harus memahami tentang rangkaian yang akan dibuat
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam merangkai alat yang akan berdampak pada
data yang diperoleh dalam percobaan yang dilakukan. Cara mengatasinya adalah
lebih memahami teori tentang rangkaian dalam praktkum yang akan dilakukan.
9

5.

Besarnya nilai R adalah R (100,0 0,0) dengan nilai kesalahan relatif (KR)
sebesar 4,84%. Hubungan antara hambatan, tegangan, dan kuat arus adalah hambatan
pada suatu pengantar berbanding lurus dengan tegangan antara dua ujung penghantar
dan berbanding terbalik dengan kuat arus yang mengalir.

XII. Kesimpulan
Besarnya nilai R adalah R (100,0 0,0) dengan nilai kesalahan relatif (KR) sebesar
4,84%. Hubungan antara hambatan, tegangan, dan kuat arus adalah hambatan pada suatu
pengantar berbanding lurus dengan tegangan antara dua ujung penghantar dan berbanding
terbalik dengan kuat arus yang mengalir.

10

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D. 2001. FisikaEdisiKelimaJild I. Jakarta: Erlangga.


Suardana, Kade. 2007. Petunjukpraktikumlaboratoriumfisika 3. Singaraja: Undiksha.

11

Anda mungkin juga menyukai