PEMBAHASAN
1. Getaran/ Osilasi
Sebuah benda akan bergerak jika mendapatkan tarikan atau dorongan dengan
kata lain diberi gaya. Tentunya gerak benda tersebut bergantung pada arah gaya itu
sendiri. Diantara sejumlah gerak benda yang dapat kita amati, ada benda yang
bergerak bolak-balik disekitar titik setimbangnya yang disebut getaran/osilasi. Jika
gerak bolak-balik disekitar titik kesetimbangan ini berulang dalam waktu yang sama
disebut gerak periodik. Maksudnya berulang dalam waktu yang sama disini adalah
waktu yang diperlukan untuk menyimpang dari posisi awal dan kembali ke posisi
awalnya adalah sama untuk berkali-kali pengulangan. Kemudian jika gerak periodik
ini bergerak melalui lintasan yang sama disebut gerak harmonik.
Getaran yang terjadi pada suatu benda dalam suatu interval waktu disebabkan
oleh adanya gangguan/usikan yang diberikan pada titik kesetimbangan stabilnya
benda tersebut (Hatimah, 2015). Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas
mampu bergetar/berosilasi. Osilasi merupakan salah satu bentuk gerak benda yang
cukup banyak dijumpai gejalanya. Contohnya, bandul jam yang berayun, botol yang
timbul tenggelam dalam air, balok yang digantungkan pada sebuah pegas, dan senar
gitar yang dipetik. Osilasi juga dijumpai secara analogis pada rangkaian listrik yang
melibatkan induktor dan kapasitor.
Berdasarkan sistem mekanisnya getaran dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal,
lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Contoh getaran seperti ini adalah bandul yang
ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan, atau memukul garpu tala dan
membiarkannya bergetar.
1
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
2. Gelombang
Definisi gelombang secara lengkap adalah gangguan berupa getaran yang
merambat melalui suau materi tanpa menyebabkan perubahan posisi yang permanen
dari materi tersebut. Materi yang menjadi tempat merambatnya getaran disebut
medium. Saat merambat, gelombang akan mentransfer energi dari satu tempat ke
tempat lainnya secara seri dalam bentuk gerakan yang periodik dari materi-materi
yang menyusun medium rambatnya (Suwarma, tanpa tahun).
Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu:
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah
gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya. Contohnya antara lain:
gelombang bunyi, gelombang permukaan air, gelombang tali, dan gelombang pada
slinki. Gelombanggelombang ini memerlukan medium untuk dapat merambatkan
gelombang. Air, udara, tali, slinki adalah medium yang digunakan untuk
merambatkan gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada
slinki. Gelombang gelombang ini ditimbulkan oleh adanya getaran mekanik
(Wikipedia;2013).
2
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
berlawanan arah dengan simpangannya. Inilah yang menjadi syarat gerak harmonik
sederhana.
f=
Sebagai contoh, jika waktu untuk melakukan satu osilasi penuh adalah 2,5 s,
= frekuensi sudut
3
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Persamaan getaran gerak harmonic diperoleh dari turunan persamaan
posisi/simpangan.
3.2 Sudut Fase, Fase, dan Besa Fase pada Getaran harmonik
Apa itu fase, sudut fase, dan beda fase dalam getaran harmonik? Jika kita lihat dari
persamaan simpangan : atau bisa ditulis
, yang dinamakan sudut fase adalah sudut , ia
dinotasikan
dengan theta .
Jadi, rumus dari sudut fase adalah
Fase
e
rumus di atas juga dapat ditulis :
Jika ketika fase getaran adalah dan pada saat fase getaran adalah .
Maka selisih fase tersebut dinamakan beda fase dirumuskan
Contoh Soal :
Jika ada sebuah titik materi melakukan getaran harmonik sederhana dengan
simpangan terbesar adalah A. Pada saat simpangannya 1/2 A 2, maka fase getaran
titik tersebut terhadap garis keseimbangan adalah
4
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
a. 1/4 d. 1/32
b. 1/8 e. 1/64
c. 1/16
Pembahasan :
Diketahui besarnya simpangan :
Jadi, fase getaran pada saat simpangan getaran adalah dari garis
keseimbangan.
a. Gerak harmonik sederhana linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak
osilasi air raksa/air dalam pipa U, gerak horizontal atau vertical dalam pegas,
dan sebagainya.
5
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
b. Gerak harmonik sederhana angular, misalnya gerak bandul, bandul fisis, osilasi
ayunan torsi, dan sebagainya.
A. Pegas Horisontal
Persamaan a.1
Keterangan :
Fx = gaya pegas (N)
k = konstanta pegas(N/m)
(k yang besar menunjukkan pegas kaku dan k yang kecil
menunjukkan pegas lunak)
x = perpindahan benda dari posisi kesetimbangannya (m).
Tanda minus pada Hukum Hooke timbul karena gaya pegas ini
belawanan arah dengan simpangan. Jika kita memilih x positif untuk
simpangan ke kanan, maka gaya yang dihasilkan akan bernilai negatif ( ke kiri
), begitu sebaliknya. Jika gaya pegas adalah satu-satunya gaya luar yang
bekerja pada benda, maka pada benda berlaku Hukum II Newton.
6
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
F = ma
Persamaan a.2
Atau :
Persamaan a. 3
(karakteristik gerak harmonik
sederhana)
7
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Berbeda dengan pegas horizontal, pegas vertikal selain
dipengaruhi gaya pegas juga dipengaruhi gaya berat ( ), maka
dalam keadaan setimbang :
atau,
Persamaan b.1
Persamaan b. 2
(definisi gerak harmonik sederhana)
Keterangan :
= amplitudo (m)
= fase gerak
8
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
= konstanta fase
Atau,
sehingga:
Persamaan b.3
Dari persamaan b. 3, maka diperoleh frekuensi sebagai:
Persamaan b .4
berikut:
Persamaan b. 5
Konstanta fase bergantung pada . Jika ketika
maka dan sedangkan jika t = 0 dan x = 0,
akan bernilai atau , bergantung apakah naik atau turun pada
9
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Misalnya jika naik pada seperti gambar d , maka ,
dan
x T A
Gambar d. ( x = A cos t)
A
t
Gambar e. (x = A sin t)
Hubungan umum antara posisi awal dan konstanta A dan
diperoleh dengan menetapkan dalam persamaan b.2, maka :
Persamaan b. 6
10
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Persamaan b. 7
Dengan mendiferensialkan kecepatan, (persamaan b. 7) maka percepatan
dapat kita peroleh, yaitu:
Persamaan b. 8
Persamaan b. 9
f=
Persamaan b. 10
T=
Persamaan b. 11
Contoh Soal :
11
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
c. Carilah kecepatan dan percepatan pada setiap t!
d. Carilah posisi dan kecepatan awal partikel!
Jawab:
a. x = 0,3 cos (2t + /6)
x = A cos (t + )
A = 0,3m
= 2 rad/s
= /6
c. Kecepatan
d.
dan
12
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
energi kinetik dan energi potensial) konstan. Hal ini karena tidak ada gaya yang
mendisparsi energi tersebut.
Energi potensial sebuah pegas dengan konstanta gaya k yang terenggang sejauh
x dari kesetimbangan yaitu :
EP = Persamaan 4.1
Energi kinetik sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kelajuan v ialah :
EK =
Persamaan 4. 2
Energi total:
Persamaan 4.3
Pada simpangan maksimum, energi total awalnya adalah hanya energi potensial,
karena ketika disimpangan maksimum, benda berhenti sejenak untuk
berbalik arah, sehingga energi kinetiknya nol. Begitu benda bergerak kearah
kesetimbangan, energi kinetiknya bertambah karena kecepatan bertambah, dan energi
potensial sistemnya berkurang. Pada titik kesetimbangan, kelajuan benda maksimum,
energi potensialnya nol dan energi total sama dengan energi kinetiknya. Ketika
bergerak meninggalkan titik kesetimbangan, energi kinetiknya berkurang dan energi
potensialnya bertambah hingga benda lagi berada pada simpangan maksimumnya
benda itu berhenti sebentar sehingga energi kinetiknya nol dan energi potensialnya
maksimum lagi, begitu seterusnya berulang-ulang (Giancoli, 1998).
13
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Contoh gerak osilasi yang juga sering kita jumpai adalah gerak osilasi bandul.
Bandul dikatakan mengalami gerak osilasi sederhana jika amplitudonya kecil.
Perhatikan gambar . Batasan sehingga bisa dikatakan bandul sederhana jika massa tali
dan juga massa yang digantungkan tidak terlalu besar. Sudut yang dibentuk antara tali
saat menyimpang maksimum dan geris vertikal dititik kesetimbangan harus lebih
kecil atau sama dengan 15. Dengan ukuran sudut seperti ini, maka tali busur yang
terbentuk akan menyerupai garis lurus atau dianggap garis lurus.
Bandul sederhana terdiri dari panjang tali L dan bermassa m memiliiki gaya
berat mg dan tegangan tali T dan merupakan sudut yang dibuat tali dengan garis
vertikal. Komponen utama gaya yang bekerja pada bandul adalah gaya gravitasi dan
tegangan tali. Komponen tangensial menyebabkan bandul bergerak bolak-balik, dan
tegangan tali menjadi gaya sentripetal yang mempertahankan posisinya.
s = L sin
Persamaan 1
Dengan demikian, jika gaya pemulih sebanding dengan s atau dengan , maka
gerak tersebut adalah gerak harmonis sederhana. Gaya pemulih adalah komponen
gaya berat yang merupakan tangen terhadap busur:
F = -mg sin
Persamaan 2
14
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Dimana tanda minus berarti bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan
dengan simpangan sudut . Jika komponen tangensial percepatan benda adalah
merupakan turunan kedua dari fungsi posisi , maka komponen tangensial hukum
Persamaan 3
Dimana , maka:
= g sin s/L
Persamaan 4
Jika (s/L) kecil maka sin hampir sama dengan jika dinyatakan dalam radian.
Dari persamaan 4 akan diperoleh
=- Persamaan 5
Kita dapat melihat bahwa untuk sudutnya cukup kecil sehingga sin berlaku,
percepatan berbanding lurus dengan simpangan. Gerak bandul dengan demikian akan
mendekati gerak harmonik sederhana untuk simpangan kecil.
15
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
, sehingga
bandul : Persamaan 7
Persamaan 8
Persamaan 9
Soal :
Sebuah pendulum jam besar berdetak sekali setiap 2 detik. (
Hitunglah :
a. Frekuensinya
b. Panjang pendulum
Jawab:
a. Frekuensi adalah banyaknya getaran dalam satu detik, jika pendulum melakukan
sekali getaran dalam 2 detik, maka getaran yang terjadi dalam 1 detiknya adalah
getaran per detik. Sehingga frekuensinya adalah 0,5 Hz.
b. Karena frekuensi sudah diketahui, maka panjang pendulum juga dapat diketahui.
Berdasarkan persamaan 9 di atas,
16
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
DAFTAR PUSTAKA
17
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
18