Anda di halaman 1dari 18

ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015


Indikator:

1. Mampu memformulasikan persamaan dasar getaran pada system osilasi sederhana


baik pada sistem pegas, bandul sederhana dan rangkaian LC).

PEMBAHASAN

1. Getaran/ Osilasi
Sebuah benda akan bergerak jika mendapatkan tarikan atau dorongan dengan
kata lain diberi gaya. Tentunya gerak benda tersebut bergantung pada arah gaya itu
sendiri. Diantara sejumlah gerak benda yang dapat kita amati, ada benda yang
bergerak bolak-balik disekitar titik setimbangnya yang disebut getaran/osilasi. Jika
gerak bolak-balik disekitar titik kesetimbangan ini berulang dalam waktu yang sama
disebut gerak periodik. Maksudnya berulang dalam waktu yang sama disini adalah
waktu yang diperlukan untuk menyimpang dari posisi awal dan kembali ke posisi
awalnya adalah sama untuk berkali-kali pengulangan. Kemudian jika gerak periodik
ini bergerak melalui lintasan yang sama disebut gerak harmonik.
Getaran yang terjadi pada suatu benda dalam suatu interval waktu disebabkan
oleh adanya gangguan/usikan yang diberikan pada titik kesetimbangan stabilnya
benda tersebut (Hatimah, 2015). Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas
mampu bergetar/berosilasi. Osilasi merupakan salah satu bentuk gerak benda yang
cukup banyak dijumpai gejalanya. Contohnya, bandul jam yang berayun, botol yang
timbul tenggelam dalam air, balok yang digantungkan pada sebuah pegas, dan senar
gitar yang dipetik. Osilasi juga dijumpai secara analogis pada rangkaian listrik yang
melibatkan induktor dan kapasitor.
Berdasarkan sistem mekanisnya getaran dibagi menjadi dua jenis yaitu :

a. Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal,
lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Contoh getaran seperti ini adalah bandul yang
ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan, atau memukul garpu tala dan
membiarkannya bergetar.

b. Getaran paksa terjadi bila gaya bolak-balik atau gerakan diterapkan


pada sistem mekanis. Contohnya adalah getaran gedung pada saat gempa bumi.

1
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015

2. Gelombang
Definisi gelombang secara lengkap adalah gangguan berupa getaran yang
merambat melalui suau materi tanpa menyebabkan perubahan posisi yang permanen
dari materi tersebut. Materi yang menjadi tempat merambatnya getaran disebut
medium. Saat merambat, gelombang akan mentransfer energi dari satu tempat ke
tempat lainnya secara seri dalam bentuk gerakan yang periodik dari materi-materi
yang menyusun medium rambatnya (Suwarma, tanpa tahun).
Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi menjadi dua, yaitu:
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah
gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya. Contohnya antara lain:
gelombang bunyi, gelombang permukaan air, gelombang tali, dan gelombang pada
slinki. Gelombanggelombang ini memerlukan medium untuk dapat merambatkan
gelombang. Air, udara, tali, slinki adalah medium yang digunakan untuk
merambatkan gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada
slinki. Gelombang gelombang ini ditimbulkan oleh adanya getaran mekanik
(Wikipedia;2013).

3. Osilasi Harmonik Sederhana

Benda yang mengalami gaya yang sebanding dengan posisinya dari


kesetimbangan (gaya Hooke) akan bergerak harmonis sederhana, bentuk fungsinya
seperti fungsi sinus dan cosinus (sinusoidal). Getaran harmonik sederhana atau osilasi
harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan
tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Benda
dikatakan bergerak harmonik sederhana apabila tidak ada gaya luar yang mendisparsi
energinya, misalnya gaya gesek. Gerak harmonik yang mendapat gaya pendisparsi
disebut gerak harmonik teredam.

Pada gerak harmonik sederhana terdapat gaya yang selalu mengarahkan


bendanya ke posisi setimbang, yang disebut gaya pemulih. Gaya pemulih ini
sebanding dengan simpangan benda dan bekerja berlawanan arah dengan arah
simpangannya. Bersadarkan hukum Newton II, gaya sebanding dengan percepatan,
sehingga percepatan benda yang bergerak harmonic sederhana berbanding lurus dan

2
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
berlawanan arah dengan simpangannya. Inilah yang menjadi syarat gerak harmonik
sederhana.

Beberapa istilah-istilah dalam gerak harmonik sederhana yaitu, amplitudo


merupakan simpangan maksimum dari suatu osilasi (dilambangkan dengan A,
satuannya [m]). Kemudian waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gerakan
bolak balik dinamakan periode (dilambangkan dengan T, satuannya sekon [s]).
Sedangkan kebalikan dari periode adalah frekuensi yaitu banyaknya osilasi dalam
setiap detik (dilambangkan dengan f). Satuan frekuensi adalah kebalikan sekon (s -1),
yang disebut Hertz (Hz). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

f=

Sebagai contoh, jika waktu untuk melakukan satu osilasi penuh adalah 2,5 s,

maka frekuensinya adalah 0.4Hz.

3.1 Persamaan Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan pada Getaran


Harmonik Sederhana
Dalam getaran harmonik ada besaran yang disebut simpangan, kecepatan
harmonik, dan juga percepatan getaran harmonik. Simpangan paling besar dari sebuah
getaran dapat dicapai benda disebut Amplitudo atau simpangan maksimal Ym
( Rumus:2012).
a. Besarnya simpangan dirumuskan

A = amplitudo (simpangan maksimal)

= frekuensi sudut

= fase sudut awal

b.Persamaan kecepatan pada getaran harmonik

3
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Persamaan getaran gerak harmonic diperoleh dari turunan persamaan
posisi/simpangan.

(ingat turunan dari Sin f (x) adalah cos (fx) . f'(x)

c. Percepatan pada getaran harmonik


Percepatan adalah turunan pertama dari kecepatan atau turunan kedua dari simpangan.

(ingat turunan dari Cos f(x) adalah -sin f(x). f'(x)

3.2 Sudut Fase, Fase, dan Besa Fase pada Getaran harmonik
Apa itu fase, sudut fase, dan beda fase dalam getaran harmonik? Jika kita lihat dari
persamaan simpangan : atau bisa ditulis
, yang dinamakan sudut fase adalah sudut , ia
dinotasikan
dengan theta .
Jadi, rumus dari sudut fase adalah

Fase
e
rumus di atas juga dapat ditulis :

Jika ketika fase getaran adalah dan pada saat fase getaran adalah .
Maka selisih fase tersebut dinamakan beda fase dirumuskan

Contoh Soal :
Jika ada sebuah titik materi melakukan getaran harmonik sederhana dengan
simpangan terbesar adalah A. Pada saat simpangannya 1/2 A 2, maka fase getaran
titik tersebut terhadap garis keseimbangan adalah

4
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
a. 1/4 d. 1/32
b. 1/8 e. 1/64
c. 1/16
Pembahasan :
Diketahui besarnya simpangan :

(sudut fase) = 45o ( )


hubungan sudut fase dengan fase adalah
(lihat rumus di atas)

Jadi, fase getaran pada saat simpangan getaran adalah dari garis
keseimbangan.

4. Osilasi Harmonik Sederhana (OHS) pada Sistem Pegas


Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k) dan diberi massa
pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik. Gaya
yang berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya Hooke. Gerak harmonik sederhana
disebabkan oleh gaya pemulih atau gaya balik linier (F), yaitu resultan gaya yang
arahnya selalu menuju titik kesetimbangan dan besarnya sebanding dengan
simpangannya, dimana arah gaya selalu berlawanan dengan arah simpangannya.
Gerak harmonik sederhana dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

a. Gerak harmonik sederhana linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak
osilasi air raksa/air dalam pipa U, gerak horizontal atau vertical dalam pegas,
dan sebagainya.

5
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
b. Gerak harmonik sederhana angular, misalnya gerak bandul, bandul fisis, osilasi
ayunan torsi, dan sebagainya.

Gerak harmonik sederhana pada pegas:

A. Pegas Horisontal

Gambar a. Sebuah benda


yang tertambat pada pegas di
atas meja licin, dengan
simpangan x diukur dari titik
kesetimbangan.

Salah satu sistem yang menunjukkan gejala Osilasi Harmonik Sederhana


(OHS) adalah sistem pegas yang ditunjukkan pada gambar. Pada keadaan
setimbang, pegas tidak melakukan gaya pada benda. Apabila benda
disimpangkan sejauh dari kedudukan setimbangnya, maka pegas akan
mengerjakan gaya seperti yang diberikan oleh Hukum Hooke.

Persamaan a.1

Keterangan :
Fx = gaya pegas (N)
k = konstanta pegas(N/m)
(k yang besar menunjukkan pegas kaku dan k yang kecil
menunjukkan pegas lunak)
x = perpindahan benda dari posisi kesetimbangannya (m).

Tanda minus pada Hukum Hooke timbul karena gaya pegas ini
belawanan arah dengan simpangan. Jika kita memilih x positif untuk
simpangan ke kanan, maka gaya yang dihasilkan akan bernilai negatif ( ke kiri
), begitu sebaliknya. Jika gaya pegas adalah satu-satunya gaya luar yang
bekerja pada benda, maka pada benda berlaku Hukum II Newton.

6
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015

F = ma

Persamaan a.2

Dengan menggabungkan persamaan a.1 dengan persamaan a.2, maka:

Atau :

Persamaan a. 3
(karakteristik gerak harmonik
sederhana)

Syarat gerak harmonik sederhana : bila percepatan sebuah benda


berbanding lurus dan arahnya dan berlawanan dengan simpangannya, benda
itu akan bergerak harmonik sederhana. Hal ini merupakan karakteristik
umum gerak harmonik sederhana dan bahkan dapat digunakan untuk
mengidentifikasi sistem-sistem yang dapat menunjukkan gejala gerak
harmonik sederhana.
B. Pegas Vertikal
Osilasi dari pegas vertikal pada dasarnya sama seperti pegas horizontal.
Karena adanya gaya gravitasi, panjang pegas vetikal dalam posisi setimbang
akan lebih panjang daripada pegas horisontal seperti pada gambar a.

Gambar b. pegas horizontal dan pegas vertikal

7
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Berbeda dengan pegas horizontal, pegas vertikal selain
dipengaruhi gaya pegas juga dipengaruhi gaya berat ( ), maka
dalam keadaan setimbang :
atau,

Jika dikaitkan dengan hukum kedua Newton, persamaan yang


diperoleh adalah :

Persamaan b.1

Dari persamaan di atas, dapat dicari persamaaan untuk gerak


harmonik sederhana, yaitu dengan cara menempelkan pena pada benda
yang tertambat pada pegas vertikal dan atur demikian rupa hingga pena
dapat menulis di atas secarik kertas, di kertas yang dapat digerakkan tegak
lurus terhadap osilasi seperti pada gambar c. Kemudian benda itu kita
simpangkan sejauh A dan kertas ditarik ke kiri dengan laju konstan
sewaktu melepaskan benda.

Gambar c. Sebuah benda


yang berosilasi pada
pegas vertikal.

Maka akan terlihat sebuah kurva sinusoidal dengan persamaan :

Persamaan b. 2
(definisi gerak harmonik sederhana)

Keterangan :
= amplitudo (m)
= fase gerak

8
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
= konstanta fase

dengan A, dan merupakan konstanta. Kecepatan dan percepatan


bernilai maksimum ketika fase geraknya bernilai 1.

Perhatikan bahwa: Perbedaan

penggunaan kosinus dan sinus tergantung kapan kita memilih .


Selama satu siklus gerak penuh, fase bertambah sebesar 2. Pada
akhir siklus, benda memiliki posisi dan kecepatan yang sama lagi, seperti
yang dimiliki pada permulaan siklus,
karena maka periode
dapat ditentukan dari kenyataan bahwa fase pada waktu adalah
ditambah fase pada waktu t :

Atau,

sehingga:

Persamaan b.3
Dari persamaan b. 3, maka diperoleh frekuensi sebagai:

Persamaan b .4

Dan diperoleh frekuensi sudut (lambang , satuan [rad/s] ) sebagai

berikut:

Persamaan b. 5
Konstanta fase bergantung pada . Jika ketika
maka dan sedangkan jika t = 0 dan x = 0,
akan bernilai atau , bergantung apakah naik atau turun pada

9
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Misalnya jika naik pada seperti gambar d , maka ,

dan

x T A

Gambar d. ( x = A cos t)

A
t

Gambar e. (x = A sin t)
Hubungan umum antara posisi awal dan konstanta A dan
diperoleh dengan menetapkan dalam persamaan b.2, maka :

Persamaan b. 6

Dari persamaan b. 6, dapat diketahui kecepatan dengan cara


menurunkan terhadap waktu :

10
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Persamaan b. 7
Dengan mendiferensialkan kecepatan, (persamaan b. 7) maka percepatan
dapat kita peroleh, yaitu:

Persamaan b. 8

Apabila kita bandingkan persamaan ini dengan persamaan b. 2


untuk massa pegas, maka merupakan penyelesaian

dari = jika frekuensi sudut berhubungan dengan

konstanta pegas k dan massa melalui:

Persamaan b. 9

Frekuensi dan periode massa pada pegas dengan demikian berhubungan


dengan gaya k dan massa m melalui :

f=

Persamaan b. 10

T=

Persamaan b. 11

Contoh Soal :

Sebuah partikel memiliki simpangan dengan


dalam meter dan t dalam sekon.
a. Berapakah amplitudo, frekuensi sudut, fasa awal, frekuensi, dan
periode?
b. Di manakah partikel pada t = 1 s?

11
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
c. Carilah kecepatan dan percepatan pada setiap t!
d. Carilah posisi dan kecepatan awal partikel!
Jawab:
a. x = 0,3 cos (2t + /6)
x = A cos (t + )
A = 0,3m
= 2 rad/s
= /6

b. Pada saat , posisi partikelnya adalah:

c. Kecepatan

d.
dan

4.1 Energi Osilasi Harmonik Sederhana pada Pegas


Bila sebuah benda berosilasi pada sebuah pegas, energi kinetik benda dan
energi potensial benda pegas berubah terhadap waktu, sementara Energi total (jumlah

12
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
energi kinetik dan energi potensial) konstan. Hal ini karena tidak ada gaya yang
mendisparsi energi tersebut.
Energi potensial sebuah pegas dengan konstanta gaya k yang terenggang sejauh
x dari kesetimbangan yaitu :

EP = Persamaan 4.1
Energi kinetik sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kelajuan v ialah :

EK =
Persamaan 4. 2
Energi total:
Persamaan 4.3

Ketika simpangan maksimum, , kecepatan nol, dan energi total:


Persamaan 4.5
(energi total dalam gerak
harmonik sederhana)
Persamaan ini memberikan sifat umum penting yang dimiliki gerak harmonik
sederhana:

Energi total dalam gerak harmonik sederhana berbanding lurus dengan


kuadrat amplitudo (Giancoli, 1998).

Pada simpangan maksimum, energi total awalnya adalah hanya energi potensial,
karena ketika disimpangan maksimum, benda berhenti sejenak untuk
berbalik arah, sehingga energi kinetiknya nol. Begitu benda bergerak kearah
kesetimbangan, energi kinetiknya bertambah karena kecepatan bertambah, dan energi
potensial sistemnya berkurang. Pada titik kesetimbangan, kelajuan benda maksimum,
energi potensialnya nol dan energi total sama dengan energi kinetiknya. Ketika
bergerak meninggalkan titik kesetimbangan, energi kinetiknya berkurang dan energi
potensialnya bertambah hingga benda lagi berada pada simpangan maksimumnya
benda itu berhenti sebentar sehingga energi kinetiknya nol dan energi potensialnya
maksimum lagi, begitu seterusnya berulang-ulang (Giancoli, 1998).

5. Osilasi Harmonik Sederhana (OHS) pada Bandul Sederhana.

13
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Contoh gerak osilasi yang juga sering kita jumpai adalah gerak osilasi bandul.
Bandul dikatakan mengalami gerak osilasi sederhana jika amplitudonya kecil.
Perhatikan gambar . Batasan sehingga bisa dikatakan bandul sederhana jika massa tali
dan juga massa yang digantungkan tidak terlalu besar. Sudut yang dibentuk antara tali
saat menyimpang maksimum dan geris vertikal dititik kesetimbangan harus lebih
kecil atau sama dengan 15. Dengan ukuran sudut seperti ini, maka tali busur yang
terbentuk akan menyerupai garis lurus atau dianggap garis lurus.
Bandul sederhana terdiri dari panjang tali L dan bermassa m memiliiki gaya
berat mg dan tegangan tali T dan merupakan sudut yang dibuat tali dengan garis
vertikal. Komponen utama gaya yang bekerja pada bandul adalah gaya gravitasi dan
tegangan tali. Komponen tangensial menyebabkan bandul bergerak bolak-balik, dan
tegangan tali menjadi gaya sentripetal yang mempertahankan posisinya.

Simpangan bandul sepanjang busur dinyatakan dengan:

s = L sin

Persamaan 1
Dengan demikian, jika gaya pemulih sebanding dengan s atau dengan , maka
gerak tersebut adalah gerak harmonis sederhana. Gaya pemulih adalah komponen
gaya berat yang merupakan tangen terhadap busur:

F = -mg sin

Persamaan 2

14
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015
Dimana tanda minus berarti bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan
dengan simpangan sudut . Jika komponen tangensial percepatan benda adalah

merupakan turunan kedua dari fungsi posisi , maka komponen tangensial hukum

kedua Newton adalah:

Persamaan 3

Dimana , maka:

= g sin s/L

Persamaan 4

Jika (s/L) kecil maka sin hampir sama dengan jika dinyatakan dalam radian.
Dari persamaan 4 akan diperoleh

=- Persamaan 5

Kita dapat melihat bahwa untuk sudutnya cukup kecil sehingga sin berlaku,
percepatan berbanding lurus dengan simpangan. Gerak bandul dengan demikian akan
mendekati gerak harmonik sederhana untuk simpangan kecil.

Berdasarkan hukum hooke, gaya pemulih adalah :

Untuk bandul sederhana gaya pemulihnya adalah : F = -mg

Karena , maka F = -mg

Dalam hubungannya dengan hukum Hooke sehingga k =

15
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015

, sehingga

maka : = atau Persamaan 6

Persamaan 6 disubstitusikan ke persamaan 5, maka didapat persamaan percepatan

bandul : Persamaan 7

Sedangkan untuk Periodenya adalah:

Persamaan 8

Dan untuk frekuensinya adalah :

Persamaan 9

Soal :
Sebuah pendulum jam besar berdetak sekali setiap 2 detik. (

Hitunglah :

a. Frekuensinya
b. Panjang pendulum

Jawab:

a. Frekuensi adalah banyaknya getaran dalam satu detik, jika pendulum melakukan
sekali getaran dalam 2 detik, maka getaran yang terjadi dalam 1 detiknya adalah
getaran per detik. Sehingga frekuensinya adalah 0,5 Hz.
b. Karena frekuensi sudah diketahui, maka panjang pendulum juga dapat diketahui.
Berdasarkan persamaan 9 di atas,

16
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D.C. 1998. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.


Suwarma. Tanpa tahun. Getaran, Gelombang, dan Bunyi. Tersedia pada
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/1981050320080
12IRMA_RAHMA_SUWARMA/7._getaran,_gelombang_dan_bunyi_%5B
Compatibility_Mode%5D.pdf. Diunduh pada 13 Februari 2015.
Hatimah, Husnul. 2015. Laporan Praktikum Osilasi Batang. Tersedia pada
https://www.academia.edu/7135695/Laporan_Praktikum_Osilasi_batang. Di Akses
pada 13 Februari 2015.

Rumus. 2012. Getaran Fisika dan Rumusnya. Pada


http://rumushitung.com/2014/01/12/getaran-fisika-dan-rumusnya/ .Diakses pada 13
Februari 2015.

Wikipedia. 2013. Gelombang Mekanik. Tersedia pada


http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_mekanik . Di akses pada 13 Februari 2015.

17
ADI SEPTIAWAN (16) AYU PUTRI NADI (12) KAWIASIH SETIANI (27)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA|UNDIKSHA 2015

18

Anda mungkin juga menyukai