Anda di halaman 1dari 58

Latihan Soal UTS

TPB ITB – Semester I

Apt. Yusy Novia, S.Si


Apt. Yusy Novia, S.Si
No. Elektron Jumlah elektron valensi Periode Golongan
valensi
1. s 1 sampai 2 n terbesar A
2. s dan p 3 sampai 8 n terbesar A
3. nsx(n-1)dy 3 n terbesar IIIB
4 IVB
5 VB
6 VIB
7 VIIB
8/9/10 VIIIB
11 IB
12 IIB

4. nsx(n-2)fy n=6 Lantanida


n=7 Aktinida

Apt. Yusy Novia, S.Si


Apt. Yusy Novia, S.Si
JARI – JARI ATOM

Jari-jari atom adalah jarak dari elektron terluar ke inti atom

Dalam satu periode dari kiri ke kanan → dalam satu periode dari kiri
ke kanan dengan jumlah kulit yang tetap namun nomor atom
semakin besar → semakin banyak proton dalam inti → gaya tarik
inti terhadap elektron pada kulit terluar semakin besar → elektron
semakin tertarik ke inti → jari-jari atom semakin kecil.

Apt. Yusy Novia, S.Si


JARI – JARI ATOM

Dalam satu golongan dari atas ke bawah atau semakin besar


periode → jumlah kulit atom semakin banyak → jarak antara inti
dengan elektron pada kulit terluar juga semakin besar
→ jari-jari atom semakin besar.

Apt. Yusy Novia, S.Si


JARI – JARI ATOM

Jari-jari atom semakin besar :


Dari kanan ke kiri
Dari atas ke bawah

Apt. Yusy Novia, S.Si


CONTOH SOAL

Tentukan urutan jari-jari atom dari unsur – unsur 14X, 17Y, dan 20Z
dari kecil ke besar!

Apt. Yusy Novia, S.Si


CONTOH SOAL
Konfigurasi elektron berdasarkan
aturan Aufbau :
Pengisian elektron dimulai dari tingkat
energi terendah (1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dst)
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
nomor atom menunjukkan jumlah
proton dan dalam keadaan netral
jumlah proton = jumlah elektron.
Apt. Yusy Novia, S.Si
No. Elektron Jumlah elektron valensi Periode Golongan
valensi
1. s 1 sampai 2 n terbesar A
2. s dan p 3 sampai 8 n terbesar A
3. nsx(n-1)dy 3 n terbesar IIIB
4 IVB
5 VB
6 VIB
7 VIIB
8/9/10 VIIIB
11 IB
12 IIB
4. nsx(n-2)fy n=6 Lantanida
n=7 Aktinida

Apt. Yusy Novia, S.Si


CONTOH SOAL
X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
14
Kulit valensi = 3s dan 3p
Periode = 3
Elektron valensi berada di s dan p yaitu 3s dan 3p → Gol. A
Jumlah Elektron valensi = 2 + 2 = 4
Golongan IVA

Apt. Yusy Novia, S.Si


CONTOH SOAL
Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
17
Kulit valensi = 3s dan 3p
Periode = 3
Elektron valensi berada di ns dan np yaitu 3s dan 3p → Gol. A
Jumlah Elektron valensi = 2 + 5 = 7
Golongan VII A

Apt. Yusy Novia, S.Si


CONTOH SOAL
Z : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
20
Kulit valensi = 4s
Periode = 4
Elektron valensi berada di ns yaitu 4s → Gol. A
Jumlah Elektron valensi = 2
Golongan II A

Apt. Yusy Novia, S.Si


CONTOH SOAL

IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA


3 X Y
4 Z
Urutan jari-jari atom dari kecil ke besar : Y < X < Z

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI

Energi ionisasi : energi yang diperlukan untuk melepas elektron dari


atom netral dalam wujud gas sehingga membentuk ion positif
dalam wujud gas.

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI

Dalam satu golongan, semakin ke atas nomor atom semakin kecil.


Dengan semakin kecilnya nomor atom, jari-jari atom semakin kecil
karena kulit atom semakin berkurang. Dalam satu golongan dari
bawah keatas atau semakin kecil periode, nilai energi ionisasi
semakin besar, karena jumlah kulit atom semakin sedikit
mengakibatkan jari-jari atom semakin kecil dan gaya tarik inti
terhadap elektron terluar menjadi lebih kuat, sehingga elektron
akan semakin sulit untuk terlepas.

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI

Dalam satu periode dari kiri ke kanan muatan inti semakin


meningkat, jumlah kulit tetap menyebabkan semakin besar gaya
tarik terhadap elektron ke inti dan jari – jari atom semakin kecil.
Oleh karena itu, semakin sulit untuk melepaskan elektron,
sehingga energi ionisasi semakin besar.

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI

Dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar. Namun terdapat


pengecualian :
Energi ionisasi Gol. IIIA (contoh : Al) < Gol. IIA (contoh Mg)
Energi ionisasi Gol VIA (contoh : S) < Gol. VA (contoh : P)
Konfigurasi elektron :
12Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2

13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI
Konfigurasi elektron :
15P : 1s2 2s 2 2p6 3s2 3p3

16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI

Eneri Ionisasi semakin besar :


Dari kiri ke kanan
Dari bawah ke atas
Pengecualian :
Gol. IIIA < Gol. IIA
Gol VIA < Gol. VA

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI

Tentukan urutan Energi Ionisasi dari unsur – unsur 14X, 17Y, dan 20Z
dari kecil ke besar!

IA IIIA IIA IVA VIA VA VIIA VIIIA


3 X Y
4 Z

Urutan Energi Ionisasi dari kecil ke besar : Z < X < Y

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI

Data energi ionisasi suatu unsur dapat digunakan untuk


memperkirakan golongan unsur dalam tabel sistem periodik unsur.
Berdasarkan data energi ionisasi untuk elektron ke-n dapat dilihat
pada elektron ke berapakah terjadi perubahan energi ionisasi yang
relatif sangat besar.
Terjadinya lonjakan perubahan energi ionisasi ini dikarenakan
transisi dari kondisi yang sebelumnya kurang stabil menjadi jauh
lebih stabil. Karena sudah stabil maka untuk melepaskan elektron
pada tingkat energi tersebut diperlukan energi yang jauh lebih
besar.
Apt. Yusy Novia, S.Si
ENERGI IONISASI

Suatu unsur periode ketiga memiliki energi pengionan (kJ/mol)


sebagai berikut :
EI1 EI2 EI3 EI4 EI5 EI6
1.012 1.903 2.910 4.956 6.278 22.230
Tuliskan konfigurasi elektron atom unsur ini dan sebutkan nama
unsurnya!

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI
EI1 EI2 EI3 EI4 EI5 EI6
1.012 1.903 2.910 4.956 6.278 22.230
Perubahan energi ionisasi Unsur :
EI2 – EI1 = 1903 – 1012 = 891 kJ/mol
EI3 – EI2 = 2910 - 1903 = 1007 kJ/mol
EI4 – EI3 = 4956 - 2910 = 2046 kJ/mol
EI5 – EI4 = 6278 – 4956 = 1322 kJ/mol
EI6 – EI5 = 22230 - 6278 = 15952 kJ/mol
Terjadi lonjakan energi ionisasi dari EI5 ke EI6, artinya setelah melepaskan 5
elektron unsur tersebut jauh lebih stabil (terlihat dari EI yang sangat besar)
Apt. Yusy Novia, S.Si
ENERGI IONISASI
Kestabilan itu didasarkan dari susunan elektron stabil seperti gas mulia (elektron
valensi 8 atau 2). Sehingga berdasarkan urutan pengisian elektron, kemungkinan
5 elektron yang dilepaskan merupakan "elektron valensi" dari atom tersebut dan
karena dinyatakan atom ini berada pada periode ke-3 maka dapat ditentukan
unsur ini termasuk golongan VA.

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI
Konfigurasi elektron berdasarkan
aturan Aufbau :
Pengisian elektron dimulai dari tingkat
energi terendah (1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dst)
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
nomor atom menunjukkan jumlah
proton dan dalam keadaan netral
jumlah proton = jumlah elektron.
Apt. Yusy Novia, S.Si
ENERGI IONISASI
Karena unsur ini termasuk dalam periode ke-3 maka jumlah kulit nya ada 3
kemudian elektron di kulit terluar ada 5 maka konfigurasi nya adalah
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
nomor atom = 15.

Apt. Yusy Novia, S.Si


ENERGI IONISASI

Fosfor (P)

Apt. Yusy Novia, S.Si


AFINITAS ELEKTRON
Afinitas elektron : Energi yang menyertai penyerapan elektron oleh suatu atom
dalam wujud gas untuk membentuk ion negatif.
Secara umum, kecenderungan periodik dari afinitas elektron kebalikan dari
jari-jari atom. Semakin kecil jari-jari atom, maka afinitas elektronnya
semakin besar. Sebaliknya, semakin besar ukuran suatu atom, maka
afinitas elektron makin kecil.
Jika jari-jari atom kecil, maka elektron valensi lebih dekat ke inti dan
akan merasakan pengaruh muatan inti efektif lebih kuat, akibatnya
jika elektron ditambahkan akan ditarik lebih kuat. Dengan demikian,
dalam golongan yang sama pada sistem periodik dari atas ke bawah
umumnya nilai afinitas elektron makin kecil.

Apt. Yusy Novia, S.Si


AFINITAS ELEKTRON
Dalam periode yang sama, dari kiri ke kanan, jari-jari atom makin
kecil akibat muatan inti efektif yang makin tinggi.
Hal ini menyebabkan afinitas elektron yang semakin negatif.
Pengecualian untuk unsur-unsur golongan IIA dan VA yang
memiliki konfigurasi elektron stabil (terisi penuh untuk Gol IIA,
dan setengah penuh untuk Gol VA), begitu juga dengan Gol. VIIIA.
Jadi, dalam periode yang sama dari kiri ke kanan,
afinitas elektron semakin besar.
Afinitas yang bertanda negatif artinya mudah menerima elektron
→ semakin negatif semakin mudah menerima elektron.

Apt. Yusy Novia, S.Si


AFINITAS ELEKTRON
Perhatikan data afinitas elektron berikut!
Unsur Afinitas Elektron
Be 240 kJ/mol
Cl - 349 kJ/mol
Pernyataan yang tepat untuk kedua unsur tersebut dalam mencapai kestabilan
adalah…
a. Ion Be- lebih stabil daripada atom Be
b. Ion Cl- lebih stabil daripada ion Be-
c. Atom Cl lebih stabil daripada ion Cl-
d. Atom Be lebih bersifat nonlogam
e. Atom Cl bersifat logam
Apt. Yusy Novia, S.Si
AFINITAS ELEKTRON
Afinitas yang bertanda negatif artinya mudah menerima elektron, semakin
negatif semakin mudah menerima elektron.
Sehingga Cl yang memiliki afinitas berharga negatif, lebih mudah menerima
elektron dari pada Be.
Cl + e− → Cl−
Karena Cl mudah menerima elektron, maka ion Cl- akan lebih stabil.

Apt. Yusy Novia, S.Si


AFINITAS ELEKTRON
Perhatikan data afinitas elektron berikut!
Unsur Afinitas Elektron
Be 240 kJ/mol
Cl - 349 kJ/mol
Pernyataan yang tepat untuk kedua unsur tersebut dalam mencapai kestabilan
adalah…
a. Ion Be- lebih stabil daripada atom Be
b. Ion Cl- lebih stabil daripada ion Be-
c. Atom Cl lebih stabil daripada ion Cl-
d. Atom Be lebih bersifat nonlogam
e. Atom Cl bersifat logam
Apt. Yusy Novia, S.Si
AFINITAS ELEKTRON
Urutkan afinitas elektron yang semakin membesar dari 4Be, 6C, 8O, 9F dan
10Ne.

Apt. Yusy Novia, S.Si


AFINITAS ELEKTRON
Konfigurasi elektron berdasarkan
aturan Aufbau :
Pengisian elektron dimulai dari tingkat
energi terendah (1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dst)
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
nomor atom menunjukkan jumlah
proton dan dalam keadaan netral
jumlah proton = jumlah elektron.
Apt. Yusy Novia, S.Si
AFINITAS ELEKTRON
No. Elektron Jumlah elektron valensi Periode Golongan
valensi
1. s 1 sampai 2 n terbesar A
2. s dan p 3 sampai 8 n terbesar A
3. nsx(n-1)dy 3 n terbesar IIIB
4 IVB
5 VB
6 VIB
7 VIIB
8/9/10 VIIIB
11 IB
12 IIB
4. nsx(n-2)fy n=6 Lantanida
n=7 Aktinida

Apt. Yusy Novia, S.Si


AFINITAS ELEKTRON
Urutkan afinitas elektron yang semakin membesar dari 4Be, 6C, 8O, 9F dan
10Ne.

4Be : 1s2 2s2 8O : 1s 2 2s2 2p4


Golongan : IIA Golongan : VIA
Periode : 2 Periode : 2
2 2s2 2p2 F : 1s 2 2s2 2p5
6C : 1s 9
Golongan : IVA Golongan : VIIA
Periode : 2 Periode : 2

Apt. Yusy Novia, S.Si


AFINITAS ELEKTRON
Urutkan afinitas elektron yang semakin membesar dari 4Be, 6C, 8O, 9F dan
10Ne.

IA IIIA IIA IVA VIA VA VIIA


2 Be C O F

Afinitas Elektron: Ne < Be < C < O < F

Apt. Yusy Novia, S.Si

Anda mungkin juga menyukai