Anda di halaman 1dari 14

26. Jelaskan arti potensial ionisasi !

Jawaban: Potensial ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan electron
yang terikat paling lemah dari suatu atom dalam keadaann gas.

27. Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi potensial ionisasi?

Jawaban: Faktor factor yang mempengaruhi potensial ionisasi, yaitu :

1. ukuran atom

2. muatan inti

3. efek lindung ( screening effect ) electron pada lintasan inti yang lebih
dalam

4. jenis orbital yang ditempati electron yang dapat dilepaskan.

28. Jelaskan arti screening effect. Jelaskan mengapa screening effect dapat
mempengaruhi potensial ionisasi!

Jawaban: Screening effect merupakan efek yang timbul karena gaya tolak menolak
antara elektron yang menutupi inti dengan elektron di kulit terluar. Efek ini
dapat menjelaskan bagaimana jari-jari atom semakin bernilai besar pada
atom yang memiliki periode yang semakin bertambah namun jari-jari atom
akan semakin kecil apabila bertambah golongannya.

Screening effect mengimbangi kenaikan nomor atom karena


bertambahnya muatan inti, sehingga unsur-unsur dalam satu golongan dalam
tabel sistem periodik unsur, elektron valensinya relatif konstan atau naik
sangat sedikit.

29. Hitung besarnya muatan inti efektif, Z* terhadap elektron terluar atom:
a. 33As b. 19K c. 17Cl d. 10Ne
Jawaban:

33As 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3

Z* = Z

Z* = 33 [(0,35 x 4) + (1,00 x 28)]

Z* = 3,60
19 K 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

Z* = Z

Z* = 19 (0,85 x 8 + 1,00 x 10)

Z* = 2,20

17 Cl 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Z* = Z

Z* = 17 [(0,35 x 6) + (0,85 x 8) + (1 x 2)]

Z* = 17 10,9

Z* = 6,10

10 Ne 1s2 2s2 2p6

Z* = Z

Z* = 10 [(0,35 x 7) + (1,00 x 2)]

Z* = 10 (2,45 + 2,00)

Z* = 5, 55

30. Diskusikan bagaimana perubahan energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode
dan dalam satu golongan?

Jawaban :

Dalam satu golongan, energi ionisasi dari atas ke bawah semakin


berkurang, karena unsur yang memiliki jumlah kulit yang lebih banyak
memilki elektron terluar yang jaraknya jauh dari inti sehingga gaya tarik
inti terhadap elektron akan semakin kecil dan elektron tersebut dapat
dengan mudah lepas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa energi
yang dibutuhkan untuk melawan gaya tarik inti terhadap elektron semakin
kecil, begitu juga dengan energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron terluarnya juga semakin kecil.

Dalam satu periode, energi ionisasi dari kiri ke kanan semakin


bertambah, karena unsur yang berada di sebelah kanan cenderung menarik
elektron, maka kulit terluarnya akan semakin sukar dilepas. Sehingga
dibutuhkan energi ionisasi yang lebih besar untuk dapat melepaskan
elektron.

31. Jelaskan dan berikan alasan yang sesuai untuk pernyataan berikut.

a. Potensial ionisasi kedua litium amat sangat tinggi dibandingkan


potensial ionisasi pertamanya.

b. Potensial ionisasi Be dan B (dalam elektron volt) adalah:

I1 I2 I3 I4

Be 9,3 18,2 153,9 217,7

B 8,3 25,1 37,9 259,7

(i) Potensial ionisasi pertama B kurang dari Be.

(ii) Terjadi lompatan yang besar pada potensial ionisasi Be


dari 18,2 menjadi 153,9 dibandingkan pada B dari 25,1 menjadi 37,9.

c. Pada umumnya potensial ionisasi dalam satu periode dari kiri ke kanan
bertambah, tetapi potensial ionisasi pertama N lebih besar daripada O.
Demikian juga untuk Be dan B.

d. Potensial ionisasi neon lebih besar daripada unsur berikutnya (Na).

e. Potensial ionisasi beberapa isoelektronik, yaitu: H, He +, Li2+ dan Be3+


berturut-turut adalah 13,6; 54,4; 122,4; dan 217,7 eV.

f. Potensial ionisasi Al lebih rendah dari Mg.

Jawaban :
a. Dengan menggunakan konsep muatan inti efektif, berkurangnya jumlah
elektron dari potensial pertama ke potensial kedua, maka muatan inti efektif
akan bertambah. Hal itu menyebabkan gaya tarik menarik antara inti dengan
elektron terluar juga bertambah. Sehingga potensial ionisasi kedua litium
amat sangat tinggi dibandingkan potensial ionisasi pertamanya
b. (i) Potensial ionisasi pertama B kurang dari Be karena pada saat
potensial ionisasi pertama B melepas n=2 yaitu orbital 2s2 ke 2s1 sedangkan
Be melepas n=2 yaitu orbital 2p1 ke 2s2
(ii) Terjadi lompatan yang besar pada potensial ionisasi Be dari 18,2
menjadi 153,9 dibandingkan pada B dari 25,1 menjadi 37,9. Hal ini
dikarenakan I3 pada atom Be, elektron yang dilepas berasal dari n yang
rendah (n=1), yaitu elektron pada orbital 1s. Sedangkan I 3 pada atom B,
elektron yang dilepas berasal dari n yang lebih tinggi (n=2).
c. Potensial ionisasi pertama N lebih besar daripada O karena N lebih sulit
melepas elektron dari orbital penuh 2p, sedangkan O lebih mudah melepas
elektron pada orbital 2p yang terisi sebagian. Jadi potensial ionisasi N lebih
tinggi daripada O.Demikian juga untuk Be dan B karena Be lebih sulit
melepas elektron dari orbital penuh 2s, sedangkan B dengan mudah melepas
elektron dari orbital 2p yang terisi sebagian. Jadi potensial ionisasi Be lebih
tinggi dari pada B. (catatan : Be dan B mempunyai bilangan kuantum yang
sama, n=2)
d. Potensial ionisasi neon lebih besar daripada unsur berikutnya (Na) karena
atom Na (1s22s22p6, 3s1) lebih mudah melepas elektron terluarnya yang
berada pada kulit ke-3 (n=3), daripada atam Ne (1s 22s22p6) yang lebih sulit
melepas elektron terluarnya yang berada pada kulit ke-2 (n=2). Hal ini
dikarenakan pelepasan elektron Na pada orbital 3s hanya membutuhkan
sedikit energi dibanding elektron Ne yang berada pada orbital 2p sehingga
potensial ionisasi Ne lebih besar daripada Na. Pada atom Na, elektron akan
dilepas dari orbital 3s cukup efektif disaring oleh dua elektron pada kulit
pertama dan delapan elektron pada kulit ke-2, sedangkan pada atom Ne
elektron yang dilepas dari orbital 2p tidak efektif disaring oleh kelima
elektron lainnya yang berada pada orbital 2p.
e. Potensial ionisasi beberapa isoelektronik, yaitu: H, He +, Li2+ dan Be3+
berturut-turut adalah 13,6; 54,4; 122,4; dan 217,7 eV. Sehingga dapat
diketahui bahwa kation dibentuk melalui pelepasan elektron dari atom atau
kation satu per satu. Dengan berkurangnya jumlah elektron, maka muatan
inti efektif akan bertambah dari M (g) sampai sampai M n+ (g). Dengan
bertambahnya muatan inti efektif berarti gaya tarik- menarik antara inti
dengan elektron terluar juga bertambah. Dengan menggunakan konsep
muatan inti efektif tersebut dapat disimpulkan bahwa urutan besarnya harga
potensial ionisasi sebagai berikut :
H < He+ < Li2+ < Be3+
f. Potensial ionisasi Al lebih rendah dari Mg karena elektron Mg yang dilepas
berada pada orbital 3s yang terisi penuh sedang elektron Al yang dilepas
berada pada orbital 3p yang terisi sebagian.

32. Mengapa potensial ionisasi ion-ion elektronik berikut meningkat : He + = 13,6 eV,
Li2+ = 54,4 eV, dan Be2+ = 217,7 eV. Jelaskan!

Jawaban :
Meningkatnya potensial ionisasi ion-ion elektrolit dikarenakan potensial
ionisasi ion ion elektronik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1 Muatan Inti Efektif
Semakin besar muatan inti efektif, semakin banyak energi (potensial
ionisasi) yang dibutuhkan untuk melepas elektron pada kulit terluar. Jadi
semakin besar muatan inti efektif, semakin besar pula potensial ionisasinya.
2 Ukuran Atom (r)
Semakin bertambah r, maka elektron terluar semakin mudah dilepas.
Jadi semakin bertambah ukuran atom, semakin rendah potensial ionisasinya.
3 Efek saringan
Semakin besar efek saringan yang bekerja pada elektron terluar, semakin
berkurang pula gaya tarik inti sehingga semakin kecil energy yang
dibutuhkan (potensial ionisasi) untuk melepas elektron terluarnya. Jadi
bertambahnya efek saringan mengakibatkan menurunnya potensial ionisasi.
4 Orbital setengah penuh dan orbital penuh
Menurut aturan Hund, orbital-orbital setengah penuh (ns1, np3, nd5) atau
penuh (ns2, np6, nd10) lebih stabil dan memerlukan energy yang lebih besar
untuk melepas elektron dari orbital-orbital tersebut.
5 Sifat orbital
Sifat orbital yang ditempati oleh elektron valensi yang akan dilepas juga
mempengaruhi besarnya potensial ionisasi. Untuk melepaskan elektron pada
orbital f jauh lebih mudah sedangkan untuk melepas elektron pada orbital s
adalah yang paling sulit.

33. Jelaskan hubungan antara keelektronegatifan dengan potensial ionisasi!

Jawaban :

Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung berkurang dari atas ke


bawah Dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke bawah.
Sedangkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan.
Hal ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan inti semakin besar yang
mengakibatkan gaya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin besar
sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk melepaskan elektron pada
kulit terluar. Energi yang besar tersebut merupakan inti dari konsep
keelektronegatifan

34. jelaskan variasi afinitas elektron dalam satu periode dan satu golongan!

Jawaban :

- Variasi afinitas elektron dalam satu periode

Dalam satu periode, afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan.

- Variasi afinitas elektron dalam satu golongan

Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung bertambah dari bawah ke atas.

35. Jelaskan mengapa keelektronegatifan halogen berikut berkurang sesuai urutan:

F > Cl > Br > I > At

Jawaban:
9 F=27 eletron valensi = 7

Periode (jumlah kulit) = 2

17 Cl = 2 8 7 elektron valensi = 7

Periode (jumlah kulit) = 3

35 Br = 2 8 18 7 elektron valensi = 7

Periode (jumlah kulit) = 4

53 I = 2 8 18 18 7 elektron valensi = 7

Periode (jumlah kulit) = 5

Keelektronegatifan halogen berkurang dikarenakan : ukuran atom untuk


segolongan dari atas ke bawah ukuran atom semakin besar , dengan demikian
semakin kecil ukuran suatu atom semakin besar kecenderungannya untuk
menarik pasangan elektron. Jadi semakin kecil ukuran atom semakin besar
keelektronegatifannya begitupun sebaliknya jika ukuran aton semakin besar amka
keelektronegatifannya semakin kecil.Banyaknya jumlah kulit dalam. Atom
dengan banya kulit dalam (kulit antara t inti dan kulit terluar) mempunyai
keelktronegatifan yang kecil di bandingkan dengan atom sedikit kulit dalam.

36. Nyatakan perbedaan antara keelektronegatifan dengan afinitas elektron!

Jawaban :

Perbedaan keelektronegatifan dengan afinitas elektron

Pembeda Keelektronegatifan Afinitas Elektron

Definisi Kecenderungan relatif Sejumlah energi yang dilepas bila


(kemampuan /daya) suatu atom suatu atom dalam keadaan dasar
untuk menarik pasangan elektron berwujud gas menerima elektron dari
yang digunakan untuk berikatan luar sehingga menjadi anion
lebih dekat ke atom tadi

Faktor-faktor 1. Ukuran atom : Semakin kecil 1. Jari-jari atom : Semakin kecil atom,
yang ukuran atom semakin besar semakin besar afinitas elektronnya.
mempengaruhi keelektronegatifannya
2. Muatan inti efektif : Atom dengan
2. Jari-jari atom muatan inti efektif yang besar
mempunyai afinitas elektron yang
Gol IA : besar juga

H Cs 3. Konfigurasi elektron
Keelektronegatifan berkurang Gol IIA : A=0

Gol IIA : N dan P : Memiliki nilai A yang


sangat kecil, N = +20,1 kJ/mol dan P
Li F = %74 kJ/mol

Keelektronegatifan bertambah Halogen : Memiliki A yang sangat


besar
3. Banyaknya Kulit dalam : Atom
dengan lebih banyak kulit dalam Gas mulia : A=0
mempunyai keelektro-negatifan yang
lebih kecil

4. Muatan ion : keelektro-negatifan


bertambah seiring dengan
bertambahnya tingkat oksidasi positif

5. Banyaknya atom dan jenis atom


yang berikatan

6. Energi ionisasi dan afinitas


elektron : Atom yang mempunyai
energi ionisasi dan afinitas elektron
tinggi juga memiliki
keelektronegatifan yang tinggi

7. Jenis hibridisasi : Besarnya


keelektronegatifan akan ber-tambah
bila karakter s dalam orbital hibrida
bertambah

Kecenderungan Dalam satu periode : Dari kiri ke Dalam satu periode : Dari kiri
periodik kanan keelektronegatifan kekanan afinitas elektron bertambah.
bertambah. Pengecualian untuk Li, Be, N, Ne ,
Na, Mg, P, dan Ar
Dalam satu golongan :
keelektronegatifan berkurang dari Dalam satu golongan : Afinitas
atas kebawah. elektron berkurang dari atas
kebawah.

Penerapan a. Kecenderungan unsur membentuka. Sifat kimia


kation dan anion
b. Presentase sifat ionik dalam ikatan
b. Daya mereduksi dan mengoksidasi kovalen polar
unsur
c. Sifat sam dan basa molekul larutan
c. Sifat logam dan non logam XOH

d. Kestabilan dan kereaktifan relatif


d. Hubungan diagonal
unsur-unsur e. Sudut ikatan

f. Mekanisme hidrolisis

g. Tata nama senyawa biner

h. Perhitungan panjang ikatan

37. Urutkan kenaikan besarnya keelektronegatifan unsur-unsur berikut dan berikan


alasannya:

6 C, 7N, 8O

Jawaban :

Keelektronegatifan O > N > C

Alasan nya adalah :

1. Sekala pauling O lebih besar dari pada N dan O, sedangkan N memiliki skala
pauling lebih besar dari pada C. Yakni O memiliki skala 3.5 , N memiliki skala
3.0, dan O memiliki skala 2.5. Semakin besarnya skala pauling suatu unsur
maka unsur tersebut akan makin elektronegatif atau mudah mengikat elektron.

2. Berdasarkan besar jari- jari atomnya, unsur O memiliki jari-jari atom yang
lebih kecil daripada unsur N dan C. Unsur O memiliki jari-jari atom sebesar
0.73A, unsur N sebesar 0.75A, dan unsur C sebesar 0.77A. Sehingga unsur O
lebih besar kecenderungan untuk menarik pasangan elektron dibandingkan
dengan unsur N dan unsur C. Jadi semakin kecil ukuran atom maka semakin
besar keelektronegatifannya.

38. Jelaskan bahwa prosentase karakter ionik suatu ikatan berkaitan dengan perbedaan
keelektronegatifan atom-atom yang berikatan.

Jawaban :

Pada dua atom A dan B diikat secara kovalen polar (A+ - B- atau
disderhanakan menjadi A-B), besarnya sifat ion tergantung pada beda
keelektronegatifan A dan B. Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya
(xA-xB), semakin besar pula sifat ikatan ion dari molekul A-B.
39. Tuliskan arti kepolaran suatu ikatan kovalen ?

Jawaban :

Arti kepolaran suatu ikatan kovalen yaitu jika ada ikatan yang sedikit bersifat
ion dan berbeda keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran suatu
senyawa yang menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih ke salah satu unsur
sehingga membentuk dipol

40. Tuliskan arti ikatan kovalen non-polar dan kovalen polar. Berikan contohnya ?

Jawaban :

Ikatan kovalen polar : Ikatan yang terbentuk dari dua atom tak sejenis,
perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa.
Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan
elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol.
Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa menjadi polar.

Contohnya :

H dan Cl mempunyai perbedaan keelektronegatifan (H = 2,1 dan Cl =


3,0). Pasangan elektron yang digunakan untuk berikatan tidak terletak di
tengah-tengah jarak antara kedua inti atom pembentuknya (H dan Cl), akan
tetapi berada lebih dekat dengan atom yang lebih tinggi afinitas elektronya
(Cl). Pasangan elektronya yang berada lebih dekat dengan atom tersebut (Cl)
sedikit bermuatan negatif ( diberi tanda - ) sedang atom lainya yang kurang
elektronegatif (H) menjadi sedikit bermuatan positif ( diberi tanda + ). Jadi
pada molekul HCl mengandung dua kutub yang berlawanan, yaitu H + dan
Cl - . Ikatan yang sedikit bersifat ion ini disebut ikatan kovalen polar

Ikatan kovalen non-polar : ikatan kovalen yang terbentuk dari pasangan


elektron yang berasal dari atom-atom yang sejenis mempunyai
keelektronegatifan yang sama atau perbedaan kelektronegatifan nol. Jadi
pasangan elektron yang digunakan untuk berikatan terletak ditengah-tengah
antara kedua inti atom tersebut

Contohnya :

H dan H mempunyai perbedaan keelektronegatifan (H = 2,1 dan H =


2,1), maka beda keelektronegatifan H2 = 0, = 0 sehingga memiliki bentuk
molekul simetri

41. Faktor apa saja yang mempengaruhi kepolaran atau ikatan kovalen?
Jawaban :

1. Keelektronegatifan

2. Harga momen dipol

3. Momen ikatan

4. Hibridisasi

5. Momen pasangan elektron bebas

42. Keelektronegatifan timah dan klor masing-masing 1,8 dan 3,0. Prediksikan sifat
ikatan yang terbentuk dari kedua atom tersebut.

Jawaban :

Ikatan Ion. Karena keelektrogetifan dari timah dan klor mempunyai


perbedaan yang besar (Sn = 1,8 dan Cl = 3,0). Pasangan electron yang digubakan
untuk berikatan sepenuhnya diserahkan pada atom yang lebih elektronegatif (Cl).
Akibatnya atom yang lebih elektronegatif menjadi bermuatan negatif (-) dan
atom yang kurang elektronegatif menjadi bermuatan positif (+) dan ikatannya
ditunjukkan sebagai Sn+Cl-. Sehingga keduanya mempunyai sifat ikatan ion.

43. Manakah molekul berikut yang lebih bersifat kovalen ? (a) H 2O atau H2S (b)
BaCl2 atau BCl3

Jawaban :

a. H2O

Ikatan antara Oksigen dengan hidrogen yang memiliki perbedaan


elektronegativitas 1.24, yang berbeda diantara 0,5-1,7 maka ikatan yang
terjadi ialah ikatan kovalen polar. Karena jenis ikatannya ialah kovalen polar
dan perbedaan elektronegativitasnya tidak terlalu kecil, maka pada H2O
oksigen memiliki sedikit muatan negatif dan hidrogen memiliki sedikit
muatan positif. Karena transfer elektron pada senyawa H 2O tidak benar-
benar terjadi penuh maka muatan yang ditransfer bukan +1/-1 melainkan
ditunjukkan dengan simbol + (delta plus ) dan - ( delta minus ) yaitu
muatan positif/negatif parsial.

b. BCl3
44. Jelaskan apa yang dimaksud hubungan diagoanal pada pasangan unsur berikut :
(a) Li dan Mg, (b) Be dan Al, dan (c) B dan Si

Jawaban :

Hubungan diagonal adalah hubungan antara 2 atom yang memiliki sifat


yang hampir sama

a. Hubungan diagonal yang dimiliki Li dan Mg adalah hubungan antara Li dan


Mg apabila dilihat dari sifat keelektronegatifan memiliki sifat yang hampir
sama jika dibandingkan dengan Be, yaitu sama-sama memiliki
keelektronegatifan yang kecil, dikarenakan bahwa keelektronegatifan unsur-
unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan bertambah dan dalam satu
golongan dari atas kebawah berkurang. Jadi, Li memiliki keelektronegatifan
lebih kecil jika dibandingan dengan Be ( Li < Be) dan Be lebih
elektronegatif dibandingkan dengan Mg ( Be > Mg ).

b. Hubungan diagonal yang dimiliki Be dan Al adalah hubungan antara Be dan


Al apabila dilihat dari sifat jari-jari atom memiliki sifat jari-jari atom yang
hampir sama jika dibandingkan dengan Mg yaitu sama-sama memiliki jari
jari yang kecil jika dibandingkan dengan Mg , dikarenakan jari-jari atom
dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil dan dalam satu golongan
dari atas kebawah semakin besar. Jadi, Mg memiliki jari-jari atom lebih
besar dibandingkan dengan Be ( Mg > Be) dan Al memiliki jari-jari atom
lebih kecil jika dibandingkan dengan Mg ( Al < Mg ).

c. Hubungan diagonal yang dimiliki B dan Si adalah hubungan antara B dan Si


apabila dilihat dari afinitas elektron memiliki sifat yang hampir sama jika
dibandingkan dengan Al yaitu memiliki afinitas elktron lebih besar fika
dibandingkan Al, dikarenakan bahwa afinitas elektron unsur-unsur dalam
satu periode dari kiri ke kanan bertambah dan dalam satu golongan dari atas
kebawah semakin berkurang. Jadi, B memiliki afinitas elektron lebih besar
jika dibandingan dengan Al ( B > Al) dan Si memiliki afinitas elektron lebih
besar dibandingkan dengan Al ( Si > Al ).
45. Jelaskan:
a. Sudut ikatan HXH (X = O, S, Se) dalam hidrida H 2O, H2S dan H2Se
berturut-turut 104,27o; 92,16o, dan 91o.
b. Sudut HNH dan HOH dalam NH3 dan H2O berturut-turut adalah
106,45 dan 104,27o.
o

Jawaban :

Sudut ikatan HXH (X=O, S, Se) dalam hidrida H 2O H2S dan H2Se jumlahnya
semakin berkurang karena berkurangnya keelektronegatifan atom pusat.
Pasangan elektron yang berikatan pada HXH pada molekul H 2O H2S dan H2Se
semakin menjauhi atom pusat dan lebih mendekati atom H. Lebih
mendekatnya pasangan elektron ke atom H ini mengakibatkan tolak menolak
antar pasangan elektron yang berikatan (bp) dengan pasangan elektron bebas
(lp) semakin besar. Bertambahnya tolakan bp-lp menyebabkan pasangan
elektron saling berdekatan satu sama lain dan menyebabkan penurunan sudut
ikatan. Dapat dilihat pada sudut ikatan H2O H2S dan H2Se berturut turut
104,270, 92,160, 910 terjadi penurunan sudut ikatan.

Sudut ikatan HNH dan HOH (X=O, S, Se) dalam NH 3 dan H2O berturut turut
adalah 106,450 dan 104,270 jumlahnya semakin berkurang karena berkurangnya
keelektronegatifan atom pusat. Sama seperti penjelasan pada HXH, pasangan
elektron yang berikatan pada HOH dan HNH pada molekul NH 3 dan H2O
semakin menjauhi atom pusat dan lebih mendekati atom H. Dapat dilihat pada
sudut HNH dan HOH dalam NH3 dan H2O berturut turut adalah 106,450 dan
104,270 terjadi penurunan sudut ikatan.

46. Buktikan melalui penerapan muatan inti efektif, bahwa:


a. potensial ionisasi Ca Ca+ lebih kecil dari Ca+ Ca2+
b. jari-jari atom Cl lebih pendek dari atom S
c. jari-jari ion Cl lebih pendek dari ion S2

Jawaban :

a. Semakin kecil jari-jari atom, potensial ionisasinya cenderung semakin


besar. Hal ini karena semakin kecil jari-jari atom, akan semakin kuat suatu
elektron ditarik oleh inti atom sehingga diperlukan energi yang lebih besar
untuk melepaskan elektron tersebut.

Ada beberapa perkecualian yang perlu diperhatikan. Golongan IIA, VA,


dan VIIIA ternyata mempunyai energi ionisasi yang sangat besar, bahkan
lebih besar dari pada energi ionisasi unsur di sebelah kanannya, yaitu IIIA
dan VIA. Hal ini terjadi karena unsur-unsur golongan IIA, VA, dan VIIIA
mempunyai konfigurasi elektron yang relatif stabil, sehingga elektron sukar
dilepaskan.

b. Jari-jari atom Cl lebih pendek dari atom S

Ukuran Jari-Jari Atom, semakin ke kanan dalam satu periode, jari-jari atom
semakin kecil akibat tarikan muatan inti efektif yang semakin membesar, dan
dalam satu golongan semakin ke bawah semakin besar karena tarikan muatan
inti efektif yang mengecil.

c. Jari-jari ion Cl- lebih pendek dari ion S2-

Energi ionisasi kecil = mudah melepaskan elektron

Energi ionisasi besar = sukar melepaskan elektro

Semakin ke kanan dalam satu periode, semakin besar energi ionisasinya,


semakin ke bawah dalam satu golongan energi ionisasinya semakin kecil.

Kesimpulan :

1 Semakin panjang jari-jari atom maka semakin kecil energi ionisasinya.


2 Semakin pendek jari-jari atom semakin besar energi ionisasi.

3. Dalam satu golongan atas ke bawah jari-jari atom semakin panjang dan energi
ionisasi semakin kecil.

4. Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari semakin pendek dan energi
ionisasi semakin besar.

47. Jelaskan arti screening effect. Jelaskan mengapa screening effect dapat mempengaruhi
potensial ionisasi ?

Jawaban :

Screening effect atau yang biasa disebut shielding effect atau efek saringan
adalah berkurangnya gaya tarik inti terhadap elektron valensi karena adanya
elektron yang berada diantara inti dan elektron valensi. Sedangkan hubungan
antara screening effect dengan potensial ionisasi adalah besarnya efek saringan
menentukan gaya tarik antara inti dengan elektron terluar. Semakin besar efek
saringan yang bekerja pada elektron terluar, semakin berkurang pada gaya tarik
inti sehingga semakin kecil energy yang dibutuhkan untuk melepas ion
terluarnya. Jadi bertambahnya efek saringan mengakibatkan menurunya
potensial ionisasi.

48. jelaskan dan berikan alasan yang sesuai untuk pernyataan: potensial ionisasi natrium
lebih rendah daripada unsur neon !

Jawaban :

Atom Na (1s22s2p6., 3s) lebih mudah melepas elektron terluarnya yang


berada pada kulit ke 3 (n=3), daripada atom Ne (1s 22s2p6) yang lebih sulit
melepas elektron terluarnya yang berada pada kulit ke 2 (n=2). Hal ini
dikarenakan pelepasan elektron Na pada orbital 3s hanya membutuhkan sedikit
energy dibanding elektron Ne yang berada pada orbital 2p sehingga potensial Ne
lebih besar daripada Na.

49. Jelaskan pernyataan berikut sesuai dengan berkurangnya sudut ikatan : Sudut
ikatan HXH (X = O, S, Se) dalam hidrida H 2O, H2S dan H2Se berturut-turut
104,27 , 92,16 , 91

Jawaban :

Dalam hidrida golongan V1A yaitu: O, S, Se berkurang dari <H-O-H sampai


<H-Se-H seiring dengan berkurangnya keelektronegatifan atom pusat dari O
sampai Se. Pasangan elektron yang berikatan pada X-H pada molekul H2X
semakin menjauhi atom pusat dan lebih mendekat ke atom H. Hal ini
mengakibatkan tolak menolak antara pasangan electron yang berikatan (bp)
dengan pasangan electron bebasnya (lp) semakin besar. Bertambahnya tolakan
bp-lp ini menyebabkan pasangan elektron yang berikatan saling berdekatan satu
dengan yang lainnya, sehingga terjadi penurunan sudut ikatan dari H 2O sampai
H2Se.

50. Buktikan melalui penerapan muatan inti efektif, bahwa jari-jari ion F - lebih
pendek dari ion O2-

Jawaban :

Dalam penerapan muatan inti efektif jari-jari ion bertambah mulai dari
uninegatif (F-, Cl-, Br-, dan I-) ke dinegatif (O2-,S2-, Se2-, Te2-). Jadi ion oksida
lebih panjang dari ion florida , karena O 2- mempunyai 1 proton lebih sedikit dari
F-, dan e- lebih tersebar luas dalam O2-.

Anda mungkin juga menyukai