Anda di halaman 1dari 5

Energi Ionisasi

= 2370 kJ mol-1) secara normal tidak membentuk ion positif karena


besarnya energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron.

Ditulis oleh Jim Clark pada 03-01-2009

Pola energi ionisasi pertama pada tabel periodik

Halaman ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan energi ionisasi


pertama, dan kemudian mengamati kecenderungannya pada tabel
periodik dalam satu periode dan golongan. Anda dianggap telah
memahami tentang orbital atom sederhana, dan dapat menuliskan
struktur elektron untuk atom yang sederhana.

20 unsur pertama

Mendefinisikan energi ionisasi pertama


Definisi
Energi ionisasi pertama merupakan energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron terluar (paling mudah lepas) dari satu mol atom
dalam wujud gas untuk menghasilkan satu mol ion gas dengan muatan
1+.
Hal ini lebih mudah dipahami dalam bentuk simbol.

Energi ionisasi pertama menunjukkanperiodicity. Itu artinya bahwa


energi ionisasi bervarisi dalam suatu pengulangan jika anda bergerak
sepanjang tabel periodik. Sebagai contoh, lihatlah pola dari Li ke Ne,
dan kemudian bandingkan dengan pola yang sama dari Na ke Ar.
Variasi pada energi ionisasi pertama ini dapat dijelaskan melalui
struktur dari atom yang terlibat.

Pada penggambaran di atas, energi ionisasi pertama diartikan sebagai


energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan per mol X.

Faktor yang mempengaruhi energi ionisasi

Yang perlu diperhatikan pada persamaan di atas

Energi ionisasi merupakan ukuran energi yang diperlukan untuk


menarik elektron tertentu dari tarikan inti. Energi ionisasi yang tinggi
menunjukkan tarikan antara elektron dan inti yang kuat.

Simbol wujud zat (g) penting. Pada saat anda membahas energi
ionisasi, unsurnya harus dalam wujud gas.

Besarnya tarikan dipengaruhi oleh:

Energi ionisasi dinyatakan dalam kJ mol-1 (kilojoules per mole).


Nilainya bervariasi dari 381 (yang sangat rendah) hingga 2370 (yang
sangat tinggi).
Semua unsur memiliki energi ionisasi pertama bahkan atom yang
tidak membentuk ion positif pada tabung reaksi. Helium (E.I pertama

Muatan inti
Makin banyak proton dalam inti, makin positif muatan inti, dan makin
kuat tarikannya terhadap elektron.
Jarak elektron dari inti

Jarak dapat mengurangi tarikan inti dengan cepat. Elektron yang dekat
dengan inti akan ditarik lebih kuat daripada yang lebih jauh.
Jumlah elektron yang berada diantara elektron terluar dan inti

Litium memiliki struktur 1s22s1. Elektron terluarnya berada pada


tingkat energi kedua, lebih jauh dari inti. Anda mungkin berpendapat
akan lebih dekat dengan adanya tambahan proton pada inti, tetapi
elektron tidak mengalami tarikan yang penuh dari inti tersaring oleh
elektron 1s2.

Perhatikan atom natrium, dengan struktur elektron 2, 8, 1 (tak ada


alasan mengapa anda tak dapat menggunakan notasi ini jika ini sangat
membantu!)
ika elektron terluar mengarah ke inti, tidak akan terlihat oleh inti
dengan jelas. Antara elektron terluar dan inti ada dua lapis elektron
pada tingkat pertama dan kedua. Pengaruh 11 proton pada inti natrium
berkurang oleh adanya 10 elektron yang lebih dalam. Oleh karena itu
elektron terluar hanya merasakan tarikan bersih kira-kira 1+ dari pusat.
Pengurangan tarikan inti terhadap elektron yang lebih dalam disebut
dengan penyaringan (screening) atau perlindunga (shielding).
Apakah elektron berdiri sendiri dalam suatu orbital atau
berpasangan dengan elektron lain
Dua elektron pada orbital yang sama mengalami sedikit tolakan satu
sama lain. Hal ini mengurangi tarikan inti, sehingga el ektron yang
berpasangan dapat dilepaskan dengan lebih mudah dari yang anda
perkirakan.
Menjelaskan pola pada sebagian unsur-unsur pertama

Anda dapat membayangkan elektron seperti merasakan tarikan bersih


+1 dari pusat (3 proton dikurangi oleh dua elektron 1s2 electrons).

Hidrogen memiliki struktur elektron 1s1. Merupakan atom yang sangat


kecil, dan elektron tunggalnya dekat dengan inti sehingga dapat
tertarik dengan kuat. Tidak ada elektron yang menyaring tarikan dari
inti sehingga energi ionisasinya tinggi (1310 kJ mol-1).

Jika anda membandingkan litium dengan hidrogen (bukan dengan


helium), elektron hidrogen juga mengalami tarikan 1+ dari inti, tetapi
pada litium jaraknya lebih jauh. Energi ionisasi pertama litium turun
menjadi 519 kJ mol-1 sedangkan hidrogen 1310 kJ mol-1.

Helium memiliki struktur 1s2. Elektron dilepaskan dari orbital yang


sama seperti pada contoh hidrogen. Elektronnya dekat dengan inti dan
tidak tersaring. Energi ionisasinya (2370 kJ mol-1) lebih besar dari
hidrogen, karena elektronnya ditarik oleh dua proton pada inti, bukan
satu seperti pada hidrogen.

Pola pada periode 2 dan 3


Membahas 17 atom pada saat bersamaan akan memakan waktu. Kita
dapat melakukannya dengan lebih terarah dengan menjelaskan
kecenderungan utama pada dua periode ini, dan kemudian
menjelaskan pengecualian yang ada.

Secara umum pola pada kedua periode sama perbedaannya energi


ionisasi periode ketiga lebih rendah daripada periode kedua.

Mengapa terjadi penurunan antara golongan 2 dan 3 (Be-B dan


Mg-Al)?
Penjelasannya didasarkan pada struktur boron dan aluminium.
Elektron terluar kedua atom ini lebih mudah dilepaskan dibandingkan
dengan kecenderungan umum pada atom-atom periode 2 dan 3
lainnya.
1s22s2
1s22s22px1

Be
B

Menjelaskan kecenderungan umum pada periode 2 dan 3

E. I. pertama = 900 kJ mol-1


E. I. pertama = 799 kJ mol-1

Anda mungkin mengharapkan energi ionisasi boron lebih besar dari


berilium karena adanya tambahan proton. Pada kenyataannya elektron
terluar boron berada pada orbital 2p bukan pada 2s. Orbital 2p
memiliki energi yang sedikit lebih tinggi daripada orbital 2s, dan
elektronnya, rata-rata, berada lebih jauh dari inti. Hal ini memberikan
dua pengaruh.

Kecenderungan yang umum adalah energi ionisasi meningkat dalam


satu periode dari kiri ke kanan.

Bertambahnya jarak menghasilkan berkurangnya tarikan inti


sehingga mengurangi energi ionisasi

Pada semua unsur periode 2, elektron terluar berada pada orbital


tingkat 2 2s atau 2p. Semuanya memiliki jarak yang sama dari inti,
dan tersaring oleh elektron 1s2.

Orbital 2p tidak hanya disaring oleh elektron 1s2 tetapi, sedikit,


juga oleh elektron 2s2. Hal itu juga mengurangi tarikan dari inti
sehingga energi ionisasinya lebih rendah.

Perbedaan pentingnya adalah terjadi kenaikan jumlah proton pada inti


dari litium sampai neon. Hal itu menyebabkan makin kuatnya tarikan
inti terhadap elektron sehingga menaikkan energi ionisasi. Pada
kenyataannya kenaikan muatan inti menyebabkan elektron terluar
lebih dekat ke inti. Kenaikan energi ionisasi itu berada dalam satu
periode.
Pada periode 3, kecenderungannya sama. Semua elektron yang
dilepaskan berada pada tingkat ketiga dan tersaring oleh elektron
1s22s22p6. Semuanya memiliki lingkungan yang sama, tetapi muatan
intinya makin meningkat.

Penjelasan terhadap turunnya energi ionisasi antara magnesium dan


aluminium sama, hanya saja terjadi pada tingkat ke-3 bukan tingkat
ke-2.
Mg
Al

1s22s22p63s2
1s22s22p63s23px1

E. I. pertama = 736 kJ mol-1


E. I. pertama = 577 kJ mol-1

Elektron 3p pada aluminium sedikit lebih jauh dari inti dibandingkan


3s, dan sebagian tersaring oleh elektron 3s2 sebagai elektron yang lebih
dalam. Kedua faktor ini mengurangi pengaruh bertambahnya proton.
Mengapa terjadi penurunan diantara golongan 5 dan 6 (N-O dan PS)?

Sekali lagi, anda mungkin mengharapkan energi ionisasi unsur


golongan 6 akan lebih tinggi daripada golongan 5 karena adanya
tambahan proton. Apa yang terjadi?
N
O

1s22s22px12py12pz1
1s22s22px22py12pz1

E. I. pertama = 1400 kJ mol-1


E. I. Pertama = 1310 kJ mol-1

Penyaringannya sama (oleh 1s2 dan, sedikit, oleh elektron 2s2), dan
elektron dilepaskan dari orbital yang sama.
Perbedaannya adalah pada oksigen elektron dilepaskan dari salah satu
pasangan 2px2. Adanya tolakan antara dua elektron pada orbital yang
sama menyebabkan elektron tersebut lebih mudah dilepaskan
dibandingkan yang lain.
Penurunan energi ionisasi pada sulfur dijelaskan dengan cara yang
sama.
Kecenderungan turunnya energi ionisasi dalam satu golongan
Jika anda bergerak ke bawah dalam satu golongan pada tabel period ik,
energi ionisasi secara umum akan menurun. Anda telah melihat bukti
untuk hal ini bahwa energi ionisasi pada periode 3 lebih rendah dari
periode 2.

Pada atom natrium terdapat 11 proton, tetapi pada atom litium hanya 3.
Jadi muatan inti natrium lebih besar. Anda mungkin memperkirakan
energi ionisasi natrium lebih besar, tetapi kenaikan muatan inti tidak
dapat mengimbangi jarak elektron dari inti yang makin jauh dan lebih
tersaring.
Li
Na

1s22s1
1s22s22p63s1

E. I. pertama = 519 kJ mol-1


E. I. pertama = 494 kJ mol-1

Elektron terluar litium berada pada tingkat kedua, dan hanya memiliki
elektron 1s2 yang menyaringnya. Elektron 2s1 mengalami tarikan dari
3 proton dan disaring oleh 2 elektron tarikan bersih dari pusat adalah
+1.
Elektron terluar natrium berada pada tingkat 3, dan terhalangi dari 11
proton pada inti oleh 10 elektron yang berada lebih dalam. Elektron
3s1 juga mengalami tarikan bersih 1+ dari pusat atom. Faktor yang
tersisa hanyalah jarak tambahan antara elektron terluar dan inti pada
natrium. Sehingga energi ionisasi natrium lebih rendah.
Penjelasan yang sama berlaku jika anda bergerak ke bawah pada unsur
lain pada golongan tersebut, atau, pada golongan yang lain.
Kecenderungan energi ionisasi pada golongan transisi

Sebagai contoh pada golongan 1:

Selain seng pada bagian akhir, energi ionisasi semua unsur relatif
sama.

Mengapa energi ionisasi natrium lebih rendah dari litium?

Semua unsur memiliki struktur elektron [Ar]3dn4s2 (or 4s1 pada


kromium dan tembaga). Elektron yang terlepas selalu dari orbital 4s.

Jika anda bergerak dari kiri ke kanan, dari satu atom ke atom lainnya
dalam deretan golongan transisi, jumlah proton pada inti meningkat,
elektron pada 3d juga bertambah. Elektron 3d mengalami beberapa
pengaruh penyaringan, proton tambahan dan elektron 3d tambahan
dapat menambah atau mengurangi pengaruh tarikan dari pusat atom
yang diamati.
Kenaikan pada seng mudah untuk dijelaskan.
Cu
Zn

[Ar]3d104s1
[Ar]3d104s2

E. I. pertama = 745 kJ mol-1


E. I. pertama = 908 kJ mol-1

Pada contoh di atas, elektron yang dilepaskan berasal dari orbital yang
sama, dengan penyaringan yang sama, tetapi seng memiliki satu
tambahan proton pada inti sehingga daya tariknya lebih besar. Pada
seng terdapat tolakan antar pasangan elektron orbital 4s, tetapi pada
kasus ini tolakannya tidak cukup untuk mengimbangi pengaruh
bertambahnya proton.
Energi ionisasi dan reaktivitas
Pada energi ionisasi yang lebih rendah, perubahan ini lebih mudah
terjadi:

Anda dapat menjelaskan kenaikan reaktivitas logam golongan 1(Li,


Na, K, Rb, Cs) dari atas ke bawah dalam satu golongan karena
turunnya energi ionisasi. Bereaksi dengan apapun, logam-logam
tersebut akan membentuk ion positif, dengan energi ionisasi yang lebih
rendah, ion lebih mudah terbentuk.
Bahaya dari pendekatan ini adalah pembentukan ion positif terjadi
hanya satu tahap dalam beberapa langkah proses.
Sebagai contoh, anda tidak mungkin memulai dengan atom gas; tidak
juga mengakhirinya dengan gas ion positif anda akan mengakhiri
dengan ion dalam padatan atau larutan. Perubahan energi pada proses

ini juga bervariasi dari satu unsur ke unsur lainnya. Secara ideal anda
perlu mempertimbangkan semua hal dan tidak hanya mengambil
sebagian saja.
Namun demikian, energi ionisasi unsur merupakan faktor utama yang
berperan dalam energi aktivasi suatu reaksi. Ingat bahwa energi
aktivasi merupakan energi minimum yang diperlukan sebelum reaksi
berlangsung. Dengan energi aktivasi yang lebih rendah, reaksi akan
lebih cepat tanpa mengabaikan seluruh energi yang berubah pada
reaksi tersebut.
Penurunan energi ionisasi dari atas ke bawah dalam satu golongan
akan menyebabkan energi aktivasi lebih rendah dan reaksi menjadi
lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai