Anda di halaman 1dari 29

Sistem periodik unsur (SPU) dan

Klasifikasi unsur-unsur pada SPU


Maya Sari Ananda Pohan, S.Si., M.Sc.
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
• Efek elektrostatik berperan penting dalam penentuan
keadaan energi atom yang memiliki banyak elektron
• Kedaaan energi atom H hanya ditentukan oleh nilai n
orbital yang ditempati elektron
• Dengan kata lain, dalam atom H, semua sub-level dari
tingkat tertentu, seperti 2s dan 2p, memiliki energi yang
sama
• Hal tersebut disebabkan karena hanya ada interaksi
elektrostatik antara inti dan elektron.
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
• Keadaan energi atom dengan banyak elektron meningkat
tidak hanya dari interaksi inti-elektron, tetapi juga
tolakan elektron-elektron.
• Satu konsekuensi utama interaksi tambahan ini adalah
pemisahan tingkat energi menjadi sublevel energi yang
berbeda: energi orbital dalam atom dengan banyak
elektron sebagian besar bergantung pada nilai n (ukuran)
dan pada tingkat yang lebih rendah pada nilai l (bentuk).
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
• Efek elektrostatik berperan penting dalam penentuan
keadaan energi atom yang memiliki banyak elektron
• Satu konsekuensi utama interaksi tambahan ini adalah
pemisahan tingkat energi menjadi sublevel energi yang
berbeda: energi orbital dalam atom banyak elektron
sebagian besar bergantung pada nilai n (ukuran) dan
pada tingkat yang lebih rendah pada nilai l (bentuk).
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
Keadaan energi yang lebih kompleks terdapat pada atom
berelektron banyak daripada atom H, dan gambar
berikut menunjukkan line spectra yang lebih kompleks
pada atom berelektron banyak.
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
Pemisahan tingkat energi pada keadaan dasar pertama
ditemukan pada Li (nomor atom=3).
“Elektron-elektron suatu atompada keadaan dasar
(ground state) memiliki orbital dengan energi terendah”
Sehingga 2 elektron pertama berada di orbital 1s, kemudian,
elektron ketiga masuk ke n=2 (level/tingkat ke-2). Tetapi, pada
level 2, ada subkulit 2s dan 2p. Masuk ke mana elektron
ketiga tersebut?
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat
Energi (energy-level splitting)
Perbedaan energi tersebut terjadi karena 3 faktor, yaitu
muatan inti, tolakan-tolakan elektron, dan bentuk orbtial dan
semuanya mengarah pada fenomena shielding dan penetration.
Efek Muatan Inti (Z) pada Energi Orbital
Inti atom selalu menarik elektron. Interaksi muatan inti yang
lebih besar dengan elektron lebih kuat daripada muantan inti
yang lebih kecil (Coulomb’s law).

Muatan inti yang besar menurunkan energi orbital (menstabilkan


sistem) dengan meningkatkan interaksi inti-elektron.
Perbandingan efek muatan inti pada energi
orbital 1s pada atom H atom (Z =1), ion He+
(Z= 2), dan ion Li2+ (Z=3).
Gambar di samping menunjukkan bahwa:
-Orbital 1s atom H memiliki kestabilan
paling rendah (energi paling tinggi), sehingga
Hanya sedikit energi dibutuhkan untuk
melepaskan elektronnya
-Orbital 1s ion Li2+ yang paling stabil, sehingga
sebagian besar energi dibutuhkan untuk
melepaskan elektronnya.
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
Shielding: The Effect of Electron Repulsions
on Orbital Energy
-Elektron valensi (outer electrons) ditarik
oleh inti atom
-Elektron valensi ditolak oleh elektron
dalam (inner electrons)/elektron yang
lebih dekat dengan inti
Terjadi Efek Perisai (Shielding Effect),
yaitu berkurangnya gaya tarik inti
terhadap elektron valensi oleh tolakan
antar elektron
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
Shielding: The Effect of Electron Repulsions
on Orbital Energy

Muatan inti efektif, Zeff = Z - σ

Keterangan:
Z = nomor atom
σ = tetapan perisai/shielding
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
Penetration: The Effect of Orbital Shape on Orbital
Energy
Untuk menjawab mengapa elektron ketiga
menempati orbital 2s pada atom Li pada keadaan
dasar.
Pada gambar di samping dapat dilihat bahwa 2p
lebih dekat ke inti daripada 2s, tetapi karena
adanya penetrasi 2s maka 2s lebih dekat ke inti,
interaksinya dengan inti semakin kuat dan
energinya lebih rendah dan lebih stabil daripada 2p.
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
Penetration: The Effect of Orbital Shape on
Orbital Energy
-Penetrasi tersebut menurunkan efek perisai 1s
terhadap elektron pada orbital 2s.

-Bukti menunjukkan bahwa energi orbital 2s


atom Li lebih rendah daripada orbital 2p, karena
dibutuhkan energi lebih besar untuk melepas
elektron dari orbital 2s (520 kJ/mol) daripada 2p
(341 kJ/mol).
Efek Elektrostatik dan Pemisahan Tingkat Energi
(energy-level splitting)
Penetration dan efek shielding menyebabkan tingkat energi
terpisah/terbagi menjadi sublevel energi yang berbeda.
Semakin kecil nilai l suatu orbital, semakin banyak elektronnya
berpenetrasi, sehingga semakin besar interaksinya terhadap inti.

Oleh karena itu, untuk nilai n tertentu, semakin kecil nilai l,


semakin rendah sublevel energinya:

Contoh: energi 2s (l=0) lebih rendah daripada 2p (l=1)


energi 3p (l=1) lebih rendah daripada 3d (l=2)
MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM-TABEL PERIODIK
• Building Up Periode 1 dan 2
Cara menentukan konfigurasi elektron unsur-unsur adalah dimulai
pada tabel periodik dan menambahkan 1 elektron tiap unsur pada
orbital energi terendah yang tersedia.
Pendekatan ini berdasarkan Prinsip Aufbau.
Dimulai dari atom H dan He, satu set memiliki bilangan kuantum
sebagai berikut:
MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM-TABEL PERIODIK
• Building Up Periode 1 dan 2
Cara umum yang digunakan untuk mendesain orbital dan
elektronnya adalah:
1. Konfigurasi elektron
2. Diagram orbital (bisa berbentuk kotak, lingkaran, atau garis)
untuk setiap orbital di tingkat energi

Jadi, untuk atom H dan He menjadi seperti berikut :


MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM-TABEL PERIODIK
• Building Up Periode 1 dan 2
Selanjutnya atom Li, Be, dan B sebagai berikut :
• Building Up Periode 3
• The First d-Orbital Transition Series: Building Up Periode 4
Bilangan Kuantum
Urutan Pengisian Orbital
Urutan Pengisian
Orbital
Kategori Elektron
Unsur-unsur memiliki 3 kategori elektron, yaitu:
1. Inner (core) electrons adalah semua elektron yang memenuhi tingkat
energi lebih rendah pada atom.
2. Outer electrons adalah elektron yang berada di tingkat energi
tertinggi (nilai n tertinggi) dan paling jauh dari inti.
3. Valence electrons adalah elektron-elektron yang terlibat dalam
pembentukan senyawa.
Pada unsur-unsur golongan utama, elektron valensi adalah outer
electrons. Pada unsur-unsur transisi, semua elektron (n-1)d dihitung
sebagai elektron valensi juga, walaupun unsur Fe (Z=26) hingga Zn
(Z=30) hanya menggunakan sedikit elektron d nya dalam
pembentukan ikatan.
Golongan dan Periode
1. Pada golongan utama (gol.A), jumlah golongan sama dengan
jumlah elektron terluar (outer electrons; dengan nilai n tertinggi)
Contoh: chlorine (Cl; Group 7A) has 7 outer electrons, tellurium (Te;
Group 6A) has 6, and so forth.

2. Jumlah periode adalah nilai n pada tingkat energi tertinggi.


Thus, in Period 2, the n=2 level has the highest energy; in Period 5,
it is the n=5 level.
3. The n value squared (n2) gives the total number of orbitals in
that energy level.
Golongan dan Periode
3. Nilai n2 menghasilkan total jumlah orbital pada tingkat
energi tertentu. Sesuai dengan Larangan Pauli, suatu orbital
hanya dapat diisi oleh 2 elektron maka 2n2 menghasilkan
jumlah elektron maksimum pada tingkat energi tertentu.

Contoh:
Untuk n=3, jumlah orbitalnya n2= 9 terdiri dari satu 3s, tiga
3p, dan lima 3d. Jumlah elektronnya 2n2= 18 terdiri dari dua
elektron 3s dan 6 elektron 3p, 10 elektron 3d.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai