Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar alkalinitas dari air proses sampel
yang didapat, baik itu alkalinitas MO maupun PP dengan cara titrasi asidimetri
menggunakan H2SO4 sehingga akan diketahui pula kadar dari ion OH-, CO32-, dan HCO3-
, serta nilai kesadahan sementaranya.
Alkalinitas dititrasi dengan cara titrasi asam basa. Asam yang umum digunakan adalah
asam sulfat (H2SO4) atau HCl. Asam ini akan mengikat zat penyebab alkalinitas sampai
titik akhir tercapai.
Menurut grafik hubungan pH dengan volume pada titrasi alkalinitas, menunjukkan kurva
titrasi air yang mengandung ion karbonat dengan konsentrasi awal yang tinggi dengan cara
memasukkan natrium karbonat pada air suling (destilasi). Ketika asam ditambahkan
kedalam larutan tersebut, sebagian besar ion hydrogen dengan asam bergabung dengan
ion-ion karbonat membentuk bikarbonat. Ion-ion hydrogen menurunkan pH larutan sedikit
demi sedikit sampai pH 8,3 seluruh karbonat sudah menjadi bikarbonat. Penambahan ion
hydrogen lagi akan merubah bikarbonat menjadi asam karbonat dibawah pH 4,5.
Pada titik akhir titrasi pertama yaitu pH 8,3 dikenal dengan nilai P (dari Phenolptalin) untuk
mencapai titik akhir ke 2 yaitu pada pH 4,3 dikenal dengan nilai M (dari Metil Orange).
Jadi pada saat tercapai nilai P pada pH 8,3
OH- + H +
H2O
Nilai P menunjukkan OH- , dan CO3 = (HCO3-).
Jika dalam air hanya terdapat karbonat, bikarbonat dan hidroksida maka unsure alkalinitas
dapat ditentukkan dengan bantuan table berikut.
Perhitungan Mencari Kadar Unsur Alkalinitas
Hasil OH- CO32- HCO3-
P=0 0 0 M
2P < M 0 2P M 2P
2P = M 0 2P 0
2P > M 2P M 2 (M - P) 0
P=M M 0 0
Sedangkan asam sulfat jarang digunakan karena asam sulfat dapat membentuk garam
sukar larut dalam air seperti barium sulfat.
3.2. Bahan
1. Air proses sampel
2. Indikator PP
3. Indikator MO
4. H2SO4 0,02 N
V. DATA PENGAMATAN
Alkalinitas PP = P = 0
Alkalinitas MO = M = Titrasi
NO TITRASI JUMLAH
1 Titrasi 1 0,9 mL
2 Titrasi 2 0,9 mL
Jumlah 1,8 mL
Rata-rata 0,9 mL
P=0
Maka : OH- =0
CO32- = 0
HCO3- = M
Alkalinitas M = ml H2SO4 (titrasi) x N H2SO4 x faktor pengenceran
= 0,9 ml x 0,02 x 1000/25
= 0,72 mgrek/L
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan praktikum analisis alkalinitas dalam air proses tekstil.
Analisis alkalinitas dalam air proses tekstil merupakan proses analisa untuk mengetahui kadar
alkalinitas dari air tersebut. Alkalinitas merupakan ukuran kemampuan air untuk menetralkan asam
tanpa penurunan pH larutan. Alkalinitas sebagian besar disebabkan oleh ion karbonat (CO 3),
bikarbonat (HCO3), dan hidroksida (OH). Alkalinitas dinyatakan dalam mgrek/L atau gram CaCO3/L.
Dalam praktikum ini juga selain kita dapat mengetahui alkalinitas dari air proses sampel yang didapat,
kita juga dapat menganalisis kesadahan air proses dengan menggunakan cara Warttha Pfeifer,
dimana hasil dari alkalinitas ini dikonversikan kedalam 0dH untuk mendapatkan kesadahan
sementara cara Warttha Pfeifer. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai kesadahan sementara
dikarenakan ion-ion yang dianalisa di dalam alkalinitas ini merupakan salah satu penyebab
kesadahan sementara di dalam air sehingga hasil dari alkalinitas dapat dikonversikan kedalam 0dH
untuk mengetahui kesadahan sementara cara Warttha Pfeifer. Dalam praktikum analisa alkalinitas
ini, titrasi yang dilakukan merupakan jenis titrasi acidimetri dikarenakan dalam praktikum ini titran
yang digunakan adalah asam, adapun jenis asam yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis
asam kuat yakni H2SO4 kemudian ndikator yang digunakan adalah indikator PP dan indikator MO.
Dalam analisa alkalinitas ini, ada 2 jenis alkalinitas yakni alkalinitas P dan M dimana P adalah PP
dan M adalah MO. Seperti yang telah diketahui, larutan yang memiliki pH basa jika ditetesi indikator
PP akan berwarna ungu, dan di titar dengan H2SO4 sampai dengan tidak berwarna, dan larutan yang
memiliki pH asam jika ditetesi indikator MO akan berwarna kemerahan hingga sindur.
Setelah dilakukan praktikum, didapatkan data percobaan yang menunjukan bahwa air contoh uji tidak
memiliki alkalinitas PP. Pada saat ditetesi indikator MO ternyata warna larutan langsung berubah
menjadi kemerahan, hal tersebut menunjukkan larutan memiliki pH asam, setelah itu dilanjutkan
dengan titrasi oleh H2SO4 secara duplo dan didapat rata-ratanya sebesar 0,9 mL, dengan alkalinitas
MO dalam mgrek/L yaitu 0,72 mgrek/L. Karena alkalinitas PP = 0, maka untuk mengetahui
banyaknya ion karbonat, bikarbonat, dan hidroksida dapat dilihat di tabel. Berdasarkan tabel jika
alkalinitas PP = 0 maka banyaknya ion karbonat adalah 0. Ion hidroksida adalah 0, dan ion bikarbonat
sama dengan alkalinitas MO, karena hasil dari alkalinitas MO sudah dihitung diatas maka, didapat
mula banyaknya ion bikarbonat yang ada didalam larutan air proses adalah sebanyak 0,72 mgrek/L.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, kadar alkalinitas dalam air contoh uji sebesar 0,72 mgrek/L.