Anda di halaman 1dari 22

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal
dari bahasa latin ecetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa
Arab yang berarti abu. Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari
kehidupan kita. Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari.
Makanan yang kita konsumsi sebagian besar bersifat asam, sedangkan pembersih
yang kita gunakan (sabun, detergen, dll) adalah basa. Enzim-enzim dan protein
dalam tubuh kita juga merupakan asam.

Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan.
Keasaman tanah akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada di
atasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat keasamanya.
Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan lingkungan
yang cukup buruk.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian asam dan basa ?
2. Bagaimana sifat asam dan basa ?
3. Bagaimana pengelompokan asam dan basa ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian asam dan basa
2. Untuk mengetahui sifat asam dan basa
3. Untuk mengetahui pengelompokan asam dan basa
1.4 Manfaat
1. Memberikan pengetahuan tambahan untuk diri penulis.
2. Memberikan pengetahuan tambahan untuk pembaca.

1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Asam dan Basa

a. Asam

Asam itu berasal dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya
masam. Asam menurut arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion
hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak
sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan,
semakin kuat sifat asamnya.

b. Basa

Basa kalau menurut arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang
sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH
yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya asam (H+) dan
menghasilkan air (H2O).

2.2 Beberapa Sifat Asam dan basa

a. Sifat Asam

Suatu zat dapat dikatan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-saifat sebagai
berikut:

1. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.


2. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air
3. Memiliki pH kurang dari 7 (pH <7)
4. Bersifat korosif, artinya dapat mengakibatkan karat pada logam.
5. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai
berikut;
- Lakmus biru > berubah menjadi warna merah
- Lakmus merah > tetap berwarna merah.
6. Menghantarkan arus listrik
7. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.

2
b. Sifat Basa

Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai
berikut:

1. Rasaanya itu pahit dan terasa licin pada kulit.


2. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan menghasilkan ion OH.
3. Memilki pH di atas 7 (pH >7).
4. Bersifat elektrolit
5. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai
berikut:
- Lakmus merah berubah warnanya menjadi biru.
- Lakmus biru tetap berwarna biru.
6. Menetralkan sifat asam.

2.3 Pengelompokan Asam dan Basa

a. Asam

Berdasarkan kekuatanya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam
larutanya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutanya).
2. Asam lemah, yaitu asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam
larutanya (hanya terionisasi sebagian).

Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari kita contohnya adalah sebagai
berikut:

a. Proses dalam pembuatan pupuk


b. Proses dalam pembuatan obat-obatan
c. Pembersih permukaan logam
d. Proses pembuatan bahan peledak
e. Proses pembuatan pengawet makanan

3
b. Basa

berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH, basa dapat terbagi menjadi


dua yaitu:

1. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion Oh dalam jumlah yang
besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya
kayak natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan kalsium hidroksida.
2. Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah
kecil. Contohnya kayak ammonia.

Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari:

a. Bahan dalam pembuatan semen


b. Pembuatan deterjen/sabun
c. Baking soda dalam pembuatan kue.

4
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat : Bahan:

1. Tabung reaksi 1. Teh 10 macam


2. Penjepit kayu 2. Hcl
3. Pipet 3. NaOH
4. Gelas ukur 4. Larutan Pp
5. Pipet 5. Larutan Mm
6. Gelas beker 6. Larutan Mu
7. Corong 8. Air akuades
8. Kaca arloji
9. Gunting
10. Lakmus
11. tissue

3.2 Prosedur Percobaan

1. perubahan warna indicator pada keadaan asam, basa, dan netral

a. Menyiapkan 6 tabung reaksi 3 diisi 5 ml HCl dan 3 dari 5 ml CH3CHOOH

b. Menyiapkan 6 tabung reaksi 3 diisi 5 ml NaOH dan diisi 5 ml NaHCO3

c. Masing-masing ditetesi indicator pp, mm, dan mj

d. Mengamati perubahan warna yang terjadi dan mengenali apakah tergolong


asam atau basa serta menentukan pH-nya.

e. Menuangkan NaOH ke dalam HCl dan selanjutnya, menyesuaikan dengan


indicator yang sejenis.

f. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

5
2. Pembuatan Indikator dari bunga

a. Menyiapkan daun mawar, melati dan anggrek (tergantung sampel bunga) dan
timbang masing-masing 5 gram.

b. Menggerus menggunakan mortal dengan alcohol 20%

c. Menentukan trayek pH dari bunga dengan larutan standar di bawah ini :

No Larutan pH
1 0,1 M HCl 1
2 0,1 M asam asetat 3
3 2% asam borat 5
4 5% NaCl 7
5 5% NaHCO3 8,3
6 5% Na2CO3 10,6
7 0,01 M NaOH 12

d. Mengambil 1 ml larutan diatas dalam tabung reaksi kemudian menambahkan 5


tetes hasil daun terestrak dan menentukan pH bunga yang dibuat.

3. Titrasi Asam Basa

Memipat sampel asam cuka 5 ml encerkan 100ml kemudian ambil 10 ml


menambahkan 3 tetes indicator phenoftalin titer dengan NaOH 0,1 M
menggunakan buert. Mencatat volume NaOH yang dipakai pada peniteran dan
hitung jumlah sampel asam tersebut.

6
BAB IV ANALISA DATA

4.1 Analisa data

Perubahan Warna Indikator Pada Keadaan Asam, Basa, Netral

a. Larutan Hcl dan CH3COOH

1. Menentukan jumlah Ph menggunakan Ph universal

Reaksi warna setelah larutan Hcl dan CH3COOH di campur :

Tabung 1 : kuning jernih

Tabung 2 : kuning jernih

Tabung 3: kuning pekat (orange)

Tabung Larutan 1 Larutan 2 (di tetesi 2 Jumlah Ph


tetes)
1 Hcl+CH3COOH PP 14
2 Hcl+CH3COOH MM 14
3 Hcl+CH3COOH MJ 13,5
2. Menentukan Asam-Basa

a. Tabung 1larutan Hcl dan larutan PP

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan pada tabung 1 basa

b. Tabung 2 larutan Hcl dan larutan MM

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru

7
Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan pada tabung 2 basa

c. Tabung 3 larutan Hcl dan larutan MJ

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan pada tabung 3 basa

b. Larutan NaOH dan NaHCO3

1. Menentukan jumlah Ph menggunakan Ph universal

Tabung Larutan 1 Larutan 2 (di tetesi 2 Jumlah


tetes)
1 NaOH+NaHCO3 PP 6
2 NaOH+NaHCO3 MM 6,5
3 NaOH+NaHCO3 MJ 6
Reaksi warna setelah larutan NaOH dan NaHCO3 di campur :

Tabung 1 : jernih

Tabung 2 : kuning jernih

Tabung 3: kuning pekat (orange)

2. Menentukan Asam-Basa

a. Tabung 1larutan NaOH+NaHCO3 dan larutan PP

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Merah
Kesimpulan : larutan pada tabung 1 asam

8
b. Tabung 2 larutan NaOH+NaHCO3 dan larutan MM

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Merah
Kesimpulan : larutan pada tabung 2 asam

c. Tabung 3 larutan NaOH+NaHCO3 dan larutan MJ

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Merah
Kesimpulan : larutan pada tabung 3 asam

c. Larutan Hcl dan NaOH

1. Menentukan jumlah Ph menggunakan Ph universal

Tabung Larutan 1 Larutan 2 (di tetesi 2 Jumlah Ph


tetes)
1 Hcl+ NaOH PP 14
2 Hcl+ NaOH MM 14
3 Hcl+ NaOH MJ 14
Reaksi warna setelah larutan Hcl dan NaOH di campur :

Tabung 1 : Hijau kekuningan

Tabung 2 : kuning jernih

Tabung 3: kuning jernih

2. Menentukan Asam-Basa

a. Tabung 1 larutan Hcl+ NaOH dan larutan PP

9
Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan pada tabung 1 Basa

b. Tabung 2 larutan Hcl+ NaOH dan larutan MM

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan pada tabung 2 Basa

c. Tabung 3 larutan Hcl+ NaOH dan larutan MM

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan pada tabung 3 Basa

2. Pembuatan Indikator Dari Bunga

a. Reaksi warna setelah larutan Hcl dan NaOH di campur :

1. 20 tetes Hcl (kuning) + bunga mawar 5 tetes = warnanya berubah kuning


agak orange.
2. 20 tetes Hcl (kuning) + bunga melati 5 tetes = warnanya tetap kuning.
3. 20 tetes Hcl (kuning) + bunga anggrek 5 tetes = warnanya cokelat.
4. 20 tetes Hcl (kuning) + daun mawar 5 tetes = warnanya kuning kehijauan.
5. 20 tetes Hcl (kuning) + daun anggrek 5 tetes = warnanya kuning pekat.

b. Menentukan Asam-Basa Dan Jumlah Ph Indikator

1. Hcl + bunga mawar

10
Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan no 1 Basa

Jumlah Ph : 14

2. Hcl + bunga melati

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan no 2 Basa

Jumlah Ph : 14

3. Hcl + bunga anggrek

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan no 3 Basa

Jumlah Ph : 14

4. Hcl + daun mawar

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan no 4 Basa

Jumlah Ph : 14

11
5. Hcl + daun anggrek

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Biru


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan no 5 Basa

Jumlah Ph : 14

Larutan NaOH

Larutan Indikator bunga Warna perubahan Jumlah Ph

NaOH Bunga melati Kuning 10


NaOH Daun melati Hijau muda 10
NaOH Bunga mawar Kuning pekat 9,5
NaOH Daun mawar Hijau muda 10
NaOH Bunga anggrek Coklat 10
NaOH Daun anggrek Hijau muda 9

Larutan NaC03

Larutan Indikator bunga Warna perubahan Jumlah Ph

NaCO3 Bunga melati Kuning pucat 10,5


NaCO3 Daun melati Hijau muda 10
NaCO3 Bunga mawar Coklat 10
NaCO3 Daun mawar Hijau muda 10
NaCO3 Bunga anggrek Coklat 10
NaCO3 Daun anggrek Hijau 10

12
Larutan NaHCO3

Larutan Indikator bunga Warna perubahan Jumlah Ph

NaHO3 Daun melati Hijau 7


NaHO3 Bunga melati Bening 5
NaHO3 Daun mawar Kuning pucat 7
NaHO3 Bunga mawar Kuning pucat 5
NaHO3 Daun anggrek Hijau 5
NaHO3 Bunga anggrek Cokelat bening 4,5

Larutan NaCl

Larutan Indikator bunga Warna perubahan Jumlah Ph

NaCl Daun melati Hijau muda 7


NaCl Bunga melati Bening 10,5
NaCl Daun mawar Hijau 6
NaCl Bunga mawar Kuning pekat 7
NaCl Daun anggrek Hijau 6
NaCl Bunga anggrek Cokelat 7

13
Larutan Asam Asetat (Cuka)

Larutan Indikator Warna perubahan Jumlah Ph


bunga
Asam Asetat Daun melati Hijau 9
(Cuka)
Asam Asetat Bunga melati Kuning 9
(Cuka)
Asam Asetat Daun mawar Hijau muda 8
(Cuka)
Asam Asetat Bunga mawar Cokelat tua 10
(Cuka)
Asam Asetat Daun anggrek Hijau pekat 9,5
(Cuka)
Asam Asetat Bunga anggrek Hitam 10
(Cuka)

Larutan Borat

Larutan Indikator bunga Warna perubahan Jumlah Ph

Borat Daun melati Hijau 9


Borat Bunga melati Kuning 9
Borat Daun mawar Hijau muda 8
Borat Bunga mawar Cokelat tua 10
Borat Daun anggrek Hijau pekat 9,5
Borat Bunga anggrek Hitam 10

c.Menentukan jumlah Ph menggunakan minuman

a. Fruit Tea

14
Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

Jumlah Ph : 7

b. Teh Gelas

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

Jumlah Ph : 6,5

c.Joy Tea

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

Jumlah Ph : 5

d.Ichi Ocha

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

Jumlah Ph : 5

15
e.Nu Green Tea

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

Jumlah Ph : 7

e.Frutami 17 Green Tea

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Merah
Kesimpulan : larutan a asam

Jumlah Ph : 5

f.Fress Tea

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

Jumlah Ph : 6

g.Teh Kotak

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

16
Jumlah Ph : 6

h.Teh Pucuk

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

Jumlah Ph : 5

i.Teh Botol Sosro

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

Jumlah Ph : 6

j.Minute Maid Pulpy

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Merah
Kesimpulan : larutan a asam

Jumlah Ph : 5

k.Pocari

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Merah

17
Kesimpulan : larutan a asam

Jumlah Ph : 4

l.Air Kelapa

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Merah
Kesimpulan : larutan a asam

Jumlah Ph : 5

m.Alkohol

Warna Lakmus Perubahan

Lakmus Merah Merah


Lakmus Biru Biru
Kesimpulan : larutan a Netral

Jumlah Ph : 5

18
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Asam merupakan zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hydrogen
(H+). Basa merupakan zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida
(OH+), dapat menetralisir asam.

Pada umunya semua asam dan basa mempunyai sifat tertentu. Misalnya
terdapat beberapa asam yang aman digunakan untuk obat tetes mata atau
diminum, tetapi terdapat juga asam yang dapat merusak jaringan kulit dan logam.
Semua basa juga memiliki sifat tertentu, misalnya kita menggunakan pasta gigi
untuk membersihkan bau mulut, sebaliknya natrium hidroksida digunakan untuk
pembersih saluran dan berbahaya jika terkena kulit.

5.2 Saran

Karena asam dan basa sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita
harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan
benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.

Bagi para pembaca, diharapkan agar lebih memperdalam pengetahuan tentang


asam basa baik melalui buku-buku referensi kimia maupun lewat situs-situs web
dan lebih baiknya lagi apabila dapat dilakukan percobaan agar lebih memahami
tentang asam basa karena kegunaannya yang sangat besar bagi kehidupan kita
sehingga perlu dipelajari dan dipahami.

19
LAMPIRAN

20
21
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyarto, Teguh dan Eny, I. 2008. Ilmu pengetahuan Alam. Jakarta: PT.Widya
Pustaka

www.google.co.id/teoriasambasa

22

Anda mungkin juga menyukai