Anda di halaman 1dari 23

`

BAB-5 . LARUTAN ASAM DAN LARUTAN BASA

Asam-basa sebenarnya sudah dikenal orang sejak zaman dahulu, namun orang masih belum
memahami apa sebenarnya asam dan basa itu. Dalam kehidupan sehari-hari asam dikenal
sebagai zat yang rasanya asam seperti air jeruk, cuka dapur, buah asam. Sedangkan basa adalah
zat yang rasanya pahit seperti sabun, air kapur dan sebagainya..

5.1 INDIKATOR ASAM-BASA DAN INDIKATOR UNIVERSAL


1. Indikator Asam-Basa
Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna berbeda dalam larutan
yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa.

Beberapa indikator yang sering digunakan di laboratorium.


Warna indikator dalam
No Indikator Trayek pH
Larutan asam Larutan basa
1 Lakmus merah biru 4,5 – 8,3
2 Fenolftalein (PP) tak berwarna merah 8,0 – 9,6
3 Metil Merah (MM) merah kuning 4,2 – 6,2
4 Metil Jingga (MO) merah kuning 3,1 – 4,4
5 Bromtimol Biru(BTB) kuning biru 6,0 – 7,6

Penjelasan dari tabel diatas. misalnya untuk indikator metil merah (MM) mempunyai trayek pH
4,2 – 6,2, artinya apabila indikator tersebut digunakan untuk menguji larutan dengan pH 4,2
menunjukan warna merah dan untuk larutan dengan pH 6,2 berwarna kuning. Jika digunakan
untuk larutan dengan pH antara 4,2 – 6,2 menunjukkan warna kombinasi antara merah dan kuning
yaitu orange. Unrtuk indikator yang lain analog dengan penjelasan indikator tersebut
Selain indikator buatan tersebut, indikator asam-basa juga dapat dibuat dari tumbuh-tumbuhan
( indikator alami).
Beberapa Contoh Indikator Alami
Warna Indikator terhadap larutan
No Indikator
Asam Basa Netral
1 Kunyit Kuning jernih Orange Kuning
2 Bunga Kana Jingga Hijau muda Kuning
3 Bunga terompet Merah Hijau Ungu
4 Bunga sepatu merah hijau merah

2. Indikator Universal
Indikator universal adalah indikator yang dibuat dari beberapa indikator asam-basa yang
dicampurkan. Jenis indikator ini mempunyai ketelitian yang cukup besar untuk mengukur derajat
keasaman suatu larutan. Untuk itu para ahli kimia membuat suatu skala derajat keasaman atau
skala pH. Harga pH pada skala itu dimulai dari 0 sampai dengan 14. Pada tiap bungkus indikator
universal selalu disertai skala pH dengan warna-warna tertentu pada setiap harga pH.

Bagan Skala pH :

asam basa
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

pH = 1 pH = 7 pH = 13
(netral)

Kimia 2B /XI-2 1
Membedakan Larutan Asam - Basa dan Mengukur Kekuatan Asam - Basa
Kegiatan :
I. Uji Larutan dengan Kertas Lakmus
1. Guntinglah kertas lakmus merah dan biru sepanjang 1 cm dan masing-masing
taruhlah dalam lekukan plat tetes, lalu teteskan air suling. Amati apakah terjadi
perubahan warna pada kertas lakmus. Catat pengamatan Anda pada tabel hasil
pengamatan.
2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan lain yang tertera pada tabel pengamatan!
II. Uji Larutan dengan Indikator Universal
1. Guntinglah Indikator Universal 1 cm dan masukkan dalam plat tetes, kemudian tetesi
dengan air suling. Amati perubahan warna indikator universal dan cocokan warnanya
dengan warna pada skala pH. Catat hasilnya pada tabel hasil pengamatan !
2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan lain yang tertera pada tabel pengamatan!

Hasil Pengamatan :
Kekuatan Perubahan Warna
No Larutan Daya Hantar Lakmus Lakmus pH Sifat larutan
Listrik Merah Biru
1 air suling non elektrolit
2 Gula (C12H22O11) non elektrolit
3 air jeruk elektrolit lemah
4 air sabun elektrolit lemah
5 Cuka (CH3COOH ) elektrolit lemah
6 air kapur (Ca(OH)2) elektrolit kuat
7 H2SO4 elektrolit kuat
8 Garam dapur (NaCl) elektrolit kuat
9 Amonia ( NH3 ) elektrolit lemah
10 Soda (NaOH) elektrolit kuat

III.Uji larutan dengan Indikator lain


1. Teteskan larutan asam cuka kedalam 4 lekukan plat tetes. Kemudian masing-masing
lekukan tetesi dengan indicator PP, MO, MM dan BTB
2. Ulangi langkah 1 dengan menggunakan larutan lain yang tertera pada tabel pengamatan
dibawah ini !

Perubahan Warna terhadap Perkiraan


No Larutan
PP MO MM BTB Harga pH
1 HCl
2 Cuka (CH3COOH )
3 Amonia ( NH3 )
4 Soda (NaOH)

Pertanyaan :
1. Sebutkan larutan yang bersifat asam !
2. Sebutkan larutan yang bersifat basa !
3. Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH kurang dari 7 !
4. Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH lebih dari 7 !
5. Larutan manakah yang paling asam ?
6. Larutan manakah yang paling basa ?
7. Apa hubungan sifat larutan dengan daya hantar listrik
8. Apa hubungan harga pH dengan kekuatan asam atau basa
2 Kimia 2B /XI-2
9. Suatu larutan diuji dengan indikator MO menunjukan warna orange. berapa perkiraan pH
larutan itu dan tergolong asam atau basa larutan itu ?
10. Larutan X diuji dengan BTB menunjukan warna biru, dengan PP tak berwarna dan
dengan MM berwarna kuning. Tafsirkan perkiraan pH larutan tsb !

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….....
……………………………………………………………………………………………………….

5. 2 KONSEP ASAM BASA


1. TEORI ASAM – BASA ARRHENIUS
Teori asam -basa yang disampaikan oleh Svante Arrhenius (1887) terbatas pada pelarut air.
Asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H + .( ion hidronium).
Ion H+ inilah yang membawa sifat asam . Reaksi ionisasai asam secara umum adalah :

HxA(aq)  x H+(aq) + Ax-(aq) , dimana : HxA = rumus asam


Contoh : H+ = ion hydrogen / hidronium
Ax- = ion sisa asam
H2SO4(aq)  2H+(aq) + SO (aq)
Asam yang hanya menghasilkan sebuah ion H+ disebut sebagai asam monoprotik atau asam
berbasa 1 / bervalensi 1. Asam yang menghasilkan 2 ion H + setiap molekulnya disebut asam
diprotik atau asam berbasa 2 / bervalensi 2

-
Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH .( ion hidroksil ). Ion
-
OH inilah yang membawa sifat basa. Reaksi ionisasi basa secara umum adalah :

-
M(OH)x(aq)  Mx+(aq) + xOH (aq) , dimana M(OH)x = rumus basa
Contoh : Mx+ = ion logam kecuali NH
-
Ca(OH)2 (aq)  Ca2+(aq) + 2OH (aq)
- OH = ion hidroksida
NaOH (aq)  Na+ (aq) + OH- (aq)
Basa yang hanya menghasilkan sebuah ion OH- disebut sebagai basa berasam 1( bervalensi 1).
Basa yang menghasilkan 2 ion OH- setiap molekulnya disebut basa berasam 2 ( bervalensi 2).

 LARUTAN ASAM
1) Sifat Larutan Asam
a) Rasanya asam.
b) Mengubah warna lakmus biru menjadi merah.
c) Bersifat elektrolit.
d) Dalam air menghasilkan ion H+ .
Contoh : H2SO4(aq)  2H+(aq) + SO (aq)
e) Bersifat korosif artinya mudah bereaksi dengan kuat terhadap benda lain.
Misalnya besi mudah bereaksi dengan asam klorida.
Reaksi : Fe(s) + 2HCl(aq)  FeCl2(aq) + H2(g)

2) Pengelompokan Larutan Asam


Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan asam dikelompokkan menjadi dua :
a) Larutan asam kuat
Larutan asam kuat adalah larutan asam yang mempunyai daya hantar listrik baik (kuat).
Larutan asam kuat yang umum : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4 , HClO4.
b) Larutan asam lemah

Kimia 2B /XI-2 3
Larutan asam lemah adalah larutan asam yang mempunyai daya hantar listrik buruk
(lemah). Contoh : larutan CH3COOH, HCN, H3PO4, H2S, H2CO3 dll.

3) Rumus Kimia dan Nama Asam


a) Asam yang tidak mengandung oksigen (asam ida).Nama asam ini diberi akhiran ida.
Beberapa Contoh Asam Ida :
Rumus Kimia Nama Asam Rumus Kimia Nama Asam
HF asam fluorida HI asam yodida
HCl asam klorida HCN asam sianida
HBr asam bromida H2S asam sulfida

b) Asam yang mengandung oksigen (asam oksi)


Nama asam ini diberi akhiran at untuk yang bermuatan tinggi dan akhiran it untuk yang
bermuatan rendah.
Beberapa Contoh Asam Oksi:
Rumus Kimia Nama Asam Rumus Kimia Nama Asam
HNO2 asam nitrit H3PO4 asam fosfat
HNO3 asam nitrat H2AsO3 asam arsenit
H2SO3 asam sulfit H2AsO4 asam arsenat
H2SO4 asam sulfat H2CO3 asam karbonat
H3PO3 asam fosfit H2C2O4 asam oksalat

4) Pembentukan Asam
Asam terbentuk dari oksida non logam dengan air.
Contoh : SO3(g) + H2O(l)  H2SO4(aq)
CO2(g) + H2O(l)  H2CO3(aq)

 LARUTAN BASA
1) Sifat Larutan Basa
a) Rasanya pahit.
b) Dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
c) Bersifat elektrolit.
d) Dalam air dapat menghasilkan ion OH-.
Contoh : NaOH(aq)  Na+(aq) + OH-(aq)
e) Bersifat kaustik (licin seperti lendir).

2) Pengelompokan Larutan Basa


Berdasarkan daya hantar listriknya larutan basa dikelompokkan menjadi dua.
a) Larutan basa kuat.
Larutan basa kuat adalah larutan basa yang mempunyai daya hantar listrik baik (kuat).
Contoh larutan basa kuat : LiOH, NaOH, KOH, CsOH, RbOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2.
b) Larutan basa lemah.
Larutan basa lemah adalah larutan basa yang mempunyai daya hantar listrik buruk
(lemah). Contoh : larutan NH3, Al(OH)3, Fe(OH)3, dl

3) Rumus Kimia dan Nama Basa


Basa diberi nama sesuai dengan nama logamnya dan diikuti dengan hidroksida. Untuk
unsur-unsur transisi (golongan B) jumlah muatannya ditulis dalam kurung dengan angka
romawi dibelakang nama logamnya.

Beberapa Contoh basa


4 Kimia 2B /XI-2
Rumus Kimia Nama Basa Rumus Kimia Nama Basa
NaOH natrium hidroksida Al(OH)3 aluminium hidroksida
KOH kalium hidroksida CuOH tembaga(I) hidroksida
Ca(OH)2 kalsium hidroksida Cu(OH)2 tembaga(II) hidroksida
Sr(OH)2 stronsium hidroksida Fe(OH)2 besi(II) hidroksida
Ba(OH)2 barium hidroksida Fe(OH)3 besi(III) hidroksida

4) Pembentukan Basa
Basa terbentuk dari oksida logam dengan air.
Contoh : Na2O(s) + H2O(l)  2NaOH(aq)
MgO(s) + H2O(l)  Mg(OH)2(aq)

2. TEORI ASAM-BASA BRONSTED-LOWRY


Teori asam-basa Bronsted-Lowry lebih luas dibandingkan teori asam-basa Arrhenius.
Karena asam-basa Arrhenius terbatas pada pelarut air, sedangkan teori asam-basa Bronsted-
Lowry berlaku untuk pelarut air maupun bukan air.. Menurut Bronsted-Lowry , Asam adalah
zat yang dalam larutannya dapat memberi proton pada zat lain (donor proton), sedangakn
Basa adalah zat yang dalam larutannya dapat menerima proton dari zat lain (akseptor proton).
 Asam adalah donor Proton : Asam  H+ + Basa konjugasi
+
Contoh : HCO  H + CO
 Basa adalah akseptor Proton : Basa + H+  Asam konjugasi
Contoh : HCO + H+  H2CO3
Asam basa Bonsted-Lowry tidak hanya berupa molekul tetapi dapat juga berupa kation
atau anion. Suatu asam akan melepas proton, jika ada basa yang menyerap proton. Jadi asam
berubah menjadi basa konjugasinya, sedangkan basa berubah menjadi asam konjugasinya.
Secara umum dapat dituliskan :
-
A
+
H
-
HA(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A (aq)
asam 1 basa 2 asam 2 basa 1
HA adalah zat yang bersifat asam, karena mampu memberikan proton (H +) pada H2O dan HA
berubah menjadi A- yang bersifat basa.
H2O adalah zat yang bersifat basa, karena menerima proton(H+) dari HA dan H2O berubah
menjadi H3O+ yang bersifat asam. Asam 1 - basa 1 dan asam 2 - basa 2, masing-masing
disebut pasangan asam-basa konjugasi.
HA adalah asam konjugasi dari basa A-, dan H3O+ adalah asam konjugasi dari basa H2O.
Contoh :
1. H2PO (aq) + H2O(l) ↔ H3O+(aq) + HPO (aq)
asam 1 basa 2 asam 2 basa 1
H2PO adalah asam konjugasi basa HPO
+
H3O adalah asam konjugasi basa H2O
-
2. NH3 + H2O ↔NH + OH
basa 1 asam 2 asam 1 basa 2
NH3 adalah basa konjugasi asam NH
-
H2O adalah asam konjugasi basa OH

Rumus kimia pasangan asam-basa konjugasi hanya berbeda 1 proton (H +). Berdasarkan
contoh reaksi 1 dan 2 diatas H 2O dapat bertindak sebagai asam dan basa. Spesi ( molekul
atau ion ) sepsrti ini disebut disebut zat amfiprotik.
Latihan :

Kimia 2B /XI-2 5
1. Tuliskan rumus asam konjugasi dari spesi di bawah ini !
a. NH3 adalah NH4+
b. HSO adalah H2SO4
2. Tuliskan rumus basa konjugasi dari spesi dibawah ini !
a. CH3COOH adalah CH3COO-
b. H2SO4 adalah HSO4-
3. Tentukan pasangan asam-basa konjugasi dari reaksi dibawah ini !

a. HCN(aq) + ClO (aq) ↔ HClO4(aq) + CN-(aq)

b. HCOOH(aq) + H2O(l) ↔ HCOO-(aq) + H3O+(aq)


c. OCl-(aq) + H2O(l) ↔ HOCl(aq) + OH-(aq)

d. NH3 (aq) + H2PO (aq) ↔ NH (aq) + HPO (aq)


4. Suatu senyawa yang dapat melepaskan atau menerima proton disebut sebagai zat
amfiprotik. Yang manakah zat berikut yang bersifat amfiprotik ?
a. NO
b. H2SO4
c. H2O
d. NH
e. HCO

TEORI ASAM-BASA LEWIS


Teori asam basa Bronsted-lowry masih mempunyai keterbatasan, terutama tidak dapat
menjelaskan asam-basa dari senyawa tanpa mengandung proton. Pada tahun 1932 ahli kimia
G.N.Lewis mengajukan konsep baru mengenai asam-basa, yaitu :
 Asam adalah spesi yang mampu menerima pasangan elektron ( akseptor pasangan
elektron)
 Basa adalah spesi yang dapat memberikan pasangan elektron ( donor pasangan
elektron)
Konsep asam-basa yang dikembangkan oleh Lewis didasarkan pada ikatan kovalen koordinasi.
Contoh :
1. H+ + NH3  NH Latihan :
`` H H Manakah spesi dibawah ini yang bersifat
asam atau basa menurut teori asam-basa
H+ + H  H+ H Lewis ? Buktikan dengan rumus Lewis !
H H 1. SO2
2. SO3
(asam) (basa)
3. AlCl3
2. BF3 + NH3  NH3 . BF3 4. PH3
5. ClF3
F H F H
F + H  F H
F H F H
( asam) (basa )

5.3 KEKUATAN ASAM DAN BASA


1. KONSENTRASI [H+] ASAM KUAT(HxA)
Asam kuat akan terionisasi seluruhnya dalam air ( = 1). Oleh karena itu reaksinya merupakan
reaksi berkesudahan. Jika konsentrasi asam [HxA] = Ma, maka [H+] dapat ditentukan sbb:
6 Kimia 2B /XI-2
Reaksi ionisasi : HxA(aq)  x H+(aq) + Ax-(aq)
Molaritas : Ma ~ x. Ma ~ Ma
Jadi [H+] untuk asam kuat (HxA) dapat dirumuskan :
dimana, [H+] = konsentrasi ion H+ ( M )
[H+] = x . Ma x = jumlah ion H+ (valensi asam)
Ma = konsentrasi asam ( M )
Contoh : Tentukan [H+ ] dari :
a. Larutan HCl 0,1M
b. Larutan H2SO4 0,1 M

Jawab : a. HCl → H+ + Cl- b. H2SO4 → 2 H+ + SO42-


[ H+ ] = 1 x 0,1 M = 0,1 M [H+ ] = 2 x 0,1 M = 0,2 M

pH = - log [ H+ ]

= - log 1. 10 -1 pH = - log [ H+ ]
= 1 = - log 0,2= - log 2. 10-1
= 1 – log 2

2. KONSENTRASI [H+] ASAM LEMAH (HA)


 Hubungan [H+] dan 
Asam lemah dalam air terionisasi sebagian ( < 1). Oleh karena itu reaksinya merupakan
reaksi kesetimbangan (bolak-balik). Untuk asam lemah HA dengan konsentrasi Ma dengan
derajat ionisasi  terjadi :
Reaksi : HA(aq) ↔ H+ (aq) + A- (aq)
Mula-mula : Ma - -
Bereaksi : (Ma x  ) ~ (Ma x ) ~ (Ma x )
Setimbang : (Ma – Ma x ) ~ (Ma x ) ~ (Ma x )
Ma(1 –  )
Jadi [H+] untuk asam lemah jika diketahui derajad dissosiasi () dirumuskan :

[H+] = Ma . 

 Hubungan  dan Ka
Harga Ka untuk reaksi ionisasi asam lemah diatas :
Ka = = , karena  sangat kecil maka, Ma(1- ) = Ma

maka :
Ka = Ka = Ma . 2

Jadi :  =

 Hubungan [H+] dan Ka

Untuk reaksi asam lemah (HA) : HA(aq) ↔ H+(aq) + A-(aq).


Tetapan Ionisasi Asam Lemah ( Ka ) reaksi tsb sbb:

Ka = , karena [H+] = [A-], maka : Ka = .

Jika [HA] = Ma, maka Ka =

Kimia 2B /XI-2 7
Jadi [H+] untuk asam lemah jika diketahui Tetapan Ionisasi asam (Ka) dirumuskan :

[H+] =
Makin kuat asam , reaksi kesetimbangan asam makin condong kekanan, akibatnya harga
Ka makin besar. Oleh karena itu harga Ka dapat menggambarkan kekuatan suatu asam. Makin
besar harga Ka, makin kuat sifat asamnya. Sebaliknya makin kecil harga Ka, makin lemah sifat
asamnya.

 ASAM LEMAH POLIVALEN (POLIPROTIK)


Asam polivalen (poliprotik) mengion secara bertahap, asam valensi 2 mengion dalam 2
tahap dan asam valensi 3 mengion 3 tahap. Contoh asam H3PO4 mengion 3 tahap :
Tahap 1 : H3PO4(aq) H+(aq) + H2PO (aq) Ka1 = = 6,9 x 10 -3

Tahap 2 : H2PO (aq) H+(aq) + HPO (aq) Ka2 = = 6,2 x 10 -8

Tahap 3 : HPO (aq) H+(aq) + PO (aq) Ka3 = = 4,8 x 10-13

Reaksi : H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO (aq) Ka +


Rumus [H+] dari asam lemah [H+] = , Ka dipilih diantara Ka 1, Ka2 dan Ka3 yang
nilainya terbesar . Berdasarkan tahap-tahap reaksi diatas yang mempunyai nilai terbesar
adalah Ka1. Ka2 dan Ka3 jauh lebih kecil sehingga diabaikan. Jadi rumus [H+] asam polivalen
H3PO4 menjadi :
[H+] =

Kesimpulan :
+ -
No LARUTAN RUMUS [H ] dan [OH ] RUMUS 

1 ASAM KUAT [H+] = x . Ma

[H+] = Ma . 
2 ASAM LEMAH  =
[H+] =
[OH- ] = x . Mb
3 BASA KUAT

[ OH-] = Mb . 
4 BASA LEMAH  =
[ OH- ] =

Tabel Harga Tetapan


Ionisasi Asam (Ka) dan Rumus Kimia Harga Ka / Kb
Basa (Kb)
` CH3COOH 1,8 x 10-5
HClO 3,0 x 10-8
HClO2 1,2 x 10-2
ASAM HCN 4,0 x 10-10
HF 6,7 x 10-4
HNO2 5,1 x 10-4
HCOOH 1,8 x 10-4
C6H5COOH 6,3 x 10-5
Amonia NH3(aq) 1,8 x 10-5
BASA
Hidroksilamina NH2OH 9,1 x 10-9

8 Kimia 2B /XI-2
Latihan Soal :
1. Hitunglah konsentrasi ion H+ dari :
a. 100 ml larutan H2SO4 0,05 mol /L !
b. 0,05 M HCOOH ( Ka = 1,8 x 10-4 )
c. 1,26 gram HNO3 ( Mr = 63) dalam 2 liter larutan
2. Sebanyak 4,9 gram H3PO4 ( Mr = 98) ditambah air hingga volumenya menjadi 5 liter,
maka :
a. tentukan molaritas larutan tersebut !
b. hitunglah [H+] dan harga Ka larutan tersebut , jika derajat disosiasi larutan = 20% !
3. Hitung konsentrasi ion H+ dan derajat ionisasi () dari larutan HCN 0,01 M, jika tetapan
ionisasi (Ka) HCN = 4 x 10-10 !
4. Jika 500 ml larutan asam sianida HCN mengandung 0.04 M ion H+ dan derajat dissosiasi
larutan HCN adalah 20%, berapa gram massa HCN yang terdapat dalam larutan tsb !
5. Hitunglah konsentrasi ion OH- dari
a. 2,8 gram KOH ( Mr = 56 ) dalam 1 liter lartan !
b. 0,002 M Mg(OH)2 ( Kb = 2 x 10-5 )
6. Hitung konsentrasi ion OH- dan derajat ionisasi () dari larutan NH4OH 0,1 M, jika harga Kb
NH4OH = 9 x 10-9 !
7. Konsentrasi ion H+ dalam larutan 0,005 H2SO4 sama dengan dalam larutan 0,025 M
C6H5COOH(asam. benzoat). Berapakah harga Ka dan derajat ionisasi larutan C6H5COOH ?
8. Apabila dalam 200 ml larutan hidrazin ( N 2H5OH) terdapat 0,01 M ion OH-. Berapa gram
berat hidrazin dalam larutan , jika Kb hidrazin = 4 x 10-4)
-7 -11
9. Jika Ka1 dan Ka2 dari H2CO3 berturut 4,9 x 10 dan 4,7 x 10 tentukan konsentrasi ion H+
dalam latruan asam karbonat 0,1M !

5.4 DERAJAT KEASAMAN (pH) LARUTAN


Untuk menyatakan derajat atau tingkat kekuatan asam atau basa suatu larutan yang
mempunyai konsentrasi ion H+ atau ion OH- sangat kecil digunakan ukuran eksponen hidrogen
(pH). Konsep ini dirumuskan oleh Soren Sorensen, yaitu : “ pH adalah harga negatif (-) logaritma
konsentrasi ion H+ “. Sehingga derajat kesaman (pH) dirumuskan :

pH = – log [H+ ]

1. pH AIR MURNI
Air murni merupakan elektrolit yang sangat lemah, oleh karena itu reaksi ionisasi air
merupakan reaksi kesetimbangan :

H2O(l) ↔ H+ (aq) + OH-(aq) ,


Menurut Hukum Kesetimbangan :

Kimia 2B /XI-2 9
K =

K [H2O] = [H+ ] [OH-] , dimana K [H2O] = Kw (Tetapan Kesetimbangan Air)


Maka : Kw = [H+ ] [OH-] , dimana [H+ ] = [OH-]
[H+ ]2 = Kw ,
Harga Kw dipengaruhi suhu, bila suhu naik harga Kw makin besar, dan bila suhu turun harga
Kw makin kecil . Berdasarkan percobaan pada suhu 25oC harga Kw = 1 x 10-14
[H+ ] = = = 10 -7
pH = – log [H+] = – log 10-7 = 7
Jadi pH air pada suhu 25oC = 7

2. pH LARUTAN ASAM DAN LARUTAN BASA


Lengkapi tabel di bawah ini

LARUTAN RUMUS [H+] dan [OH-] RUMUS pH dan pOH

Asam Kuat [H+] = x . Ma pH = - log x . Ma

[H+] = pH =
Asam Lemah
[H+] = pH =

Basa Kuat [OH-] = pOH =

[OH-] = pOH =
Basa Lemah
[OH-] = pOH =

 Hubungan pH, pOH dan pKw


Kw = [H+] [OH-]
pKw = pH + pOH , dimana pKw = -log Kw = -log 10-14 = 14
14 = pH + pOH
pH = 14 – pOH
pOH = 14 – pH

Harga pH dapat memberi informasi tentang kekuatan asam atau basa. Berdasarkan rumus :
14 = pH + pOH memberikan informasi bahwa pada larutan yang sama terdapat hubungan
saling berlawanan antara harga pH dan pOH atau jumlah H + dan OH-.seperti digambarkan
pada tabel dibawah ini :

pH 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
[H+] 1 10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6 10-7 10-8 10-9 10-10 10-11 10-12 10-13 10-14
[OH-] 10-14 10-13 10-12 10-11 10-10 10-9 10-8 10-7 10-6 10-5 10-4 10-3 10-2 10-1 1
SIFAT asam netral basa

3. TRAYEK pH LARUTAN

10 Kimia 2B /XI-2
Untuk mengukur pH suatu larutan dapat digunakan indikator. Ada dua kelompok indikator,
yaitu indikator asam-basa dan indikator Universal
.
Indikator Asam-Basa
Kebanyakan indikator asam-basa dianggap sebagai asam lemah (HIn). Oleh karena itu
dalam larutan membentuk suatu kesetimbangan.
Reaksi : HIn(aq)  H+(aq) + In-(aq)

Menurut hukum kesetimbangan : Ka = ………. (1)

Warna HIn berbeda dengan warna In-. Penambahan asam atau basa menyebabkan
pergeseran letak kesetimbangan indikator, sehingga dapat terjadi perubahan warna. Bila
ditambah asam, kesetimbangan bergeser ke kiri, karena jumlah ion H + bertambah. Sedangkan
bila ditambah basa kesetimbangan bergeser ke kanan, karena jumlah ion H + berkurang, hal ini
disebabkan ion H+ diikat oleh ion OH- dari basa membentuk air (H2O).
Titik tengah perubahan indikator terjadi bila [HIn] = [In-]. Berdasarkan rumus (1), maka pada
titik tengah harga Ka = [H+] atau pH = pKa.

Perkiraan Trayek pH perubahan warna indikator terletak antara :

pH = pKa – 1 dan pH = pKa + 1

Hitunglah trayek pH untuk masing-masing indikator dibawah ini !


Indikator Ka pKa Trayek pH
Lakmus 3 x 10 -7
7 – log 3 = 6,5 5,52 - 7,52
Fenolftalein(PP) 7 x 10-10 10 – log 7 = 9,2 8,2 - 10,2
Bromtimol Biru 1 x 10-7 …………… ……… - ……..
Metil Merah 8 x 10-8 …………… ……… - ……..
Metil Jingga ……… - ……..
2 x 10-4

4. pH CAMPURAN ASAM DENGAN ASAM ATAU BASA DENGAN BASA


Untuk menghitung pH campuran asam dengan asam atau basa dengan basa, pada
prinsipnya :
a. Campuran Asam dengan asam :

[H+] =

b. Campuran Basa dengan basa :

[OH-] =

A. Rumus [H+] dari campuran asam dengan asam :


1. [H+] campuran (asam kuat + asam kuat) :

[H+] = atau [H+] =

dimana Ma1 = molaritas asam 1, Va1 = volume asam1


Ma2 = molaritas asam 2, Va2 = volume asam 2
x = valensi asam

2. [H+] campuran (asam kuat + asam lemah) :

[H+] = atau [H+] =

B. Rumus [OH-] dari campuran basa dengan basa :


Kimia 2B /XI-2 11
1. [OH-] campuran (basa kuat + basa kuat) :

[OH-] = atau [OH-] = ,

dimana: Mb1 = molaritas basa 1, Vb1 = volume basa1


Mb2 = molaritas basa 2, Vb2 = volume basa 2
x = valensi basa

2. [OH-] campuran (basa kuat + basa lemah ) :


[OH-] = atau [OH-] = ,

Latihan Soal :
1. Hitunglah pH dari :
a. 250 mL larutan H2SO4 0,025 M.
b. larutan Ca(OH)2 0,02 M.

c. 0,2 gram NaOH (Mr = 40) dalam 250 mL larutan.


d. 0,49 gram H2SO4 (Mr = 98) dalam 100 mL larutan.
e. 0,855 gram Ba(OH)2 (Mr = 171) dalam 250 mL larutan.
f. 1,1 ml asam sulfat pekat 98%, massa jenis 1,8 gml-1 dilarutkan dalam 2 liter air.
g. 1 ml H2SO4 0,1 M dilarutkan dalam 1 liter air.
2. Hitunglah pH dari :
a. larutan asam format 0,0012 M jika Ka asam format = 3 . 10-4.
b. larutan NH3 0,5 jika Kb NH3 = 1,8 x 10-5..
c. larutan Mg(OH)2 0,002 M bila diketahui derajat ionisasi 25%.
d. larutan HCN 0,005 M dengan derajat ionisasi 20%.
3. larutan asam lemah HA 0,1M mempunyai pH yang sama dengan larutan HCl 0,001M.
Tentukan harga Ka asam HA tersebut !
4. Larutan hidrazin (N2H5OH) 0,1 M mempunyai pH=10. Hitunglah tetapan ionisasi(Kb)
hidrazin !
5. Jika pada ToC harga Kw =10-12 , tentukan [OH-] dan pH dari larutan NaOH 0,1M !
6. Jika larutan asam HA mempunyai Ka =2x10-5 dan pada saat diukur pHnya = 3 – log2
Berapa konsentrasi larutan HA ?

7. Suatu basa lemah BOH dengan konsentrasi 0,4 M ternyata pHnya=11 + log2. Tentukan
harga tetapan ionisasi basa(Kb) basa tersebut !

-
8. Warna HIn suatu indikator adalah kuning, sedangkan warna In dari indikator tersebut
adalah biru. Jika harga Ka dari indikator tersebut adalah 10-5, tentukan trayek pH dan warna
indikator tersebut !

9. Trayek pH indikator klorofenol biru adalah4,8 – 6,4 dengan warna kuning – merah.
Bagaimana warna indikator tersebut bila diteteskan pada laurtan :
-5
a. CH3COOH 0,1M ( Ka = 10 )
b. NaOH 0,01M
c. Air murni
10. Berapa ml larutan H2SO41M harus ditambahkan ke dalam 500 ml aquades supaya pH-nya
menjadi 3 – log4 ? ( perubahan volum dari penambahan H2SO4 diabaikan).
Jwb : pH = 3 – log 4
[ H+ ] = 4. 10-3 [H+] = 2 . Ma
4.10-3 = 2 . Ma M asam = 2 . 10-3
M1 . V1 = M2 . V2
1 M . X ml = 2. 10-3 . 500 ml X = 1 ml
12 Kimia 2B /XI-2
11. Sebanyak 100 ml larutan HCl yang mempunyai pH=1 dicampur dengan 100 ml larutan HCl
yang mempunyai pH=2. Hitunglah pH campuran kedua larutan tersebut !

12. Sebanyak 100 ml larutan H2SO4 0,004M dicampurkan dengan 100 ml larutan HCl 0,012M.
Tentukan pH campuran !

13. Sebanyak 100 ml larutan HCl 0,02 M dicampur dengan 100 ml larutan CH 3COOH 0,4M
dengan Ka CH3COOH = 1x10-5
a. Hitunglah pH campuran kedua larutan
b. Berapa konsentrasi ion CH3COO- dalam campuran itu ?
14. Sebanyak 10 ml asam HX 0,1 M diencerkan sehingga tepat 1 liter. Tentukan pH larutan
sebelum dan sesudah diencerkan , jika asam itu adalah :
a. HCl
b. CH3COOH (Ka CH3COOH = 1x10-5)
15. Larutan amonia ( larutan A) mempunyai pH=11. Larutan B dibuat dengan mencampurkan
10 ml larutan A dengan 90 ml air. Larutan C dibuat dengan mengencerkan 10 ml larutan B
hingga 100 ml. Jika Kb NH3 =1x10-5, tentukan pH larutan B dan C !

5.5 STOIKIOMETRI LARUTAN


1. REAKSI PENETRALAN
Jika larutan asam dicampurkan dengan larutan basa dengan perbandingan yang tepat,
maka sifat larutan menjadi netral. Sebagai contoh bila larutan HCl direaksikan dengan larutan
NaOH, persamaan reaksinya dapat dituliskan dalam 2 bentuk, yaitu:
a. Reaksi Molekuler
HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(aq) + H2O(l)
(asam) (basa) (garam) ( air)
b. Reaksi Ion
H+(aq) + Cl-(aq) + Na+(aq) + OH-(aq)  Na+(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
Oleh karena ion Na+ dan Cl- pada ruas kiri dan ruas kanan tetap ada, berarti ion Na + dan Cl-
tidak mengalami perubahan, maka ion-ion itu dapat dihilangkan sehingga reaksi ion bersihnya
menjadi:
H+(aq) + Cl-(aq) + Na+(aq) + OH-(aq)  Na+(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
Persamaan ion bersih : H+(aq) + OH-(aq)  H2O(l)
Berdasarkan reaksi antara NaCl dan NaOH diatas reaksi yang sebenarnya terjadi adalah
reaksi antara ion H+( pembawa sifat asam) dengan ionOH-( pembawa sifat basa)menghasilkan
air(netral), sehingga reaksi diatas disebut reaksi penetralan.
Jadi reaksi penetralan adalah reaksi yang terjadi antara larutan asam dengan larutan basa,
dimana jumlah mol ion H+ dari asam sama dengan jumlah mol ion OH- dari basa membentuk
air.
Ion Na+ dan Cl- dalam larutan berada dalam bentuk ion, akan tetapi bila air yang terbentuk
dalam reaksi itu diuapkan, maka akan terbentuk kristal garam NaCl. Oleh karena itu reaksi
antara asam dan basa disebut juga reaksi penggaraman. Garam adalah senyawa yang
terbentuk dari gabngan kation basa dengan anion asam.
Contoh reaksi antara larutan asam dengan larutan basa ( reaksi penggaraman)
1. 2 NaOH(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4 (aq) + 2 H2O
basa asam garam air
2Na+ +2 OH- + 2 H+ + SO42-  2 Na+ + SO42- + 2 H2O

Persamaan ion bersih : 2 H+ + 2 OH-  2 H2O

2. Ba(OH)2(aq) + 2HCl(aq)  BaCl2(aq) + 2H2O(l)

Kimia 2B /XI-2 13
basa asam garam air
Reaksi ion : Ba (aq) + 2 OH (aq) + 2 H (aq) + 2 Cl (aq) → Ba (aq) + 2 Cl-(aq) + 2H2O(l)
2+ - + - 2+

Persamaan ion Bersih : 2 OH-(aq) + 2 H+(aq) → 2H2O(l)

 pH dari Reaksi Asam Kuat dan Basa Kuat.


Untuk menghitung pH dari reaksi antara asam kuat dan basa kuat dapat digunakan
pedoman sebagai berikut :
1. Jika jumlah mol asam dan jumlah mol basa tepat bereaksi ( tidak ada sisa setelah reaksi),
maka larutan bersifat netral dan harga pH=7.

2. Jika jumlah mol asam berlebih ( ada sisa asam setelah reaksi ), maka pH dihitung dari sisa
asam dan harga pH <7. Sehungga [H+] dapat dihitung dengan rumus :

[H+] =

3. Jika jumlah mol basa berlebih ( ada sisa basa setelah reaksi ), maka pH dihitung dari sisa
basa dan harga pH >7. Sehingga [OH-] dapat dihitung dengan rumus
-
[OH ] =
Contoh soal :
1. Sebanyak 100 mL larutan H2SO4 0,2 M dicampur dengan 50 mL larutan KOH 0,4 M.
Hitung pH larutan yang terjadi setelah dicampur !
Penyelesaian : Cara 1 :
Mol H2SO4 = M1 x V1 = 0,2M x 100ml = 20 mmol ↔ [H+] = 2 x 20 mmol = 40 mmol
Mol KOH = M2 x V2 = 0,4M x50 ml = 20 mmol → [OH--] = 1 x 20 mmol = 20 mmol
Sisa mol H+ = (40 – 20 )mmol = 20 mmol
[H+]sisa = 20 mmol / 150 ml = 0,13
pH = - log [H+]
= - log 13. 10-2
= 2 – log 13
Penyelesaian : Cara 2 :
Reaksi : H2SO4(aq) + 2 KOH(aq)  K2SO4 (aq) + 2 H2O(l)
mula-mula : 20 mmol ~ 20 mmol
bereaksi : 10 mmol ~ 20 mmol ~ 10 m mol ~ 20 m mol
Akhir reaksi : 10 mmol 0 10 m mol 20 m mol
( sisa )
Volume asam + basa = 100 + 50 = 150 mL
Jumlah mol sisa asam H2SO4 = 10 mmol

[H+]= = = 2 . 10 mmol / 150 ml = 20 mmol / 150 ml = 0,13 M

Jadi pH larutan = - log 0,13 = 2- log 13…………

2. Sebanyak 100 ml larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M. Hitunglah pH
larutan pada saat :
a. sebelum penambahan larutan NaOH
b. setelah ditambah NaOH 20 ml
c. setelah ditambah NaOH 100 ml
14 Kimia 2B /XI-2
d. setelah ditambah NaOH 140 ml.

3. Berapa pH larutan yang terjadi jika 20 ml larutan Ca(OH)2 dengan pH = 12 + log5 dicampur
dengan 80 ml larutan HNO3 pH=2 ?
Jawab :

4. Berapa ml larutan HCl 0,1 M harus dicampurkan dengan 10 ml larutan NaOH 0,2 M untuk
membuat :
a. larutan netral ?
b. larutan dengan pH=2 ?
Jwb = [H+ ] = 0,1 x – 10. 0,2 / 10 + x
1 . 10-2 = 0,1 x – 2 / 10 + x
1. 10-2 ( 10 + x ) = 0,1 x – 2
0,1 + 0,01x = 0,1x – 2
2 + 0,1 = 0,1 x – 0,01x
2,1 = 0,09 x maka x = 2,1 / 0,09 = 23,33 ml

5. Sebanyak 100 ml larutan NaOH 0,01 M dicampurkan dengan 50 ml larutan H 2SO4 . Agar
diperoleh campuran dengan pH=2, Tentukan konsentrasi larutan H2SO4 tersebut !

6. Suatu larutan Ba(OH)2 mempunyai pH =13 . Berapa ml larutan HCl 0,1M harus dicampurkan
dengan 50 ml larutan Ba(OH)2 agar pH nya menjadi 12 ?

7. Berapa ml larutan Ca(OH)2 0,2 M untuk menetralkan campuran dari 100 ml larutan HCl 0,1
M dan 50 ml larutan H2SO4 0,1 M?

2. TITRASI ASAM-BASA
Titrasi asam basa adalah salah satu cara untuk menentukan konsentrasi atau kadar suatu
larutan asam atau basa, berdasarkan reaksi asam-basa. Konsentrasi atau kadar larutan asam
dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya
(larutan baku atau standart) dan sebaliknya. Titrasi yang berdasarkan jumlah volume larutan
disebut titrasi volumetri. Pada titrasi pengukuran volume diusahakan setepat mungkin
dengan menggunakan alat-alat standart misalnya buret, pipet volumetri. Tirasi yang melibatkan
reaksi antara asam dan basa dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau asidi alkalimetri
Secara tehnis titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit( tetes demi
tetes) larutan standart melalui buret dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya
yang telah ditetesi indicator ( missal PP) dalam labu erlen meyer sampai tepat habis bereaksi
yang ditandai dengan berubahnya warna indikator dalam larutan itu. Tepat pada saat warna
indicator berubah warna, proses titrasi dihentikan, keadaan ini disebut keadaan pada saat titik
akhir titrasi. Jumlah volume larutan pada buret yang telah bereaksi sampai pada titik akhir
titrasi disebut volume titik akhir titrasi.
Indikator yang digunakan pada titrasi asam kuat dan basa kuat adalah indikator yang
mempunyai trayek perubahan warna sekitar 7, sebab pada saat asam kuat dan basa kuat tepat
bereaksi pH larutan sama dengan 7. Keadaan dimana antara asam dan basa tepat habis
bereaksi disebut titik ekivalen. Titik ekivalen titrasi antara asam kuat dan basa kuat berarti mol
-
H+ = mol OH .
Untuk menghitung konsentrasi larutan pada titrasi asam kuat dan basa kuat dapat
digunakan rumus :

xa.Ma.Va = xb.Mb.Vb dimana : xa = valensi asam


xb = valensi basa
Ma = molaritas asam
Mb = molaritas basa
Va = volume asam
Vb = volume basa

larutan standar
Kimia 2B /XI-2 15
Gambar Titrasi sederhana .

klem

statif buret

larutan yang belum diketahui


molaritasnya ditetesi indikator
fenolftalein (PP)

Latihan soal :
1. Untuk mengetahui konsentrasi HCl dalam suatu botol yang labelnya rusak, maka seorang
siswa diminta untuk melakukan titrasi dengan Cara mengambil 25 mL larutan HCl kemudian
ditetesi dengan PP. Setelah dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M dan ternyata memerlukan
50 mL. Berapakah molaritas larutan HCl tersebut ?

2. Di laboratorium terdapat 1 botol larutan HNO3 yang labelnya telah hilang. Untuk mengetahui
molaritasnya, diambil 10 ml dan diencerkan hingga volumenya 100 ml . Dari larutan yang
telah diencerkan diambil 20 ml. Setelah larutan itu ditetesi PP sebanyak 2 tetes, kemudian
dititrasi dengan larutan Ca(OH)2 0,5 M. Ternyata pada titik akhir titrasi menghabiskan
Ca(OH)2 sebanyak 10 ml . Hitunglah molaritas larutan HNO3 tersebut !

3. Suatu cuplikan yang mengandung logam aluminium seberat 4 gram direaksikan dengan
100 ml larutan asam klorida 0,5 M. Kelebihan asam klorida dititrasi dengan KOH 0,25 M
menghabiskan sebanyak 32 ml. Tentukan kadar aluminium dalam cuplikan tersebut ! (Ar
Al=27)

4. Untuk menentukan kadar asam sulfat , diambil 10 ml larutan asam sulfat tersebut kemudian
diencerkan sampai volumenya 50 ml. Dari larutan yang telah diencerkan tersebut diambil
10 ml, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M, menghabiskan 40 ml. Jika kadar
asam sulfat murni 18 M, tentukan kadar asam sulfat tersebut !

5. 6 JENIS REAKSI DALAM LARUTAN


Untuk mempermudah dalam memecahkan soal-soal stoikiometri larutan, perlu dipahami
terlebih dahulu jenis-jenis reaksi kimia, maka berikut ini diberikan contoh-contoh reaksi kimia
dalam larutan elektrolit dan contoh penulisan reaksi ion.
Reaksi kimia dalam larutan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu reaksi yang
menghasilkan zat terlarut, reaksi yang menghasilkan gas dan reaksi yang menghasilkan endapan.

1. Reaksi Yang Menghasilkan Zat Terlarut


a) Asam + Basa  Garam + Air

16 Kimia 2B /XI-2
H2SO4(aq) + 2KOH(aq)  K2SO4(aq) + 2H2O(l)

b) Oksida Asam + Basa  Garam + Air


CO2(g) + 2NaOH(aq)  Na2CO3(aq) + H2O(l)
c) Oksida Basa + Asam  Garam + Air
Na2O(s) + 2HNO3(aq)  2NaNO3(aq) + H2O(l)
d) Oksida asam + Oksida basa  Garam
CO2 (g) + K2O (aq)  K2CO3(aq)

2. Reaksi Yang Menghasilkan Gas


a) Logam + Asam  Garam + gas H2
Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g)
Ag(s) + HCl(aq)  (tidak bereaksi)
Logam yang dapat bereaksi dengan asam kuat encer ( selain HNO 3 pekat dan H2SO4
pekat) adalah logam yang terletak di sebelah kiri unsur H dalam deret Volta (deret
Keaktifan Logam).

Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Fe-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

b) Garam karbonat + Asam  Garam + H2O(l) + CO2(g)


CaCO3 (s) + 2HCl(aq)  CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
c) Garam Amonium + Basa  Garam + Air + Gas Amonia
(NH4)2SO4(aq) + 2KOH  K2SO4(aq) + 2H2O(l) + 2NH3 (g)
d) Garam sulfida + Asam  Garam lain + H2S (g)
FeS(s) + 2HNO3(aq)  Fe(NO3)2(aq) + H2S(g)

3. Reaksi Yang Menghasilkan Endapan


Reaksi yang menghasilkan endapan merupakan reaksi metatesis ( reaksi pertukaran pasangan
ion)
a) Garam + Garam  Garam lain + Garam lain
AgNO3(aq) + NaCl(aq)  AgCl(s) + NaNO3(aq)
Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq)  PbI2(s) + 2KNO3(aq)

b) Garam + Basa  Garam lain + Basa lain


2NaBr(aq) + Pb(OH)2(aq)  PbBr2(s) + 2NaOH(aq)

c) Garam + Asam  Garam lain + Asam lain


AgNO3(aq) + HCl(aq)  AgCl(s) + HNO3(aq)

 PENULISAN REAKSI ION


Dalam menuliskan persamaan reaksi ion perlu diperhatikan zat-zat yang sukar terionisasi,
yaitu :
1) Unsur bebas, misal Na, Ca, Cu, Fe.
2) Gas, misal N2, H2, O2, CO, CO2.
3) Oksida, misal Na2O, CaO, Al2O3, BaO.
4) Basa dan garam yang sukar larut.
5) Air
6) Elektrolit lemah.

Contoh penulisan reaksi ion.


Zn(s) + 2HCl(aq)  ZnCl2(aq) + H2(g) …… (1)

Kimia 2B /XI-2 17
Zn(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq)  Zn2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g) …… (2)
Pada reaksi (2) jumlah ion Cl- ruas kiri sama dengan ruas kanan, maka ion Cl-dianggap tidak
mengalami perubahan, sehingga dapat dihilangkan. Jadi untuk reaksi ionnya dapat ditulis
sebagai berikut :
Zn(s) + 2H+(aq)  Zn2+(aq) + H2(g)
Asam + Basa  Garam + Air
Oksida Asam + Basa  Garam + Air
Reaksi Yg meng-
hasikan Zat terlarut Oksida Basa + Asam  Garam + Air
Oksida asam + Oksida basa  Garam

Logam + Asam  Garam + gas H2

Jenis Reaksi Reaksi Yg meng- Grm karbonat + As  Grm + H2O + CO2(g)


Dalam Larutan hasikan Gas Grm Amonium + Bs  Grm + H2O + NH3(g)
Grm sulfida + Asa  Grm lain + H2S (g)

Garam + Garam  Grm lain + Grm lain


Reaksi Yg meng-
Hasilkan endapan Garam + Basa  Grm lain + Basa lain
Garam + Asam  Grm lain + Asam lain

Tabel Kelarutan Beberapa Senyawa Dalam Air

Senyawa Umumnya Kecuali


hidroksida (OH-) sukar larut semua basa IA dan IIA kecuali
Be(OH)2 dan Mg(OH)2
nitrat (NO ) mudah larut --
asetat (CH3COO-) mudah larut --
klorida (Cl-) mudah larut AgCl, Hg2Cl2, PbCl2, CuCl
bromida (Br-) mudah larut AgBr, Hg2Br2, PbBr2, CuBr
yodida (I-) mudah larut AgI, Hg2I2, HgI2, PbI2, CuI
sulfat (SO ) mudah larut SrSO4, BaSO4, PbSO4 , CaSO4
karbonat (CO ) sukar larut Na2CO3, K2CO3, (NH4)2CO3
fosfat (PO ) sukar larut Na3PO4, K3PO4, (NH4)3PO4
sulfida (S2-) sukar larut semua sulfida IA, IIA kecuali Be,
(NH4)2S

Latihan soal :
1. Selesaikan reaksi dibawah ini dan tuliskan reaksi ionnya!
a. 2 HCl (aq) + Mg(OH)2(aq)  MgCl2(aq) + 2 H2O
2 H+(aq) + 2 Cl-(aq) + Mg2+(aq) + 2 OH—(aq)  Mg2+(aq) + 2 Cl-(aq) + 2 H2O(l)
Ion Bersih = 2 H+(aq) + 2 OH—(aq)  2 H2O(l)

b. SO3(g) + Ca(OH)2(aq)  CaSO4(s) + H2O(l)


SO3(g) + Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)  CaSO4(s) + H2O(l)

c. K2O(s) + H2SO4 (aq)  K2SO4(aq) + H2O(l)


K2O(s) + 2 H+(aq) + SO42-(aq)  2 K+(aq) + SO42-(aq) + H2O(l)

18 Kimia 2B /XI-2
Ion Bersih = K2O(s) + 2 H+(aq)  2 K+(aq) + H2O(l)

d. Na2CO3 (aq) + 2 HCl(aq)  2 NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)


2 Na+(aq) + CO32-(aq) + 2 H+(aq) + 2 Cl-(aq) 2 Na+(aq) + 2 Cl-(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Ion Bersih =

e. CaS (aq) + H2SO4(aq)  CaSO4(s) + H2S(g)


Ca2+(aq) + S2-(aq) + 2 H+(aq) + SO42-(aq)  CaSO4(s) + H2S(g)

f. Cu(NO3)2(aq) + MgI2 (aq) 


g. Pb(NO3)2 (aq) + H2SO4(aq) 
h. MgBr2(aq) + KOH(aq) 

2. Tuliskan reaksi dibawah ini dalam bentuk molekul dan ion !


a. logam aluminium dengan larutan asam sulfat
b. larutan natrium sulfida dengan larutan timbal asetat
c. larutan tembaga (II) sulfat dengan larutan natrium hidroksida
d. larutan magnesium sulfat dengan larutan ammonium hidroksida.
3. Bila 50 ml larutan Pb(NO3)2 2 M direaksikan dengan 50 ml larutan KI 2 M. (Ar Pb=207, I=127)
a. Tentukan massa endapan yang terbentuk !
b. Tentukan pereaksi yang tersisa dan berapa molaritas pereaksi yang tersisa ?
4. Sebanyak 8,1 gram aluminium (Ar=27)dilarutkan dalam 100 ml H2SO4 3 M , maka tentukan :
a. Volum gas hydrogen yang dihasilkan jika diukur pada keadaan dimana massa 2 liter gas
SO3 = 1,6 gram !
b. Massa reaktan yang tersisa !
5. Larutan perak nitrat direaksikan dengan zink klorida. Berapa volume zink klorida 1 M yang
diperlukan untuk menghasilkan endapan AgCl sebesar 14,35 gram ( Ar Ag=108 dan Ar
Cl=35,5 )

6. Sebanyak 4 gram basa bervalensi 1 tepat dinetralkan oleh 100 ml larutan H 2SO4 0,5 M., maka
tentukan : (Ar S=32, O=16)
a. Massa atom relatif logam dalam basa !
b. Massa garam yang terbentuk !
7. Untuk melarutkan 16 gram suatu oksida logam( Ar logam =56, Ar O=16) dibutuhkan 300 ml
larutan HCl 2 M. Tentukan rumus oksida tersebut !

8. Cuplikan yang mengandung K2O (Mr=94) seberat 23,5 gram dilarutkan dalam air hingga
volumenya 1 liter. Bila 25 ml larutan itu dapat dinetralkan oleh 30 ml larutan H 2SO40,1 M.
Berapa % kadar K2O dalam cuplikan ?

9. Sebanyak 2,495 gram kristal CuSO4 . xH2O dilarutkan dalam air sampai volumenya 200 ml.
Kedalam 100 ml larutan itu dialiri gas H2S. Setelah engapan disaring dan sisa H2S diusir,
larutanya dinetralkan dengan 50 ml larutan KOH 0,2 M. Tentukan jumlah molekul air kristan !

10. Campuran NaOH ( Mr=40) dan KOH( Mr=56) seberat 4,8 gram dilarutkan ke dalam air hingga
volumenya 100 ml. Dari larutan yang terbentuk diambil 10 ml , kemudian dititrasi dengan
larutan HCl 0,5 M, ternyata memerlukan larutan HCl sebanyak 20 ml. Tentukan berat masing-
masing NaOH dan KOH !

Latihan soal-1

11. Sebanyak 100 ml larutan KOH 0,02 M direaksikan dengan 100 ml larutan H2SO4 0,02 M.
Tentukan :
Kimia 2B /XI-2 19
a. pH masing-masing larutan sebelum dicampurkan !
b. pH larutan setelah dicampurkan
12. Ke dalam 200 ml larutan H 2SO4 yang mempunyai pH = 2 – log 2 dimasukkan larutan 0,05 M
NaOH. Berapa ml volume larutan NaOH yan diperlukan agar pH campuran menjadi 7 ?

13. Berapa ml larutan KOH 0,1 M yang harus dicampurkan dengan 100 ml larutan HBr 0,1 M agar
diperoleh larutan dengan pH = 12 + log 5 ?

14. Sebanyak 100 ml larutan NaOH dicampurkan dengan 100 ml larutan H 2SO4 yang pHnya 3 –
log 2. Agar diperoleh campuran dengan pH=2, Tentukan pH larutan NaOH tersebut!

15. Berapa ml larutan HCl 0,2 M harus dicampurkan dengan 100 ml larutan Ca(OH) 2 0,1 M agar
diperoleh larutan dengan pH = 12 + log 4 ?

16. Berapa ml larutan Ca(OH)2 0,1 M untuk menetralkan campuran dari 100 ml larutan HCl 0,2 M
dan 50 ml larutan H2SO4 0,1 M?

17. Di laboratorium terdapat 1 botol larutan HCl yang labelnya telah hilang. Untuk mengetahui
molaritasnya, diambil 10 ml dan diencerkan hingga volumenya 100 ml . Dari larutan yang telah
diencerkan diambil 20 ml. Setelah larutan itu ditetesi PP sebanyak 2 tetes, kemudian dititrasi
dengan larutan NaOH 0,5 M. Ternyata pada titik akhir titrasi menghabiskan NaOH sebanyak
20 ml . Hitunglah molaritas larutan HCl tersebut !

18. Suatu contoh cuplikan yang mengandung logam besi seberat 2 gram direaksikan dengan 100
ml larutan asam klorida 0,1 M. Kelebihan asam klorida dititrasi dengan KOH 0,125 M
menghabiskan sebanyak 32 ml. Tentukan kadar besi dalam cuplikan tersebut ! (Ar Fe=56)

19. Untuk menentukan kadar asam sulfat , diambil 10 ml larutan asam sulfat tersebut kemudian
diencerkan sampai volumenya 50 ml. Dari larutan yang telah diencerkan tersebut diambil
diuambil 5 ml, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M, menghabiskan 20 ml. Jika kadar
asam sulfat murni 18 M, tentukan kadar asam sulfat tersebut !

20. Selesaikan reaksi dibawah ini dan tuliskan reaksi ionnya!


a. HCl (aq) + Mg(OH)2(aq) 
b. SO3(g) + Ca(OH)2(aq) 
c. K2O(s) + H2SO4 (aq) 
d. Na2CO3 (aq) + HCl(aq) 
e. CaS (aq) + H2SO4(aq) 
f. Cu(NO3)2(aq) + MgI2 (aq) 
g. Pb(NO3)2 (aq) + H2SO4(aq) 
h. MgBr2(aq) + KOH(aq) 

21. Tuliskan reaksi dibawah ini dalam bentuk molekul dan ion !
a. logam aluminium dengan larutan asam sulfat
b. larutan natrium sulfida dengan larutan timbal asetat
c. larutan tembaga (II) sulfat dengan larutan natrium hidroksida
d. larutan magnesium sulfat dengan larutan ammonium hidroksida.

22. Direaksikan 100 ml larutan kupri sulfat 1 M dengan 100 ml larutan kalium hidroksida 1 M.
Tentukan :
a. Massa endapan yang terbentuk !
b. Zat yang ada setelah reaksi !

LATIHAN SOAL-2

1. Berapa volume H2SO4 0,1M yang diperlukan untuk membuat 4 gram Fe2(SO4)3 ( Mr=400) dari
Fe2O3 dengan H2SO4 ?

20 Kimia 2B /XI-2
2. Suatu basa L(OH)2 seberat 3,16 gram dilarutkan dalam air. Larutan yang terjadi dapat
dinetralkan oleh 100 ml larutan HCl 0,4 M. (Ar Cl=35,5)
a. Tentukan Ar L !
b. Massa garam yang dihasilkan !
3. Oksida logam seberat 5,1 gram ( Ar logam=27 dan Ar O=16 ) tepat dinetralkan oleh 100 ml
HBr 0,2 M. Tentukan :
a. Rumus kimia oksida tersebut
b. Massa garam yang terbentuk !
4. Tersedia larutan NaOH 0,1 M, NaOH 0,2 M, Ca(OH)2 0,1 M, HCl 0,2 M dan H2SO4 0,1 M,
a. Berapa ml larutan NaOH 0,2 M yang dibutuhkan untuk menetralkan
campuran 50 ml larutan HCl 0,1 M dengan 50 ml larutan H2SO4 0,1 M ?
b. Berapa pH larutan yang terjadi, jika 10 ml larutan Ca(OH) 2 0,1 M
direaksikan dengan 20 ml larutan HCl 0,2 M
c. Brapa ml larutan H2SO4 0,1 M yang harus direaksikan dengan 50 ml
larutan NaOH 0,1 M agar diperoleh pH larutan 2- log 5 .

5. Untuk menentukan kadar asam klorida , dilakukan eksperimen sebagai berikut. Mula-mula 20
ml HCl diencerkan hingga dengan air suling sampai volumenya 500 ml . Sebanyak 100 ml dari
larutan yang encer tersebut dititrasi dengan larutan KOH 0,1 M sebanyak 50 ml. Tentukan :
a. Molaritas larutan HCl tersebut
b. Tentukan % massa HCl, jika massa jenis HCl = 1,825 g/ml

a) Sebanyak 6 gram serbuk aluminium direaksikan dengan asam sulfat berlebih. Gas
hydrogen yang terjadi volumenya 7,5 liter diukur pada keadaan dimana 1 liter gas N2
massanya 1,12 gram. Tentukan kadar kemurnian serbuk aluminium tersebut !

b) Untuk menentukan kadar NaOH dalam soda kaustik, maka 2 gram soda tersebut dilarutkan
dalam air sampai volumenya 50 ml. Sebanyak 10 ml larutan itu tepat dinetralkan dengan
20 ml larutan H2SO4 0,2 M menghasilkan garam normal.Tentukan prosentase kadar NaOH
dalam soda kaustik tersebut !

c) Sebanyak 5,72 gram kristal natrium karbonat (Na 2CO3.xH2O) dilarutkan dalam air sampai
volumenya 500 ml. Dari 50 ml larutan itu kemudian direaksikan dengan 30 ml HCl 0,2 M.
Sisa asam dinetralkan dengan larutan KOH Ba(OH)2 0,1 M sebanyak 10 ml. Tentukan
jumlah molekul air kristal tersebut ?

d) Sekeping uang logam perak seberat 12 gram dilarutkan dalam 500 ml larutan asam nitrat
pekat. Lalu kedalam 50 ml dari dari larutan itu ditambahkan larutan natrium klorida.
Endapan yang terbentuk setelah dicuci dan ditimbang massanya1435 mg. tentukan %
massa perak dalam kepingan uang logam tersebut !

e) Suatu campuran basa NaOH dan Ca(OH)2 sebanyak 18,8 dilarutkan dalam air hingga
volumenya 100 ml. Dari 10 ml larutan itu direaksikan dengan 200 ml larutan HCl dengan
pH 1 – log 5 . Sisa asam dititrasi dengan larutan NaOH 1M sebanyak 50 ml. Tentukan
massa masing-masing NaOH dan Ca(OH)2 dalam campuran itu.

f) Sebanyak 14,2 gram kristal soda dilarutkan kedalam air sampai volumenya 0,5 liter. 50 ml
larutan itu ditambahkan 50 ml larutan HCl 1 M. Gas CO 2 yang terjadi diusir dengan kalsium
hidroksida 0,15 M sebanyak 20 ml. Tentukan rumus kristal soda tersebut !
Kimia 2B /XI-2 21
6. Sebanyak 8,1 gram aluminium dilarutkan dalam 100 ml H2SO4 3 M :
Tentukan :
a) Volum gas hydrogen yang dihasilkan jika diukur pada keadaan dimana massa 2 liter gas
SO3 = 1,6 gram !
b) Massa reaktan yang tersisa !

7. Sebanyak 2 gram basa bervalensi 1 tepat dinetralkan oleh 100 ml larutan H2SO4 0,5 M.
Tentukan :
a) Massa atom relatif logam dalam basa !
b) Massa garam yang terbentuk !
8. Untuk menentukan kadar NaOH dalam soda kaustik, maka 2 gram soda tersebut dilarutkan
dalam air sampai volumenya 50 ml. Sebanyak 10ml larutan itu dapat tepat menghasilkan
garam normal dengan 20 ml larutan 0,2 M H2SO4.
Tentukan prosentase kadar NaOH dalam soda kaustik tersebut !
9. Sebanyak 17,16 gram kristal natrium karbonat mengikat 10 molekul air dilarutkan dalam air
sampai volumenya 500 ml. Dari larutan itu diambil 50 ml kemudian direaksikan dengan asam
klorida. Gas yang terbentuk dialirkan ke dalam larutan Ba(OH)2 0,12 M.
Berapa ml larutan Ba(OH)2 yang diperlukan ?
10. Sebanyak 14,2 gram kristal soda dilarutkan kedalam air sampai volumenya 0,5 liter. 50 ml
larutan itu ditambahkan 25 ml larutan HCl 1 M. Gas CO 2 yang terjadi diusir dengan kalsium
hidroksida 0,15 M sebanyak 20 ml. Tentukan rumus kristal soda tersebut !

11. Campuran logam magnesium dan kalsium seberat 8,8 gram dilarutkan dalam asam sulfat 2 M.
Ternyata diperoleh 6,72 liter gas H2 pada keadaan standar, maka tentukan :
a) Massa masing-masing logam Mg dan Ca !
b) Volume H2SO4 yang diperlukan !
12.

LATIHAN SOAL

22 Kimia 2B /XI-2
PILIHAN GANDA
1. Dari uji larutan dengan kertas lakmus dan daya hantar listrik
diperoleh data :
Perubahan thd lakmus Uji Elektrolit
Larutan
Merah Biru Nyala Lampu Gelembung Gas
P merah biru terang banyak
Q biru biru redup sedikit
R merah merah terang banyak
S merah biru tak nyala tak ada
T biru biru terang banyak
Pernyataan yang tepat mengenai data diatas adalah ….
A. ion H+ larutan P lebih banyak dari larutan R
B. ion H+ larutan P lebih banyak dari larutan S
C. ion OH- larutan Q lebih banyak dari larutan T
D. ion OH- larutan Q lebih sedikit dari larutan T
E. ion OH- larutan S lebih sedikit dari larutan T
2. Salah satu dari oksida di bawah ini jika bereaksi dengan air akan membentuk asam kuat adalah
….
A. Na2O B. SO3 C. P4O10 D. SiO2 E. Al2O3

Kimia 2B /XI-2 23

Anda mungkin juga menyukai