Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum

Menentukan pH Larutan Asam Basa


Dengan Beberapa Indikator

Disusun oleh:
Nama: Hudzaifah Dean P. [15]
Kelas: XI MIPA 1

SMA NEGERI 7 PURWOREJO


Tahun Pelajaran 2022/2023
A. Tujuan
Menentukan sifat asam basa dari larutan HCl, CH3COOH, NaOH, dan
NH4OH serta menentukan nilai pH dari larutan-larutan tersebut dengan
menggunakan beberapa indikator.

B. Landasan Teori
Asam secara umum merupakan senyawa umum yang apabila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang
dapat memberi Proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu
basa dalam suatu penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam
asetat.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. Masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. Walaupun tidak selalu ionik merupakan senyawa elektrolit.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa
saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa dilarutkan ke dalam air, maka akan
terbentuk ion Hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa Hidroksida (OH) mengikat
satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari air suling
5. Mengubah warna kertas Lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
Indikator Asam dan Basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa digunakan adalah
indikator buatan dan indikator alami. Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-
basa buatan.
Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah di buat di laboratorium atau
pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus merah dan kertas
lakmus biru, kertas lakmus adalah kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan
menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam atau basa.
Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna
yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya
orchein ( ekstrak lichenes ) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus .
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ekstrak lakmus yang berwarna biru ke
dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ektrak lakmus yang selanjutnya
dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas
lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap berwarna biru, karena orchein
merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas
lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya
menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi.
Apabila kertas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat asam,
warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam
suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang
bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
Menentukan pH Suatu Larutan
Untuk mengetahui trayek perubahan warna dari beberapa indikator, kita dapat melihat
tabel indikator perubahan warna pH.
No Indikator Trayek Perubahan Perubahan Warna
Warna
1. Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah – Kuning
2. Metil merah 4,2 – 6,3 Merah – Kuning
3. Bromotimol biru 6,0 – 7,6 Kuning - Biru
4. Fenolftalein 8,3 - 10 Tidak Berwarna -
Merah

C. Alat & Bahan


 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Pelat tetes
 Gelas kimia
 Kertas lakmus merah dan biru
 Kertas indikator universal
 Larutan indikator MM, PP, BTB
 Larutan HCl
 Larutan CH3COOH
 Larutan NaOH
 Larutan NH4OH

D. Langkah Kerja
 Ambil kertas lakmus ataupun indikator universal sepanjang 0,5 cm letakkan
pada pelat tetes dan tetesilah dengan larutan di atas!
 Amati perubahan warna dan catat hasilnya !
 Ambil 4 tabung reaksi dan isilah dengan keempat larutan di atas masing-
masing sebanyak 1 ml.
 Tetesi larutan di atas masing-masing dengan indikator sebanyak 1 tetes, amati
dan catat hasilnya

E. Data Hasil Pengamatan


a. Kertas Lakmus
No Larutan Warna Kertas Lakmus Setelah di Tetesi Sifat Larutan

Lakmus Merah Lakmus biru


1. HCl Merah Merah Asam
2. CH3COOH Merah Merah Asam
3. NaOH Biru Biru Basa
4. NH4OH Biru Biru Basa

b. Indikator Universal
No Larutan Warna Kertas Sifat Larutan Perkiraan pH
Indikator Universal
1. HCl Oren, kuning, ungu Asam 1
2. CH3COO Oren, kuning, ungu muda Asam 2
H
3. NaOH Oren, pink, biru tua, kuning Basa 12
4. NH4OH Oren, hijau tua, kuning Basa 8

c. Indikator MM, BTB, dan PP


No Larutan Warna Indikator Sifat Larutan Perkiraan pH
MM BTB PP
1. HCl Merah Kuning Putih Asam 1
2. CH3COOH Merah Kuning Putih Asam 2
3. NaOH Kuning Biru Pink Basa 12
tua
4. NH4OH Kuning Biru Pink Basa 8
muda

F. Kesimpulan
Kesimpulan dari pengamatan ini yaitu larutan yang bersifat asam jika di teteskan pada
kertas Lakmus maka akan berwarna merah, sedangkan larutan yang bersifat basa jika
di teteskan pada kertas Lakmus akan berwarna biru. Larutan asam memiliki nilai pH
di bawah 7 sedangkan larutan basa memiliki nilai pH di atas 7. Larutan HCl dan
CH3COOH termasuk larutan yang bersifat asam, sedangkan larutan NaOH dan
NH4OH bersifat basa.
Daftar Pustaka
Buku Kimia Yudhistira Kelas XI
Praktikum Kimia Menentukan pH Larutan Asam dan Basa Dengan Beberapa Indikator
https://www.academia.edu/11301564/Laporan_Praktikum_Kimia_Perkiraan_PH_Larutan

https://www.academia.edu/25351120/
LAPORAN_HASIL_PENGAMATAN_PH_ASAM_DAN_BASA
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai