Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA

(PERKIRAAN pH DENGAN INDIKATOR)

Nama Anggota Kelompok : 1. Annora Nobel Chonendya (3)


2. Justine Izaan P.K(17)
3. Rassya A.P.K (26)
4. Sendy Satrio A.S
Kelas : XI MIPA E
Hari/Tanggal : Jumat , 20-01-2023
Kelompok : Kelompok praktikum kimia
Guru Pengampu : PPL

LABORATORIUM KIMIA
SMA NEGERI 1 KEDIRI
KEDIRI

2023
PERCOBAAN pH DENGAN INDIKATOR

I. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengetahui perbedaan pH dengan beberapa jenis indikator.
b. Mengetahui cara memperkirakan pH suatu larutan dengan indikator.
II. LANDASAN TEORI
Indikator asam-basa (disebut juga Indikator pH) adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke
dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada
temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0. Di bawah nilai tersebut larutan dikatakan asam, dan di
atas nilai tersebut larutan dikatakan basa. Kebanyakan senyawa organik yang dihasilkan makhluk hidup mudah
melepaskan proton (bersifat sebagai asam Lewis), umumnya asam karboksilat dan amina, sehingga indikator asam-basa
banyak digunakan dalam bidang biologi dan kimia analitik. Mekanisme perubahan warna oleh indikator adalah reaksi
asam-basa, pembentukan kompleks, dan reaksi redoks. (Dennis Kwaria, 2011).

Larutan indikator tersebut merupakan salah satu dari jenis indikator yang dapat digunakan dalam mengetahui sifat asam
basa sebuah senyawa. Untuk dapat mendeteksi sifat asam basa suatu zat, pada umumnya digunakan indikator didalam
sebuah bentuk larutan, sebab dengan larutan indikator, sifat pembawaan asam maupun basa itu menjadi lebih mudah
untuk dideteksi. Indikator yang sering digunakan pada laboratorium ialah:
1. Metil Merah (mm),
2. Metil Jingga (mo), dan juga
3. Bromtimol Blue (BTB).
Berikut ini merupakan beberapa indikator pH lainnya yang juga sering digunakan didalam sebuah laboratorium.
Indikator-indikator dibawah ini menunjukkan adanya perubahan warna larutan pada rentang nilai pH tertentu.
Warna indikator tersebut dalam larutan asam, basa, dan netral ditunjukkan pada Tabel di bawah ini.
Tabel II.1 Trayek indikator
(Jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering, 2023).

Berikut cara menentukan PH dari Asam dan Basa yang bersifat kuat sebagai berikut

Sedangkan untuk menentukan Asam dan Basa lemah adalah sebagai berikut
(Yusuf Noer Arifin, 2020)
Untuk nilai Ka dan Kb bernilai 1,8×10^-5
III.METODE PERCOBAAN

III.1 Alat

Alat yang digunakan di percobaan ini adalah tabung reaksi sebanyak 16 buah, rak tabung reaksi sebanyak 1 buah dan pipet tetes
sebanyak 1 buah.

III.2 Bahan

Bahan yang digunakan di percobaan ini adalah kertas lakmus merah, kertas lakmus biru, asam klorida (HCl), asam asetat
(CH3COOH), natrium hidroksida (NaOH), amonia (NH3), air kran, metil merah (MM), metil oranye (MO), bromtimol biru (BTB)

III.2 Prosedur Kerja

Sepotong kertas lakmus merah dan lakmus biru diletakkan pada plat tetes. Pertama, tetesi kertas lakmus merah dan biru dengan
larutan D (amonia/NH3), kemudian kertas lakmus yang baru pada percobaan kedua ditetesi dengan larutan A (asam
klorida/HCl)dan catat perubahan warna yang terjadi. Lalu, larutan B (asam asetat/CH3COOH) Diteteskan ke kertas lakmus yang
baru dan yang terakhir tetesi kertas lakmus yang baru lainnya dengan larutan C (natrium hidroksida/NaOH). Dilanjutkan dengan
percobaan pada indikator yang lain yaitu indikator pH atau indikator larutan sediakan 3 tabung reaksi dan isikan pada setiap tabung
sebanyak 3 ml larutan A (asam klorida/HCl), tambahkan 1 tetes indikator pada tabung (1) dengan metil oranye (MO), tabung (2)
dengan metil merah (MM), tabung (3) dengan bromtimol biru (BTB). Catat perubahan warna yang terjadi. Jangan lupa lakukan
langkah yang sama untuk larutan-larutan yang lain.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil Percobaan

No. Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru Sifat Larutan


1 A Merah Merah Asam
2 B Merah Merah Asam
3 C Biru Biru Basa
4 D Biru Biru Basa

No. Larutan MO MM BTB Perkiraan Nilai pH


1 A Orange Merah Kuning ≤ 3,1
2 B Orange Merah Kuning ≤ 3,1
3 C Orange Kuning Biru 4,4–7,6
4 D Orange Kuning Biru 4,4–7,6

IV.2 PEMBAHASAN

Bahan yang digunakan pada percobaan yaitu larutan A (HCL), larutan B (CH3COOH), larutan C (NaOH), larutan D
(NH3). Namun dalam kelompok kami, urutan percobaan yang dilakukan yaitu dimulai dari larutan D-A-B-C. Bahan itu
digunakan karena merupakan larutan asam basa yang akan di prediksi bahwa beridentitas asam basa kuat atau lemah
dengan melalui percobaan indikator pH. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan pH
dengan beberapa jenis indikator serta mengetahui cara memperkirakan pH suatu larutan dengan indikator. Reaksi yang
terjadi pada percobaan yang menggunakan lakmus.

✓Kertas Lakmus ✓

Kertas lakmus adalah kertas dari bahan lichen yang mengandung gugus kromofor (gugus pemberi warna) 7-hidroksi
fenoksazon. Larutan asam merubah kertas lakmus biru menjadi merah dan larutan basa merubah kertas lakmus merah
menjadi biru, sementara warna ungu menunjukkan pH cenderung netral. Kertas lakmus hanya digunakan untuk
mendeteksi pH secara kualitatif, artinya tidak bisa diketahui dengan pasti berapa pH larutan tersebut.

• Larutan asam akan mengubah lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah tetap berwarna merah.
• Larutan basa akan mengubah lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru.
• Larutan netral tidak akan mengubah warna lakmus, lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru tetap
berwarna biru.

[Hasil Percobaan Kertas Lakmus]

• Larutan D (basa)
1) merah >> biru
2) biru >> biru

• Larutan A (asam)
1) merah >> merah
2) biru >> merah

• Larutan B (asam)
1) merah >> merah
2) biru >> merah

• Larutan C (basa)
1) merah >> biru
2) biru >> biru

✓ Indikator pH ✓

Dalam kimia, pH didefinisikan sebagai potensi dari Hidrogen yang menunjukkan kadar keasamaan (atau kebasaan) pada
sebuah larutan. Kadar ini ditentukan dari jumlah ion yang dihasilkan dari pengionan asam dan basa yang disebabkan
dari penguraian dalam air. Indikator pH yang bersifat larutan (seperti metil merah). Rentang pH adalah 1 hingga 14,
dimana 1 menunjukkan sifat yang sangat asam dan 14 menunjukkan sifat sangat basa, serta 7 menunjukkan pH netral.
Indikator asam basa memiliki sifat yang dapat berubah warna pada pH yang berbeda-beda. Perubahan warna indikator
memiliki trayek tertentu yang disebut trayek indikator pH yang sudah tertera pada kertas panduan percobaan.

[Hasil Percobaan Indikator pH/Larutan]

• Larutan D (NH3)
1) ditambahkan penguji MO = orange
2) ditambahkan penguji MM = kuning
3) ditambahkan penguji BTB = biru
4) pH = 4,4 – 7,6 (asam) seharusnya NH3 bersifat basa (ini terjadi kesalahan saat percobaan dikarenakan terlalu banyak
tetesan saat pengujian pH)

• Larutan A (HCl)
1) ditambahkan penguji MO = orange
2) ditambahkan penguji MM = merah
3) ditambahkan penguji BTB = kuning
4) pH ≤ 3,1 (asam)

• Larutan B (CH3COOH)
1) ditambahkan penguji MO = orange
2) ditambahkan penguji MM = merah
3) ditambahkan penguji BTB = kuning
4) pH ≤ 3,1 (asam)

• Larutan C (NaOH)
1) ditambahkan penguji MO = orange
2) ditambahkan penguji MM = kuning
3) ditambahkan penguji BTB = biru
4) pH = 4,4 – 7,6 (asam) seharusnya NaOH bersifat basa (ini terjadi kesalahan saat percobaan dikarenakan terlalu
banyak tetesan saat pengujian pH)
Gambar IV. 1 (Hasil Kertas Lakmus)

Gambar IV. 2 (Hasil Larutan A)


Gambar IV. 3 (Hasil Larutan B)

Gambar IV. 4 (Hasil Larutan C)


Gambar IV. 5 (Hasil Larutan D)

V. KESIMPULAN

Dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui perbedaan pH dan cara memperkirakan pH dari suatu larutan
yang kami uji coba dengan beberapa jenis indikator. Kami memakai uji kertas lakmus dan indikator pH sebagai bahan
percobaan kami. Yang pertama yaitu kertas lakmus, kertas lakmus berfungsi hanya sebagai pendeteksi pH secara
kualitatif (tidak bisa diketahui dengan pasti berapa pH larutan tersebut). Apabila kertas lakmus berubah menjadi merah,
maka larutan yang diteteskan bersifat asam, apabila kertas lakmus berubah menjadi biru, maka larutan yang diteteskan
bersifat basa, dan apabila kertas lakmus berwarna keunguan, maka larutan yang diteteskan cenderung netral. Yang
kedua yaitu indikator pH, Indikator pH adalah indikator yg bersifat larutan, apabila pH yang didapat adalah 7, maka
larutan yang diteteskan bersifat netral, apabila kurang dari 7 mendekati 1 maka larutan yang diteteskan bersifat asam,
dan apabila pH yang didapat adalah 7 keatas mendekati 14 maka larutan yang diteteskan bersifat basa.

Anda mungkin juga menyukai