pH
Oleh:
NRP : 213020123
Kelompok :C
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2021
MATERI III
menentukan konsentrasi dan dapat memilih indikator yang tepat pada larutan
bereaksi dengan larutan yang di uji dengan dibantu oleh indikator sebagai etunjuk
teori Arrhenius (1884), bahwa apabila suatu elektroli melarut, sebagaian dari
Alat :
Buret
Gelas kimia
Labu Erlenmeyer
Lakmus biru
Lakmus merah
pH meter
pH universal
Bahan :
CH3COOH
HCl
H2C2O4
MM (metil merah)
Na2B4O7
NaOH
Nh4oh
10h2o
2h2o
a. Pengenceran
Keterangan : % CH3COOH
FP x mL HCl x N HCl x BM NH 4 OH
%NH4OH= x 100
V NH 4 OH x 1000
Keteramgan :
FP : Faktor Pengenceran.
3.1.4 Reaksi Percobaan.
Na2B4O7 . 10 H2O, jika dilarutkan dalam air akan terhidrolisa
Na2B4O7 + 7 H2O → 2 NaOH + H3BO3
Na2B4O7 + 7 H2O → 2 NaOH + H3BO3
1 mol boraks menghasilkan 2 Mol OH
3.1.5 Prosedur Percobaan.
A. Pengukuran pH
Gambar 1. Prosedur Percobaan Pengukuran pH dengan pH Meter
B. Analisis Kuantitatif
Gambar 4. Prosedur Percobaan Analisis Kuantitatif Metode Alkalimetri
N
Percobaan Sampel Hasil
o
-Lakmus merah
A : UC 1000 tetap merah (Asam)
-Lakmus biru
menjadi merah
-Lakmus
1. Lakmus B : Larutan Gula merah
menjadi biru (Basa)
-Lakmus biru
tetap biru
-Lakmus
C :Aquadest merah tetap
merah (Netral)
-Lakmus
biru tetap
biru
A : UC 1000 pH 3 (Asam)
3.1.7 Pembahasan
Setiap larutan bersifat asam jika nilai pH kurang dari 7, sedangkan larutan
bersifat basa jika nilai pH lebih dari 7 dan larutan yang bersifat netral jika nilai pH
kertas lakmus, dan ketika di uji dengan indikator universal tercantum range pH 3,
sedangkan pada pH meter tercantum range pH 3,2 yang artinya bersifat asam.
kertas lakmus, tetapi ketika di uji dengan indikator universal tercantum range pH
6, sedangkan pada pH meter tercantum range pH 9,5 yang artinya bersifat basa.
Untuk sampel C (Aquadest) bersifat netral pada perhitungan pH menggunakan
kertas lakmus, dan ketika di uji dengan indikator universal tercantum range pH 7,
sedangkan pada pH meter tercantum range pH 6,9 yang artinya bersifat netral.
bertindak sebagai larutan baku sekunder (titran) adalah NaOH sebanyak 19,00 mL
sebagai larutan baku primer (titrat) adalah H2C2O4 . H2O sebanyak 25 mL serta
diketahui bahwa yang bertindak sebagai larutan bahan baku primer (titran) adalah
serta yang bertindak sebagai larutan baku sekunder (titrat) adalah CH3COOH
metode Asidimetri dapat diketahui pada pembakuan HCl bahwa yang bertindak
sebagai larutan baku sekunder (titran) adalah HCl sebanyak 19,35 dan ditambah
indicator Metil Merah sebanyak 2 tetes serta yang bertindak sebagai larutan baku
diketahui bahwa yang bertindak sebagai larutan bahan baku primer (titran) adalah
HCl sebanyak 15,35 dan ditambah indicator Metil Merah sebanyak 2 tetes serta
yang bertindak sebagai larutan baku sekunder (titrat) adalah NH4OH sebanyak
komponen tertentu.
- Grade ACS
- Grade Laboratorium
- Purified Grade
Disebut grade murni atau praktis, tidak memenuhi standar resmi; tidak
- Grade Teknis
banyak lainnya, itu tidak cukup murni untuk digunakan pada makanan,
keadaan murni
g. Mudah larut
terukur
dan 7.
stabil.
aquadest.
e) Rendam elektroda di larutan buffer pH 7, biarkan pembacaan
stabil.
https://ipqi.org/kalibrasi-ph-meter/
sempurna?
dari asam lemah dan basa kuat akan terionisasi sempurna menjadi
kation dan anion. Garam dari asam lemah dan basa kuat ini akan
asam lemah dan basa lemah. Kedua ion tersebut bereaksi dengan
perpustakaan.upi.edu
- Dik : N NaCl = 5 N
Volume pelarut / aquadest : 250 ml
Ar Na = 23
Ar Cl = 35,5
Jawab :
BE = (Ar Na + Ar Cl)
BE = 1 x 23 + 1 x 35,5
BE = 58,5
Massa(g) 1000
N= ×
BE V (mL)
g 1000
5N= ×
58 ,5 250 mL
g
5N= ×4
58 ,5
g = 73,125 g
7. Diketahui:
V NaOH = 21 mL
V H2C2O4 = 23 mL
N H2C2O4 = 0,5 N
Ditanyakan : N NaOH?
0,5 N x 23 mL = N NaOH x 21 mL
0 ,5 x 23 ml
N NaOH =
21 ml
= 0,5476 N
- N1 x V1 = N2 x V2
2M x V1 = 0,1 M x 250 mL
0 ,1 x 250 ml
V1 = = 12,5 mL
2M
9. Sebutkan larutan bersifat asam kuat dan basa kuat (masing- masing 5)
Ada banyak zat yang warnanya dalam larutan bergantung pada Ph.
Zat yang memberikan perubahan warna untuk asam atau basa ini
komponen tertentu.
percobaan pada materi ini yang sering digunakan dalam bidang pangan. Salah
satu contoh aplikasi bidang pangan dalam pengukuran pH dan analisis kuantitatif
adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks pada suatu bahan
pangan, untuk membuat garam dapur, dan untuk menghitung pHsuatu bahan
dikonsumsi.
3.1.10 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
indikator universal dan kertas lakmus, pH Sampel A (UC 1000) sebesar 3,2
bersifat Asam, pH Sampel B (Larutan Gula) sebesar 9,5 bersifat basa dan pH
Daftar Pustaka
Padmaningrum R.T . (2008). Titrasi Iodometri. Makalah Kegiatan “Pendidikan
dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Gelombang 19, hlm 1.