Disusun Oleh :
2018-2019
ANALISIS SABUN CAIR
I. JUDUL
a. Percobaan 1 : Pengukuran pH
b. Percobaan 2 : Pengujian Alkali Bebas
II. TUJUAN
a. Percobaan 1 : Mengukur pH sabun mandi cair
b. Percobaan 2 : Menetapkan kadar alkali bebas dalam sabun mandi cair
III. PRINSIP
a. Percobaan 1 : Pengukuran pH di ukur dengan menggunakan pH meter yang
telah di kalibrasi oleh larutan buffer standar. Sampel yang di
larutkan dalam air kemudian diukur dengan pH meter.
Sabun mandi adalah asam lemah dari minyak nabati ataulemak hewan berbentuk
padat, lunak atau cair. Berbusa digunakan sebagai permbersih, dengan menambahkan
zat pewangi dan bahan lainnya yang tidak membahayakan kesehatan. Sabun memiliki
gugus hidrofilik yang berinteraksi dengan minyak dan ujung anionic yang larut dalam
air. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umurnya adalah asam palmitat dan asam
stearat. Dalam industry, sabun tidak dibuat dari asam lemak tetapi langsung dari
minyak yang berasal dari tumbuhan
V. REAKSI
a. Standardisasi HCl 0,1N
Na2B4O7 + 5H2O 2NaH2BO3 + 2H3B02
2NaH2BO4 + 2HCl 2NaCl + 2H3BO4
Na2B4O7 + H2O + 2HCl 2NaCl + 4H3BO3
1. Pengukuran pH
Mengitung rata-rata
konsentrasi HCl
dan %RPD NYA
b. Pengukuran Sampel
Wujud/Bentuk : Cairan
Warna : Kuning
b. Percobaan 2
𝑆𝐸𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑝𝐻
% RPD = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 100 %
9,62−9,58
= 𝑥 100 %
9,60
= 0,42 %
b. Percobaan 2
Standarisasi HCl 0,1 N
Bobot Boraks yang Ditimbang
𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘 𝑚𝑔
= 0,1 x 10 mL x 190,6 𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
𝑚𝑙
= 190,6 mg
= 0,1906 g
𝑚𝑔 𝑏𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠 𝑁1+𝑁2
N1 = Rata rata =
𝑉𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝐵𝑒 𝑏𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠 2
𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
= 0,1072 = 0,1064 N
𝑚𝐿
𝑚𝑔 𝑏𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠
N2 = 𝑉𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝐵𝑒 𝑏𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠
191,6 𝑚𝑔
= 𝑚𝑔
9,53 𝑚𝑙 𝑥 190,6
𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
= 0,1055 𝑚𝐿
% LDM
1
𝑁𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝑉 ( 𝑛𝑠𝑡 𝑏𝑢𝑟𝑒𝑡 )𝑥 𝑏𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 10−3
2
Sampel 1 = 𝑥 100 %
𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘 1 𝑚𝑔
0,1064 𝑥 𝑥 0,1 𝑚𝐿 𝑥 40 𝑥 10−3
𝑚𝐿 2 𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
= x 100 %
5,0010 𝑔
𝑏
= 0,0042 % (𝑏)
1
𝑁𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝑉 ( 𝑛𝑠𝑡 𝑏𝑢𝑟𝑒𝑡 )𝑥 𝑏𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 10−3
2
Sampel 2 = 𝑥 100 %
𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘 1 𝑚𝑔
0,1064 𝑥 𝑥 0,1 𝑚𝐿 𝑥 40 𝑥 10−3
𝑚𝐿 2 𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
= x 100 %
5,0545 𝑔
𝑏
= 0,0042 % (𝑏)
0,0042 % + 0,0042 %
= 2
= 0,0042 %
IX. PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini dilakukan analisa sabun yaitu pengujian pH sabun dan
penetapan kadar alkali bebas. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi
sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air
bersifat basa. Menurut Standar Nasional Indonesia 06-4085-1996, pH sabun cair brkisar
antara 8-11. Pengujian pH dilakukan untuk mengetahui besarnya pH dalam sampel sabun
tersebut. Apabila sabun memiliki pH>11 sifat sabun akan semakin basa dan dapat
merusak lapisan kulit. Oleh karena itu diakukan pengujian pH sabun dengan
menggunakan pH meter yang telah terkalibrasi dengan buffer pH 4 dan 7. Dari hasil
pengukuran diperoleh pH sampel sabun yang dianalisa ialah sebesar 9,6. pH sabun cair
ini masih memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia 06-4085-1996. Nilai % RPD
yang diperoleh dari hasil dua pengukuran pH ialah sebesar 0,42%.
Alkali bebas adalah alkali dalam sabun yang tidak terikat dengan asam lemak
membentuk garam asam lemak (sabun). Alkali bebas bisa terkandung dalam sabun jika
pada saat pembuatan sabun, penambahan alkali berlebih yang menyebabkan terdapat sisa
alkali dalam sabun. Kadar alkali bebas dalam sabun harus memiliki nilai yang kecil. Hali
ini dikarenakan alkali yang terkandung dapat merusak kulit ketika digunakan.
Persyaratan mengenai kadar alkali bebas yang diperbolehkan sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia 06-4085-1996 ialah tidak melebihi 0,1 %. Metode yang digunakan
dalam pengujian ini ialah metode asidimetri. Sampel sabun ditambahkan 50 mL alcohol
dan 3 tetes indikator PP yang kemudian direfluks diatas pendingin tegak selama 30 menit
Penambahan alcohol berfungsi untuk melarutkan sampel sabun serta menetralkan sabun.
Setelah 30 menit, sampel ditaambahkan kembali indikator PP jika tidak membentuk
warna merah muda dan penambahan indikator PP hingga terbentuk warna merah muda,
apabila masih belum memberikan warna merah muda, ditambahkan NaOH dengan
penambahan maksimal 2 drop yang kemudian dititar menggunakan HCl yang telah
distandarisasi terlebih dahulu. Standarisasi HCl dengan menggunakan standar baku
primer asam boraks dan didapatkan konsentrasi HCl sebesar 0,1064 N. Dari hasil
pratikum, sampel yang telah direfluks tidak membentuk warna merah muda bahkan pada
saat penambahan indikator PP dan NaOH. Hal ini dikarenakan kadar alkali bebas yang
sangat kecil sehingga sulit membentuk warna. Karena kadar alkali bebas sangat kecil
maka ditentukan berdasarkan % LDM (Limit Deteksi Metode). Dari hasil pratikum
diperoleh nilai %LDM sebesar 0,0042% yang berarti bahwa kadar alkali bebas yang
terkandung dalam sampel sabun dibawah nilai limit deteksi metode.
X. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan pH sabun yaitu 9,6 yang masih memenuhi
dari standar acuan SNI 06-4085-1996. Sedangkan kadar alkali bebas dalam sampel sabun
yang digunakan di bawah limit deteksi metode sebesar 0,0042%.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Basset, J.1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik Edisi Keempat.
Day, R.A, dan Underwood, A.L.2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima.
Jakarta : Erlangga