Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

BAHAN DAN PRODUK INDUSTRI KIMIA

Disusun Oleh :

Kelompok 4 (Kelas 2A) :

Aldi Septian F.K (171772)

Andrian Adhi S (1717788)

Hafid Zulfahnur (1717857)

Mita Nurafika (1717907)

Nur Aini Khairunnisa S (1717946)

Nur Zulfariza (1717950)

Ragil Inja Yoga Cahaya (1717960)

Thufail Zuldiena R (1718003)

Politeknik AKA Bogor

2018-2019
ANALISIS SABUN CAIR

I. JUDUL
a. Percobaan 1 : Pengukuran pH
b. Percobaan 2 : Pengujian Alkali Bebas

II. TUJUAN
a. Percobaan 1 : Mengukur pH sabun mandi cair
b. Percobaan 2 : Menetapkan kadar alkali bebas dalam sabun mandi cair

III. PRINSIP
a. Percobaan 1 : Pengukuran pH di ukur dengan menggunakan pH meter yang
telah di kalibrasi oleh larutan buffer standar. Sampel yang di
larutkan dalam air kemudian diukur dengan pH meter.

b. Percobaan 2 : Kadar alkali bebas dapat ditetapkan dengan titrasi asidimetri


yaitu dengan melarutkan sampel alcohol lalu dipanaskan dan
di titrasi dengan HCl menggunakan indikator PP. Ion alkali
akan lepas akibat pemanasan tersebut. Kadar alkali bebas
sebanding dengan HCl yang dibutuhkan untuk menetralkan
sabun tersebut
IV. DASAR TEORI

Penetapan kadar alkali bebas dalam sabun menggunakan metode asidimetri.


Asidimetri ini merupakan suatu analisa atau penetapan secara volumetric kadar atau
jumlah total suatu asam dalam suatu larutan. Analisis ini digunakan untuk titrasi asam
basa, dimana larutan standar (suatu asam) diteteskan melalui buret, kemudian larutan
basa bebas dan larutan garam terhidrolisis dari asam lemah (dengan memakai indicator)

Sabun mandi adalah asam lemah dari minyak nabati ataulemak hewan berbentuk
padat, lunak atau cair. Berbusa digunakan sebagai permbersih, dengan menambahkan
zat pewangi dan bahan lainnya yang tidak membahayakan kesehatan. Sabun memiliki
gugus hidrofilik yang berinteraksi dengan minyak dan ujung anionic yang larut dalam
air. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umurnya adalah asam palmitat dan asam
stearat. Dalam industry, sabun tidak dibuat dari asam lemak tetapi langsung dari
minyak yang berasal dari tumbuhan

V. REAKSI
a. Standardisasi HCl 0,1N
Na2B4O7 + 5H2O 2NaH2BO3 + 2H3B02
2NaH2BO4 + 2HCl 2NaCl + 2H3BO4
Na2B4O7 + H2O + 2HCl 2NaCl + 4H3BO3

b. Penetapan Kadar Alkali


NaOH + HCl NaCl + H2O

VI. BAGAN KERJA

1. Pengukuran pH

Mengkalibrasi pH Melarutkan sampel Mengukur pH sampel


meter dengan larutan dengan dengan pHmeter yang
Buffer pH 4 &10 menambahkan 50 mL sudah dikalibrasi.

Menghitung rata-rata Melakukan ulangan


pH dan %RPD nya sampel sebanyak 2 kali

2. Pengukuran Alkali Bebas


a. Standardisasi HCl 0.1 N dengan Boraks

Menimbang boraks Dimasukkan ke Ditambah 50 ml aquades


sebanyak 190,6 mg dalam erlenmeyer dan diaduk sampai larut

Melakukan untuk 2 Dititrasi dengan HCl 0.1 N Ditambah 3 tetes


kali ulangan dengan titik akhir titrasi indikator MM
berwarna merah

Mengitung rata-rata
konsentrasi HCl
dan %RPD NYA
b. Pengukuran Sampel

Menimbang 5 g sampel Menambahkan 50 ml Menyiapkan


ke dalam Erlenmeyer alcohol dan 3 tetes hotplate sampai
tutup asah indikator pp suhunya 105 ⁰C

Memanaskan sampai Memasang sampel Mengoleskan vaselin di


20 menit hingga dalam Erlenmeyer ke ujung erleneyer dan
mendidih pendingin tegak ditambahkan batu didih

Menambahkan Jika belum merah, Jika masih belum


indikator pp pertetes ditambahkan NaOH 0.1 merah maka
hingga merah N maksimum 2 drop dihitung % LDM nya

Menghitung rata-rata Melakukan untuk 2 Jika sudah merah ,


dan %RPD nya kali ulangan dapat dititrasi dengan
HCl 0.1 N
VII. DATA PENGAMATAN
a. Percobaan 1

Identifikasi Sampel : Sabun Mandi Cair

Wujud/Bentuk : Cairan

Warna : Kuning

Bau : Bau khas sabun

Tabel Hasil Kalibrasi pH Meter


Rata-rata
Buffer pH pH terbaca Selisih pH
selisih pH
3.20 0.80
4 0.84
3.13 0.88
9.13 0.87
10 0.86
9.16 0.84

Tabel Hasil Pengukuran pH


Rata-rata pH
Sampel ke- pH terbaca pH akhir Syarat
akhir
1 8.73 9.58
9.60 8-11
2 8.77 9.62
% RPD 0.42%

b. Percobaan 2

Tabel standardisasi HCl 0.1 N


Boraks V HCl N HCl
Indikator Perubahan Warna N HCl
(mg) (mL) rata-rata
191.1 9.35 PP Merah muda 0.1072
menjadi tidak 0.1064
191.6 9.53 PP 0.1055
berwarna

Tabel kadar alkali bebas pada sampel


Bobot Perubahan Kadar %
V HCl Indikator Syarat
sampel (g) warna b/b
5.0010 - PP - - Maksimal
5.0545 - PP - - 0.1%
VIII. PERHITUNGAN
a. Percobaan 1

% RPD hasil pengukuran pH

𝑆𝐸𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑝𝐻
% RPD = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 100 %

9,62−9,58
= 𝑥 100 %
9,60

= 0,42 %

b. Percobaan 2
Standarisasi HCl 0,1 N
 Bobot Boraks yang Ditimbang

mg Boraks = NHCl x VHCl x BE boraks

𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘 𝑚𝑔
= 0,1 x 10 mL x 190,6 𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
𝑚𝑙

= 190,6 mg

= 0,1906 g

 Konsentrasi HCl Hasil Standarisasi

𝑚𝑔 𝑏𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠 𝑁1+𝑁2
N1 = Rata rata =
𝑉𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝐵𝑒 𝑏𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠 2

191,1 𝑚𝑔 0,1072 𝑁 +0,1055 𝑁


= 𝑚𝑔 =
9,35 𝑚𝑙 𝑥 190,6 2
𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘

𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
= 0,1072 = 0,1064 N
𝑚𝐿

𝑚𝑔 𝑏𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠
N2 = 𝑉𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝐵𝑒 𝑏𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠

191,6 𝑚𝑔
= 𝑚𝑔
9,53 𝑚𝑙 𝑥 190,6
𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘

𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
= 0,1055 𝑚𝐿
% LDM

1
𝑁𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝑉 ( 𝑛𝑠𝑡 𝑏𝑢𝑟𝑒𝑡 )𝑥 𝑏𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 10−3
2
Sampel 1 = 𝑥 100 %
𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘 1 𝑚𝑔
0,1064 𝑥 𝑥 0,1 𝑚𝐿 𝑥 40 𝑥 10−3
𝑚𝐿 2 𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
= x 100 %
5,0010 𝑔

𝑏
= 0,0042 % (𝑏)

1
𝑁𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝑉 ( 𝑛𝑠𝑡 𝑏𝑢𝑟𝑒𝑡 )𝑥 𝑏𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 10−3
2
Sampel 2 = 𝑥 100 %
𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘 1 𝑚𝑔
0,1064 𝑥 𝑥 0,1 𝑚𝐿 𝑥 40 𝑥 10−3
𝑚𝐿 2 𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
= x 100 %
5,0545 𝑔

𝑏
= 0,0042 % (𝑏)

% 𝐿𝐷𝑀 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 + 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2


Rata – rata = 2

0,0042 % + 0,0042 %
= 2

= 0,0042 %

IX. PEMBAHASAN

Pada pratikum kali ini dilakukan analisa sabun yaitu pengujian pH sabun dan
penetapan kadar alkali bebas. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi
sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air
bersifat basa. Menurut Standar Nasional Indonesia 06-4085-1996, pH sabun cair brkisar
antara 8-11. Pengujian pH dilakukan untuk mengetahui besarnya pH dalam sampel sabun
tersebut. Apabila sabun memiliki pH>11 sifat sabun akan semakin basa dan dapat
merusak lapisan kulit. Oleh karena itu diakukan pengujian pH sabun dengan
menggunakan pH meter yang telah terkalibrasi dengan buffer pH 4 dan 7. Dari hasil
pengukuran diperoleh pH sampel sabun yang dianalisa ialah sebesar 9,6. pH sabun cair
ini masih memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia 06-4085-1996. Nilai % RPD
yang diperoleh dari hasil dua pengukuran pH ialah sebesar 0,42%.

Alkali bebas adalah alkali dalam sabun yang tidak terikat dengan asam lemak
membentuk garam asam lemak (sabun). Alkali bebas bisa terkandung dalam sabun jika
pada saat pembuatan sabun, penambahan alkali berlebih yang menyebabkan terdapat sisa
alkali dalam sabun. Kadar alkali bebas dalam sabun harus memiliki nilai yang kecil. Hali
ini dikarenakan alkali yang terkandung dapat merusak kulit ketika digunakan.
Persyaratan mengenai kadar alkali bebas yang diperbolehkan sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia 06-4085-1996 ialah tidak melebihi 0,1 %. Metode yang digunakan
dalam pengujian ini ialah metode asidimetri. Sampel sabun ditambahkan 50 mL alcohol
dan 3 tetes indikator PP yang kemudian direfluks diatas pendingin tegak selama 30 menit
Penambahan alcohol berfungsi untuk melarutkan sampel sabun serta menetralkan sabun.
Setelah 30 menit, sampel ditaambahkan kembali indikator PP jika tidak membentuk
warna merah muda dan penambahan indikator PP hingga terbentuk warna merah muda,
apabila masih belum memberikan warna merah muda, ditambahkan NaOH dengan
penambahan maksimal 2 drop yang kemudian dititar menggunakan HCl yang telah
distandarisasi terlebih dahulu. Standarisasi HCl dengan menggunakan standar baku
primer asam boraks dan didapatkan konsentrasi HCl sebesar 0,1064 N. Dari hasil
pratikum, sampel yang telah direfluks tidak membentuk warna merah muda bahkan pada
saat penambahan indikator PP dan NaOH. Hal ini dikarenakan kadar alkali bebas yang
sangat kecil sehingga sulit membentuk warna. Karena kadar alkali bebas sangat kecil
maka ditentukan berdasarkan % LDM (Limit Deteksi Metode). Dari hasil pratikum
diperoleh nilai %LDM sebesar 0,0042% yang berarti bahwa kadar alkali bebas yang
terkandung dalam sampel sabun dibawah nilai limit deteksi metode.

X. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum didapatkan pH sabun yaitu 9,6 yang masih memenuhi
dari standar acuan SNI 06-4085-1996. Sedangkan kadar alkali bebas dalam sampel sabun
yang digunakan di bawah limit deteksi metode sebesar 0,0042%.
XI. DAFTAR PUSTAKA

Basset, J.1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik Edisi Keempat.

Jakarta : Buku Kedokteran Esic

Day, R.A, dan Underwood, A.L.2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima.

Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai